METODE PELAKSANAAN FASILITASI FASILITASI SARANA PEMASARAN HASIL PETERNAK KABUPATEN BONDOWOSO
Setelah mempelajari data-data kerangka acuan kerja pada Pekerjaan Fasilitasi Sarana Pemasaran Hasil Peternakan Kabupaten Bondowoso, bersama ini kami ajukan metode pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan scope pekerjaan yang ada. Karena pekerjaan ini adalah spesifik pekerjaan gedung dengan ciri khas tersendiri yang muncul dari desain yang ada, maka untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan BMW ( Biaya, Mutu, Waktu) diperlukan metode pelaksanaan yang baik, personil yang berpengalaman dan bersertifikat keahlian sesuai bidang yang ditangani dan peralatan kerja sesuai yang dibutuhkan untuk pelaksanaan di lapangan. Disamping itu kualitas bangunan yang kita hasilkan bisa dipertanggung jawabkan tanpa mengurangi faktor Keselamatan Kerja.
I.
Lokasi dan Kondisi Lapangan Lokasi yang cukup luas sehingga sirkulasi bahan dan zona lapangan diatur secara mudah, sehingga sangat menunjang pelaksanaan pekerjaan. Apabila Lokasi Site tidak cukup luas, maka diperlukan sistem pangaturan, penempatan bahan dan alat yang baik sehingga memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
II.
Pengaturan Tenaga Kerja Pengaturan tenaga kerja yang dibagi menjadi beberapa kelompok untuk pekerjaan yang tertentu dan secara simultan dilanjutkan dengan pengaturan tenaga kerja untuk pekerjaan yang berikutnya, sehingga diharapkan pekerjaan pada suatu lokasi dapat secara tuntas.
Page 1
SISTEM PELAKSANAAN PEKERJAAN
Secara umum hal yang utama dalam pelaksanaan pelaksa naan pekerjaan ini adalah tepat biaya, mutu, waktu (BMW), sehingga kontraktor akan berupaya semaksimal mungkin melaksanakan metoda pelaksanaan yang akan diterapkan oleh kontraktor untuk keberhasilan pekerjaan ini. Simultansi pekerjaan yang dapat dilaksanakan adalah pekerjaan-pekerjaan yang tidak tergantung satu dengan yang lainnya dan dilaksanakan secara bersa maan.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan ini dilakukan pada saat awal pelaksanaan proyek yang meliputi 1.
Pembuatan Site Zonning
2.
Pekerjaan Bouwplank
3.
Pembuatan Kantor/Gudang/Barak pekerja/lokasi bekerja
4.
Mobilisasi tenaga kerja, alat dan material
5.
Penyiapan Air kerja & listrik kerja
6.
Pagar seng keliling (sementara) penutup proyek proyek
7.
Penyediaan Perlengkapan Lapangan / Direksi Keet
8.
Pengamanan Areal Proyek selama masa Konstruksi
9.
Pembersihan Lokasi
10.
Pengadaan Peralatan K3
11.
Penyiapan Peralatan & kelengkapan Kerja
12.
Pembuatan Saluran Sementara
13.
Pembuatan Pelaporan Kegiatan Proyek
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan, maka perlu diperhatikan keadaan tanah existing,mencatat klasifikasi/kondisi yang ditemui di site, kemudian mengkordinasikan dengan pihak direksi pekerjaan.
Page 2
PEKERJAAN STRUKTUR Peker jaan T anah dan Ur ugan
Seperti halnya pada pekerjaan-pekerjaan pembangunan gedung, pekerjaan tanah dilaksanakan setelah pekerjaan persiapan selesai dilaksanakan. Hal ini berkaitan dengan dimensi serta ukuran dari profil yang akan dibangun, sehingga diharapkan pada pekerjaan tanah. Agar dalam pelaksanaanya dapat berjalan lancar perlu diperhatikan volume tanah hasil galian dan urugan tanah dalam bangunan sehingga pekerjaan tersebut dapat effektif dan efisien. Menyediakan mesin pompa air guna menguras atau mengeringkan air pada galian pondasi baik yang berasal dari air hujan, air sumber atau lainnya. Pekerjaan urugan dikerjakan pada lokasi lokasi sesuai dengan gambar teknik dan petunjuk direksi. Urugan dilakukan selapis demi selapis diser tai proses pemadatan.
