BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Be Bela laka kang ng
Tak Tak dapa dapatt dipu dipung ngki kiri ri kema kemati tian an itu itu tak tak dapa dapatt dihi dihind ndar arii dari dari kehidu kehidupa pan n sehari sehari-h -hari ari kita. kita. Kemati Kematian an tidak tidak pand pandang ang bulu bulu,, anak-a anak-anak nak,, remaja maupun maupun orang dewasa sekalipun sekalipun dapat mengalami mengalami hal ini. Kita tak tahu tahu kapan kapan kemat kematian ian akan akan menje menjemp mput ut kita. kita. Kemati Kematian an seakan seakan menja menjadi di ketakutan yang sangat besar di hati kita. Proses terjadinya kematian diawali dengan munculnya tanda-tanda yaitu yaitu sakaratul sakaratul maut atau dalam istilah istilah disebut disebut dying . Oleh karena itu perlunya perl unya pendamping penda mpingan an pada seseorang sese orang yang menghadapi mengha dapi sakaratu saka ratull maut ( Dying Dyin g ). ). Sangat Sangat penti penting ng diketa diketahu huii oleh oleh kita, kita, sebaga sebagaii tenag tenagaa keseha kesehatan tan tentang tentang bagaiman bagaimanaa cara menanga menangani ni pasien pasien yang yang menghad menghadapi api sakaratul sakaratul maut. Inti dari penanganan pasien yang menghadapi sakaratul maut adalah dengan memberikan perawatan yang tepat, seperti memberikan perhatian yang lebih kepada pasien sehingga pasien merasa lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi kondisi sakaratul maut.
B. Rumus Rumusan an Masa Masala lah h
Berd Berdasa asark rkan an urai uraian an diat diatas as dapa dapatt dike dikemu muka kaka kaka kan n suat suatu u rumu rumusan san masalah adalah mengetahui mengenai masalah death and dying atau disebut juga kematian dan protes menuju kematian.
C. Tu Tujjuan uan Umu Umum m
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dan sumb sumban anga gan n piki pikiran ran yang berm berman anfaa faatt bagi bagi tena tenaga ga keseh kesehat atan an dalam dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
1
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Peng Penger erti tian an
1) Saka Sakara ratu tull Maut Maut ( Dying Dying ) Saka Sakara ratu tull maut maut (dying ) meru merupa paka kan n kond kondis isii pasi pasien en yang ang seda sedang ng meng mengha hada dapi pi kemati kematian, an, yang yang memi memilik likii berb berbaga agaii hal hal dan dan harap harapan an tertentu untuk meninggal. 2) Kematian ( Death) Death) Kematia Kematian n (death) death ) merupak merupakan an kondisi kondisi terhenti terhentiny nyaa pernapas pernapasan, an, nadi, nadi, dan tekanan darah serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditand ditandai ai dengan dengan terhenti terhentinya nya aktivi aktivitas tas otak otak atau terhenti terhentinya nya fungsi fungsi jantun ja ntung g dan d an paru par u seca s ecara ra meneta men etap. p. Selain Sel ain itu, itu , dr. H. Ahmadi Ahma di NH, Sp KJ juga jug a mende me ndefin finisi isikan kan Death Dea th sebag se bagai ai : a) Hilang Hilangny nyaa fase sirk sirkula ulasi si dan dan respir respirasi asi yang yang irreversibel b) Hilangnya fase keseluruhan otak, termasuk batang otak Dying Dying dan death merupakan dua istilah yang sulit untuk dipisahkan, dipisahkan, serta merupakan suatu fenomena tersendiri. Dying lebih ke arah suatu proses, sedang sedangkan kan death death merupa merupakan kan akhir akhir dari dari hidup. hidup. (Eny (Eny Retna Retna Ambarwa Ambarwati, ti, 2010) 3) Cabang Cabang Ilmu Ilmu Yang Yang Berka Berkaita itan n Denga Dengan n Dying a) Geri eriatri atri : Ilm Ilmu yg memp empelaja lajarri penyakit akit pada ada lanju anjutt usia sia (degeneratif). b) Geront Ger ontolo ologi gi
:
Disipl Dis iplin in
ilmu ilm u
diluar dil uar/ca /caban bang g
geriat ger iatri ri
yang
mempelajari aspek fisik, mental, dan psikososial yang ada pada lanjut lanjut usia. usia. Untuk Untuk menunja menunjang ng pelaya pelayanan nan geriatri geriatri bagi bagi pender penderita ita lanjut usia. 4) Peny Penyak akit it Ter Term minal inal Penyakit yang sulit disembuhkan, seperti kanker stadium akhir dan lainlain.
