KELOMPOK * !+E +I! #!BI! -II I 3!+E !TI! +E4I !T !T!3I C$!+-I! $6T!3I P-!-I!+E! I+! !76 !76 +E4I P-! P -!7O8I 7O8I 3!6!B! I P6T6 !76 I+I-! 76I
NIM+A,SEN &&*&/0/1/2 &&*&/0(1/5 &&*&&/*1&5 &&*&&/1(/ &&*&&&(1(2
TTD
PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA PADA PERUSAHAAN 1.1. 1.1.
PERL PERLUN UNY YA PENG PENGEN ENDA DALI LIAN AN
1.1.1. 1.1.1.
Penge Pengend ndali alian an dan dan Ekspo Ekspos! s!
Eksposur mencakup potensi dampak finansial akibat suatu kejadian dikalikan dengan probabilitas terjadinya kejadian tersebut. Istilah risiko merupakan sinonim untuk istilah probabilitas terjadinya suatu kejadian. Oleh karena itu, eksposur adalah risiko risiko dikali dikalikan kan konsek konsekuens uensii finans finansial ial atas atas risiko risiko terseb tersebut. ut. Pengend Pengendali alian an dapat dapat berguna mengurangi eksposur, tetapi pengendalian tidak dapat mempengaruhi penyebab terjadinya eksposur. 1.1. 1.1.". ". Ek Eksp spos os! ! U## U##
a. b. c. d. e. f. g. h.
Biaya Biaya yang yang Ter Terla lalu lu Tin Tingg ggii Pendapatan yang Cacat erugi erugian an !kibat !kibat ehi ehilan langan gan !kti"a !kti"a.. !kunt !kuntan ansi si yang yang Tid Tidak ak !kur !kurat at Inte Interu rups psii Bisn Bisnis is #anksi $u $ukum etida etidakmam kmampuan puan untuk untuk Bersai Bersaing ng ecur ecuran angan gan dan dan Penc Pencur uria ian n
1.1.$. 1.1.$. Ke% Ke%!a !angan ngan dan Ke&a' Ke&a'a(an a(an Ke! Ke!a' a' P(i' P(i'
Istilah Istilah kejahatan kejahatan kerah putih menggambarkan menggambarkan serangkaian serangkaian akti"itas ilegal yang terjadi sebagai bagian dari pekerjaan pelaku kejahatan. ejahatan kerah putih biasanya melibatkan penggunaan transaksi fiktif dalam sistem akuntansi. Terdapat tiga bentuk kejahatan kerah putih, antara lain% &' kecurangan manajemen% (' )aporan keuangan yang menyesatkan% dan *' ejahatan korporat. Akn(ansi )o!ensik
1
!kuntansi forensik merupakan satu dari beberapa istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan akti"itas seseorang yang bertugas mencegah dan mendeteksi kecurangan. Tingka( Kese!isan Ke%!angan
ecurangan merupakan masalah yang serius. Tiga jenis kecurangan paling mahal adalah pelanggaran rahasia paten, kecurangan kartu kredit, dan laporan keuangan palsu.
1.1.*. Pe#!osesan Ko#p(e! dan Ekspos!
Banyak aspek pemrosesan komputer yang cenderung meningkatkan eksposur organisasi terhadap peristi9a:peristi9a yang tidak diinginkan. Pemrosesan data dan penyimpanan data secara mekanis, serta kompleksitas pemrosesan merupakan aspek pemrosesan komputer yang dapat meningkatkan risiko atau potensi kerugian akibat eksposur yang dihadapi organisasi. Ak(i-a Pe#!osesan Da(a
!kti"a pemrosesan data harus dilindungi seperti melindungi kekayaan organisasi yang lain. !kses yang terbatas harus menjadi pertimbangan utama. $anya indi"idu dengan "alidasi yang sah yang dii;inkan masuk ke lokasi rersebut.
