LAPORAN KASUS
SEORANG ANAK LAKI-LAKI 13 TAHUN DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE II, GIZI BAIK
Oleh : Ma!ale"a #$%a&a'$
G((1)1*+1
P$'a$
G((1)111.
Pe%$%$" : !/ N00 Al$ah, Al$ah, S2/ A/
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK FAKULT FAKULTAS AS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNS RSUD RSU D PANDAN ARANG BO4OLALI .*15
HALAMAN PENGESAHAN
Presentasi Presentasi kasus ini disusun disusun untuk untuk memenuhi memenuhi persyaratan persyaratan kepaniteraan kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Presentasi kasus dengan judul :
6SEORANG ANAK LAKI-LAKI 13 TAHUN DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE II, GIZI BAIK6
ari ari!t !tan angg ggal al
: "# "# $ul $ulii %#" %#"& &
'leh:
Ma!ale"a #$%a&a'$
G((1)1*+1 F/1*/15 F/1*/15
P$'a$
G((1)111. G((1)111. F/11/15 F/11/15
Mengetahui dan menyetujui( Pembimbing )aporan Kasus
dr. *oor Ali+ah( Sp. A.
BAB I STATUS STATUS PASIEN PASIE N
I/
IDENTITAS PASIEN
*ama
: An. An. ,K
Umur
: "- tahun
$enis Kelamin
: )akilaki
Agama
: Islam
Alamat
: Plosokerep( /oyolali
0anggal masuk
: & $uli %#"&
0anggal 0anggal Pemeriksaan Pemeriksaan : 1 $uli $uli %#"& *o. ,M
II/
: "&23-31&
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan melalui alloanamnesis dengan ibu pasien dan autoanamnesis di bangsal 4del5eis pada pukul "-.## A/ Ke Kel7 l7ha ha" " U'a U'aa a
6emam B/ R$&a8a R$&a8a'' Pe"8a9 Pe"8a9$' $' Se9a Se9aa" a" II
I Selasa -#!1!"&
,abu "!9!"&
III
Kamis %!9!"&
I8
$umat -!9!"&
8
Sabtu 2!9!"&
8I
Minggu &!9!"&
Senin 1!9!"&
Pasien mengeluhkan demam sejak 7 & hari SM,S. 6emam tinggi mendadak dirasakan mulai jam #&.## pada hari Selasa -# $uni %#"& dan dirasak dirasakan an terus terus meneru meneruss tinggi tinggi hingga hingga malam malam hari. hari. Untuk Untuk mengob mengobati ati demam( demam( pasien pasien telah telah diberi diberi obat obat turun turun panas panas namun namun kembali kembali demam demam setelah setelah bebera beberapa pa jam. jam. Selain Selain demam demam pasien pasien juga juga mengel mengeluhk uhkan( an( nyeri nyeri kepala( nyeri perut dan na+su makan menurun.
I "&!1 %#"& #3.##
II "1!1 %#"& #3.##
III "9!1 %#"& #3.##
I8 "!1 %#"& #3.##
"3!1 %#"& #3.##
2 hari SM,S( pasien berobat ke dokter umum dan diberi obat penurun panas( namun keluhan demam belum berkurang sehingga pasien berobat lagi ke ,S /ayangkari keesokan harinya. Pasien mendapat obat penurun panas dan obat anti nyeri( kemudian keluhan demam dan perut nyeri sedikit berkurang( namun pasien merasa keluhan belum teratasi sehingga pasien diba5a ke ,SPA /oyolali. Sebelumnya pasien belum pernah ;ek darah. Saat diba5a ke rumah sakit( pasien tampak sakit sedang dan lemas. 0idak ada demam <=( bintikbintik kemerahan pada kulit <>=( mimisan <=( gusi berdarah <=( /A/ berdarah!hitam <=( muntah darah <=( dan /AK merah <=. Pasien tidak mengalami muntah <=( kejang <=( kesadaran menurun <=. Pasien tidak mengeluh batuk <=( pilek <=( nyeri saat menelan <=( sakit pada telinga <=( dan nyeri saat /AK <=. /AK pasien -2 kali perhari( dengan jumlah " gelas belimbing( 5arna kuning( tidak disertai darah( tidak disertai nyeri. Pasien belum /A/ sejak & hari SM,S.
C/ R$&a8a' Pe"8a9$' Dah7l7
Keluhan serupa
: disangkal
,i5ayat alergi
: disangkal
D/ R$&a8a' Pe"8a9$' Kel7aa • • •
Keluhan serupa ,i5ayat alergi makanan ,i5ayat lingkungan sekitar terkena 6/6
: disangkal : disangkal : <>= teman sekolah
E/ Peel$haaa" Keha$la" !a" A"'e"a'al
Pemeriksaan di
: /idan
Frekuensi
: 0rimester I
: "?! % bulan
0rimester II
: "?! bulan
0rimester III
: "?!bulan
Keluhan selama kehamilan: tidak ada 'batobatan yang diminum selama kehamilan : vitamin dan tablet penambah darah F/ R$&a8a' Kelah$a" :
Pasien lahir di bidan dengan berat badan lahir -%## gram dan panjang 29 ;m( lahir spontan( langsung menangis kuat segera setelah lahir( usia kehamilan - minggu.
