SEJARAH KEDOKTERAN Dr. Rina amelia
PENDAHULUAN
Praktek ilmu kedokteran dilakukan oleh seorang tenaga profesional yang terlatih yang di sebut Dokter dan kelompok profesi lainnya yaitu perawat dan ahli farmasi Berdasarkan sejarah hanya dokter yang secara harfiah mempraktekkan ilmunya dibandingkan dengan profesi kesehatan lainnya.
Sistem kedokteran dan praktek perawatan kesehatan telah berkembang dalam berbagai masyarakat manusia, sedikitnya sejak awal tercatat manusia Sistem ini telah berkembang dalam berbagai macam cara dan berbagai budaya dan daerah yang berbeda
Yang dimaksud dengan ilmu kedokteran modern pada umumnya adalah tradisi kedokteran yang berkembang di dunia Barat sejak awal jaman modern. Berbagai tradisi kedokteran dan kesehatan masih dipraktekkan di seluruh dunia, di mana sebagian besar dianggap terpisah dan berbeda dari kedokteran Barat, yang juga disebut biomedis atau tradisi Hippokrates.
Profesi kedokteran adalah struktur sosial dan pekerjaan dari sekelompok orang yang dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu kedokteran.
Sistem ilmu kedokteran yang paling berkembang selain sistem Barat adalah tradisi Ayurveda dari India dan kedokteran tradisional China atau traditional Chinese medicine (TCM)
SEJARAH KEDOKTERAN DUNIA
Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-tumbuhan (herbalisme dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno, China kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya
Ada 2 tokoh Metologi Yunani
Asculapius dan Higiea Higiea
Asculapius adalah seorang dokter yang telah dapat mengobati penyakit dan bahkan dapat melakukan bedah berdasarkan prosedur tertentu (surgical procedure) Higiea adalah asisten dari Asculapius yang kemudian menjadi istrinya
Dari cerita mitos Yunani tsb dapat dilihat adanya 2 konsep yang berbeda tentang kesehatan, yi : Asculapius : melakukan pendekatan pengobatan penyakit setelah terjadinya penyakit Higiea : melakukan pendekatan pencegahan penyakit (sebelum terjadinya penyakit)
Ilmu kedokteran yang seperti dipraktekan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey), Jerman (Rudolf Virchow) dan Perancis (JeanMartin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime Yunani dan semua teori pra-modern.
Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya dan Amerika Serikat pada awal tahun 1900an. (oleh William Osler, Harvey Cushing). Sekitar tahun 1400an terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan penolakan -karena tidak sesuai dengan fakta yang ada- terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu
Berberapa tokoh baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) yang membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat semakin lemahnya kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu. Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan yang kini dilakukan untuk memberikan cara kerja yang efektif dan menggunakan metode ilmiah serta informasi sains global yang modern.
Kini, ilmu genetika telah mempengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan ditemukannya gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan perkembangan teknik biologi molekuler. Ilmu herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai dengan penemuan Heinrich Hermann Robert Koch (pada 1900an) dan penemuan antibiotik.
Antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari anilina. Penanganan terhadap penyakit infeksi berhasil menurunkan tingkat infeksi pada masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah industri obat. Kini industri obat lebih mengarah ke pembuatan obat untuk penyakit tertentu Obat untuk perawatan kanker, masalah geriatrik (penyakit pada manula), penyakit degeneratif, penyakit karena gaya hidup (seperti kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, dan artritis).
ANTROPOLOGI MEDIS
Hasan dan Prasad : ilmu yg mempelajari aspek biologi dan kebudayaan manusia untuk mengetahui pengobatan,sejarah pengobatan, masalah-masalah sosial di dalam pengobatan, masalah kesehatan masyarakat Hochstrasser : ilmu yang mpelajari aspek biologi dan kebudayaan manusia dalam hubungannya dg kesehatan & pengobatan
Sistem Medis
Foster dlm bukunya Medical Anthropologi yi: keseluruhan pengetahuan, sikap, kepercayaan, praktek kesehatan dari anggota kelompok masyarakat Weaver : keseluruhan kepercayaan, sikap, praktek, dan perasaan sehat dan sakit dg pola-pola diagnosa dan pengobatan
Sistem Medis setiap masyarakat dpt dibagi : 1.
Sistem Teori Penyakit
2.