2
B. Diskripsi Diskripsi Rentan Rentang g Pola Hidup Hidup Sampai Sampai Menjela Menjelang ng Kematian Kematian
Pandangan pengetahuan tentang kematian yang dipahami oleh seseorang berbed berbeda-b a-beda eda.. Adapu Adapun n seoran seorang g ahli ahli yang yang mengem mengemuka ukakan kan pendap pendapatn atnya ya tentan tentang g deskri deskripsi psi rentan rentang g pola pola hidup hidup sampai sampai menje menjelan lang g kemati kematian an adalah adalah Martoc Martocchi chio. o. Menurut Menurut Martocchio Martocchio,, rentang rentang pola hidup hidup sampai sampai menjelang menjelang kematian sebagai beriku berikutt : 1) Pola Pola punc puncak ak dan dan lem lembah bah.. Pola ini memiliki karakteristik periodik sehat yang tinggi (puncak) dan periode krisis (lemah). Pada kondisi puncak, pasien benar-benar merasak merasakan an harapa harapan n yang yang tinggi tinggi/be /besar. sar. Sebali Sebalikny knyaa pada pada period periodee lemah, lemah, klien merasa sebagai kondisi yang menakutkan sampai bisa menimbulkan depresi. 2) Pola Pola datar dataran an yang yang turu turun. n. Karakteristik dari pola ini adalah adanya sejumlah tahapan dari kemunduran yang terus bertambah dan tidak terduga, yang terjadi selama/setelah perode kese keseha hata tan n yang yang stab stabil il sert sertaa berl berlan angs gsun ung g pada pada wakt waktu u yang yang tida tidak k bisa bisa dipastikan. 3) Pola Pola teb tebin ing g yang yang men menur urun un.. Kara Karakt kter eris isti tik k dari dari pola pola ini ini adal adalah ah adan adany ya kond kondis isii penu penuru runa nan n yang ang menetap/stabil, menetap/stabil, yang menggambarkan semakin buruknya kondisi. Kondisi penurun penurunan an ini dapat dapat diramalkan diramalkan dalam dalam waktu waktu yang yang bisa diperki diperkiraka rakan n baik dalam ukuran jam atau hari. Kondisi ini lazim detemui di unit khusus (ICU) 4) Pola Pola landai landai yang yang turun turun sedi sedikit kit-se -sedik dikit it Karakteristik dari pola ini kehidupan yang mulai surut, perlahan dan hampir tidak teramati sampai akhirnya menghebat menuju kemaut.
C. Perkemba Perkembangan ngan Perse Persepsi psi Tentang Tentang Kematian Kematian
Di dalam dalam kehidu kehidupan pan masyarak masyarakat at dewasa, dewasa, kematia kematian n adalah adalah sesuatu sesuatu yang sangat menakutkan. Sebaliknya, pada anak-anak usia 0-7 tahun kematian itu dalah sesuatu hal yang biasa saja, yang ada di pikirannya kematian adalah sesuatu hal yang hanya terjadi pada orang tua yang sakit. Mereka sangat acuh sekali dengan kematian.
3
Seiring Seiring dengan dengan perkembang perkembangan an usianya usianya menuju menuju kedewasaan, kedewasaan, mereka menger mengerti ti tentan tentang g apa itu kematia kematian. n. Karena Karena itu berkem berkemban bangla glah h klasifi klasifikas kasii tentang kematian menurut umur, yaitu : (1) Bayi Bayi - 5 tahu tahun. n. Tidak mengerti tentang kematian, keyakinan bahwa mati adalah tidur/pergi yang temporer. (2) (2) 5-9 5-9 tah tahun un.. Mengerti bahwa titik akhir orang yang mati dapat dihindari. (3) (3) 9-12 9-12 tahu tahun. n. Mengerti bahwa mati adalah akhir dari kehidupan dan tidak dapat dihindari, dapat mengekspresikan ide-ide tentang kematian yang diperoleh dari orang tua/dewasa lainnya. (4) (4) 12-1 12-18 8 tahun tahun.. Mereka takut dengan kematian yang menetap, kadang-kadang memikirkan tentang kematian yang dikaitkan dengan sikap religi. (5) (5) 18-4 18-45 5 tahun tahun.. Memi Memili liki ki sika sikap p terh terhad adap ap kema kemati tian an yang ang dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh reli religi gi dan dan keyakinan. (6) (6) 45-6 45-65 5 tahun tahun.. Meneri Menerima ma tentan tentang g kematia kematian n terhad terhadap ap diriny dirinya. a. Kematia Kematian n merupa merupakan kan puncak kecemasan. (7) 65 tahun tahun keatas. keatas. Taku Takutt kesa kesaki kita tan n yang yang lama. lama. Kema Kemati tian an meng mengan andu dung ng bebe bebera rapa pa makn maknaa : terbeb terbebasn asnya ya dari dari rasa rasa sakit sakit dan reuni reuni dengan dengan anggot anggotaa keluar keluarga ga yang yang telah telah meninggal