G/ R$&a8a' P0'"a'al
,utin ke puskesmas setiap bulan untuk menimbang badan dan mendapat imunisasi.
H/ R$&a8a' I7"$a$
b #
: # bulan
/@( Polio "
: " bulan
6P0!b "( Polio %
: % bulan
6P0!b %( Polio -
: - bulan
6P0!b -( Polio 2
: 2 bulan
@ampak
: 3 bulan
Kesimpulan : imunisasi lengkap sesuai usia menurut 6epkes.
;/ R$&a8a' Pe'7%7ha" !a" Pe9e%a"a"
a. Pertumbuhan Pasien lahir di bidan dengan berat badan
lahir -%## gram dan
panjang 29 ;m. Menurut ibu pasien( saat pasien diperiksa di posyandu berat badan dan tinggi badan pasien selalu meningkat. Saat ini pasien berusia "- tahun dengan berat badan -% kg dan tinggi badan "2# ;m. Kesan : Pertumbuhan sesuai usia. b. Perkembangan " bulan
: tersenyum
% bulan
: mengangkat kepala
- bulan
: tengkurap sendiri
2 bulan
: meraih benda( berteriak
1 bulan
: duduk bersandar( mengambil mainan( mengo;eh
3 bulan
: merangkak( bi;ara penggal kata
Saat ini pasien berusia "- tahun( pasien dapat bergaul dengan teman sebayanya dengan baik. Kesan : Perkembangan sesuai usia.
K/ R$&a8a' Ma9a" !a" M$"7 A"a9
". ASI diberikan sejak lahir( diberikan tiap kali menangis( lama menyusui "#"& menit( bergantian payudara kanan dan kiri . %. /uah dan sayur : pisang sejak umur 1 bulan( sayur bayam( 5ortel( lauk ati ayam( tahu( tempe( telur( daging( udang sejak usia 3 bulan. -. Makanan padat dan bubur : a. /ubur susu
: sejak usia 1 bulan
b. *asi tim
: sejak usia 3 bulan
2. Saat ini pasien makan beraneka ragam nasi disertai lauk pauk seperti tahu( tempe( telur( daging dan disertai sayur. Pasien makan tiga kali sehari( " piring nasi setiap makan.
I/ P0h0" Kel7aa
I
II 0n. S( -3 tahun
*y. ( -1 tahun
III An. ,K "- tahun( -% kg
III/ PEMERIKSAAN FISIK A/ Kea!aa" U7
Keadaan umum
: pasien tampak sakit sedang( ;ompos mentis
Status giBi
: kesan giBi baik
B/ Ta"!a <$'al
//
: -% kg
0/
: "2# ;m
06
: "##!9# mmg
*adi
: #?!menit( reguler( isi tegangan ;ukup( simetris
,,
: %2?!menit
Suhu
: -1(&C @
C/ K7l$'
Darna sa5o matang( ikterik <=( pete;hiae <>=( purpura <= D/ Ke2ala
/entuk meso;ephal( rambut hitam sukar di;abut E/ Ma'a
Konjungtiva pu;at <!=( 2al2e%a 0e!e =>>? $"$al( sklera ikterik <!=( pupil isokor <-mm!-mm=( re+lek ;ahaya <>!>=( air mata <>!>= F/ H$!7"
/entuk normal( na+as ;uping hidung <!=( sekret <!=( darah <!= G/ M7l7'
/ibir sianosis <=( mukosa basah <>= H/ Tel$"a
*ormotia( sekret<=( tragus pain <=( mastoid pain <=. I/ Te"009
Uvula ditengah( tonsil 0"0" hipermis <=( +aring hiperemis <= ;/ Lehe
0rakea di tengah( kelenjar getah bening tidak membesar( $8P tidak meningkat
K/ Th0a@
/entuk : normo;hest( retraksi <=( gerakan simetris kanan kiri Pulmo :
Inspeksi
: Pengembangan dada kanan E kiri
Palpasi
: Fremitus raba kanan E kiri
Perkusi
: Sonor ! Sonor di semua lapang paru
/atas paruhepar
: SI@ 8 kanan
/atas parulambung
: SI@ 8I kiri
,edup relati+
: SI@ 8 kanan
,edup absolut
: SI@ 8I kanan
Auskultasi
: Suara dasar vesikuler <>!>=( ,onki basah halus <!=
Cor :
Inspeksi
: iktus kordis tidak tampak
Palpasi
: iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi
: batas jantung kesan tidak melebar Kiri atas
: SI@ II )PSS
Kiri ba5ah
: SI@ I8 )M@S
Kanan atas
: SI@ II )PS6
Kanan ba5ah : SI@ I8 )PS6 Auskultasi
: bunyi jantung III intensitas nomal( regular( bising <=
L/ A%!0e"
Inspeksi
: dinding perut sejajar dinding dada( spasme <=
Auskultasi : /ising usus <>= normal Perkusi
: timpani
Palpasi
: supel( nyeri tekan <>= di epigastrium( hipokondriaka de?tra( as;ites <=( hepar!lien tidak teraba( massa abdomen <=( turgor kulit kembali ;epat( pekak alih <=( pekak sisi <=( lingkar perut &- ;m.
