PERATURA PERATURAN N DIREKTUR RUMAH SAKIT .............................. .................... .......... NO. .................. TENTANG PEDOMAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT ......................................, Menimb Menimbang ang:: a. bahwa dalam rangka mengawal kinerja rumah sakit agar sesuai dengan etika dan hukum perumah-sakitan maka perlu dilakukan upaya peningkatan secara berkesinambungan; berkesinambungan; b. bahw bahwa a upay upaya a seba sebaga gaima imana na dima dimaks ksud ud pada pada huru huruff a dila dilaku kuka kan n melalu melaluii sosial sosialisa isasi, si, edukas edukasi, i, dan pengaw pengawasa asan n terha terhadap dap kinerj kinerja a ruma rumah h saki sakitt yang yang berk berkait aitan an deng dengan an aspe aspek k etik etika a dan dan huku hukum m perumah-sakitan oleh suatu komite; c. bahwa untuk mak maksud tersebut pada huruf a dan b perlu menetapka menetapkan n Peraturan Peraturan Direktur Direktur Rumah Rumah Sakit Sakit .............. ..................... ................ ......... tentang Pedoman omite !tik dan "ukum Rumah Sakit. Mengingat: #.
).
&.
/. 0. '.
2. 7. +.
$nda $ndang ng-$ -$nd nda ang %omor omor &' (ahun hun )**+ **+ ten tentang tang es esehata hatan n embaran embaran %egara %egara Republik Republik ndonesia ndonesia (ahun (ahun )**+ %omor #//, (ambahan embaran %egara Republik ndonesia %omor 0*'&1; $ndang $ndang-$n -$ndan dang g %omor %omor // (ahun )**+ )**+ tentan tentang g Rumah Rumah Sakit Sakit embaran embaran %egara %egara Republik Republik ndonesia ndonesia (ahun (ahun )**+ %omor #0&, (ambahan embaran %egara Republik ndonesia %omor 0*2)1; $nda $ndang ng-$ -$nd ndan ang g %omo omor )+ (ahun hun )**/ )**/ ten tentang tang Prak Prakte tek k edokteran edokteran embaran embaran %egara %egara Republik Republik ndonesia ndonesia (ahun )**/ %omor %omor ##', (ambahan mbahan embar embaran an %egara %egara Republ Republik ik ndone ndonesia sia %omor // Peratu Peraturan ran Pemerin Pemerintah tah %omor %omor &) (ahun #++' #++' (entang ntang (enaga naga esehatan; Peraturan Peraturan 3enteri 3enteri esehatan esehatan %omor 20043!%! 20043!%!S4P!R S4P!R454) 454)*# *## # tentang Penyelenggaraan omite 3edik di Rumah Sakit; Peratu Peraturan ran 3enter 3enterii Dalam Dalam %eger %egerii %omor %omor ' (ahun )**2 )**2 tentan tentang g Petunjuk (eknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan 3inimal; 6nggaran Dasar Perhimpunan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Seluruh ndonesia 6nggaran Rumah (angga Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh ndonesia Sura Suratt epu eputu tusa san n ong ongre res s P!RS P!RS 5, 5, tent tentan ang g peng penges esah ahan an berlakunya ode !tik Rumah Sakit ndonesia, #++&.
1
#*. Surat eputusan ongres P!RS 5, tentang perbaikan dan penyempurnaan 8D!RS, )*** ##. Surat eputusan ongres 9 , tentang (ata (ertib 8rganisasi, )**& #). Surat eputusan ongres P!RS 9, tentang perubahan 6nggaran Dasar dan 6nggaran Rumah (angga P!RS, )**' #&. "asil Rapat erja P!RS di :alikpapan, )**7 #/. Surat eputusan ongres P!RS 9 )**+ MEMUTUSKAN: Menetapkan :
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ..................... TENTANG PEDOMAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT
Pasal Pedoman omite !tik dan "ukum Rumah Sakit sebagaimana tercantum dalam ampiran Peraturan Direktur Rumah Sakit .............................. merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal ! Pedoman omite !tik dan "ukum Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal #, digunakan sebagai acuan bagi setiap profesional maupun karyawan yang bekerja di rumah sakit. Pasal " Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. 6gar setiap pemangku kepentingan (stakeholders) mengetahuinya, memerintahkan kepada ............................. untuk mensosialisasikan serta menempatkannya dalam Perpustakaan Rumah Sakit. Ditetapkan di .............................., pada tanggal ................................ DIREKTUR#
SO$%AN DAH&AN
63PR6% 2
P!R6($R6% DR!($R $(636 R$36" P!D836% 83(! !( D6% R$36" S6( %838R < =======. (6%6 < ======.
