BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Anomali
adalah
suatu
penyimpangan
dari
normal,
biasanya
terkait
dengan perkembangan embrionik dari yang mungkin mengakibatkan absensi, kelebihan,atau deformitas dari bagian-bagian tubuh. Anomali gigi adalah abnormalitas gigi yang berkisar dari insisif lateral atas permanen berbentuk pasak, sampai yang jarang terjadi yaitu anadonsia total total.. Anoma nomali li yang yang pali paling ng serin sering g diseb disebab abka kan n oleh oleh fakto faktorr here heredi dite terr atau atau gang ganggu guan an perkembangan atau metabolik. Sementara anomali gigi lebih banyak terjadi pada gigi permanen dibanding gigi sulung dan di maksilamelebihi mandibula, perlu diingat bahwa kejad kejadia ianny nnyaa jaran jarang. g. Meng Mengen enal alii anom anomali ali gigi gigi adala adalah h pent pentin ing g untu untuk k dokt dokter er gigi gigi dan dan dental hygienist Pengenalan dan identifikasi yang benar dari anomali gigi sangatlah penting ketika berkomunikasi dengan sejawat, khususnya dalam kasus rujukan kesejawat atau dari sejawat. s ejawat. Selain itu, komunikasi profesional dental dengan pasienharus mencerminkan pengetahuan tentang kondisi oral abnormal. Kemudian, pasien yang terinformasi dan mengerti mengapa tonjol tambahan di bagian bukal gigimolar atas atau bawah lebih rentan terhadap karies dari pada gigi normal, akan lebih murah menerima instruksi pemeliharaan gigi yang spesifik untuk mulutnya dan kebutuhannya. Akhirnya, pemahaman tentang etiologi anomali spesifik adalah penting untuk menentukan rencana perawatan, apabila ada.
1
Rumus musan Masalah lah a Apak Apakah ah yan yang g dimak dimaksu sud d deng dengan an anom anomal alii gigi gigi b Apa saja yang termasuk anomali !igi c Apa saja faktor faktor-fa -fakto ktorr peny penyebab ebab anomal anomalii gigi gigi 2 Tujuan a "ntu "ntuk k men menge getah tahui ui apa apa itu itu anom anomali ali gigi gigi b "ntuk engetahui macam-macam anomali gigi c "ntuk "ntuk meng mengetah etahui ui fakto faktor-f r-fakt aktor or peny penyeba ebab b anoma anomali li gigi gigi BAB II TINJAUAN PUTA!A
1
2.1 Pengert"an An#mal" g"g"
Anomal Anomalii gigi gigi adalah adalah suatu suatu penyim penyimpan pangan gan dari dari normal normal biasany biasanyaa terkait terkait , dengan perkembangan embrionik yang mungkin mengakibatkan absensi , kelebihan atau deformitas deformitas dari bagian bagian tubuh. #$ickne,dkk, #$ickne,dkk, %&'%(. %&'%(. Anomali Anomali gigi suatu penyimpan penyimpangan gan dari bentuk normal akibat gangguan pada pada stadium pertumbuhan dan perkembangan gigi. gigi. "mumnya yang terjadi Anomali gigi a b c
Pada !igi tetap lebih banyak dari pada gigi susu Pada gigi geligi atas lebih banyak daripada gigi geligi bawah Anod Anodon onti tiaa yait yaitu u tida tidak k ada ada beni benih h gigi gigi,, dida didalam lam raha rahang ng #')#')-%) %) dari dari pada pada
penduduk( d Kelebihan gigi atau supernumerary #e*tra( tooth e Perubahan bentuk+bentuk yang abnormal ,jarang sekali terjadi f !igi kembar+fused anterior tooth. '
Abnormalitas umlah !igi Kelainan jumlah gigi terbagi atas dua bagian, pertama anodonsia merupakan absenny absennyaa gigi, gigi, kedua kedua supern supernume umerari rari merupa merupakan kan gigi gigi ekstra. ekstra. Kedua Kedua abnorm abnormalit alitas as jumlah gigi ini, terjadi penambahan atau pengurangan pada jumlah bilangan gigi. Anadon Anadonsia sia terdiri terdiri dari dari anadon anadonsia sia total total dan anado anadonsia nsia sebagi sebagian. an. Anado Anadonsi nsiaa total total merupa merupakan kan absenny absennyaa satu set gigi gigi secara secara kongen kongential tial.. Anado Anadonsi nsiaa sebagi sebagian an hanya hanya melibatkan satu atau dua gigi dalam gigi geligi, untuk memastikan bahwa yang terjadi adalah absennya gigi bukan gigi yang tidak erupsi diperlukan radiograf. !igi yang mengalami mengalami supernumera supernumerari ri terjadi penambahan penambahan pada jumlah formula formula normal normal pada setiap kuadran.