M. U0e"$'al : oedema skrotum <=( phymosis <= *. A"0e9'al :hiperemis <=
O/ E9'e$'a
Akral dingin
>
Pete;hie
oedema
Capillary Refill Time% detik( Arteri 6orsalis Pedis teraba kuat
P/ Peh$'7"a" S'a'7 G$$
Se;ara Antropometris // : -% kg Umur : "- tahun 0/ : "2# ;m // :-%? "##G E 9"("G U
-
0/!UP
< severe stunted =
"&&
// : -%? "##G E 31(31G 0/
P-
2&
0/ :"2#? "##G E 3#(- G U
//!UE
P
%&
//!0/P
--
<@6@( %###= Kesan Status giBi se;ara antropometris : giBi baik( underweight ( severe stunted.
IV/ PEMERIKSAAN PENUN;ANG
Pemeriksaan )aboratorium darah tanggal & $uli %#"& Pee$9aa"
b ;t AL AT A4 M@8 MCH MCHC
Ha$l "-. 22(" 35** + &(%9 -(9 .+,. 31,3
Sa'7a" g!d) G R$%77l R$%77l $uta!ul !um P !L
,6D itung $enis *etro+il segmen )im+osit Monosit Imunoserologi /SAg Didal 0yphi ' 0yphi Paratyphi A
"&("
G
1#(3 %&(& "-(1
G G G
*onreakti+ *egati+ *egati+ *egati+
V/ RESUME
Pasien mengeluhkan demam sejak 7 & hari SM,S. 6emam tinggi mendadak dan dirasakan terus menerus tinggi hingga malam hari. Untuk mengobati demam( pasien telah diberi obat turun panas namun kembali demam setelah beberapa jam. Selain demam pasien juga mengeluhkan( nyeri kepala( nyeri perut dan na+su makan menurun. Pasien sudah berobat ke dokter umum dan ,S /ayangkari( namun keluhan belum berkurang sehingga pasien diba5a ke ,SPA /oyolali. Sebelumnya pasien belum pernah ;ek darah. /AK dalam batas normal( pasien belum /A/ sejak & hari SM,S. asil pemeriksaan +isik keadaan umum tampak sakit sedang( ;ompos mentis. asil pemeriksaan tekanan darah "##!9# mmg ,: #?!menit ,,: %2?!menit dan suhu per aksila: -1(&o@. Pada pemeriksaan udem palpebra <>!>= minimal( pulmo S68 <>!>=( abdomen nyeri tekan <>= di region epigastrium dan hipokondriaka de?tra( hepar!lien tidak teraba( ,) <>=. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan A): -#!H)( A0: 1."#-!H)( @0: 22("G
VI/ DAFTAR MASALAH
". %. -.
,i5ayat demam tinggi Sakit kepala *yeri perut
2. &. 1. 9.
Udem palpebra <>!>= minimal ,) <>= A): -(&. "# -!H) A0: 1. "# -!H)
VII/ DIAGNOSIS BANDING
". 6engue emorraghi; Fever rade II %. 0yphoid +ever
VIII/ DIAGNOSIS KER;A
". 6engue emorraghi; Fever rade III %. iBi baik( under5eight( severe stunted
I/ PENATALAKSANAAN
0erapi ". ,a5at bangsal anak %. I8F6 Asering & ml!kg//!jam E "1# ml!jam
M0"$'0$"
KU dan 8S per 2 jam
)ingkar perut per %2 jam
A5asi tandatanda syok atau perdarahan
Planning
Pemeriksaan h;t!"% jam( A0 dan PP!%2 jam
4dukasi
Motivasi keluarga tentang penyakitnya
/ PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanam
: dubia ad bonam
Ad +ungsionam
: dubia ad bonam
FOLLO# UP + ;7l$ .*15
S : 6emam <= hari ke 8I ( lemas <>=( sakit kepala <=( nyeri perut <=( pete;hiae <>=(mimisan <=( gusi berdarah <=( /A/ berdarah <=( muntah <=( kejang <=( kesadaran menurun <=( muntah darah <=( /A/ hitam <=( kelopak mata bengkak <>=. O: KU sakit sedang( ;ompos mentis
8S: 06 : "##!9# mmg
,,: %#?!menit
*adi: #?!menit
Suhu: -1(& C @
Kepala
: meso;ephal
Mata
: U!e 2al2e%a =>>? $"$al( Mata ;ekung <!=(SI <!=
idung
: *@ <!=( sekret <!=
Mulut
: Mukosa basah<>=( sianosis <=
0hora?
