FILSAFAT ZAMAN KONTEMPORER KONTEMPORER
1. LATAR BELAKANG Dalam mengkaji filsafat Barat, ahli filsafat membagi kajiannya menjadi empat kategori, yaitu zaman klasik, abad pertengahan, zaman modern dan masa kontemporer. Dan yang akan di bahas dalam makalah ini adalah Filsafat Barat Masa Kontemporer. Filsafat Barat kontemporer artinya filsafat Barat abad ke-20 yang sifatnya Heterogen. Dalam makalah ini akan di jelaskan mengenai filsafat kontemporer yang lebih di fokuskan pada pemikiran dari dua tokoh filsafat kontemporer yaitu Jurgen Habermas dan Jacques Derrida. 2. RUMUSAN MASALAH 1.
Siapa dan apa pemikiran dari Jurgen Habermas? 2.
Siapa dan apa pemikiran dari Jacques Derrida?
PEMBAHASAN 1.
JURGEN HABERMAS Jurgen Habermas adalah filsuf kontemporer yang paling terkenal di Jerman dan juga menghiasi panggung filsafat internasional. Ia dilahirkan pada 18 Juni 1929 di daerah Dusseldorf Jerman. Jurgen Habermas ini merupakan sosok filsuf pewaris pemikiran Madzhab Frankfrut.
Narasi besar pemikirannya bertumpu pada usaha pencarian sebuah teori yang secara memadai merumuskan syarat-syarat nyata perwujudan sebuah masyarakat yang bebas dari penindasan. Madzhab Habermas ini terkenal dengan “Teori Kritis” atau “Teori Kritis Masyarakat” yang melemparkan sebuah kritikan serius terhadap konsep teori Positivisme dan menyebut positivisme itu sebagai saintisme karena mengadopsi metode ilmu-ilmu alam untuk menggagas unified science. Dikatakan bahwa positivisme hanya berpura-pura bertindak objektif dengan mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah bebas nilai, padahal ia menyembunyikan kekuasaan dengan mempertahankan status Quo masyarakat dan tidak mendorong perubahan. Dia mengembangkan sistem teori yang diabdikan untuk menunjukkan kemungkinan penalaran, emansipasi dan komunikasi logis-kritis yang terdapat di dalam institusi liberal modern. Pada hakekatnya teori kritis ini memiliki empat karakter utama yaitu : 1. Teori kritis bersifat historis, artinya teori kritis dilambangkan berdasarkan situasi masyarakat yang kongkrit dan kritik imanen yaitu kritik terhadap masyarakat yang nyata-nyata tidak manusiawi 2. Teori kritis bersifar kritis terhadap dirinya sendiri dengan cara evaluasi, kritik dan refleksi atas dirinya sendiri 3. Teori kritis menggunakan metode dialektis sehingga teori kritis memiliki kecurigaan terhadap situasi masyarakat aktual 4. Teori kritis adalah teori dengan maksud praktis yaitu teori yang mendorong transformasi masyarakat dan hanya mungkin dilakukan dalam praxis. Jurgen Habermas dengan Teori Kritisnya menawarkan pemahaman baru yang dikembangkan lewat masyarakat kritis emansipatoris. Semua pemikiran-pemikirannya sangat terlihat mengerucut pada keinginannya untuk menempatkan modernitas sebagai realitas empiris yang harusnya dapat memberdayakan kehidupan masyarakat, dan bukan sebaliknya. Untuk mencapai tujuannya membentuk masyarakat yang merdeka, independent, dan bebas dalam menentukan tujuan hidupnya sendiri, masyarakat harus melakukan komunikasi-komunikasi baik verbal maupun non-verbal (communication action) agar dicapai apa yang sebenarnya disebut kesadaran kolektif, yaitu dalam bentuk kesepakatan atau konsensus. Habermas berpendapat bahwa setiap intelektual di seluruh dunia mempunyai tugas untuk membangkitkan kemampuan rasionalitas yang kritis yang mendukung terciptanya radikal demokrasi dan kesadaran kosmopolit yang otentik, sekaligus juga menolak semua efek negatif
dari ketidakadilan kapitalisme, globalisasi, dan pasar bebas. Ia yakin bahwa semua hal tersebut dapat terwujud, jika kita mampu mengeksplisitasi norma-norma universal dari prosedur demokratis untuk menciptakan masyarakat dunia yang adil dan bermoral.
2.
JACQUES DERRIDA Derrida adalah seorang filsuf Prancis, yang dianggap penting sebagai tokoh poststrukturalis-posmodernis. Derrida ini juga merupakan seorang filsuf yang radikal dengan ciri berhingga-nya. Ia selalu menolak berbagai pandangan dari para filsuf sebelumnya dan menyatakan bahwa segala sesuatu menunjuk pada yang lain. Ia merupakan pribadi yang sangat kompeten dan peduli dengan filsafat. Hal ini ia buktikan dengan keaktifannya dalam memperjuangkan tempat yang wajar untuk filsafat pada taraf sekolah menengah. Bagi Derrida, ilmu pengetahuan tidak dapat dipertentangkan dengan filsafat. Tidak masuk akal jika dikatakan bahwa ilmu pengetahuan sedang menyingkirkan filsafat atau bahwa filsafat sudah tidak mempunyai lingkup gerak lagi karena perkembangan ilmu pengetahuan. Menurut Derrida antara ilmu pengetahuan dan filsafat merupakan hal yang sama, karena keduanya berakar dalam rasionalitas yang sama. Derrida menafsirkan ulang pemikiran beberapa filsuf modern dan kontemporer .Lewat tafsiran-tarfsirannya inilah Derrida mengawali pemikirannya yang bertemakan “Dekonstruksi”. Konsep dekonstruksi Derrida merupakan suatu perubahan istilah yang sebelumnya pernah dikatakan oleh Heidegger, yaitu mengenai destruksi. Konsep dekonstruksi Derrida hampir sama dengan konsep destruksi Heidegger. Namun, Derrida tidaklah kembali pada yang original. Ia menyatakan bahwa segala sesuatu adalah teks. Dengan pandangan „teks‟ ini, ia menolak tradisi metafisika filsafat filsafat barat dalam mengungkap kehadiran pada dirinya yang dinyatakan sebagai kebenaran yang absolut dan ditandai melalui bahasa lisan. Realitas adalah teks dan memiliki ciri berhingga. Dekonstruksi bisa dijelaskan dengan cara lain melalui cara kerja différance. Différance adalah manifestasi dari dekonstruksi penanda secara grafis. Différance seperti halnya
tulisan adalah pelafalan anonim yang kebal terhadap segala bentuk reduksi. Arti dari différance sendiri berada pada posisi menggantung, antara dua kata “to differ” (berbeda) dan “to defer” (menunda). Pemikiran akan différance merupakan penekanan yang dilakukan Derrida untuk memperjelas kesulitan menamakan yang pertama atau yang pusat. Ini adalah jalan kemungkinan berpikir yang membebaskan tulisan dari interpretasi metafisis di mana bahasa ditujukan untuk mengekspresikan makna atau kebenaran kehadiran pada dirinya. Mencoba memahami kedua konsep yang dikemukakan oleh Derrida diatas memang sangat sulit dan membutuhkan usaha yang lebih. Namun dari sini terlihat bahwa pemikiran Derrida terus konsisten dan terus berusaha untuk melepaskan diri dari jeratan pemikiran modern. Pada konsep dekonstruksi terlihat bahwa Derrida berusaha mengadakan perubahan dengan sesuatu yang dihasilkannya sendiri. Derrida percaya bahwa untuk melawan pemikiran modern yang percaya akan kebenaran tunggal, ibyektif dan universal maka kita harus berani untuk melakukan penghancuran atau dekonstruksi yang kemudian dilakukan perobakan dan perbaikan pola pikir sehingga didapatkan cara berpikir baru yang lebih terbuka, dan mau menerima pendekatan apa saja dalam mendekati realita sebagai teks.Pada konsep Différance terlihat usaha Derrida untuk mengkritik persoalan otoritas dan kekuasaan pemikiran modern yang sangat berpihak pada bahasa lisan yang selalu dianggap sebagai bahasa yang mengungkapkan realitas. dari sini juga terlihat bahwa Derrida bukanlah orang yang setuju adanya kebenaran tunggal, obyektif dan universal.
PENUTUP 1.
KESIMPULAN Dan dari pemikiran kedua tokoh tersebut dapat di simpulkan bahwa Jurgen Habermas dengan Teori Kritisnya menawarkan pemahaman baru yang dikembangkan lewat masyarakat kritis emansipatoris. Semua pemikiran-pemikirannya sangat terlihat mengerucut pada keinginannya untuk menempatkan modernitas sebagai realitas empiris yang harusnya dapat memberdayakan kehidupan masyarakat, dan bukan sebaliknya.
Dan bagi Derrida, ilmu pengetahuan tidak dapat dipertentangkan dengan filsafat. Tidak masuk akal jika dikatakan bahwa ilmu pengetahuan sedang menyingkirkan filsafat atau bahwa filsafat sudah tidak mempunyai lingkup gerak lagi karena perkembangan ilmu pengetahuan. Menurut Derrida antara ilmu pengetahuan dan filsafat merupakan hal yang sama, karena keduanya berakar dalam rasionalitas yang sama.
