BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belaka Belakang ng Masala Masalah h
Kondisi Kondisi pembelajaran pembelajaran yang aktif merupakan merupakan impian guru guru dalam mengajar. mengajar. Untu Untukk mewu mewuju judk dkan an hal hal ters terseb ebut ut suat suatuu stra strate tegi gi pemb pembel elaj ajar aran an yang yang direnca direncanaka nakann oleh oleh seoran seorangg guru guru dengan dengan menge mengedep depanka ankann keakti keaktifan fan siswa siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Diharapkan dengan kegiatan belajar yang menekankan keaktifan siswa mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk menciptakan kondisi pembelajaran aktif tersebut guru menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat dan afektif. Pada Saat pembelajaran PKn semester II dengan materi Organisasi guru mendapati banyak diantara anak didiknya yang tidak memperhatikan pada saat saat guru guru mene menera rang ngka kan. n. Berd Berdas asar arka kann hasi hasill evalu valuas asii bela belaja jarr sisw siswaa menunjukkan nilai yang rendah, tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran pelajaran PKn kurang kurang dari apa yang yang diharapkan diharapkan oleh oleh guru. guru. Hanya ada ada 8 siswa dari 31 siswa yang mencapai nilai diatas 70. Motivasi dan minat siswa dalam mata mata pelajar pelajaran an PKn juga juga cende cenderun rungg menuru menurun, n, siswa siswa kurang kurang aktif aktif dalam dalam kegiat kegiatan an belajar belajar menga mengajar, jar, sehing sehingga ga menga mengakiba kibatka tkann nilai nilai evalua evaluasi si yang yang rendah. Berdasarkan permasalahan yang terdapat diatas, peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengatasi masalah tersebut. Dari diskusi yang dilak dilakuk ukan an oleh oleh pene penelit litii dan dan tema temann sejaw sejawat at akhir akhirny nyaa dapa dapatt teru terung ngka kapp permasalahan permasalahan yang terjadi terjadi dalam pembelajaran pembelajaran,, yaitu: a) rendahnya rendahnya tingkat minat membaca siswa pada mata paelajaran PKn, (b) Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, (c) Guru terlalu banyak didepan kelas berceramah, berceramah, sehingga sehingga siswa merasa merasa bosan, bosan, (d) Tidak adanya media / alat
1
perga pembelajara pembelajarann yang dapat menarik menarik oerhatian oerhatian siswa, (e) Pendekatan Pendekatan yang dilakukan guru terhadap siswa kurang sesuai, (f) Penjelasan yang terlalu abstrak, (g) Kurangnya perhatian siswa ketika pembelajaran berlangsung. Untu Untukk meng mengata atasi si hal hal ters terseb ebut ut diata diatass pene penelit litii akan akan mela melaku kuka kann kegi kegiata atann Pene Penelit litian ian Tind Tindak akan an Kelas Kelas pada pada sisw siswaa kelas kelas V SDN SDN 008 008 Tepia Tepiann Baru Baru Keca Kecama matan tan Beng Bengalo alonn Kabu Kabupat paten en Kutai Kutai Timu Timurr yang yang mene meneka kank nkan an pada pada peningkatan peningkatan prestasi prestasi belajar pada mata pelajaran pelajaran
PKn melalui melalui metode metode
demontrasi kelompok pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur. Apak Apakah ah deng dengan an meng menggu guna naka kann meto metode de demo demont ntra rasi si kelo kelomp mpok ok dapa dapatt meningkatkan hasil belajar siswa kelas v pada mata pelajaran Pkn yang membahas tentang organisasi ? Bebera Beberapa pa alas anpenili anpeniliti ti mengg mengguna unakan kan mengg menggunak unakan an metode metode demon demontras trasii kelompok dalam mengajarkan mengajarkan materi organisasi ( PKn ) diantaranya : 1. Denga Dengann kelomp kelompok ok siswa siswa dapa dapatt berinte berinteraks raksii dengan dengan temany temanya, a, 2. Demontrasi Demontrasi kelompok kelompok dapat membwa membwa siswa siswa melkukan melkukan praktik langsung, langsung, 3. Demon Demontras trasii kelomp kelompok ok dapat dapat meme memecah cahkan kan suat suatuu kesulit kesulitan, an, 4. Denga engann demo demont ntra rasi si kelo kelomp mpok ok akan akan mend mendap apat atka kann peng pengal alam aman an baru baru dalam pembelajaran. Dari beberapa alasan pengambilan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas tersebut, maka dapat dirumuskan suatu judul penilitian tindakan kelas “Metode demonstrasi kelompok dapat meningkatkan prestasi dan pemahaman siswa kelas V Dengan pokok bahasan Organisasi mata pelajaran Pkn SDN 008 008 Tepia Tepiann Baru Baru Keca Kecama matan tan Beng Bengalo alonn Kabu Kabupa pate tenn Kutai Kutai Timu Timurr Tahun Tahun pelajaran pelajaran 2011/201 2011/20122 B. Rumusan Rumusan Masalah Masalah
2
Berdasarkan Berdasarkan latar belakang belakang tersebut tersebut diatas maka dapat merumusk merumuskan an fokus penelitian penelitian yaitu “Apakah “Apakah penggunaa penggunaann metode metode demontrasi demontrasi kelompok kelompok dapat meningkatkan prestasi dan pemahaman materi orgnisasi pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur ?” C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan : Metode Demonstrasi Kelompok dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar belajar siswa tentang Organisasi Organisasi pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pelajaran 2011/2012 D. Manfa Manfaat at Pene Penelit litian ian
Manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian penelitian
ini merupakan merupakan
dasar tinjauan bagi peneliti peneliti untuk
mengembangkan penelitian lanjutan. Khususnya mata pelajaran PKn. 2. Bagi Guru Lain Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan guru dalam meningkat meningkatkan kan kualitas pendidika pendidikann mata pelajaran pelajaran PKn pada siswa kelas V semester II SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pelajaran pelajaran 2011/2012 2011/2012 melalui melalui pendekatan pendekatan Demonstrasi Demonstrasi Kelompok dapat berguna bagi guru SDN lain. 3. Bagi Siswa Hasil Hasil peneli penelitian tian ini dapat dapat mening meningkatk katkan an motivas motivasii dan presta prestasi si belaja belajar r dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Keca Kecama mata tann Beng Bengalo alonn Kabu Kabupat paten en Kutai Kutai Timu Timurr Tahu Tahunn pemb pembel elaja ajaran ran 2011/2012 4. Bagi Lembaga Sekolah Dasar
3
Hasil Hasil pene penelit litian ian ini dihar diharap apka kann dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an hasi hasill dan dan mutu mutu pendidikan pendidikan di SD tempat penelitian penelitian pada khususnya dan mutu pendidikan pendidikan nasional pada umumnya demi kemajuan lembaga. 5. Secara keilmuan diharapkan dapat menambah kasanah perbendaharaan Ilmu pengetahuan, serta dapat mendorong peneliti lain untuk meneliti hal Serupa dengan kajian yang lebih luas dan mendalam.
