KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb. Puji syukur tim penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan tuntunan, kesempatan, dan kesehatan kepada tim penulis, sehingga kami bisa menyusun makalah ini, sampai pada akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah ini, untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Jaringan Komputer Komputer Dan tidak lupa kita sampaikan shalawat beriring salam kita kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari dunia yang bodoh kepada dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan, sehingga tim penulis bisa menulis makalah ini dengan mnggunakan ilmu yang ada pada diri tim penulis. Dalam penyusunan makalah ini tim penulis banyak mendapat masukan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini tim penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pihak-pihak tersebut diantaranya : 1. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom sebagai dosen mata kuliah Jaringan Komputer 2. Saudara Pudjiono sebagai narasumber dan Sebagai Assisten Assisten Manager IT 3. Dan semua pihak yang telah telah turut membantu dalam penyusunan makalah. Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan keterbatasan ilmu , tim penulis mohon maaf kalau ada kesalahan dan kekhilafan dalam pembuatan makalah ini, baik disengaja maupun tidak disengaja. Dan sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang brsifat membangun untuk pembuatan karya tulis berikutnya yang lebih baik. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi tim penulis sendiri. Bandung, Desember 2006 Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR «««««««««««««««««««. i DAFTAR ISI ««««««««««««««««««««««« «««««««««««« ««««««««««« ii DAFTAR GAMB GAMBAR «««««««««« «««««««««««««««««««« «««««««««« iii DAFTAR TAB TABEL ««««««««««« «««««««««««««««««««««. ««««««««««. iv
BAB I PENDAHULUAN PENDA HULUAN «««««««««««««««««.
1.1 Latar B Latar Belakang Masalah ««««««««««««««.. 1.2 Maksud dan Tujuan Tuju an Makalah ««««««««««««. 1.3 Identifikasi Masalah ««««««««««««««««. 1.4 Batasan atasa n Makalah «««««««««««««««««. 1.5 Metodologi Penelitian Penelit ian ««««««««««««««« 1.6 Ruang Lingkup Kajian ««««««««««««««. ««««««««««««««... .. 1.7 Sistematika Penulisan «««««««««««««««..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Instansi ««««««««««««««.. 2.2 Landasan Teori ««««««««««««.
BAB III ANALISA JARINGAN «««««««««« ««««««««««««««.. ««««..
3.1 Data Local Area Network «««««««««««««««««. 3.1.1 Topologi Topologi LAN ««««««««««««««««« «««««««««««««««««.. 3.1.2 Media Transmisi Trans misi ««««««««««««««««. 3.1.3 Jumlah Host ««««««««««««««««««. 3.1.4 Sistem Operasi LAN «««««««««««««««
3.1.5 Perangkat Perangkat Lunak Lunak LAN «««««««««««««« 3.1.6 Perangkat Keras LAN ««««««««««««««. 3.1.7 IP Address LAN ««««««««««««««««« 3.1.8 Subnetting Subnetting IP Address Address LAN «««««««««««. 3.1.9 Model Model Hubungan LAN «««««««««««««.. 3.1.10 Ukuran Ruang LAN ««««««««««««««« 3.1.11 Pengelolaan LAN «««««««««««««««« 3.1.12 Keamanan LAN ««««««««««««««««« 3.1.13 Pemeliharaan Pemelihara an LAN «««««««««««««««. 3.1.14 Data pendukung lain «««««««««««««« 3.3 Data Internetworking ««««««««««««««««««.. 3.2.1 Nama ISP ««««««««««««««««««« 3.2.2 IP Address dan Subnetting Subnetting akses inter internet net ««««««« 3.2.3 Jumlah Jumlah Host yang yang koneksi internet «««««««««. 3.2.4 Internet Connection Sharing «««««««««««.. 3.2.5 Teknik Teknik Koneksi ke ISP «««««««««««««. «««««««««««««... 3.2.6 Besar B esar Banwidth ««««««««««««««««. 3.2.7 Manajemem Banwidth «««««««««««««« 3.2.8 Perangkat Keras Internet Inter net ««««««««««««« 3.2.9 Perangkat Lunak Internet Inter net ««««««««««««« 3.2.10 Keamanan Internet ««««««««««««««« 3.2.11 Data pendukung lainnya «««««««««««««.
BAB IV Kesimpulan dan Saran ««««««««««««««« «««««««««««««««.. ..
4.1 Kesimpilan «««««««««««« ««««««««««««««««««««««« ««««««««««« 4.2 Saran «««««««««««««« «««««««««««««««««««««««««. «««««««««««.
Lampiran «««««««««««««««««««««««««.
DAFTAR PUSTAKA «««««««««««««««««« ««««««««««««««««««««. ««.