DAFTAR PUSTAKA Habermas, Jurgen . Teori Tindakan Komunikatif II: Kritik atas Rasio Fungsionaris. Terjemahan oleh Nurhadi. Kreasi Wacana Yogyakarta. . Maret 2007 Muslih, Muhammad. Filsafat Ilmu. Belukar: Yogjakarta, 2004. http://seniindonesia.multiply.com/journal/item/6/berpikir_kritis_ala_habermas
nggapan untuk “Filsafat Kontemporer” Kontemporer” 1. tc-a March 23rd, 2009 at 12:32 | #1 Reply | Quote Mulai sejak kapan batasan waktu kontemporer itu?? temanku mau bahas sejarah kontemporer bingung mulai sejak kapan. sejak orba kah sejak reformasi kah?? A___A
2. aprillins March 24th, 2009 at 00:15 | #2 Reply | Quote
pertama-tama istilah filsafat kontemporer itu diperkenalkan bukan di indonesia, tetapi di negara barat tepatnya eropa. Awal zaman modern di mulai di akhir zaman skolastik yaitu awal abad ke-15. Yang di awali oleh pemikiran Cusanus yang terbuka pada pemikiran humanisme dan ilmiah. Yang menandakan bahwa otoritas gereja berkurang. Zaman modern ditandai dengan adanya pemikiran terhadap hal humanisme dan ilmiah. Munculnya pemikir ilmiah seperti johannes kepler, galileo galilei, copernicus, hugo de groot, nietszche, immanuel kant dan lain lain. zaman modern berlangsung sampai akhir abad ke-19, meski pun zaman sekarang masih zaman modern bisa disebut. sedang zaman kontemporer pada awal abad-20. Ketika pemikiran tidak hanya berkutat pada masaalah ilmiah saja, melainkan juga masalah etis, konstruksi pemikiran, seni, waktu, dan lain-lain bisa dibahas secara terbuka. Adanya penghargaan terhadap hal-hal semacam ini merupakan ciri dari zaman kontemporer. Apa pun boleh dibahas. tetapi yang perlu diingat bahwa batasan zaman tidak ditandai melalui tahun berapa (waktu). Melainkan, corak sejarah pemikirannya. Pada zaman aristoteles pun seni dihargai, etis dihargai, tetapi tidak mendunia seperti sekarang ini. kalau saranku sih mau bahas sejarah kontemporer dari awal abad 20 aja, yaitu dari tahun 1900 sampai sekarang. gitchu…
3. jimmy November 3rd, 2009 at 06:26 | #3 Reply | Quote pada saat zaman sekarang banyak para ahli filsuf atau kajian ilmu bidang study yang begitu banyak membuat kajian filsafat kontemporer di era abad 19 setelah zaman Renaisse, memang tidak hanya masalah seni,budaya, ras, tidak adanya penghargaan secara terbuka hal ini bukan merupakan zaman kontemporer melain zaman posmodernisme, banyak orang melupakan budaya yang bagian dari zaman itu, klo menurut saya sekarang zaman posmodernisme /w EPDw ULLTE5
shvoong.com The Global Source for Summaries & Reviews
Daftarkan diri Masuk
Use f Write & earn Ketegori
Bahasa Cari ×
Daftarkan diri
Use your Facebook account for quick registration Sign up with Facebook
OR Create a Shvoong account from scratch Buat akun Anda Already a Member? Masuk! ×
Masuk
Sign in using your Facebook account Sign in with Facebook
OR Not a Member? Daftarkan diri! ×
Daftarkan diri
Use your Facebook account for quick registration Sign up with Facebook
OR
Masuk
Sign in using your Facebook account Sign in with Facebook Halaman Utama Shvoong>Ilmu Sosial>Sosiologi>Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia
Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia oleh: PapapFarras
Pengarang : Drs. Surajiyo
Summary rating: 2 stars (172 Tinjauan) Kunjungan : 19029 kata:900
More About : zaman kontemporer Filsafat Ilmu & Pe
ª
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif. Karenanya, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan menampilkan ciri khas tertentu. Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Periodisasi perkembangan ilmu dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman kontemporer, secara ringkas disusun sebagai berikut: 1. Pra Yunani Kuno Berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun SM, disebut juga zaman batu, karena pada masa itu manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Selanjutnya pada abad ke 15 sampai 6 SM, manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk berbagai per alatan, yang pertama kali digunakan di Irak. Pada abad ke 6 SM di Yunani lahirlah filsafat, disebut the greek miracle. Beberapa faktor yang mendahului lahirnya filsafat di Yunani, yaitu: a. Mitologi bangsa Yunani b. Kesusastraan Yunani c. Pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah sampai di Timur Kuno.
2. Yunani Kuno Zaman Yunani Kuno merupakan awal kebangkitan filsafat secara umum, karena menjawab persoalan disekitarnya dengan rasio dan me ninggalkan kepercayaan terhadap mitologi atau tahyul yang ir rasional. Selanjutnya, Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat berkembang dengan baik. Terakhir Zaman Hellenisme, disebut sebagai zaman keemasan kebudayaan Yunani, dengan tokoh yang berjasa adalah Iskandar Agung (356 – 323 SM) dari Macedonia, salah seorang murid Aristoteles. 3. Zaman Pertengahan Ditandai dengan tampilnya pada teolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwannya hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia atau abdi agama. 4. Zaman Renaissance Renaissance berarti lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir. Zaman ini me njadi indikator bangkitnya kembali independensi rasionalitas manusia, karena sudah tercatat banyaknya penemuan spektakuler, seperti teori heliosentris oleh Copernicus, yang merupakan pemikiran revolusioner, dan kemudian didukung oleh Johanes Kepler (1571 – 1630) dan Galileo Galilei (1564 – 1642). 5. Zaman Modern Dikenal juga sebagai masa Rasionalisme, yang tumbuh di zaman modern dengan tokoh utama yaitu Rene Descartes (1596 – 1650) yang dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern, Spinoza (1633 – 1677), dan Leibniz (1646 - 1716). Descartes memperkenalkan metode berpikir deduktif logis yang umumnya diterapkan untuk ilmu alam. 6. Kontemporer Zaman Kontemporer, pada abad ke 20 hingga sekarang, bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Menurut Trout, fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya me ngandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Uraian sejarah perkembangan ilmu pengetahuan diatas pembahasannya biasanya mengacu kepada pemikiran filsafat di Barat. Hal ini dapat mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan secara utuh karena dalam filsafat Barat unsur mitos dapat lenyap sama sekali dan menonjol dalam unsur rasio. Diawali dari periode filsafat Yunani yang penting dalam peradaban manusia, karena waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari m ite-mite menjadi lebih rasionil. Manusia menjadi lebih proaktif dan kreatif menjadikan alam sebagai objek penelitian dan pengkajian. Sejarah filsafat merupakan metode yang banyak digunakan dan sangat penting dalam mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan. Sejarah filsafat juga merupakan subject matter dalam belajar filsafat yang merupakan alat untuk mengenal filsafat dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Dengan melihat sejarah
sebagai suatu urutan kejadian yang saling berhubungan sehingga suatu kejadian tidak terjadi begitu saja dan diartikan sebagai fenomena tersendiri dan mencermati makna dibalik urutan kejadian pemikirannya, menjadikan sejarah sebagai suatu metode dalam mempelajari filsafat yang pada akhirnya dapat dipelajari ilmu pengetahuan secara mendalam. Dari proses ini kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang pada akhirnya dapat dinikmati dalam bentuk teknologi. Diterbitkan di: 19 Januari, 2009 Mohon dinilai :12345 Nilai : 1 2 3 4 5
o
Link yang relevan :
o
http://id.shvoong.com/writers/papapfarras
Menulis sendiri tulisanmu
Komentar
More About : zaman kontemporer
[X]
Lihat semua Tampil 1 Pertanyaan 1. Menjawab Pertanyaan : ilmu pengetahuan akan mengalami suatu kemajuan jika ada filsuffilsuf terdahulu. bagaimana perkembangannya di zaman modern ini Lihat semua 1. Menjawab Pertanyaan : Kutipan:
Heliosentris, Iskandar Agung, Ilmu Pengetahuan, Yunani Kuno, Kontemporer, Filsafat, Copernicus, Descartes, Renaissance,
Aristoteles
Buat kutipan untuk Ringkasan ini Related Videos
o
JEJAK BERDARAH KOMUN
o
FILSAFAT PAK BAMBANG
o
KECERDASAN PARA FILS
o
KECERDASAN PARA FILS
o
ogoh - ogoh
Share Gunakan konten kamiTerjemahkanKirimLinkCetak
x Creative Commons Attribution 3.0 License
Filsa Perkembangannya di Indonesia
Gunakan konten kami Copy to Clipboard
Orang yang membaca Ringkasan ini juga membaca:
Setiap Wanita Cantik Kode Da Vinci At Tarbiyah Adz Dzatiyah Ma Alim Wa Taujih... Harry Potter dan Batu Bertuah Pride and Prejudice Bahkan Malaikat pun Bertanya A Walk to Remember
Ringkasan lain oleh PapapFarras
Political Sociology Ekonomi INTERNASIONAL Perilaku ORGANISASI Konsep Dasar dan Aplik... Teori MIKROEKONOMI Edensor Bisnis di Dunia Maya yang Menjanjikan !!
Paling populer
New on Shvoong!
Resensi Situs Terbaik
www.detik.com Tulis www.kaskus.us Tulis www.vivanews.com Tulis www.tokobagus.com Tulis www.okezone.com Tulis www.indowebster.com Tulis
www.games.co.id Tulis Other Other Tulis
false
Berikut X 1861698
0
(1 Tinjauan)
5 Teratas
Karena Besi Tahun Teologi Waktu
Buku
.
