BAB V PENGENALAN FOSIL
Fosil atau dalam geologi dikenal dalam istilah paleo dan ilmu yang mempelajari bagian ini adalah paleontologi jadi kita dapat mengenal kehiupan masa lampau geologi,berdasarkan fosil-fosil.
V.1. Pengertian Fosil
Fosil berasal dari bahasa latin yaitu fossa yaitu fossa yang berarti galian, adalah sisasisa atau bekas-bekas makhluk hidup baik itu sisa/ jejak/ bekas hewan/ tumbuhan yang hidup pada masa geologi yang lampau yang terawetkan/ tertimbun/ tersimpan secara alamiah dan telah menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen Batas antara masa lampau dan masa kini adalah pada awal Holosen, atau kira-kira 11.000 tahun yang lalu. Berdasarkan dari definisi fosil, maka fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Sisa-sisa dari makhluk hidup 2. Terawetkan secara alamiah 3. Pada umumnya padat /kompak/keras. 4. Berumur lebih dari 11.000 tahun Faktor-faktor yang membuat makhkuk hidup potensial menjadi fosil: 1. Organisme memiliki bagian dalam yang keras, cangkang atau kulit yang keras yang dapat terawetkan bisa berupa gigi, cangkang, tulang atau jaringan kayu pada tanaman. 2. Organisme segera terkubur oleh material yang dapat menahan terjadinya pembusukan di dalam lingkungan pengendapan pen gendapan atau belum tertransportasi dari tempat awal orgnisme tersebut terkubur. 3. Organisme tersebut harus terhindar dari kehancuran setelah mati atau utuh. 4. Terbentuk pada kondisi an-aerob (tanpa oksigen) pada sedimen berbutir halus.
30
31
V.2. Jenis-jenis fosil
Berdasarkan tipe pengawetannya,fosil dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,yaitu: 1. Fosil tidak terubah, semua bagian organisme atau hewan yang terawetkan, baik yang lunak maupun yang keras. Contoh: Mammoth yang terawetkan di Siberia (Gambar 17)
Gambar 17.Fosil yang tidak berubah (Anonim, 2014)
2. Fosil yang mengalami perubahan, dapat berupa: a. Permineralisasi, proses pengawetan dimana rongga dalam cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya, sehingga terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang. Mineral pengisi bisa sama atau lain dengan mineral pembentuk cangkang asli. b. Replacement (penggantian), Terjadi jika cangkang, rangka, tulang atau jaringan lain terubah oleh mineral lain. Suatu cangkang disebut sebagai mengalami rekristalisasi apabila bentuk asli masih terawetkan tetapi tersusun oleh kristal dari mineral yang berbeda(Gambar 17) c. Rekristalisasi ,
Berubahnya seluruh/sebagian tubuh fosil akibat P
(Tekanan) dan T (Suhu) yang tinggi, sehingga molekul-molekul dari tubuh fosil (non- kristalin) akan mengikat agregat tubuh fosil itu sendiri menjadi kristalin.(Gambar 18)
32
Gambar 18.Fosil yang mengalami perubahan (Anonim, 2014)
3. Fosil yang berupa fragmen adalah fosil merupakan fragmen, dimana fragmen ini bisa mengalami perubahan dan ada yang tidak bisa mengalami perubahan. 4. Fosil berupa jejak/bekas, fosil tidak hanya sisa kehidupan, tetapi juga jejak dari kehidupan, sebagai tanda adanya kehidupan antara lain: a.
Mold, Cast, dan Imprint Mold adalah fosil yang terbentuk apabila cangkang suatu organisme menekan sedimen yang belum membatu, kemudian meninggalkan cetakan bagian cangkang yang menekan sedimen tersebut.(Gambar 18) Cast adalah fosil yang apabila mold tersebut terisi material sedimen. Terbagi atas internal cast dan external cast. Internal cast menunjukkan karakteristik bentuk cetakan bagian dalam. External cast menunjukkan karakteristik cetakan bagian luar. .(Gambar 19) Imprint adalah adalah jejak di mana organisme terjebak dalam sedimen halus dan dapat meloloskan diri. .(Gambar 19)
b.
Track, Trail, dan Burrow Track
adalah sisa organisme yang berupa tapak kaki. Dengan
adanya jejak kaki ini kita dapat mengetahui kebiasaan hidup dari organise tersebut. Trail adalah sisa organisme yang berupa jejak yang berupa aluralur pergerakan organisme.
33
Burrow adalah sisa atau jejak aktifitas organisme yang berupa galian. Burrow menunjukkan bukti bahwa kehidupan suatu organisme didalam tanah dimana organisme tersebut menggali lubang. c.
Coprolite adalah adalah sisa organisme yang berupa kotoran hewan. Erat kaitannya dengan bentuk anatomi dari pencernaan serta jenis makanan yang sering dimakan.
d.
Fosil kimia adalah jejak asam organic yang terimpan dalam batuan prakambium
Gambar 19. Berupa jejak atau bekas (Anonim, 2014)
V.3. Kegunaan Fosil Dalam Geologi
a. Menentukan umur relatif batuan b. Menentukan korelasi batuan antara tempat satu dengan tempat yang lain c. Menentukan evolusi makhluk hidup d. Menentukan keadaan lingkungan pengendapan dan ekologi yang adaketika batuan yang mengandung fosil terbentuk e. Menentukan iklim yang terjadi pada jaman purba f. Menjadi salah satu bahan baku sumber energi.Contoh batubara