TUGAS AKHIR
PENANGANAN CHECK-IN DAN BOARDING GATE JETSTAR AUSTRALIA PADA PT. JASA ANGKASA SEMESTA DI BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNOHATTA CENGKARENG
(diajukan guna memenuhi persyaratan kelulusan pada program studi Flight Attendant Dirgantara Flight Attendant School)
Riska Agustina NIM 10.16.01.1.0002
PROGRAM STUDI FLIGHT ATTENDANT DIRGANTARA FLIGHT ATTENDANT SCHOOL (DIFASC) BANDAR LAMPUNG 2017
PERNYTAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini , Nama : Riska Agustina Nim
: 10.16.01.1.0002
Menyatakan bahwa karya akhir yang say buat berupa Tugas Akhir merupakan hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya belum pernah diajukan pada institusi manapun, dan bukan hasil jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tunggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekana dan pihak paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akdemik jika ternyata dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Bandar Lampung 01 Agustus, 2017
Riska agustina NIM 10.16.01.1.0002
HALAMAN PERSETUJUAN Penanganan Check-In dan Boarding Gate Jetstar Australia pada PT. Jasa Angkasa Semesta Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng
Riska Agustina NIM 10.16.01.1.0002
Bandar Lampung, 01 Agustus 2017 Telah diperiksa dan disetujui
Dosen Pembimbing 1
Dosen Lapangan
Dara Ayu Fitriyani
M Doni Saputra
HALAMAN PENGUJI
Tugas Akhir ini dibuat oleh : Nama
: Riska Agustina
NIM
: 10.16.01.1.0002
Program Studi
: Flight Attendant
Judul Tugas Akhir : Penanganan Check-In dan Boarding Gate Jetstar Australia Pada PT. Jasa Angkasa Semesta Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng
Telah diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh sertifikat pada program studi Flight Attendant Dirgantara Flight Attendant School (DIFASC) pada tanggal 01 Agustus 2017.
Susunan Tim Penguji
Dosen Pembimbing
: Dara Ayu Fitriyani
Dosen Penguji
: M Doni Saputra
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Akhir berupa Tugas Akhir yang berjudul “Kegiatan Harian Passasi PT. Jasa Angkasa Semesta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng” telah diuji dan disahkan sebagai syarat kelulusan pada Program Studi Flight Attendant Dirgantara Flight At tendant School (DIFASC), pada : Hari, Tanggal :……………… Tempat
:……………….
Dosen Pembimbing
Dosen Penguji
Dara Ayu Fitriyani
M Doni Saputra
Koordinator Dirgantara Flight Attendant School Bandar Lampung
Muhammad Doni Saputra
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas academia DIFASC, saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Riska Agutina
NIM
: 10.16.01.1.0002
Program Studi
: Flight Attendant
Judul Karya
: Tugas Akhir
Demi pengembangan ilmu pengtahuan, menyetujui untuk memberikan kepada DIFASC Hak Bebas royalty Noneksklusive (Non-eksclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah yang berjudul “Penanganan Check -In dan Boarding Gate Jetstar Australia Pada PT. Jasa Angkasa Semesta Di Bandara Internasioanal Soekarno-Hatta Cengkareng” beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalty noneksklusif ini DIFASC berhak menyimpan, mengalih media/ formatkan mengola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan pemilim hak cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Bandar Lampung 01 Agustus 2017 Yang Menyatakan
Riska Agustina
MOTTO
1. Jangan tanyakan apa yang negara berikan padamu, tapi tanyakan apa yang kau berikan pada negaramu. 2. Yang menyelamatkan kita didunia adalan keterampilan. 3. Semua orang punya jatah gagal maka habiskan jatah gagalmu agar tidak ada lagi kegagalan. 4. Jadilah seperti jarum dan benang yang menyatukan dua benda yang terpisah, jangan jadi seperti gunting yang menjadi sebaliknya.
1. 2.