BAB 1 PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, seperti yang telah kita ketahui perkembangan dunia informasi sangatlah cepat, dan perkembangn tersebut tidak lepas dari perkembangan komputer sebagai media pengantar informasi. Banyak manfaat yang dapt diperoleh dari teknologi informasi yang berbasiskan komputer ini, diantaranya kita dapat dengan cepat dan mudah mengirim, melihat, dan menerima informasi. Baik berbentuk suara, teks, ataupun gambar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Dan hal tersebut diatas tidak akan bisa kita dapat bila tidak adanya faktor penting pada teknologi informasi itu yaitu jaringan komputer. Karena dengan adanya jaringan komputer maka satu komputer bisa dihubungkan dengan satu satu atau lebih komputer lain. Karena itu, jelaslah bahwa jaringan komputer adalah hal yang sangat penting dalam teknologi informasi berbasis komputer, sehingga tim penulis merasa perlu untuk membuat tulisan yang berkenaan dengan jaringan komputer ini. Sehingga jaringan komputer bisa komputer bisa dikenal dan dipelajari lebih lanjut.
1 2. Maksud Dan Tujuan Maksud dan tujuan tim penulis menyusun makalah ini adalah sebagai tugas yang akan diajukan pada mata kuliah Jaringan Komputer. Selain itu tim penulis juga berharap makalah ini bisa bermafaat bagi pembaca pada umumnya dan tim penulis pada khususnya sebagai sedikit panduan dan tambahan ilmu pengetahuan mengenai
jaringan komputer. Dan juga sebagai patokan untuk pengembangan pengembangan jaringan komputer komputer lebih lanjut. 1 3. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut tersebut kami dapat dapat merngidentifikasi masalah masalah yang akan dikaji dalam penulisan laporan ini, yaitu : y
Masih kurangnya pengetahuan akan teknologi informasi khususnya internet di kalangan sekolah-sekolah sekolah-sekolah dan intansi pemerintah.
y
Kurangnya pengetahuan pengetahuan akan pentingnya pentingnya manfaat dan cara kerja internet.
1 4. Batasan Masalah Jaringan komputer adalah suaru ilmu yng sangat luas penjabarannya, sehingga tim penulis tidak bisa menguraikannya secara keseluruhan, sehingga pada makalah ini tim penulis membatasi pembahasan masalah hanyalah semua yang telah diatur sebelumnya sebelumnya yaitu makalah ini hanya hanya membahas tentang t entang hasil dari survey lapangan tim penulis. Dimakalah ini tim penulis membahas tentang sedikit instansi/organisasi tempat tim penulis melakukan survey lapangan,diantaranya nama instansi, struktur instansi/organisasi, bidang/jenis usaha instansi, dan semua hal yang dirasa perlu diketahui tentang instansi/organisasi te mpat tim penulis melakukan survey lapangan. Lalu disini tim penulis juga membahas tentang data local area network yang ada di instansi/organisasi tempat tim penulis melakukan survey lapangan seperti Topologinya, Media trasmisinya, dan tentu saja semua yang dirasa perku untuk diketahui. Lalu tim penulis juga membahas tentang data internetworking diantaranya nama ISP, IP address dan subnetting akses internet, perangkat keras, dan lunak internet, dan segala sesuatu yang diperlukan dalam data inter networking.
1 5. Metodologi Penelitian Untuk menyusun makalah ini kami tim penulis terlebih dahulu melakukan survey. Dalam survey ini kami tim penulis secara langsung bertemu dengan narasumber di warnet tempat kami melakukan survey. Dan kami secara langsung meliihat, dan bertanya tentang jaringan yang terdapat dan dipakai di warnet itu.
1 6. Ruang Lingkup Kajian Ruang lingkup dalam penelitian meliputi profil instansi yang menjadi objek penelitian, jaringan komputer yang ada di instansi tersebut dan informasi-informasi tentang bidang internet, dimana pokok-pokok pembahasan ini telah di batasi pada bagian batasan masalah.
1 7. Sistematika Penulisan Tim penulis menyusun makalah ini secara terkoordinir, dan diatur sebagaimana seharusnya sebuah makalah disusun. Sehingga berbentuk seperti yang dicantumkan dibawah ini :
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN 1.
Latar B Latar Belakang Masalah
2.
Maksud dan Tujuan
3.
Identifikasi Masalah
4.
Batasan Masalah
5.
Metodologi Penelitian
6.
Ruang Lingkup Kajian
7.
