DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DAN KESEIMBANGAN AIR (WATER ( WATER BALANCE )
A. Daerah Daerah Alira Aliran n Sungai Sungai (DAS) (DAS) Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disebut DAS adalah suatu wilayah daratanyang merupakan merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsimenampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau kelaut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampaidengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. ( !o "# tentang engelolaan DAS, asal $%. &eberapa pengertian lain dari DAS adalah sebagai berikut' •
DAS dalam bahasa nggris disebut Watershed atau dalam skala luasan kecil disebut Catchment Area adalah Area adalah suatu wilayah daratan yang dibatasi oleh punggung bukit atau batas-batas pemisah topografi, yang berfungsi menerima, menyimpan dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di atasnya ke alur-alur sungai dan terus mengalir ke anak sungai dan ke
•
sungai utama, akhirnya bermuara ke danau)waduk atau ke laut. Daerah Aliran Sungai (DAS% merupakan unit alam berupa kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis berupa punggung-punggung bukit yang menampung, menyimpan dan mengalirkan curah hujan yang jatuh diatasnya ke sungai utama (Sunarti *++% dan kemudian menyalurkannya ke laut (Asdak $%. /ilayah daratan tersebut dinamakan Daerah 0angkapan Air (D0A atau catchment area% area% yang merupakan suatu ekosistem dengan unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam (tanah, air, dan vegetasi% dan sumberdaya manusia sebagai pemanfaat
•
sumberdaya alam (Asdak $%. 1ndang-undang !omor # 0ahun *++2 tentang Sumber Daya Air menyebutkan bahwa, DAS adalah suatu bentang lahan yang dibatasi oleh punggung bukit pemisah aliran ( topographic topographic divide% divide% yang menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan melalui jaringan sungai dan bermuara di satu patusan (single ( single outlet % di sungai utama menuju danau dan laut. DAS merupakan ekosistem alam berupa hamparan lahan yang
bervariasi menurut kondisi geomorfologi (geologi, topografi, dan tanah%, penggunaan lahan, dan iklim yang memungkinkan terwujudnya ekosistem hidrologi yang unik. Secara makro, DAS terdiri dari unsur biotik (flora dan fauna%, abiotik (tanah, air, dan iklim%, dan manusia yang saling berinteraksi dan saling ketergantungan membentuk sistem hidrologi. DAS juga dapat dipandang sebagai suatu sistem hidrologi yang dipengaruhi oleh presipitasi (hujan% sebagai masukan ke dalam sistem. DAS mempunyai karakteristik yang spesifik berkaitan dengan unsur-unsur utama seperti jenis tanah, topografi, geologi, geomorfologi, vegetasi, dan tata guna lahan. &eberapa masalah DAS di ndonesia di antaranya adalah banjir, produktivitas tanah menurun, pengendapan lumpur pada waduk, saluran irigasi, proyek tenaga air, dan penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat%
B. Pembagian Daerah DAS
&erdasarkan fungsinya, DAS dibagi menjadi tiga bagian, yaitu DAS bagian hulu, DAS bagian tengah, dan DAS bagian hilir (3ffendi *++%.
Sumber: konservasidasciliwung.wordpress.com
Gambar 1 Pembagian Daerah DAS
$. DAS &agian 4ulu DAS bagian hulu adalah suatu wilayah daratan bagian dari DAS yang dicirikan dengan topografi bergelombang, berbukit dan atau bergunung, kerapatan drainase relatif tinggi, merupakan sumber air yang masuk ke sungai utama dan sumber erosi yang sebagian terangkut menjadi sedimen daerah hilir. 5iri-cirinya adalah berbukit-bukit dan lerengnya cenderung curam. Dengan demikian, jeram banyak dijumpai. DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit%, dan curah hujan. *. DAS &agian 0engah DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau. 5iri-cirinya cenderung landai dan terdapat meander . Di wilayah ini banyak ditemukan aktifitas penduduk. ". DAS &agian 4ilir DAS bagian hilir adalah suatu wilayah daratan bagian dari DAS yang dicirikan dengan topografi datar sampai landai, merupakan daerah endapan sedimen atau aluvial. 5iri khasnya adalah landai serta subur. Di titik ini ada banyak area pertanian. DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.