%
Abnormalitas Morfologi !igi Kelainan pada morfologi akar dapat terjadi pada mahkota, akar, dan posisi gigi. Malformasi mahkota mungkin terlihat secara klinis melalui inspeksi pada rongga mulut. Kemudian, malformasi akar normal hanya terlihat pada radiograf, walaupun pemeriksaan yang teliti pada gigi yang diekstraksi mengungkap banyak ariasi. Malformasi gigi berhubungan dengan keturunan atau cedera selama pembentukan dan oleh karena itu, bisa mengenai banyak gigi daripada satu atau dua gigi tertentu. $eaksi terhadap cedera sebenarnya bukan anomali tetapi perubahan yang unik dalam morf morfol olog ogii gigi gigi terk terkait ait peny penyeb ebab ab khusu khusus. s. Kond Kondis isii ini ini haru haruss dike dikena nali li sehin sehingg ggaa 2
2.1 Pengert"an An#mal" g"g"
Anomal Anomalii gigi gigi adalah adalah suatu suatu penyim penyimpan pangan gan dari dari normal normal biasany biasanyaa terkait terkait , dengan perkembangan embrionik yang mungkin mengakibatkan absensi , kelebihan atau deformitas deformitas dari bagian bagian tubuh. #$ickne,dkk, #$ickne,dkk, %&'%(. %&'%(. Anomali Anomali gigi suatu penyimpan penyimpangan gan dari bentuk normal akibat gangguan pada pada stadium pertumbuhan dan perkembangan gigi. gigi. "mumnya yang terjadi Anomali gigi a b c
Pada !igi tetap lebih banyak dari pada gigi susu Pada gigi geligi atas lebih banyak daripada gigi geligi bawah Anod Anodon onti tiaa yait yaitu u tida tidak k ada ada beni benih h gigi gigi,, dida didalam lam raha rahang ng #')#')-%) %) dari dari pada pada
penduduk( d Kelebihan gigi atau supernumerary #e*tra( tooth e Perubahan bentuk+bentuk yang abnormal ,jarang sekali terjadi f !igi kembar+fused anterior tooth. '
Abnormalitas umlah !igi Kelainan jumlah gigi terbagi atas dua bagian, pertama anodonsia merupakan absenny absennyaa gigi, gigi, kedua kedua supern supernume umerari rari merupa merupakan kan gigi gigi ekstra. ekstra. Kedua Kedua abnorm abnormalit alitas as jumlah gigi ini, terjadi penambahan atau pengurangan pada jumlah bilangan gigi. Anadon Anadonsia sia terdiri terdiri dari dari anadon anadonsia sia total total dan anado anadonsia nsia sebagi sebagian. an. Anado Anadonsi nsiaa total total merupa merupakan kan absenny absennyaa satu set gigi gigi secara secara kongen kongential tial.. Anado Anadonsi nsiaa sebagi sebagian an hanya hanya melibatkan satu atau dua gigi dalam gigi geligi, untuk memastikan bahwa yang terjadi adalah absennya gigi bukan gigi yang tidak erupsi diperlukan radiograf. !igi yang mengalami mengalami supernumera supernumerari ri terjadi penambahan penambahan pada jumlah formula formula normal normal pada setiap kuadran.
%
Abnormalitas Morfologi !igi Kelainan pada morfologi akar dapat terjadi pada mahkota, akar, dan posisi gigi. Malformasi mahkota mungkin terlihat secara klinis melalui inspeksi pada rongga mulut. Kemudian, malformasi akar normal hanya terlihat pada radiograf, walaupun pemeriksaan yang teliti pada gigi yang diekstraksi mengungkap banyak ariasi. Malformasi gigi berhubungan dengan keturunan atau cedera selama pembentukan dan oleh karena itu, bisa mengenai banyak gigi daripada satu atau dua gigi tertentu. $eaksi terhadap cedera sebenarnya bukan anomali tetapi perubahan yang unik dalam morf morfol olog ogii gigi gigi terk terkait ait peny penyeb ebab ab khusu khusus. s. Kond Kondis isii ini ini haru haruss dike dikena nali li sehin sehingg ggaa 2
etiologiny etiologinyaa #penyebab( #penyebab( dapat diidentifik diidentifikasi asi dan dimodifika dimodifikasi, si, jika memungkink memungkinkan, an, untuk menghindari faktor penyebab yang bisa memperburuk keadaan, seperti atrisi, abrasi, erosi, dan gigi-geligi yang tidak biasa.
2.2 $akt#r %en&e'a' An#mal" g"g"
'. aktor /ereditas %. !angguan pertumbuhan 0. !angguan perkembangan gigi 1. !angguan Metabolisme
2.( Ma)am*Ma)am An#mal" +"g"
A23MA45 !5!5 67$8ASA$KA2 P72976A629A :7$6A!5; A. !A2!!"A2 3$MA:5 '
Kelainan 2umerik a. /5P3832S5A; umlah gigi kurang karena tidak tumbuh ' atau lebih elemen gigi secara
normal, akibat dari gigi geligi yang agenesis yaitu tidak dibentuknya atau tidak tumbuhnya benih gigi tersebut, antara lain Agenesis soliter ; tidak terbentuknya satu atau beberapa eleme elemen. n. 3lig 3ligod odon onsia sia ; multi multi agen agenes esis+ is+ redu reduks ksii multi multipl plee juml jumlah ah elem elemen en gigi gigi gelig geligi. i. Anodonsia ; sedikit atau sama sekali tidak mempunyai gigi.
Ada % macam anodonsia ' Anodon Anodonsia sia 5engkap 5engkap sering karena karena penyaki penyakitt heredi herediter ter #se* linked linked genetik genetik trait(, trait(, dan jarang sekali terjadi
3
% Anodontia sebagian 6iasanya kongenital. Kehilangan satu atau beberapa gigi di dalam rahang meskipun belum terbukti karena herediter tetapi tendensi untuk tidak ada gigi yang sama pada suatu keluarga sering dijumpai. "rutan gigi-geligi yang mengalami anodontia; !igi M0 tetap, 5% atas tetap, P% bawah tetap, '% bawah #desidui+ tetap(
b. /5P7$3832S5A+ S"P7$2"M7$A$9; adanya ' atau lebih elemen gigi melebihi jumlah gigi yang normal. ' 7lemen-elemen tambahan atipis #tidak dapat dideterminasikan( contohnya, gigi mesiodens, distomolar, paramolar. Sering dijumpai pada gigi tetap dan gigi susu dan <&) terjadi pada rahang atas. :erletak pada daerah 5' atas atau regio M0 atas. Macam-macamnya adalah 8aerah incisius atas ; Mesiodens Adalah gigi yang terdapat antara gigi 5' atas atau mesial dan kedua gigi 5' bawah. 8apat terlihat di rongga mulut+ erupsi, atau terpendam+ tidak erupsi, sehingga terlihat diastema+ ruangan pada lengkung gigi.
