KATA KATA PENGANTAR PEN GANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan menyelesaikan makala makalah h yang berjudul “Emul “Emulsi si Minyak Ikan”. Ikan”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Teknologi Sediaan Liquid dan Semi Solid. Penulis menyadari baha selama penulisan makalah penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. !leh sebab itu penulis mengu"apkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu. #aka #a kalah lah in inii bu buka kanl nlah ah ka kary ryaa ya yang ng sem sempu purn rnaa ka karen renaa ma masi sih h mem memil ilik ikii ba bany nyak ak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. !leh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah. Semoga makalah ini bisa memberikan man$aat bagi penulis dan bagi pemba"a.
Tasikmalaya, Tasikmalaya, #aret %&'(
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................... ii BAB I Pendahuluan ....................................................................... 1
'.' Latar )elakang .................................................................... ' BAB II Isi ........................................................................................ 3
%.' *ormula ............................................................................... + %.% esep ................................................................................... + %.+ #onogra$i ........................................................................... + %. Penyelesaian #asalah ......................................................... ( %.( *ormula Lengkap ................................................................ %. Perhitungan dan Penimbangan ............................................ %./ Prosedur 0erja .................................................................... BAB III Pembahasan ......................................................................8
+.' 1asil Pengamatan ................................................................ 2 +.% Pembahasan .........................................................................2 BAB IV Penutu ............................................................................. !
.' 0esimpulan ..........................................................................3 DAFTAR P"STAKA ..................................................................... 1#
Sel$ia #ona Peggystia Warna - arni 4erita..... #inggu, & !ktober %&'+ *!#5LAS6 7AN T80N!L!96 S876AAN S8#6 S!L67 :98L; LAP!AN PA0T605# *!#5LAS6 7AN T80N!L!96 S876AAN S8#6 S!L67 :98L;
5ntuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menempuh mata kuliah *ormulasi dan Teknologi Sediaan Semi Solid
7isusun oleh Sel$ia #ona Peggystia
''.&3
A0A78#6 *A#AS6 P5TA 6N7!N8S6A #ALAN9
)A) 6 P8N7A15L5AN '.' Latar )elakang Seiring dengan semakin berkembangnya sains dan tekhnologi, perkembangan di dunia $armasi pun tak ketinggalan. Semakin hari semakin banyak jenis dan ragam penyakit yang mun"ul. Perkembangan pengobatan pun terus di kembangkan. )erbagai ma" am bentuk sediaan obat, baik itu liquid, solid dan semisolid telah dikembangkan oleh ahli $armasi dan industri. Ahli $armasi mengembangkan obat untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang bertujuan untuk memberikan e$ek terapi obat, dosis yang sesuai untuk di konsumsi oleh masyarakat. Selain itu, sediaan semisolid digunakan untuk pemakaian luar seperti krim, salep, gel, pasta dan suppositoria yang digunakan melalui rektum. 0elebihan dari sediaan semisolid ini yaitu praktis, mudah dibaa, mudah dipakai, mudah pada pengabsorbsiannya.
, gel kadang-kadang disebut jeli, merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang ke"il atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu "airan. #enurut *ormularium Nasional, gel adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari ?arah ke"il senyaa anorganik atau makromolekul senyaa organik, masing-masing terbungkus dan saling terserap oleh "airan. #enurut Ansel, gel dide$inisikan sebagai suatu system setengah padat yang terdiri dari suatu disperse yang tersusun baik dari partikel anorganik yang terke"il atau molekul organi" yang besar dan saling diresapi "airan. %.% Penggolongan 9el
#enurut *armakope 6ndonesia 8disi 6> penggolongan sediaan gel dibagi menjadi dua yaitu@ '.
9el sistem dua $ase 7alam sistem dua $ase, jika ukuran partikel dari $ase terdispersi relati$ besar , massa gel kadang-kadang dinyatakan sebagai magma misalnya magma bentonit. )aik gel maupun magma dapat berupa tiksotropik, membentuk semipadat jika dibiarkan dan menjadi "air pada pengo"okan.Sediaan harus diko"ok dahulu se belum digunakan untuk menjamin homogenitas. %. 9el sistem $ase tunggal 9el $ase tunggal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar sama dalam suatu "airan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dan "airan. 9el $ase tunggal dapat dibuat dari makromolekul sintetik misalnya karboner atau dari gom alam misanya tragakan.
