Sop Penyimpanan Dan Distribusi ReagensiaFull description
2535657Full description
spoFull description
dfdjhksFull description
Sop Penyimpanan Dan Distribusi ReagensiaFull description
SOP Penyimpanan dan Distribusi Reagensia
spoDeskripsi lengkap
Full description
SOP Penyimpanan Dan Distribusi Reagensia
spo penyimpanan dan distribusi reagensiaFull description
SOP Pelayanan LaboratoriumFull description
SOP Penyimpanan Dan Distribusi ReagenFull description
daaaaFull description
yrdfhDeskripsi lengkap
yrdfhFull description
distribusi reagen
rsDeskripsi lengkap
Full description
EPFull description
tipo
13 Sop Penyimpanan Dan Distribusi Reagen LaboratoriumFull description
PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI REAGENSIA
SOP
No. Dokumen
: SPO/UKP/VIII/
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
:
Halaman
: 1/1
UPTD PUSKESMAS DTP CIRUAS
1. Pengertian
dr. Hendi Fitriyadi Z. NIP. 19830723 201001 1 008
Laboratorium dapat menjadi salah satu sumber penghasil limbah yang berbahaya bila tidak ditangani dengan benar, sebelum dibuang limbah harus diolah terlebih dahulu. Setiap jenis limbah harus dipilah-pilah dan ditampung dalam kantung plastik bertanda khusus (biohazard) dengan warna standar tertentu. JENIS LIMBAH 1. Limbah medis 2. Limbah non medis SUMBER LIMBAH 1. Limbah medis a. Padat • Sisa spesimen (sputum, feses) b. Cair • Reagensia kadaluarsa • Produk sisa proses laboratorium tentang prosedur penanganan limbah klinik • Sisa spesimen (darah, urine dan cairan tubuh) 2. Limbah non medis a. Padat • Perlengkapan administrasi (kertas sisa, alat tulis bekas, dll) • Sisa makanan b. Cair • Sisa cucian rumah tangga (makan, minum, dll) 1. Melindungi petugas yang menangani limbah dari luka yang tidak sengaja.
2. Tujuan
3. Kebijakan 4. Referensi
2. Mencegah pnyebaran infeksi kepada petugas kesehatan yang menangani limbah. 3. Mencegah penyebaran infeksi kepada masyarakat sekitar. 4. Melenyapkan bahan-bahan berbahaya. SK Kepala UPTD Puskesmas DTP Ciruas No……/Kapus/SK/2016 tentang pengelolaan limbah medis 1. Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat. 2. Pedoman Nasional Pemeriksaan Laboratorium.
5. Prosedur 6. Langkah – langkah
1. Pengelolaan Limbah Medis. a. Sisa syring/jarum/spuit dikumpulkan dalam kompan bekas minyak. b. Tabung Edta yang berisi sisa darah dimasukkan dalam katung plastik berwarna merah. c. Kapas dll yang terkontaminasi darah, sarung tangan bekas pakai, masker bekas pakai dimasukkan dalam kantong plastik berwarna merah. d. Pot yang berisi sisa specimen (sputum, urine, faeses, cairan tubuh) objek glass dan cover glass bekas dimasukkan dalam kantong plastik berwarna merah. e. Kantong plastik berwarna merah dan kompan bekas minyak yang berisi spuit bekas diambil setiap hari oleh petugas IPAL untuk di kumpulkan di rumah limbah yang kemudian di ambil oleh IPAL pihak ke tiga. 1/1
Limbah cair medis. f. Sisa darah atau cairan tubuh lain dilakukan desinfeksi dengan larutan hipoklorit 0,2% selama minimal 30 menit ,kemudian dibuang dalam saluran pembuangan limbah. 2. Pengelolaan Limbah Non Medis Limbah padat non medis a. Limbah padat non medis seperti kertas dll yang tidak terkontaminasi dengan darah ataupun cairan tubuh lainnya dimasukkan dalam kantong plastik yang berwarna hitam. b. Kantong plastik berwarna hitam diserahkan oleh cleaning servis ke tempat pengelolaan limbah. Limbah cair non medis Limbah cair non medis dibuang ke tempat cuci khusus yang berhubungan dengan septic tank. 7. Bagan Alir 8. Hal - hal