Faktor penyebab TMD Penyebab dari TMD tidak jelas, TMD biasanya melibatkan lebih dari satu gejala dan sangat jarang terjadi karena satu penyebab. TMD disebabkan karena karena beberapa faktor berjalan bersama, termasuk trauma pada rahang dan penyakit sendi (arthritis). Gerinda gigi, kebiasaan bruksisme, dan ketegangan otot pada kepala atau leher telah dibuktikan belum tentu merupakan penyebab TMD, tapi hal itu semua dapat memperparah atau memperpanjang gejala TMD. ebiasaan bruksisme dan ketegangan otot pada kepala atau leher seringkali harus dikontrol untuk mengurangi dan penanganan gejala TMD. !rang"orang dengan TMD harus mengetahui bah#a kelainan TMD bersifat kronis. $anyak faktor seperti stres, kesehatan se%ara psikologi, dan stabilitas emosional dapat berpengaruh pada seberapa parah atau seberapa panjang gejala TMD pada seseorang akan bertahan. arena tidak ada pera#atan instan yang dapat menangani gejala TMD ini, penanganan yang paling sukses untuk pera#atan TMD adalah penanganan diri sendiri dan mengkontrol faktor" faktor" faktor yang dapat memperparah kelainan TMD ini. Faktor"faktor yang berkaitan dengan TMD &. Trauma Trauma se%ara langsung pada rahang telah terbukti berhubungan onset dari gejala TMD. Trauma se%ara langsung pada rahang dapat terjadi dari pukulan pada rahang, hipere'tension atau oerstret%hing pada rahang, dan pada beberapa kasus kompresi pada rahang. amanya atau kekuatan yang berlebihan pada prosedur pera#atan gigi, intubasi untuk anastesi umum, dan prosedur bedah untuk mulut, kerongkongan, esofagus, dan perut dapat menjadi faktor trauma pada TM*. +. ebiasaan buruk ebiasaan seperti gerinda gigi, bruksisme, menggigit bibir, menggigit kuku, mengunyah permen karet, dan postur yang abnormal dari rahang adalah sangat umum umum dan tidak terbukti sebagai penyebab TMD, tapi berhubungan dengan TMD dan mungkin dapat membuat gejala TMD bertambah parah dan kronis. . !klusi !klusi gigi merupakan kestabilan gigi"gigi dalam gigitannya. Para ahli per%aya bah#a maloklusi dapat menyebabkan TMD, tapi penelitian akhir"akhir ini tidak mendukung teori tersebut. Penelitian telah tel ah menunjukkan bah#a kebanyakan pasien dengan TMD mempunyai oklusi yang normal dan mayoritas orang"orang dengan maloklusi tidak mengalami kelainan TMD. Maloklusi seringkali merupakan faktor kontribusi yang dapat memperparah TMD tapi tidak pernah menjadi faktor utama penyebab kelaianan TMD. -. Psikologikal $anyak pasien dengan TMD mengatakan bah#a gejala TMD timbul atau bertambah parah ketika mereka mengalami depresi, ansietas, dan peningkatan stres emosional. Penelitian menunjukkan bah#a banyak pasien dengan TMD meningkat gejalanya ketika mengalami depresi, ansietas, dan peningkatan stres emosional. ebanyakan pasien akan mengalami peningkatan kebiasaan gerinda gigi dan bruksisme ketika mereka mereka mengalami depresi, ansietas, dan peningkatan stres emosional. . Penyakit TM* $eberapa tipe artritis akan terjadi pada TM* seperti pada sendi yang lain. !steoartritis sangat umum terjadi pada usia lanjut. Penyakit" penyakit seperti panyakit parkinson, myasthenia grais, stroke, amyotropi% lateral s%lerosis (ou Gehrig/s disease) akan menyebabkan pergerakan rahang yang tidak terkontrol. terkontrol. Penyakit seperti tetanus (lo%k ja#) akan menyebabkan kontraksi rahang dan otot yang tidak terkontrol. 0. ain"lain
Penggunaan obat dan medikasi preskripsi tertentu dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan otot yang dapat mempengaruhi TMD.