Pekerj aan Pondasi
Apabila telah selesai dan mendapat persetujuan dari pihak Direksi atau konsultan pengawas, kita lanjutkan dengan pemasangan pondasi, yang meliputi pondasi plat beton dan pondasi batu kali. Pada pemasangan pondasi ini, kita kita lanjutkan dengan pemasangan kolom beton sesuai dengan ukuran dan gambar rencana. Untuk penentuan jenis pondasi, jenis kolom yang kita pasang, kita sesuaikan dengan gambar rencana
Page 3
Pekerj aan Beton •
Pekerjaan Bekisting dan Perancah
Pekerjaan Bekisting dan Perancah merupakan bagian pekerjaan yang sangat penting di dalam seluruh rangkaian pelaksanaan pekerjaan beton, karena menentukan posisi, ukuran dan bentuk beton yang dicetak. Untuk tercapainya sasaran pekerjaan bekisting yaitu Kualitas baik, keamanan terjamin serta ekonomis.
Page 4
Pekerjaan Pembesian
Untuk penempatan material besi supaya ditempatkan ditempat yang terlindung agar tidak pengaruh terhadap cuaca. Pekerjaan Pembesian ini dilaksanakan secara fabrikasi sesuai dengan jadwal dan urutan pekerjaan beton yang akan dilaksanakan.
Page 5
Flow Chart Pekerjaan Pembesian
Page 6
•
Pekerjaan Pembetonan
Pekerjaan struktur yang sebagian besar menggunakan Beton, yang diharapkan dengan pengawasan yang kontinyu agar dapat menghasilkan mutu beton yang baik. Pembuatan “Mix Design” sesuai dengan bahan campuran yang ada dgn komposisi dan mutu yang disyaratkan Flow Chart Mix Design
Sesuai Mutu Beton yang disyaratkan, pekerjaan beton yang akan dilaksanakan dengan. •
Beton dengan campuran 1 PC : 3 PS : 6 KR untuk beton non struktural (Beton Rabat dan Lantai Kerja), dilaksanakan dengan menggunakan beton molen untuk campurannya dan tenaga manusia untuk pelaksanaan pengecoran.
•
Beton dengan campuran 1 PC : 2 PS : 3 KR untuk Beton Struktural Praktis , dilaksanakan dengan menggunakan beton molen untuk campurannya dan tenaga manusia untuk pelaksanaan pengecoran,
dengan pengawasan terhadap mutu yang
dilakukan secara rutin •
Beton Ready Mix, pelaksanaan pengecorannya menggunakan Concrete Pump serta tenaga manusia dengan pengawasan terhadap mutu yang dilakukan secara rut in
Page 7
•
Pada setiap volume tertentu sesuai PBI 1971, diambil contoh/sample bahan beton untuk dilakukan analisa mutu beton yang dilaksanakan
•
Alat bantu lainnya yang digunakan seperti: ember & kotak adukan, digunakan untuk tercapainya campuran spesi yang baik/merata
•
Pembongkaran serta Perawatan beton “Curring”, dilaksanakan secara rutin setelah pekerjaan pengecoran selesai agar didapat hasil yang maksimal dari mutu beton tersebut.
•
Agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana diperlukan pengawasan dan pengontrolan yang kontinue.