: ,etraksi <=
@or
: /unyi $antung III normal( reguler( bising <=
Pulmo
: Suara dasar vesikuler <>!>=( ronki basah halus <!=
Abdomen :Inspeksi : 6P!!66 Auskultasi : /U <>= normal Perkusi
: 0ympani
Palpasi
: supel( nyeri tekan <>= regio epigastrium dan hipo;ondria;a de?tra( hepar dan lien tidak teraba( turgor kembali ;epat( as;ites <=.
Anus
: iperemis <=
4kstremitas Akral dingin
edema
Capillary Refill Time % detik Arteri dorsalis pedis teraba kuat M0"$'0$" :
KU8S!2 jam )ingkar perut: &- ;m
Plan : @ek 0! "% jam @ek PP(A0!%2 jam
Ha$l La% Daah + ;7l$ .*15 2a$ Pee$9aa"
Ha$l
;t Ha$l La% Daah + ;7l$ .*15 0e Pee$9aa"
Sa'7a"
21. Ha$l
;t Protein Plasma A0
G Sa'7a"
2& &.# 21.###
G u!)
Ha$l U$"al$$ + ;7l$ .*15 Pee$9aa"
Fisis Darna Kejernihan /au Kimia /lood /ilirubin Urobilinogen /enda keton ,eduksi Protein *itrit )eukosit /erat jenis p Sedimen 4pitel )eukosit 4ritrosit Silinder Kristal )ainlain A :
Ha$l
kuning jernih khas *egati+ *egati+ *ormal *egati+ *egati+ *egati+ *egati+ *egati+ ".#"# 1.& " <>= " <>= " <>= *egative *egative *egative
Sa'7a"
". 6engue emorraghi; Fever rade II %. iBi baik
Tea2$ :
". I8F6 Asering & ml!kg//!jam E "1# ml!jam
FOLLO# UP ;7l$ .*15
S: 6emam <= hari ke 8II(lemas <>=( sakit kepala <=( nyeri perut <=( pete;hiae
<>=(mimisan <=( gusi berdarah <=( /A/ berdarah <=( muntah <=( kejang <=( kesadaran menurun <=( muntah darah <=( /A/ hitam <=. O: KU: sakit sedang( ;ompos mentis
8S: 06: "##!9#
*adi: 9?!menit
,,: %#?!menit
Kepala
: meso;ephal
Mata
: Udem palpebra <!=( Mata ;ekung <!=(SI <!=
idung
: *@ <!=( sekret <!=
Suhu: -&( C @
Mulut
: Mukosa basah<>=( sianosis <=
0hora?
: ,etraksi <=
@or
: /unyi $antung III normal( reguler( bising <=
Pulmo
: Suara dasar vesikuler <>!>=( suara tambahan <!=
Abdomen : Inspeksi
: 6P!!66
Auskultasi : /U <>= normal Perkusi
: 0ympani
Palpasi
: supel(
nyeri
tekan
<>=
regio
epigastrium
dan
hipo;ondria;a de?tra( hepar dan lien tidak teraba( turgor kembali ;epat( as;ites <=. Anus
iperemis <=
4kstremitas Akral dingin
edema
Capillary Refill Time % detik Arteri dorsalis pedis teraba kuat
M0"$'0$" :
KU8S!2 jam )ingkar perut: &- ;m
Pla" :
@ek 0! "% jam @ek PP(A0!%2 jam
Ha$l La% Daah ;7l$ .*15 2a$ Pee$9aa"
Ha$l
;t Ha$l La% Daah ;7l$ .*15 0e Pee$9aa"
;t Protein Plasma
Sa'7a"
22." Ha$l
G Sa'7a"
22.1 &.%
G
A0
2".###
u!)
A :
". 6engue emorraghi; Fever rade II %. iBi baik
Tea2$ : 1/ I8F6 Asering & ml!kg//!jam E "1# ml!jam
FOLLO# UP ;7l$ .*15
S: 6emam <=( lemas <=( sakit kepala <=( nyeri perut <=( pete;hiae <>=( mimisan
<=( gusi berdarah <=( /A/ berdarah <=( muntah <=( kejang <=( kesadaran menurun <=( muntah darah <=( /A/ hitam <= O: KU: sakit sedang( ;ompos mentis
8S: 06: "##!9#
*adi: 1?!menit
,,: %2?!menit
Kepala
: meso;ephal
Mata
: Udem palpebra <!=( Mata ;ekung <!=(SI <!=
idung
: *@ <!=( sekret <!=
Mulut
: Mukosa basah<>=( sianosis <=
Suhu: -1(2 C @
0hora?
