Penjelasan Singkat Tentang OSPF
Filed under: cisco
Pada sebelumnya saya menjelaskan tentang Penjelasan Singkat Tentang EIGRP, sekarang saya coba menjelaskan sesuai judul diatas.
OSPF (Open Shortest Path First) adalah routing protocol yang secara umum bisa digunakan oleh router lainnya (cisco, juniper, huawei, dll), maksudnya dari keterangan diatas bahwa routing protocol OSPF ini dapat digunakan seluruh router yang ada di dunia ini bukan hanya cisco, tetapi seluruhnya dapat mengadopsi routing protocol OSPF.
OSPF ini termasuk di kategori Link-state routing protocol (sama seperti EIGRP), Link-state routing protocol ini ciri2nya memberikan informasi ke semua router, sehingga setiap router bisa melihat topologinya masing2. Cara updatenya itu secara Triggered update, maksudnya tidak semua informasi yg ada di router akan dikirim seluruhnya ke router2 lainnya, tetapi hanya informasi yang berubah/bertambah/berkurang saja yang akan di kirim ke semua router dalam 1 area, sehingga meng-efektifkan dan meng-efisienkan bandwidth yg ada, lalu convergencenya antar router sangatlah cepat dikarenakan informasi yg berubah/bertambah/berkurang saja yang dikirim ke router2 lainnya. Trus tidak mudah terjadi Routing loops, jika teman2 menggunakan routing protocol OSPF maka dibutuhkan power memory dan proses yang lebih besar, dan OSPF itu susah utk di konfigurasi.
OSPF berdasarkan Open Standard, maksudnya adalah OSPF ini dapat dikembangkan dan diperbaiki oleh vendor2 lainnya.
Hal-hal dasar yang perlu di ketahui ttg Link-state
- Link-state menggunakan hello packet untuk mengetahui keadaan router tetangganya (bukan keseluruhan), apakah masih hidup ataukah sudah mati.
- Menggunakan hello information dan LSAs (Link-state advertisement) yang diterima oleh router lain utk membuat database (topological database) ttg networknya di masing2 router
- Menggunakan algoritma SPF utk mengkalkulasi jarak terpendek utk ke setiap network
- Support CIDR dan VLSM
Hal-hal dasar yang perlu di ketahui ttg OSPF
OSPF dalam menentukan Best Path (Jalur terbaiknya) berdasarkan :
- Cost yang berdasarkan speed dari link (bandwidth)
- Speed dari linknya (bandwidth)
- Cost yang paling kecil dari link OSPF
OSPF mempunyai empat tipe dari network :
- Broadcast Multi-access, ini seperti ethernet
- NonBroadcast Multi-access (NBMA), ini seperti penggunaan pada Frame Relay
- Point-to-point networks
- Point-to-multipoint networks
Untuk mengurangi angka pertukaran informasi antara router2 tetangga dalam satu network (area), OSPF memilih/membuat DR (Designated Router) dan BDR (Backup Designated Router) untuk mengurangi beban dari router2 yg ada. Bila ada perubahan.. maka router yg terdapat perubahan tersebut akan mengirimkan updatenya ke DR terlebih dahulu, lalu DR akan membagi-bagikan update terbarunya ke router2 lainnya secara multicast dengan alamat 224.0.0.5 ke seluruh router OSPF. CMIIW. Intinya.. DR Itu Presidennya dan BDR itu wakil presidennya.
Lalu, kenapa ada DR dan BDR?? pada umumnya dengan rumus ini n*(n-1)/2 akan memberikan adjecency router yang terjadi. Coba bayangkan bila ada 10-15 router.. berarti adjecency relationship yg dikirim setiap router akan banyak sekali kan?!?! berarti traffic akan meningkat dan performa link akan menurun, oleh karena itu dibutuhkan DR dan BDR. Inga2…!!! dalam pemilihan DR dan BDR hanya dapat dilakukan bila tipe networknya adalah Broadcast Multi-access dan NonBroadcast Mulit-access..