1.1.. T&an Pengendalian dan Sikls T!ansaksi
Pengendalian berguna untuk mengurangi eksposur. !nalisis eksposur dalam suatu organisasi sering berhubungan dengan konsep siklus transaksi, pada umumnya organisasi
menghadapi
kejadian
ekonomi
yang
serupa.
ejadian
tersebut
menghasilkan transaksi yang dapat dikelompokkan sesuai dengan empat siklus akti"itas bisnis berikut. &. #iklus pendapatan (. #iklus pengeluaran *. #iklus produksi <. #iklus keuangan 1.". KOMPENEN PROSES PENGENDALIAN INTERNAL
2
Proses pengendalian internal suatu organisasi terdiri dari lima elemen= lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, akti"itas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta penga9asan. #truktur Pengendalian Internal
3onitoring
)ingkungan Pengendalian
Penaksira n -isiko
!kti"itas Pengendalia n
Informasi dan omunikas i
>8ambar <.*'. konsep pengendalian internal didasarkan pada dua premis utama,yaitu tanggung ja9ab dan jaminan yang masuk akal. Premis pertama, (anggng &a/a0 , terkait dengan tanggung ja9ab manajemen dan de9an direksi untuk membangun dan memelihara proses pengendalian internal. Premis kedua, &a#inan ang #ask akal , terkait dengan relati"itas biaya dan manfaat suatu pengendalian. 1.".1. Penga!' Eks(e!nal ang Te!kai( dengan En(i(as dan Pengendalian In(e!nal
Banyak organisasi yang menjadi subjek peraturan legal tertentu yang diterbitkan oleh lembaga yang ber9enang atau pengadilan. Organisasi harus memastikan bah9a akti"itas yang mereka jalankan tidak melanggar hukum dan regulasi yang diterbitkan oleh lembaga yang secara hukum memiliki ke9enangan atas organisasi dan operasi organisasi. #EC >Securities Exchange Commission' aktif dalam bidang akuntansi keuangan,sama seperti ?!#B >Financial Accounting Standard Board ' . $ukum, regulasi, dan publikasi dari agen:agen semacam ini merupakan factor penting dalam proses pengendalian internal organisasi. Bagian &/( dari ?CP! mensyaratkan semua perusahaan yang menjadi subjek dari #ecurities E@change !ct tahun &0*< untuk=
3
!. 3embuat dan memelihara buku, catatan, dan rekening yang cukup detail dan merefleksikan transaksi dan karakteristik akti"a secara akurat dan 9ajar. B. 3engembangkan dan memelihara sistem pengendalian akuntansi internal yang dapat memberikan jaminan yang masuk akal bah9a= &. Transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi manajemen, khusus maupun umum% (. Transaksi dicatat guna >i' memudahkan penyajian laporan keuangan agar sesuai dengan prinsip akuntansi akti"a% *. !kses terhadap akti"a hanya dii;inkan sesuai dengan otorisasi manajemen, baik otorisasi khusus maupun umum% <. !kuntabilitas akti"a yang tercatat dibandingkan dengan akti"a yang saat ini ada pada rentang yang cukup rasional, dan tindakan yang tepat perlu diambil terkait dengan perbedaan nilai yang ditemukan. 1.".". Da#pak Lingkngan ,isnis Te!'adap Pengendalian In(e!nal
Proses pengendalian internal suatu entitas ber"ariasi tergantung pada konteks ukuran organisasi. #ebagai contoh, dalam organisasi yang kecil, jumlah karya9an yang terbatas tidak memungkinkan bagi organisasi tersebut untuk memenuhi kondisi ideal pemisahan tugas. #ebaliknya, dalam perusahaan besar, pemisahan tugas dapat dilakukan dengan lebih baik. #ituasi yang dihadapi perusahaan kecil itu dapat ditangani dengan melibatkan pemilik dalam berbagai aspek transaksi, seperti menandatangani cek, mengotorisasi faktur, dan mencatat lebih jauh, manual prosedur, manual kebijakan, struktur organisasi, dan berbagai tipe dokumentasi, termasuk kebijakan dan prosedur, tampaknya sesuatu yang kurang realistis bagi perusahaan kecil. 1.".$. Lingkngan Pengendalian
)ingkungan pengendalian merupakan dampak kumulatif atas factor:faktor untuk membangun,mendukung,dan meningkatkan efekti"itas kebijakan dan prosedur tertentu. +engan kata lain, lingkungan pengendalian menentukan iklim organisasi dan memengaruhi kesadaran karya9an terhadap pengendalian. ?actor yang tercakup dalam lingkungan pengendalian adalah= &. ilai:nilai integritas dan etika 4
(. *. <. . 2. A.