D. Ciri-Ciri Ciri-Ciri Pokok Pokok Pasien Pasien Yang Akan Meningga Meninggall
Pasien yang menghadapi sakaratul maut akan memperlihatkan tingkah laku yang khas, antara lain : 1. Penginderaa Penginderaan n dan gerakan gerakan menghil menghilang ang secara berangsu berangsur-angs r-angsur ur yang yang dimulai dimulai pada anggota gerak paling ujung khususnya pada ujung kaki, tangan, ujung hidung yang terasa dingin dan lembab
4
2. Kulit Kulit nampak nampak kebir kebiru-b u-biru iruan an kelabu kelabu atau atau pucat pucat 3. Nadi Nadi mulai mulai tak tak terat teratur, ur, lema lemah h dan pucat pucat 4. Terden Terdengar gar suara suara mendeng mendengkur kur diserta disertaii gejala gejala nafas cyene stokes 5. Menurunny Menurunnyaa tekanan tekanan darah, darah, peredaran peredaran darah darah perifer perifer menjadi menjadi terhenti terhenti dan dan rasa nyeri bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat kekuatan ingatan bervariasi tiap individu. Otot rahang menjadi mengendur, wajah pasien yang tadinya kelihatan cemas nampak lebih pasrah menerima
E. Pendampin Pendampingan gan Pasien Pasien Sakara Sakaratul tul Maut ( Dying )
Perawatan kepada pasien yang akan meninggal oleh petugas kesehatan dilakukan dengan cara memberi pelayanan khusus jasmaniah dan rohaniah sebelum pasien meninggal. Tujuannya yaitu, : a. Member Memberii rasa tenan tenang g dan puas puas jasma jasmania niah h dan rohan rohaniah iah pada pada pasien pasien dan dan keluarganya b. Memberi ketenangan dan kesan yang baik pada pasien disekitarnya. disekitarnya. c. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui tand tandaa-ta tand ndaa pasi pasien en yang ang akan akan meni mening ngga gall seca secara ra medis bisa dilihat dari keadaan umum, vital sighn dan beberapa tahaptahap kematian d. Pendam Pendampin pinga gan n dengan dengan alat-a alat-alat lat medi mediss Memperpanjang hidup penderita semaksimal mungkin dan bila perlu dengan bantuan alat-alat kesehatan adalah tugas dari petugas kesehatan. Untuk memberikan pelayanan pelayanan yang maksimal pada pasien yang hampir meninggal, maka petugas kesehatan memerlukan alat-alat pendukung seperti : a) Alat Alat – ala alatt pem pembe beria rian n O2 O2 b) Alat resusitasi c) Alat Alat pem pemeri eriks ksaan aan vit vital al sign sign d) Pinset e) Kassa, air matang, matang, kom/g kom/gelas elas untuk untuk membasahi membasahi bibir f) Alat tu tulis Adapun prosedur-prosedur yang harus dilaksanakan oleh petugas dalam mendampingi pasien yang hampir meninggal, yaitu :
5
a. Memberitahu Memberitahu pada keluarga keluarga tentang tentang tindakan tindakan yang yang akan akan dilakuk dilakukan an b. Mendekatkan alat c. Memisah Memisahkan kan pasie pasien n dengan dengan pasien pasien yang yang lain lain d. Meng Mengij ijin inka kan n kelu keluar arga ga untu untuk k mend mendam ampi ping ngi, i, pasi pasien en tida tidak k bole boleh h ditinggalkan sendiri e. Member Membersih sihkan kan pasien pasien dari dari kering keringat at f. Memb Membasa asahi hi bibi bibirr pasie pasien n deng dengan an kassa kassa lemb lembab ab,, bila bila tampak tampak kering kering menggunakan pinset g. Memban Membantu tu melay melayani ani dalam dalam upaca upacara ra keagam keagamaan aan h. Mengobservas Mengobservasii tanda-tanda tanda-tanda kehidupan kehidupan (vital sign) terus menerus menerus i.
Mencuc cuci tangan
j.