Sistematika penulisan
BAB II. Landasan Teori
BAB III. Data Hasil Survey
BAB IV. Penutup 1. Kesimpulan 2. Saran DAFTAR PUSTAKA
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Instansi Rumah Sakit Advent Bandung didirikan tanggal 2 Oktober 1950 Oleh Donald N. Hold seorang dokter dan missionaries Gereja Advent. Pada awalnya Rumah Sakit Advent berlokasi di Jalan Tamansari 40, Bandung tempat tinggal bekas orang Belanda yang diubah menjadi fasilitas kesehata n dengan kapasitas 24 tempat te mpat tidur. Rumah Sakit ini kemudian berkembang, dan pada tahun 1953 Rumah Sakit membeli tambahan tanah untuk mendirikan bangunan rumah tinggal pegawai medis dan fasilitas kesehatan lainnya. Karena respons positif dari masyarakat sekitar maka tahun 1960 Rumah Sakit Advent Bandung telah berkembang hingga 110 tempat t idur, Untuk melanyani masyarakat yang lebih luas lagi, Rumah Sakit Advent Advent dipindahkan dipindahkan ke Jalan Cihampelas 161, tempat yang lebih strategis dan lebih luas. Pada tanggal 24 January 1963 Ibu Negara Hartini Soekarno meresmikan gedung rumah sakit bertingkat 3 dengan kapasitas 150 tempat tidur. Selama bertahun ± tahun Rumah Sakit Advent Bandung dikenal dengan ³The American Hospital´ sebab kebanyakan dokter ± dokternya berasal dari Amerika Serikat. Tahun 1970 kepemimpinan rumah sakit dialihkan pada putra Indonesia. Dr Henry Novak adalah doctor bangsa asing terakhir yang menjadi pimpinan Rumah Sakit Advent Bandung. Tahun 1990 Rumah Sakit Advent Bandung adalah salah satu rumah sakit terbaik dalam fasilitas kesehatan. Satu ruang eksekutif dan 2 ruang VIP diresmikan pada bulan April 2000, kemudian 10 ruang VIP ditambahkan pada tahun 1997, sehingga rumah sakit ini berkapasitas 215 tempat tidur.
Bulan September 2000 didirikan 2 tingkat Pusat Rawat jalan dan T he Newstart Plaza Tahun 2003 ditambah satu wing di lantai 3 untuk 3 ruang rawat inap dan 6 ruang VVIP (Super VIP).Tahun 2007 ditambah 10 ruang VIP di lantai 1 dan 8 ruang VVIP di lantai 3 dan di Tahun 2009 Bulan November Didirikan 7 tingkat dengan 1 tingkat sebagai basement.Rumah Sakit Advent Bandung adalah salah satu dari 500 rumah sakit dan klinik dalam jaringan Hospital and Clinics Network sedunia yang dikelola dan dimiliki oleh Gereja Masehi Mas ehi Advent hari Ketujuh. Ketujuh. Penghargaan yang telah diraih dira ih oleh Rumah Sakit Advent antara lain lain y
Tahun 1986 Penghargaan 1, penampilan kerja Rumah Sakit Se-Jawa Barat.
y
Tahun 1994 Penampilan Terbaik, dalam bidang Penerapan Standart Pelayanan, Penampilan RS dan Penanggulangan Kanker,
y
Dan AKREDITASI, Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Akreditasi selama 12 tahun.
2.2. Local Area Network (LAN) LAN (Local Area Network) atau lebih dikenal dengan jaringan komputer (JarKom) adalah kumpulan kumpulan dari perangkat komputer, printer, dan perangkat-perangkat perangkat-perangkat lain yang saling berhubungan serta dapat µbekerja sama¶, berkomunikasi dan berµkolaborasi¶ satu sama lainnya. lai nnya. Karakteristik yang umum terdapat pada LAN adalah :
Keterbatasan area/lokasi geografi geografi operasi.
Tranfer data kecepatan tinggi t inggi
Koneksi terus-menerus ke service local
Umumnya lebih murah dari jaringan WAN
Umumnya menggunakan kabel sebagai media tra nsmisi.
2.3. Desain LAN Dua hal utama yang menjadi permasalahan dalam membangun atau mengimplementasikan LAN, yaitu :
2.3.1. Jarak Local Area Network dibatasi oleh jarak. Penyebab utamanya adalah keterbatasan media transmisi. Kabel, sebagai media transmisi, yang membawa data akan mengalami peredaman sehingga tidak mampu membawa data pada jarak yang sangat jauh. Untuk jarak / jangkauan tertentu dapat dipergunakan repeater untuk memperkuat sinyal transmisi. Namun jika jarak terlalu jauh, penggunaan repeater yang sangat banyak akan menyebabkan biaya yang besar. Solusi untuk hal tersebut adalah dengan membangun sistem WAN. 2.3.2. Biaya
Dalam mendesain dan membangun suatu LAN, biaya adalah hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Komponen biaya ini tergantung pada topologi, komponen atau peralatan yang dipergunakan, media transmisi dan lain-lain. Semakin besar jaringan LAN yang dibangun, semakin banyak perangkat yang dibutuhkan, semakin besar biaya yang dibutuhkan. dibutuhkan.