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Belajar Mengajar
Belajar dan mengajar adalah dua konsep yang hampir tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya, terutama dalam praktiknya disekolah – sekolah. Bahkan apabila keduanya telah digerakkan secara sadar-tujuan, rangkaian interaksi belajar mengajar akan segera terjadi. Belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan ( Peter Kline;1999). Mengajar dipandang sebagai upaya atau proses yang dilakukan guru untuk membuat siswa – siswanya belajar. B.
Pengertian Prestasi Belajar a. Pengertian
Prestasi adalah hasil yang dicapai ( dari yang telah dikerjakan atau dilakukan ( Poerwardaminto,1988 : 143 ). Dan belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan pengalaman sehingga mampu merubah tingkah laku itu menjadi tetap, tidak dapat berubah lagi dengan modifikasi yang sama ( Heman Hudoyo,1979 : 305). Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran dan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru kepada siswanya ( Kamus Besar Bahasa Indonesia). b. Manfaat Motivasi terhadap Prestasi Belajar
Motivasi belajar merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Ada tidaknya motivasi belajar dalam diri siswa akan menentukan apakah siswa ikut aktif dalam pembelajaran atau bersikap pasif dan tidak peduli. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kuat 5
tentu akan mendapatkan prestasi yang baik, sebaliknya siswa yang malas akan mendapatkan nilai yang rendah dan kurang memuaskan. Pemberian motivasi belajar kepada siswa perlu dilakukan, motivasi diberikan oleh guru dalam pembelajaran berlangsung. Keterlibatan orang tua juga mutlak diperlukan, baik berupa perhatian dan bimbingan kepada anak dirumah. C.
Pengertian PKn dan Manfaat Belajar PKn
a.
Pengertian Pendididkan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembengkan dan melestarikan nilai – nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia ( Wahab, 2000 ) Jadi, menurut peneliti, Pendidikan kewarganegaraan adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia dengan manusia lain untuk menjadi warga negara yang sesuai dengan pancasila.
b.
Manfaat belajar PKn 1)
Membelajarkan dan melatih siswa berfikir kritis
2)
Membawa siswa mengenal, memilih dan memecahkan
masalah 3)
Untuk mengembangkan potensi individu warga Negara
Indonesia sehingga memiliki wawasan, posisi dan keterampilan kewarganagaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. 4)
Melatih siswa dalam berfikir sesuai dengan metode ilmiah dan
ketrampilan sosial lain yang sejalan dengan pendekatan inkuiri.
6
D. Pengertian Pendekatan Demonstrasi dan Alat Peraga a.
Pengertian Pendekatan Demonstrasi
Pendekatan Demonstrasi adalah pendekatan yang dilakukan guru dengan cara memperagakan atau mendemonstrasikan alat peraga yang digunakan dan di tunjukkan kepada siswa bagaimana cara menggunakannya. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa, agar dalam saat pendemonstrasian siswa tidak salah dalam memperagakannya. Siswa yang biasanya malas dan bosan mengikuti pelajaran, dengan adanya alat peraga akan menjadi lebih tertarik. Guru mengharapkan dengan mengunakan pendekatan demonstrasi ini dapat menarik minat belajar siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok, guru menggunakan strategi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan inovatif. 1. Aktif
: bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasanan, sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan.
2. Kreatif
: guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan.
3. Efektif
: pembelajaran menghasilkan sesuatu yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.
4. Menyenangkan : suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar, sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. 5. Inovatif
: pembelajaran yang menghasilkan perubahan yang positif pada diri siswa, dengan inovatif dapat memberikan pembaharuan bagi siswa dalam pembelajaran. 7
Yang harus diperhatikan dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi adalah : 1. Memahami sifat yang harus dimiliki anak 2. Mengenal anak secara perseorangan 3. Memanfaatkan perilaku anak dalam mengorganisir belajar 4. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah. 5. Mengembangakn ruang belajar sebagai lingkungan belajar yang menarik 6. Memberikan umpan balik 7. Memberikan antara aktif fisik dan aktif mental Sikap guru dalam pembelajaran : a) Terbuka mendengarkan pendapat siswa b) Menghargai pendapat siswa c) Memberi umpan balik d) Mendorong siswa tidak takut e) Menumbuhkan sikap percaya diri f) Tidak terlalu cepat membantu siswa g) Tidak menertawakan h) Membiasakan siswa mendengarkan pendapat dari siswa yang lainnya. i)
Mentolelir dan mendorong siswa untuk memperbaiki.
Langkah –langkah dalam pembelajaran demonstrasi adalah: •
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran;
•
Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan di sampaikan;
•
Siapkan bahan atau alat yang diperlukan;
•
Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya;
•
Tiap siswa / kelompok mengemukakan hasil analisa dan juga pengalaman siswa di demonstrasikan;
8
•
Guru membuat kesimpulan.
b.
Alat Peraga
Suatu model pembelajaran atau alat bantu dalam pembelajaran. Yang mana fungsinya untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajarinya. Alat peraga bisa berupa benda konkrit atau gambar – gambar yang menarik dan sesuai dengan materi yang dipelajari. Keberadaan alat peraga sangat membantu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru menggunakan alat peraga berupa bagan struktur organisasi. E.
