SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Arsitektur Eklektik
KELOMPOK 3 1. Zulkarnain / 0901600 2. Nanda Kesuma / 120160001 3. Muhammad Haris / 120160005 4. Darmawansyah / 120160011 5. Febri Rahmadhani / 1201600 6. Agung Pratama / 120160023 7. Annisa Fauziah / 120160026 8. Rita Ayu Maulidza / 120160028
DOSEN PEMBIMBING SALWIN,S.T.,M.T.
Arsitektur Eklektik
Plato
Arsitoteles
Eclectic atau eklektik berasal dari bahasa Yunani = “eklegein”, artinya memilih sesuatu (“to pick out”), istilah ini ditemukan pada filsafat dan juga bidang seni, yaitu pembentukan atau pemilihan dari beberapa sistem berpikir kemudian menciptakan satu pola pemikiran baru. Pemikir eklektik mencoba untuk mengkombinasikan doktrin-doktrin yang dianggapnya valid untuk disatukan, walaupun pemikiran-pemikiran tersebut tidak dapat disatukan pada satu kesatuan yang utuh (integral). Pola pemikiran yang bersifat “eklektik” sebenarnya sudah lama berlangsung, yaitu sejak abad ke-2 SM di Yunani. Pada saat itu mulai tumbuh benih-benih intelektualitas yang dimotivasi oleh filsuf besar Yunani Plato dan Arsitoteles, yang berangkat dari pandangan yang bersifat kosmologis untuk mencari kebenaran. Contoh lain terdapat pada generasi filsuf Yunani yang tumbuh kemudian seperti Antiochus, yang mengkombinasikan pemikiran Stoikisme (Stoicism) dan skeptisme (skepticism) dan pemikiran Panaetius (sekitar 185-109 SM), dimana dia berbasiskan pemikiran Platonism dan Stoicism.
•
Pemikir-pemikir Romawi juga mengembangkan sistem filsafat yang bebas dan terlihat eklektik misalnya Cicero, yang berusaha menggabungkan elemenelemen Stoikisme, skeptisme dan filsafat Peripatetic. Charles Jenck dalam tulisannya yang berjudul Toward Radical Ecleticism yang merupakan sebuah essay yang termasuk kedalam pada The First International Exhibition of Arhitecture yang diselenggarakan pada tahun 1980 di Venice Biennale. Pada dasarnya apa yang menjadi inti yang utama dari Radical Eclecticism adalah memperlihatkan loncatan waktu dalam pandangan semiotik tentang bentuk yang monolit/tunggal pada masa lalu yaitu dalam pandangan Modern dan Neo Gothik. Radical Ecleticism ini memiliki pendekatan Style dan Meaning yang bersifat relatif, yang terkait dengan konteks dan kultur yang akan didisain, dan hal ini memerlukan suatu perubahan terhadap style dan meaning.
FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA EKLEKTISME • Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis. • Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa manusia barat kreatif. Dualisme antara statika bahkan kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa dari alam dan teknologi. • Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan gaya yang disebut art noveau . • Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton.
CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK • Pengulangan bentuk- bentuk lama • Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri , dan dikembangkan menjadi bentuk baru.
Eklektik pada Arsitektur Romawi Gejala-gejala eklektik awal dalam sejarah arsitektur Barat, diperlihatkan saat imperium Romawi berkuasa. Secara perlahan, kerajaan Romawi meluaskan jajahannya ke seluruh Italia dan kawasan laut tengah (Mediterania). Dengan perluasan wilayah itu orang Roma bertemu dengan berbagai bentuk artistik dari kultur yang berbedabeda, khususnya seni dan budaya Yunani. Seni Roma tidak lagi berpegang sepenuhnya kepada seni Etruska. Selama lebih dua abad lamanya sebelum agama Kristen berkembang orang Romawi mengembangkan cara membangun, mematung dan melukis cara baru sebagai perpaduan antara kultur Romawi asli dengan kultur wilayah Jajahannya. Kultur baru ini dapat dilihat sebagai bentuk budaya eklektik pertama dan skala besar dalam sejarah seni dan arsitektur Barat.
Eklektik di Inggris Salah satu bentuk seni neoklassik di Inggris adalah bangunan John Soane atau Sir John Soane di London, sekarang bangunan ini menjadi musium, berisi banyak karakter unsur eklektik seperti jendela jangkung dan langit— langit berbentuk dome, yang dibangunnya berdasarkan bangunan neoklasik yang populer sekitar akhir tahun 1700an dan awal tahun 1800-an.
Dalam pandangan para arsitektur Barat moderen, memang ada sedikit kekecewaan terhadap gaya Barok yang penuh hiasan linear bercorak “arabeska” itu yang berlangsung di abad ke-17, atau gaya Rokoko abad ke-18, dan bahkan juga dengan gaya neo-Palladianisme [8]; yang muncul kembali pada akhir abad ke-18, para perancang kemudian berpaling kembali kepada gaya arsitektur Yunani yang asli dan prototipe arsitektur Roma dan menggubahnya menjadi cocok dipakai untuk arsitektur moderen.