2.4. Topologi ( Arsitektur ) LAN Secara umum, topologi LAN terdiri atas Bus, Ring, dan Star. Masing-masing topologi mempunyai kelebihan dan kelemahan. Topologi Bus, Ring, dan Star telah dikembangkan sebagai media transmisi yang digunakan oleh LAN. Kemajuan media transmisi turut memperbaiki performansi LAN.
2.4.1.
T
l
iB
Topol Topologi ogi bus adal ada lah topol opologi ogi t adi adisional onal unt untuk st standard Et Ethernet hernet Karak ter istik tik ttopol opologi ogi bus :
Kabel Kabel jar jar ingan terhubung ke tiap tiap--tiap tiap µworkst µworkstation¶ tion¶ secara lin linier.
Sinyal nyal
di broadcast broadcast ke semua termi erminal nal tetapi api yang merespon hanya
yang mempunyai mempunya i alamat amat tu juan juan yang sesuai sesua i sement sementara termi erminal nal yang lain tidak tidak member ikan respon.
Keunt Keuntungan
: Mudah pada saat saat set setup awal awal.
Kerugi Kerugian
: Jika ter jad jadii kerusakan pada kabel kabe l ( put putus, korosit koros it dll )
akan 2.4.2.
T
berpengaruh terhadap sel seluruh j uruh jar ar ingan. l
i
i
Karak ter istik tik ttopol opologi ogi r ing : y
Link
"uni "unidirecti rectiona onall" menghubungkan bagi bag ian "transmit ransmit"" dar i sat satu termi erminal nal ke
bagai bagain pener ima dar i termi erminal nal lain. y
Termi Terminal nal mengi mengir imkan frame ke termi erminal nal ber ikut kutnya (downst (downstream member) dal dalam Ring. Ring.
y
jar ingannya, Keunt Keuntungan : Keunt Keuntungannya hanya pada penggunaan pan j pan jang ang jar it. yang lebi ebih pendek akan menggunakan kabel kabe l yang lebi ebih sedi sedik it.
y
Kerugian : Kerugiannya adalah jika kabel terputus diantara terminal akan mempengaruhi keseluruhan LAN (hanya untuk standard Token Ring). Topologi Ring biasanya memerlukan biaya yang lebih mahal dalam penerapannya.
2.4.3. Topologi Star
Dalam topologi Star, tiap-tiap terminal terhubung ke konsentrator (hub/switch sentral) yang berfungsi sebagai penguat multi-port ( "multi-port repeater "). Tiap terminal melakukan " broadcast" broadcast " ke seluruh terminal yang terhubung ke konsentrator.
y
Keuntungan : Keuntungan topologi Star adalah jika kabel terputus hanya mempengaruhi satu terminal. Terminal dapat ditambahkan dengan mudah, tanpa mempengaruhi mempengaruhi keseluruhan jaringan.
y
Kerugian : Kerugian hanya pada penggunaan kabel yang terlalu banyak kar ena jarak fisik.
2.4.4. Topologi Tree
Topologi Tree merupakan gabungan dari topologi linier bus dan topologi star. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
2.5. Perangkat Jaringan Komputer Dalam membangun suatu sistem LAN, terdapat sejumlah perangkat yang dipergunakan, penggabungan perangkat-perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur network. 2.5.1. Repeater / Penguat
Repeater, bekerja pada layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak merubah informasi yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter informasi. Repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh. 2.5.2. Bridge
Bridge digunakan untuk menghubungkan dua buah LAN dan memungkinkan paket data dari satu LAN ke LAN yang lain. Sebuah bridge menyediakan sambungan antara dua tipe LAN yang sama misalnya Ethernet LAN dan Token Passing. Dengan bridge dapat memperluas jaringan LAN, sehingga semua segmen yang saling berhubungan satu sama yang lainnya menjadi bagian dari LAN yang lebih besar.
Bridge
adalah
"intelligent
repeater ".
Bridge
menguatkan
sinyal
yang
ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, Brigde mampu menentukan tujuan. 2.5.3. Hub
Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan tujuan. Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex. 2.5.4. Router
Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah. 2.5.5. Switch
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter infor masi ke dan dari tujuan yang spesifik.