Pengertian Belajar Kelompok
Belajar kelompok merupakan suatu cara belajar dimana beberapa siswa berkumpul membentuk kelompok belajar untuk bekerja sama dan tukar – menukar pendapat dalam bentuk yang manghasilkan ketetapan yang telah disepakati bersama dalam rangka menyelesaikan tugas atau mengkaji suatu materi pembelajaran. Pembentukan belajar kelompok dikembangkan atas dasar pertimbangan berikut : a. Siswa sebagai individu mempunyai prestasi belajarnya berbeda – beda satu sama lainnya. b. Siswa sebagai makhluk social memiliki dorongan yang kuat untuk menampilkan kekuasaannya didepan orang lain, dan memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain. c. Tidak semua masalah dapat dipecahkan sendiri sehingga dibutuhkan bantuan dan pendapat orang lain. d. Proses dan hasil belajar yang diperoleh dari diskusi kelompok lebih kaya dan komperhensif. F.
Hipotesis Tindakan
9
Hipotesis artinya sebagai pendapat yang masih lemah dan masih perlu dikaji lagi akan kebenarannya. Penulis membuat hipotesis sebagai berikut” melalui metode demonstrasi kelompok dengan materi organisasi pada mata pelajaran PKN siswa kelas V semester II SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun Pembelajaran 2011/2012 dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa?”. G.
Organisasi
Organisasi ialah bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama secara formal, terikat dalam rangkaian pencarian dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Organisasi juga dapat diartikan suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah yang di mana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sehingga dapat meraih tujuan dari organisasi. Atau sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Dalam berorganisasi setiap individu dapat terintrasaksi dengan semua sruktur yang terkait baik secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi Yang mereka pilih . Macam –macam Organisasi :
1. organisasi di lingkungan sekolah contoh : Pramuka, OSIS, UKS 2. organisasi di lingkungan masyaraka contoh: Parpol, Karang Taruna H.
Metode Demontrasi
Metode Demontrasi metode pengajaran dengan cara memperagakan barang,kejadian,aturan untuk melakukan kegiatan, baik secara langsung
10
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. 1. Manfat metode demontrasi :
a. perhatian siswa dapat lebih di pusatkan. b. proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. c. memberikan pengalaman dan kesan yang menarik bagi siswa. 2. Kelebihan dari metode demontrasi :
a. membantu anak didik memahami dengan jelas materi yang disajikan. b. memudahkan berbagai jenis penjelasan. c. membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
11
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Tujuan Penelitian
Penelitian adalah salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. 1. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah : a. Meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran di kelas (Suyanto, 199) b. Untuk meningkatkan relevansi, c. Untuk meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran di kelas adalah tujuan antara ( Intermediate goals).
Sedangkan sasaran akhirnya adalah meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber – sumber daya yang terintegrasi di dalamnya. 2. Prosedur pelaksaan tindakan dalam penelitian kelas : a. Rencana tindakan, b. Pelaksanaan tindakan, c. Observasi dan d. Refleksi, e. Rencana Tindak Lanjut. Kegiatan berlangsung secara berulang–ulang dalam bentuk spiral atau siklus sebagaimana gambar di bawah ini :
12
DIAGRAM SIKLUS PENELITIAN
B.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode menurut Raka Joni dan kawan – kawan (1998), yang menggunakan 5 tahapan dalam melaksanakan PTK. 1)
Penetapan fokus masalah penelitian
2)
Perencanaan tindakan perbaikan
3)
Pelaksanaan tindakan ( observasi )
4)
Pengamatan / analisis dan refleksi
5)
Perencanaan tindak lanjut.
13
C.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur. Data analisis dari hasil evaluasi siswa kelas V menunjukkan nilai yang kurang maksimal. Hal ini dikarenakan siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa kurang termotivasi, strategi pembelajaran yang digunakan kurang sesuai, tidak adanya media pembelajaran. Untuk itulah peneliti melakukan perubahan startegi dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok dan penggunaan alat peraga bagan struktur organisasi. 1) Lokasi Penelitian Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 2) Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 mulai tanggal 9 April 2012 sampai dengan 12 April 2012. Jadwal pelaksanaan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut:
Siklus I
Siklus I
Hari /Tanggal
11 April 2012
18 April 2012
Waktu
Jam ke 5 – 6
Jam ke 1 – 2
3) Mata Pelajaran yang diteliti Mata Pelajaran
: PKn
Standar Kompetensi : Memahami Kebebasan Berorganisasi Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan Pengertian Organisasi.
14
4) Kelas yang diteliti Kelas yang dilakukan perbaikan pembelajaran adalah kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 31 anak. Tabel 4.1 Daftar Subyek Penelitian kelas V SDN 008 Tepian Baru
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Jenis Kelasmin Laki-laki Perempuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Nama Siswa Ahmad Furgon .S Andika Ihkwan .F Angga Adi S Arbain Narullah Arif Setiawan Bilkis Lidiaska .A Cucuk Prayoga Herman Adi .S Ihrom Sirot Imatusa`diah Intan Dwi .A Kabib Amirudin Kamal Amirullah Khoirul Pajar Komarudin Islami Kurin .M.A.A. Lilis Ariska Lupi Pertiwi. L M. Fauzi M. yusron Aditiya M.Syaifudin M.Yusron .P Narmia Isnawati 15
24 25 26 27 28 29 30 31
Rika Kristiana Riska Rahayu .R Sita Anisa Sobar Utomo Sulton Amirudin Tika Faria Totok Adi .S Ubet Nasrullah
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √
5) Karakteristik Siswa Karakteristik siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 bermacam-macam. Diantaranya ada siswa yang rajin dan memahami penjelasan dari guru, ada siswa yang memperhatikan jika diterangkan tetapi sulit dalam menangkap pembelajaran, ada siswa yang malas, dan bahkan ada siswa yang nakal. D.
Materi Penelitian
Yang menjadi obyek penelitian adalah: 1.
Keterampilan siswa dalam mengenal Organisasi.
2.
Keterampilan siswa dalam mengidentifikasi cirri-ciri organisasi.
3.
Ketrampilan siswa dalam menyebutkan macam-macam organisasi disekolah.
E.