S6(
...................
(!%(6%
PEDOMAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT
PENDAHU&UAN
&ata' (elakang Pelayanan kesehatan yang baik, bermutu, profesional, dan diterima pasien merupakan tujuan utama pelayanan rumah sakit. %amun hal ini tidaklah mudah dilakukan meskipun rumah sakit telah dilengkapi dengan tenaga medis, perawat, dan sarana penunjang lengkap. 3asih seringkali terdengar adanya keluhan pasien terhadap layanan kesehatan yang mereka terima di rumah sakit. Dewasa ini pelayanan kesehatan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan beberapa dasawarsa sebelumnya. :eberapa faktor yang mendorong kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini antara lain< #. Semakin kuatnya tuntutan pasien4masyarakat akan pelayanan kesehatan bermutu, efektif, dan efisien; ). Standar pelayanan kesehatan yang harus sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran; &. atar belakang pasien amat beragam menyangkut tingkat pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya; dan /. Pelayanan kesehatan melibatkan berbagai disiplin dan institusi. Situasi pelayanan kesehatan yang kompleks ini seringkali menyulitkan komunikasi antara pasien dan pihak penyedia layanan kesehatan. omunikasi yang baik amat membantu menyelesaikan berbagai masalah sedangkan komunikasi yang buruk akan menambah masalah dalam pelayanan kesehatan. Di samping komunikasi yang baik, pelayanan kesehatan juga harus memenuhi kaidah-kaidah profesionalisme, meliputi etika. $ntuk menangkal hal-hal yang berpotensi merugikan berbagai pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan maka perlu ditingkatkan kemampuan tenaga kesehatan menyelesaikan masalah-masalah medis dan non-medis di rumah
3
sakit dengan menciptakan struktur yang dapat mendukung pelayanan kesehatan secara profesional dan bermutu. Salah satu upaya untuk mencapai pelayanan kesehatan yang profesional dan bermutu
maka rumah sakit wajib memenuhi
kaidah-kaidah sebagaimana dimaksud dalam ode !tik Rumah Sakit di ndonesia 8D!RS1. 8D!RS tersebut memuat rangkaian nilai-nilai dan norma-norma moral perumahsakitan ndonesia untuk dijadikan pedoman dan pegangan bagi setiap insan perumahsakitan yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan rumah sakit di ndonesia. 8D!RS merupakan kewajiban moral yang harus ditaati oleh setiap rumah sakit di ndonesia agar tercapai pelayanan rumah sakit yang baik, bermutu, profesional dan sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur profesi kedokteran. 8D!RS pertama kali disahkan dalam ongres 5 P!RS pada tahun #++& di >akarta, dan dalam perjalannya telah mengalami perbaikan dan penyempurnaan. Pada umumnya pedoman yang termuat dalam 8D!RS berupa garis besar atau nilai-nilai pokok yang masih memerlukan penjabaran yang lebih rinci dan teknis. $ntuk menjabarkan 8D!RS dan menerapkannya dalam kebijakan rumah sakit maka setiap rumah sakit oleh P!RS dianjurkan membentuk omite !tik Rumah Sakit !RS1. Dalam rangka melengkapi 8D!RS maka perlu dibuat acuan dasar dalam bentuk Pe)*man Peng*'ganisasian K*mite Etik R+ma, Sakit )an Ma-elis Ke,*'matan Etik R+ma, Sakit In)*nesia. Dengan adanya pedoman tersebut diharapkan penerapan 8D!RS dalam pelayanan perumahsakitan menjadi kenyataan sehingga rumah sakit di ndonesia mampu mengemban misi luhur dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan rakyat ndonesia. Penge'tian $ntuk memudahkan penerapan pedoman, perlu dirumuskan ketentuan umum yang berisi pengertian pokok sebagai berikut < #.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
).
nsan perumahsakitan adalah mereka baik tenaga profesional maupun nonprofesional yang terlibat dalam kegiatan penyelenggaraan dan pengelolaan rumah sakit.