Melakukan dokumentasi tindakan
e. Pendam Pendampin pingan gan dengan dengan bimbin bimbingan gan rohani rohani Bimbin Bimbingan gan rohani rohani pasien pasien merupa merupakan kan bagian bagian integr integral al dari dari bentuk bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan bio-Psyco-SocioSpritual (APA, 1992) yang komprehensif, karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual Basic spiritual needs, needs, Dadang Hawari, Hawari, 1999). 1999). Pentin Pentingny gnyaa bimbin bimbingan gan spirit spiritual ual dalam dalam kesehat kesehatan an telah telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan bahwa aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehataan seutuhnya (WHO, 1984 1984). ). Oleh Oleh karen karenaa itu itu dibu dibutu tuhk hkan an dokt dokter, er, teru terutam tamaa peraw perawat at untu untuk k memenuhi kebutuhan spritual pasien. Peraw Perawat at memi memilik likii pera peran n untu untuk k meme memenu nuhi hi kebu kebutu tuha han n biol biolog ogis, is, sosio sosiolo logi gis, s, psik psikol olog ogis, is, dan dan spir spirit itua uall pasi pasien en.. Akan Akan teta tetapi pi,, kebu kebutu tuha han n spiritual seringkali dianggap tidak penting oleh perawat. Padahal aspek spiritual sangat penting terutama untuk pasien yang didiagnosa harapan sembuh sembuhny nyaa sangat sangat tipis tipis dan mendek mendekati ati sakarat sakaratul ul maut maut dan seharus seharusny nyaa perawat bisa menjadi seperti apa yang dikemukakan oleh Henderson, “The “ The unique function of the nurse is to assist the individual, sick or well in the performance of those activities contributing to health or its re covery (or to a peaceful death) that he would perform unaided if he had the necessary
6
strength will or knowledge”,maksudnya knowledge” ,maksudnya perawat akan membimbing pasien saat sakaratul maut hingga meninggal dengan damai. Biasa Biasany nyaa pasi pasien en yang yang sanga sangatt memb membut utuh uhka kan n bimb bimbin inga gan n oleh oleh perawat adalah pasien terminal karena pasien terminal, pasien yang didiagno didiagnosis sis dengan dengan penyakit penyakit berat dan tidak tidak dapat disembuhkan disembuhkan lagi dimana dimana berakh berakhir ir dengan dengan kemati kematian, an, sepert sepertii yang yang dikata dikatakan kan Dadang Dadang Hawa Hawari ri (197 (1977, 7,53 53)) “ oran orang g yang yang meng mengal alam amii peny penyak akit it termi termina nall dan dan menjelang sakaratul maut lebih banyak mengalami penyakit kejiwaan, krisis spiritual,dan krisis kerohanian sehingga pembinaan kerohanian saat klien menjelang ajal perlu mendapatkan perhatian khusus”. Sehing Sehingga, ga, pasien pasien termi terminal nal biasan biasanya ya bereak bereaksi si menola menolak, k, depresi depresi berat, berat, perasaan perasa an marah akibat ketidakberdayaan ketidakber dayaan dan keputusasaan. keputusas aan. Oleh sebab itu, peran perawat sangat dibutuhkan untuk mendampingi pasien yang dapat meningkatkan semangat hidup pasien meskipun harapannya sangat tipis dan dapat mempersiapkan diri pasien untuk menghadapi kehidupan yang kekal. Dalam konsep Islam, fase sakaratul maut sangat menentukan baik atau tidaknya seseorang terhadap kematiannya kematiannya untuk untuk menemui menemui Allah dan bagi perawat pun akan dimintai pertanggungjawabanny pertanggungjawabannyaa nanti untuk tugasnya dalam merawat pasien di rumah sakit.