PENGETESAN MATERIAL DENGAN SLUMP TEST
Page 8
FLOW CHART PENGECORAN BETON READY MIX
Page 9
PENGECORAN BETON READY MIX KOLOM, BALOK DAN PLAT
Page 10
•
PEKERJAAN A TAP DAN PENUTUP ATAP
1) Pekerjaan Rangka Atap meliputi Pekerjaan : •
Konstruksi Rangka Atap menggunakan :
v Kayu Meranti dengan menggunakan ukuran : 1. Pasang kuda-kuda kayu 8/12 Meranti 2. Pasang pengapit kuda-kuda kayu 6/12 Meranti 3. Pasang papan Listplak Kayu Meranti 3/30 4. Pasang konsol kayu 8/12 Kayu Meranti 5. Pasang gording kayu 6/12 Kayu Meranti 6. Pasang Usuk dan Reng Kayu Meranti
v Pipa Galvanis dengan ukuran : 1. Kuda kuda Pipa Galvanis dia 3” 2. Kolom Pipa Galvanis dia 3” 3. Gording Pipa Galvanis dia 2.5” 4. Regel Pips Galvanis dia1.5” 5. Plat plendes t = 10 mm 6. Plat pengaku t = 10 mm 7. Angkur baut Ø 16 •
Sebelum pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Rangka Atap
dilaksanakan,
kontraktor supaya mengajukan contoh Material yang akan digunakan baik bentuk maupun ukuran profil kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan. •
Pelaksanaan konstruksi rangka atap ini dilaksanakan berpedoman dengan gambar bestek dan RKS.
•
Pelaksanaan Fabrikasi bisa dilaksanakan dilokasi pekerjaan dan bisa juga diworkshop, hal ini atas seijin direksi serta pengawasan dan peninjauan secara kontinue.
•
Keterkaitan pekerjaan ini dengan Pekerjaan lainnya mengharuskan ketepatan waktu pelaksanaannya, Pekerjaan Konstruksi ini harus menunggu selesainya Pekerjaan terkait diatas.
Page 11
2)
Penutup Atap Menggunakan :
v Genteng Model Karang Pilang/lokal dan bubungan yang diguanakan adalah bubungan model Karang Pilang atau Setara.
v Atap menggunakan Zincalum 0.4 mm dan bubungan yang diguanakan adalah bubungan Aluminium. •
Scope pekerjaan ini meliputi: Penyediaan bahan/material untuk contoh yang akan dimintakan persetujuan kepada direksi, kemudian penyediaan material dan pemasangan.
•
Pemasangan atap ini bisa dimulai setelah pekerjaan konstruksi atap dan pemasangan gording selesai. Keterkaitan pekerjaan ini dengan pekerjaan lainnya mengharuskan ketepatan waktu pelaksanaannya.
•
Agar pemasangan atap dapat lurus dan rapi digunakan benang sebagai pedomannya serta berpedoman dengan gambar bestek dan RKS.
•
Agar pelaksanaan pekerjaan atap dan penutup atap ini sesuai dengan rencana diperlukan pengawasan dan pengontrolan yang kontinue.
Page 12
PEKERJAAN ARSITEKTUR •
Pekerj aan Pasangan
Pasangan dinding bata meliputi : 1. Pasangan bata trasraam •
Pasangan bata trasraam merupakan pasangan kedap air yang meliputi pasangan dinding bagian bawah dengan komposisi campuran sesuai RAB dan spek kontrak, dan dilaksanakan setelah ada ijin / persetujuan dari direksi.
•
Pasangan dinding bata trasraam ini dilaksanakan setelah pasangan pondasi dan sloof.
•
Sebelum dipasangan, batu-bata supaya disiram air agar pada waktu dipasangan spesi bisa mengikat dengan sempurna.
•
Agar pasangan dinding bata dapat tegak dan lurus dengan sempurna supaya dalam pelaksanaan dibantu dengan profil / rambu dan benang.
•
Pasangan dinding bata dilaksanakan dengan ketinggian tidak boleh lebih dari 1,20 m,
karena spesi pasangan dalam kondisi basah dan belum mengikat dengan
sempurna sehingga mudah roboh akibat benturan, tekanan angin dan beban dinding itu sendiri. •
Pasangan bata tidak boleh berhimpitan agar spesi bisa masuk dan mengikat antar pasangan bata dan pasangan bata tidak boleh sejajar karena mempengaruhi kekuatan pasangan dinding bata.