Presiden Amerika, F.D Roosevelt Penulis , Gade Prama
ABSTRAK Penanganan Check-In dan Boarding Gate Jetstar Australia Pada PT. Jasa Angkasa Semesta Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng : Riska Agustina ;
PRAKATA
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan sertifikat jurusan Ground Staff Dirgantara Flight Attendant School. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Orang tua tercinta, saudaraku, dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan sepenuhnya baik moral maupun material. 2. Dosen pembimbing yang menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing saya dalam penyusunan tugas akhir ini. 3. Supervisor selaku pendamping kerja saya yang telah membantu saya dan mendukung saya. 4. Teman-teman saya yang membantu menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat menghargai saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini banyak membantu dan membawa manfaat terutama bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung 01Agustus 2017
Riska Agustina
DAFTAR ISI COVER ...............................................................................................................i PERNYATAAN ................................................................................................ii HALAMAN PERSETUJUAN. .......................................................................iii HALAMAN PENGUJI .................................................................... ................iv HALAMAN PENGESAHAN. .........................................................................v MOTTO ..............................................................................................................vi KATA PENGANTAR .................................................................. ....................vii DAFTAR ISI ..................................................................................................... . ix BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................1 1.2 Perumusan Masalah ...........................................................................2 1.3 Tujuan ................................................................................................3 1.4 Manfaat ..............................................................................................4 BAB II LANDASAN TEORI ...........................................................................5 BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................6 3.1. Pengertian Pelayanan ...............................................................................7 A. Pelayanan Prima…………………………………………………… ...8 B. Standar Pelayanan…………………………………………………… 9 C. Barang Layanan………………………………………………….......10 D. Kualitas Pelayanan…………………………………………………...11 E. Proses Pelayanan…………………………………………………… ..12 3.2. Pasasi .13 A. Check in……………………………………………………………...14 B. Gate…………………………………………………………………..15 C. Greeting………………………………………………………………16 D. Flight Operation……………………………………………………...17 E. Ramp Handling………………………………………………………18 F. L/L (lost and found)………………………………………………….19 G. Ground Support Eequipment………………………………………...20 BAB IV PENUTUP ...........................................................................................21 4.1 Kesimpulan ........................................................................................22 4.2 Saran ..................................................................................................23 DAFTAR PUSTAKA ................................................................. ......................24 LAMPIRAN .......................................................................................................25 …………………………… ………………………… ……………...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, 17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Pantai-pantai di Bali, tempat menyelam di Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok, dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut. Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja, Yogyakarta, Minangkabau, dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis. Singapura dan Malaysia adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke Indonesia dari wilayah ASEAN. Sementara dari kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN) wisatawan Jepang berada di urutan pertama disusul RRC, Korea Selatan, Taiwan dan India. Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan Eropa berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Perancis, Belanda dan Jerman. Dari semua penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumberdaya yang sangat potensial bagi dunia pariwisata Internasional. Terbukti dengan banyaknya daerah di Indonesia yang menjadi destinasi wisata bagi turis lokal dan mancanegara. Tentunya semua itu tidak bias lepas dari peran Transportasi sebagai salah satu elemen penting dalam kegiatan pariwisata.
Transportasi sendiri dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu darat, air, dan udara. Salah satu yang paling berkembang di Indonesia adalah transportasi udara. Dalam transportasi udara sendiri, SDM yang dibutuhkan bisa dikatakan kompeten dibidangnya masing-masing. Karena jika tidak akan terjadi banyak hal yang tidak diharapkan seperti kecelakaan pesawat udara. hal yg membedakan dengan transportasi air dan darat lainnya dapat dilihat pada teknologi yg digunakan oleh sarana transpor ini, dibanding yang lain sarana udara memiliki teknologi canggih yang memungkinkan pengaksesan data cepat dan akurat. banyak contoh dan pemisalan untuk menggambarkan transportasi udara selain cepat transportasi ini juga aman karena safety nya dijaga oleh SDM yang kompeten tersebut sehingga pelanggan atau penumpang tidak perlu khawatir akan kelangsungan perjalanan nya. banyak keuntungan lain yang dapat dirasakan antaranya waktu yg dibutuhkan tidak lama sehingga bagi para konsumen yg mengahargai waktu maka sarana inilah yg akan diambil. Kesempatan inilah yang banyak dimanfaatkan para pelajar ataupun Mahasiswa/Mahasiswi untuk mendalami pekerjaan dalam dunia penerbangan dengan salah satu cara mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan pada sebuah institusi ataupun perusahaan penerbangan. Hal tersebut menggambarkan bahwa industri penerbangan di Indonesia sangat menjanjikan karena selain relief muka bumi indonesia yg naik turun juga Indonesia adalah negara kepulauan untuk itu pesawat udara amat bermanfaat. Hal ini terbukti dengan banyak bermunculannya maskapai penerbangan di Indonesia, antara lain Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Air Asia, dan masih banyak yang lainnya. Dan hal yang sangat menunjang kegiatan penerbangan ini adalah peran utama dari ground handling untuk mempersiapkan penumpang, bagasi, kargo, dan pesawat dari mulai penumpang check-in sampai pesawat lepas landas.
