"Defying Gravity" is the signature song from the musical Wicked, composed by Stephen Schwartz, originally recorded by Idina Menzel and Kristin Chenoweth on may,10, 2003, and released on December 16...
Hasil Analisa dari metode gravity geofisika.Full description
Description : mineral processing lecture notes2
pseudo gravity documentFull description
makalahDeskripsi lengkap
Sandy Fajrian 12311012
CBA Untuk mengerti sifat dari anomali gravitasi bawah permukaan, ada beberapa koreksi yang harus diaplikasikan : 1. Theoritical gravity harus harus dihilangkan sehingga hanya menyisakan efek lokal gravitasi 2. Elevasi dari titik pengukuran gravitasi tersebut diambil harus diubah menjadi datum referensi untuk membandingkan keseluruhannya. Ini disebut juga Free Air correction dan saat digabungkan dengan koreksi theoritical gravity datanya disebut free-air anomaly
3. Gradien normal gravitasi (perubahan gravitasi dengan perubahan elevasi). Kita harus mengoreksi efek material di antara titik dilakukan gravimetri dilakukan dan geoid. Untuk ini kita harus memodelkan material diantaranya seperti terbuat dari slab dengan ketebalan t tak terhingga. Ini disebut Bouguer correction. 4. Untuk kasus khusus, digital terrain model (DTM) yaitu koreksi kondisi lokasi yang dikomputasi dari struktur model. Untuk proses pemetaan, metode yang bisa digunakan adalah : 1. Free-air anomaly; perubahan gravitasi berdasarkan jarak dengan permukaan bumi. Koreksi ini tidak memakai model medannya, hanya aplikasi gradien normal 0.3086 mGal/m. 2. Simple Bouguer anomaly; reduksi ke arah bawah dengan hanya gradien Bouguer (0.1967). Koreksi ini menganggap medan seperti di tempat datar. 3. Complete bouguer anomaly; koreksi seakurat mungkin, menggunakan densitas 3
standar sebesar 2.67 g/cm . Anomali Bouguer ideal untuk geofisika karena melihatkan efek dari batuan yang berbeda di bawah permukaan. Anomali Bouguer merupakan penjumlahan dari anomali regional dan anomali residual.
Pemisahan Anomali Regional dan Residual Anomali regional dan residual saling berinteraksi dan menimbulkan anomali yang tumpangtindih. Oleh sebab itu, anomali-anomali tersebut harus saling dipisahkan. Sehingga diperlukan suatu metode pemisahan anomali regional dengan anomali residual yang cukup baik, agar didapatkan anomali residual yang akurat untuk pemodelan geologi bawah permuakan bumi. Banyak sekali metode yang sering digunakan dalam pemisahan anomali regional-residual. Akan tetapi para peneliti belum mempunyai suatu metode penghitungan yang dapat dijadikan pegangan, sehingga para peneliti mengalami kesulitan dalam melakukan pemisahan anomali ini. Hal ini terlihat dari beberapa penelitian gravitasi yang dalam proses pemisahan anomali ini, masih menggunakan metode-metode yang berbedabeda. Metode-metode yang digunakan antara lain: metode moving average (rataan bergerak), metode polinomial, dan metode inversi.
Sandy Fajrian 12311012
Pemisahan dengan Moving Average (rataan bergerak) Moving Average dilakukan dengan cara merata-ratakan nilai anomalinya. Hasil dari peratarataan ini merupakan anomali regionalnya. Sedangkan anomali residualnya didapatkan dengan mengurangkan data hasil pengukuran gravitasi dengan anomali regionalnya. Secara matematis persamaan moving average untuk 1 dimensi adalah sebagai berikut :
(1) Setelah didapatkan Treg , maka harga T residual dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
(2) Persamaan 1 merupakan dasar dari metode ini, dari persamaan tersebut akan dapat dihitung nilai anomali regional pada sebuah titik penelitian. Dimana nilai anomali regional pada sebuah titik penelitian, sangat tergantung pada nilai anomali yang terdapat di sekitar titik penelitian. Sehingga nilai anomali regional pada sebuah titik merupakan hasil rata-rata dari nilai anomali-anomali di sekitar daerah pen elitian.
Pemisahan Metode Polynomial Polinomial fitting atau sering disebut dengan metode kuadrat terkecil yang mengasumsikan bahwa permukaan Polinomial dapat menggambarkan model bidang regional yang lebih halus yang ditentukan oleh orde Polinomial. Peta kontur anomali regional yang dihasilkan sudah cenderung tetap dan tidak mengalami perubahan ketika orde yang diberikan semakin besar. Pada umumnya Polinomial fitting mencakup bentuk konstan.
Pemisahan dengan Metode Inversion Pemodelan inversi sering dikatakan sebagai kebalikan dari pemodelan ke depan ( forward ) karena dalam pemodelan inversi, parameter model diperoleh langsung dari data. Teori inversi merupakan satu kesatuan metode matematika dan statistik untuk memperoleh informasi yang berguna mengenai suatu sistem fisika berdasarkan observasi terhadap sistem.
Sandy Fajrian 12311012
Second Vertical Derivative Menggambar sumber-sumber anomali yang kecil/dangkal, sehingga identik dengan anomali residual. Secara teoritis, metode ini diturunkan dari persamaan laplace dalam gravity yang diukur dipermukaan, yaitu:
Untuk data 1D (data penampang) persamaannya diberikan oleh :
Beberapa rumus second vertical derivative pendekatan, diantaranya :
Elkins formula
Nettleton formula
Sandy Fajrian 12311012
Sebagai kesimpulan, secara ringkas proses pada penyelidikan gaya berat dapat disimpulkan sebagai berikut: