MASA DEPAN INTERNET : THE INTERNET OF THINGS
NPM 144060006230
LEMBAR PERNYATAAN
Bersama ini saya menyatakan:
Pertama, bahwa seluruh isi paper ini, benar–benar hasil tulisan saya sendiri, tidak ada satu alineapun hasil plagiat dari tulisan orang lain, kecuali yang dikutip secara resmi dan tertera dengan jelas. Setiap kutipan disebutkan sumbernya dan juga dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Kedua, bahwa saya mengijinkan tulisan ini dimuat dalam jurnal ilmiah, majalah, atau website di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) khususnya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), agar dapat dipahami oleh lebih banyak pembaca, serta memberikan banyak manfaat.
Bintaro, 17 Februari 2015 Penulis
Dyah Agustina Murtafiah
1
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................. LEMBAR PERNYATAAN......................................................................................... 1 DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2 A. PENDAHULUAN............................................................................................. 3 B. PEMBAHASAN............................................................................................... 5 1. Internet of Things; Definisi dan Konsep....................................................5 2. Sejarah Internet of Things dan Perkembangannya di Indonesia...............7 3. Implementasi Internet of Things dalam Kehidupan .................................11 4. Teknologi Pengimplementasian Internet of Things ..................................17 5. Kelebihan dan Kritik atas Internet of Things ............................................20 C. PENUTUP...................................................................................................... 23 REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA...........................................................................24 RIWAYAT HIDUP................................................................................................... 26
2
A. PENDAHULUAN Teknologi informasi telah menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dewasa ini, teknologi informasi berkembang begitu cepat untuk memenuhi tujuan, yaitu mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Fenomena ini sebenarnya telah diprediksi oleh Marshall McLuhan pada tahun 1964. Dalam buku Understanding Media, beliau mengemukakan sebuah konsep yakni pada masanya perkembangan teknologi komunikasi akan memicu dunia ini menjadi sebuah global village (desa global) dimana satu dunia saling berhubungan melalui sistem saraf elektronik. Tidak ada lagi pembatasan dalam komunikasi. Sejauh apapun jarak dan perbedaan waktu yang memisahkan antara seseorang dengan orang yang lain, komunikasi akan sangat mudah ditempuh dengan berbagai teknologi, khususnya internet. Misalnya, dua orang yang terpisah benua dapat melakukan diskusi tatap muka melalui Skype. Di era ini, berbicara tentang teknologi informasi tentu saja tidak lepas dari istilah internet. Menurut data terbaru dari We Are Social, pengguna internet aktif di seluruh dunia kini mencapai angka 3,17 miliar. Dari tahun ke tahun, jumlah pengguna internet bertumbuh hingga 7,6 persen. Pertumbuhan
pengguna
internet
ini
juga
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan pengguna media sosial dan mobile. Menurut laporan yang sama, pengguna media sosial aktif kini mencapai 2,2 miliar, sedangkan pengguna mobile mencapai 3,7 miliar.
3
Dari infografik yang dibuat oleh Domo di bawah ini, dapat kita lihat betapa tingginya tingkat ketergantungan masyarakat dunia akan internet. Dalam satu menit, terdapat lebih dari 110 ribu panggilan dilakukan oleh pengguna Skype, 694 perjalanan diambil oleh pengguna Uber, lebih dari 4 juta post dalam facebook di “like” penggunanya, 51.000 aplikasi diunduh oleh pengguna Apple, lebih dari 77 ribu jam video ditonton pelanggan Netflix, lebih dari 347 ribu kicauan dikirim oleh pengguna twitter, terdapat 300 jam video baru diunggah oleh pengguna Youtube, dan lain-lain. Semuanya dalam waktu hanya satu menit saja.
4
(source : http://domo.com) Ketergantungan inilah yang ditangkap sehingga timbul gagasan Internet of Things
(IoT).
Secara
sederhana,
IoT
merupakan
sebuah
konsep
yang
memungkinkan benda-benda di sekitar manusia, baik fisik maupun virtual, dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain dengan konektivitas internet. Berdasarkan konsep IoT, maka bukan hanya smartphone atau komputer saja yang dapat terkoneksi dengan internet. Namun berbagai macam benda nyata akan terkoneksi dengan internet, contohnya mesin produksi, mobil, peralatan elektronik, peralatan yang dapat dikenakan manusia (wearables), termasuk benda nyata apa saja yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global menggunakan sensor dan/atau aktuator yang tertanam. Salah satu contoh penerapan IoT terkini adalah teknologi Smart City dan Smart Home. Untuk lebih mengenal definisi, konsep dan sejarah IoT, implementasi, serta kelebihan dan kritik atas IoT, maka Penulis akan membahas IoT secara luas dalam paper yang berjudul “Masa Depan Internet: The Internet of Things” ini.
5
B. PEMBAHASAN
1. Internet of Things; Definisi dan Konsep Interaksi antara manusia dengan manusia sudah terjadi sejak manusia pertama diciptakan. Sejak adanya penemuan teknologi seperti komputer, interaksi antara manusia dengan mesin pun menjadi biasa pula. Kemudian, bagaimana jika mesin bisa berinteraksi dengan mesin? Inilah yang disebut dengan Internet of Things. Menurut Wikipedia, Internet of Things (IoT) merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus dengan menghubungkannya pada benda di dunia nyata, seperti bahan pangan, elektronik, dan peralatan apa saja yang semuanya tersambung ke dalam jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya, IoT mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah IoT awalnya digagas oleh Kevin Ashton pada tahun 1999. Kemudian pada Juni 2009, dalam RFID Journal, Ashton berkomentar: " ... Hari ini komputer dan internet hampir sepenuhnya tergantung kepada manusia. Hampir semua dari sekitar 50 petabyte (1,024 terabyte) dari data yang tersedia di internet diciptakan oleh manusia yang mengetik,
merekam,
memotret,
atau
membaca
barcode.