4
Kelebihan gigi pada gigi susu jarang terjadi #&,=)(. 6ila terdapat gigi lebih pada gigi geligi susu ini ialah ; mesiodens pada garis median+mid line mesiodens atau gigi lebih 5%+ supplemental lateral insisor. Daerah m#lar t"ga,
!igi sebelah distal M0 lebih sering pada rahang atas dibanding pada rahang bawah disebut disto molar atau para molar c. "S5325 K7M6A$ 87MP7:; Pertumbuhan menjadi satu dentin dan email dari dua elemen menjadi satu elemen selama pembentukan. Secara klinis terlihat sama dengan geminasi, fusion lebih sering ditemukan pada gigi anterior dan sebagian akibat dari bersatunya dua benih gigi. 6iasanya gigi ini masing-masing mempunyai akar dan rongga pulpa terpisah. Pada gigi susu 5ebih banyak daripada gigi tetap dan pada rahang ats lebih sering daripada rahang bawah. :erbentuk karena adanya tekanan waktu pembentukan akar. Kebanyakan didapat fusion dan gigi 5ebih dengan gigi yang berdekatan dengannya. "mpamanya M0 bawah fusion dengan M1 bawah #jarang sekali terjadi(, '% atas fusion dengan gigi lebih anterior, dua gigi P' bawah fusion. #!AM6A$ !5!5 "S5(
% Kelainan 6entuk dan "kuran 5
a 872S 7>A!52A:"S ; Anomali pertumbuhan terdiri dari tonjol ekstra yang langsing sering runcing pada permukaan oklusi terutama pertama bawah #eaginasi memiliki tanduk dijumpai pada gigi premolar pulpa yang mendekati email(. b. 872S 52>A!52A:"S+ 872S 52 872:7 ; Anomali pertumbuhan yang mengakibatkan elemen berbentuk sangat jelek. Secara kilnis terlihat sebagai tonjolan di daerah cingulum gigi incisor. Sering terlihat gigi 5% atas, bisa pada 5% bawah. Perkembangan anomali ini akibat terselubungnya organ enamel diantara mahkota gigi. c. 854AS7$AS5+ P7M672!K3KA2 AKA$ A623$MA4; 7lemen gigi yang gagal terbentuk karena aksi trauma mekanis pada benih gigi yaitu berupa pembengkokan ekstrem suatu elemen, mahkota menekuk di atas akar atau akarnya menunjukkan satu atau lebih tekukan, akar dan mahkota gigi membentuk sudut 1=o sampai lebih dan <& 째 8ilaceratio #latin( berarti penyobekan. 8apat diakibatkan karena tr auma mekanis pada mahkota gigi yang telah mengalami pembentukan sehingga tersobek dan akarnya. Sering terjadi pada kasus M0 bawah. d. 47?532 ; Akar gigi yang bengkok kurang dari <&o atau rotasi e. :3234 7KS:$A 8A2 $5!5 7MA54; umlah tonjol yang lebih banyak daripada normal dan adanya rigi email, contohnya @ gigi incisius bentuk sekop, gigi incisius bentuk bintang, : dan 9. :alon #tonjol ekstra pada tuberculum dentis gigi incisius(. :uberculum arabelli pada mesiolingual gigi molar atas pertama. :uberculum paramolar #tonjol ekstra pada mebukal gigi molar atas dan bawah terutama gigi molar kedua dan ketiga(. 6. !A2!!"A2 7$"PS5 ' Baktu muncul a. waktu muncul normal b. waktu muncul abnormal - pemunculan dipercepat patologis - pemunculan tertunda patologis - impaksi #retenslo dentis( !igi tidak erupsi Sedikitnya '&) penduduk mempunyai gigi impaksi, paling sering gigi atas dengan M0. !igi terpendam+ impaksi adalah gigi yang
6
gagal erupsi karena kekurangan daya erups, rintangari mekanis, dan sering karena ukuran rahang yang lebih kecil. - infra okiusi - ankylosis 9aitu gigi yang dapat erupsi tetapi tidak dapat berokiusi dengan gigi antagonis. Ankylosis dapat dimulai dan suatu infeksi atau trauma jaringan periodontal. !igi M% bawah sering gagal erupsi ketika rahang tumbuh, jaraknya; '-% mm dan okiusi. % Kelainan tempat a
8istopi dan heteropi 8istopi adalah kelainan tempat yang sangat kecil sedangkan heteropi ialah munculnya
elemen pada tempat lain yang bukan tempatnya. b. Misplaced teeth transposisi Sering terjadi kadang-kadang benih gigi keluar dan tempatnya sehingga gigi erupsi tidak pada tempatnya. 9ang paling sering gigi atas #%& s+d %= kasus(, kemudian gigi bawah. c. $otasi Anomali ini jarang, paling sering pada gigi P% atas, kadang-kadang+ atas, P' atau P% atas. !igi bisa berputar pada porosnya sampai 'C&o . . !A2!!"A2 PASA P7M672:"KA2 a.Kanies b. 7rosi #chemis( --- asam #diet, pekerjaan, endogen( --- idiopatik c. Abrasi #mekanis( d. Atrisi #terpakai untuk mengunyah( e. /ipersementosis dan kelainan sementum lainnya f. /ipersementosis 7
8apat disebabkan oteh trauma, gangguan metabohsme, atau infeksi periapikal. Merupakan pembentukan jaringan sementum yang berlebihan disekitar akar gigi sesudah gigi erupsi. g. Sementoblastoma h. Sementoblastoma bentuk raksasa 5. $esorbsi elemen gigi #interna dan eksterna( j. Keausan dan gejala tua lainnya; akibat pengunyahan #atrisi( akibat penyikatan gig#abras7( disharmoni, kerot, penyakit gigi dll
• • •
k. :rauma l. Perubahan warna perubahan warna infiltratif perubahan warna formatif perubahan warna semu. m. Sindroma dengan anomali gigi-geligi n. Akar tambahan dapat disebabkan oleh trauma, gangguan metabolisme atau tekanan. 6iasanya terjadi pada gigi yang akarnya terbentuk sesudah indiidu lahir. Misalnya pada gigi , P bawah dan M0. pada delaceration dan fle*ion sering memperlihatkan gigi dengan akar supernumerary atau tambahan. 2.-. A'n#rmal"tas M#r#l#g" +"g"
a '
Morfologi Mahkota Abnormal Malformasi molar ketiga !igi molar ketiga atas mempunyai bentuk mahkota yang paling berariasi dibanding gigi permanen lainnya, di ikuti oleh molar ketiga bawah. Anomali ini dapat berupa mahkota berbentuk pasak yang kecil sampai ersi malformasi multitonjol dari molar pertama dan molar kedua .