Roman, Novel & Novela, o Biografi, o Mitologi & Sastra Kuno, o Sastra Klasik, o Anak & Remaja, o Poetry, o Humor, o Bagaimana Cara Menggunakan Bantuan & Swakarya, o Misteri & Thriller, o selanjutnya o Teknologi & Internet Permainan, o Piranti Lunak, o Situs Web, o Blog, o Hardware, o Perusahaan perdagangan, o Olah Raga, o Mesin Cari & SEO, o Universitas dan institusi penelitian, o o
selanjutnya Bisnis & Keuangan Usaha Online, o Manajemen & Kepemimpinan, o Marketing & Penjualan, o Usaha Mikro, o Sumber Daya Manusia, o Bisnis Internasional, o selanjutnya o Seni & Humaniora Sejarah, o Linguistik, o Filsafat, o Ilmu Agama, o Teori & Kritik, o Studi Film dan teater, o selanjutnya o Ilmu Sosial Pendidikan, o Psikologi, o Sosiologi, o Ilmu Politik, o Ilmu Ekonomi, o Antropologi, o selanjutnya o Kedokteran & Kesehatan pengobatan alternatif, o Nutrition, o Ginekologi, o Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, o Genetika, o Pengobatan Investigatif, o selanjutnya o Sains Biologi, o Fisika, o Biokimia, o Matematika, o Ekologi, o Kimia, o selanjutnya o Hukum & Politik Hukum Konstitusional, o Hukum Pidana, o Hukum Umum, o Hukum Pemerintahan, o Hukum Tenaga Kerja, o Hukum Pajak, o o
o
Hiburan o o o o o o
Film, Film Musikal, Drama, Film Musik, Serial TV, Konser
Produk Telekom, Kamera, o Gadget & Gizmo, o Barang Elektronik, o Permainan, Boneka & Hadiah, o Perkakas, o selanjutnya o Gaya Hidup Makanan & Minuman, o Kencan, o Keluarga & Relasi, o Mode & Kecantikan, o Hobi, o Rumah & Kebun, o selanjutnya o Perkumpulan & Berita Barang Baru, o Kolom Pendek, o Opini Murni, o Politik, o Lingkungan, o Budaya, o selanjutnya o Wisata Daerah Tujuan, o Situs Web dan Komunitas Online, o Wisata Hemat, o Berkemah, o Petualang Alam, o Berlayar, o selanjutnya o Menulis & Bicara Teks Pidato, o Pidato, o Presentasi, o Penulis Naskah Iklan, o Ezine & Newsletter, o Swapublikasi, o selanjutnya o o
selanjutnya
How To o o o o o o o
Computers & Internet , Money & Business , Electronics & Gadgets, Careers , Family , Health , selanjutnya
English Español Português polski
عرب ي Български 简体中文 čeština Dansk Nederlands English
ف ار سي
suomi Français
ქართული
Deutsch Ελληνικά
עברית Magyar Indonesia Italiano
日本語 한국어
Melayu Norsk polski Português Română русский Српски Español Svenska
ภาษาไทย
繁體中文 Türkçe Узбек тили Tiếng Việt
o o o o o o
Shvoong Apakah Shvoong itu? Peta situs Blog Hubungi Kami Pertanyaan yang sering diajukan
o o o o o o
Writing Top Writers Top Earners Persetujuan pemakai Gunakan konten kami Write & earn
o o o o o
Business info Link ke kami Pengiklan Undang teman Profil Perusahaan
o
o o o o o o o
o o o
selanjutnya Kutipan Laporan Pembuat ringkasan Summarizer Button Today
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1861698-filsafat-ilmu-perkembangannya-diindonesia/#ixzz0RpsEY6P3
Badan Eksekutif Mahasiswa Teknik UNNES Sarana Aspirasi Dan Informasi
Blog BEM Teknik 2008
Sejarah Perkembangan Pengetahuan Dari Zaman Purba Sampai Zaman Kontemporer Posted April 23, 2008 Filed under: Filsafat Ilmu |
E. Zaman Modern (abad 17 – 19 M) Pada masa ini muncul pemikir – pemikir yang mendorong cara pendekatan yang sama sekali baru terhadap masalah – masalah manusia, seperti rasionalisme, dan empirisme. Berkembang beberapa paham yang menguatkan kedudukan humanisme sebagai dasar dalam perkembangan hidup manusia dan pengetahuan. Paham rasionalisme me-nyatakan bahwa akal merupakan alat terpenting untuk memperoleh dan menguji penge-tahuan. Kedaulatan rasio diakui sepenuhnya dengan menyisihkan pengetahuan indra. Menurut Rene Descartes (paham rasionalisme dan skeptisme), pengetahuan yang benar harus berangkat dari kepastian. Untuk memastikan kebenaran sesuatu, segala sesuatu harus diragukan terlebih dahulu. Keragu-raguan membuat manusia bertanya/mencari ja-waban untuk memperoleh kebenaran yang pasti (manusia harus berpikir rasional untuk mencapai kebenaran). Pada paham empirisme, segala sesuatu yang ada dalam pikiran didahului oleh pengalaman indrawi. Pengetahuan dikembangkan dari pengalaman indra secara konkrit dan bukan dari rasio. Menurut John Locke (empirisme dan naturalisme), pikiran awal-nya kosong. Isi pikiran (ide) berasal dari pengalaman indrawi (lahiriah dan batiniah) ter-hadap substansi (benda) di alam. David Hume (skeptisme dan empirisme) mengatakan ide atau konsep didalam pikiran berasal dari persepsi (kesan terhadap pengalaman indra-wi) dan gagasan (konsep makna dari kesan) terhadap suatu substansi, bukan dari substansinya. Sementara menurut Francis Bacon, pengetahuan merupakan kekuatan un-tuk menguasai alam. Pengetahuan diperoleh dengan metode induksi melalui eksperi-men dan observasi terhadap suatu fenomena yang ingin dikaji. Paham lainnya adalah
idealisme yang dianut Barkeley: ada disebabkan oleh adanya persepsi; dan paham idealisme – kritisisme yang dikembangkan Imanuel Kant. Menurut Kant, hakikat fisik adalah jiwa (spirit) dan pengetahuan adalah hasil pemikiran yang dihubungkan dengan pengalaman indrawi. Paham ini menggabungkan konsep rasionalisme dengan empiris-me. Paham positive-empiris (Aguste Comte) menyatakan bahwa realita berjalan sesuai dengan hukum alam sehingga pernyataan pengetahuan harus bisa diamati, diulang, diu-kur, diuji dan diramalkan. Sementara paham pragmatisme William James menyatakan kebenaran suatu pernyataan diukur dari kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional (bermanfaat) dalam kehidupan praktis. Pernyataan dianggap benar jika kon-sekuensi dari pernyataan tersebut memiliki kegunaan praktis bagi manusia.
Like this: Suka Be the first to like this post. « Hang Variabel »
No comments yet
Tinggalkan Balasan guest
Enter your comment here...
Guest Masuk Masuk Masuk
Email (wajib) (Belum diterbitkan)
Nama (wajib)
Situs web
Please log in to WordPress.com to post a comment to your blog.
You are commenting using your Twitter account. (Keluar)
You are commenting using your Facebook account. (Keluar) Connecting to %s Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik. Beritahu saya tulisan baru lewat surat elektronik. Kirim Komentar
69
0
1316951688
Menu Utama o
BEM Teknik 2008
a
SPONSOR
Bank Jateng
Kata Mutiara Anda akan mampu membuat hal-hal besar hanya jika anda membiarkan diri anda dituntun oleh tangan pencipta dan membiarkan sesama mengakses segala talenta yang anda punya. Dari waktu ke waktu anda akan mengalami pengalaman yang menyakitkan, melalui berbagai kesulitan dan masalah. Tetapi pengalaman ini anda butuhkan menjadi pribadi yang kokoh. Bagian terpenting dari dirimu adalah bagian terdalam dari jati dirimu. Pada setiap jalan yang anda lalui anda harus meninggalkan tanda yang jelas. Apapun situasinya anda harus terus melayani pencipta dalam segala hal. Anda diciptakan untuk melakukan hal-hal yang besar.