: ,etraksi <=
@or
: /unyi $antung III normal( reguler( bising <=
Pulmo
: Suara dasar vesikuler <>!>=( suara tambahan <!=
Abdomen :Inspeksi : 6P!!66 Auskultasi : /U <>= normal Perkusi
: 0ympani
Palpasi
: Supel( nyeri tekan <>= regio epigastrium dan hipo;ondria;a de?tra( hepar dan lien tidak teraba( turgor kembali ;epat( as;ites <=.
Anus
iperemis <=
4kstremitas Akral dingin
edema
Capillary Refill Time % detik Arteri dorsalis pedis teraba kuat
M0"$'0$"
KU8S!2 jam )ingkar perut: &% ;m
Ha$l La% Daah ;7l$ .*15 Pee$9aa"
Ha$l
;t Protein Plasma A0
Sa'7a"
-.& 2. %.###
A :
". 6engue emorraghi; Fever rade II %. iBi baik
Ta'a La9a"a : 1/ I8F6 Asering & ml!kg//!jam E "1# ml!jam
BAB II TIN;AUAN PUSTAKA
G u!)
A/ De$"$$ 6emam
dengue!6F
dan
demam
berdarah
dengue!6/6
haemorrhagic fever !6F= adalah penyakit in+eksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan mani+estasi klinis demam( nyeri otot dan!atau nyeri sendi yang disertai lekopenia( ruam( lim+adenopati( trombositopenia dan diatesis hemoragik. Pada 6/6 terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi
dengue( yang termasuk dalam group B arthropod borne virus (arbovirus= dan sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus( +amili Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus dengan diameter -# nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 2?"# 1
Mekanisme
sebenarnya
tentang
pato+isiologi(
hemodinamika(
dan
biokimia5i demam berdarah dengue belum diketahui se;ara pasti karena kesukaran mendapatkan model binatang per;obaan yang dapat dipergunakan untuk menimbulkan gejala klinis 6/6 seperti pada manusia. ingga kini sebagaian besar masih menganut the secondary heterologous infection hypothesis atau the sequential infection hypothesis yang menyatakan bah5a 6/6 dapat terjadi apabila seseorang telah terin+eksi virus dengue pertama kali mendapatkan in+eksi kedua dengan virus serotype lain dalam jarak 5aktu 1 bulan sampai & tahun.
ambar ".& ipotesis secondary heterologus infections < Soegijanto( %##1 = 8irus dengue masuk ke dalam tubuh manusia le5at gigitan nyamuk edes egypti atau edes lbopictus. 'rgan sasaran dari virus adalah organ ,4S meliputi sel kup++er hepar( endotel pembuluh darah( nodus lim+ati;us( sumsum tulang serta paruparu. 6ata dari berbagai penelitian menunjukkan bah5a selsel monosit dan makro+ag mempunyai peranan besar pada in+eksi ini. 6alam peredaran darah( virus tersebut akan di+agosit oleh sel monosit peri+er
E/ Ma"$e'a$ Kl$"$ Pada dasarnya ada empat sindrom klinis dengue yaitu
pertama kali gejala mungkin tidak bisa dibedakan dari in+eksi virus lainnya. /er;ak ma;ulopapular biasanya mengiringi demam dan mun;ul gejala saluran perna+asan atas dan gejala gastrointestinal
nyeri
kepala(
mialgia(
atralgia(
rash(
leukopenia(
dan
trombositopenia. Adakalanya( se;ara tidak biasa mun;ul perdarahan gastrointestinal( hipermenorea( dan epistaksis masi+. Pada daerah yang endemis( insidensi jarang mun;ul pada penduduk lokal
demam
berdarah
dengue.
0rombositopenia
dan
peningkatan
hematokrit harus segera ditemukan sebelum mun;ul adanya tanda syok. 6emam berdarah dengue biasa terjadi pada anak dengan in+eksi sekunder virus dengue yang mana sudah pernah terin+eksi oleh virus dengue 64*" dan 64*-
Mani+estasi yang tidak laBim melibatakn berbagai organ misalnya hepar( ginjal( otak( dan jantung yang dikaitkan dengan in+eksi dengue telah dilaporkan meningkat pada berbagai kasus yang tidak memiliki bukti terjadinya plasma leakage. Mani+estasi tersebut dikaitkan dengan syok yang berkepanjangan
ambar ".1 Mani+estasi Klinis In+eksi 8irus 6engue <0rihadi( %#"%= Dea De"7e Masa inkubasi antara 2 1 hari
konstitusional dan nyeri kepala( nyeri punggung( dan malaise
pada
periode
memun;aknya
penyakit
dengan
terdapatnya
trombositopenia. 6arah tepi menjadi normal kembali dalam 5aktu " minggu
Pada daerah endemis( tes torniJuet yang positi+ dan leukopenia < &.### ;ell!mm-= dapat membantu penegakan diagnosis dari in+eksi dengue dengan angka prediksi 9# # G. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
itung sel darah putih biasanya normal saat permulaan demam kemudian
•
leukopeni hingga periode demam berakhir itung trombosit normal( demikian pula komponen lain dalam mekanisme pembekuaan
darah.
