ETILEN OKSIDA
Nama Lain
epoxyethane, ethylene oxide, dimethylene oxide,oxacyclopropane
Rumus molekul
C2H4O
Massa molar
44.05 g/mol
Apperance
Gas tak berwarna
Densitas
0.882 g/ml, 7360 lbs/gallon
Titik leleh
-111,30C
Titik Didih
10,70C
Kelarutan dalam air
larut
Etilen oksida disebut juga oxirane, merupakan senyawa organic dengan rumus C2H4O. Etilen oksida merupakan sebuah cyclis ether. Itu artinya mengandung 2 grup alkil mengikat sebuah atom dalam bentuk cyclic (circular). Gas tak berwarna yang mudah terbakar dengan bau manis lemah merupakan epoksida paling simple, dengan 3 anggota cincin yang terdiri dari 2 atom karbon dan 1 atom oksigen. Karena mempunyai stuktur molekul khusus, etilen oksida mudah ikut serta dalam reaksi tambahan, membuka cincin, dan mudah berpolimerisasi. Etilen oksida merupakan isomer dari acetaldehida. Meskipun Etilen oksida merupakan bahan baku penting dalam berbagai aplikasi, termasuk produk manufaktur seperti polysorbate-20 dan polyethylene glycol yang sering lebih efektif dan kurang beracun dibandingkan dengan material alternative, etilen oksida itu sendiri zat yang sangat berbahaya, pada suhu kamar EO mudah terbakar, karsinogenik, mutagenic, iritasi dan gas anaestetik dengan menyesatkan aroma menyenangkan. Reaktivitas kimia yang bertanggung jawab untuk banyak bahaya etilen oksida juga membuat kunci industry kimia yang mendukung standar kemajuan hidup. Meskipun sangat berbahaya untuk kebutuhan langsung rumah tangga dan umunya tidak familiar untuk dikonsumsi, etilen oksida digunakan di industry untuk membuat banyak produk konsumen serta non-konsumer kimia dan menengah. Etilen oksida sangat penting atau kritikal untuk produsen detergent, pengental, pelarut, plastic, dan macam-macam senyawa organic seperti etilen glikol, ethanolamine, glikol sederhana dan kompleks, polyglikol eter dan senyawa lainnya. Sebagai gas beracun beracun yang tidak meninggalkan residu pada benda yang bersentuhan, etilen oksida murni merupakan desinfektan yang umum digunakan di rumah sakit dan industry peralatan kesehatan untuk menggantikan uap sterilisasi untuk peralatan yang tidak tahan panas, seperti suntikan plastic sekali pakai. Etilen oksida diproduksi dengan oksidasi langsung
etilen dalam katalis Perak. Itu sangat flammable dan explosive dan digunakan sebagai senjata termobaric. Oleh karena itu umunya dikendalikan dan dikirim sebagai larutan pendingin. SEJARAH Etilen oksida pertama dilaporkan pada tahun 1859 oleh kimiawan Prancis Charles-Adolphe Wurtz yang mempersiapkannya dengan mencoba 2kloroethanol dengan KOH.
Cl–CH2CH2–OH + KOH
→
(CH2CH2)O + KCl + H2O
Wurtz mengukur titik didih etilen oksida 13.5C, sedikit lebih besar dari nilai sekarang, dan menemukan kemampuan etilen oksida untuk bereaksi dengan asam dan garam logam. Wurtz salah mengasumsikan etilen oksida merupakan basa organic. Kesalah pahaman ini bertahan sampai 1896 ketika Georg Bredig menemukan etilen oksida bukan elektrolite. Ini jelas berbeda dengan eter, khususnya, cenderung ikut bereaksi mengadisi senyawa tak jenuh, telah lama menjadi bahan perdebatan. Pada 1893, struktur heterocyclic triangular pada etilen oksida telah diusulkan. Metode pembuatan pertama sudah lama ditetapkan, meskipun beberapa ilmuwan, termasuk Wurtz sendiri, memproduksi etilen oksida langsung dari etilen. Pada 1931, kimiawan Prancis, Theodore Lefort, mengembangkan metode oksidasi langsung etilen dengan katalis. Sejak 1940, hamper semua industry memproduksi etilen oksida menggunakan proses ini. Sterilisasi dengan etilen oksida untuk pengawetan bumbu dipatenkan pada 1938 oleh Kimiawan Amerika, Lloyd Hall. Etilen oksida menjadi industry yang sangat penting selama perang dunia I sebagai precursor untuk pendingin etilen glikol dan senjata kimia gas mustard.
Properti dan Struktur Molekul