8
%
5nsisif lateral berbentuk pasak Anomali ini disebut juga konus merupakan yang paling sering terjadi # D '%) dari populasi (. !igi berbentuk konus, melebar ke arah serikal dan meruncing ke arah insisal membentuk ujung tumpul. Kejadian yang tidak biasa adalah insisif sentral atas berbentuk pasak. !igi berbentuk pasak berkembang dari satu lobus bukan empat lobus, yang normal terjadi pada gigi anterior.
0
!eminasi atau gigi kembar + skiEodonsi. !eminasi atau gigi kembar merupakan akibat dari pemisahan sebuah gigi. Karena pembelahan gigi tidak sempurna, mahkota yang kembar nampak dobel lebarnya dibanding gigi tunggal dan kemungkinan bertakik. Akar gigi tidak mengalami pembelahan dan mempunyai satu saluran pulpa. ika gigi yang dobel dihitung sebagai dua gigi, lengkung gigi yang berisi geminasi akan mempunyai gigi ekstra melebihi jumlah gigi normal. Kedaan ini terjadi lebih sering pada gigi sulung dibanding permanen dan paling umum di regio insisif atas dan kaninus atas.
1
usi 9
usi adalah penyatuan dua benih gigi yang berdekatan, selalu melibatkan dentin. Pada pemeriksaan klinis, kondisi ini nampak serupa dengan geminasi karena gigi yang berfusi mempunyai satu mahkota yang lebarnya nampak dobel. :etapi tidak seperti geminasi, radiograf biasanya menunjukkan dua akar terpisah dari gigi yang berfusi. ara lain untuk membedakan fusi dari geminasi adalah dengan menghitung gigi di dalam lekung. ika gigi yang berfusi dihitung dua, jumlah total gigi akan mecerminkan jumlah gigi normal dalam lekung. Seperti gigi geminasi, gigi yang berfusi terjadi lebih sering pada bagian anterior mulut dan lebih sering pada gigi sulung daripada permanen. 4ebih sering pada area insisif bawah daripada atas. 8iduga bahwa fusi disebabkan oleh tekanan selama perkembangan akar di dekatnya. 6anyak laporan fusi yang melibatkan gigi supernumerari yang bergabung dengan gigi didekatnya, seperti fusi molar ketiga dan molar keempat bawah atau fusi insisif lateral atas dan gigi supernumerari anterior
. a =
!ambaran klinis
#b( !ambaran $adiologi
5nsisif hutchinson dan Molar mulberry 5nsisif atas dan bawah mungkin berbentuk obeng, lebar pada bagian serikal dan sempit di bagian insisal, dengan tepi iinsisal yang bertakik, kondisi ini disebut Hutchinson insisif . Mahkota hutchinson insisif mirip dengan insisif yang berfusi sediki bertakik. Molar pertama dari gigi ini mungkin mempunyai anatomi oklusal yang dibuat dari multi tuberkel dengan tonjol yang tidak berkembang. 3leh karena bentuk yang mirip buah beri pada permukaan oklusal, gigi molar ini disebut Molar mulberry.
10
F( :onjol Aksesoris, :uberkel, atau 4ingir :onjolan omail aksesoris dapat berasal dari hiperplasia kembangan yang terlokalisir #peningkatkan olume jaringan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel baru(, arati kondisi berjejal sebelum enupsi dapat menye- babkan fusi gigi super numerari yang mungkin terlihat mirip seperti tonjol ekstra (Gambar 11-17). :onjol lingual ketiga mungkin berkembang pada lingual molar bawah dan disebut tuberkulum intermedium #Gambar 11-18(. Apabila tonjol ekstra tersebut terletak pada lingir marginal distal, disebut tuberkulum sektum.
!ambar ''-'G tonjol ekstra. A. tonjol bukal ekstra #atau premolar yang berfusi( terlihat kepada molar kedua atas. 6. 8ua tonjol ekstra #atau dua premolar yang berfusi( pada permukaan bukal molar atas. . :onjol bukal ekstra pada molar bawah. :onjol talon #seperti cakar hewan( adalah tonjolan kecil pada permukaan lingual gigi anterior atas atau bawah permanen (Gambar 11-19A(. Seringkali, toniol mempunyai tanduk pulpa, sehingga gambar radiografinya dapat dikelirukan dengan gigi supernumerari yang 11
tumpang tindih di atas gigi anterior, arau dens in dente #diuraikan kemudian pada bab ini(. :onjol ini sering harus dihilangkan karena mengganggu penutupan rahang pada posisi antartonjol maksimal #M5P(. 3leh karena ada tanduk pulpa, perawatan endodontik biasanya diperlukan apabila tonjol ini dihilangkan.4ingir marginal yang malformasi dan meluas di aras permukaan lingual gigi anterior dalam Gambar 11-19B mirip tonjol talon. Premolar kedua bawah memiliki tonjol lingual dengan jumlah berariasi, berkisar '-0. Morfologi oklusal dapat sangat berariasi dalam hal pola alur dan fossa yang dibentuk oleh jumlah tonjol lingua. 5ngat, gigi premolar kedua bawah mempunyai tiga tonjol #satu bukal dan dua lingual(.!igi mungkin juga menunjukkan tonjolan email ekstra yang kecil yang disebut tuberkel #Gambar 11 2) atau tonjol aksesori ekstra. Akhirnya, lingir menonjol yang tidak biasa akan terlihat pada permukaan fasial nsisif sentral atas dalam.