F. Moral Moral Dan Dan Etika Etika Dalam Dalam Mendamp Mendampingi ingi Pasien Pasien Sakaratu Sakaratull Maut Maut
Perlu diketahui oleh petugas kesehatan tentang moral dan etika dalam pendampingan pasien sakaratul maut. Moral dan etika inilah yang dapat membantu pasien, sehingga pasien akan lebih sabar dalam mengahadapi sakit yang di deritanya. Dalam Dalam banya banyak k studi, studi, dukung dukungan an sosial sosial sering sering dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan kesehatan dan usia lanjut. Dan telah dibuktikan pula bahwa dukungan sosial dapat meningkatkan kesehatan. Pemebrian dukuangan sosial adalah prinsip pemberian asuhan. Perilaku petugas kesehatan dalam mengeksperikan dukungan meliputi : 1. Menghi Menghimb mbau au pasien pasien agar Ridlo Ridlo kepada kepada qadha qadha dan qadarny qadarnyaa-
7
Nya serta berbaik sangka terhadap Allah Swt. 2. Menghi Menghimb mbau au pasien pasien agar tidak tidak boleh boleh putus putus asa dari dari rahmat rahmat Allah Swt. 3. Kemban Kembangka gkan n empati empati kepada kepada pasien pasien.. 4. Bila diperlukan diperlukan konsultasi konsultasi dengan dengan spesialis spesialis lain. 5. Komuni Komunikasi kasikan kan denga dengan n keluar keluarga ga pasien pasien.. 6. Tumb Tumbuh uhka kan n hara harapa pan, n, teta tetapi pi janga jangan n memb memberi erika kan n harap harapan an palsu. 7. Bantu Bantu bila bila ia butuh butuh pertol pertolong ongan. an. 8. Mengu Mengusaha sahakan kan lingkun lingkungan gan tenang, tenang, berbica berbicara ra dengan dengan suara suara lembut dan penuh perhatian, serta tidak tertawa-tawa atau bergurau disekitar pasien 9. Jika Jika memilik memilikii tanggu tanggung ngan an hak yang yang harus pasien pasien penuhi penuhi,, baik hak Allah Swt (zakat, puasa, haji, dll) atau hak manusia (hutang, ghibah ghibah,, dll). dll). Hendak Hendaklah lah dipenu dipenuhi hi atau atau wasiat wasiat kepada kepada kepada kepada orang orang yang yang dapat dapat memenu memenuhi hi bagi bagi diriny dirinya. a. Wasiat Wasiat wajib wajib atas atas orang yang mempunyai tanggungan atau hak kepada orang lain.
G. Ke Kehil hilang angan an dan dan Berd Berduka uka
Kehila Kehilanga ngan n adalah adalah siatuas siatuasii aktual aktual atau atau potensi potensial al yang yang didalam didalamny nyaa sesuatu yang dinilai berharga berubah, tidak lagi ada atau menghilang. Orang dapat mengalami kehilangan citra tubuh, orang terdekat, rasa kesejahteraan, pekerjaan, barang pribadi, keyakina atau sensasi terhadap diri sendiri. Penyakit dan hospitaliasi sering kali menimbulkan kehilangan. kehilangan. Kematian adalah kehilangan yang amat dalam, baik bagi orang yang menjelang ajal maupun bagi orang yang ditinggalkan. Walaupun tidak dapat dihindari, kematian dapat merangsang orang untuk menumbuhka pemahaman mereka mengenai diri sendiri dan orang lain. Kematian dapat dianggap sebagai kesemp kesempatan atan terakhi terakhirr bagi bagi orang orang yang yang menjelan menjelang g ajal untuk untuk menjala menjalan n hidup hidup deng dengan an cara cara yang ang lebi lebih h berm bermak akna na dan dan penu penuh h kepu kepuas asan an.. Indi Indivi vidu du yang yang mengalami mengalami sering kali mencari makna dari kejadian dan secara umum diterima bahwa penemua penemuan n makna makna tersebut tersebut perlu dilakukan dilakukan agar agar terjadi pemuli pemulihan. han.
8
H. Faktor Faktor yang Mempenga Mempengaruhi ruhi Kehilanga Kehilangan n dan Respons Berduka Berduka
Sejumlah faktor mempngaruhi erspos seseorang terhadp kehilangan atau kematian. Faktor-fakotr Faktor-fakotr ini meliputi usia, makna kehilangan kehilangan,, budaya, budaya, keyakinan spiritual, jenis kelamin, status sosioekonomi, sistem pendukung, dan penyebab kehilangan atau kematian. Perawat dapat mempelajari konsep umum mengenai pengaruh faktor-faktor ini pada pengalaman berduka, tetapi sekelompok faktor-faktor ini dan maknanya tidak sama pada setiap individu. a. Usia Usia mempengaruhi pemahaman dan reaksi seseorang terhadap kehilangan kehilangan.. Setelah terbiasa, orang biasanya meningkatk meningkatkan an pemahaman pemahaman mereka terhadap kehidupan, kehilangan dan kematian. Individu biasanya tidak mengalami kehilangan orang yang dicintai pada interval teratur. Akibatya persiapan untuk pengalaman ini sulit dilakukan. Koping dengan kehilangan lain dalam hidup, seperti kehilangan binatang peliharaan, kehilangan seorang teman dan kehilangan masa muda atau pekerjaan dapat membantu seseorang mengantisipasi kehilangan yang lebih lebih berat berat akibat akibat kemati kematian an orang orang yang yang dicint dicintai ai denagn denagn mengaja mengajarka rkan n mereka strategi koping yang terbukti berhasil bagi mereka. b. Makna Kehilangan Makn Maknaa
kehi kehila lang ngan an
berg bergan antu tung ng
pada pada pers persep epsi si
oran orang g
yang ang
mengalami kehilangan. Seseorang dapat mengalami rasa kehilangan yang besar
karena
meng mengan angg ggap apny nyaa
perceraian; seba sebaga gaii
sementara
orang
gang ganggu guan an ring ringan an..
lain
mungkin
Seju Sejuml mlah ah
fakt faktor or
hanya yang ang
mempengaruhi makna kehilangan antara lain :
Makna orang, objek atau fungsi yang hilang
Dera Derajat jat peru peruba baha han n yang yang haru haruss dilak dilakuk ukan an karena kehilangan.
