Definisi influenza Influenza yang dikenal sebagai flu adalah penyakit pernapasan yang sangat menular dan disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan bisa juga C. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk non produktif. Influenza adalah penyakit infeksi yang dapat menyerang burung dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA famili orthomyxoviridae.
Sifat Virus Influenza
Virus influenza mempunyai sifat dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 0
0
0
0
22 C dan lebih dari 30 hari pada suhu 0 C. Mati pada pemanasan 60C selama 30 menit atau 56 C selama 3 jam dan pemanasan 80 C selama 1 jam. Virus akan mati dengan deterjen, disinfektan misalnya formalin, cairan yang mengandung iodin dan alkohol 70%. Struktur antigenik virus influenza meliputi antara lain 3 bagian utama berupa: antigen S (atau soluble antigen), hemaglutinin dan neuramidase. Antigen S merupakan suatu inti partikel virus yang terdiri atas ribonukleoprotein. Antigen ini spesifik untuk masing-masing tipe. Hemaglutinin menonjol keluar dari selubung virus dan memegang peran pada imunitas terhadap virus. Neuramidase juga menonjol keluar dari selubung virus dan hanya memegang peran yang minim 8 pada imunitas. Selubung inti virus berlapis berlapis matriks protein sebelah sebelah dalam dan membran lemak disebelah luarnya. Salah satu ciri penting dari virus influenza adalah kemampuannya untuk mengubah antigen permukaannya (H dan N) baik secara cepat atau mendadak maupun lambat. Peristiwa terjadinya perubahan besar dari struktur antigen permukaan yang terjadi secara singkat disebut antigenic shift. Bila perubahan antigen permukaan yang terjadi hanya sedikit, disebut antigenic drift. Antigenic shift hanya terjadi pada virus influenza A dan antigenic drift hanya terjadi pada virus influenza B, sedangkan virus influenza C relatif stabil. Teori yang mendasari terjadinya antigenic shift adalah adanya penyusunan kembali dari gen-gen pada H dan N diantara human dan avian influenza virus melalui perantara host ketiga. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa adanya proses antigenic shift akan memungkinkan terbentuknya virus yang lebih ganas, sehingga
keadaan ini menyebabkan terjadinya infeksi sistemik yang berat karena sistem imun host baik seluler maupun humoral belum sempat terbentuk. Sejak dulu diduga kondisi yang memudahkan terjadinya antigenic shift adalah adanya penduduk yang bermukim didekat daerah peternakan unggas dan babi. Karena babi bersifat rentan terhadap infeksi baik oleh avian maupun human virus makan hewan tersebut dapat berperan sebagai lahan pencampur (mixing vesel) untuk penyusunan kembali gen-gen yang berasal dari kedua virus tersebut, sehingga menyebabkan terbentuknya subtiper virus baru.
1.
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan yang sangat menular dapat menyerag burung dan mamalia.
2.
Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan C yang merupakan suatu orthomixovirus golongan RNA.
3.
Virus influenza tipe A mempunyai banyak subtipe, diantaranya H5N1 yang menyebabkan flu burung dan termasuk HPAI.
4.
Penularan virus influenza melalui droplet dan lokalisasinya di traktus respiratorius.
5. Gejala klinis influenza adalah demam, sefalgia, mialgia, batuk, pilek dan disfagia. 6.
Komplikasi influenza dapat terjadi pneumonia influenza primer dan pneumonia bakterial sekunder.
7.
Influenza dapat diobati secara simtomatik, dan dengan antiviral dapat memperpendek angka sakit.
8. Pencegahan dengan vaksin bagi golongan yang memerlukan imunoprofilaksis. 1.
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan yang sangat menular dapat menyerag burung dan mamalia.
2.
Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan C yang merupakan suatu orthomixovirus golongan RNA.
3.
Virus influenza tipe A mempunyai banyak subtipe, diantaranya H5N1 yang menyebabkan flu burung dan termasuk HPAI.
4.
Penularan virus influenza melalui droplet dan lokalisasinya di traktus respiratorius.
5. Gejala klinis influenza adalah demam, sefalgia, mialgia, batuk, pilek dan disfagia.
6.
Komplikasi influenza dapat terjadi pneumonia influenza primer dan pneumonia bakterial sekunder.
7.
Influenza dapat diobati secara simtomatik, dan dengan antiviral dapat memperpendek angka sakit.
8. Pencegahan dengan vaksin bagi golongan yang memerlukan imunoprofilaksis.