omitmen terhadap kompetensi ?ilosofi manajemen dan gaya operasi #truktur organisasi Perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh de9an direksi dan komitmenya Cara pembagian otoritas dan tanggung ja9ab ebijakan sumber daya manusia dan prosedur
1.".*. Penaksi!an Risiko
Penaksiran risiko, komponen kedua dari pengendalian internal, merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang memengaruhi tujuan perusahaan. Tahapan yang paling kritis dalam menaksir risiko adalah mengidentifikasi perubahan kondisi eksternal dan internal dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan. 1.".. Ak(i-i(as Pengendalian
!kti"itas pengendalian merupakan komponen pengendalian internal yang ketiga. !kti"itas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bah9a arahan manajemen dilaksanakan dengan baik.akti"itas pengendalian dapat berupa pengendalian akuntansi yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal 1 memadai bah9a tujuan pengendalian tertentu tercapai untuk setiap sistem aplikasi yang material dalam organisasi= &. -encana organisasi mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan menjalankan tugas sehari:hari mereka. (. Prosedur mencakup perancangan dan penggunaan dokumentasi dan catatan yang berguna untuk memastikan pencatatan transaksi dan kejadian yang tepat. *. !kses terhadap akti"a hanya diberikan sesuai dengan otorisasi manajemen. <. Cek independen dan peninjauan dilakukan sebagai 9ujud akuntabilitas kekayaan perusahaan dan kinerja. . Pengendalian proses informasi diterapkan untuk mengecek kelayakan otorisasi, keakuratan, dan kelengkapan setiap transaksi. 1.".2. In3o!#asi dan Ko#nikasi
5
Informasi mengacu pada sistem akuntansi organisasi, yang terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, mengelompokkan, mencatat, dan melaporkan transaksi organisasi dan untuk memelihara akuntabilitas akti"a dan utang yang terkait. Dok#en(asi Sis(e# Akn(ansi
Prosedur akuntansi seharusnya ditetapkan dalam manual prosedur akuntansi sehingga kebijakan dan instruksi dapat diketahui secara eksplisit dan diterapkan secara konsisten. Sis(e# Akn(ansi Do0le4En(!
#istem akuntansi double:entry memiliki peran sebagai alat yang akan menghasilkan serangkaian catatan yang seimbang. 6ntuk menyembunyikan suatu kecurangan dalam sistem akuntansi yang double:entry, pelaku kecurangan harus menghapus data di kedua sisi rekening yang terkait dengan transaksi. Ko#nikasi
omunikasi terkait dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian. omunikasi yang baik membutuhkan komunikasi oral yg efektif, manual prosedur yang memadai, manual kebijakan, serta berbagai jenis dokumentasi yang lain. 1.".5. Penga/asan
Penga9asan atau monitoring melibatkan proses yang berkelanjutan untuk menaksir kualitas pengendalian internal dari 9aktu ke 9aktu serta untuk mengambil tindakan koreksi yang diperlukan. Penga9asan dicapai melalui akti"itas yang terus: menerus, atau e"aluasi terpisah, atau kombinasi keduanya. 1.$.