Posts Tagged ‘ zaman kontemporer’ June 2nd, 2011 - 5:26 pm § in Filsafat Ilmu, Pengertian Dan Lingkup Epistemologi Ilmu
Perkembangan Ilmu Pada Masa Modern dan Kontemporer Secara Epistemologis
ebagian ciri yang patut mendapat perhatian dalam epistemologis perkembangan ilmu pada masa modern adalah munculnya pandangan baru mengenai ilmu pengetahuan. Pandangan itu merupakan kritik terhadap pandangan Aristoteles, yaitu bahwa ilmu pengetahuan sempurna tak boleh mencari untung, namun harus bersikap kontemplatif, diganti dengan pandangan bahwa ilmu pengetahuan harus mencari untung, artinya dipakai untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi ini. Pada abad-abad berikutnya, di dunia barat dan di dunia luar barat, dijumpai keyakinan dan kepercayaan bahwa kemajuan yang di capai oleh pengetahuan manusia ..read more[...] S
Tags: , 0, berkembangnya ilmu ilmu manusia, ciri ciri alat komunikasi zaman modern, ciri ciri era pioner, ciri ciri evaluasi modern, definisi belajar modern, definisi zaman kontemporer, epistemologi ilmu, era kontemporer adalah, era pioner, filsafat, filsafat ilmu secara perkembangan, filsafat modern dan kontemporer, i perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa, ilmu pengetahuan dan teknologi masa moderen, ilmu pengetahuan zaman kontemporer, karakter ilmu pengetahuan dari peradaban ilmu pengetahuan dan kontemporer, kelahiran ilmu pengetahuan modern, kemajuan ilmu pada zaman
kontemporer, kemajuan ilmu terhadap teknologi, kemajuan ilmu zaman kontemporer, kemajuan ilmu zaman modern, masa modern, masa modern kontemporer, masa modern yang berpengaruh pada komunikasi, mencari ilmu di masa lalu dengan teknologi, modern dalam bidang pendidikan, pandangan mekanik tentang epistemologi ipa, pandangan modern epistemologi, penanaman kecerdasan pada era mikro, pengaruh era kontemporer dan era modern, pengaruh jaman moderen terhadap pendidikan, pengembangan filsafat di abad kontemporer, pengertian teknologi di jaman moderen, pengertianciri dan contoh kontemporer, pengetahuan dari masa ke masa berdasarkan pengetahuan yang dihasilkan, pengetahuan pada zaman modern, penjelasan teknologi informasi zaman modern, perkembangan anak di era modern, perkembangan filsafat abad modern dan kontemporer, perkembangan ilmu abad modern, perkembangan ilmu barat zaman moden, perkembangan ilmu di zaman kontemporer, perkembangan ilmu filsafat modern kontemporer, perkembangan ilmu filsafat pada massa moderen, perkembangan ilmu masa modern dan kontemporer, perkembangan ilmu negara dari masa kemasa, perkembangan ilmu pada masa modern dan kontemporer epistemologi, Perkembangan Ilmu Pada Masa Modern dan Kontemporer Secara Epistemologis, perkembangan ilmu pada zaman kontemporer, perkembangan ilmu pada zaman modern, perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa, perkembangan ilmu pengetahuan di barat, perkembangan ilmu pengetahuan di zaman kontemporer, perkembangan ilmu pengetahuan pada masa modern, perkembangan ilmu sosial di era modern, perkembangan kebudayaan pada masa modern, perkembangan masa modern, perkembangan mesin di kehidupan modern, perkembangan pendidikan china pada masa modern, perkembangan pendidikan teknologi dari masa ke masa, perkembangan pengetahuan dari masa ke masa, perkembangan pengetahuan dari masa ke masa berdasarkan alat dan pemikiran yang dihasilkan, perkembangan pengetahuan dari masa ke masa berdasarkan alat dan pengetahuan, perkembangan pengetahuan dari masa ke masa berdasarkan alat yang dihasilkan, perkembangan pengetahuan dari masa ke masa berdasarkan alat yang dihasilkan dan hasil pemikiran, perkembangan pengetahuan dari masa ke masa berdasarkan alat yang dihasilkan serta hasil pemikiran, perkembangan pengetahuan dari masa kemasa berdasarkan alat dan pengetahuan yang dihasilkan, perkembangan pengetahuan manusia dari masa ke masa, perkembangan pengetahuan manusia dari masa ke masa berdasarkan alat yang di hasilkan, perkembangan tp modern, perkembangan zaman kontemporer, perkembangan zaman modern, sejarah zaman kontemporer di bidang ilmu pengetahuan, teknologi di zaman modern, teknologi komunikasi pada zaman modern, teknologi pendidikan, Teknologi Pendidikan Unesa, tentang masa modern, zaman kontemporer, zaman masa mutakhir No Comments
Artikel ini disalin dari : http://blog.tp.ac.id/tag/zaman-kontemporer#ixzz0RprWkBBD
Fakultas Syariah IAIN-SU
Blog Archive About
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU Wednesday, January 26, 2011 1:31:03 PM Filsafat Ilmu Oleh Fauzan Arrasyid A. LANDASAN ILMU PADA ZAMAN YUNANI Periode filsafat yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradapan manusia karena pada waktu ini terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitosentris menjadi logosentris. Pola pikir mitosentris adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam,seperti gempa bumi dan pelangi. Gempa bumi tidak dianggap fenomena alam biasa,tetapi dewa bumi yang sedang menggoyangkan kepalanya namun ketiaka filsafat diperkenankan ,fenaomena tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi aktivitas alam yang te rjadi secara kausalitas. Perubahan pola pikir tersebut kelihatannya sederhana,tetapi di impelisikan tidak sederhanana karena selama ini alam ditakuti dan dijauhi kemudian didekati bahkan diekspoitasi. Karena manusia selalu berhadapan dengan alam yang begitu luas dan penuh misteri, timbul rasa ingin mengetahui rahasia alam itu. Sehingga tidak heran kemudian mereka juga disebut dengan filosof alam ini juga di sebut filosof pra sokrates,sedangkan sokrates dan setelahnya disebut para filosof pasca sokrates yang tidak hanya mengkaji tentang alam, tetapi manusia dan perilakunya filosof alam pertama yang mengkaji tentang asal usul alam adalah Thales (624-546 SM). Iya di ge lari Bapak filsafat karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat dan mempertanyakan. Berbeda dengan Thales dan Anaximandros, Heraklitos (540-480 SM) melihat alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah; sesuatu yang dingin. Itu berarti bahwa bila kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita harus menyadari bahwa kosmos itu dinamis.ungkapan yang terkenal dari Heraklitos dalam menggambarkan perubahan ini adalah panta rheri uden menei (semuanya mengalir dan tidak ada sesuatu pun yang tinggal mantp) Pythagoras (580-500 SM) mengembalikan segala sesuatu kepada bilangan semua realitas dapat diukur dengan bilangan (kuantitas) karena itu dia berpendapat bahwa bilangan adalah unsur utama dari alam dan sekaligus menjadi ukuran kalu segala-galanya adalah bilangan,itu berarti bahwa unsur bilangan merupakan juga unsur yang terdapat dalam sgala unsur.demikian juga seluruh jagad raya merupakan suatu harmoni yang medamaikan hal-hal yang berlawanan. Artinya,segala sesuatu berdasarkan dan dapat dikembalikan.
B. PERKEMBANGAN ILMU ZAMAN ISLAM Sebelum diuraikan sejarah dan perk embangan ilmu dalam isalm,ada baikanya diuraikan sedikit tentang pandangan islam terhadap ilmu.pengembangan ilmu di sepanjang sejarah kehidupan umat islam,mulai dari zaman klasik sampai islam sudah memberiakn penghargaan yang begitu besar kepada ilmu. Sebagai mana sudah diketahui bahwa nabi muhammad saw. Kemudian islam datang menawarkan cahaya penerang yang mengubah masyarakat arab jahiliah menjadi masyarakat yang berilmu dan beradab. Pandangan islam tentang pentingya ilmu tumbuh bersamaan dengan munculnya islam itu sendiri.ketika Rasulullah saw. Meneriam wahyu pertama, yang mula-mla diperintahnya.kepadanya adalah”membaca” jibril memerintahkan muhammad dengan bacalah dengan menyebut nama Tuhamu yang menciptakan. C. KEMAJUAN ILMU ZAMAN RENAISANS DAN MODEREN 1. Masa Renaisans (Abad ke 15-16) Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu.zaman ini juga mer upakan penyempurnaan kesenian, keahlnian, dan ilmu yang diwujugkan dalam diri jenius serba bisa, leonardo da vinci penemuan percetakan ditemukannya benua baru (1492 SM) oleh colombus memberikan dorongan lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Adnya penemuan para ahli perbintangan seperti copernicus dan Galileo menjadi dasar bagi munculnya astronomi moderen yang merupakan titik balik dalam pemerintahan ilmu dan filsafat. Teori Copernicus ini melahirkan revormasi pemikiran tentang alam semesta Bacon adalah pemikir yang seolah-olah meloncat keluar dari zamannya dengan m elihat perintis filsafat ilmu.Ungkapan Bacon yang terkenal adalah knowledge is power (pengetahuan adalah kekuasaan). Ada tiga contoh yang dapat membuktikan pernyataan ini yaitu: 1. Mesin menghaslkan kemenangan dan perang moderen, 2. Kompas memungkankan manusia mengarungi lautan, 3. Percetakan yang mempercepat penyebaran ilmu. D. KEMAJUAN ILMU ZAMAN KONTEMPORER Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia tidak bisa dilepaskan dari peran ilmu tahap-tahap perkembangan itu kita menyaebut dalam konteks ini sebagai periaodasasi sejarah perkembangan ilmu; sejak dari zaman klasik, zaman pertengahan, zaman moderen, dan zaman kontermporer .oleh karena itu, melihat sejarah perkembangan ilmu zaman kontemporer,tidak lain adalah mengamati pemanfaatan dan pengembangan lebih lanjut dari re ntetan sejarah ilmu sebelumnya.yang dimaksud dengan zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era tahun-tahun terakhir yang kita jalani hingga saat sekarang ini. Ilmu yang berawal sejak sekitar abad ke -15, sedangkan zaman kontemporer memfokuskan sorotannya
pada berbagai perkembangan terakhir yang terjadi hingga saat sekarang. Se bagimana ilmu di zaman moderen mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dengan ilmu di zaman klasik dan zaman pertengahan,maka ilmu kontemporer pun demikian. zaman moderen misalnya, dalm banyak hal melakukan dekonsterksi terhadap teori-teori yang dianggap established (mapan) pada masa pertengahan atau zaman klasik.setidaknya dua contoh yang sangat menonjol bisa dikemukakan di sini.ditemukan oleh copernicus (1473-1543 RESUME FILSAFAT ILMU
NAMA : AHABA THOLIBIN NIM
: 0616002
Sejarah Perkembangan Ilmu
A. LANDASAN ILMU PADA ZAMAN YUNANI Pada zaman yunani dalam sejarah peradaban manusia terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitrosentris menjadi logosentris. Untuk menelusuri filsafat yunani, perlu dijelaskan terlebih dulu asal kata filsafat. Sekitar abad IX SM atau paling tidak tahun 700 SM, di yunani, Sophia diberi arti kebijakanaan; Sophia juga berarti kecakapan. Filosof alam pertama yang mengkaji tentang asal usul alam adalah Thales (624-546 SM). Ia digelari Bapak Filsafat karena dialah orang yang mula- mula berfilsafat dan mempertanyakan. “Apa sebenarnya asal-usul alam semesta ini?” Pertanyaan ini sa ngat mendasar, terlepas apapun jawabannya. Namun, yang penting adalah pertanyaan itu dijawabnya dengan pendekatan rasional, bukan dengan pendekatan mitos atau kepercayaan. Ia mengatakan asal alam adalah air karena air unsure penting bagi setiap makhluk hidup, air dapat berubah menjadi benda gas, seperti uap dan benda padat, seperti es, dan bumi ini juga berada di atas air. Setelah berakhirnya masa para filosof alam, maka muncul masa transisi, yakni penelitian terhadap alam tidak menjadi focus utama, tetapi sudah mulai menjurus pada penyelidikan pada manusia. Filosof alam tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan, sehingga timbullah kaum “Sofis”. Kaum sofis
ini memulai kajian tentang manusia dan menyatakan bahwa manusia adalah ukuran kebenaran. Tokoh utamanya adalah Protagoras (481-411 SM). Ia menyatakan bahwa “manusia” adalah ukuran kebenaran. Pernyataan ini merupakan cikal bakal humanisme. Pertanyaan yang muncul adlah apakah yang dimaksudnya itu manusia individu atau manusia pada umumnya.