Keyakinan dan nilai seseorang.
c. Budaya Budaya Budaya mempeng mempengaruhi aruhi reaksi reaksi individu individu terhadap terhadap kehilang kehilangan. an. Cara mengungkapkan dukacita kerap ditentukan oleh kebiasaan budaya. Kecuali Kecuali terdapat terdapat struktur struktur keluarga keluarga besar, besar, berdukac berdukacita ita dihadapi dihadapi oleh
9
keluarga ini. d. Keya Keyakin kinan an Spir Spirit itua uall Keyaki Keyakinan nan dan prakti praktik k spirit spiritual ual sangat sangat mempen mempengar garuhi uhi reaksi reaksi seseo seseoran rang g
terh terhad adap ap
kehi kehila lang ngan an
danp danperi erila laku ku
yang yang
diti ditimb mbul ulka kann nnya ya..
Sebagian besar kelompok agama memiliki keibasaan yang berhubungan dengan menjelang ajal dan sering kali sangat penting bagi klien dan orang pendukung. Untukmemberikan dukungan pada saat kematian, perawat perlu memahami keyakinan dan praktik tertentu klien. e. Jen Jenis Kelamin Sosial Sosialisas isasii peran peran jenis jenis kelami kelaminol noleh eh banya banyak k oarng oarng di Amerik Amerikaa Serkat dan Kanda mempengaruhi eraksi mereka pada saat kehilangan. Pria seri sering ng kali kali diha dihara rapk pkan an untu untuk k “ber “bersi sika kap p kuat kuat”” and and tida tidak k bany banyak ak menunj menunjukk ukkan an emosi emosi selama selama berduk berduka, a, sement sementara ara wanita wanita diperb diperbole olehka hkan n menunjukkan rasa berduka dengan menangis. Seringkali saat seorang istri meninggal, suami, yang merupakan orang yang paling berduka diharap dap dapat
menek enekan an
emo emosiny sinyaa
dan
menen enenan angk gkan an
anak anak
laki laki-l -lak akii
dan dan
perempuannya saat berduka. f. Stat Status us Sosi Sosioe oeko kono nom mi Status Status sosioekono sosioekonomi mi individu individu seringkali seringkali mempengaru mempengaruhi hi sistem pendukung yang tersedia pada saat kehilangan. Jaminan pensiun dan asuran asuransi, si, misal misalny nya, a, dapa dapatt mena menawa wark rkan an berb berbag agai ai pili piliha han n cara cara untu untuk k mengatasi kehilangan pada janda/duda atau individu yang cacat; seseorang yang dihadapkan dengan kehilangan yang berat dan kesulitan ekonomi mungkin tidak mampu mengatasi keduanya. g. Sist Sistem em Pend Penduk ukun ung g Orang terdekat individu yang sedang berduka sering kali menjadi orang pertama yang yang mengetahu mengetahuii dan memberik memberikan an bantuan bantuan emosional emosional,, fisik dan fungsional yang dibutuhkan. Namun karena banyak orang yang tidak nyaman atau tidak berpengal berpengalaman aman dalam mengatasi mengatasi kehilanga kehilangan n orang yang biasanya mendukung malah menarik diri dari individu yang biasanay biasana y mendukung malah menarik diri dari individu yang berduka. Selain Selain itu, dukungan dukungan mungkin mungkin tersedia tersedia saat kehilang kehilangan an pertama-tam pertama-tamaa
10
diketahui. h. Penye Penyebab bab Kehila Kehilanga ngan n atau atau kema kematia tian n Pand Pandan anga gan n
indi indivi vidu du
dan dan
masy asyarak arakat at
meng mengen enai ai
peny penyeb ebab ab
kehilangan atau kematian dapat secara bemakna mempengaruhi respons berduka.