Pada
beberapa
epidemi
biasanya
terjadi
•
trombositopeni Serum biokimia!enBim biasanya normal( kadar enBim hati mungkin
•
meningkat. Peningkatan hematokrit ringan oleh karena akibat dari dehidrasi dikaitkan
•
dengan demam yang tinggi( muntah( anoreksia( dan minimnya intake oral. Penggunaaan analgesik( antipiretik( antiemetik( dan antibiotik dapat mengintervensi
peningkatan
hasil
laboratorium
+ungsi
hepar
dan
pembekuan darah. Dea Be!aah De"7e Pada a5al perjalanan penyakit( 6/6 menyerupai kasus 66. Pada 6/6 terdapat perdarahan kulit( uji tornikuet positi+( memar dan perdarahan pada tempat pengambilan darah vena. Petekia halus tersebar di anggota gerak( muka( aksila sering kali ditemukan pada masa dini demam. 4pistaksis dan perdarahan gusi jarang dijumpai sedangkan perdarahan saluran pen;ernaan hebat lebih jarang lagi dan biasanya timbul setelah renjatan tidak dapat diatasi
peningkatan permeabilitas pembuluh darah( menurunnya volume plasma( trombositopenia( dan diatesis hemoragik
lemah dan ;epat( tekanan nadi menurun <%#mmg=( hipotensi( kulit dingin dan lembab dan pasien tampak gelisah. F/ D$a"0$ /erdasarkan kriteria D' %#"" untuk diagnosis 6emam /erdarah 6engue: a. Kriteria Klinis ". 6emam 6emam mendadak terus menerus %9 hari tanpa sebab yang jelas. 0ipe
demam bi+asik < saddleback =.
ambar ".3 6emam /i+asik pada 6emam /erdarah 6engue %. Mani+estasi perdarahan( dapat berupa: uji torniket <>=( pete;hie( ekhimosis
ataupun
purpura(
perdarahan
mukosa
traktus
gastrointestinal( epistaksis( perdarahan gusi( hematemesis dan melena -. epatomegali 2. Kegagalan sirkulasi
%. emokonsentrasi
ditambah
trombositopenia
dan
hemokonsentrasi
atau
peningkatan
hematokrit.
0abel ". Pembagian derajat 6emam /erdarah 6engue menurut D' DDDBD Ga!e Ta"!a !a" Geala 6emam 6emam disertai % keadaan 6engue berikut : *yeri Kepala *yeri retroorbita Mialgia ,ash Atralgia!*yeri tulang Mani+estasi perdarahan 0anpa disertai adanya plasma )eakage 6/6 I 6emam disertai mani+estasi perdarahan
= dan adanya plasma leakage 6/6 II rade I ditambah perdarahan spontan
6/6 <6SS=
III
6/6 <6SS=
I8
rade I atau II ditambah adanya kegagalan sirkulasi : pulsasi nadi yang lemah( hipotensi( perbedaan sistole dan diastole yang sempit kondisi umum gelisah rade III ditambah dengan syok berat serta nadi dan tekanan darah yang tidak terukur
G/ Pee$9aa" Pe"7"a"
La%0a'0$7 )eukopenia < ## sel!mm - = 0rombositopenia < ".### sel!mm - = Peningkatan ematokrit < & "# G = 0idak ditemukan kebo;oran plasma
0rombositopenia < "##.### sel!mm - = ematokrit Meningkat < L %# G = 0rombositopenia < "##.### sel!mm - = ematokrit Meningkat < L %# G = 0rombositopenia < "##.### sel!mm - = ematokrit Meningkat < L %# G =
0rombositopenia < "##.### sel!mm - = ematokrit Meningkat < L %# G =
a. Pemeriksaan laboratorium 0rombositopeni dan hemokonsentrasi merupakan kelainan yang selalu ditemukan pada 6/6. Penurunan jumlah trombosit "##.###!pl biasa ditemukan pada hari ke- sampai ke sakit( sering terjadi sebelum atau bersamaan dengan perubahan nilai hematokrit. emokonsentrasi yang disebabkan oleh kebo;oran plasma dinilai dari peningkatan nilai hematokrit. $umlah leukosit bisa menurun
untuk
mengetahui in+eksi virus dengue yaitu
Pemeriksaan serologis yang meliputi : aemagglutination inhibition <I=( @omplement Fi?ation <@F=( *eutraliBation 0est <*0=( Ig M ;apture enBymelinked immunosorbent assay
ambar "."# 6eteksi jumlah Ig M dan Ig pada 6emam /erdarah 6engue H/ D$a"0$ Ba"!$" 6iagnosis banding 6emam 6engue terdiri atas < D'( %#""= : a. In+eksi virus golongan rbovirus $ @hikungunya b. Penyakit virus lainnya Misalnya : Measles( ,ubella( dan berbagai virus lainnya( seperti : 4pstein
;.
d.
barr virus( 4nterovirus( In+luenBa( epatitis A( antavirus Penyakit bakterial Meningo;u;;aemia( )eptospirosis( 0hypoid( Meliodosis(
,a;kettsial
disease( S;arlet Fever Penyakit parasit : Malaria
I/ K02l$9a$ DBD a. 4nse+alopati dengue dapat terjadi pada 6/6 dengan maupun tanpa syok. b. Kelainan injal ;. 4dema paru ;/ Pe"a'ala9a"aa" DBD Pengobatan 6/6
bersi+at
suporti+
simptomatik
dengan
tujuan
memperbaiki sirkulasi dan men;egah timbulnya renjatan dan timbulnya Koagulasi Intravaskuler 6iseminata
Perbedaan pato+isiologik utama antara 6emam 6engue!6emam /erdarah 6engue!6emam Syok sindrom dan penyakit lain( ialah adanya peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan perembesan plasma( dan gangguan hemostasis. Penatalaksanaan +ase demam pada 6emam /erdarah 6engue dan 6emam 6engue tidak jauh berbeda( bersi+at simptomatik dan suporti+ yaitu pemberian ;airan oral untuk men;egah dehidrasi. /erikan nasihat kepada orang tua agar anak diberikan minum banyak seperti air teh( susu( sirup( oralit( jus buah( dan lain lain. Selain itu diberikan pula obat antipiretik golongan parasetamol. Penggunaan antipiretik golongan salisilat tidak dianjurkan pada penanganan demam. Parasetamol direkomendasikan untuk mempertahankan suhu di ba5ah -3 #
@ dengan dosis "# "& mg!Kg//!kali. ,asa haus dan keadaan dehidrasi dapat timbul sebagai akibat demam
tinggi( anoreksia( dan muntah. Pasien perlu diberikan minum ml!Kg// dalam 2 1 jam pertama. Setelah keadaan dehidrasi dapat teratasi( anak dapat diberikan ;airan rumatan # "## ml!Kg//!hari dalam %2 jam berikutnya. /ayi yang masih minum ASI( tetap diberikan disamping larutan oralit. /ila terjadi kejang demam( disamping diberikan antipiretik( diberikan pula antikonvulsi+ selama masih demam. Masa kritis ialah pada atau setelah hari sakit yang ke - & yang memperlihatkan penurunan tajam hitung trombosit dan peningkatan tajam hematokrit yang menunjukkan adanya kehilangan ;airan( 'bservasi tanda vital( kadar hematokrit( trombosit dan jumlah urin 1 jam sekali
selama observasi keadaan umum membaik( yaitu anak tampak tenang( tekanan nadi kuat( tekanan darah stabil( dan kadar P@8 ;enderung turun minimal dalam % kali pemeriksaan berturut turut( maka
tetesan dikurangi menjadi
&
ml!Kg//!jam. Apabila dalam observasi selanjutnya tanda vital tetap stabil( tetesan dikurangi menjadi - ml!Kg//!jam dan akhirnya ;airan dihentikan dalam %2 2 jam. Apabila keadaan klinis pasien tidak ada perbaikan( yaitu : anak tampak gelisah( na+as ;epat( +rekuensi nadi meningkat( deuresis kurang( tekanan nadi %# mmg memburuk( serta peningkatan P@8( maka tetesan dinaikkan menjadi "# ml!Kg//!jam. Apabila belum terjadi perbaikan setelah "% jam( maka tetesan di naikkan menjadi "# ml!Kg//!jam. Apabila belum terjadi perbaikan klinis setelah "% jam( ;airan dinaikkan menjadi "& ml!Kg//!jam. Kemudian dievaluasi "% jam lagi. Apabila tampak distress perna+asan menjadi lebih berat dan ht naik maka berikan koloid "# %# ml!Kg//!jam( dengan jumlah maksimal -# ml!Kg//. *amun bila t atau b turun( berikan tran+usi darah segar "# ml!Kg//!jam. /ila terdapat asidosis( N dari ;airan total dikeluarkan dan diganti dengan larutan berisi #("19 mol!liter *atrium bikarbonat <-!2 bagian berisi larutan *a@l #(3 G > glukosa ditambah N *atrium bikarbonat=. 8olume dan komposisi ;airan yang diperlukan sesuai seperti ;airan untuk dehidrasi pada diare ringan sampai sedang( yaitu ;airan rumatan ditambah de+i;it 1 G <& G= seperti tertera pada tabel diba5ah ini.