- Hello packet dikirim ke router tetangga pada Broadcast Multi-access dan point-to-point itu standarnya adalah 10 detik
- Hello packet dikirim ke router tetangga pada NonBroadcast Multi-access (NBMA) itu standarnya adalah 30 detik
Pada OSPF memiliki 3 table di dalam router :
1. Routing table
2. Adjecency database
3. Topological database
Penjelasan :
1. Routing table : Routing table biasa juga dipanggil sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost utk mencapai router2/network2 lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2. Adjecency database : Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3. Topological database : Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
Dari tadi saya menyebutkan Area, tapi tidak menjelaskan area itu maksdunya bgmn. Klo di dalam EIGRP kita mengenal Internal Route dan External Route (Temen2 bisa baca lagi postingan saya tentang Penjelasan Singkat Tentang EIGRP), nah Area dalam OSPF itu sama maksudnya dengan yg Internal Route dan External Route cmn hanya beda nama saja.
Cara Menggunakan OSPF
Router(config)#router ospf process-id
Router(config-router)#network address wildcard-mask area area-id
Penjelasan sedikit tentang command diatas. process-id itu bisa digunakan antara nomor 1 dan 65,535. Nah yang wildcard-mask itu caranya adalah membalikkan subnet-mask. ex: subnet-mask = 255.255.255.0 lalu wildcard-mask = 0.0.0.255. area-id itu dapat digunakan dari angka 0 to 65,535. Dalam OSPF setidaknya kita harus punya area 0. area 0 sering disebut sebagai backbone.. dan setiap area2 lainnya yang ingin dibuat harus terkoneksi ke area 0. Bila router tersebut dalam ruang lingkup backbone, maka area-idnya harus 0.
Cara Setting OSPF Priority di Interface
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip ospf priority 0-255
Cara tersebut utk membuat interface dipilih menjadi DR, tapi ingat.. priority terbesar lah yang akan dipilih menjadi DR dan priorty ke 2 yg akan dipilih menjadi BDR. Klo interface tidak di setting priority, berarti interface memiliki priority yg default atau priority = 1.
Verifying OSPF Configuratino
Router#show ip protocol
Router#show ip route
Router#show ip ospf interface
Router#show ip ospf
Router#show ip ospf neighbor detail
Router#show ip ospf database
Keuntungan menggunakan OSPF
Speed of convergence
Support for Variable Length Subnet Mask (VLSM)
Network size
Path selection
Grouping of members
Nah, kira2 seperti itulah penjelasan sedikit tentang OSPF dari sudut pandang CCNA, dan tentunya masih banyak kurangnya.. yang penting bagi saya adalah, informasi ini bisa berguna bagi temen2 yang membacanya.
Saya juga memohon bantuan dari teman2, klo dalam penulisan diatas ada yang salah atau ada yang kurang, mohon di kritik ajah atau bisa ditambahkan melalui comment. Terima kasih..
Network - Pengertian OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
Gambar OSPF
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link State yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.
Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan Neighbour Router atau Router Tetangga. Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan Neighbor Router.
Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet.
Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media broadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukan neighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.
OSPF memiliki 3 tabel di dalam router :
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
Adjecency database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
Kelebihan dari OSPF sebagai berikut
Tidak menghasilkan routing loop
Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :
Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit
Home
Konfigurasi OSPF di Packet Tracer
Posted by arvie cux at 11:12 PM
Konfigurasi OSPF di Packet Tracer. Setelah pada post sebelumnya kita membahas tentang bagaimana men-setting EIGRP yang dapat Anda baca di Konfigurasi EIGRP di Packet Tracer, maka kali ini kita akan mencoba men-setting jaringan dengan menggunaan OSPF. Mengenai apa itu OSPF, dapat dibaca di sini.