Tetapi
masalahnya, manusia memiliki keterbatasan waktu, ketelitian, dan ketepatan, yang semuanya berarti mereka tidak pandai memperoleh data tentang hal-hal di dunia nyata. Ini adalah suatu masalah besar. Kita adalah benda fisik, begitu pula dengan lingkungan kita. Ide dan informasi sangat penting. Namun, teknologi informasi saat ini sangat bergantung pada data yang berasal dari manusia. Jika kita memiliki komputer yang tahu segala sesuatu, yang bisa mengolah datanya sendiri tanpa bantuan manusia, kita akan bisa melacak dan menghitung segala sesuatu, dan akan sangat mengurangi kerugian biaya. Kita akan tahu kapan suatu hal perlu diganti, diperbaiki, atau diingatkan, dan apakah mereka masih baru atau sudah usang.
6
Internet of things memiliki potensi untuk mengubah dunia, seperti yang telah dilakukan oleh internet. Bahkan lebih dari pada itu ...”
Menurut McKinsey Global Institute, IoT adalah sebuah teknologi yang memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk memperoleh data dan mengelola
kinerjanya
sendiri,
sehingga
memungkinkan
mesin
untuk
berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan informasi baru yang diperoleh secara independen. Jadi, objek atau benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi satu sama lain atau memiliki kemampuan untuk mentransfer
data-data
melalui
jaringan
tanpa memerlukan ada interaksi manusia ke manusia
atau
manusia
ke
komputer.
Bayangkan saja kulkas Anda menggunakan internet dari Wi-Fi atau bahkan memiliki kartu SIM sendiri sehingga bisa mengirim SMS atau notifikasi seandainya ada susu atau makanan yang segera kadaluarsa. Sebuah publikasi mengenai IoT menjelaskan bahwa IoT adalah suatu keadaan ketika benda memiliki identitas, bisa beroperasi secara intelijen, dan bisa berkomunikasi dengan sosial, lingkungan, dan pengguna. Jika direalisasikan, teknologi ini tentu akan sangat memudahkan pekerjaan manusia karena tidak perlu lagi mengatur mesin saat menggunakannya. Mesin tersebut akan dapat mengatur dirinya sendiri, bekerja dan berinteraksi dengan mesin lain yang dapat berkolaborasi dengannya. Dengan semakin pesatnya penetrasi internet di dunia, IoT diramalkan akan menjadi salah satu ranah yang kuat di masa depan. Bahkan IoT telah menjadi salah satu trend teknologi informasi terkini yang kemudian dijadikan topik pameran-pameran teknologi informasi di tahun 2015 lalu, seperti pameran CES 2015 di Nevada, Indocomtech 2015 di Indonesia dan Computex Taipei Summit Forum 2015. Pada tahun 2020, IoT diperkirakan akan bernilai $1,9 triliun (sekitar Rp25,4 kuadriliun) dari perekonomian global.
2. Sejarah Internet of Things dan Perkembangannya di Indonesia
7
IoT adalah teknologi revolusioner yang mampu menghubungkan semua benda-benda
termasuk
benda
hidup
dan
benda
mati
melalui
internet.
Bagaimanakah sejarah IoT sehingga menjadi trend teknologi informasi terkini? Sejak mulai dikenalnya internet pada tahun 1989, mulai banyak hal kegiatan melalui internet : Mesin soda di Carniege Mellon University adalah mesin pertama yang terhubung dengan internet pada tahun 1982. Para programer dapat terhubung
ke
mesin
melalui
internet,
memeriksa
status
mesin
dan
menentukan apakah ada atau tidak minuman dingin yang menunggu mereka, tanpa harus pergi ke mesin tersebut. Pada tahun 1990 John Romkey menciptakan pemanggang roti yang bisa dinyalakan dan dimatikan melalui Internet. WearCam diciptakan pada tahun 1994 oleh Steve Mann. Pada bulan September 1991, Mark Weiser dengan Xerox PARC menerbitkan artikel yang menjelaskan tentang masa depan dimana elemen-elemen hardware dan software dihubungkan dengan kabel, gelombang radio dan infrared akan menjadi hal yang terdapat dimana-mana dan tidak ada satu orang pun yang menyadari keberadaannya. Pada bulan January 1992, Trojan Room Coffe Pot dijelaskan dengan detail pada artikel Comm Week. Quentin Stafford-Fraser dan Paul Jardetzky pada Universitas Cambridge menggunakan kamera di laboratorium Trojan Room dan menulis program server untuk menangkap gambar dari pot setiap detiknya untuk memonitor tinggi kopi sehingga peneliti dapat mengetahui kapan kopi sudah dapat dihidangkan. Pada tahun 1993 Peneliti pada Universitas Columbia mengembangkan Knowledge-based Augmented Reality for Maintenance Assistance (KARMA), yang melapisi skematik wireframe dan instruksi perbaikan diatas peralatan yang akan di perbaiki. Pada Bulan September 1994 B.N. Schilit dan M.M. Theimer menggunakan istilah “context-aware” untuk pertama kalinya dalam artikel bertema Network. Context dapat didefinisikan sebagai informasi apa saja yang dapat digunakan untuk mengkarakterisasi situasi dari suatu entitas. Contoh: lokasi, identitas, waktu, aktivitas, pencahayaan, suara, suhu, dan lain-lain. Sistem Context Aware adalah sistem komputer yang menyediakan service dan informasi yang relevan kepada pengguna berdasarkan kondisi situasi mereka.