Memang dua hal ini menimbulkan
konsekuensi yang sungguh berbeda. Namun tidak ada jawaban yang pasti, mana yang dimaksud oleh Protagoras. Puncak kejayaan filsafat yunani terjadi pada masa Aristoteles (384-322 SM). Logika Aristoteles berdasarkan pada analisis bahasa yang disebut sillogisme. Logika Aristoteles ini juga disebut dengn logika deduktif, yang mengukur valid atau tidaknya sebuah pemikiran Aristoteles yang pertama kali membagi fillsafat pada
yang teoritis dan praktis. Yang
mencakup logika, metafisika, dan fisika, sedangkan yang praktis mencakup etika ekonomi, dan politik. B. PERKEMBANGAN ILMU ZAMAN ISLAM Sejak awal kelahirannya, Islam sudah memberikan penghargaan yang begitu besar kepada ilmu. Sebagaimana sudah diketahui, bahwa nabi Muhammad Saw. ketika diutus oleh allah sebagai rosul, hidup dalam masyarakat yang terbelakang, dimana pagadisme tumbuh menjadi sebuah identitas yang melekat pada masyarakat arab pada masa itu. Kemudian islam datang mmenawarkan cahaya penerang yang mengubah masyarakat arab jahiliyah menjadi masyarakat yang berilmu dan beradab. 1. Penyampaian ilmu dan filsafat yunani ke dunia islam Dalam perjalanan ilmu dan juga filsafat di dunia islam, pada dasarnya terdapat upaya rekonsiliasi dalam arti medekatkan dan mempertemukan dua pandangan yang berbeda, bahkan sering kali ekstrim antara pandangan filsafat yunani, seperti filsafat plato dan Aristoteles, dengan pandangan keagamaan islam yang seringkali menimbulkan benturan-benturan. Sebagai contoh konkret dapat disebutkan bahwa plato dan aristoteles telah memberikan pengaruh yang besar pada mazhab-mazhab islam, khusunnya mazhab eklektisisme. Pada masa ini didapati pusat-pusat ilmu pengetahuan seperti ariokh,ephasus, dan iskandariah,di mana buku-buku yunani purba masih dibaca dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, terutama siriani, bahkan setelah pusat-pusat itu ditaklukan oleh umat islam. Pada masa ini juga didapati seorang tokkoh Kristen bernama Nestorius, yang melakukan dekontruksi atas pemahaman teologii kalangan Kristen konservatif ortodoks, setelah ia terpengaruh oleh alam pikiran yunanai terebut. 2. Perkembangan ilmu pada masa islam klasik
Sejak awal islam kajian-kajian dalam bidang teologi sudah berkembang, meskipun masih berbentuk embrio. Embrio inilah yang pada masa kemudian menemukan bentuknya yang lebih sistematis dalam kajian-kajian teologis dalam islam. Dapat kita ketahui bahwasannya pada awal islam pengaruh Hellenisme dan juga filsafat yunani terhadap tradisi keilmuan, islam sudah sedemikian kental, sehingga pada saat selanjutnya pengruh itupun terus mewarnai perkembangan ilmu pada masa-masa berikutnya. 3. Perkembangan ilmu pada masa kejayaan islam
Secara sepintas tentang transformasi ilmu dari dunia islam ke barat.Terjadinya transformasi kebudayaan dan khususnya ilmu dari dunia islam ke barat di sebabkan paling tidak oleh dua alasan. pertama, kontak pribadi. Terjadinya kontak pribadi ini juga disebabkan karena Byzantium secara
geografis berdekatan dengan dunia islam. Dari sinilah kemudian gagasan-gagasan barat masuk ke dunia islam dan, sebaliknya gagasan-gagasan dari dunia islam masuk ke barat. khususnya setelah perang salib. Alasan kedua, adanya kegiatan penerjemah. Tidak dapat dipungkiri kebudayaan islamlah yang mendorong orang-orang latin melakukan penerjemah. Setelah mengenal sebagai khazanah kebudayaan islam mereka lalu memperkaya pengetahuan mereka tentangnya. Mereka pernah mencoba menerjemahkan alqur’qn pada abad ke -10 masehi. Namun gerakan pennerjemahan yang sesungghnya
baru bermula pada abad ke-12. Toledo dan Palermo adalah dua pusat penerjemahan tersebar saat itu yang banyak mengoleksi sumber-sumber arab berkat perantaraan orang yahudi dan hubungan mereka dengan orang-orang Kristen dan islam. 4. Masa keruntuhan tradisi keilmuan dalam islam
Abad ke-18 dalam sejarah islam adalah abad yang palling menyedihkan bagi umat islam dan memperoleh catatan buruk bagi peradaban islam secara universal. Dalam bukunya, The Re contruction of Religious Thought in Islam iqbal menyatakan bahwa salah satu penyebab utama kematian semangat ilmiah di kalangan umat islam adalah di kalangan umat islam adalah diterimanya paham yunani mengenai realitas yang pada pokoknya bersifat statis, sementara jiwa islam adalah dinamis dan perkembang. Sebab lain yang menyebabkan kehancuran tradisi keilmuan islam adalah persepsi yang keliru dalam memahami pemikiran al-ghazali. Orang umunya mengecam Al-ghazali karena ia menolak filsafat seperti yang ia tulis dalam tahafut al-fala sifahnya. C. KEMAJUAN ILMU ZAMAN RENAISANS DAN MODERN
1.Masa renaisans
Renaisans merupakan era sejarah yang penuuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembanngan ilmu. Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian keahlian dan ilmu yang mewujudkan dalam diri jenius serba bisa. Pada zaman renaisans ini manusia barat mulai berpikir secara baru dan secara berangsur-angsur melepakan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini telah membelenggu kebebasan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu. 2.Zaman modern
Pada masa sesudah Newton, perkembangan ilmu selanjutnya adalah berupa ilmu kimia, jika pada masa Newton, ilmu yang berkembangan adalah matematika,fisika, dan astronomi. Berdasarkan
penemuan
Black,Cavendish,priestley,dan
lain-lainnya,
loveiser
melaksanakan
percobaan yang didasarkan pada “timbangan” bahan -bahan sebellum dan sesudah nya percobaan.
dengan demikian ia mulai mennggunakan pengukuran dalam lapangan kimia denagn kata lain, ia meninggalkan percobaan yang hanya bersikap kumulatif dan berpindah ke lapangan yang bersikap kuantitatif. D. KEMAJUAN ILMU KONTEMPORER Sebagaimana ilmu di zaman modern mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dengan ilmu ilmu zaman klasik dan zaman pertengahan, maka ilmu kontemporer pun demikian. Membuat deskripsi tentang eksposisi tentanng perkembangan ilmu di zaman kontemporer berarti menggambarkan aplikasi ilmu dan teknologi dalam berbagai sector kehidupan manusia. Satu hal yang menjadi karakter spesifik ilmu kontemporer, dan dalam konteks ini cirri tersebut akan lebih dapat kita temukan secara relative lebih mudah pada bidang-bidang social, yaitu bahwa ilmu kontemporer tidak segan-segan melakukan dekontruksi dan peruntuhan terhadap teori-teori ilmu yang pernah ada untuk kemudian menyodorkan pandangan-pandangan baru dalam rekontruksi ilmu yang mereka bangun. Dalam hal inilah, penyebutan wacana “posttmodernisme” dalam bidang ilmu dan filsafat menjadi dikursus yang akan cukup banyak ditemukan. Beberapa contoh perkembangan ilmu kontemporer a.
Santri, Priyayi, dan Abangan.
b. Teknologi Rekayasa Genetika.
c.
Teknologi Informasi.
d. Teori Partikel Elementer.