2.6. Media Transmisi Local Are Network mempergunakan empat tipe kabel sebagai media transmisinya : 2.6.1. Coaxial
Karakteristik kabel coaxial : y
Sebuah konduktor tembaga
y
Lapisan pembungkus dengan sebuah ³kawat ground´
y
Sebuah lapisan paling luar
Kabel coaxial digunakan pada topologi bus. Saat ini beberapa produk LAN tidak lagi mendukung penggunaan coaxial. Protokol Ethernet yang dikembangkan dengan menggunakan kabel coaxial : y
y
10B 10Base5 / Kabel ³Thicknet´ o
Sebuah kabel coaxial RG/U-8
o
Merupakan kabel ³original´ Ethernet
o
Tidak dipergunakan lagi untuk LAN µ modern¶
10B 10Base2 / Kabel ³Thinnet´ o
Sebuah kabel coaxial RG/U-58
o
Mempunyai diameter yang lebih kecil dari ³T hicknet´. hicknet´.
o
Menggantikan penggunaan ³thicknet´.
o
Tidak direkomendasikan lagi, tapi masih dipergunakan, umumnya umumnya pada jaringan berskala sangat kecil.
2.6.2. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel "Unshielded Twisted Pair " (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin
yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori:
Kategori
Performansi (MHz)
Penggunaan
CAT 1
1
Voice, Mainframe, Dumb Terminal Ter minal
CAT 2
4
4 MB Token Ring
CAT 3
10
10MB 10MB Ethernet
CAT 4
20
16 MB Token Ring
CAT 5
100
100 M B Ethernet
2.6.3. Shielded Twisted Paid (STP)
"Shielded Twisted Pair " (STP) adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel ("twisted pair "). Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan TokenRing IB IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
Kel Kelemahan Kabel Kabel STP : y
ttenuasii Attenuas
meni meningkat ngkat pada frekuensi frekuens i tingg tinggii.
y
Pada frekuensi frekuens i tingg tinggii,
kesei keseimbangan menurun sehi seh ingga
tidak tidak dapat dapat
mengkompensasi mengkompensas i timbu timbullnya "crosst "crosstalk" dan si s inyal nyal "noi "noise´ y
Harganya
2.6.4. Fi
cukup mahal maha l
Optii Opt
Kabel Kabel Fi ber Optik tik adal ada lah teknol eknologi ogi kabel kabel terbaru. Terbuat Terbuat dar i glas opti optik. k. Di tengah-t engah-tengah kabel kabel terdapat erdapat f ilamen ilamen gl glas, yang di disebut sebut "core", dan di di kelili keliling ngii lapi ap isan "cl "claddi adding", "buffer coati coa ting", ng", mat mater ial penguat penguat, dan peli pelindung ndung luar. Informasi Informasi
ditransm itransmiisikan
menggunakan
gel ge lombang
cahaya
dengan
cara
mengkonversi mengkonvers i sinyal nyal lis listr ik men jad jadii gel gelombang cahaya. Transmitt Transmitter er yang banyak digunakan adal ada lah LED at atau Laser.
Kel Kelebi ebihan kabel kabel Fi ber ber Opti Optik k :: y
Kapasit Kapasitas as bandwi bandwidth yangbesar (gi (g igabit gabitee per deti detik) k)
y
Jarak dan trnsmi rnsmisi yang lebi ebih jauh jauh (2 ( 2 ± 60 km)
y
Tahan terhadap interferensi erferensi elek tromagneti romagnetik k
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.
2.7. Kelas IP Address 2.7.1. Kelas IP Address
Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP address dikelompokkan ke dalam kelas-kelas. Dasar pertimbangan pembagian IP address ke dalam kelas-kelas adalah untuk memudahkan pendistibusian pendaftaran IP address. Dengan memberikan sebuah ruang nomor jaringan (beberapa blok IP address) kepada ISP (Internet Service Provider) di suatu area diasumsikan pengananan komunitas lokal tersebut akan lebih baik, dibandingkan dengan jika setiap pemakai pema kai individual harus meminta IP address address ke otoritas pusat, yaitu Internet Assigned Numbers Authority (IANA). IP address ini dikelompokkan dalam lima kelas : Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jaringan ini memiliki anggota yang besar. Kelas C dipakai oleh banyak jaringan, namun anggota masing-masing jaringan sedikit. Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan normal. Kelas D diperuntukkan bagi jaringan multicast, dan Kelas E untuk keperluan eksperimental. 2.7.2. Network ID dan host ID
Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal : network ID dan host ID dari suatu IP address. Setiap IP address selalu merupakan sebuah pasangan dari network-ID (identitas jaringan ) dan host-ID (identitas host dalam jarinangan
tersebut ersebu t). Net Network-ID ialah bagi bagian dar i IP address yang di digunakan unt untuk menun jukkan jukkan jar jar ingan tempat empat komput komput er ini berada.