Beberapa
penyakit
dianggap
“bersih”
seperti
penyakit
kardio kardiovas vaskul kular, ar, dan memunc memunculk ulkan an rasa haru, haru, sement sementara ara penya penyakit kit lain lain mungkin dianggap menjijikkan dan bencana. Kehilangan atau kematian di luar luar kendal kendalii orang orang yang yang terliba terlibatt mungk mungkin in lebih lebih diterim diterimaa diband dibanding ingkan kan kehi kehilan langa gan n atau atau kema kemati tian an yang yang dapa dapatt dice dicega gah, h, seper seperti ti kece kecela lakaa kaan n kendaraan bermotor karena pengemudi yang mabuk. Cedera atau kematian ayng terjadi selama kegiatan yang terhormat, seperti : saat menjalankan tuga tugass dian diangg ggap ap terh terhorm ormat, at, semen sementar taraa yang yang terja terjadi di selam selamaa kegi kegiat atan an terlarang terlarang mungkin mungkin dianggap sebagai kejadian yang patut diterima oleh individu tersebut.
I. Pela Pelaya yana nan n Home Homeca care re
a) Pengertian Homecar Homecaree adalah adalah perawa perawatan tan pasien pasien di rumah rumah yang yang melibat melibatkan kan anggot anggotaa keluar keluarga ga dalam dalam proses proses perawa perawatan tan dan penye penyembu mbuhan han pasien pasien.. Perawatan ini dibantu oleh tim kesehatan professional (dokter, perawat / fisiotherapist) yang bias di datangkan ke rumah pasien sewaktu-waktu jika diperlukan. b) Manfaat : 1. Pasien Pasien lebih lebih dekat dengan dengan keluar keluarga ga sehingga sehingga mencip menciptaka takan n rasa aman dan nyaman antara pasien dan keluarganya 2. Melibatkan Melibatkan keluarga keluarga dalam perawata perawatan n pasien pasien sehingga sehingga pasien pasien tidak tidak merasa merasa diabaikan 3. Mening Meningka katka tkan n kualit kualitas as hidup hidup pasie pasien n 4. Meng Menghe hema matt bia biay ya 5. Keluarga Keluarga tidak kehilan kehilangan gan waktu waktu dan tenaga tenaga untuk untuk pergi-pu pergi-pulang lang ke ke rumah sakit sakit
11
c) Pasie asien n Hom Homecar ecaree 1. Pend Pender erit itaa lan lanjut jut usia sia yang ang tida tidak k dira dirawa watt di rum rumah saki sakitt teta tetap pi masi masih h memerlukan pelayanan kesehatan 2. Bayi Bayi / Anak-a Anak-ana nak k yang yang berke berkebu butuh tuhan an khusu khususs dan memerl memerluk ukan an pelay pelayana anan n kesehatan khusus untuk tumbuh kembang mereka 3. Pasien Pasien pasca pasca rawat inap dari rumah rumah sakit sakit 4. Pasien Pasien yang dinyat dinyatakan akan oleh oleh ahli medis medis bahwa penya penyakitny kitnyaa parah dan secara secara medis tidak dapat disembuhkan lagi Melihat pasien homecare di no. 4 menunjukkan salah satu metode tersebut sesuai dengan pasien yang menghadapi sakaratul maut. Perawatan secara teratur seorang pasien di rumah oleh tim medis (home care) bisa mengantarkan pasien yang menghadapi sakaratul maut mencapai khusnul khatimah atau kematian terbaik di tengah kehangatan keluarganya. Adan Adany ya pera perawa wata tan n di ruma rumah h ters terseb ebut ut memb membua uatt pasi pasien en mera merasa sa dibesarkan hatinya dengan adanya dialog, saling berbagi rasa dengan sanak keluarga sehingga bias mengurangi rasa sakit ataupun kesedihan yang dirasa. Home Homeca care re
merup erupak akan an
bagi bagian an
yang ang
tida tidak k
terp terpis isah ahka kan n
dari dari
perawatan dalam menghadapi kondisi tubuh yang semakin rapuh. Perawatan homecare merupakan salah satu bentuk perawatan paliatif yang merupakan merupakan suatu bentuk bentuk pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan yang yang manusiawi manusiawi dengan dengan tujuan tujuan menghi menghilan langka gkan n penede penederita ritaan an dan mening meningkat katkan kan kualit kualitas as hidup hidup penderita dan keluarga.