Log In
nak edu the great teacher inspires
Home Kuliah Teknologi Pendidikan Universitas Kehidupan Subscribe September 25, 2011
June 2010 M T W T F S S
Aug » 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Categories
Kuliah Teknologi Pendidikan Universitas Kehidupan
Who's Online There are no users currently online. Search &
Archives
August 2010 June 2010
Blogroll
WordPress.com WordPress.org
Sejarah Perkembangan Ilmu June 2, 2010 By jadiwijaya
1. Pendahuluan Setiap manusia pasti memiliki masa lalu. Masa lalu yang pantas dikenang, baik yang menyenangkan maupun yang membuat manusia sedih dalam hidupnya. Setiap hitungan waktu yang telah dilewati oleh manusia merupakan bagian dari masa lalu. Sehingga, dapat dikatakan bahwa sejarah dan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan.Istilah sejarah mungkin sudah sangat dekat dengan telinga kita. Hal inidisebabkan karena sejak duduk dibangku sekolah dasar kita sudah diperkenalkan dengan sejarah. Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Menurut sejarawan Baverley Southgate (1996), pengertian sejarah dapat didefinisikan sebagai “studi tentang peristiwa di masa lampau”. Dengan demikian, sejarah merupakan peristiwa faktual di masa lampau, bukan kisah fiktif apalagi rekayasa. Definisi menurut Baverley Southgate merupakan pemahaman paling sederhana. Pengertian sejarah menurut Baverley menghendaki pemahaman obyektif terhadap fakta-fakta historis Begitu juga dalam hal ilmu. Ilmu memiliki sejarah perkembangan yang sangat panjang. Menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu (2001:63), “perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif”. Pembahasan artikel ini dititik beratkan pada perkembangan filsafat ilmu Barat. Karena memang selama ini yang terlihat sebagai sentral adalah filsafat barat. Tetapi di lain sisi, juga akan menampilkan sejarah perkembangan ilmu dari dunia Timur yang telah memberi kontribusi terhadap perkembangan ilmu. Sehingga bisa diketahui bahwa semua ini adalah rangkaian sejarah dan peradaban manusia yang telah terjadi, dan membawa dampak bagi perkembangan ilmu. Melalui artikel ini saya ingin menjelaskan perkembangan ilmu dari zaman pra Yunani kuno sampai dengan zaman Kontemporer. Hal itu bisa dilihat dari kaca mata periodisasinya, tokohtokoh ilmuwan yang terkenal pada masa itu, dan juga karya-karya mereka. Selain itu juga akan
memberikan contoh revolusi ilmu, yang pada akhirnya memberikan gambaran implikasi revolusi itu bagi perkembangan ilmu
2. Periodisasi Perkembangan Ilmu serta Tokoh dan Karyanya Sejarah dapat dilihat dari segi kronologis dan geografis. Untuk itu, bisa dilihat dengan kurun waktu dimana sejarah itu terjadi. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan menampilkan ciri khas atau karakteristik tertentu. Tetapi dalam pembagian periode ada perbedaan dalam jumlahnya. Dalam buku Pengantar Filsafat Ilmu karangan The Liang Gie (1996), buku Sejarah Filsafat Ilmu & Teknologi karangan Burhanuddin Salam (2004), buku Filsafat Ilmu dan Perkembangannya karangan M. Thoyibi (1997), serta buku Filsafat Ilmu yang disusun oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001) terdapat perbedaan pembahasan tentang periode. Maka dari itu, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan secara mudah, disini telah dilakukan pembagian atau klasifikasi secara garis besar. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing periode, tokoh yang berpengaruh dan karya-karya mereka. 2.1 Zaman Pra Yunani Kuno
Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase. Pertama, zaman Batu Tua yang berlangsung 4 juta tahun SM (Sebelum Masehi) sampai 20.000/10.000 SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan seharihari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem “trial and error” (mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi “know how“. Kedua, zaman Batu Muda yang berlangsung 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad 100 sampai abad 20 SM. Dalam zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat siginifikan. Kemampuan itu berupa kemampuan menulis (dinyatakan dengan gambar dan symbol atau lambang-lambang), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan berhitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, perdagangan, dan hukum. Ketiga, zaman Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai dengan abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai bahan peralatan sehari-hari, baik sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.
Pada zaman Batu Tua, yang menjadi tokoh utama disebut-sebut dengan manusia purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi yang terlihat secara jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang fenomenal adalah peralatan yang terbuat dari batu dan tulang. Dengan berjalannya waktu, pada zaman Batu Muda sudah ada kerajaan-kerajaan besar yang ikut andil dalam mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India , dan Cina. Karya-karya yang didapat dari zaman ini berupa batu Rosetta ( Hieroglip), segitiga dengan unit 3,4,5 (segitiga siku-siku), nilai logam sebagai nilai tukar, perundangan yang ditulis, lukisan di dinding gua, tulisan Kanji ( Pistographic Writing), dan zodiac (Salam, 2004: 30-34). Sedangkan menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001), menemukakan bahwa di India sudah menemukan roda pemutar untuk pembuatan tembikar pada abad 30 SM dan punah (akibat bencana dan perang) pada abad 20 SM.
Pada zaman Logam didominasi oleh kerajaan Mesir. Tetapi kerajaan Cina dan Sumeria juga masih mempunyai peran. Pada masa ini karya-karya yang ada berupa didominasi dengan alatalat yang terbuat dari besi dan perunggu. Seni membuat patung juga menjadi karya fenomenal pada masanya, bahkan sampai saat ini. Contohnya adalah karya-karya dari Mesir, seperti patung istri raja Fir‟aun ( Neferitti). Menurut Brouwer (1982) dalam buku Filsafat Ilmu yang disusun oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001) di antara abad 15 SM di Sumeria (Irak) telah menggunakan alat-alat dari besi. Selain itu, di Cina pada abad 15 SM dinasti Shang telah menggunakan peralatan perang dari perunggu dan pada abad 5 SM dinasti Chin telah menggunakan besi untuk peralatan perang 2.1 Zaman Yunani Kuno
Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap “an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)”, dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap “receptive attitude mind (sikap menerima segitu saja)”. Sehingga pada zam an ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (Zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung (356 - 323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles. Pada abad ke-0 M, perkembangan ilmu mulai mendapat hambatan. hal ini disebabkan dengan kelahiran Kristen. Pada pada abad pertama sampai abad ke-2 M mulai ada pembagian wilayah perkembangan ilmu. Wilayah pertama berpusat di Athena, yang difokuskan di bidang kemampuan intelektual. Sedangkan wilayah yang kedua berpusat di Alexandria, yang fokus pada bidang empiris. Setelah Alexandria dikuasai oleh Roma yang tertarik dengan hal-hal abstak, pada abad ke-4 dan ke-5 M ilmu pengetahuan benar-benar beku. Menurut Hull dalam buku karangan Salam (2004:52), hal ini disebabkan oleh tiga pokok penting: 1) pengusa Roma yang menekan kebebasan berpikir 2) ajaran Kristen yang tidak boleh disangkal 3) kerjasama gereja dan pengusa sebagai otoritas kebenaran. Walaupun begitu pada abad ke-2 M sempat ada Galen (bidang kedokteran) dan tokoh aljabar, Pappus dan Diopanthus yang berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan-ilmuwan terkemuka. Menurut Burhanuddin Salam (2004), M. Thoyibi (1997), serta Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001), ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu: a. Thales (624-545 SM) dari Miletos, Yunani (sekarang bagian dari Turki) adalah filsuf pertama sebelum masa Sokrates. Menurutnya, zat utama yang menjadi dasar segala materi adalah air. Pada masanya ia menjadi filusuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
Pythagoras (582 SM - 496 SM) adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang b. paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dan salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku- siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-
kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis. Selain itu, Pythagoras berhasil membuat lembaga pendidikan yang disebut “Pythagoras Society“. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan hubungan antara nada dengan panjang dawai.
Socrates (470 SM - 399 SM) adalah filsuf dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu c. figur tradisi filosofis Barat yang paling penting. Socrates lahir di Athena. Ia tidak meninggalkan tulisan sebagai karyanya. Tetapi pemikiranya dikenal melalui tulisan yang dibuat oleh muridnya, yaitu Plato. Salah satu catatan Plato yang terkenal adalah Dialogue, yang isinya berupa percakapan antara dua orang pria tentang berbagai topik filsafat. Socrates percaya bahwa manusia ada untuk suatu tujuan, dan bahwa salah dan benar memainkan peranan yang penting dalam mendefinisikan hubungan seseorang dengan lingkungan dan sesamanya. Sedangkan Sokrates sendiri mempunyai metode sendiri yang dikenal dengan “ Maieutike Tekhne” yang merupakan metode dialetika untuk melahirkan kebenaran. d. Socrates percaya akan gagasan mengenai gaya tunggal dan transenden yang ada di balik pergerakan alam ini. Dengan demikian, Socrates memiliki pandangan yang bertentangan dengan kepercayaan umum masyarakat Yunani saat itu, yaitu kepercayaan pada kuil (oracle) dari dewadewa. Pandangan yang ia bawa tersebut akhirnya membuatnya dipenjara dengan tuduhan merusak ahlak pemuda-pemuda Athena. Pengadilan dan cobaan yang dialaminya digambarkan dalam catatan Apology oleh Plato, sedangkan serangkaian percakapannya dengan para siswanya ketika ia dipenjara digambarkan dalam Phaedo, juga oleh Plato. Bagaimanapun, Socrates dinyatakan bersalah dan ia ditawarkan untuk bunuh diri dengan meminum racun. Penawaran tersebut diterimanya dengan tenang, meskipun para siswanya telah berulangkali membujuknya untuk melarikan diri. Menurut Phaedo, Socrates meninggal dengan tenang dengan dikelilingi oleh kawan-kawan dan siswanya. e. Walaupun demikian, sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos , yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum. f. Aristoteles (384 SM - 322 SM) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Sementara itu, di bidang politik , Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari kontribusinya, yang paling penting adalah masalah logika dan Teologi ( Metefisika). Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir ( syllogisme).
g. Dari keseluruhan kontribusi yang diberikan oleh Aristoteles, dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135 - 1204), dan dengan theologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126 - 1198). h. Plato (427 SM - 347 SM) ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan “ideal”. Selain itu, ia juga menulis „Hukum‟ dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya mengenai ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja, tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan saja konsep mengenai “kebajikan” dan “kebenaran”. Konsep yang dikembangkan oleh Plato ini bertitik belakang dari perdebatan dari konsep yang diusung oleh Parminedes yang menganggap sesuatu realitas itu berasal dari satu hal ( The One) yang tetap, dan konsep yang dikemukakan oleh Heraklios yang bertitik tolak dari hal yang banyak ( The Many) yang selalu berubah. Selain itu, masih ada nama-nama seperti Anaximander (610 SM - 546 SM) siswa Thales, sang filsuf pertama. Ia hidup pada abad ke 6 SM di Miletos. Berbeda dengan Thales, ia berpendapat bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan ( Apeiron), karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang. Anaximenes yang hidup pada abad ke 6 S.M., masih satu generasi dengan Anaximander dan juga dianggap sebagai seorang “filsuf alam”, ia berpendapat bahwa zat yang awal ada adalah udara. Ia menganggap bahwa semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara. Demokreitos (460-370 SM), ia mengembangkan teori mengenai atom sebagai dasar materi, sehingga ia dikenal sebagai “Bapak Atom Pertama”. Karyanya dijadikan sebagai pelopor ilmu fisika materi yang menutup kemungkinan akan adanya intervensi Tuhan atau dewa. Demokreitos juga menjadi orang pertama yang berpendapat bahwa galaksi Bimasakti merupakan kumpulan cahaya gugusan bintang yang letaknya saling berjauhan. Menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001:69), pemikiran yang dikonsepkan oleh Demokritos yang membahas tentang atom ini mengandung beberapa sifat pokok. Pertama, materialistic-monistik yang menyatakan bahwa atom sekedar materi sendiri dan sekelilingnya hampa. Kedua, developmental dynamics, yang menyatakan atom selalu bergerak. Ketiga, murni alamiah ( pure natural) yang menyatakan bahwa atom tidak dipengaruhi sesuatu disekelilingnya. Keeempat , bersifat kebetulan ( by chance) yang berarti bahwa pergerakan atom terjadi tanpa tujuan. Euklides (330-273 SM) ialah ahli matematik dari Alexandria. Dalam bukunya yang berjudul Elemen, ia - sebagai bapak geometri - mengemukakan teori bilangan dan geometri. Menurutnya satu hal yang paling penting untuk dicatat, bahwa dalam pembuktian teorema-teorema geometri tak diperlukan adanya contoh dari dunia nyata tetapi cukup dengan deduksi logis menggunakan aksioma-aksioma yang telah dirumuskan. Empedokles (484-424 SM) adalah seorang filsuf Yunani berpendapat bahwa materi terdiri atas empat unsur dasar yang ia sebut sebagai akar, yaitu air, tanah, udara, dan api. Selain itu, ia menambahkan satu unsur lagi yang ia sebut cinta ( philia). Hal ini dilakukannya untuk menerangkan adanya keterikatan dari satu unsur ke unsur lainnya. Empedokles juga dikenal sebagai peletak dasar ilmu-ilmu fisika dan biologi pada abad 4 dan 3 SM. Claudius Ptolemaeus (90 SM -168 M), dia adalah seorang matematikawan, astronom, ahli geografi, astrolog dan seorang penyair dari satu epigram di Anthology Yunani.