•
Agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana diperlukan pengawasan dan pengontrolan yang continue
2. Pasangan dinding bata biasa •
Pasangan dinding bata biasa dipasangan diatas / setelah pasangan trasraam dengan komposisi campuran 1PC : 5PS sesuai dengan gambar bestek dan RKS.
•
Teknis pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding ini sama dengan pelaksanaan pasangan trasraam.
Page 13
FLOW CHART PEKERJAAN PASANGAN
Page 14
Ø Pekerj aan Pl esteran •
Pelaksanaan pekerjaan plesteran dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan dan dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat teknis yang terdiri dari pekerjaan plesteran trasraam dengan komposisi campuran sesuai dengn yang ada di RAB dan pekerjaan plesteran biasa dengan komposisi yg sesuai dengan spek kontrak .
•
Pelaksanaan pekerjaan plesteran ini dilaksanakan setelah pasangan bata cukup kuat atau pasangan bata setelah berumur dua minggu.
•
Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, dinding bata disiram dahulu agar permukaan dinding bata basah agar dinding bata dengan plesteran dapat mengikat dengan sempurna.
•
Pelaksanaan pekerjaan plesteran ini dilaksanakan dengan ketebalan yang disyaratkan atau lebih kurang dengan ketebalan plesteran 2 c m.
•
Agar pekerjaan plesteran dapat tegak lurus maka diperlukan unting-unting kemudian kemudian dipasang benang dan dibuat pengunci dari plesteran sebagai pedoman.
•
Agar permukaan plesteran menjadi rata digunakan alat perata / sipatan dari kayu yang lurus atau lebih baik dari aluminium hollow.
Page 15
FLOW CHART PEKERJAAN PLESTERAN
Ø Peker jaan Pl afond •
Pasang rangka plafond menggunakan Kayu Meranti dengan ukuran sesuai gambar bestek dan RKS.
•
Langit – langit menggunakan Calsiboard dengan ukuran sesuai gambar bestek dan RKS dan harus dipasang lurus horizontal sesuai pola dengan jarak nat seminimal mungkin maksimal 0,5 cm.
•
Pemasangan List Gipsum dipasang pada lokasi – lokasi yang telah ditunjukkan dalam gambar.
Page 16
Ø Peker jaan Pin tu dan Jendel a •
Pekerjaan (Pemasangan) Kusen, Pintu, Jendela dan Alat Penggantung dilaksanakan berkaitan dengan sebagian pekerjaan Pasangan dan Plesteran sampai pada posisi / ketinggian sesuai gambar gambar bestek dan RKS.
•
Penempatan material ditempatkan dan dilaksanakan dalam kondisi terlindung karena berpengaruh pada cuaca.
•
Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan setelah ada ijin / persetujuan dari direksi.
•
Agar pelaksanaan pekerjaan pintu dan jendela ini sesuai dengan rencana, diperlukan pengawasan dan pengontrolan yang kontinue.
Ø Peker jaan Cat – catan Pekerjaan Cat – catan meliputi : •
Pekerjaan mengecat dengan cat tembok pada dinding bagian luar dan dalam gedung, menggunakan cat tembok Jotun Jotashield atau sekualitas serta mendapatkan persetujuan Direksi/Pengawas dan warna ditentukan kemudian
•
Permukaan besi yang akan dicat terlebih dahulu dicat dengan cat meni besi, kemudian digosok dengan ampelas sampai halus dan rata, selanjutnya dicat dengan pengulangan sampai mendapatkan warna yang merata.
•
Bagian yang akan dicat harus bebas dari retak-retak/pecah, bergelombang dan bersih dari kototran. Permukaan yang akan dicat sudah kering dan halus serta bersih, kemudian dilapisi dengan cat dasar (pertama), selanjutnya pengecatan dilaksanakan pengulangan sampai rata.
•
Warna semua jenis, bahan huruf atau nomor pengenal akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas/ Pihak Direksi.
Ø Peker jaan K erami k •
Keramik 30 x 30 cm ( asia tile, roman atau setara )dipasang pada lantai Kantor / Loket
Page 17
Ø SISTEM PERALATAN Sebagai salah satu penunjang utama dari Sistem Pelaksanaan, maka Sistem Peralatan yang baik merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang keberhasilan suatu Sistem Pelaksanaan. Secara umum Sistem Peralatan diuraikan sebagai berikut : Kegiatan : a. Pemilihan Peralatan sesuai dengan jenis pekerjaan b. Penjadwalan Peralatan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Peralatan yang digunakan •
Alat ukur
•
Genset
•
Theodolit
•
Trafo las
•
Waterpas
•
Sney block
•
Concrete mixer
•
Scafolding
•
Concrete vibrator
•
Ramset
•
Pompa air
•
Gerinda
•
Bar cutter
•
Dumtruck
•
Bar Bender
•
Concrete pump
•
Ceramic cutter
•
Mobil truck / pick up
•
Compresor
•
Kamera digital
•
Mesin las
•
Komputer set
•
Mesin bor
•
Drop hammer
•
Stamper
•
Cutting whell
•
Stamper/Baby Roller
•
Molen
Ø TENAGA KERJA Salah satu penunjang utama untuk keberhasilan Sistem Pelaksanaan Pekerjaan adalah pengadaan tenaga kerja. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan dapat ditarik menjadi 2 garis besar, yaitu : Kriteria a. Kemampuan kerja yang baik b. Pengalaman yang cukup c. Kedisiplinan kerja d. Kemampuan koordinasi dan komunikasi yang baik
Page 18
Loyalitas/Pengelompokan a. Setiap jenis pekerjaan dilaksanakan oleh bagian yang mempunyai tenaga kerja dengan kemampuan sesuai dengan jenis pekerjaan (spesialisasi) b. Didalam setiap bagian, dibagi menjadi beberapa kelompok yang sesuai dengan pembagian Wilayah kerja dengan penanggung jawab kelompok. c. Setiap penanggung jawab kelompok dipilih orang yang cukup berkemampuan dan berpengalaman dalam hal tersebut, sehingga koordinasi dan komunikasi untuk dan antar kelompok dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Kegiatan a. Penjadwalan mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan jadwal utama pekerjaan b. Mobilisasi tenaga kerja sesuai jadwal c. Koordinasi Lapangan secara rutin d. Pelaksanaan setiap jenis pekerjaan yang diawasi oleh bagian control e. Laporan dari penanggung jawab pekerjaan secara rut in
Ø PENGENDALIAN (CONTROL) Didalam setiap pelaksanaan pekerjaan kami selalu melakukan pengendalian pekerjaan yang berpedoman pada peraturan, syarat-syarat dan spesifikasi teknis yang ada sehingga menghasilkan pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan. Pengendalian Pekerjaan ini dibagi menjadi 3 macam, yaitu : •
Pengendalian Kuantitas (Quantity Control) Meliputi penghitungan kembali mengenai volume (material dan tenaga kerja) setiap pekerjaan dan perhitungan kekuatan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan se-efisien mungkin dan aman.
•
Pengendalian Kualitas (Quality Control) Meliputi pengawasan terhadap mutu material dan tenaga kerja yang akan digunakan, mengawasi cara pelaksanaan yang dilakukan, menganalisa apakah mutu pekerjaan yang sedang atau telah dilaksanakan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Page 19
•
Pengendalian Keamanan dan Keselamatan Kerja Meliputi pengawasan terhadap keamanan penyimpanan material, peralatan dan lokasi pekerjaan serta pengawasan terhadap Keselamatan tenaga kerja terutama pada kegiatan-kegiatan yang umumnya mempunyai resiko yang amat tinggi. Pengendalian-pengendalian ini penting dilaksanakan mulai dari sebelum pekerjaan dimulai, selama pekerjaan dilaksanakan, dan sampai selesainya pelaksanaan pekerjaan. Hal ini memungkinkan hasil pekerjaan dapat sesuai dengan yang diharapkan serta menghindarkan
semaksimal
mungkin
kesalahan-kesalahan
pelaksanaan
di
lapangan.
Bondowoso, 16 Oktober 2015 CV. ARINI
NUNIK NURHAYATI Direktur
Page 20