PENGENDALIAN PEMROSESAN TRANSAKSI
Pengendalian pemrosesan transaksi merupakan satu prosedur yang dirancang untuk memastikan bah9a elemen proses pengendalian internal diimplementasikan dalam suatu sistem aplikasi tertentu di setiap siklus transaksi organisasi. Pengendalian pemrosesan transaksi mencakup ( pengendalian yaitu = 1.$.1. Pengendalian ##
6
Pengendalian umum mempertimbangkan seluruh lingkungan pemrosesan transaksi. Pengendalian umum mencakup hal:hal berikut yaitu= &. Perencanaan organisasi pemrosesabn data (. Prosedur operasi secara umum *. arakteristik pengendalian peralatan <. Pengendalian akses data dan peralatan 1.$.". Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang spesifik untuk satu aplikasi tertentu. Pengendalian aplikasi dikelompokkan menjadi * yaitu = &. Pengendalian input (. Pengendalian proses *. Pengendalian output 1.$.$. Pengendalian p!e-en(i36 De(ek(i36 dan Ko!ek(i3 Pengendalian, pemrosesan transaksi juga dapat dikelompokkan berdasarkan sifat pengendalian pre"entif, detektif, dan korektif. Pengendalian pre"entif berperan untuk mencegah terjadinya kesalahan dan kecurangan. Pengendalian detektif berperan untuk mengungkapkan kesalahan dan kecurangan yang telah terjadi. Pengendalian korektif berperan untuk membetulkan kesalahan yang telah terjadi. 1.$.*. Mengo#nikasikan T&an Pengendalian In(e!nal Pengendalian internal harus dilihat sebagai bagian dari suatu proses yang lebih besar dan tidak boleh dilihat hanya semata:mata sebagai sebuah proses. Pengendalian internal harus cocok dengan proses yang lebih besar tersebut, jika tidak pengendalian internal tidak akan efektif atau justru akan merugikan. #etiap orang harusnya tidak melupakan tujuan pengendalian internal. 1.$.. T&an dan Pola Pe!ilak Tujuan sistem pengendalian internal dicapai melalui tindakan orang:orang yang terlibat di dalam sistem. etergantungan terhadap rencana organisasi yang formal serta metode dan pengukuran yang terkait dengan tujuan tersebut, mencakup asumsi asumsi penting mengenai kolusi, pelaporan kecurangan, hubungan dengan kekuatan dalam organisasi, serta pola perilaku yang lain dalam organisasi independensi organisasi. 1.*. ANALISIS PROSES PENGENDALIAN INTERNAL Proses pengendalian internal secara rutin mengumpulkan informasi mengenai pelaksanaan tugas:tugas, transfer otoritas, persetujuan dan "erifikasi. !da beberapa alas an mengapapengendalian internal tidak teradministrasi. arya9an baru atau
7
mungkun karya9an yang telah berpengalaman tidak memahami tugas mereka. 7ang la;im terjadi, tugas pengendalain internal tidak dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produkti"itas kerja. 1.*.1. Teknik Anali(ik uesioner pengendalian internal merupakan salah satu teknik analitik yang
la;im digunakan untuk menganalisis pengendalian internal. uesioner ini secara tradisional menjadi elemen utama dalam suatu program audit. uesioner dirancang sedemikian rupa sehingga ja9aban positif mengindikasikan adanya pengendalian internal yag baik, dan ja9aban yang negate artinya adanya kelemahan dalam pengendalian internal. +isamping itu, flo9chart analitik juga bisa digunakan dalam analisis pengendalian internal, khususnya jika analisis tersebut melibatkan aplikasi sistem computer. 3atriks pengendalian aplikasi berguna sebagai formulir analisis yang rele"an dengan tinjauan penegndalian internal suatu sistem informasi. Teknik lain yang dapat digunakan adalah menaksir tingkat kekuatan dan reliabilitas relati"e setiap pengendalian yang ada dengan menuliskan angka ke dalam kotak. !ngka & mengindikasikan sangat reliabel, angka * reliabel, dan angka tidak reliabel. RE)ERENSI
Bodnar, 8eorge $, dan $op9ood, 4illiam #. (//2. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9. 7ogyakarta = !+I.
8