8
Pada tahun 1995 Siemens menyiapkan departemen untuk mengembangkan dan meluncurkan modul data GSM yang dinamakan M1 untuk aplikasi industri machine-to-machine (M2M). Pada tahun 1997 Paul Saffo memberikan penjelasan singkat pertama tentang sensor dan masa depan. Pada tahun 1999, Bill Joy mempresentasikan Six Webs pada World Economic Forum di Davos, dan membahas mengenai komunikasi device to device (D2D). Kevin Asthon mengusulkan istilah “Internet of things” pada tahun yang sama. Sejak saat itulah istilah Internet of things (IoT) digunakan. Pada bulan Oktober tahun 2000 Sanjay Sarma dan David Broke dari MIT menerbitkan white paper yang merupakan impian untuk membangun AutoID Center MIT dimana semua benda baik benda fisik maupun elektronik di beri label informasi tentang benda tersebut. Dengan label tersebut, kita dapat mengetahui keberadaannya dan mengetahui isinya tanpa kontak dengan pegawai. Pada tahun yang sama, LG mengumumkan rencana untuk meluncurkan kulkas yang dapat terhubung dengan internet. Kulkas pintar ini dapat menentukan sendiri apakah bisa atau tidak makanan yang tersimpan di dalamnya diisi ulang. Pada tahun 2002 Chana Schoenberger mengeluarkan artikel dengan judul “The Internet of Things” pada majalah Forbes dengan kutipan dari Ashton, “Kita membutuhkan sebuah internet of things, sebuah cara standardisasi agar komputer mengerti dunia nyata.” Pada tahun 2003 BigBelly Solar dibiayai untuk membuat tong sampah yang mendapatkan energi dari matahari dan status isi tong sampah tersebut dapat dipantau lewat internet. Pada bulan September 2004 pada sebuah artikel tentang komputer, G Lawton menyebutkan bahwa M2M dibuat berdasar bahwa mesin memiliki nilai lebih saat dihubungkan melalui internet dan internet memiliki nilai lebih saat lebih banyak mesin yang dapat saling dihubungkan. Pada bulan January 2005, Nabaztag dibuat oleh Rafi Haladjian dan Olivier Mevel melalui perusahaan yang bernama violet. Nabaztag adalah kelinci yang mengumpulkan informasi dari internet dan memberitahu user tentang pesan dan berita penting. Pada
November
2005
Departemen
Telekomunikasi
Internasional
PBB
mengeluarkan laporan berjudul “The Internet of Things.” Pada tahun ini pula
9
arus publikasi utama seperti The Guardian, Amerika ilmiah dan Boston Globe mengutip banyak artikel tentang IoT. Pada 2008 IPSO didirikan untuk mempromosikan penggunaan Internet Protocol (IP) dalam jaringan dari "Smart object" dan untuk mengaktifkan Internet of Things. Pada bulan Mei 2010 ZigBee dengan forum IPv6 menjalin kerjasama dengan IPSO untuk mengadopsi jaringan IP pada benda-benda smart ‘cerdas’ seperti smartphone dan smartTV. Pada bulan Februari 2011 pada artikel white paper, perusahaan Ericsson memprediksi akan ada 50 Milliar peralatan yang saling terhubung sebelum 2020. Pada Oktober 2011 Nest Labs memperkenalkan Nest Learning Thermostat, yang menggunakan sensor algoritma, pembelajaran mesin, dan perhitungan awan untuk memahami kondisi rumah pengguna serta menaikkan atau menurunkan temperatur sesuai kebutuhan. Pada tahun 2012 Google memperkenalkan google glass yang dapat memberi tahu semua informasi pada benda-benda fisik yang dilihat pengguna. Di tahun yang sama diadakan peluncuran IPv6 yang menyediakan alamat IP tak terbatas untuk peralatan untuk dihubungkan dengan internet. Ipv6 merupakan protokol Internet yang dirancang untuk menggantikan IP Version 4. Agar dapat berkomunikasi melalui Internet, komputer dan perangkat lain harus memiliki alamat pengirim dan penerima. Alamat numerik ini dikenal sebagai alamat Protokol Internet. Kemudian Proteus Digital Health memperoleh hak FDA untuk penggunaan peralatan
pengobatan
yang
dapat
dimasukkan
dalam
tubuh
dan
berkomunikasi dengan pengguna melalui handphone. Pada tahun 2013 sebuah artikel Venture Beat memprediksi bahwa 2014 akan hadir sebagai “tahun Internet of Things”. Qualcomm perusahaan pembuat chip, membentuk AllSeen Alliance, yang ditujukan untuk mengembangkan open framework untuk merealisasikan IoT. Pada tahun 2014 Google Glass dijual pada masyarakat dengan harga $1,500. Intel, perusahaan pembuat chip bersama perusahaan teknologi maju lainnya membentuk sebuah kelompok untuk mempromosikan open framework Internet of Things yang bernama Open Interconnect Consortium sebagai lawan Allseen Alliance.
10
Pada tahun 2015 IoT menjadi trend teknologi Informasi terkini yang diperkirakan akan mengubah tatanan teknologi informasi di masa-masa mendatang. Bagaimana perkembangan IoT di Indonesia? Internet of Things (IoT), yang memiliki dampak pada kehidupan sehari-hari di lingkungan perkotaan maupun pedesaan, merupakan salah satu sektor yang berkembang di Indonesia. Berbicara tentang IoT erat kaitannya dengan teknologi yang saling terhubung dan mudah diakses. Inovasi berlabel “smart” kini mulai gencar diberitakan, mulai dari smart home, smart car hingga smart city. Smart city adalah salah satu yang kini gencar dibangun di Indonesia sebagai salah satu langkah modernisasi dan adopsi teknologi ke sektor yang lebih luas. Salah satu smart city yang sudah mulai dibangun adalah di kota Makassar. Program yang disponsori Telkom Indonesia ini saat ini telah memiliki beberapa layanan yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat setempat, diantaranya berupa e-office, e-kelurahan, e-puskesmas hingga media pengaduan masyarakat yang dibuat secara digital berbasis website dan mobile. Digitalisasi sederhana ini menjadi salah satu langkah terciptanya smart city. Selain Makassar, Bandung kini juga dikabarkan akan segera menerapkan prototipe smart city. Bahkan Telkom Indonesia menargetkan hingga akhir 2014 akan terdapat 20 kota yang akan dimasuki IoT dengan menerapkan teknologi smart city di wilayah tersebut. Indonesia juga telah menerapkan IoT implementasi platform CREATE CyberSchool With IoT di 65 sekolah percontohan yang tersebar di lima wilayah Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku – Papua. CREATE CyberSchool With IoT merupakan platform belajar berbasis cloud yang dikembangkan
CREATE
Foundation
untuk
memberikan
sebuah
sarana