Prosedur Penelitian
Proses dan hasil evaluasi siswa mata pelajaran PKn yang merupakan bahan untuk menyusun rencana perbaikan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat untuk menetapkan materi dan strategi pembelajaran agar kualitas pembelajaran mendapatkan hasil yang lebih baik. Dibawah ini gambaran tentang rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru.
16
SIKLUS I
a.
penetapan fokus masalah
Permasalahan yang dihadapi guru dalam siklus I ini adalah siswa Belum paham dan mampu menyebutkan berbagi macam organisasi serta belum bisa menjelaskan tentang setruktur organisasi.sehubungan dengan hal tersebut peneliti melanjutkan di tahap berikutnya. b.
Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini yang dilakukan adalah penyusunan rencana perbaikan pembelajaran yang terdiri dari : 1. Penetapan tujuan pembelajaran PKn tentang Mendiskripsikan pengertian organisasi dengan menyebutkan struktur – struktur organisasi. 2. Menetapkan strategi pembelajaran dengan demontrasi kelompok. 3. Menetapkan teknik pembelajaran secara individu. 4. Menyusun instrumen pengamatan kegiatan belajar siswa dan pedoman penilaian hasil belajar serta pedoman refleksi. c.
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn adalah sebagai berikut: 1.
Kegiatan Awal ( 10 menit )
Guru mempersiapkan kelas kearah yang lebih baik. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa. Pertanyaan yang diajukan antara lain: 1. Pernahkah anak kelas V ikut pramuka ? 2. Apakah nama regu klian dalam pramuka itu ? 3. Sipakah yang pernah jd ketua regu dalam pramuka ? 4. Apakah kalian senang dalam mengikuti kegiatan pramuka ? Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai. 2.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
1. Guru menyedikan media bagan struktur organisasi. 2. Guru menjelaskan tentang pengertian organisasi 17
3. Guru menjelaskan tentang pentingnya suatu organisasi. 4. Guru memberikan penjelasan tentang tugas – tugas pengurus organisasi. 5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. 6. Siswa mencatat hal - hal yang penting. 7. Siswa diminta untuk mendiskusikan nama – nama organisasi yang ada disekitar kehidupan sehari - hari 8. Setelah selesai melakukan kegiatan, siswa diminta membaca penjelasan tentang nama – nama organisasi yang telah ditulis didepan kelas. 9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 3.
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang Organisasi, pengertian organisasi, ciri - ciri, nama – nama organisasi yang ada disekolah dan masyarakat. 2. Guru menutup pelajaran. 4.
Tahap Observasi
Pada tahap ini guru dan teman sejawat mengadakan pengamatan kegiatan siswa dalam melakukan sharing dengan teman sebangku, yaitu saat melakukan diskusi memasukkan dalam tabel nama - nama organisasi disekolah dan masyarakat, memandu diskusi serta pengamatan proses (instrument terlampir). 5.
Tahap Refleksi
Tahap ini sebagai peneliti menilai keberhasilan kegiatan mengevaluasi tahap – tahap tindakan, menentukan tindakan serta menyusun rekomendasi untuk menentukan perbaikan perencanaan atau mengulang tahapan yang dianggap belum berhasil. 6.
Tahap Tindak Lanjut
Pada tahap ini peneliti merencanakan untuk melakukan perbaikan kembali, karena pada perbaikan ini belum terselesaikan, sehingga peneliti menentukan rencana perbaikan untuk Siklus II. 18
SIKLUS II
Pada tahap ini tergantung pada hasil rekomendasi siklus I, jika pada siklus I dinyatakan berhasil dan merekomendasikan ke siklus berikutnya, maka siklus II dilaksanakan sesuai langkah – langkah pada siklus I, tetapi ada perbedaan pada tujuan pembelajaran ( pada kegiatan inti pembelajaran), yaitu : a.
Siswa-siswa yang dianggap guru pada siklus I tidak memperhatikan, diminta untuk maju kedepan dan menyebutkan namanama pengurus Organisasi.
b.
Guru membagi kelas menjadi dua kelompok .
c.
Guru menyuruh kelompok menlyelesaikan permasalahan dengan kerja sama team.
d.
Siswa yang lain diberi tugas untuk mengamati tindakan kelompok yang lain, hal ini dimaksudkan agar kelompok lain tidak ramai sendiri.
e.
Setelah kegiatan itu selesai, guru meminta siswa untuk memasukkan nama-nama organisasi yang ada disekolah dan masyarakat dalam tabel yang sudah disiapkan oleh guru secara individu.
f.
Setelah selesai melaksanakan itu, guru melakukan Tanya jawab dengan siswa. Siswa yang lain diminta untuk diam dan tidak memberitahu teman yang ditanya.
a. Penetapan focus masalah
permasalahan yang dihadapai guru dalam siklus I adalah siswa belum paham dan belum mampu menyebutkan berbagai macam organisasi. pada siklus II ini kelanjutan dari siklus I menerapkan kegiatan belajar yang menilai tentang aspek sikap, minat, bakat yang dimiliki siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas.
b. Tahap perencanaan tindakan
19
pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun Rencana perbaikan pembelajaran yang terdiri atas: 1) Penetapan tujuan pembelajaran pkn mendiskripsikan pengertian organisasi. 2) Menetapkan strategi pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. 3) Menentukan strategi pembelajaran dengan demontrasi kelompok. 4) Menyusun instrument pengamatan kegiatan belajar siswa dan pedoman penilaian hasil belajar serta pedoman refleksi. c. Tahap pelaksanaan tindakan
pada tahap pelaksanaan perbaikan siklus II pembelajaran pkn adalah sebagai berikut : 1.