hos t-ID Sedangkah host
ialah bagi bagian
dar i IP address yang di d igunakan unt untuk menun jukkan jukkan workst workstation, tion, server, rout router, dan semua host host TCP/IP lainnya dal da lam j am jar ar ingan terserbut erserbut. Dal Da lam sat satu jar jar ingan, host host-ID ini harus uni unik (ti (tidak dak bol boleh ada yang sa ma). y
Kelas A
Karak ter istik tik ::
IP address kel kelas
A
di ber ber ikan unt untuk j uk jar ar ingan dengan jum jumllah host host yang sangat sanga t
besar. Bit Bit per tama dar i IP addr tess kel kelas dar i IP address kel kelas A,
A
A
sel selalu di di Set 0 (nol (nol) sehi sehingga byt byte t erdepan
sel selalu bernil bernilaai ant antara angka an gka 0 dan 117. Pada IP address kel ke las
net net weork ID ialah del delapan bit bit per tama, sedangkan host hos t ID ialah 24 bit bit ber ikut kutnya.
Dengan demi demik ian, cara membaca IP address kel ke las A, mi misal salnya 113.46.5.6 ialah :
ehingga Sehi
IP address di d i atas berar ti ti host host nomor 46.5.6 pada net ne twork nomor 113.
Dengan pan jang jang host host ID yang 24 bit b it,, net network dengan IP address kel ke las menampung sek itar itar 16 j 16 ju uta host host. y
Kelas B
Karak ter istik tik ::
A
ini dapat dapat
IP address kel kelas B bi b iasanya di dialokasi okas ikan unt untuk jar jar ingan berukuran sedang dan besar. Dua bit b it per tama dar i IP address kel kelas B sel selalu di di set set 11 (sat (satu nol nol) sehi sehingga byt byt e terdepan dar i IP address kel kelas B sel selalu bernil bernilaai ant antara 118 hi hingga 191. Pada IP address kel kelas B, net network ID ialah enam bel belas bit b it per tama, sedangkan host hos t ID ialah 16 bit bit ber ikut kutnya. Dengan demi demik ian, cara membaca IP address kel ke las
A,
misal salnya
132.92.111.1 ialah :
Sehi ehingga
ti host IP address di d i atas berar ti host nomor 111.1 Pada net ne twork nomor
jang host 132.92 Dengan pan jang host ID yang 16 bit b it,, net network dengan IP address kel ke las B ini itar 65000 host dapat dapat menampung sek itar host. y
Kelas C
Karak ter istik tik ::
IP address kel kelas C awal awa lnya di digunakan unt untuk jar jar ingan berukuran kecil kec il (mi (misal salnya
LA N).
Ti Tiga bit per tama dar i IP address kel kelas C sel selalu ber isi 111. Bersama
21 bit ber ikut kutnya, angka ini membent membentuk net network ID 24 bit b it..
os-ID -tID Host
ialah 8 bit bit
terakhi erakhir. Dengan konf igurasi gurasi ini, bisa di bent bentuk sek itar itar dua ju juta net network dengan masi masing-masi ng-masing net network memili memilik k i 256 IP address. y
Kelas D
Karak ter istik tik ::
IP address kel kelas D di digunakan unt untuk keper luan IP multi mu lticas casti ting. ng. 4 bit b it per tama IP address kel kelas D di di set set 1111. Bit Bit-b -bit it ber ikut kutnya di diatur sesuai sesua i keper luan multi multicas castt group yang menggunakan IP address ii. ii. Dal Da lam multi multicas casti ting ng tidak tidak di dikenal kena l net network bit bit dan host host bit. it. y
Kelas E
Karak ter istik tik ::
Kel Kelas E adal ada lah ruang al a lamat amat yang di dicadangkan unt untuk keper luan eksper imental. IP address kel kelas E tidak tidak di digunakan unt untuk umum. 4 bit b it per tama IP address ini di set set 1111.
2.7.3. Subnetting
Masalah kedua yang berkaitan dengan bagaimana membuat suatu alokasi alamat lebih efisien, bila ternyata host yang akan kita hubungkan ke jaringan lebih kecil daripada alokasi alamat yang kita punyai. Yang jelas dengan menggunakan metoda subnetting, bit host IP address direduksi untuk subnet ini. Sebagai contoh, subnet mask diasosiasikan dengan alamat kelas B standard adalah ada lah 255.255.0.0. 255.255.0.0. Subnet mask digunakan dengan memperluas bagian jaringan dari suatu alamat kelas B dengan byte tambahan. Misalnya sub mask 255.255.255.0 255.255.255.0 berarti dua byte pertama mendefinisikan jaringan kelas B, byte ketiga menunjukkan alamat subnet, dan yang keempat baru menunjuk pada host pada subnet yang bersangkutan. Masking yang byte-oriented lebih mudah dibaca dan diartikan, tapi sebenarnya subnet masking bersifat bitoriented, jadi misalnya seseorang bisa saja membuat sub-mask 255.255.255.192. Tabel berikut mengilustrasi efek dari subnet-mask terhadap bermacam-macam alamat jaringan
IP Address
Subnetmask
Interpretasi
128.66.12.1
255.255.255.0
Host 1 pada subnet 128.66.12.0
130.97.16.132
255.255.255.192
Host 4 pada subnet 130.97.16.128
192.178.16.66
255.255.255.192
Host 2 pada subnet 192.178.16.64
132.90.132.5
255.255.240.0
Host 4.5 pada subnet 132.90.128.0
18.20.16.91
255.255.0.0
Host 16.91 pada subnet 18.20.0.0
BAB 3 ANALISA JARINGAN Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan a jukan kepada narasumber maka inilah hasil ataupun jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dan kami pun bersyukur jawaban dan pernyataan dar i narasumber bisa kami mengerti. mengerti.