4
&.
ode !tik Rumah Sakit ndonesia atau disingkat 8D!RS adalah rangkuman norma moral yang telah dikodifikasi menjadi norma etika oleh P!RS sebagai organisasi profesi bidang perumahsakitan di ndonesia.
/.
omite !tik Rumah Sakit !RS1 adalah suatu perangkat organisasi non struktural yang dibentuk dalam rumah sakit untuk membantu pimpinan rumah sakit dalam melaksanakan 8D!RS.
0.
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh ndonesia P!RS1 adalah organisasi yang menghimpun dan mewakili rumah-rumah sakit di ndonesia
'.
3ajelis ehormatan !tik Rumah Sakit ndonesia 36!RS1 adalah suatu badan otonom P!RS yang dibentuk secara khusus di tingkat Pusat dan Daerah untuk mengawal pelaksanaan 8D!RS.
T+-+an Pedoman ini menjadi acuan tatalaksana pembentukan dan tatakerja omite !tik Rumah Sakit. Pembent+kan K*mite Etik )an H+k+m R+ma, Sakit #. omite !tik Rumah Sakit !RS1 merupakan perangkat organisasi rumah sakit, yang dibentuk di Rumah Sakit dalam rangka membantu pimpinan rumah sakit dalam menerapkan ode !tik Rumah Sakit di rumah sakit. ). Pembentukan !RS adalah wajib. &. etua dan 6nggota !RS dipilih dan diangkat oleh Direktur Rumah Sakit untuk selama masa bakti & tiga1 tahun. /. !RS sekurang-kurangnya terdiri dari seorang etua, seorang ?akil etua, seorang Sekretaris, dan ) dua1 orang 6nggota, dengan jumlah seluruhnya paling banyak 2 tujuh1 orang. 0. eanggotaan !RS sedapat mungkin mewakili berbagai profesi di rumah sakit. '. edudukan !RS dalam struktur organisasi rumah sakit berada dibawah direktur rumah sakit dan setingkat dengan komite medik rumah sakit. 2. !RS bertanggung jawab secara langsung kepada pimpinan rumah sakit atau yang mengangkatnya. 7. :ila dipandang perlu anggota !RS dapat berasal dari indi@idu di luar rumah sakit. +. Syarat untuk dapat dipilih menjadi anggota !RS adalah berjiwa Pancasila, memiliki integritas, kredibilitas sosial, dan profesional serta memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah sosial, lingkungan, dan kemanusiaan. 5
#*. eanggotaan !RS diupayakan tidak dirangkap dengan jabatan-jabatan struktural di rumah sakit. T+gas# Keenangan# )an Tangg+ng /aab KERS #.
Secara umum !RS bertugas membantu pimpinan rumah sakit dalam menerapkan ode !tik Rumah Sakit di rumah sakit, baik diminta maupun tidak diminta.
).
Secara khusus !RS memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab< a.
melakukan pembinaan insan perumahsakitan secara komprehensif dan berkesinambungan, agar setiap orang menghayati dan mengamalkan 8D!RS sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing di rumah sakit. Pembinaan ini merupakan upaya pre@entif, persuasif, edukatif, dan
korektif
terhadap
kemungkinan
terjadinya
penyimpangan
atau
pelanggaran 8D!RS. Pembinaan dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, diskusi kasus, dan seminar. b.
memberi nasehat, saran, dan pertimbangan terhadap setiap kebijakan atau keputusan yang dibuat oleh pimpinan atau pemilik rumah sakit
c.
membuat pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang terkait dengan etika perumahsakitan.
d.
menangani masalah-masalah etik yang muncul dalam rumah sakit
e.
memberi nasehat, saran, dan pertimbangan etik kepada pihak-pihak yang membutuhkan
f.
membantu menyelesaikan perselisihan4sengketa medik yang terjadi di rumah sakit
g.
menyelenggarakan
pelbagai
kegiatan
yang
dipandang
perlu
guna
membantu terwujudnya 8D!RS di rumah sakit. &.