Sistem Perawatan Kesehatan
sistem teori penyakit meliputi kepercayaan mengenai kesehatan, penyebab penyakit, pengobatan dan teknik lainnya yg digunakan seseorang untuk mengobati penyakit
sistem perawatan kesehatan adalah caracara dimana masyarakat merawat si sakit dan menggunakan pengetahuannya untuk membantu penyembuhan peny. Kedua sistem ini saling berhubungan dan masing-masing sistem mempunyai fungsi yg spesifik.
Ciri-ciri Universal Sistem Medis 1.
SM adalah bagian yg integral dr kebudayaan
2.
SM tdk dpt dimengerti hanya dg memperhatikan SM itu sendiri tetapi perlu dipandang sebagai bagian dari pola-pola kebudayaan
Rasa sakit dijelaskan oleh kebudayaan
dari sudut kebudayaan sakit adl : keadaan dimana seseorang tdk dpt memenuhi peranan normalnya secara seksama sehingga perlu dilakukan suatu tindakan untuk mengatasinya
3.
Semua SM mempunyai unsur pencegahan dan pengobatan
4.
pd masyarakat tradisional, pencegahan peny. lebih berujud sebagai tingkah laku seseorang yg berkaitan dg konsep penyebab penyakitnya dan apa yg harus dilakukan untk menghindari sakit.
SM mempunyai banyak fungsi
Fungsi SM adalah : agar agar si pasien menjadi sembuh apabila memungkinkan.
SISTEM MEDIS TRADISIONAL
adalah : SM yg merupakan produk dr kebudayaan masyarakat.
Didalam mempelajari SM tradisional para anthrapolog meneliti kepercayaan dan praktek medis dr anggota masyarakat.
2 keuntungan mempelajari SM Tradisional : 1. Kepercayaan dan praktek medis merupakan elemen yang utama didalam setiap kebudayan sehingg konsekwensinya dg mengetahui kepercayaan dan praktek medis pd suatu masy. dpt menetahui aspek lain dr kebudayaan Pengetahuan ttg kepercayaan dan praktek 2. medis sangat penting bagi pembuatan perencanaan kesehatan dan juga membantu keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan kpd masyarakat umum
PENYEBAB PENYAKIT Kalau dilihat dr konsep penyebab penyakit maka terdapat 2 Sistem Medis, yaitu : 1.
SM Personalistik
sistem ini menganggab bahwa penyakit disebabkan oleh interaksi agen yang bisa berupa makhluk supernatural (Tuhan, Dewa) atau makhluk bukan manusia(roh, setan, jin, guna-guna)
2.
SM Naturalistik
Pada sistem ini sakit dianggab sebagai akibat tidak adanya keseimbangan antar elemenelemen didalam tubuh, panas, dingin, yin dan yang, yg dihubungkan dg umur, koordinasi individu dan lingkungan sosial. berdasarkan sistem naturalistik, sehat adh: keadaan dimana terdapat keseimbangan antara elemen-elemen didlm tubuh atau keseimbangan antara yin dan yang
1. 2. 3.
System Naturalistik ini berasal dari Yunani, India dan China, sistem ini terdiri dari : Humoral Pathologi SM Tradisional Cina Ayueverdic
1. Humoral Pathologi
Teori ini berakar pd teori Yunani yg mengenal 4 elemem yaitu bumi, air, api dan udara yg telah dikenal pd abad ke-6, teori ini paralel dg konsep 4 kwalitas yaitu : panas, dingin, kering dan lembab yg apabila diintegrasikan dg teori asal menghasilkan konsep 4 cairan yg di assosiasikan dg darah (panas dan lembab), lendir (dingin dan lembab), empedu (dingin dan panas) dan hati (panas dan kering)
Manusia berada dalam keadaan sehat apabila cairan-cairan ini berada didalam proporsi keseimbangan dan bercampur, sebaliknya sakit terjadi apabila salah satu cairan kurang atau berlebihan atau tidak bercampur dg cairan lainnya
2. SM Tradisional China
Sistem ini bersumber pada kekuatan yin dan yang dimana kelangsungan interaksinya terletak pd semua phenomena alam (croizie) Menurut teori ini sehat disebabkab kerena adanya keseimbangan yg tepat antara yin dan yang didlm tubuh manusia. Yang : surga, matahari, api, kekeringan, terang, luar, lakilaki laki, kiri, kehidupan, bangsawan atau dpt dikatakan semua elemem yg bersifat positif sedangkan yin menunjukkna kebalikannya yi: bumi, bulan, air, dingin, kegelapan, wanita atau semua elemen yg bersifat negatif
Dengan demikian karena sifatnya panas maka “yang” yg berlebihan akan menyebabkan demam dan karena sifatnya yg dingin makan yin yag berlebihan akan menimbulkan rasa dingin Peny. yg disebabkan oleh kekuatan yg datang dr luar adalah penyakit “yang” dan yg disebabkan oleh kekuatan dari dalam adalah penyakit “yin”
3. Ayueverdic
Pd masy. India banyak makanan yg dianggab panas atau dingin dan sama halnya dg Humoral Pathology teori ini menyatakan bahwa kombinasi makanan dan ramuan yg benar dpt memulihkan keseimbangan tubuh yg telah diganggu Yg termasuk makanan panas : tahu, susu, daging, madu, gula dan makanan yg dingin : buah-buahan, yoghurt, beras, air
menurut teori ini tubuh manusia mempunyai 3 cairan atau Dosha, oleh karena itu teorinya dinamakan Tridosha yaitu cairan lendir, cairan empedu, dan angin Badan sehat apabila ketiga Dosha ini seimbang dan terjadi sakit apabila satu dosha atau lebih tidak cukup berfungsi
Faktor Penyebab Penyakit Menurut Sistem Personalitik dan Naturalistik 1.