1.3. Tujuan
A.
Tujuan Untuk Mahasiswa 1.
Melengkapi dan memberikan informasi tentang kegiatan praktek kerja lapangan yang telah dilaksanakan
2. Menerapkan pembekalan teori dalam kegiatan langsung di lapangan 3. Menambah ilmu dan wawasan baru B. Tujuan Untuk Perusahaan 1. Meningkatkan hubungan kejasama antara perguruan tinggi dengan instansi pendidikan terkait 2. Menjadi media pengaplikasian dari teori yg diperoleh dari bangku kuliah ke tempat kerja 3. Sebagai tenaga tambahan/bantuan 4. Penilaian secara langsung untuk merekrut karyawan baru C.
Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan 1. Penerapan ilmu teori secara nyata dilapangan kerja 2. Penambahan ilmu dan wawasan baru di keadaan nyata lapangan kerja
1.4 Manfaat
Setiap kegiatan yang di lakukan pasti memiliki manfaat ,sama halnya dengan kegiatan On The Job Training yang telah selesai di laksanakan, Adapun manfaat dari kegiatan On The Job Training antara lain 1. Sebagai tolak ukur kemampuan dalam bidang Penerbangan khususnya pada bagian pasasi agar menjadi lebih tau bagaimana menjadi seorang pasasi dalam melayani penumpang dengan tulus. 2. Sebagai salah satu bahan yang dapat di jadikan sebagai bahan reverensi bagi teman teman mahasiswa atau mahasiswi yang berkonsentrasi di bidang pelayanan jasa di Penerbangan. 3. Sebagai pertimbagan pembelajaran bahwa dalam sektor penerbangan dapat membatu dan membangun citra penerbangan dari berbagai skala yang memajukan negara ini menjadi lebih baik.
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
3.1.
PENGERTIAN PELAYANAN
Sebelum penulis membahas tentang “pelayanan penumpang“ , penulis ingin mencoba mengurai tentang apa yang dimaksud dengan pelayanan itu sendiri, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelasakan bahwa pelayanan merupakan usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan ( mengurus ) apa yang di perlukan seseorang. Sedangkan menurut Kep MenPan No 81/93 menyatakan bahwa pelayanan umum adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pusat / daerah, BUMN / BUMD , dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan atau peraturan perundangan yang berlaku. Dalam hal pelayanan terhadap customers dimanapun berada, ketika pelanggan atau customers merasa senang dilayani oleh petugas tersebut maka pelayanan petugas tersebut sangat memuaskan atau pelayanan berkualitas. Sebaliknya ketika pelanggan merasa dirugikan petugas akibat pelayanan yang berbelit belit, tidak ramah, tidak terbuka / transparan sehingga menimbulkan complain dari pelanggan, maka dapat dikatakan pelayanannya tidak berkualitas. Gaspersz (1997) menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan ( meeting the needs of customers). Sedangkan kualitas seperti dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai tingkat baik buruknya sesuatu. Dengan demikian dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat kualitas maka semakin baik pula kualitas pelayanan yang diberikan begitu pula sebaliknya. Citra kualitas pelayanan yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi konsumen. Hal ini disebabkan karena konsumenlah yang menggunkan jasa serta menikmati jasa layanan tersebut, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kualitas jasa atau memberikan penilaian atas baik buruknya pelayanan yang mereka dapatkan.