Dalam melaksanakan tugasnya !RS wajib menerapkan prinsip kerjasama, koordinasi, dan sinkronisasi dengan omite 3edik serta struktur lain di rumah sakit sesuai dengan tugas masing-masing.
/.
Pimpinan dan anggota !RS wajib mematuhi peraturan rumah sakit dan bertanggung jawab kepada pimpinan rumah sakit serta menyampaikan laporan berkala pada waktunya.
0.
!RS dapat meminta saran, pendapat atau nasehat dari 36!RS Daerah bila menghadapi kesulitan.
6
'.
!RS wajib memberikan laporan kepada 36!RS Daerah mengenai pelaksanaan 8D!RS di rumah sakit , minimal # satu1 dalam setahun.
2.
!RS wajib melaporkan masalah etik yang serius atau yang tidak mampu ditangani sendiri ke 36!RS Daerah.
Kea-iban Etik R+ma, Sakit: #.
Rumah sakit harus mentaati ode !tik Rumah Sakit ndonesia 8D!RS1.
).
Rumah sakit harus dapat mengawasi serta bertanggungjawab terhadap semua kejadian di rumah sakit.
&.
Rumah sakit harus mengutamakan pelayanan yang baik dan bermutu secara berkesinambungan serta tidak mendahulukan urusan biaya.
/.
Rumah sakit harus memelihara semua catatan 4 arsip, baik medik maupun non medik secara baik.
0.
Rumah sakit harus mengikuti perkembangan dunia perumah-sakitan.
'.
Rumah sakit harus jujur dan terbuka, peka terhadap saran dan
kritik
masyarakat dan berusaha agar pelayanannya men-jangkau di luar rumah sakit. 2.
Rumah sakit harus senantiasa menyesuaikan kebijakan pela-yanannya pada harapan dan kebutuhan masyarakat setempat.
7.
Rumah sakit dalam menjalankan operasionalnya bertanggung-jawab terhadap lingkungan agar tidak terjadi pencemaran yang merugikan masyarakat.
+.
Rumah sakit harus mengindahkan hak-hak asasi pasien.
#*. Rumah sakit harus memberikan penjelasan apa yang diderita pasien, dan tindakan apa yang dilakukan. ##. Rumah sakit harus meminta persetujuan pasien (informed consent) sebelum melakukan tindakan medik. #). Rumah sakit berkewajiban melindungi pasien dari penyalah-gunaan teknologi kedokteran. #&. Rumah sakit harus menjamin agar pimpinan, staf, dan karyawannya senantiasa memenuhi etika profesi masing-masing. #/. Rumah sakit harus mengadakan seleksi tenaga staf dokter, perawat,
dan
tenaga lainnya berdasarkan nilai, norma dan standar ketenagaan. #0. Rumah sakit harus menjamin agar koordinasi serta hubungan yang baik antara seluruh tenaga di rumah sakit dapat terpelihara. #'. Rumah sakit harus memberi kesempatan kepada seluruh
tenaga rumah sakit
untuk meningkatkan diri menambah il-mu pengetahuan serta ketrampilannya. 7
#2. Rumah sakit harus mengawasi agar penyelenggaraan pelayanan dilakukan berdasarkan standar profesi yang ber-laku. #7. Rumah sakit berkewajiban memberi kesejahteraan kepada karyawan dan menjaga keselamatan kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku. #+. Rumah sakit harus memelihara hubungan baik dengan
pemilik berdasarkan
nilai-nilai dan etika yang berlaku di masyarakat ndonesia. )*. Rumah sakit harus memelihara hubungan yang baik antar rumah sakit dan menghindarkan persaingan yang tidak sehat. )#. Rumah sakit harus menggalang kerjasama yang baik dengan instansi atau badan lain yang bergerak di bidang kesehatan. )). Rumah sakit harus berusaha membantu kegiatan pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian dalam bidang ilmu pengeta-huan dan teknologi kedokteran dan kesehatan. )&. Rumah sakit dalam melakukan promosi pemasaran harus bersifat informatif, tidak
komparatif,
berpijak
pada
dasar yang nyata, tidak berlebihan, dan
berdasarkan ode !tik Rumah Sakit ndonesia.
Ditetapkan di Semarang, pada tanggal ................................ DIREKTUR#
SO$%AN DAH&AN
8