G( >ariasi ukuran !igi Mikrodonsia #gigi yang sangat kecil, tetapi bentuknya normal( dan makrodonsia #gigi yang sangat besar, teta pi bentuknya normal( dapat muncul sebagai gigi tunggal, beberapa gigi, atau semua gigi dalam gigi-geligi. Makrodonsia paling sering melibatkan insisif dan ka minus, sedangkan mikrodonsia sering terjadi pada insisif lateral dan molar ketiga atas. 6eberapa contoh ariasi ukuran gigi ditunjukkan pada Gambar 11-22! "an B. Suatu laporan menunjukkan kaninus atas dengan panjang sampai 0< mm dan molar pertama atas dengan panjang 0' mm #bandingkan dengan panjang rata-rata %F.0 dan %&,' ml(, keduanya diambil dari pasien gigantisme pituitaria.
12
C( 5nsisif Atas 6erbentuk Sekop Mungkin bukan anomali yang sejati, insisif sekop adalah karakter yang sering terjadi, yang mencerminkan perbedaan biologi antar-ras. Anatomi lingual meliputi singulum dan lingir marginal yang menonjol, mirip bentuk sekop # #ambar 11-2$a). !igi ini terjadi paling sering pada populasi Asia, Mongoloid, Arctic, dan penduduk asli Amerika. Sekop dobel merujuk pada lingir marginal lingual yang menonjol, dan lingir yang menonjol pada bagian mesial dan distal dari permukaan labial seperti terlihat pada Gambar 11-2$B.
b
Morfologi Akar Abnormal
'
Mutiara 7mail Mut"ara ema"l ( email %earl ( adalah nodulus yang kecil , bulat pada email
dengan dukukungan sedikit dentin. Karena dibungkus email, mencegah perlekatan jaringan ikat normal, dapat diraba dengan probe, konsekuensinya, dapat menyebabkan problem periodontal pada regio ini.
13
Paling sering ditemukan di distal gigi molar ketiga dan dekat percabangan akar bukal gigi molar (Gambar 11-2!). Pada radiograf, Mutiara email nampak sebagai radiopasitas kecil dan bulat # contoh daerah yang nampak terang atau putih pada film yang terpapar(. %
:aurodontia Pada taur#/#ns"a yang disebut juga gigi sapi atau prisma, kamar pulpanya sangat
panjang tanpa penyempitan di dekat 7 ( Gambar 11-2&. Anomali ini hanya terjadi pada gigi permanen dengn #frekuensi H ' dalam '&&& indian amerika dan populasi acrtic(. %= taurodontia disebabkan karena disorganisasi jaringan terkalsifikasi dan terjadi pada gigi geligi yang mendapat beban besar.
14
a
!ambaran Klinis 0 8ilaserasi
#b( !ambaran $adiologi
Adalah pembengkokan yang parah atau distorsi angular dari akar gigi ( Gambar 11-2' ).%F Kejadian yang tidak biasa mungkin merupakan hasil dari cedera traumatik atau ruang yang kursng untuk perkembangan, seperti sering terjadi pada molar ketiga ( Gambar 11-27 ). 8ilaserasi sering terlihat pada gigi dengan akar tambahan . Sejarahnya, fleksi adalah istilah lain yang digunakan untuk menyebut kuratura yang tajam atau pembengkokan akar gigi.
15
1
a !ambaran Klinis 8ens in 8ent
b !ambaran $adiologi
Dens "n /ent # gigi dalam gigi ( adalah anomali perkembangan yang
disebabkan oleh inaginasi organ email ke dalam mahkota gigi ( terlihat %a"a #ambar 11-28A). Secara klinis, nampak paling sering sebagai celah yang dalam didekat singulum gigi insisif. Balaupun paling sering terdapat pada insisif lateral atas, kondisi ini juga terjadi pada insisif sentral atas dan insisif bawah. 8alam radiogaf, dens in dent nampak sebagai masa email yang modot dalam dentin dari gigi yang berukuran normal ( Gambar 11-28B .6iasanya nampak pada spertiga koranal gigi, tetepai dapat meluas sepanjang akar gigi. Sering kali lateral berbentuk pasak, dengan kegagalan perkembangan lobus mesial dan distal, dilaporkan mempunyai dens in dent pada pemeriksaan radiografi. # Angka kejadiannya adalah '-= persen dari populasi (.
16
=
Konkresensi !#nkresens i adalah # concresence ( melibatkan fusi superfisial atau
pertumbuhan bersama dari hanya sementum dua akar gigi yang berdekatan # Gambar 11-29 (. :idak seperti fusi, gigi ini biasanya bergabung setelah bererupsi ke rongga mulut karena kedekatan akar dan deposisi sementum yang banyak. Anomali ini terjadi paling sering pada regio molar atas.
F
Akar Kerdil !igi atas sering menujukan mahkota berukuran normal dengan akar abnormal yang kerdil # pendek, terlihat pada !ambar ''-%%6 (. :epi insisal gigi 17
atas dengan akar kerdil sering bergeser ke lingual # seperti juga pada insisif bawah(. Kondisi ini sering kali herediter, tetapi, akar kerdil yang terisolasi atau umum juga dapat terjadi dari gerakan orthodontik gigi #dengan braces( apabila gerakan terjadi terlalu cepat.
G
/ipersementosis /ipersementosis adalah pembentukan sementum yang berlebihan sekitar akar
gigi setelah gigi erupsi # Gambar 11- $ (. 5ni mungkindisebabkan oleh trauma, disfungsi metabolisme atau peradangan periapeks.