pembelajaran yang berkualitas bagi setiap siswa di seluruh Indonesia di manapun mereka berada dengan memanfaatkan teknologi digital. Inisiatif ini dilakukan Indosat Ooredoo yang melakukan kemitraan dengan Hasri Ainun Habibie ORBIT Foundation dan CREATE Foundation. Sejumlah startup teknologi di Indonesia juga telah bermain di ranah IoT. Salah satunya adalah Cubeacon yang memanfaatkan teknologi iBeacon sebagai sarana marketing. iBeacon adalah teknologi yang menggunakan koneksi bluetooth berdaya rendah untuk menyiarkan dan menerima informasi di area
11
terbatas. Startup asal Surabaya ini telah melakukan kerjasama dengan pemerintah untuk menerapkan teknologi IoT dalam skala yang lebih besar. Kemudian, di kota Bandung ada eFishery, produsen alat pemberi pakan ikan yang telah berkembang pesat dari ide sederhana di sebuah tambak ikan. Adapula CI Agriculture yang menghadirkan layanan IoT untuk pertanian. Melalui layanan
yang
diberikan
CI Agriculture, para petani
kecil dapat
meningkatkan jumlah hasil taninya, bekerja lebih efektif, dan meningkatkan kualitas hidup para petani ini. Ada tiga produk yang dimiliki oleh CI Agriculture untuk mengolah pertanian dan menangani permasalahan yang seringkali muncul di bidang pertanian. Produk-produk tersebut adalah Crop Accurate, sistem pemandu
kegiatan
bertani
untuk
mengatur
waktu
penanaman
benih,
pemupukan, penggunaan obat untuk produk tani, dan sebagainya. Agritrack yang berbentuk mobile application untuk memantau supply chain pertanian dari petani ke distributor, dilanjutkan ke pasar, hingga akhirnya sampai di pembeli akhir. Yang terakhir, layanan bantuan asuransi pertanian yang dinamai Crop Insurance. Hal ini menunjukkan bahwa IoT memang benar-benar dapat dimanfaatkan di berbagai ranah dan industri, bahkan yang tradisional sekalipun. IoT merupakan bagian dari masa depan yang sudah mulai terealisasikan. Dari fenomena yang ada, Indonesia yang sudah mulai beranjak dewasa dalam mengadopsi teknologi kini semakin siap untuk menyambut digitalisasi yang mulai merasuk ke sendi-sendi kehidupan yang lebih dalam.
3. Implementasi Internet of Things dalam Kehidupan
12
Dari skema di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi IoT hampir melingkupi seluruh sendi kehidupan, mulai dari rumah sebagai tempat tinggal, sarana transportasi, dunia kesehatan, industri, bisnis perdagangan, dan lain-lain. Beecham Research's membuat diagram Machine to Machine atau IoT dengan sektor yang sangat luas dan membagi ke dalam 9 bagian, yaitu :
1) Sektor Pembangunan Sektor ini diatur dalam segmen komersial/kelembagaan, meliputi toko, supermarket, gedung perkantoran dan pemerintahan, serta segmen industri, meliputi bangunan pabrik dan perumahan. Perangkat yang kemudian dapat dihubungkan untuk memberikan pelayanan kepada pengguna termasuk HVAC, kontrol akses, manajemen pencahayaan,sensor kebakaran, sistem keamanan dan lain-lain yang berada di gedung-gedung dan fasilitas di kedua segmen. Layanan
ini dibangun untuk mengotomatisasi
dan bereaksi
terhadap kondisi lingkungan. 2) Sektor Energi Sektor Energi diatur ke dalam tiga segmen pasar:
13
a. Pasokan/Permintaan, yang meliputi pembangkit listrik, transmisi/distribusi, kualitas daya dan manajemen energi, meliputi pembangkit listrik dari sumber-sumber tradisional-bahan bakar fosil, hidro dan nuklir. b. Alternatif, meliputi sumber baru termasuk sumber energi terbarukan seperti cahaya, angin, pasang serta elektrokimia. c. Minyak/Gas, yang terdiri dari aplikasi dan perangkat yang digunakan untuk mengekstrak dan mengangkut komoditas ini, meliputi rig, derek, kepala sumur, pompa dan pipa. 3) Sektor Rumah Tangga Sektor rumah tangga saat ini beragam dan cepat berubah, disusun dalam tiga segmen pasar: a. Infrastruktur, meliputi kabel, akses jaringan dan manajemen energi rumah b. Kesadaran/Keamanan, meliputi keamanan dan alarm kebakaran rumah, pemantauan lansia (tidak klinis) dan anak-anak. c. Kenyamanan/Hiburan, pencahayaan,
meliputi
peralatan
dan
pengendalian hiburan,
yang
iklim, mencakup
manajemen eReaders,
photoframes Digital, game konsol, dan lain-lain. 4) Sektor Kesehatan Sektor kesehatan meliputi telemedicine, rumah jompo, dan perawatan kesehatan di rumah termasuk pemantauan jarak jauh, misal alat pacu jantung
jantung
ditanamkan
untuk
orang
tua
(klinis).
Aplikasi
ini
memberdayakan pasien sekaligus mendukung dokter untuk melakukan penelitian yang lebih baik dan pilihan pengobatan. Sektor ini kemudian juga melacak peralatan lab, seperti sentrifus, inkubator, freezer dan peralatan tes darah.
5) Sektor Industri Sektor
Industri
mencakup
pemantauan
dan
pelacakan
aset
untuk
memastikan kinerja, kontrol, dan analisis lokasi untuk berbagai proses industri pabrik. Sektor Transportasi
14
6) Sektor Transportasi Sektor Transportasi dibagi menjadi tiga segmen utama: a. Kendaraan. Ini termasuk kendaraan telematika, pelacakan dan komunikasi dengan
mobil,
truk
dan
trailer.
Kendaraan
telematika
kemudian
memungkinkan layanan seperti navigasi, diagnostik kendaraan, dan pencarian kendaraan yang dicuri. Daerah yang berhubungan dengan kendaraan lainnya termasuk off-highway (misalnya konstruksi, pertanian) b. Non-Kendaraan. Transportasi non-kendaraan termasuk pesawat, kereta api, kapal/ perahu dan kontainer c. Sistem transportasi, mencakup layanan informasi untuk penumpang, skema pembayaran jalan, maupun skema parkir, terutama di kota-kota. 7) Sektor Perdagangan Sektor perdagangan yang meliputi sistem jaringan dan perangkat yang memungkinkan pengecer untuk memiliki peningkatan visibilitas rantai pasokan, konsumen dan mengumpulkan informasi produk, meningkatkan kontrol persediaan, mengurangi konsumsi energi, dan penelusuran aset serta keamanan. Sektor ini dibagi menjadi tiga segmen utama: a. Toko, meliputi supermarket, pusat perbelanjaan, serta situs toko tunggal dan pusat distribusi. b. Perhotelan, meliputi hotel, restoran, bar, kafe dan klub. c. Segmen khusus meliputi SPBU, game, bowling, bioskop, konser, balap, dan pameran. 8) Sektor Keamanan Sektor Keamanan Publik sangat luas dan dibagi menjadi lima segmen: a. Layanan darurat, meliputi polisi, pemadam kebakaran, jasa ambulans serta kerusakan mobil dan layanan pengaturan. b. Infrastruktur Publik, meliputi pemantauan lingkungan termasuk dataran banjir, instalasi pengolahan air. Hal ini berkaitan dengan iklim dan meteorologi.