%.+ 0euntungan dan 0ekurangan 9el 0euntungan dan kerugian menurut La"hman, '33 @ '. 0euntungan sediaan gel 5ntuk hidrogel@ e$ek pendinginan pada kulit saat digunakan, penampilan sediaan yang jernih dan elegan, pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan $ilm tembus pandang, elastis, mudah di"u"i dengan air, pelepasan obatnya baik, kemampuan penyebarannya pada kulit baik. %. 0ekurangan sediaan gel 5ntuk hidrogel@ harus menggunakan ?at akti$ yang larut di dalam air sehingga diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti sur$aktan agar gel tetap jernih pada berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah di"u"i atau hilang ketika berkeringat, kandungan sur$aktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal. a. 0egunaan 9el 0egunaan sediaan gel se"ara garis besar di bagi menjadi empat seperti@ '. 9el merupakan suatu sistem yang dapat diterima untuk pemberian oral, dalam bentuk sediaan yang tepat, atau sebagai kulit kapsul yang dibuat dari gelatin dan untuk bentuk sediaan obat longa"ting yang diinjeksikan se"ara intramuskular. %. 9elling agent biasa digunakan sebagai bahan pengikat pada granulasi tablet, bahan pelindung koloid pada suspensi, bahan pengental pada sediaan "airan oral, dan basis suppositoria. +. 5ntuk kosmetik, gel telah digunakan dalam berbagai produk kosmetik, termasuk pada shampo, par$um, pasta gigi, kulit dan sediaan peraatan rambut. . 9el dapat digunakan untuk obat yang diberikan se"ara topikal Bnon strerilC atau dimasukkan ke dalam lubang tubuh atau mata Bgel sterilC. %. Si$at dan 0arakteristik 9el #enurut La"hman, dkk. '33 sediaan gel memiliki si$at sebagai berikut@ '. Dat pembentuk gel yang ideal untuk sediaan $armasi dan kosmetik ialah inert, aman dan tidak bereaksi dengan komponen lain. %. Pemilihan bahan pembentuk gel harus dapat memberikan bentuk padatan yang baik selama penyimpanan tapi dapat rusak segera ketika sediaan diberikan kekuatan atau daya yang disebabkan oleh pengo"okan dalam botol, pemerasan tube, atau selama penggunaan topi"al.
+. 0arakteristik gel harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan sediaan yang diharapkan. . Penggunaan bahan pembentuk gel yang konsentrasinya sangat tinggi atau )# besar dapat menghasilkan gel yang sulit untuk dikeluarkan atau digunakan. (. 9el dapat terbentuk melalui penurunan temperatur, tapi dapat juga pembentukan gel terjadi setelah pemanasan hingga suhu tertentu. 4ontoh polimer seperti #4, 1P#4 dapat terlarut hanya pada air yang dingin yang akan membentuk larutan yang kental dan pada peningkatan suhu larutan tersebut akan membentuk gel. . *enomena pembentukan gel atau pemisahan $ase yang disebabkan oleh pemanasan disebut thermogelation. Sediaan gel umumnya memiliki karakteristik tertentu, yakni Bdisperse system, Eol % hal 3/C@ '. Selling 9el dapat mengembang karena komponen pembentuk gel dapat mengabsorbsi larutan sehingga terjadi pertambahan Eolume. Pelarut akan berpenetrasi diantara matriks gel dan terjadi interaksi antara pelarut dengan gel. Pengembangan gel kurang sempurna bila terjadi ikatan silang antar polimer di dalam matriks gel yang dapat menyebabkan kelarutan komponen gel berkurang. %. Sineresis Suatu proses yang terjadi akibat adanya kontraksi di dalam massa gel. 4airan yang terjerat akan keluar dan berada di atas permukaan gel. Pada aktu pembentukan gel terjadi tekanan yang elastis, sehingga terbentuk massa gel yang tegar. #ekanisme terjadinya kontraksi berhubungan dengan $ase relaksasi akibat adanya tekanan elastis pada saat terbentuknya gel. Adanya perubahan pada ketegaran gel akan mengakibatkan ja rak antar matriks berubah, sehingga memungkinkan "airan bergerak menuju permukaan. Sineresis dapat terjadi pada hidrogel maupun organogel. +. 8$ek suhu 8$ek suhu mempengaruhi struktur gel. 9el dapat terbentuk melalui penurunan temperatur tapi dapat juga pembentukan gel terjadi setelah pemanasan hingga suhu tertentu. Polimer seperti #4, 1P#4, terlarut hanya pada air yang dingin membentuk larutan yang kental. Pada peningkatan suhu larutan tersebut membentuk gel. *enomena pembentukan gel atau pemisahan $ase yang disebabkan oleh pemanasan disebut thermogelation.