Dia tinggal di Mesir di bawah Kekaisaran Romawi. Ptolemaeus adalah pengarang beberapa risalah ilmiah, tiga di antaranya akan melanjutkan penting untuk kemudian Islam dan Eropa ilmu pengetahuan. Yang pertama adalah risalah astronomi yang dikenal sebagai Almagest (The Great Risalah /Risalah Matematika). Yang kedua adalah Geografi, yang merupakan diskusi teliti mengenai pengetahuan geografi Yunani-Romawi dunia. Yang ketiga adalah risalah astrologi dikenal dalam bahasa Yunani sebagai Apotelesmatika atau lebih umum dalam bahasa Yunani sebagai Tetrabiblos (Empat buku). Selain itu, karena ia hidup di Mesir kemudian astronom arab, ahli geografi dan ahli fisika menyebutnya dengan namanya dalam bahasa Arab: Batlaymus. Diophantus (antara 214 M - 298 M), adalah seorang ahli matematika dan karnya yang sangat terkenal adalah Arithmetica. Karyanya ini barkaitan dengan memecahkan persamaan aljabar, hal ini menyebabkan kemajuan luar biasa dalam teori bilangan, angka pecahan, dan juga membuat kemajuan dalam notasi matematika. Galenus (129 M - 200 M), yang lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Galen. Ia memiliki pengaruh besar dalam kedokteran Eropa. Galen melakukan perubahan besar di bidang kesehatan. Hal yang ia lakukan di antaranya adalah oprasi pembedahan otak dan mata (mengoperasi katarak ), mengenalkan ilmu anatomi, dan mengemukakan empat cairan tubuh yaitu darah, empedu kuning ( yellow bile), empedu hitam (black bile) dan mukus. Empat hal ini akan berputar sesuai dengan empat musim. Karya terbesarnya adalah tujuh belas buku dari On the Usefulness of the Parts of the Human Body. Dan juga Archimedes, (sekitar 287 SM - 212 SM) ia adalah seorang ahli matematika, astronom, filsuf , fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Archimedes, dianggap sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa, hal ini didasarkan pada temuannya berupa prinsip matematis tuas, sistem katrol (yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja), dan ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai phi lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya. Dari karya-karyanya yang bersifat eksperimental, ia kemudian dijuluki sebagai, “Bap ak IPA Eksperimental”. Selain di Yunani, astronom dan ahli matematika juga berkembang di India. Menurut Salam (2004:48), Aryabhata (476 M), malahirkan perhitunagn desimal sederhana. Dibidang astronomi ia juga memperkenalkan sejumlah fungsi trigonometri (termasuk sinus, versine, kosinus dan sinus invers), trigonometri tabel, dan teknik-teknik dan algoritma dari aljabar. b.
Zaman Pertengahan
Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman kegelapan ( The Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai “ Anchilla Theologiae (Pengabdi Agama)”. Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai pegangan. Ketika Bangsa Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan justru menjadi milik Islam. Hal ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M, perluasan wilayah,
pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini Islam mandapatkan masa keemasannya (Golden Age). Selain itu, pada abad ini terjadi perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan Timur, seperti Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mangatur akal sehat). Pada masa kegelapan ini ilmu pengetahuan di Eropa tidak berkembang. Karya ilmuwan yang masih menjadi pegangan hanya karya Aristoteles.Menurut Salam (2004), pada abad 12 M, yang diklaim sebagai awal mula zaman Renaissance telah muncul beberapa nama yang mempelopori di bidang ilmu dan eksperimen, yaitu:
Roger Bacon (1214 M - 1294 M), juga dikenal dengan sebutan Doctor Mirabilis (guru 1) yang sangat mengagumkan). Ia adalah seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisme, dan dikenal sebagai salah seorang pendukung awal metode ilmiah modern di dunia Barat. Teorinya menyatakan bahwa apa yang menjadi landasan awal dan ujian akhir dari semua ilmu pengetahuan adalah pengalaman, dan syarat mutlak untuk mengolah pengetahuan adalah dengan matematika. Sehingga ia dikenal sebagai pelopor empirisme Thomas Aquinas (1225 M -1274 M) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari 2) Italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (Ikhtisar Teologi). Selain itu, karya Theologis Thomas yang sangat terkenal adalah “Summa Contra Gentiles (Ikhtisar Melawan Orang-Orang Kafir)” Gerard van Cremona (1114 M -1187 M), adalah seorang penerjemah Arab karya ilmiah. 3) Dia adalah salah satu orang paling penting di Toledo. Ia menerjemahkan sekitar 70 bahasa Arab dan karya-karya klasik Yunani ke dalam bahasa Latin termasuk karya Euclidius, Al-Farabi, AlFarghani dan karya-karya lain. Giovanni Boccaccio (1313 M - 1375 M) adalah seorang Italia penulis dan penyair. Karya 4) yang dihasilkan dalam periode ini meliputi Filostrato dan Teseida, Filocolo, sebuah versi prosa yang ada roman Prancis, dan La Caccia di Diana, sebuah puisi dalam daftar sajak oktaf neapolitan perempuan. Boccaccio terus bekerja, memproduksi Comedia delle ninfe fiorentine (juga dikenal sebagai Ameto) campuran prosa dan puisi, tahun 1341, menyelesaikan lima puluh canto puisi alegoris Amorosa visione di 1342 M, dan Fiammetta di 1343 M. Salah satu karya terakhirnya di Italia, satu-satunya karya penting lainnya adalah Corbacci. Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang dipengaruhi dengan Islam. Dengan berkembangnya pengaruh Islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang berperan dalam perkembangan Ilmu. Dalam buku Sejarah Filsafat Ilmu & Teknologi karangan Burhanuddin Salam (2004), buku Filsafat Ilmu dan Perkembangannya karangan M. Thoyibi (1997), serta buku Filsafat Ilmu yang disusun oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001), disebutkan beberapa tokoh ilmuwan muslim yang berpengaruh bagi sejarah perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut:
al-Fārābi (870 M - 950 M). Al-Farabi adalah seorang komentator filsafat Yunani yang 1) sangat ulung di dunia Islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang seperti matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik . Al-Farabi telah menulis berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, Kitab al-Musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama) yang membahas tetang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara rezim yang paling baik menurut pemahaman Plato dengan hukum Ilahiah Islam. al-Khawārizmī (780 M - 850 M). Hasil pemikirannya berdampak besar pada matematika, 2) yang terangkum dalam buku pertamanya, al-Jabar . Selain itu karyanya adalah al-Kitab almukhtasar fi hisab al- jabr wa‟l -muqabala (Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan ), Kitab surat al-ard (Pemandangan Bumi). Karya tersebut masih tersimpan di Strassberg, Jerman al-Kindi (801 M - 873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari 3) kalangan Islam. Al Kindi menuliskan banyak karya dalam berbagai bidang, geometri, astronomi, astrologi, aritmatika, musik(yang dibangunnya dari berbagai prinip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorologi, dan politik al-Ghazali (1058 M - 1111 M) adalah seorang filosof dan teolog muslim Persia, yang 4) dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya-karyanya berupa kitab Al-Munqidh min adh Dhalal, Al-Iqtishad fi al- I‟tiqad , Al-Risalah al-Qudsiyyah, Kitab al- Arba‟in fi Ushul ad -Din, Mizan al-Amal, Ad-Durrah al-Fakhirah fi Kasyf Ulum al-Akhirah, Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama) merupakan karyanya yang terkenal, Kimiya as-Sa‟adah (Kimia Kebahagiaan), Misykah al-Anwar (The Niche of Lights), Maqasid al-Falasifah, Tahafut alFalasifah (buku ini membahas kelemahan-kelemahan para filosof masa itu, yang kemudian ditanggapi oleh Ibnu Rushdi dalam buku Tahafut al-Tahafut (The Incoherence of the Incoherence), Al- Mushtasfa min „Ilm al -Ushul, Mi‟yar al -Ilm (The Standard Measure of Knowledge), al-Qistas al-Mustaqim (The Just Balance), dan Mihakk al-Nazar fi al-Manthiq (The Touchstone of Proof in Logic) Ibnu Sina (980 M -1037 M). Ia dikenal sebagai Avicenna di Dunia Barat. Ia adalah 5) seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karyakaryanya di bidang kedokteran. Karyanya yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad. Karyanya adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Al-Qanun fi At Tibb. Ibnu Rusyd (1126 M - 1198 M) yang dalam bahasa Latin disebut dengan Averroes, dan ia 6) adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Karya lain berupa Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih), Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran), Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari‟at (filsafat dalam Islam dan menolak segala paham yang bertentangan dengan filsafat).