15
c. Pelacakan meliputi manusia (pekerja mandiri, parolees, dll), hewan, pengiriman dan pos, kemasan dan pelacakan bagasi. d. Peralatan meliputi senjata militer, kendaraan militer, kapal, pesawat dan peralatan lainnya. e. Pengawasan, meliputi pengawasan tetap (CCTV, Kamera Kecepatan) serta keamanan militer dan radar / satelit. 9) Sektor Teknologi dan Jaringan Sektor ini dibagi menjadi dua segmen utama: a. Jaringan perusahaan, meliputi peralatan kantor seperti mesin fotokopi, printer, mesin cap serta pemantauan jarak jauh PBXs, IT/komponen pusat data dan komponen jaringan pribadi. b. Jaringan publik termasuk infrastruktur pembawa seperti menara selular, pusat data publik, sistem pasokan listrik dan penyejuk ruangan. Kategori ini berbeda dari manajemen fasilitas di sektor pembangunan.
16
Penulis menemukan beberapa implementasi unik IoT dalam produk yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang dihimpun dari beberapa laman website, yaitu : 1) Kimono bayi dengan brand Mimo yang memiliki hiasan berbentuk kura-kura yang mampu mengirim data ke receiver berwujud bunga teratai, yang kemudian mengirimkan informasi ke aplikasi iOS atau Android via koneksi Internet. Kimono ini mampu memonitor napas, posisi tubuh, aktivitas tidur, dan temperatur kulit bayi yang dapat dilacak secara real-time via aplikasi khusus pada ponsel. Selain itu karena terdapat mikrofon pada aksesori kurakura tadi, Anda juga dapat mendengar suara di sekitar bayi. 2) Sepeda pintar buatan Vanhakws, perusahaan rintisan asal Toronto, Kanada. Sepeda bernama Valour ini dilengkapi general positioning system atau GPS dan beragam sensor serta koneksi Wi-Fi dan Bluetooth untuk memudahkan berkomunikasi dengan ponsel atau jam pintar. Valour dapat mendeteksi kendaraan
yang
ada
di
blindspot
pengendara
untuk
meminimalkan
terjadinya kecelakaan. Selain itu, setiap digunakan, sepeda ini akan merekam data perjalanan, misal apakah ada lubang pada rute yang dilewati. Pada sesi bersepeda berikutnya, Valour dapat merekomendasikan rute yang lebih nyaman untuk dilewati. 3) Alat penyiram tanaman otomatis bernama Open Sprinkler tidak hanya mampu menyiram tanaman sesuai jadwal, namun juga mendasarkan penyiraman dengan kondisi kelembapan tanah sehingga penggunaan air jadi lebih efisien. Alat ini terhubung ke internet via Ethernet atau Wi-Fi. 4) Colokan pintar, atau smart plugs dengan koneksi Wi-Fi ini menjadi perantara antara colokan biasa di rumah Anda dengan peralatan rumah tangga seperti oven atau lampu. Alat ini bisa digunakan utuk menyalakan atau mematikan sambungan listrik lewat aplikasi ponsel dari mana saja, asalkan dalam jangkauan Internet. Ada pula yang bahkan mampu memonitor berapa daya yang digunakan sehingga dapat menghemat energi, yang ujung-ujungnya menekan biaya. 5) Sistem peringatan bencana Ninja Sphere. Alat ini merupakan hub yang dapat tersambung dengan bermacam sensor dan alat pintar buatan brand lain, seperti sensor suhu, sensor gerakan, lampu pintar, colokan pintar, dan
17
banyak lagi. Ninja Sphere, yang terhubung ke Internet lewat Wi-Fi ini, mampu menarik data dari sensor yang berada dalam jaringan rumah. Contohnya, suhu luar dan dalam ruangan. Ketika ada lonjakan suhu secara mendadak, Anda akan mendapat notifikasi via aplikasi ponsel. Anda pun dapat menghubungi tetangga atau pihak yang berkepentingan untuk melakukan pengecekan sebelum terlambat. Beberapa contoh konkrit lainnya dari implementasi IoT pada produk “wearable” yang telah mendunia, selain smart phone, adalah : Google Glass, Google Nest, Nike Fit, dan Samsung Smart Watch. Tidak hanya wearables, Samsung juga merambah dan mengembangkan teknologi IOT di bidang consumer appliances seperti : Smart Air Conditioner, Smart TV, Smart Refrigerator. Pada tahun 2017, menurut CEO Samsung, 90% dari semua produk Samsung akan berupa perangkat IOT, termasuk semua televisi dan perangkat mobile. Dua tahun berikutnya, semua produk Samsung akan siap dengan koneksi IOT. Kompetitor terdekat Samsung, yakni Apple pun memiliki upaya di bidang IOT dengan proyek Homekit, yang merupakan protokol pengontrol rumah pintar melalui sistem operasi iOS. Beberapa produk Apple tersebut antara lain iHome, Incipio, GridConnect, dan iDevices. Dipasarkannya produk-produk consumer goods IOT menandai kebangkitan dari IoT. Berdasarkan prediksi perusahaan IT terkenal Cisco, pada tahun 2020, akan ada 50 milyar alat-alat yang terhubung dengan Internet, 400 juta alat-alat dari jumlah tersebut adalah perangkat dalam kategori wearables. Selain benda keseharian, seperti yang dibahas dalam bab sebelumnya, konsep IoT ini juga bisa diterapkan pada sebuah kota, Smart City. Misalnya dengan menerapkan e-identification authorization yang dapat memangkas penggunaan kertas, memperkecil risiko pemalsuan surat, serta merekam semua historis dan log surat dengan baik. Sebagai best practice, salah satunya adalah Copenhagen. Ambisi kota ini adalah menciptakan kondisi kota yang ramah lingkungan, di mana tingkat emisi karbon mencapai 0% di tahun 2025, dan memanfaatkan revolusi Green Technology. Dengan adanya Green Technology, Intelligence Street Lighting, serta pemanfaatan solar panel untuk energi publik, menjadikan Copenhagen mampu menjadi salah satu Smart City di kawasan Eropa.