Di dlm SP sakit adalah merupakan kasus khusus didlm usaha menjelaskan semua keadaan yg tdk beruntung, atau dg perkataan lain terjadinya sakit karena tdk beruntung atau sial Sistem naturalistik (SN) penyebab dibatasi hanya untk peny. itu saja mereka tdk menhubungkan dg masalah2 kekeringan, kegagalan panen
2.
SP berpandangan bahwa penyebab penyakit berhubungan erat dg agama dan magis SN unsur agama dan magis sangat kecil peranannya
3.
Pd SN penyakit disebabkan oleh penyebab tunggal yaitu panas atau dingin yg berlebihan yg menimbulkan ketidakseimbangan di dlm tubuh, sdgkn SP lebih kompleks yaitu sistem ini paling sedikit mengenal 2 tingkatan penyebab. Sistem ini membedakan agen penyebab penyakit (hantu atau makhluk halus) dan teknik yg digunakan oleh agen itu sendiri misalnya racun, mencuri roh atau guna2, disamping itu mereka mencari siapa pelakunya
4.
5.
Pd SP memerlukan seseorang yg pandai dlm menyembuhkan penyakit dg kekuatan gaib (dukun, shaman) sdgkan pd SN tdk mengenal shaman, pd system ini org yg bertindak sbg penyembuh penyakit memperoleh keahliannya mell.observasi dan pengalaman praktek Pd SP shaman selalu mencari pelaku penyebab peny, sdgkn pd SN pasien dan keluarganya yg menentukan penyebab penyakit, si pasien mencari pertolongan dr seseorang yg berfungsi sbg penyembuh untk mengatasi symptomnya.
SEJARAH KEDOKTERAN DI INDONESIA
Perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan di Indonesia dimulai pada masa pendudukan Belanda di Indonesia Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga vaksinator, maka pd tahun Tahun 1851 : Sekolah Dokter Jawa (sekarang menjadi Fakultas Kedokteran UI) didirikan di Jakarta oleh dr. Bosch dan dr. Bleeker Kemudian dikenal dengan STOVIA (School Tot Opleding Van Indische Arsten) atau sekolah untuk pendidikan dokter pribumi
Tahun 1913 : didirikan sekolah dokter yang kedua di Surabaya dengan nama NIAS (Nederland Indische Arsten School) Tahun 1927 : Stovia berubah nama menjadi Sekolah Kedokteran Tahun 1947 : berubah menjadi Fakultas Kedokteran UI
Tahun 1888 : Lab Kedokteran di Bandung Tahun 1938 : pusat lab ini berubah menjadi Lembaga Eykman, dan selanjutnya disusul berdirinya laboratorium lain di Medan, Semarang, Makasar, Surabaya dan Yogyakarta. Peran lab ini sangat penting dlm rangka r angka menunjang pemberantasan penyakit menular spt malaria, lepra, cacar , dll, bahkan untuk bidang kesehatan masyarakat yang lain, seperti gizi dan sanitasi lingkungan.
Pendirian Rumah sakit di Indonesia adalah merupakan perkembangan dari ilmu kedokteran dan kesehatan, Rumah Sakit yang pertama kali dibangun di Indonesia yaitu di Jakarta dengan nama Rumah Sakit Tentara
Pada tanggal 23 Mei 1950 Indonesia menjadi anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)