Langsung saja, ini adalah topologi yang akan kita gunakan dalam setting OSPF kali ini. Topologi ini sama dengan yang kita pakai pada saat setting EIGRP kemarin. Yang membedakan hanyalah pada topologi ini akan kita bagi area untuk OSPF-nya.
Sebelum kita mengkonfigurasi network ini dengan routing OSPF, pastikan bahwa network ini baik router maupun host nya sudah kita beri ip.
Pada network ini, saya akan membagi network ini dalam subnet-subnet kecil untuk memudahkan konfigurasinya, baru saya setting ip untuk masing-masing subnet. Saya asumsikan bahwa tiap subnet memiliki prefix /24. Artinya, tiap subnet memiliki subnet mask 255.255.255.0 untuk memudahkannya.
Dimana, untuk tiap subnet telah kita alokasikan ip masing-masing:
Subnet 1 : 192.168.1.0/24
Subnet 2 : 192.168.2.0/24
Subnet 3 : 192.168.3.0/24
Subnet 4 : 192.168.4.0/24
Subnet 5 : 192.168.5.0/24
Subnet 6 : 192.168.6.0/24
Subnet 7 : 192.168.7.0/24
Subnet 8 : 192.168.8.0/24
Subnet 9 : 192.168.9.0/24
Subnet 10 : 192.169.1.0/24
Subnet 11: 192.169.2.0/24
Pada topologi ini, untuk masing-masing routernya saya mengkonfigurasi loopback interface agar nantinya mudah dikonfigurasi jika kita membuat virtual-link. Virtual-link inilah yang nantinya akan menghubungkan area pada OSPF yang tidak terhubung langsung dengan arean 0 (backbone area), dalam contoh ini adalah area dua. Yang mana area 2 ini dihubungkan oleh area 1 untuk bisa terhubung ke area 0.
Contoh konfigurasi IP untuk Router R1 melalui CLI adalah :
R1> enable
R1# configure terminal
R1(config)#interface Loopback0
R1(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.255
R1(config)#interface fastethernet0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface fastethernet0/1
R1(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface fastethernet1/0
R1(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
Setelah semua subnet dan host sudah kita setting IP-nya, selanjutnya kita akan men-setting OSPF-nya.
Konfigurasi OSPF ini secara umum adalah :
Enable OSPF :
router(config)# router ospf
Registrasi network :
router(config-router)# network area
Setelah itu kita akan mengkonfigurasi OSPF pada masing-masing router yang ada.
Router R1
R1> enable
R1# configure terminal
R1(config)#router ospf 100
R1(config-router)#network 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-if)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-if)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-if)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-if)#exit
Disini, perintah:
R1(config)#router ospf 100
Menyatakan bahwa kita mensetting router R1 dengan memakai OSPF dan process_id nya 100.
Sedangkan perintah:
R1(config-if)#network 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-if)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-if)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-if)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Menggambarkan bahwa network 1.1.1.1, network 192.168.1.0, network 192.168.2.0, dan network 192.168.3.0 inilah yang didaftarkan sebagai anggota area 0 yang terdapat pada router R1. Ingat, untuk konfigurasi OSPF ini, jangan lupa untuk mencantumkan juga wildcard_mask setelah pendaftaran networknya.
Lakukan konfigurasi OSPF ini disemua router.