Kegiatan Awal ( 10 menit )
Guru mempersiapkan kelas kearah yang lebih baik. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa. Pertanyaan yang diajukan antara lain: 1. Pernahkah anak kelas V ikut pramuka ? 2. Apakah nama regu klian dalam pramuka itu ? 3. Sipakah yang pernah jd ketua regu dalam pramuka ? 4. Apakah kalian senang dalam mengikuti kegiatan pramuka ? Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai. 2.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
1. Guru menyedikan media bagan struktur organisasi. 2. Guru menjelaskan tentang pengertian organisasi 3. Guru menjelaskan tentang pentingnya suatu organisasi. 4. Guru memberikan penjelasan tentang tugas – tugas pengurus organisasi. 5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. 6. Siswa mencatat hal - hal yang penting. 7. Siswa diminta untuk mendiskusikan nama – nama organisasi yang ada disekitar kehidupan sehari - hari
20
8. Setelah selesai melakukan kegiatan, siswa diminta membaca penjelasan tentang nama – nama organisasi yang telah ditulis didepan kelas. Guru memberikan kesempatan kepada siswauntuk bertanya. 3.
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang Organisasi, pengertian organisasi, ciri - ciri, nama – nama organisasi yang ada disekolah dan masyarakat. Guru menutup pelajaran. d. Observasi
Dalam observasi siklus II ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap aspek yangdimiliki siswa meliputi sakap, minat, dan bakat yang dimiliki siswa dalam kelompok maupun hasil pekerjaan siswa secara individu. Adapun hasil peningkatan yang di peroleh antara lain adalah : 1) Dalam kelompok, siswa lebih aktif melakukan diskusi dengan kegiatan nama-nama organisasi yang ada di sekitar kehidupan sehari-hari. 2) Dalam mengerjakan soal secara individu siswa mengalami peningkatan hal ini terbukti dengan hasil soal yang dikerjakan mendapatkan nilai di atas rata-rata. e. Refleksi
Dalam melakukan Refleksi siklus II ini guru menemukan kelebihan dalam tindakan perbaikan, adapun kelebihan tindakan perbaikan adalah sebagai berikut : 1. Respon siswa terhadap pelajaran meningkat. 2. Keaktifan siswa dalam berdiskusi secara kelompok dan pengerjaan tugas Secara individual mengalami peningkatan hal ini terbukti pada hasil nilai tes yang meningkat ,siswa yang mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 70 sebanyak 28 siswa dengan prosentase 90,3% siswa,sedangkan siswa yang mendapat di bawah 70 adalah 3 siswa dengan prosentase 9,7%. 21
Dan Kegiatan belajar mengajar (KBM) Siklus II berhasil meningkatkan nilai siswa.
22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengolahan Data
1.
Pelaksanaan Penelitian Untuk meningkatkan prestasi siswa kelas V khususnya dalam pembelajaran PKn,
peneliti mencoba mengubah strategi pembelajaran melalui
pendekatan demonstrasi dalam kelompok dan penggunaan alat peraga peta buta. Dengan menggunakan pendekatan demonstrasi ada beberapa cara untuk meningkatkan prestasi siswa, diantaranya: (1) guru dapat mengenal dan membatu siswa yang kurang aktif, (2) guru dapat menyelidiki penyebab siswa yang kurang aktif, (3) guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan individu. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri dari awal sampai akhir penelitian, dengan bantuan teman sejawat. Dengan menggunakan model menurut Raka Joni dan kawan – kawan (1998), yang terdapat 5 tahapan dalam pelaksanaan PTK. Kelima tahapan itu adalah: a)
Penetapan fokus masalah
b)
Perencanaan tindakan perbaikan
c)
Pelaksaan tindakan dan observasi
d)
Refleksi
e)
Perencaan Tindak lanjut.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu : 1)
Siklus I
a). Penetapan fokus masalah Permasalahan yang dihadapi guru dalam siklus I ini adalah siswa belum mampu menyebutkan macam-macam organisasi. b). Perencanaan tindakan perbaikan
23
Kegiatan dalam merencanakan tindakan ini meliputi penyusunan Rencana perbaikan pembelajaran tentang organisasi yang meliputi: -
Penentuan standar kompetensi
-
Penentuan Kompetensi dasar
-
Perumusan indicator
-
Perumusan tujuan perbaikan
-
Materi pembelajaran
-
Penggunaan alat peraga
-
Rumusan soal – soal latihan.
c). Pelaksaan tindakan dan observasi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran dalam kelas dengan prosedur sebagai berikut: a.
Pre-test ( tes awal ) dengan melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang hal yang berhubungan dengan bentuk dan nama-nama organisasi yang ada di lingkungan sekitar siswa.
b.
Penjelasan materi terdiri dari:
Memahami pengertian organisasi
Menemukan berbagai macam organisasi
Memberikan penegasan jawaban yang benar tentang penemuan organisasi yang telah dilakukan siswa.
Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan oranisasi.
Memeriksa hasil pekerjaan siswa.
Observasi ( pengamatan ) Kegiatan observasi pada siklus I adalah pengamatan terhadap keaktivan siswa dalam mendeskripsikan organisasi dan pengetahuan siswa terhadap berbagai nama-nama organisasi.
24
Pengamatan yang dilakukan oleh guru mendapati berbagai macam temuan-temuan. Temuan pada tahap ini adalah: 1.
Dalam mengerjakan soal latihan diperoleh: No. Nama Siswa 1 Sulton Amirudin 2 Arif setiawan 3 Andika Ihwan F 4 Angga Adi S 5 Ihrom Sirot 6 Kamal Amirullah 7 M. Yusron Aditiya 8 Rika Kristiana 9 Sobar Utomo 10 Lilis Ariska 11 Imroatus .M 12 Intan Dwi A. 13 Tutuk Adi S 14 Ubet Nasrullah 15 Komarudin Islami 16 Khoirul Anam 17 M. Syaifudin 18 Ahmad furgon S 19 Arbai Narullah 20 Cucuk Prayoga 21 Herman Adi S 22 Kabib Amirudin 23 Khoirul Pajar 24 Lupi Tianik L 25 Riska Rahayu R 26 Kurin M.A.A. 27 Sita Anisa 28 Tika Faria 29 M. Fauzi 30 M. Yusron .P 31 Bilkis Lidiaska .A Jumlah Nilai Rata – rata kelas 25
Nilai Siklus I 30 70 50 60 40 60 70 50 60 60 70 60 90 30 40 60 70 60 50 60 70 60 90 60 40 40 100 60 50 70 60 1.860 60,0
-
1 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan jawaban benar semua, dan mendapat nilai 100;
-
2 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan ½ soal dan mendapat nilai 90;
-
6 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 1½ soal dan mendapat nilai 70;
-
12 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 60;
-
4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2½ soal dan mendapat nilai 50;
-
4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 3 soal dan mendapat nilai 40;
-
3 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2½ soal dan mendapat nilai 30.
2. Menemukan jawaban yang benar Setelah memeriksa hasil pekerjaan siswa, lembar soal dikembalikan lagi dan diberitahukan jawaban yang benar oleh guru. 3. Subyek penelitian menunjukkan keseriusannya dalam mengikuti pembelajaran sampai akhir. d). Refleksi Kegiatan refleksi dalam siklus ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan yang dilakukan oleh guru. Pada kegiatan ini ditemukan materi pembelajaran perlu penjelasan lebih konkrit dan diperlukan alat peraga yang lebih menarik, agar siswa menjadi lebih tertarik lagi terhadap materi pelajaran. Dari hasil observasi diatas ditemukan masih ada 22 siswa (71%) dari seluruh siswa sebanyak 31 siswa belum bisa menemukan nama organisasi yang ada disekolah dan 26
masyarakat. 22 siswa ( 71%) yang belum bisa tersebut mendapatkan nilai dibawah 70. Dan 29% (Sekitar 9 siswa) yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 70. e). Perencaan Tindak lanjut Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran masih ditemukan 71%, yaitu 22 siswa yang belum aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Masih banyak siswa yang tidak berani bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Untuk itulah guru perlu melakukan percobaan yang lain dan diperlukan untuk lebih mengoptimalkan pendekatan yang digunakan agar siswanya lebih aktif lagi. Untuk perencanaan selanjutnya guru akan melakukan perbaikan lagi yaitu pada Siklus II. 2)
Siklus II
1.
Penetapan fokus masalah
Pada siklus I diperoleh temuan bahwa dari 31 siswa hanya 9 siswa yang mendapatkan nilai lebih atau sama dengan 70, dan 22 siswa mendapat nilai dibawah 70, hal ini berarti ada beberapa siswa yang belum menguasai materi seluruhnya. Guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk itu guru diperlukan melakukan perbaikan lagi, yaitu pada siklus II ini. 2.
Perencanaan
tindakan
perbaikan
Kegiatan dalam perencanaan ini berupa pembuatan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP terlampir) terdiri atas: a.
Standar
kompetensi b.
Kompetensi dasar c.
Hasil belajar 27
d.
Tujuan perbaikan
e.
Indikator
f.
Materi ajar
g.
Metode
pembelajaran h.
Langkah
–
langkah kegiatan pembelajaran i.
Sumber
dan
sarana belajar j.
Evaluasi
k.
Instrument
penilaian. 3.
Pelaksanaan
tindakan
dan observasi
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran dengan prosedur sebagai berikut: a.
Pre-test ( tes awal ) tentang pengetahuan terhadap organisasi.
b.
Penjelasan materi dengan pendekatan demonstrasi , yaitu:
Membentuk kelas menjadi dua kelompok.
Melakukan penemuan tentang berbai nama organisasiyang ada secara berkelompok
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Beberapa siswa mepresentasikan hasil jawabannya didepan teman-temannya. Siswa yang lain menyimak dan mencocokkan dengan jawabannya.
Guru memantapkan hasil presentasi siswa, agar siswa mendapatkan jawaban yang tepat. 28
Siswa menyelesaikan soal soal latihan materi organisasi.
Pembuatan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan secara bersama-sama dan terbimbing.
Observasi ( pengamatan ) Pengamatan terhadap keaktivan siswa berdiskusi dalam kelompok dan prestasi hasil pekerjaan siswa secara individu. Ada beberapa hal yang dapat ditemukan oleh peneliti. Seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan diskusi, kegiatan menemukan bebagai macam organisasi. Setiap kelompok dan individu yang ditanya sudah dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan sesuai. Dalam mengerjakan soal latihan secara individu diperoleh data sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama Siswa Sulton Amirudin Arif Setawan Andika Ihwan F Angga Adi S Ihrom Sirot Kamal Amirullah M. yusron A Rika Kristiana Sobar Utomo Lilis Ariska Imroatus M Intan Dwi a Tutuk Adi s Ubet nasrullah Komarudin Islami Khoirul Anam M.Syaifudin 29
Nilai Siklus II 70 100 80 70 60 70 90 100 80 80 100 80 100 90 70 80 100
18 Ahmad Furgon S 19 Arbain Narullah 20 Cucuk Prayoga 21 Herman Adi s 22 Kabib Amiridin 23 Khoirul Pajar 24 Lupi Tianik L 25 Riska Rahayu R 26 Kurin M. A.A 27 Sita Anisa 28 Tika Faria 29 M. Fauzi 30 M.Yusron P 31 Bilkis Lidiaska A Jumlah Nilai Rata – rata kelas
80 60 80 70 70 100 70 100 60 80 70 90 70 100 2550 82,25
Dalam mengerjakan soal latihan (individu) diperoleh prosentase hasil belajar siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 sebagai berikut : No 1 2 3 4 5
Nilai 100 90 80 70 60 Jumlah
Frekuensi 8 3 8 9 3 31
Dari prosentase diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 70 adalah 28 siswa dengan prosentase (90,3%), sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah 70 adalah 3 siswa dengan prosentase ( 9,7%). 4. Refleksi
30