. 8$ek elektrolit 0onsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan berpengaruh pada gel hidro$ilik dimana ion berkompetisi se"ara e$ekti$ dengan koloid terhadap pelarut yang ada dan koloid digaramkan BmelarutC. 9el yang tidak terlalu hidro$ilik dengan konsentrasi elektrolit ke"il akan meningkatkan rigiditas gel dan mengurangi aktu untuk menyusun diri sesudah pemberian tekanan geser. 9el Na-alginat akan segera mengeras dengan adanya sejumlah konsentrasi ion kalsium yang disebabkan karena terjadinya pengendapan parsial dari alginat sebagai kalsium alginat yang tidak larut. (. 8lastisitas dan rigiditas Si$at ini merupakan karakteristik dari gel gelatin agar dan nitroselulosa, selama trans$ormasi dari bentuk sol menjadi gel terjadi peningkatan elastisitas dengan peningkatan konsentrasi pembentuk gel. )entuk struktur gel resisten terhadap perubahan atau de$ormasi dan mempunyai aliran Eiskoelastik. Struktur gel dapat berma"am-ma"am tergantung dari komponen pembentuk gel. . heologi
Larutan pembentuk gel Bgelling agentC dan dispersi padatan yang ter$lokulasi memberikan si$at aliran pseudoplastis yang khas, dan menunjukkan jalan aliran nonneton yang dikarakterisasi oleh penurunan Eiskositas dan peningkatan laju aliran. %.( 0omponen 9el 5ntuk kompenen gel di bagi menjadi dua gilling agents dan bahan tambahan. 7isetiap sedian gel harus memilik kedua komponen seperti yang ada di baah ini@ '. 9elling Agent. Sejumlah polimer digunakan dalam pembentukan struktur berbentuk jaringan yang merupakan bagian penting dari sistem gel. Termasuk dalam kelompok ini adalah gom alam, turunan selulosa, dan karbomer. 0ebanyakan dari sistem te rsebut ber$ungsi dalam media air, selain itu ada yang membentuk gel dalam "airan non-polar. )eberapa partikel padat koloidal dapat berperilaku sebagai pembentuk gel karena terjadinya $lokulasi partikel. 0onsentrasi yang tinggi dari beberapa sur$aktan non-ionik dapat digunakan untuk menghasilkan gel yang jernih di dalam sistem yang mengandung sampai '(F minyak mineral. '. )ahan tambahan a. Pengaet #eskipun beberapa basis gel resisten terhadap serangan mikroba, tetapi semua gel mengandung banyak air sehingga membutuhkan pengaet sebagai antimikroba. 7alam pemilihan pengaet harus memperhatikan inkompatibilitasnya dengan gelling agent. b. Penambahan bahan higroskopis )ertujuan untuk men"egah kehilangan air. 4ontohnya gliserol, propilenglikol dan sorbitol dengan konsentrasi '&-%& F. ". 4helating agent )ertujuan untuk men"egah basis dan ?at yang sensitiEe terhadap logam berat. 4ontohnya 87TA. %. Alasan Pemilihan )ahan Praktikum pembuatan gel dilakukan untuk dua $ormula, $ormula pertama bahan yang digunakan adalah asam borat yang berkhasiat sebagai antisepti". Antiseptik merupakan obat yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan dan membrane mukosa. *ormulasi kedua, bahan yang digunakan gentami"in yang digunakan untuk antibiotik. 9entami"in merupakan antibiotik golongan aminoglikosida yang aktiEitasnya menembus bakteri melalui pori, sehingga menghambat sintesis protein dengan begitu dapat mematikan sel bakteri. )ahan tambahan yang digunakan pada $ormulasi satu dan dua adalah nipagin dan 4#4-Na. Nipagin digunakan untuk pengaet, dengan kadar yang ditentukan dapat mempertahankan stabilitas suatu sediaan agar tidak "epat rusak dan juga ditentukan berdasarkan basis gel dan tipe AG# dan #GA. 4#4-Na digunakan untuk bahan dasar untuk membentuk gel, karakteristiknya yang mudah mengembang dengan prosedur pe mbuatan yang benar, dapat ber"ampur dengan bahan akti$ dan tampilannya yang jernih merupakan solusi bahan yang "o"ok digunakan sebagai pembentuk gel dan 4#4-Na dilarutkan dengan air panas karena dapat memutuskan ikatan yang ada.