Router R2
R2> enable
R2# configure terminal
R2(config)#router ospf 100
R2(config- router)#network 2.2.2.2 0.0.0.0 area 0
R2(config- router)#network 192.168.4.0 0.0.0.255 area 0
R2(config- router)#exit
Router R3
R3> enable
R3# configure terminal
R3(config)#router ospf 100
R3(config- router)#network 3.3.3.3 0.0.0.0 area 0
R3(config- router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
R3(config- router)#network 192.168.5.0 0.0.0.255 area 0
R3(config- router)#network 192.168.6.0 0.0.0.255 area 1
R3(config- router)#network 192.168.7.0 0.0.0.255 area 1
R3(config- router)#exit
Router R4
R4> enable
R4# configure terminal
R4(config)#router ospf 100
R4(config- router)#area 1 virtual-link 7.7.7.7
R4(config- router)#network 4.4.4.4 0.0.0.0 area 0
R4(config- router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
R4(config- router)#network 192.168.4.0 0.0.0.255 area 0
R4(config- router)#network 192.168.5.0 0.0.0.255 area 0
R4(config- router)#network 192.168.8.0 0.0.0.255 area 1
R4(config- router)#exit
Pada konfigurasi Router4 ini kita harus memakai virtual-link agar kita nantinya dapat menghubungkan area 2 yang tidak terhubung langsung dengan area 0.
Konfigurasi virtual-link ini dapat kita lakukan dengan perintah :
area < area ospf> virtual-link
Konfigurasi virtual-link OSPF, area 1 virtual-link 7.7.7.7. area 1 digunakan untuk mengkomunikasikan area 2 kepada area 0, IP address 7.7.7.7 sebagai alamat router-id router ABR #R7. Sebaliknya konfigurasi pada router #R7 demikian juga, hanya mengganti router-id yang merujuk ke #R4.
Router R5
R5> enable
R5# configure terminal
R5(config)#router ospf 100
R5(config- router)#network 5.5.5.5 0.0.0.0 area 1
R5(config- router)#network 192.168.6.0 0.0.0.255 area 1
R5(config- router)#network 192.168.9.0 0.0.0.255 area 1
R5(config- router)#exit
Router R6
R6> enable
R6# configure terminal
R6(config)#router ospf 100
R6(config- router)#network 6.6.6.6 0.0.0.0 area 1
R6(config- router)#network 192.168.7.0 0.0.0.255 area 1
R6(config- router)#network 192.168.9.0 0.0.0.255 area 1
R6(config- router)#network 192.169.1.0 0.0.0.255 area 1
R6(config- router)#exit
Router R7
R7> enable
R7# configure terminal
R7(config)#router ospf 100
R4(config- router)#area 1 virtual-link 4.4.4.4
R7(config- router)#network 7.7.7.7 0.0.0.0 area 1
R7(config- router)#network 192.168.8.0 0.0.0.255 area 1
R7(config- router)#network 192.169.1.0 0.0.0.255 area 1
R7(config- router)#network 192.169.2.0 0.0.0.255 area 2
R7(config- router)#exit
Setelah semua sudah terkonfigurasi. Tinggal coba mengirim pesan. Apabila berhasil, maka tidak ada konfigurasi yang salah. Jika masih ada yang gagal, coba di cek kembali konfigurasi dari masing-masing IP subnet maupun dari network yang terhubung ke tiap router. Karena beberapa kesalahan terjadi saat kita salah mengisi ip dari tiap subnet yang ada.
Konfigurasi routing dinamis menggunakan ospf pada Cisco Packet Tracer
Pada postingan kali ini saya akan mencoba mengimplementasikan protokol routing OSPF pada Router Cisco menggunakan packet tracer.
OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routingprotokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusirouting ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi linkstate yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.
Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga. Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan neighbor router. Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilahHello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam mediabroadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukanneighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.