A. Pelayanan Prima
Pelayanan prima adalah suatu pola layanan terbaik dalam manajemen modern yang mengutamakan kepedulian terhadap pelanggan. Layanan prima di dalam dunia bisnis disebut juga sebagai excellent service. Excellent service, customer service, dan customer care pada dasarnya adalah sama, hanya berbeda pada konsep pendekatannya saja. Namun yang paling penting dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, minimal harus ada tiga hal pokok, yakni: peduli pada pelanggan, melayani dengan tindakan terbaik, dan memuaskan pelanggan dengan berorientasi pada standar layanan tertentu. Jadi, keberhasilan program pelayanan prima tergantung pada penyelarasan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggungjawab dalam pelaksanaannya. Sederhananya, pelayanan prima (excellent service) adalah pelayanan yang memenuhi standar kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan. Sehingga dalam pelayanan prima terdapat dua elemen penting yang saling berkaitan yaitu pelayanan dan kualitas. Kualitas pelayanan sendiri memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Namun dari beberapa definisi yang dikemukakan, terdapat beberapa kesamaan, yakni:
Kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan Kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan Kualitas mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia, dan lingkungan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan proses, produk, barang, jasa, manusia, dan lingkungan, yang memenuhi harapan.
B. Standart Pelayanan
Kementerian Perhubungan menetapkan standar pelayanan penumpang angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri dengan maksud memberikan perlindungan serta pelayanan terhadap para pengguna jasa angkutan udara. Standar pelayanan tersebut ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Perhubungan No. PM 185 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan J. A. Barata, menerangkan pengaturan standar pelayanan tersebut mencakup keseluruhan proses penerbangan. “Standar pelayanan yang dimaksud, meliputi standar pelayanan sebelum penerbangan (preflight), standar pelayanan selama penerbangan (in-flight) dan standar pelayanan setelah penerbangan (post-flight),” jelas Barata dalam siaran pers, Kamis (31/12/2015). Standar pelayanan sebelum penerbangan, lanjutnya, terdiri dari informasi penerbangan; pemesanan tiket (reservation); penerbitan tiket (ticketing); pelaporan tiket sebelum
keberangkatan (check-in); proses boarding (boarding); dan penanganan keterlambatan penerbangan, pembatalan penerbangan dan denied boarding passenger. Sedangkan, standar pelayanan selama penerbangan meliputi: fasilitas dalam pesawat udara; makanan dan minuman; dan awak pesawat. Sementara itu, standar pelayanan tambahan setelah penerbangan, ditujukan bagi penumpang berkebutuhan khusus, terdiri dari proses turun pesawat, transit atau transfer, dan pengambilan bagasi tercatat. “Standar harus jelas. Karena fungsinya sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan angkutan udara oleh operator penerbangan kepada para penumpang. Pelayanannya harus berkualitas, cepat dan mudah,” tandas Barata. PM 185 Tahun 2015 ditetapkan pada 30 November 2015 lalu, lanjutnya, untuk menggantikan PM 38 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Udara Dalam Negeri. PM baru tersebut memuat standar pelayananan secara lebih mendetail dibandingkan dengan PM sebelumnya. Satu hal baru dalam standar pelayanan penumpang tersebut, lanjut Barata, adalah pengaturan mengenai refund tiket dari maskapai kepada penumpang yang membatalkan penerbangannya. “Operator penerbangan dalam negeri wajib mengembalikan biaya jasa angkutan yang telah dibayarkan oleh calon penumpang, apabila penumpang membatalkan penerbangannya. Presentase pengembalian dan jangka waktu pengembaliannya diatur dalam PM 185/2015 ini,” ujar Barata. Dia menambahkan penerbitan PM tersebut merupakan salah satu upaya Kementerian Perhubungan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan jasa penerbangan, dan mulai berlaku setelah 1 bulan terhitung sejak tanggal diundangkan.
C. Barang Layanan
3.2.
a.