C
Akar Aksesori # 7ktra (
18
Akar aksesori biasanya tejadi pada gigi akarnya terbentuk setelah lahir, mungkin disebabkan oleh trauma, disfungsi metabolisme, atau tekanan, molar ketiga adalah gigi berakar banyak yang sering menunjukan adanya akar aksesoris # gambar ''-0'A (.!igi molar yang lain juga dapat mempunyai akar ektra , seperti yang terlihat pada #gambar ''I0'6( dan . !igi berakar tunggal yang s ering kali mempunyai akar ektra adalah kaninus dan premolar bawah. 9ang menarik, dua akar # Satu facial dan satu lingual ( cukup jarang terjadi pada kaninus bawah, tetapi hal ini cukup sering terjadi sehingga tida mengejutkan # !ambar ''-0%A(. Premolar pertama bawah juga menunjukan akar dengan bifurkasi, satu bukal dan satu lingual # gambar ''-0%6(, suatu kondisi yang kurang umum pada gigi tersebut dibandingkan dengan kaninus bawah. Kejadian yang langka berupa dua akar pada pre molar bawah # satu mesial dan satu distal ( terlihat pada radiogaf dalam #ambar 11-2$ .
Premolar pertama atas yang sangat tidak biasa dengan tiga akar # dua bukaldan satu lingual ( mirip akar molar atas seperti terlihat pada !ambar ''-01. Ada juga
19
sejumlah laporan mengenai akar bifurkasi pada gigi kaninus atas sulung ; lima ditemukan dari pemeriksaan radiograf rutin dan enam dari pemeriksaan gigi rutin.
< c
le*ion
o Merupakan akar gigi yang bengkok kurang dari <& atau rotasi Anomali Posisi !igi ' !igi :idak 7rupsi #5mpaksi( !igi tidak erupsi adalah gigi tertanam yang gagal bererupsi ke dalam rongga mulut karena kurangnya kekuatan untuk erupsi. !igi impaksi, sebaliknya, gagal bererupsi karena obstruksi mekanis,sering dikaitkan dengan penurunan ukuran tahang manusia modern akibat eolusi. !igi yang paling sering mengalami impaksi adalah molar ketiga atas dan bawah.#gambar''-0=( dan kaninus atas #paling tidak '&) populasi mempunyai gigi impaksi (
%
!igi :ransposisi # salah letak ( Kadang-kadang, sel pembentuk gigi #benih gigi( kelihatan tidak pada tempatnya,
menyebabkan gigi muncul pada lokasi yang tidak biasa pula. !igi yang paling sering mengalami transposisi adalah kaninus atas seperti terlihat dalam !ambar ''-0F #%& 20
dari %= laporan kasus(,diikuti kaninus bawah # gambar ''-0G(. Kaninus atas dapat mengalami transposisi ke region insisif sentral.
0
$otasi gigi $otasi adalah anomaly yang jarang terjadi, paling sering terjadi pada premolar
kedua atas # gambar ''-0C(, kadang-kadang pada insisif atas, premolar pertama, atau premolar kedua bawah. !igi mungkin mengalami rotasi pada sumbunya sebesar 'C& derajat.
1
Ankilosis Ankilosis mungkin di awali oleh infeksi atau trauma pada ligament
periodontium,mengakibatkan hilangnya ruang ligament periodontium sehingga akar gigi benar-benar berfusi dengan prosesus aleolaris atau tulang aleolar. !igi ini 21
bererupsi ke dalam rongga mulut tetapi setelah ankilosis, gagal mencapai oklusi dengan lengkung antagonisnya dan 2ampak lebih pendek daripada gigi di dekatnya pada lengkungan yang sama. Sering kali ankilosis gigi sulung terjadi ketika gigi permanen penggantinya absen. !igi molar kedua bawah sulung sering gagal melanjutkan erupsi sesuai pertumbuhan rahang. Konsekuensinya, gigi ankilosis akan berjarak %-1 mm dari dataran oklusi dengan gigi antagonisnya. = 8istopi dan heteropi 8istopi adalah kelainan tempat yang sangat kecil sedangkan heteropi ialah munculnya elemen pada tempat lain yang bukan tempatnya. d
Malformasi Perkembangan !igi :ambahan # dan 8iskolorisasi ( Malformasi gigi yang lain ungkin berhubungan dengan keturunan atau cedera selama
pembentukan dan oleh karena itu, bisa mengenai banyak gigi daripada satu atau dua gigi tertentu. Kondisi ini bukan nanomali, tetapi dokter gigi harus bisa membedakannya dari anomali yang lain. '
8isplasia 7mail 8isplasia email adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gangguan sel pmbentuk email #ameloblas( selama awal pembentukan email. 8isplasia email dapat herediter #seperti amelogenesis imperfekta( atau merupakan akibat dari kondisi sistemik selama awal pembentukan gigi #seperti demam tinggi, kekurangan nutrisi, atau penggunaan flouride yang berlebihan( atau gangguan lokal #seperti trauma atau infeksi
periapeks(.
"mumnya,
ariasi
warna
#
dari
coklat(.beberapa contoh gangguan email disajikan di sini.
a
Amelogenesis imperfekta 22
putih
kekuning dan
Amelogenesis imperfekta adalah kelainan herediter yang memengaruhi pembentukan email baik dari gigi geligi sulung maupun permanen merujuk pada ameloblas atau sel pembentuk email, dan Jgenesis merujuk pada permulaan terbentuknya sel-sel ini, kata Jimperfekta berarti tidak sempurna(. Kekurangan email kekurangan email sebagian atau seluruhnya menyebabkan warna coklat, yang rentan terhadap karies.
a b
!ambaran Klinis #b( !ambaran $adiologi luorosis lourosis adalah kondisi yang disebabkan selama pembentukan email, oleh konsumsi senyawa flouride berkonsenterais tinggi dalam air minum., melebihi konsenterasi yang dianjurkan untuk mengendalikan karies gigi. umlah senyawa flourin pada air mineral alami yang menyebabkan kondisi ini sering kali beberapa kali lebih besar dari 'ppm yang ditambahkan ke air minum untuk secara efektif mengurangi prealensi karies. Secara klinis, semua gigi permanen dapat terkena, tergantung pada lamanya seseorang mengkonsumsi flourid berkonsenterasi tinggi. !igi ini sering kali resisten terhadap karies.