Kegiatan refleksi pada siklus II ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan pada pembelajaran PKn. Dalam kegiatan refleksi ini ditemukan: 1. Dalam kegiatan kelompok, sudah seluruh siswa maksimal dalam mengerjakan tugas sehingga didapatkan ketuntasan dalam pembelajaran. Karena sudah mendapatkan prosentase ketuntasan sebesar 90,3%, jadi pembelajarn tentang materi organisasi bisa dikatakan siswa sudah dapat menguasai materi pembelajaran. 2. Dalam mengerjakan soal latihan siswa yang mendapatkan nilai lebih atau sama dengan 70 adalah 29 siswa dengan prosentase (90,7%). Hasil ini sudah sesuai dengan tujuan dan harapan dari guru. Ketuntasan belajar sudah dicapai oleh guru. Sehingga tidak perlu melakukan perbaikan lagi. 5. Perencanaan tindak lanjut
Pada tahap siklus II, guru sudah mendapati ketuntasan belajar siswa, sehingga untuk perencanaan tindak lanjut guru dapat melanjutkan ke materi berikutnya. 6. Interprestasi Data
Dari hasil pengamatan didapat peningkatan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok, hal ini dapat terlihat dari tabel berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Siswa Sulton Amirudin Arif Setiawan Andika Ihwan F Angga Adi s Ihrom Sirot Kamal Amirudin M.Yusron Aditiya Rika Kristiana Sobar Utomo 31
Nilai Siklus I Siklus II 30 70 70 100 50 80 60 70 40 60 60 70 70 90 50 100 60 80
10 Lilis Ariska 11 Imroatus M 12 Intan Dwi A 13 Tutuk Adi S 14 Ubet Nasrullah 15 Komaridin Islami 16 Khoirul Anam 17 M .syaifudin 18 Ahmad FurgonS 19 Arbain Narullah 20 Cucuk Prayoga 21 Herman Adi S 22 Kabib Amirudin 23 Khoirul Pajar 24 Lupi Tianik L 25 Riska Rahayu R 26 Kurin M.A.A 27 Sita anisa 28 Tika Faria 29 M. Fauzi 30 M.Yusron P 31 Bilkis Lidiaska A Jumlah Nilai Rata – rata kelas
60 70 60 90 30 40 60 70 60 50 60 70 60 90 60 40 40 100 60 50 70 60 1.860 60,0
80 100 80 100 90 70 80 100 80 60 80 70 70 100 70 100 60 80 70 90 70 100 2550 82,25
Dari data tabel diatas didapat nilai rata-rata kelas yang meningkat, siklus I = 60,0 ; dan pada siklus II = 82,25. Dan diperoleh peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa, pada siklus I = 29% dan pada siklus II = 90,3 %. B.
Deskripsi Temuan dan Refleksi 1.
Pada Siklus I
Deskripsi Temuan pada tahap ini adalah: Dalam mengerjakan soal latihan diperoleh:
No.
Nama Siswa
Nilai Siklus I
32
1 Ahmad furgon S 2 Andika Ihwan F 3 Angga Adi S 4 Arbai Narullah 5 Arif setiawan 6 Bilkis Lidiaska .A 7 Cucuk Prayoga 8 Herman Adi S 9 Ihrom Sirot 10 Imroatus .M 11 Intan Dwi A. 12 Kabib Amirudin 13 Kamal Amirullah 14 Khoirul Anam 15 Khoirul Pajar 16 Komarudin Islami 17 Kurin M.A.A. 18 Lilis Ariska 19 Lupi Tianik L 20 M. Fauzi 21 M. Syaifudin 22 M. Yusron .P 23 M. Yusron Aditiya 24 Rika Kristiana 25 Riska Rahayu R 26 Sita Anisa 27 Sobar Utomo 28 Sulton Amirudin 29 Tika Faria 30 Tutuk Adi S 31 Ubet Nasrullah Jumlah Nilai Rata – rata kelas -
30 70 50 60 40 60 70 50 60 60 70 60 90 30 40 60 70 60 50 60 70 60 90 60 40 40 100 60 50 70 60 1.860 60,0
1 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan jawaban benar semua, dan mendapat nilai 100;
33
-
2 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan ½ soal dan mendapat nilai 90;
-
6 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 1½ soal dan mendapat nilai 70;
-
12 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 60;
-
4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2½ soal dan mendapat nilai 50;
-
4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 3 soal dan mendapat nilai 40;
-
3 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2½ soal dan mendapat nilai 30.
Menemukan jawaban yang benar Setelah memeriksa hasil pekerjaan siswa, lembar soal dikembalikan lagi dan diberitahukan jawaban yang benar oleh guru. Subyek penelitian menunjukkan keseriusannya dalam mengikuti pembelajaran sampai akhir. Evaluasi
Kegiatan dalam siklus ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan yang dilakukan oleh guru. Materi pembelajaran perlu penjelasan lebih konkrit dan diperlukan alat peraga yang lebih menarik, agar siswa menjadi lebih tertarik lagi terhadap materi pelajaran. Dari hasil observasi diatas ditemukan masih ada 22 siswa (71 %) dari seluruh siswa sebanyak 31 siswa belum bisa menemukan macammacam organisasi yang ada dimasyarakat dan sekolah. 22 siswa ( 71%) yang belum bisa tersebut mendapatkan nilai dibawah 70. Dan 29% (Sekitar 9 siswa) yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 70. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran masih ditemukan 71%, yaitu 22 siswa yang belum aktif dalam 34
kegiatan belajar mengajar. Masih banyak siswa yang tidak berani bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Untuk itulah guru perlu melakukan percobaan yang lain dan diperlukan untuk lebih mengoptimalkan pendekatan yang digunakan agar siswanya lebih aktif lagi. Untuk perencanaan selanjutnya guru akan melakukan perbaikan lagi yaitu pada Siklus II. 2.