18
4. Teknologi Pengimplementasian Internet of Things Cara
Kerja
IoT
yaitu
dengan
memanfaatkan
sebuah
argumentasi
pemrograman, dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan
manusia dan
dalam jarak
berapapun.
Internetlah
yang
menjadi
penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung. IoT mengacu pada pengidentifikasian suatu objek yang direpresentasikan secara virtual di dunia maya atau Internet. Jadi dapat dikatakan bahwa IoT adalah bagaimana suatu objek yang nyata di dunia ini digambarkan di dunia maya (Internet).
Bahkan
“Starbucks” dalam
beberapa
tahun
ke
depan,
berencana menghubungkan kulkas dan mesin kopi milik mereka dengan teknologi IoT. Sehingga mereka dapat meningkatkan pelayanan mereka dengan mengetahui apa saja yang lebih disukai konsumen, meramalkan kebutuhan stock barang (kopi, dan lain-lain), dan masih banyak lainnya dan pada akhirnya efisiensi dan keuntungan akan meningkat.
19
Mari kita bayangkan ketika semua benda, bahkan manusia, hewan dan tumbuhan dilengkapi dengan alat pengidentifikasian, maka mereka bisa dikelola secara efisien dengan bantuan komputer. Dan pengidentifikasian tersebut dapat dilakukan dengan beberapa teknologi seperti kode batang (Barcode), Kode QR (QR Code) dan Identifikasi Frekuensi Radio (RFID). a) Kode Batang Kode batang atau lebih dikenal dengan bahasa inggrisnya barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dapat dibaca oleh alat scannernya. Kode batang pada awalnya digunakan untuk otomatisasi pemeriksaan barang di swalayan dan hingga saat ini kode batang (tipe Universal Price Codes) kebanyakan masih digunakan untuk hal tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya keuntungan yang dapat diambil dari penggunaan kode batang, yaitu : Proses Input Data lebih cepat, karena scanner kode batang dapat membaca / merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual. Proses Input Data lebih tepat, karena teknologi kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data. Proses Input lebih akurat mencari data, karena
teknologi kode batang
mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi. Mengurangi Biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang dan memiliki harga yang lebih murah daripada RFID. Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan. Prinsip kerja kode batang sangatlah sederhana, yaitu ketika kode batang didekatkan
pada
scanner
atau
pemindainya,
maka
scannernya
akan
memancarkan cahaya dan mengidentifikasi informasi atau kode yang ada pada kode batang tersebut. b) Kode QR Kode QR (Quick Response Code) adalah suatu kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, salah satu divisi pada Denso Corporation yang merupakan perusahaan jepang. Sesuai namanya Kode QR diciptakan untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons
20
yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang. Pada zaman sekarang ini kode QR banyak digunakan sebagai alat penaut fisik yang dapat menyimpan alamat dan URL, nomer telepon, teks dan sms yang dapat digunakan pada majalah, surat harian, iklan, pada tanda-tanda bus, kartu nama ataupun media lainnya. Atau dengan kata lain sebagai penghubung secara cepat konten daring (dalam jaringan/online) dan konten luring (luar jaringan/offline). Kehadiran kode ini memungkinkan semua orang berinteraksi dengan media yang ditempeli oleh kode QR, melalui ponsel secara efektif dan efisien. Semua orang juga dapat menghasilkan dan mencetak sendiri kode QR, sehingga orang lain dapat dengan mudah mengakses alamat URL ataupun segala informasi yang disimpan oleh kode QR tersebut. c) Identifikasi Frekuensi Radio Identifikasi Frekuensi Radio atau RFID (Radio Frequensi Identifity) merupakan salah satu teknologi implementasi dari Internet of Things. Secara singkatnya, RFID
adalah
sebuah
metode
identifikasi
secara
otomatis
dengan
menggunakan suatu piranti yang disebut RFID tag atau transponder. Pada zaman modern sekarang ini, RFID merupakan teknologi yang sudah umum (banyak
digunakan),
dikarenakan
kegunaan
dan
efisiensinya
dalam
mendukung segala aktivitas kehidupan manusia. Baik pada sektor produksi, distribusi maupun konsumsi. Hal ini dikarenakan label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Sehingga memudahkan penggunanya untuk mendata (mengetahui
jumlah
maupun
keberadaan
atau
lokasi)
barang
yang
dimilikinya tersebut. Prinsip kerja RFID sangatlah sederhana yaitu RFIDtag (label RFID) memuat informasi dalam bentuk elektronik dan ketika bertemu dengan RFIDreadernya, informasi itu akan dikirimkan ke RFIDreader dalam bentuk gelombang radio (makanya disebut Radio Frequensi Identifity). Sehingga benda tersebut dapat teridentifikasi oleh RFIDreadernya. Metode yang digunakan oleh IoT adalah nirkabel atau pengendalian secara otomatis tanpa mengenal jarak. Pengimplementasian IoT sendiri biasanya
21
selalu mengikuti keinginan si developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang ia ciptakan, apabila aplikasinya itu diciptakan guna membantu monitoring sebuah ruangan maka pengimplementasian IoT itu sendiri harus mengikuti alur diagram pemrograman mengenai sensor dalam sebuah rumah, berapa jauh jarak agar ruangan dapat dikontrol, dan kecepatan jaringan internet yang digunakan. Perkembangan teknologi jaringan dan Internet seperti hadirnya IPv6, 4G, dan Wimax, dapat membantu pengimplementasian Internet of Things menjadi lebih optimal, dan memungkinkan jarak yang dapat di lewati menjadi semakin jauh, sehingga semakin memudahkan kita dalam mengontrol sesuatu. Arsitektur IoT