%./ #onogra$i )ahan Pada praktikum pembuatan sediaan gel kali ini digunakan bahan-bahan sebagai berikut@ '. Asam )orat B*6 666, hal 3C Asam borat merupakan serbuk hablur putih atau sisik mengkilap tidak berarna, kasar tidak berbau, rasa agak asam dan pahit kemudian mentah. Larut dalam %& bagian air, dalam + bagian air mendidih, dalam ' bagian etanol dan dalam ( bagian gliserol P. Penyimpanan dalam adah tertutup baik dan khasiatnya sebagai antiseptikum ekstren. %. 9entamisin B*6 6>, hal &C 9entami"in merupakan serbuk putih sampai kekuning-kuningan. Larut dalam air, tidak larut dalam etanol, dalam aseton, dalam kloro$orm, dalam eter dan dalam ben?ena. )ahan ini memiliki rotasi jenis antara H'&/I dan H'%'I. 7engan -2JgG mL. 7ipasaran yang dijual umumnya dengan kadar &,' dan &,+F. 5mumnya digunakan sebagai antibiotikum. +. 4arboKymethy"elulosum Natri"um B*6 6>, hal '/(C 4#4-Na merupakan serbuk atau granul, putih sampai krem higroskopik. #udah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal, tidak larut dalam etanol, dalam eter dan dalam pelarut organik lain. 4#4-Na digunakan sebagai pembentuk gel dengan kadar +,& ,&F. . Nipagin B*666, hal +/2C Nipagin atau #etil Paraben merupakan serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa dan dapat larut dalam (&& bagian air, dalam %& bagian air mendidih. Nipagin memiliki kadar &,&%F - &,+F sebagai ?at antimikroba. %.2 Pengujian )ahan Akti$ dan 8Ealuasi )ahan %.2.' Pengujian bahan akti$ pada praktikum kali ini adalah@ a. )obot
33,&% +&I 33,%
0eterangan@ # air@ bobot atau massa air BgC #K@ bobot atau massa ?at "air uji BgC > air@ Eolume air BmLC >K@ Eolume ?at "air uji BmLC M air@ bobot jenis air BgGmLC M K@ bobot jenis ?at "air uji BgGmLC a. otasi !ptik 5ji rotasi optik pada gentami"in yang memiliki rotasi jenis antara H'&/I dan H'%'I. otasi optik adalah besarnya sudut pemutaran bidang polarisasi yang terjadi bila sinar dileatkan melalui "airan, ke"uali digunakan lain. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sinar natrium pada lapisan "airan setebal '"m pada suhu %&I. Alat yang digunakan pada pengujian ini disebut polarimeter. %.2.% 8Ealuasi Sediaan '. !rganoleptis 8Ealuasi organoleptis menggunakan pan"a indra, mulai dari bau, arna, tekstur sedian, konsistensi pelaksanaan menggunakan subyek responden Bdengan kriteria tertentuC dengan menetapkan kriterianya pengujianya Bma"am dan itemC, menghitung prosentase masing-masing kriteria yang di peroleh, pengambilan keputusan dengan analisa statistik. %. 1omogenitas 1omogenitas sediaan gel ditunjukkan dengan ter" ampurnya bahan-bahan yang digunakan dalam $ormula gel, baik bahan akti$ maupun bahan tambahan se"ara merata. 4ara pengujian homogenitas yaitu dengan meletakkan gel pada objek glass kemudian meratakannya untuk melihat adanya partikel-partikel ke"il yang tidak terdispersi sempurna. +. 8Ealuasi p1 8Ealuasi p1 menggunakan alat p1 meter, dengan "ara perbandingan & g @ %&& ml air yang di gunakan untuk mengen"erkan, kemudian aduk hingga homogen, dan diamkan agar mengendap, dan airnya yang di ukur dengan p1 meter, "atat hasil yang tertera pada alat p1 meter. . 8Ealuasi daya sebar 7engan "ara sejumlah ?at tertentu di letakkan di atas ka"a yang berskala. 0emudian bagian atasnya di beri ka"a yang sama, dan di tingkatkan bebannya, dan di beri rentang aktu '-% menit. 0emudian diameter penyebaran diukur pada setiap penambahan beban, saat sediaan berhenti menyebar Bdengan aktu tertentu se"ara teraturC.