. Ma!am"Ma!am DAS 6ika didasarkan pada jumlah volume dan luas cakupan, maka DAS sendiri dibagi ke dalam dua kelompok besar yakni'
$. Daerah aliran sungai gemuk atau DAS 7emuk
DAS 7emuk mempunyai daya tampung yang cukup besar. ada saat hujan sedang melimpah, DAS yang satu ini cenderung mengalami luapan volume air yang signifikan terutama jika hujan terjadi di titik hulu.
Sumber: rangkuman-materi-kuliah-ku.blogspot.com
Gambar # DAS Gemu$
*. Daerah aliran sungai kurus atau DAS 8urus DAS 8urus memiliki bentuk yang sempit dengan demikian daya tampungnya lebih kecil. Apabila hujan melimpah di hulu, maka luapan volume air yang terjadi tidak seekstrim DAS gemuk.
Sumber: sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
Gambar % DAS Kuru&
D. Ben'u$"Ben'u$ DAS
Sebagai aliran sungai, DAS tentu memiliki pola tersendiri. ola ini kemudian dibagi ke dalam beberapa bentuk, antara lain' $. &entuk &ulu Ayam ola aliran yang saru ini memiliki bentuk seperti bulu ayam dengan debit banjir sekuensial dan berurut. ola ini memakan waktu yang lebih singkat untuk mencapai titik mainstream. Adapun topografinya cenderung curam dibandingkan dengan bentuk DAS lainnya.
Sumber: bebasbanjir202.wordpress.com
Gambar DAS Ben'u$ Bulu Aam
*. &entuk 8ipas &entuk DAS yang satu ini memiliki kesamaan dengan kipas dimana debit bajirnya terakumulasi dari banyak arah sungai. &entuk DAS yang satu ini memiliki waktu yang jauh lebih lama dari pada bentuk bulu ayam dalam mencapai titik mainstream. &entuk kipas memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam.
Sumber: bebasbanjir202.wordpress.com
Gambar * DAS Ben'u$ Ki+a&
". &entuk aralel)8ombinasi
ola DAS yang satu ini merupakan bentuk kombinasi dimana ia memiliki debit banjir yang juga diakumulasikan dari berbagai arah sungai di titik hilir. Sedangkan bagian hulunya bersifat sekuensial dan berurut.
Sumber: bebasbanjir202.wordpress.com
Gambar , DAS Ben'u$ Paralel-Kmbina&i
E. Me'/e Perhi'ungan Bana$na Hu0an /i DAS Data curah hujan dan debit merupakan data yang sangat penting dalam perencanaan waduk. Analisis data hujan dimaksudkan untuk mendapatkan besaran curah hujan. erlunya menghitung curah hujan wilayah adalah untuk penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian banjir (Sosrodarsono 9 0akeda, $##%. :etode yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rata-rata wilayah daerah aliran sungai (DAS% ada tiga metode, yaitu metode rata-rata aritmatik (aljabar%, metode poligon 0hiessen dan metode sohyet (;oebis, $#%. $. :etode rata-rata aritmatik (aljabar% :etode pengukuran ini dilakukan di beberapa stasiun dalam waktu yang bersamaan dijumlahkan dan kemudian dibagi jumlah stasiun. Stasiun hujan yang digunakan dalam hitungan adalah yang berada dalam DAS, tetapi stasiun di luar DAS tangkapan yang masih berdekatan juga bisa • •
diperhitungkan. :etode rata-rata aljabar memberikan hasil baik apabila' Stasiun hujan tersebar secara merata di DAS. Distribusi hujan relatif merata pada seluruh DAS. (0riatmodjo, *++%.
Sumber: m!jihadsoul.wordpress.com
Gambar Perhi'ungan Bana$na Hu0an /i DAS /engan Me'/e Ra'a"Ra'a Ari'ma'i$
*. :etode 0hiessen :etode ini memperhitungkan bobot dari masing-masing stasiun yang mewakili luasan di sekitarnya. ada suatu luasan di dalam DAS dianggap bahwa hujan adalah sama dengan yang terjadi pada stasiun yang terdekat, sehingga hujan yang tercatat pada suatu stasiun mewakili luasan tersebut. :etode ini digunakan apabila penyebaran stasiun hujan di daerah yang ditinjau tidak merata, pada metode ini stasium hujan minimal yang digunakan untuk perhitungan adalah tiga stasiun hujan. 4itungan curah hujan rata-rata dilakukan dengan memperhitungkan daerah pengaruh dari tiap stasiun. :etode poligon 0hiessen banyak digunakan untuk menghitung hujan rata-rata kawasan. oligon 0hiessen adalah tetap untuk suatu jaringan stasiun hujan tertentu. Apabila terdapat perubahan jaringan stasiun hujan seperti pemindahan atau penambahan stasiun, maka harus dibuat lagi poligon yang baru. (0riatmodjo, *++%.