5. Kelebihan dan Kritik atas Internet of Things Banyak manfaat yang didapatkan dari implementasi IoT. Pekerjaan yang kita lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien, misalnya penggunaan barcode yang tertera pada sebuah produk di sektor retail. Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling banyak terjual dan produk mana yang kurang diminati, kita juga bisa memprediksi produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi tanpa perlu menghitung produk secara manual. Contoh lain di sektor transportasi, jika kita ingin bepergian di Singapura dengan menggunakan transportasi umum seperti MRT atau bis kita cukup menggunakan atau membeli EZ-link card. EZ-link card biasanya dipakai oleh para wisatawan yang mengunjungi Singapore sebagai pengganti uang untuk
22
membayar jasa transportasi yang telah digunakan. Sedangkan warga negara Singapura sendiri menggunakan ktp ataupun kartu pelajar sebagai alat membayarnya. Cara ini lebih efisien dan cepat daripada kita menggunakan uang tunai. Di bidang kesehatan, IOT akan menawarkan manfaat banyak untuk consumers, misalnya, pompa insulin dan manset tekanan darah yang terhubung ke aplikasi seluler memungkinkan orang untuk merekam, melacak, dan memonitor tanda-tanda vital mereka sendiri, tanpa harus pergi ke dokter. Hal ini terutama bermanfaat bagi pasien lansia, perangkat ini memungkinkan mereka untuk mengelola perawatan kesehatan mereka di rumah tanpa perlu menetap jangka panjang di rumah sakit. Pasien juga dapat memberikan pengasuh, kerabat, dan dokter akses ke data kesehatan mereka melalui aplikasi ini. , sehingga banyak manfaat. IoT dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal, misalnya, di rumah-rumah, penggunaan smart meter memungkinkan penyedia energi untuk menganalisis penggunaan energi konsumen dan mengidentifikasi masalah dengan peralatan rumah, bahkan memperingatkan pemilik rumah jika isolasi mereka tampaknya tidak memadai dibandingkan dengan tetangga mereka. Sehingga konsumen dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mereka menggunakan
listrik.
Kemudian
Home
automation
systems
memberikan
kemudahan bagi pemilik rumah untuk terhubung dengan peralatan rumah tangga mereka sehingga dapat mengontrol dengan hanya melalui satu aplikasi saja. Di jalan, connected car menawarkan semakin banyak manfaat terkait keamanan dan kenyamanan kepada konsumen. Sebagai contoh, sensor pada mobil dapat memberitahu driver kondisi jalan yang berbahaya, update software dapat terjadi secara nirkabel sehingga konsumen tidak perlu mengunjungi dealership.
Connected
car
juga
menawarkan
real-time
diagnostik
untuk
kendaraan, belum lagi fasilitas pelayanan seperti internet, navigasi, cuaca , dan informasi lalu lintas Manfaat IoT dalam B2B dan pemerintahan : Iklan dan pemasaran terhubung. Cisco percaya bahwa kategori ini (Billboards terkoneksi internet) akan menjadi tiga terbesar kategori IoT, bersamaan dengan smart factories dan sistem pendukung telecommuting. Sistem pengelolaan sampah.
23
Di Cincinnati, volume sampah masyarakat turun 17% dan volume daur ulang meningkat hingga 49% melalui pemanfaatan program “pay as you throw” berbasis teknologi IoT untuk memonitor siapa yang membuang sampah melebihi batas. Jaringan listrik pintar yang menyesuaikan tarif untuk penggunaan puncak energi. Jaringan listrik ini mewakili penghematan US$200 miliar hinga US$500 miliar per tahun sampai dengan 2025 berdasarkan McKinsey Global Institute. Sistem air cerdas. Kota Doha, Sao Paulo, dan Beijing mengurangi kebocoran air 40-50% dengan meletakkan sensor pada pompa dan infrastruktur air lainnya. Penggunaan dalam industri mencakup pabrik dan gudang terhubung, internet yang dikelola jaringan rakitan, dan sebagainya Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan oleh IoT, namun terdapat risiko yang ditimbulkan akibat peningkatan konektivitas antara perangkat dan Internet, yaitu : 1) Risiko Keamanan (Security risk) Perangkat IoT dapat menimbulkan berbagai risiko keamanan potensial yang dapat merugikan konsumen, yaitu dengan: a. memungkinkan akses yang tidak sah dan penyalahgunaan informasi pribadi; Kurangnya fasilitas keamanan pada perangkat IoT dapat memudahkan penyusup untuk mengakses dan menyalahgunakan informasi pribadi yang disimpan dalam perangkat tersebut. Misalnya, smart TV, seperti halnya personal computer atau lap top, dapat digunakan oleh pemiliknya untuk berselancar di dunia maya dan mengunggah foto-foto pribadi. Maka, kerentanan keamanan pada smart TV ini akan beresiko terhadap segala informasi yang tersimpan di dalamnya. Semakin banyak perangkat pintar (smart devices) yang diinstal oleh costumer, semakin tinggi tingkat resiko adanya penyusup memanfaatkan informasi pribadi pemilik. b. memfasilitasi serangan terhadap sistem lain ; dan c. menciptakan risiko keamanan; Orang yang tidak berwenang dimungkinkan mengeksploitasi kerentanan keamanan perangkat IoT untuk menciptakan risiko yang berakibat pada keamanan fisik pengguna. Misalnya, seseorang bisa melakukan hacking jarak jauh ke dua pompa insulin berbeda yang terhubung dan mengubah pengaturannya sehingga pompa tersebut tidak lagi mengalirkan obatobatan. Contoh lain, seseorang dapat memperoleh akses ke jaringan
24
komputer internal mobil, mengontrol mesin kendaraan dan rem,
tanpa
pernah secara fisik menyentuh mobil. 2) Risiko Privasi (Privacy risk) Resiko privasi melibatkan adanya pengumpulan informasi pribadi costumer atau pengguna perangkat IoT secara langsung, seperti nomor rekening keuangan atau informasi kesehatan, maupun secara tidak langsung, seperti kebiasaan, lokasi-lokasi yang didatangi, dan kondisi fisik pengguna dari waktu ke waktu, oleh perusahaan pemberi fasilitas. Data
yang
dapat
mencengangkan.