Pasasi
Check-In Di sini kita dapat mempelajari bagaimana proses pelaporan kembali penumpang yang akan masuk ke pesawat yang meliputi pengecekan idenritas penumpang, pemilihan/penempatan tempat duduk didalam pesawat, permintaan khusus penumpang (Kursi Roda, Spesial Meal, dsb) serta proses pelaporan bagasi untuk dikumpulkan/dimuat kedalam gerobak yg nantinya akan dimasukkan kedalam compartement pesawat (Loading Bagasi). Setiap penumpang akan mendapatkan free bagasi sebesar : § Kelas Y = 20 kg § Kelas C = 30 kg § Kelas F = 40 kg Ketika berat bagasi penumpang melampaui berat free bagasi, maka penumpang tersebut harus membayar jumlah berat yang kelebihan tersebut. Ketentuan besarnya biaya yang harus dibayarkan penumpang diatur oleh kebijakan masing-masing airlines. Batas maksimal berat bagasi yang bisa dilaporkan adalah 32 kg, jika berat bagasi lebih dari 32 kg maka bagasi harus masuk kedalal Kargo. Dan untuk tas yang hendak dibawa menuju cabin (Handcarry) harus memiliki berat tidak lebih dari 7 kg dengan volume yang telah ditentukan. Dan jika penumpang memiliki barang bawaan yang dikategori sebagai dangerous goods, terbuat dari besi, tabung gas, dsb harus melaporkan barang bawaaan tersebut untuk ditindaklanjuti apakah bisa dibawa terbang dengan pesawat atau tidak. Untuk dangerous sendiri, penanganannya dilakukan oleh AVSEC (Aviation Security) dan nantinya aka dibuatkan sebuah dokumen yang bernama NOTOC (Notification To Captain)
b.
Gate Tugas dan pembelajaran yang bisa didapat disini adalah mengenai cara pengecekan ulang kartu identitas penumpang yang disesuaikan dengan nama penumpang yang tertera pada boarding pass. Tujuannya sendiri adalah untuk mencegah adanya penumpang g elap yang tidak membeli tiket. Selain itu, disini kita bertugas untuk melakukan kegiatan boarding yang akan diperintahkan oleh Ramp. Dalam kegiatan boarding ini kita mempersiapkan penumpang untuk masuk kedalam pesawat serta menghitung jumlah penumpang yang ada, untuk disesuaikan
dengan jumlah penumpang masuk yang terdapat disistem check-in. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengindari kelebihan atau kekurangan jumlah penumpang yang tidak diketahui.
c.
Greeting Bagian ini sangat identik dengan sambutan. K arena disini Kita menjadi orang yang menyambut penumpang ketika turun dari pesawat dan mengarahkan penumpang tersebut menuju pintu kedatangan (Arrival). Begitu pun sebaliknya, ketika petugas gate telah melakukan boarding penumpang, maka kita bertugas untuk mengarahkan penumpang menuju k e pesawat yang sesuai dengan tujuannya. Selain mengarahkan penumpang, disini kita harus mengawasi penumpang agar tidak melakukan aktifitas yang dianggap mengganggu dan menghambat kegiatan petugas ground handling di area apron.
d.
Flight Operation Tidak sembarangan orang bisa menempati posisi ini. Hanya orang yang memiliki lisensi FOO (Flight Operation Officer) resmi yang bisa berada di bagian ini. Tugas yang diemban Flight Operator ini adalah membantu pilot yang sedang mengudara dengan cara berkomunikasi lewat radio untuk memberikan dan memperisapkan berbagai informasi dan dokumen yang berhubungan dengan pesawat (Keadaan cuaca, Lo ad Sheet, Flight Plan, dsb.). Untuk seorang yang melakukan praktek kerja lapangan, kita dapat mengambil pelajaran bagaimana cara mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan pesawat, memantau pesawat, dan memberi berbagai informasiyang dibutuhkan pilot yang sedang mengudara.
e.
Ramp Ramp bisa diibaratkan sebagai pemimpin diarea ramp (Area sekitar pesawat ketika pesawat mulai mendarat sampai kembali lepas landas. Tugas ramp sendiri adalah mengkoordinir semua bagian mulai dari check-in, gate, greeting dan flight operation untuk dapat dengan segera menyelelasikan tugasnya masing-masing sebelum waktu keberangkatan pesawat,, supaya pesawat tidak mengalami keterlambatan (delay). Selain itu ramp juga bertugas mengawasi setiap pergerakan dan kegiatan diarea ramp seperti Proses Refueling, Catering Uplift, Loading & Unloading Bagasi, Cargo & Mail, Proses naik turun penumpang dan mengumpulkan berkas berkas seperti ramp checklist, fuel order, meal order, dsb.
f.