23
c
Kerusakan email karena demam tinggi 7mail berceruk pada gigi permanen dapat disebabkan karena demam tinggi pada masa awal anak-anak akibat campak. 6iasanya, mahkota gigi yang berkembang pada masa demam, akan terkena. ontohnya kerusakan molar kedua permanen dan premolar kedua permanen pada gambar ''-1' disebabkan oleh demam tinggi pada umur % tahun dan 0 bulan, saat email
d
terbentuk pada premolar kedua bawah dan molar kedua. /ipomaturasi #hipoplasia fokal( /ipomaturasi adalah perkembangan email yang tidak sempurna, terlihat sebagai spot perubahan warna terlokalisasi atau area deformitas pada gigi. Selama pembentukan email, kondisi ini disebabkan trauma, infeksi lokal dari gigi sulung didekatnya yang mengalami abses, atau beberapa gangguan lain dalam maturasi matriks eail., yang kemungkinan besar terjadi pada gigi penggantinya #disebut gigi turner( seperti terlihat pada gambar ''-1%. :idak seperti dekalsifikasi #karies awal(, yang biasanya terlihat pada sepeertiga serikal gigi atau pada permukaan oklusal gigi posterior, bentuk hipomaturasi ini umumnya nampak pada sepertika medial permukaan mahkota yang halus #permukaan fasial dan lingual(.
%
8isplasia 8entin Perkembangan dentin yang abnormal mencakup kondisi herediter dan sistemik seperti berikut. a 8entinogenesis imperfekta 8entinogenesis
imperfekta
adalah
kelainan
herediter
yang
memengaruhi pembentukan dentin pada gigi geligi sulung dan permanen. Secara klinis, semua gigi mempunyai penampilan abu-abu-biru muda sampai kuning, agak opelesen, yang tidak estetik #gambar ''-10A(, oleh karena itu disebut hereditary opalescent dentin. Pada radiograf, kemungkinan kamar pulpa dan saliuran akar tidak ada seluruhnya atau sebagian karna kamar pulpa dan saluran akar terkalsifikasi #gambar ''-106(. !igi ini lemah karena kurangnya dukungan dentin, sehingga rentan terhadap atrisi yang hebat.
24
b
Pewarnaan tetrasilin Apabila antibiotik tetrasilin dikonsumsi oleh wanita hamil, bayi atau
anak selama waktu pembentukan
dan kalsifikasi gigi, akan dapat
memengaruhi dentin yang sedang berkembang. Akibatnya terjadi prubahan warna gigi, bergantung pada dosis obat, menjadi kuning atau coklat kelabu #gambar ''-11(.Pewarnaan yang terjadi dapat menyeluruh pada gigi dan geligi sulung tetapi juga dapat mengenai beberapa gigi permanen, tergantung pada usia ketika tetrasilin diberikan.
Perubahan 6entuk !igi Karena edera Setelah !igi 7rupsi '
Atrisi Atrisi adalah ausnya email #dan akhirnya dentin( karena pergerakan gigi
bawah terhadap gigi atas selama fungsi normal dan keadaan ini diperberat oleh pengeditan yang berlebihan dari gigi-gigi,yang dikenal sebagai bruksisme. 8ua contoh atrisi parah terlihat pada gambar ''.1= stres sangat meningkat bruksisme. Atrisi harus dibedakan dari kerusakan gigi yang lain seperti abrasi dan erosi karena 25
penyebab dari tiap-tiap kondisi,dan oleh karenanya,terapi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut sangat berbeda. Mengkaji pembicaraan mengenai bruksisme kontak normal gigi ke gigi perhari pada orang yang sehat tanpa problem oklusal umumnya kecil yaitu G-C menit+hari selama mastikasi makanan dengan gaya yang normalnya kurang dari 00 pons. Sebaliknya,coba bayangkan kerusakan potensial yang dapat terjadi pada gigi #otot dan :M( jika seseorang yang menderita bruksisme menggigit selama = jam per malam dengan tekanan yang melebihi '<& pons.
a
!ambaran klinis % Abrasi
#b( !ambaran $adiologi
Abrasi adalah ausnya struktur gigi karena kegiatan mekanis. ontohnya adalah hilangnya email di dekat 7 dari permukaan fasial mahkota, khususnya pada premolar dan kaninus, akibat teknik menyikat gigi yang tidak benar. aktor pendukung lain pada hilangnya struktur gigi di dekat 7 dikenal sebagai a'raks" , yaitu penekukan #fleksi( gigi yang disebabkan oleh gaya oklusal yang besar. Kondisi ini mengakibatkan hilangnya struktur gigi karena pemisahan email ro" dekat 7.
26
a
!ambaran Klinis 0 7rosi
#b( !ambaran $adiologi
7rosi adalah hilangnya struktur gigi karena bahan kimia #bukan mekanis( dan mengenai permukaan halus serta oklusal. 7rosi dapat disebabkan oleh asupan asam sitrat yang berlebihan. 7rosi juga dapat terjadi karena faktor yang tidak diketahui #idiopatik(. 7rosi parah pada email lingual dari semua gigi anterior atas.
e
!igi-!eligi yang tidak biasa Pemeriksaan yang cermat terhadap cetakan seorang indiidu berusia %0 tahun
mengungkapkan bahwa gigi molar pertama kiri bawah sangat mirip dengan molar pertama atas,lengkap dengan apa yang nampak sebagai longor miring dan tonjok carabelli gambar
27
''.1C pada pemeriksaan yang lebih cermat,premolar pertama dan premolar kedua bawah dan molar pertama,molar kedua,serta molar ketiga bawah pada kedua sisi juga mempunyai tampilan morfologi yang serupa dengan gigi posterior atas. 7nam gigi Anterior bawah jelas merupakan gigi rahang bawah. 3klusi dari gigi orang muda sangat bagus mengingat fakta bahwa gigi-gigi posterior atas beroklusi dengan gigi atas yang hampir identik pada kedua sisi. !ambaran gigi-geligi tidak biasa lainnya,yang ditemukan pada mahasiswa dari Afrika diperlihatkan pada gambar ''.1< gigi-geligi atas mempunyai total %1 gigi yang erupsi atau erupsi sebagian. 8isini tampak adanya 1 insisif, 'kaninus, Fpremolar, dan '0molar #= di antaranya mirip dengan molar bawah(.