J. Hu Hubu bung ngan an Pera Perawat wat-P -Pas asie ien n
Hubu Hubung ngan an
inte interp rper erso sona nall
meru merupa paka kan n
alat alat
yang ang
ampu ampuh h
untu untuk k
memban membangun gun hubu hubunga ngan n perawa perawat-p t-pasi asien. en. Mutu Mutu hubga hubgan n ini dimula dimulaii sejak sejak pasien pertama kali bertemu dengan perawat, perawat , kemudian direfleksikan direfle ksikan pada tingkat tingkat pencapaia pencapaian n tujuan tujuan asuhan asuhan keperawata keperawatan. n. Oleh karena itu perawat perawat harus mampu menggunakan pengetahuan tentang teori-teori komunikasi dan pengembangan pengembanga n diri sehingga dapat membangun hubungan saling membantu (helping relationship). relationship ). Rogers dalam Stuar & Sundeen (1990), mendefinisikan hubungan
12
saling membantu, yaitu suatu situasi yang salah satu pihak mempunyai niat niat
untu untuk k
meni mening ngkat katkan kan
pertu pertumb mbuh uhan an,,
peng pengem emban banga gan n
matur maturita itas, s,
pening pen ingkat katan an fungsi fun gsi,, dan d an pening pen ingkat katan an kema mpua n kopi k oping ng kehidu keh idupan pan pihak pih ak lain. Hubung Hubungan an perawatperawat-kli klien en menjadi menjadi inti inti dalam dalam pember pemberian ian asuhan asuhan kepera keperawat watan an,,
karen karenaa
keberh keberhasi asilan lan
peny penyem embuh buhan an
dan dan
peni pening ngkat katan an
kesehat kesehatan an pasien pasien sangat sangat dipeng dipengaruh aruhii oleh oleh hubung hubungan an perawat perawat-pas -pasien ien.. Terdapat beberapa konsep dasar tentang hubungan perawat-pasien yang sangat sangat relevan relevan dalam dalam praktik praktik keperaw keperawatan atan professi professiona onal, l, yaitu yaitu konsep konsep tentang hubungan empati, dan caring . (Kozier et al, 1997) a) Konsep nsep empa empati ti Kema Kemam mpuan puan
seor seoran ang g
pera perawa watt
untu untuk k
bere berem mpati pati
kepa kepada da
pasi pasien en
mempunyai mempunyai pengaruh besar terhadap hubungan hubungan perawat-pasien. Empati berarti bera rti kemampuan kemamp uan untuk masuk ke dalam dala m kehidupan kehid upan orang lain, lain , sehingga dapat memersepsikan secara akurat perasaan orang tersebut dan memahami arti perasaan tersebut bagi yang bersangkutan. Empati menambah suatu dimensi lain bagi adanya saling pengertian di antara perawat pera wat- pasien. pasi en. Sikap Sika p empati empa ti dapat dapa t membantu memba ntu pasien pasi en mengerti menge rti dan mengeksp mengeksplora lorasi si perasaan perasaannya nya sehingg sehinggaa dapat dapat mengata mengatasi si masalahn masalahnya ya (Potter & Perry, 1997) b) Konsep caring Caring bera berart rtii meng mengan andu dung ng 3 hal hal yang yang tak dapa dapatt dipi dipisah sahka kan n yaitu yaitu perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan dengan ikhlas (Kozier & Erb, 1998). Ide tentang caring menyatu dalam hubungan membantu. Perasaan bahwa pasien diperhatikan sebagai individu membuat pasien merasa aman walaupun dalam keadaan sakit. Sikap perawat yang memrhatikan, mau memb memban antu tu,,
dan dan
meng mengha harg rgai ai
pasi pasien en
akan akan
memb memban antu tu
meng mengur uran angi gi
kecemasan kecemasan pasien. pasien. Sikap caring juga akan meningkatka meningkatkan n kepercayaan kepercayaan pasien pada perawat.
13
BAB III PENUTUP
A. Ke Kesi simp mpul ulan an
Perawat Perawatan an kepada kepada pasien pasien yang yang mengha menghadap dapii sakarat sakaratul ul maut maut (dying ) oleh petugas kesehatan dilakukan dengan cara memberi memberi pelayanan pelayanan khusus khusus jasmaniah dan rohaniah sebelum pasien meninggal. Perawat memiliki peran untuk untuk memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han biolog biologis, is, sosiol sosiologi ogis, s, psikol psikologi ogis, s, dan spirit spiritual ual pasien
sakaratul
maut
dengan
memperhatikan
moral,
etika
serta
menumbuhkan sikap empati dan caring kepada pasien. Penanganan pasien perlu dukungan semua pihak yang terkait, terutama keluarga pasien pasie n dan perlu tindakan yang tepat dari perawat. Metode homecare menjadi metode yang biasanya dipilih oleh pasien / keluar keluarga ga pasien pasien untuk untuk merawat merawat pasien pasien sakarat sakaratul ul maut. maut. Perawa Perawatan tan secara secara tera teratu turr seor seoran ang g pasie asien n di rum rumah oleh oleh tim tim medis edis (ho (home care care)) bisa bisa mengantarkan pasien yang sekarat mencapai khusnul khatimah atau kematian terbaik di tengah kehangatan keluarganya.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya perawat yang akan melayani masyarakat dalam bidang kesehatan untuk lebih mengetahui dan memahami mengenai death and dying (kematian dan proses menjelang kematian).
14