3.1. Data Local Area Network 3.1.1. Topologi LAN
Untuk topologi LAN di Rumah Sakit Advent
Bandung, narasumber
menyatakan bahwa semua topologi LAN-nya terpakai semua seperti Bus, Star, Ring, Tree, dan Mesh. Alasannya adalah karena di tiap ruangan topologi tersebut menuntut untuk memakai t opologi yang berbeda-beda. berbeda-beda. A. Topologi Bus
Keuntungan Topologi Bus 1. Kemudahan dala m konfigurasi konfigurasi perangkat dan computer 2. Kabel yang dibutuhkan sedikit Kelemahan Topologi Bus 1. Membutuhkan Membutuhkan terminator t erminator sebesar 50 ohm 2. Sulit mengidentifikasi permasalahan 3. Seluruh jaringan mati bila backbonenya mati 4. Tidak cocok untuk gedung yang besar
Dan protocol yang dipakai adalah Ethernet 10 base 2, lalu untuk media transimisinya menggunakan kabel thick coaksial dengan konektornya B NC (B (Bayone Neil Concelman). Lalu pada kedua ujung kabelnya diberikan terminator sebagai mempunya resistansi 50 ohm. Setiap segmennya hanya berjarak maksimal 185 m dan bisa dipasang hingga 5 segmen sehingga jaringannya maksimal 985 m. Setiap segmen bisa diisi 30 unit computer
B. Topologi Star
Topologi Star juga memiliki beberapa keuntungan yaitu: 1. Mudah dalam pemasangan dan pengkabelan 2. Gangguan dapat diminimalisir diminimalisir 3. Mudah untuk mendeteksi kesalahan 4. Cocok untuk suatu jaringan LAN atau untuk gedung Dan adapula kekurangannya yaitu: 1. Dibutuhkan konsentrator sebagai pusat jarinngan 2. Biaya cukup mahal kar ena dibutuhkan konsentrator
3. Membutuhkan Membutuhkan banyak kabel
Untuk Topologi Star, protocol yang dipakai 10 base T dan tentu saja metode aksesnya adalah CSMA/CD.
Yang pada sebuah sebuah segmen segmen bisa mencapai mencapai 100 100 m
maksimal computer yang tersambung adalah 1024 unit. Adapun media transmisi yang dipakai adalah kabel UTP (Unshielded T wisted Pair) dengan konektornya konektornya RJ-45.
C. Topologi Ring
Keuntungan topologi ring yaitu: 1. Mudah dalam pemasangan dan pengkabelan 2. Gangguan dapat diminimalisir 3. Mudah untuk mendeteksi kesalahan 4. Cocok untuk suatu jaringan LAN atau untuk gedung gedung 5. Media transmisi menyerupai menyerupai lingkaran
Topologi Ring memakai protocol Token Ring, sebuah sinyal dalam Token Ring bergerak berputar searah jarum jam dari computer menuju computer berikutnya
Keuntungan Topologi Tree 3.1.2. Media Transmisi
Pada LAN di warnet warnet ini yang menjadi menjadi media transmisi adalah
Twisted Pair
dengan jenis kabel UTP yang menggunakan konektor RJ-45. 3.1.3. Jumlah Host
Di warnet ini terdapat 12 buah komputer yang terdiri dari 11 buah host dan 1 buah router.Dari 11 buah host satu diantaranya digunakan oleh operator. 3.1.4. Sistem Operasi LAN
Sistem operasi pada LAN di warnet ini adalah Windows XP services pack 2 pada setiap host, dan pada komputer komputer yang menjadi servernya menggunakan Linux Red Hat. Karena adanya perbedaan pada sist em operasi yang dipergunakan oleh server dan host pada LAN. 3.1.5. Perangkat Lunak LAN
LAN di warnet ini menggunakan perangkat lunak windows XP Service Pack 2 sebagai penghubung antar host, untuk server menggunakan Linux RedHat.