Lost and Found (L/L) Ini adalah bagian dimana kita dapat mempelajari bagaimana cara penanganan bagasi penumpang yang turun dari pesawat. Hal yang paling penting disini adalah ketelitian dan kesabaran menghadapi berbagai macam sifat penumpang. Tugas pokok lost and found sendiri adalah mengecek bagasi penumpang dengan cara menyamakan nomor bagasi yang ada di label bagasi masing-masing penumpang, serta mengurus kelebihan, kehilangan dan kerusakan bagasi yang dialami penumpang. Banyak penyebab terjadinya kelebihan, kerusakan, dan kehilangan bagasi, salah satunya adalah terjadi kesalahan pelabelan bagasi oleh petugas airline atau salah muat bagasi ke penerbangan lain. Prosedur untuk pencarian bagasi adalah, penumpang datang ke unit ba ggage service kemudian mengisi PIR/ property irregularity report selanjutnya jika dokumen sudah lengkap pihak airline akan melakukan pencarian tracing. Setelah bagasi ditemukan airline bisa mengirim ke alamat penumpang dengan biaya pengiriman ditanggung oleh airline tersebut.
g.
GSE (Ground Support Equipment) Operator Tugas pokok dari GSE Operator adalah mempersiapkan berbagai alat dan perlengkapan GSE yang dibutuhkan oleh pesawat pesawat saat berada di area apron. Peralatan GSE sendiri meliputi 2 bagian yaitu :
1)
Non-powered Equipment Yaitu alat dan perlengkapan GSE yang dalam fungsi dan kegunaannya tidak memerlukan energy ataupun bahan bakar untuk menggunakannya. Contohnya : Wheel cock, PBS (Passenger Boarding Stairs), container & pallet.
2)
Powered Equipment Alat dan perlengkapan GSE Powered Equipment ini adalah semua alat dan perlengkapan yang memerlukan energy atau bahan bakar untuk dapat mengoperasikannya. Contohnya : GPU (Ground Power Unit), Container Loader, Lavatory Service Vehi cle, Belt Waders, & Catering Vehicle.
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Dewasa ini Peran transportasi udara semakin nyata, ini terbukti dengan meningkatnya perjalanan manusia menggunakan pesawat udara dan banyakn ya bermunculan berbagai maskapai penerbangan dengan berbagai macam daerah/kota tujuan. Salah satu faktor penting untuk menunjang kegiatan transportasi udara ini adalah adanya ground handling. Ground Handling atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan Tata Operasi Darat adalah aktifitas perusahaan penerbangan yang berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para penumpang berikut bagasinya, kargo, pos, peralatan pemban tu pergerakan pesawat di darat dan pesawat terbang itu sendiri selama berada di Bandara, sejak pesawat udara tersebut mendarat sampai lepas landas. Ground Handling tersebut menangani preflight service dan post-flight service. Ground Handling sendiri dapat dijadikan media pembelajaran bagi seseorang yang ingin mempelajari dan mendalami dunia pekerjaan dalam bidang ini. Dan hal tersebut banyak dimanfaatkan pelajar. Mahasiswa untuk melakukan kegiatan praktek kerja lapangan diperusahaan penyedia jasa Ground Handling, salah satunya adalah PT. Jasa Angkasa Semesta Dan Setelah mempelajari dunia penerbangan khususnya Ground Handling di PT. Jasa Angkasa Semesta kita memperoleh pengetahuan yang paling utama tentang proses dan prosedur penanganan pesawat, penumpang, bagasi, cargo dan mail untuk masuk dan keluar dari pesawat.
4.2 Saran
Untuk menunjang kegiatan ground handling, maka diperlukan sumberdaya manusia yang terlatih dan kompeten. Salah satu cara untuk menunjang hal tersebut adalah pengadaan kegiatan praktek kerja lapangan bagi pelajar/mahasiswa yang ingin mendalami dunia ground handling. Maka dari itu untuk mempermudah mendapatkan tenaga ground handling yang terlatih dan kompeten dalam bidangnya sebaiknya perusahaan ground handling memberi kesempatan bagi pelajar/mahasiswa untuk melakukan kegiatan praktek kerja lapangan selama jangka waktu yang telah disepakati. Dalam kegiatan praktek kerja lapangan tersebut pelajar/mahasiswa yang mengikuti dapat diarahkan dan dibimbing untuk terjun secara langsung menangani pesawat, penumpang, bagasi, cargo dan mail sehingga mampu melakukann ya sesuai SOP yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://tugasperkelompok.blogspot.com/2010_02_01_archive.html
·
Berkas-berkas referensi PT. Jasa Angkasa Semesta
·
Berkas-berkas referensi PT. jetstar Australia
·
Materi Mata Kuliah Ground Handling, 2017.