Pada Siklus II
Ada beberapa hal yang dapat ditemukan oleh peneliti, sebagai berikut: Seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan diskusi melalui kegiatan menemukan organisasi yang ada dilingkungan . Setiap kelompok dan individu yang ditanya sudah dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan sesuai. Dalam mengerjakan soal latihan secara individu diperoleh data sebagai berikut : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Siswa Ahmad furgon S Andika Ihwan F Angga Adi S Arbai Narullah Arif setiawan Bilkis Lidiaska .A Cucuk Prayoga Herman Adi S Ihrom Sirot Imroatus .M Intan Dwi A. Kabib Amirudin Kamal Amirullah Khoirul Anam Khoirul Pajar Komarudin Islami Kurin M.A.A. Lilis Ariska Lupi Tianik L M. Fauzi M. Syaifudin M. Yusron .P 35
Nilai Siklus II 70 100 80 70 60 70 90 100 80 80 100 80 100 90 70 80 100 80 60 80 70 70
23 M. Yusron Aditiya 24 Rika Kristiana 25 Riska Rahayu R 26 Sita Anisa 27 Sobar Utomo 28 Sulton Amirudin 29 Tika Faria 30 Tutuk Adi S 31 Ubet Nasrullah Jumlah Nilai Rata – rata kelas
100 70 100 60 80 70 90 70 100 2550 82,25
Dalam mengerjakan soal latihan ( individu) Dari tabel diatas diperoleh prosentase hasil belajar siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 sebagai berikut: No 1 2 3 4 5
Nilai 100 90 80 70 60 Jumlah
Frekuensi 8 3 8 9 3 31
Dari tabel diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 70 adalah 28 siswa dengan prosentase (90,3%), sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah 70 adalah 3 siswa dengan prosentase ( 9,7%). Evaluasi
Kegiatan pada siklus II ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan pada pembelajaran PKn. Dalam kegiatan refleksi ini ditemukan: a. Dalam kegiatan kelompok, sudah seluruh siswa maksimal dalam mengerjakan
tugas
sehingga
didapatkan
ketuntasan
dalam
pembelajaran. Karena sudah mendapatkan prosentase ketuntasan
36
sebesar 90,3%, jadi pembelajarn tentang materi organisasi bisa dikatakan siswa sudah dapat menguasai materi pembelajaran. b. Dalam mengerjakan soal latihan siswa yang mendapatkan nilai diatas 70 adalah 28 siswa dengan prosentase (90,3%). Hasil ini sudah sesuai dengan tujuan dan harapan dari guru. Ketuntasan belajar sudah dicapai oleh guru. Sehingga tidak perlu melakukan perbaikan lagi Pada tahap siklus II, guru sudah mendapati ketuntasan belajar siswa telah berhasil meningkatkan prestasi siswa dari 29% nilai lebih besar atau sama dengan 70 pada siklus I dan meningkat menjadi 90,3% pada siklus II. sehingga untuk perencanaan tindak lanjut guru dapat melanjutkan ke materi berikutnya. C.
Pembahasan
Penelitian ini upaya membantu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur tentang Organisasi melalui pendekatan demonstrasi kelompok dengan menggunakan bagan struktur organisasi. Untuk merealisasi usaha tersebut, peneliti melakukan 2 siklus, yang terdiri dari 5 komponen, yaitu: pemfokusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, refkleksi dan perencanaan tindak lanjut. Setiap pelaksanaan tindakan peneliti melakukan berbagai langkah – langkah sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran (instrument terlampir ). Pada siklus I, guru melakukan pre-test ( tes awal ) sebagai tolak ukur kemampuan siswa secara individu untuk mengetahui kesiapan belajar siswa terhadap materi yang akan dipelajari, serta melakukan perbaikan pembelajaran dengan pendekatan demonstrasi kelompok, yaitu siswa melakukan diskusi dalam kelompok. Dalam kegiatan kelompok ini seluruh siswa sudah dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan tepat. Sedangkan dalam kegiatan belajar mengajar serta hasil belajar yang diperoleh siswa, ditemukan data 71% siswa belum dapat menjawab soal latihan tentang organisasi. Serta baru ditemukannya 29% siswa yang baru dapat menjawab soal latihan. 37
Pada siklus II, guru berupaya mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dengan membimbing siswa melakukan diskusi dalam kelompok. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Agar siswa dapat mendeskripsikan pengertian Organisasi. Selain itu siswa juga dituntut untuk dapat mengamati hasil tempelannya dan menyampaikan hasil pengamatan dan diskusi dengan teman sekelompoknya. Dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok nama dan alat peraga yang menarik ditemukan data yaitu 28 siswa mendapat lebih atau sama dengan 70, dengan prosentase (90,3%). Sedangkan dari data pengamatan dalam kelompok ada 25 siswa yang sudah aktif dalam diskusi dengan temannya. TABEL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Siswa Ahmad furgon S Andika Ihwan F Angga Adi S Arbai Narullah Arif setiawan Bilkis Lidiaska .A Cucuk Prayoga Herman Adi S Ihrom Sirot Imroatus .M Intan Dwi A. Kabib Amirudin Kamal Amirullah Khoirul Anam Khoirul Pajar Komarudin Islami Kurin M.A.A. Lilis Ariska Lupi Tianik L M. Fauzi M. Syaifudin M. Yusron .P M. Yusron Aditiya
aktif √
√ √ √ √
√ √
KEGIATAN SIKLUS Siklus I Siklus II sedang pasif aktif sedang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 38
pasif
24 Rika Kristiana 25 Riska Rahayu R 26 Sita Anisa 27 Sobar Utomo 28 Sulton Amirudin 29 Tika Faria 30 Tutuk Adi S 31 Ubet Nasrullah JUMLAH
√
√ √
√ √ √ √ √ √ √ 11
14
7
√ √ √ √ √ √ 24
7
Apakah dengan hal ini pembelajaran yang dilakukan oleh guru berhasil? Ternyata hasil evaluasi siswa menunjukkan nilai yang cukup signifikan. Yaitu 28 anak dapat menjawab soal dengan nilai lebih atau sama dengan 70. dengan prosentase 90,3%. Pembelajarn yang diulang –ulang dan menggunakan alat peraga yang menarik serta dengan pendekatan demonstrasi kelompok l dapat meningkatkan hasil prestasi siswa. Hal ini sesuai dengan harapan guru sekaligus peneliti.
39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok di pembelajaran PKn tentang Organisasi pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa. Dari data tabel diperoleh nilai rata – rata pada siklus I = 60,00 dan pada siklus II = 82,25. prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I = 29 % dan pada sikuls II = 90.3% 2. Dengan menggunakan strategi pendekatan Demonstrasi kelompok pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan, karena dalam pendekatan demonstrasi kelompok siswa dapat melakukan pengamatan dan penggunaan alat peraga yang dapat menunjang dalam kegiatan belajar mengajar di kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur. 3. Pendekatan Demonstrasi dengan belajar kelompok dengan pemberian motivasi, bimbingan, pujian dan dengan penggunaan alat peraga yang menarik sudah terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1.
Dalam pembelajaran PKn sebaiknya guru sering – sering melakukan kreativitas yang sesuai dengan materi agar pembelajaran lebih menarik dan dapat memikat perhatian siswa.
40