Kekuatan pengaruh Yunani itu terutama sekali terasa di negara Amerika Serikat yang masih muda itu sejak sekitar tahun 1850. Malahan beberapa pemukiman kaum emigran diberi nama Yunani seperti Syracuse, Ithaca, Troya dan sebagainya sedangkan bentuk-bentuk serta elemen bangunan Yunani yang dari bangunan batu ditransformasikan ke bangunan kayu. Banyak elemen bangunan Yunani dipakai untuk bangunan publik seperti perkantoran, gaya arsitektur itu mereka sebut sebagai “Greek Revival”.
Sedangkan pengaruh Romawi terlihat di Perancis saat pemerintahan Napoleon yang mensitir arsitektur ke arah kebesaran Romawi. Salah satu contoh adalah bangunan gereja Madeleine (1807-1842), adalah bentuk tiruan gereja Roma di Paris. Dunia pikiran arsitektur Perancis telah terguncangguncang pada pergantian abad oleh adanya proyek yang besar dan imajinatif yang dipublikasikan oleh Étienne-Louis Boullée dan Claude Nicholas Ledoux. Karya ini diilhami oleh aspek bangunan masif orang Mesir yang besar dan hasil karya orang Romawi, bersifat monumental namun juga sangat tidak praktis, komposisi bangunan itu inovatif, tetapi dimasa sekarang mereka disebut sebagai arsitek pengkhayal.
Eklektik di Amerika Adalah sesuatu yang menarik saat terjadinya era kebangkitan kembali seni Yunani di Amerika, dimana para sejarawan dan kritikus sangat sedikit mengenali Art Deco yang sebenarnya adalah perpaduan berbagai gaya, dan menjadi sebuah kesatuan sebagian besar arsitektur dan perancangan tahun 1920--1930-an (Jaman resesi di Amerika Serikat), sebagian ahli mengganggap gaya itu akibat penyederhanaan gaya “Art-Noveau” (seni baru) sebelumnya akibat resesi ekonomi, padahal tidak demikian adanya. Jika diteliti lebih cermat, gaya ini sebenarnya berasal dari sumber yang sangat luas dan sangat eklektik, seperti pengaruh seni Mesir dan seni Indian suku Aztec, Seni rakyat Indian Amerika, dan sebagainya, dan yang penting lagi adalah mulai kuatnya eksistensi berbagai sub-kultur di samping kultur Barat yang dominan.
Salah satu pertimbangan munculnya Art Deco adalah masa resesi dan untuk memantapkan dan menyederhanakan berbagai kebudayaan dan penolakan terhadap gaya internasional yang kaku dan tidak mengekspresikan budaya itu. Meskipun demikian, art deco adalah sebuah gaya yang pervasif (dapat dirembesi atau meresap dalam berbagai waktu); beberapa diantaranya dapat tampil dengan baik, layak dan tidak perlu dibongkar seperti nasib karya arsitektur yang dianggap gagal dan yang kemudian dibongkar. Untuk publik, diskursus tentang arsitektur sering kacau, karena diskusi tentang arsitektur itu adalah sesuatu yang esoterik (hanya dipahami oleh beberapa orang saja), sedangkan oleh arsitek justru senang karena menjadi ajang bereksperimen. Suatu gejala umum di Amerika yang berkembang sejak tahun 1978 adalah diterimanya prinsip pluralisme dalam arsitektur. Dalam cacatan dunia arsitektur saat itu adalah diterimanya pengembangan arsitektur regionalisme. Regionalisme didefinisikan sebagai respon terhadap 1) iklim, 2) kedaerahan, dan 3) tradisi suatu area tertentu, seperti halnya elemen medium bahasa daerah lokal (local vernacular) dalam hal ukuran, bentuk, warna, dan material.
Eklektik dan Posmoderen Sehubungan dengan arsitektur vernakular sudah memainkan peran utama dalam pengembangan arsitektur postmodern, yang ditandai oleh penyerapan berbagai pengaruh arsitektur yang berasal dari pribumi (indigenous architecture) dan unsur historis. Kemunculan konsep postmodernism ini adalah sebuah isyarat (tanda) adanya reaksi melawan desain, seni dan arsitektur modern yang dingin dan kering yang sudah meluas di berbagai perkotaan di dunia.
Slide Title • • • •
Make Effective Presentations Using Awesome Backgrounds Engage your Audience Capture Audience Attention
Slide Title • • • •
Make Effective Presentations Using Awesome Backgrounds Engage your Audience Capture Audience Attention
Slide Title • • • •
Make Effective Presentations Using Awesome Backgrounds Engage your Audience Capture Audience Attention
Slide Title • • • •
Make Effective Presentations Using Awesome Backgrounds Engage your Audience Capture Audience Attention
Slide Title • • • •
Make Effective Presentations Using Awesome Backgrounds Engage your Audience Capture Audience Attention
Slide Title • • • •
Make Effective Presentations Using Awesome Backgrounds Engage your Audience Capture Audience Attention
Slide Title Product A • Feature 1 • Feature 2 • Feature 3
Product B • Feature 1 • Feature 2 • Feature 3