0abel %. Kebutuhan @airan pada 6ehidrasi Sedang < 6e+isit @airan & G= Bea' #a9'7 Ma79 =K? 9 Kg 9 "" Kg "% " Kg L " Kg
;7lah Ca$a" '$a2 ha$ %%# ml!Kg//!hari "1& ml!Kg//!hari "-% ml!Kg//!hari ml!Kg//!hari
Sindroma syok dengue adalah 6/6 dengan gejala gelisah( na+as ;epat( nadi teraba ke;il( lembut atau tak teraba( tekanan nadi menyempit( bibir biru( tangan dan kaki dingin( dan tidak ada produksi urin. )angkah yang harus dilakukan adalah segera berikan in+us kristaloid %# ml!Kg// se;epatnya dalam
-# menit dan oksigen % liter!menit. Untuk 6SS berat %# ml!Kg//!jam diberikan bersama koloid "# %# ml!Kg//!jam. 'bservasi tensi dan nadi tiap "& menit( hematokrit dan trombosit tiap 2 1 jam( serta periksa pula elektrolit dan gula darah. Apabila dalam 5aktu -# menit syok belum teratasi( tetesan kristaloid belum dilanjutkan %# ml!Kg//( ditambah plasma atau koloid sebanyak "# %# ml!Kg// maksimal -# ml!Kg//. Koloid ini diberikan pada jalur in+us yang sama dengan kristaloid( diberikan se;epatnya. 'bservasi keadaan umum( tekanan darah( keadaan nadi tiap "& menit( dan periksa hematokrit tiap 2 1 jam. )akukan pula koreksi terhadap asidosis( elektrolit( dan gula darah. Apabila syok teratasi disertai penurunan kadar b!t( tekanan nadi L %# mmg( nadi kuat( maka tetesan ;airan dikurangi menjadi "# ml!Kg//!jam dan dipertahankan hingga %2 jam atau sampai klinis stabil dan t menurun 2#G. Selanjutnya ;airan diturunkan menjadi 9 ml!Kg// sampai keadaan klinis dan t stabil( kemudian se;ara bertahap diturunkan menjadi & ml!Kg!//!jam dan seterusnya - ml!Kg!//!jam. 6ianjurkan pemberian ;airan tidak melebihi 2 jam setelah syok teratasi. Apabila syok belum teratasi( sedangkan t menurun tapi masih L 2#G( berikan darah dalam volume ke;il "# ml!Kg//. Apabila tampak perdarahan massi+( berikan darah segar %# ml!Kg// dan lanjutkan ;airan kristaloid "# ml!Kg!//!jam. Pemasangan @8P pada syok berat kadang diperlukan( sedangkan pemasangan sonde lambung tidak dianjurkan /ila pada syok 6/6 tidak berhasil diatasi selama -# menit dengan resusitasi kristaloid maka ;airan koloid harus diberikan sebanyak "# %# ml!kg//!jam. @airan koloid tersebut antara lain : ". 6ekstan %. elatin -. ydro?y 4thyl Star;h <4S= 2. Fresh FroBen Plasma
suspensi trombosit maka pemberiannya diikuti dengan pemberian +resh +roBen plasma
Penatalaksanaan 6/6 disesuaikan dengan derajat terlampir sebagai berikut:
ambar ". 0atalaksana in+eksi virus 6engue pada
ambar %. 0atalaksana tersangka 6/6
inap= atau demam 6engue.
ambar -.
0atalaksana kasus 6/6 derajat I dan II.
ambar 2.
0atalaksana Kasus 6/6 derajat III dan I8 atau 6SS.
". %. -. 2. &. 1. 9.
Kriteria memulangkan pasien antara lain
K/ P0"0$ /ila tidak disertai renjatan dalam %2 -1 jam( biasanya prognosis akan
menjadi baik. Kalau lebih dari -1 jam belum ada tanda perbaikan( kemungkinan sembuh ke;il dan prognosisnya menjadi buruk <,ampengan( %##=. Penyebab kematian 6emam /erdarah 6engue ;ukup tinggi yaitu 2"(& G.
dengue. Pengendalian vektor bertujuan
a. Melakukan metode 2 M
%.
bulan ;. A/$
-.
2.
menggunakan S5ing Fog Penyelidikan 4pidemiologi a. 6ilakukan petugas puskesmas yang terlatih dalam 5aktu -?%2 jam setelah menerima laporan kasus b. asil di;atat sebagai dasar tindak lanjut penanggulangan kasus Penyuluhan perorangan!kelompok untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat. &. Kemitraan untuk sosialisasi penanggulangan 6/6.
DAFTAR PUSTAKA
6epartemen Kesehatan. %##. "rofil "engendalian "enyakit dan "enyelamatan %ingkungan. $akarta : 6epartemen Kesehatan ,epublik Indonesia. Pudjiadi( Antonius .( dkk. %#"#. "edoman "elayanan &edis 'ilid . $akarta : Ikatan 6okter Anak Indonesia ,ampengan( 0.. %##. "enyakit )nfeksi Tropis pada nak *disi +. $akarta : 4@ Soedarmo( Sumarmo S. Poor5o( dkk. %#"%. Buku ,ar )nfeksi - "ediatri Tropis *disi edua. $akarta : Ikatan 6okter Anak Indonesia Soegijanto( Soegeng. %##". "enatalaksanaan /emam Berdarah /engue pada nak. Surabaya : 0ropi;al 6isease @enter <06@= Universitas Airlangga Surabaya