III.HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Adapun hasil praktikum yang telah dilakukan sebagai berikut : Tabel kandungan ekstrak DNA (ml) dari 4 macam bahan Bahan
Ulangan 1
2
3
Bayam
2.1
2.0
1.8
Hati ayam
8.2
8.0
8.4
Strawberry
1.4
1.2
1.2
Brokoli
2.0
2.1
2.2
Kacang hijau
2.8
2.7
2.9
3.2 Pembahasan
Pada praktikum yang dilakukan, dibahas beberapa bahan yang diduga menjadi sumber DNA antara lain bayam, hati ayam, strawberr y, brokoli dan kacang hijau. Dalam praktikum ekstraksi DNA digunakan deterjen deterj en yang berguna mendegradasi dinding sel, denaturasi protein, memisahkan karbohidrat, merusak membran sel dan melarutkan DNA. Apabila dinding sel terdegradasi maka semua isi sel dapat keluar termasuk DNA dan dilepaskan ke dalam buffer ekstraksi (Purwantara,2001). Pada praktikum yang dilakukan, digunakan bahan-bahan garam, alkohol, air dingin, dan enzim dari ekstrak buah nanas. Garam berfungsi garam digunakan untuk melarutkan DNA, karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu memblokir (membentuk ikatan) dengan kutub negatif fosfat DNA, yaitu kutub
yang bisa menyebabkan molekul-molekul saling tolak menolak satu sama lain sehinggga pada saat ion Na+ membentuk ikatan dengan kutub negatif fosfat DNA, DNA akan terkumpul. Dari pernyataan tersebut, nampak bahwa selain digunakan untuk menghilangkan protein dan karbohidrat dan menjaga kesetabilan pH lysing buffer, garam juga membantu proses pemekatan DNA. Selain itu, garam juga untuk mengendapkan kotoran yang terbawa (Dollard, 1994, dalam Jami lah, 2005: 21) Alkohol digunakan dalam pemisahan DNA dengan bahan lain. Alkohol yang digunakan berkonsentrasi 90-95%. Ethanol atau Alkohol tidak melarutkan DNA dan berat jenis alkohol yang lebih ringan dari air membuat DNA naik dan melayang-layang di permukaan. Alkohol juga untuk mengekstrak dan dan mengendapkan komponen polisakarida di dalam buffer ektraksi yang mengkontaminasi larutan DNA (Ningrum, 2008). Air dingin digunakan dalam presipitasi atau penggumpalan kembali DNA sehingga diperoleh hasil ekstraksi. Sedangkan ekstrak buah nanas atau enzim pelunak daging berfungsi mempercepat reaksi pemotongan molekul protein. Dari kelima bahan yang diduga sebagai sumber DNA, dapat disimulasikan hasil ekstraksi DNA dalam ml dari sumber DNA terbesar hingga terkecil yaitu hati ayam, kacang hijau, brokoli, bayam dan strawberry. Hati ayam menghasilkan ekstrak DNA paling besar karena DNA pada hati ayam memiliki yang lebih kompleks dibandingkan dengan sumber DNA yang lain. Hati a yam memiliki kandungan protiein yang lebih banyak. Seperti yang kita t ahu bahwa DNA disusun oleh protein-protein. Strawberry menghasilkan ekstraksi yang lebih sedikit dibandingkan dengan sumber DNA yang lain karena kandungan protein dari strawberry lebih kecil sehingga kandungan DNA yang disusun oleh protein juga semakin kecil. Begitu juga kacang hijau, kandungan proteinnya tidak lebih banyak dari hati ayam. Sedangkan brokoli mengahsilkan ekstrak DNA sedikit lebih banyak dibandingkan bayam. Dilihat dari warna brokoli memiliki warna lebih hijau dibandingkan bayam sehingga dapat diketahui kandungan klorofil brokoli lebih banyak dibandingkan bayam. Hal tersebut menunjukkan DNA dalam brokoli lebih banyak dibandingkan bayam.
IV.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan sebagai berikut : 1. Prisnsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA. 2. Deterjen dalam praktikum berfungsi untuk mendegradasi dinding sel, denaturasi protein, memisahkan karbohidrat, merusak membran sel dan melarutkan DNA. 3. Sumber DNA dari yang terbesar hingga yang terkecil berturut-turut adalah hati ayam, kacang hijau, brokoli, bayam dan strawberry.
DAFTAR PUSTAKA
Jamilah. 2005. Pengaruh Berbagai Macam Detergen, Penambahan Enzim, dan Ekstrak Nanas (Ananas comusus (L) Merr) Terhadap Hasil Isolasi DNA Berbagai Macam Buah. Malang: Universitas Negeri Malang Purwantara, A. 2001. Principles of DNA Isolation and Manipulation. Workshop on Plant Pathogens Detection by Moleculae Tehniques. 24-26 Januari 2001.