Topologi Jaringan
Pengalamatan :
Router Port IP
Tasik Fa0/0 10.14.200.1 /24
Fa0/1 10.14.206.1 /24
Bandung Fa0/0 10.14.200.2 /24
Se0/0/0 10.14.201.1 /24
Ciamis Se0/0/0 10.14.205.1 /24
Se0/0/1 10.14.201.2 /24
Fa0/0 10.14.202.1 /24
Cirebon Fa0/0 10.14.202.2 /24
Fa0/1 10.14.203.2 /24
Kuningan Fa0/0 10.14.203.1 /24
Se0/0/0 10.14.204.1 /24
Garut Se0/0/0 10.14.205.2 /24
Se0/0/1 10.14.204.2 /24
Fa0/0 10.14.206.2 /24
Konfigurasi Routing
* Router Tasik
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.200.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network 10.14.206.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
* Router Bandung
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.201.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.200.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
* Router Ciamis
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.201.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.205.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.202.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
* Router Cirebon
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.202.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network 10.14.203.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
* Router Kuningan
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.204.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.203.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
* Router Garut
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.205.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.204.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.206.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
Setelah semua router dikonfigurasikan seperti diatas, cobalah cek IP Route masing masing router
Gambar diatas menunjukan bahwa router sudah terkonfigurasi routing ospf. Langkah selanjutnya adalah test koneksi. Kita coba ping dari Router Tasik ke router Cirebon. Jika hasil ping sukses maka konfigurasi router telah berhasil.
Membuat Simulasi Jaringan Router OSPF Pada Cisco Packet Tracer
Tugas ketiga dari dosen jaringan komputer lanjut, membuat tutorial Simulasi Jaringan Router OSPF pada Cisco Packet Tracer... Awalnya si bingung beberapa kali nyoba engga bisa-bisa, tapi alhamdulillah bisa juga...hehehe..
oke, kita langsung aja ke TKP......
Pada kali ini saya menggunakan tiga Router dan dua PC,
Dan Pertama kita desain seperti gambar dibawah!!!
Setelah Itu kita setting / pemberian IP Address di masing - masing client,
Gambar di bawah merupakan pemberian IP Address pada Client / PC 1
pemberian IP Address pada Client / PC 2
Selanjutnya kita setting IP di masing - masing interface router,
pemberian IP Address pada interface di Router A ...
setelah pemberian IP Address selanjutnya kita konfigurasi OSPF pada Router A ...
selanjutnya sama dengan cara pada router A,
kita beri IP Address pada interface Router B ...
dan selanjutnya kita konfigurasi OSPF pada Router B,
Kita beri IP Address pada interface di Router C,
Dan yang terakhir kita konfigurasi OSPF pada Router C, ...
Kalo sudah selesai,
langsung saja kita coba ping dari PC 1 ke PC 2 atau sebaliknya dari PC 2 ke PC 1 , apabila berhasil akan seperti gambar di bawah ini!!!
Alhamdulillah selesai juga pembuatan tutorial + tugas kuliah saya jaringan komputer lanjut ...
semoga tutorial ini bermanfaat bagi anda" yang membacanya ...
apabila ada yang bingung / kurang jelas bisa ditanyakan.....
Sampai ketemu di tutorial berikutnya......hehehehe..
KONFIGURASI OSPF PADA CISCO PACKET TRACER
Konsep AREA protokol OSPF yang akan dibahas pada tutorial konfigurasi ini dengan menggunakan Packet Tracer. Menggunakan 3 router, switch dan beberapa PC client..
Langkah awal buat jaringan sederhana seperti gambar dibawah,
Langkah kedua,
Pemberian IP Address pada setiap PC yang terhubung,
1. Atur ip address pada ' PC1 ',
PC 1 -> IP Adress 192.168.4.5 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.4.1
2. Atur ip address pada ' PC5 '
PC 5 -> IP Adress 192.168.5.6 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.5.1
3. Atur ip address pada ' PC3
PC 3 -> IP Adress 192.168.6.6 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.6.1
Langkah Ketiga,
Selanjutnya pemberikan IP Address dan Konfigurasi OSPF pada setiap router .
Contoh sebagai berikut :
Pemberian IP Address Router 'A',
Konfigurasi OSPF Router 'A',
Pemberian IP Address Router 'B',
Konfigurasi OSPF Router 'B',
Pemberian IP Address Router 'C',
Konfigurasi OSPF Router 'C',
Setelah selesai semua nya, coba di ping dari PC0 ke PC1 dan PC2 atau sebaliknya, jika berhasil maka konfigurasi anda SUKSES..