dikumpulkan
Dari
10.000
oleh rumah
satu
alat
tangga
terkecil
yang
sungguh
menggunakan
homeautomation product dari perusahaan IoT dapat menghasilkan 150 juta diskrit titik data setiap harinya atau sekitar satu titik setiap enam detik untuk setiap household. Peneliti menemukan bahwa sensor smartphone yang ada dapat digunakan untuk menyimpulkan suasana hati; tingkat stres; tipe kepribadian; gangguan bipolar; demografi (misalnya, jenis kelamin, status perkawinan, status pekerjaan, usia); kebiasaan merokok; kesejahteraan secara keseluruhan; perkembangan penyakit parkinson; pola tidur; kebahagiaan; tingkat latihan; dan jenis aktivitas fisik yang dilakukan oleh pengguna smartphone . Kesimpulan tersebut dapat digunakan untuk menyediakan layanan kepada konsumen, tetapi juga bisa disalahgunakan oleh perusahaan smartphone. Perusahaan tersebut dapat saja menjual informasi pribadi ini kepada perusahaan penyedia layanan kartu kredit, asuransi, dan lain-lain.
C. PENUTUP IOT menyajikan banyak manfaat kepada konsumen dan memiliki potensi untuk mengubah interaksi konsumen dengan teknologi secara mendasar. Di masa depan, IoT mungkin akan dapat membaurkan dunia virtual dan fisik bersama-sama dengan cara-cara yang saat ini sulit untuk dipahami.
25
Dari perspektif keamanan dan privasi, memasukkan sensor dan perangkat ke dalam ruang pribadi - seperti rumah, mobil, wearable devices, bahkan tubuh menimbulkan tantangan tertentu. Konsumen tentu saja menghendaki terjaganya keamanan dan privasi mereka. Oleh karena itu perlu adanya penegakan hukum berupa
diberlakukannya
peraturan
terkait
keamanan
data
dan
privasi,
pemberdayaan konsumen dalam menggunakan perangkat IoT, serta keterlibatan pelaku industri, akademisi, dan stakeholder lainnya yang terlibat dalam IOT untuk mempromosikan perlindungan keamanan dan privasi pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
FTC Staff. 2015. Internet of Things: Privacy & Security in a Connected World. FTC Staff report: United States
26
Tan, Lu. 2010. Future Internet: The Internet of Things. East China Normal University: Shanghai.
Sumber dari website : http://wartaekonomi.co.id/read/2015/02/08/44783/10-tren-teknologi-informasi2015-bagian -i.html (diakses pada tanggal 15 Februari 2016) http://www.indotelko.com/kanal?it=Ini-Prediksi-Tren-Teknologi-2015-dari-CTONetApp (diakses pada tanggal 15 Februari 2016) http://www.livinginternet.com/i/ii_mcluhan.htm (diakses pada tanggal 15 Februari 2016) http://indonesian.irib.ir/ranah/sosialita/item/94098-dampak-teknologi-komunikasipada-gaya-hidup-1 (diakses pada tanggal 15 Februari 2016) https://id.techinasia.com/talk/statistik-pengguna-internet-dan-media-sosialterbaru-2015 (diakses pada tanggal 15 Februari 2016) http://iot.co.id/apa-itu-internet-of-things/ (diakses pada tanggal 15 Februari 2016) http://www.purwadhikapress.com/internet-of-things-benda-pintar-yang-bisakamu-pakai-serius.html (diakses pada tanggal 16 Februari 2016) https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_of_Things (diakses pada tanggal 16 Februari 2016) http://www.rfidjournal.com/articles/view?4986 (diakses pada tanggal 16 Februari 2016) http://netnesia.com/2015/04/sejarah-internet-of-things-iot.html tanggal 16 Februari 2016)
(diakses
http://dinasweblog.blogspot.co.id/2010/11/sistem-context-aware.html pada tanggal 16 Februari 2016) https://dailysocial.id/post/siapkah-indonesia-internet-of-things/ tanggal 16 Februari 2016)
(diakses
(diakses
https://id.techinasia.com/ci-agriculture-iot-tech-in-asia-jakarta-2015 pada tanggal 16 Februari 2016)
pada
pada
(diakses
http://daily.oktagon.co.id/lima-impelementasi-internet-of-things-dalamkehidupan-sehari-hari/ (diakses pada tanggal 16 Februari 2016) http://arenalte.com/berita/industri/penerapan-iot-internet-of-things-dalamprogram-pendidikan-di-indonesia/ (diakses pada tanggal 16 Februari 2016)
27
http://mat-dis.blogspot.co.id/2014/09/implementasi-smart-city-padabeberapa.html (diakses pada tanggal 16 Februari 2016) http://dika-adhitama.blogspot.co.id/2015/10/everything-is-connected-internetof.html (diakses pada tanggal 16 Februari 2016)
RIWAYAT HIDUP Data Pribadi Nama
: Dyah Agustina Murtafiah
28
Tempat, Tanggal Lahir
: Boyolali, 14 Agustus 1984
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Perumahan Nuri Bintaro A/4, Jln. Rusa Raya, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan
Status Marital
: Menikah
Pekerjaan
: Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Keuangan
Nomor Telepon
: 087771928775
Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan Tahun 2003 -
Pendidikan Diploma III Sekolah Tinggi Akuntansi
Lokasi Tangerang Selatan,
2006 2001 -
Negara Spesialisasi PPLN SMU Negeri 1 Surakarta
2003 2000 -
SMU Negeri 5 Bengkulu
Kota Bengkulu
2001 1997 -
SLTP Negeri 1 Bengkulu
Kota Bengkulu
2000 1991 -
SD Negeri 52 Bengkulu
Kota Bengkulu
Banten Kota Solo
1997 Riwayat Pekerjaan 1. Pegawai
pada
KPKNL
Serang,
Direktorat
Jenderal
Kekayaan
Negara,
Kementerian Keuangan sejak Desember 2006 s.d. April 2012. 2. Pegawai pada KPKNL Serpong, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan sejak April 2012 s.d. sekarang. Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dyah Agustina Murtafiah
29