Sumber: m!jihadsoul.wordpress.com
Gambar 2 Perhi'ungan Bana$na Hu0an /i DAS /engan Me'/e 3hie&&en
". :etode sohyet sohyet adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan kedalaman hujan yang sama. ada metode sohyet, dianggap bahwa hujan pada suatu daerah di antara dua garis sohyet adalah merata dan sama dengan nilai rata-rata dari kedua garis sohyet tersebut. :etode sohyet merupakan cara paling teliti untuk menghitung kedalaman hujan rata-rata di suatu daerah, pada metode ini stasiun hujan harus banyak dan tersebar merata, metode sohyet membutuhkan pekerjaan dan perhatian yang lebih banyak dibanding dua metode lainnya (0riatmodjo, *++%.
Sumber: m!jihadsoul.wordpress.com
Gambar 4 Perhi'ungan Bana$na Hu0an /i DAS /engan Me'/e I&he'
5. Ke&eimbangan Air (Water Balance) Dalam hidrologi, persamaan water balance dapat digunakan untuk menghitung besarnya aliran air yang masuk dan keluar dari sebuah sistem. Sistem tersebut dapat berupa kolom tanah atau wilayah aliran sungai. Siklus air yang dikatakan seimbang adalah apabila besarnya aliran air yang masuk)ketersediaan (in "low % dan keluar)kebutuhan (out "low % siklus adalah sama, sedangkan ketidakseimbangan air adalah sebaliknya. Sistem tersebut dalam analisis hidrologi disebut keseimbangan air)neraca air ( water balance% yang memperhitungkan in "low dan out "low . 8eseimbangan air dalam siklus hidrologi tergantung pada daerah yang diamati sesuai dengan in "low dan out "low .
Sumber: bebasbanjir202.wordpress.com
Gambar 16 S$ema Water Balance
Adapun persamaan water balance adalah sebagai berikut' •
1ntuk lautan berlaku persamaan ' < 3 = S> ? @S = 7/
•
1ntuk daratan berlaku persamaan ' < 3 = S> ? @S B 7/ Dengan '
< hujan (presipitasi%
3
< penguapan (evaporasi%
@S
< perubahan dalam tampungan (change in storage%
S>
< aliran permukaan (sur"ace run-o"" %
7/ < aliran air tanah (ground water run-o"" %
Secara umum Cen 0e 5how ($2% menuliskan ' = E < ? @S Dengan '
< aliran masuk (in "low %
E
< aliran keluar)kehilangan (out "low %
@S
< perubahan dalam tampungan (change in storage%
DA53AR PUS3AKA
Anonim, *+$", “Daerah Aliran Sungai” , diakses dari https'))id.wikipedia.org)wiki)DaerahFaliranFsungai pada tanggal *+ Ektober *+$ (doc,online%. Anonim, *+$", “Memahami DAS: Daerah Aliran Sungai” , diakses dari http'))belajarilmugeografi.blogspot.co.id)*+$")$+) memahami - das - daerahaliran-sungai.html pada tanggal *+ Ektober *+$ (doc,online%. Anonim, *+$", “BAB II Landaan Te!ri” , diakses dari http'))eprints.undip.ac.id)"2*))*+#*FchapterF.pdf pada tanggal *+ Ektober *+$ (pdf,offline%. Anonim, *+$", “Neraca Air” , diakses dari https'))id.wikipedia.org)wiki)!eracaFair pada tanggal *+ Ektober *+$ (doc,online%. ., Agung, *+$", “Menentu"an #u$an Rerata” , diakses dari https'))myjihadsoul.wordpress.com)*+$")+$)$) menentukan - hujan - rerata) pada tanggal *+ Ektober *+$ (doc,online%. a;ahis, Cisiyo Desma, *+$2, “#idr!l!gi dan Water Balance” , diakses dari https'))www.scribd.com)doc)*$$#+")4idrologi-Dan-/ater-&alance pada tanggal *+ Ektober *+$ (doc,offline%. ;ailah, !ur, *+$2, “Daerah Aliran Sungai DAS” , diakses dari https'))www.academia.edu)$"**#)DaerahFAliranFSungai pada tanggal *+ Ektober *+$ (doc,offline%.