)A) 666 #8T!7!L!96 08
+.'.'. Alat dalam praktikum pembuatan gel dibutuhkan alat sebagai berikut@ dua mortir, stamper, sudip, sendok tanduk, sendok porselin, batang pengaduk, etiket, perkamen, glass ukur, anak timbangan, timbangan, serbet. +.'.%. )ahan yang dibutuhkan yaitu@ Asam )orat, Nipagin, 4#4-NA, 9entamisin. +.%. *ormulasi 9el +.%.' *ormulasi Asam )orat BantiseptikC G Asam )orat &,F Nipagin &,'F 4#4-NA F m$. 9elly s.u.e +.%.'.' Perhitungan )ahan '. Asam )orat %. Nipagin +. 4#4 Na F . 4#4- Na yang dibutuhkan Aqua untuk 4#4-Na +.%.'.% 4ara pembuatan@ '. 7isiapkan alat dan bahan, kemudian disetarakan timbangan. %. 7itimbang 4#4-Na (32 mg dan disiapkan air panas 3,+/% ml digelas ukur. +. Air panas dimasukkan kedalam mortir kemudian ditaburkan 4#4-Na se"ara merata diatas air panas kemudianditunggu O +& menit hingga mengembang. . Sambil menunggu 4#4-NA mengembang, ditimbang asam borat & mg dilarutkan dengan air panas ad larut. (. 7itimbang nipagin '& mg. . Setelah 4#4-Na mengembang kemudian digerus ad homogen. /. 7imasukkan asam borat kedalam mortir no. BC digerus ad homogen. 2. 7imasukkan nipagin kedalam mortir no. B/C digerus ad homogen hingga membentuk gel. 3. #assa gel yang telah terbentuk dimasukkan dalam adah dan diberi etiket berarna biru. +.%.% *ormulasi 9entamisin B AntibiotikC G 9entamisin &,' F Nipagin &,'F 4#4 Na (F m.$. 9elly s.u.e +.%.%.' Perhitungan )ahan '. 9entamisin %. Nipagin +. 4#4 Na (F . 4#4- Na yang dibutuhkan Aqua untuk 4#4-Na +.%.%.% 4ara Pembuatan
'. 7isiapkan alat dan bahan, kemudian disetarakan timbangan. %. 7itimbang 4#4-Na 32,( mg dan disiapkan air panas 3,/% ml digelas ukur. +. Air panas dimasukkan kedalam mortir kemudian ditaburkan 4#4-Na diatas air panas se"ara merata kemudian ditunggu O +& menit hingga mengembang. . Sambil menunggu 4#4-Na mengembang, ditimbang gentamisin '& mg dilarutkan dengan air ad larut. (. 7itimbang nipagin '& mg. . Setelah 4#4-Na mengembang kemudian digerus ad homogeny. /. 7imasukkan gentamisin kedalam mortir no. BC digerus ad homogeny. 2. 7imasukkan nipagin kedalam mortir no. B/C digerus ad homogen hingga membentuk gel. 3. #assa gel yang telah terbentuk dimasukkan dalam adah dan diberi etiket berarna biru. +.+ Pembahasan 7alam praktikum ini, dibuat sediaan gel. Pada pembuatan gel ini, pertama yang dilakukan adalah menimbang bahan, air panas yang sudah diukur kemudian dimasukkan ke dalam mortir kemudian ditaburkan 4#4-Na se"ara merata, ditunggu hingga mengembang. Sambil menunggu 4#4-Na mengembang, ditimbang asam borat dan dilarutkan air panas. 7itimbang juga nipagin. Setelah 4#4-Na mengembang, di masukkan asam borat ke dalam mortir yang berisi 4#4-Na, gerus ad homogen. 7i masukkan pula nipagin, gerus hingga membentuk gel. #assa gel yang terbentuk dimasukkan kedalam adah dan sediaan yang dibuat memenuhi persyaratan, karena pada saat pembuatan tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan. Sel$ia #ona Peggystia di %&.'' )erbagi % komentar@ dedek'&