V. Terapi
NO
Jenis Terapi
1.
Ringer Laktat
2.
Antrain
Farmakodinamik dan Farmakokinetik
Dosis dan Rute Pemberian
keunggulan terpenting dari larutan Ringer Laktat adalah komposisi elektrolit dan konsentrasinya yang sangat serupa dengan yang dikandung cairan ekstraseluler. Natrium merupakan kation utama dari plasma darah dan menentukan tekanan osmotik. Klorida merupakan anion utama di plasma darah. Kalium merupakan kation terpenting di intraseluler dan berfungsi untuk konduksi saraf dan otot. Elektrolit-elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok hipovolemik termasuk syok perdarahan.
1500 cc/ IV
Obat ini mengandung Natrium metamizole merupakan turunan dari metansulfonat yang berasal dari aminoprin. Cara kerja natrium metamizole adalah dengan
3x1 ampul Indikasi: Nyeri hebat ex: pasien (500mg) / IV postoperasi, nyeri kolik. Kontraindikasi: Nyeri yang disebabkan karena proses peradangan seperti rematik, nyeri pinggang bawah, dan gejala flu. Wanita hamil
Ceftriaxone
Ceftriaxone adalah golongan cefalosporin dengan spektrum luas, yang membunuh bakteri dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri. Ceftriaxone secara relatif mempunyai waktu paruh yang panjang dan diberikan dengan injeksi dalam bentuk garam sodium.
Ranitidin
Ranitidine menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversible. Reseptor H2 akan merangsang sekresi
Efek Samping
Implikasi Keperawatan
Panas, infeksi pda tempat penyuntikan, trombosis vena atau flebitis yang meluas dari tempat penyuntikan, ekstravasasi.
Memonitor kemungkinan efek samping obat
Ruam pada kulit, agranulositosis/pemec ahan sel darah putih non-granul, Selain itu, pada pasien yang mengkonsumsi
Memonitor kemungkinan efek samping obat
Kontraindikasi : Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis laktat.
2x1 gr/ IV
dan menyusui, pasien bertekanan darah rendah (sistolik < 100 mmHg), pasien bayi di bawah 3 bulan atau bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg, pasien dengan gangguan ginjal dan hati berat, serta gangguan pembekuan darah / kelainan darah. Indikasi :
Sepsis, meningitis, infeksi abdominal, infeksi tulang, persendian, jaringan lunak, kulit, dan luka-luka, pencegah infeksi prabedah dan lain-lain.
Chlorpramazine harus diberikan secara seksama karena dapat menimbulkan hipotermia.
Tempat bekas suntikan membengkak. Mual, muntah, dan sakit perut. Pusing dan sakit kepala. Lidah bengkak. Berkeringat.
Memonitor adanya alergi obat dan kemungkinan efek samping obat
1. Sakit kepala (3%); 2. Sulit buang air besar (<1%); 3. Diare (<1%);
Memonitor adanya kemungkinan efek
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap Cefalosporin Hipersensitif terhadap penisilin/antibiotika βlactam.
Ceftriaxone secara cepat terdifusi kedalam cairan jaringan, diekskresikan dalam bentuk aktif yang tidak berubah oleh ginjal (60%) dan hati (40%). Rata-rata waktu paruh eliminasi plasma adlah 8 jam. Waktu paruh pada bayi dan anak-anak adalah 6,5 dan 12,5 jam pada pasien dengan umur lebih dari 70 tahun. 4.
Indikasi : Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok hipovolemik. Ringer laktat menjadi kurang disukai karena menyebabkan hiperkloremia dan asidosis metabolik, karena akan menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi akibat metabolisme anaerob.
menghambat rangsangan nyeri pada susunan saraf pusat dan perifer
3.
Indikasi dan Kontra Indikasi
2x50 mg / IV
Indikasi : Mengobati tukak lambung dan
tukak duodenum. Kontraindikasi :
menghambat rangsangan nyeri pada susunan saraf pusat dan perifer
3.
Ceftriaxone
Ceftriaxone adalah golongan cefalosporin dengan spektrum luas, yang membunuh bakteri dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri. Ceftriaxone secara relatif mempunyai waktu paruh yang panjang dan diberikan dengan injeksi dalam bentuk garam sodium.
2x1 gr/ IV
Sepsis, meningitis, infeksi abdominal, infeksi tulang, persendian, jaringan lunak, kulit, dan luka-luka, pencegah infeksi prabedah dan lain-lain.
Ranitidin
Ranitidine menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversible. Reseptor H2 akan merangsang sekresi
cairan lambung sehingga pada pemberian ranitidine sekresi cairan lambung dihambat.
Ranitidine Bioavailabilitas ranitidine yang diberikan secara oral sekitar 50% dan meningkat pada pasien penyakit hati. Masa paruhnya kira-kira 1,7 -3 jam pada orang dewasa, dan memanjang pada orang tua dan pasien gagal ginjal.
Chlorpramazine harus diberikan secara seksama karena dapat menimbulkan hipotermia.
Tempat bekas suntikan membengkak. Mual, muntah, dan sakit perut. Pusing dan sakit kepala. Lidah bengkak. Berkeringat.
Memonitor adanya alergi obat dan kemungkinan efek samping obat
1. Sakit kepala (3%); 2. Sulit buang air besar (<1%); 3. Diare (<1%);
Memonitor adanya kemungkinan efek
4. Mual (<1%); 5. Nyeri perut (<1%); 6. Gatal-gatal pada kulit (<1%).
samping obat
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap Cefalosporin Hipersensitif terhadap penisilin/antibiotika βlactam.
Ceftriaxone secara cepat terdifusi kedalam cairan jaringan, diekskresikan dalam bentuk aktif yang tidak berubah oleh ginjal (60%) dan hati (40%). Rata-rata waktu paruh eliminasi plasma adlah 8 jam. Waktu paruh pada bayi dan anak-anak adalah 6,5 dan 12,5 jam pada pasien dengan umur lebih dari 70 tahun. 4.
dan menyusui, pasien bertekanan darah rendah (sistolik < 100 mmHg), pasien bayi di bawah 3 bulan atau bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg, pasien dengan gangguan ginjal dan hati berat, serta gangguan pembekuan darah / kelainan darah. Indikasi :
2x50 mg / IV
Indikasi : Mengobati tukak lambung dan
tukak duodenum. Kontraindikasi :
1. Riwayat alergi terhadap ranitidin; 2. Ibu yang sedang menyusui; 3. Pemberian ranitidin juga perlu diawasi pada kondisi gagal ginjal.
cairan lambung sehingga pada pemberian ranitidine sekresi cairan lambung dihambat.
Ranitidine Bioavailabilitas ranitidine yang diberikan secara oral sekitar 50% dan meningkat pada pasien penyakit hati. Masa paruhnya kira-kira 1,7 -3 jam pada orang dewasa, dan memanjang pada orang tua dan pasien gagal ginjal.
1. Riwayat alergi terhadap ranitidin; 2. Ibu yang sedang menyusui; 3. Pemberian ranitidin juga perlu diawasi pada kondisi gagal ginjal.
4. Mual (<1%); 5. Nyeri perut (<1%); 6. Gatal-gatal pada kulit (<1%).
samping obat