3.1.6. Perangkat Keras LAN
Perangkat keras yang digunakan dala m LAN ini antara lain: y
CPU
y
Monitor dengan merk Philips
y
Key Board, dan mouse
y
Hub dengan merk D-Link
3.1.7. IP Address LAN
Pada LAN ini servernya menggunakan IP Address 192.168.0.9 dan komputer host yang digunakan oleh operator menggunakan menggunakan IP Address 192.168.0.10 192.168.0.10 dan selanjutnya berurut dari 192.168.0.11 sampai dengan 192.168.0.20 dan inilah yang digunakan oleh pengguna warnet ini. 3.1.8. Subnetting IP Address LAN
Subnetting IP Address yang digunakan adalah 255,255.255.0 dengan kelas A sebagai jenis Kelas K elas IP Addressnya 3.1.9. Model Hubungan LAN
Model hubungan yang terdapat pada jaringan Lokal Area Network di UnguNet adalah model hubungan hubungan Client-Server. 3.1.10. Ukuran Ruang LAN
Warnet ini mempunyai ukuran 9 x 4 meter. 3.1.11. Pengelolaan LAN
Local Area Network (LAN) dikelola atau mendapat pengaturan langsung dari administrator. 3.1.12. Keamanan LAN (AntiVirus)
Keamanan LAN pada warnet ini menggunakan anti virus diantaranya Avast anti virus, AVG anti virus serta Deep Frezze.
3.1.13. Pemeliharaan LAN
Untuk pemeliharaan LAN disini setiap harinya dilakukan pembersihan terhadap sistem pada masing-masing komputer. Pembersihan disini maksudnya adalah merestore ulang kembali sistem komputer seperti semula, ini berarti bahawa mengembalikan keadaan komputer sebagai mana awalnya. 3.1.14. Data pendukung lain
Seperti yang yang telah disebutkan diatas jumlah host ada sebanyak 11 buah. 10 host menggunakan processor Pentium III 865 MHz dengan RAM 128 M B, lalu satu host lagi yang digunakan oleh operator menggunakan Pentium IV 2.26 GHz dengan RAM 512 MB MB.
3.2. Data Internetworking 3.2.1. Nama ISP
Warnet ini menggunakan ISP dengan nama ASTINET. 3.2.2. IP Address dan Subnetting akses internet
IP Address dan subnetting akses internet yang digunakan adalah DNS 202.134.0.155. 3.2.3. Jumlah Host yang koneksi internet
Jumlah host yang terkoneksi dengan internet ini adalah 11 host. 3.2.4. Internet Connection Sharing
ICS yang digunakan adalah CIR2. 3.2.5. Teknik Koneksi ke ISP
Teknik koneksi koneksi ke ISP-nya adalah ada lah dengan wireless dengan merk BroodB roodBrand. 3.2.6. Besar Banwidth
Pada servernya besar bandwidthnya adalah 1.3 M B dan ini dibagi ke 5 buah warnet, sehingga warnet ini mendapat sekitar 260 bit. Karena jaingan ini menggunakan WLAN sepertinya jarak sangat mempengaruhi besar bandwidth yang
didapat. Pada saat jarigan sibuk pada saat itu warnet ini hanya mendapatkan sekitar 89 bit tapi pada saat jaringan tidak sibuk warnet ini bisa mendapatkan bandwidth sampai 256 bit. 3.2.7. Manajemem Banwidth
Manajemen badwidth yang digunakan pada warnet ini adalah proxy, dengan metoda ini pada saat melakukan browsing ke internet tidak akan terlalu ter lalu lama untul koneksi ke ke situs yang ingin kita masuki karena karena sebelumnya sudah disimpan disimpan proses untuk masuk ke situs tersebut. 3.2.8. Perangkat Keras Internet
Karena komputer di warnet ini servernya berupa router dan router ini masuk ke WLAN yang terhubung denagn server maka bisa dikatakan router ini adalah workstation jadi untuk itu perangkat keras yang bisa ditemui adalah wirelss dengan merk B merk BroodB roodBrand. 3.2.9. Perangkat Lunak Internet
Untuk perangkat lunak internet sofeware yang digunakan adalah Internet explorer, dan Mozzila F irefox. 3.2.10. Keamanan Internet
Untuk keamanan internet sendiri menggunakan antivirus antara lain Avast anti virus, AVG anti virus, dan juga mneggunakan Firewall. 3.2.11. Data pendukung lainnya
Server pada warnet ini terdapat sekitar 2 km dari lokasi lokasi warnet ini, karena itu untuk terhubung dengan server mereka meggunakan wireless LAN, untuk menghubungkan router yang ada di warnet dengan servernya. Pada WLAN ini menggunakan protocol IEEE 802 1x dengan media transmisinya adalah radio frekuensi dengan teknik FH F H (Frekuensi Hoping).