f
Anomali :ambahan Anomali tambahan ini cenderung mengenai seluruh gigi daripada satu
atau dua gigi saja yang berhubungan dengan retensi mekanis dan luka a
nusual *entition !igi-geligi yang paling tidak menurut kebiasaan dengan seluruhnya+ sebagian
erupsi; %1 gigi pada rahang atas b
+ariasi Pada beberapa gigi molar bawah mempunyai cusp lebih. 6ila cusp atau
tonjol lebih letaknya antara cusp lingual disebut tuberculum inter. 6ila cusp atau tonjol
28
lebih letaknya pada marginal ridge distal antara cusp distal dan cusp lingual disebut tuberculum se*tum #M' bawah mempunyai cusp ke enam(
BAB III PEMBAHAAN (.1 !asus
Seorang laki-lagi %= tahun datang ke $S!M untuk melakukan pemeriksaan rutin, Pada pemeriksaan hasil 6itewing foto didapatkan garis $adiolusen yang nyata memanjang menyilang dibagian serical dari akar-akar gigi. Pasien mempunyai keluhan ngilu setiap minum dingin dan saat menggosok gigi. Apa Penyebab !aris Pada $agio tersebut. (.2 I/ent""kas" Masalah /ar" !asus (.2.1 Pertan&aan I/ent""kas" Masalah Dar" kasus
' % 0 1 = F
6agaimana pemeriksaan Subjektif dari kasus 6agaimana pemeriksaan 3bjektif dari kasus 6agaimana pemeriksaan penunjang dari kasus 6agaimana dengan diagnosis dari kasus 6agaiamana dengan rencana perawatan dari kasus 6agaimana dengan prognosis dari kasus
(.2.2 Ja0a'an "/ent""kas" masalah /ar" kasus Pemer"ksaan su'jekt".
a
8ata rutin 5dentitas pasien diperlukan sebagai pasca tindakan dapat pula sebagai data ;
29
'. %. 0. 1. =. F. G. C.
2ama dan panggilan :empat tanggal lahir Alamat tinggal !olongan darah Status pernikahan Pekerjaan Pendidikan kewarganegaraan 2omor telpon pasien
8ata rutin dari pasien pada kasus
b
c d e
- Seorang laki-lagi %= tahun $iwayat penyakit - Keluhan ; Pasien mempunyai keluhan ngilu setiap minum dingin dan saat menggosok gigi $iwayat penyakit yang lalu #-( $iwayat keluarga #-( $iwayat sosial pekerjaan #-( Pemer"ksaan 'jekt"
'
Pemeriksaan ekstraoral 3klusi normal
%
Pemeriksaan intraoral Adanya Abrasi adalah ausnya struktur gigi karena kegiatan mekanis. ontohnya adalah hilangnya email di dekat 7 dari permukaan fasial mahkota, khususnya pada premolar dan kaninus, akibat teknik menyikat gigi yang tidak benar.
0
1
=
Pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan hasil 6itewing foto didapatkan garis $adiolusen yang nyata memanjang menyilang dibagian serical dari akar-akar gigi 8iagnosis Pulpitis $eersible. Karena berdasarkan dari hasil pemeriksaan pasien mengeluhkan rasa ngilu pada saat minum dingin. 88 #diagnose difrensial( 8iagnose difrensial dari Pulpitis $eersible adalah Pulpitis Irreversible . 9ang membedakannya pada kondisi klinis antara pulpitis reersibel dan irreersibel adalah kuantitatif, rasa sakit pulpitis irreersibel adalah lebih parah dan berlangsung lebih lama.
30
Pada pulpitis reersibel, penyebab rasa sakit umumnya peka terhadap suatu stimulus, seperti air dingin atau aliran udara, sedangkan pulpitis irreersibel rasa sakit dapat datang tanpa stimulus yang nyata. Pulpitis reersibel asimptomatik dapat disebabkan karena karies yang baru mulai dan menjadi normal kembali setelah karies dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik. Ren)ana %era0atan
'
Memakai pasta gigi untuk gigi sensiti ini berguna untuk mengurangi rasa ngilu pada
%
gigi pada saat minum dingin ataupun panas. Mengubah kebiasaan cara sikat gigi yang salah. Perawatan terbaik untuk Pulpitis $eersibel adalah usaha preentif atau pencegahan.
Perawatan periodik untuk mencegah perkembangan karies, penumpatan awal bila kaitas meluas, desensitisasi leher gigi dimana terdapat resesi gingia, penggunaan pernis kaitas atau semen dasar sebelum penumpatan, dan perhatian pada preparasi kaitas dan pemolesan dianjurkan untuk mencegah pulpitis lebih lanjut. 6ila dijumpai pulpitis reersibel, penghilangan stimulasi #jejas( biasanya sudah cukup, begitu gejala telah reda, gigi harus dites italitasnya untuk memastikan bahwa tidak terjadi nekrosis. Apabila rasa sakit tetap ada walaupun telah dilakukan perawatan yang tepat, maka inflamasi pulpa dianggap sebagai pulpitis irreersibel, yang perawatannya adalah eksterpasi, untuk kemudian dilakukan pulpektomi.
Pr#gn#s"s
Pada Kasus 8iatas Prognosisnya yaitu enderung baik #"ubia a" bonam(,6ila dicegah sedini mungkin, dan menganjurkan apa yang disarankan oleh dokter gigi. 8an juga bisa 6uruk jika diambaikan karena dapat menyebabkan karies sehingga nantinya akan terjadi abses, bahkan bisa menyebabkan nekrosis pada gigi maupun juga kehilangan pada gigi tersebut.
BAB I 31