Ibnu Khaldun (1332 M - 1406 M) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan 7) sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan). Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert (721 M - 815 M). Dia adalah seorang tokoh Islam yang 8) mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia. Al-Razi (865 M - 925 M) yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter klinis yang 9) terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan satu penelitian Al-Kimi atau sekarang lebih terkenal disebut ilmu Kimia.Di dalam penelitiannya pada waktu itu Al-Razi sudah menggunakan peralatan khusus dan secara sistimatis hasil karyanya dibukukan, sehingga orang sekarang tidak sulit mempelajarinya. Disamping itu Al-Razi telah mengerjakan pula proses kimiawi seperti: Distilasi, Kalsinasi dan sebagainya dan bukunya tersebut merupakan suatu buku pegangan laboratorium Kimia yang pertama di dunia. orang pertama membuat jahitan pada perut dengan benang dibuat dari serat, dan orang pertama yang berhasil membedakan antara penyakit cacar dengan campak. Buku karya Al-Razi paling termasyhur berjudul Al-Hawi Fi Ilm Al-Tadawi yang terdiri dari 30 jilid dan dirangkum ke dalam 12 bagian dan Al-Mansuri, berisi tentang pembedahan seluruh tubuh manusia. 10) Ibnu Haitham dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak , matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Karyanya yang terkenal adalah tentang optik dari tahun 1000, dalam Book of Optics dan dan On Twilight Phenomena. Selain itu, masih ada buku karangannya berupa Al‟Jami‟ fi Usul al‟Hisab yang mengandungi teori-teori ilmu metametik dan metametik penganalisaannya; Kitab al-Tahlil wa al‟Tarkib mengenai ilmu geometri; Kitab Tahlil ai‟masa^il al „Adadiyah tentang algebra; Maqalah fi Istikhraj Simat al‟Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi segenap rantau; Maqalah fima Tad‟u llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak dan Risalah fi Sina‟at al -Syi‟r mengenai teknik penulisan puisi. 11) Al-Battani (850 M - 929 M) memberikan kontribusi untuk astronomi dan matematika. Dalam astronomi, Al-Battani juga meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi. Selain dari daftar nama ilmuwan di atas, masih banyak lagi ilmuwan muslim yang lain. Dalam bidang fiqih ada Imam Hanafi (699M - 767 M), Imam Malik (712 M - 798 M), Imam Syafi‟i (767 M - 820 M) dan Imam Hanbali (780 M - 855 M) yang besar dengan kitab masing-masing. Sementara dalam bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al Hamawi (1179 M - 1229 M) yang mengarang kitab Mu‟jam al -Buldan (Kamus Negara). Ibnu Yunis, yang menggabungkan dokumen-dokumen penelitian yang dibuat 200 tahun sebelumnya dan menyiapkannya untuk tabel astronomi Hakimite. Umar al-Khayyãm, yang dikenal dengan karya kalender Jalali-nya yang sempurna dan dipakai di Persia untuk penanggalan. Cendekiawan seperti Will Durant dan Fielding H. Garrison, kimiawan Muslim dianggap sebagai pendiri kimia. Abu Rayhan al-Biruni sebagai perintis indologi, geodesi dan antropologi.
Sebagian bangsa di Asia juga mulai memperlihatkan perkembangan ilmu mereka. Dari Cina ada salah satu contoh terbaik akan Shen Kuo (1031 M - 1095 M), seorang ilmuwan dan negarawan yang pertama kali menggambarkan magnet-jarum kompas yang digunakan untuk navigasi, menemukan konsep utara sejati, perbaikan desain astronomi Gnomon, armillary bola, penglihatan tabung, dan clepsydra, dan menggambarkan penggunaan drydocks untuk memperbaiki perahu. Selain itu, Shen Kuo juga menyusun teori pembentukan tanah, atau geomorfologi. Ada juga Su Song (1020 M - 1101 M) juga seorang astronom yang menciptakan langit bintang atlas peta, menulis sebuah risalah farmasi dengan subyek terkait botani, zoologi, mineralogi, dan metalurgi, dan telah mendirikan besar astronomi clocktower di Kaifeng pada tahun 1088. c.
Zaman Renaissance
Zaman ini berlangsung dari abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan dengan kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali ( rebirth), yaitu dilahirkannya kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir. Zaman ini juga disebut dengan peralihan dan kebangkitan ketika kebudayaan abad tengah mulai berubah menjadi kebudayaan yang modern, dan pemikiran yang terbebas dari dogma-dogma agama. Hal ini ditandai dengan lahirnya penemuan-penemuan baru. Pada masa kebangkitan ini, mulai bermunculan ilmuwan-ilmuwan baru. Mereka telah menemukan teori atau konsep baru yang menjadi sejarah dalam perkembangan ilmu. Burhanuddin Salam (2004), M. Thoyibi (1997), dan Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001) sepakat dengan tokoh ilmuwan yang berpengaruh pada masa ini, mereka adalah:
Niklas Koppernigk atau Nicolaus Copernicus (1473 M - 1543 M) adalah seorang 1) astronom, matematikawan, dan ekonom yang berkebangsaan Polandia. Ia mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari). Teorinya tentang matahari sebagai pusat Tata Surya, yang menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta) dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains modern (teori ini menimbulkan revolusi ilmiah). Karya terobosannya berjudul On the Revolutions of the Heavenly Spheres (Mengenai perputaran Bola-Bola Langit), yang diterbitkan pada tahun 1543 M. Galileo Galilei (1564 M - 1642 M) adalah seorang astronom, filsuf , dan fisikawan Italia 2) yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop (dengan 32x pembesaran) dan berbagai observasi astronomi seperti menemukan satelit alami Jupiter -Io, Europa, Ganymede, dan Callisto- pada 7 Januari 1610. Buku karangannya adalah Dialogo sopra i due massimi sistemi del mondo yang kemudian diterbitkan di Florence pada 1632, dan Discorsi e dimostrazioni matematiche, intorno à due nuove scienze diterbitkan di Leiden pada 1638. Galileo juga sempat mengamati planet Neptunus pada 1612 namun ia tidak menyadarinya sebagai planet. Pada buku catatannya, Neptunus tercatat hanya sebagai sebuah bintang yang redup. Tycho Brahe (1546 M - 1601 M) adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal 3) sebagai astronom / astrolog dan alkimiawan. Ia memiliki sebuah observatorium yang dinamai
Uraniborg, di Pulau Hven. Tycho adalah astronom pengamat paling menonjol di zaman prateleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet tak tertandingi pada zaman itu. Untuk penerbitan karyanya, Tycho memiliki mesin cetak dan pabrik kertas. Asistennya yang paling terkenal adalah Johannes Kepler.
Johannes Kepler (1571 M - 1630 M), seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, ia 4) adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Ia paling dikenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika, tetapi juga di bidang optik dan astronomi. Penjelasan Kepler tentang pembiasan cahaya tertuang dalam buku Supplement to Witelo, Expounding the Optical Part of Astronomy (Suplemen untuk Witelo, Menjabarkan Bagian Optik dari Astronomi). Buku Kepler itu adalah tonggak sejarah di bidang optik. Ia adalah orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata. Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekadar pusat dari tata surya. Matahari juga berfungsi seperti sebuah magnet, berputar pada porosnya dan mempengaruhi gerakan planet-planet. Bagi Kepler, semua planet adalah benda-benda fisik yang dengan harmonis diaturoleh serangkaian hukum yang beragam. Apa yang telah ia pelajari dari Mars dan Bumi pasti berlaku juga atas semua planet. Jadi, ia menyimpulkan bahwa setiap planet mengitari matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang bervariasi sesuai dengan jaraknya dari matahari. Karya Kapler yang lain berupa buku Mysterium cosmographicum ( Misteri Kosmmografis), Astronomiae Pars Optica ( Bagian Optik dari Astronomi), De Stella nova in pede Serpentarii (Tentang Bintang Baru di Kaki Ophiuchus), Astronomia nova ( Astronomi Baru), Dioptrice ( Dioptre), Epitome astronomiae Copernicanae (diterbitkan dalam tiga bagian dari 1618-1621), Harmonice Mundi (Keharmonisan Dunia), Tabulae Rudolphinae (Tabel-Tabel Rudolphine), dan Somnium ( Mimpi). Francis Bacon (1561 M - 1626 M) adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis Inggris. 5) Karya-karyanya membangun dan mempopulerkan matodologi induksi untuk penelitian ilmiah, seringkali disebut metode Baconian atau, secara sederhana, metode ilmiah. Karya Francis Bacon yang terpenting adalah Novum Organum. Dalam Novum Organum, Bacon baru rincian sistem logika ia percaya akan lebih tinggi daripada cara lama silogisme, yang dikenal sebagai metode Bacon. Karya ini sangat penting dalam perkembangan historis metode ilmiah. Andreas Vesalius (1514 M - 1564 M), ia adalah ahli anatomi. Karyanya berupa buku De 6) Humanis Corporis Fabrica (Pengerjaan Tubuh Manusia). Karyanya yang lain ialah Tabulae Anatomicae Sex. tujuh jilid dari De humani corporis fabrica, sebuah buku yang dipersembahkan untuk Charles V, Andrea Vesalii suorum de humani corporis fabrica librorum epitome yang didedikasikan untuk Philip II dari Spanyol. Karya ini menekankan keutamaan pembedahan dan memperkenalkan isilah pandangan anatomis tubuh manusia. Maka dari itu, Vesalius disebutsebut sebagai pemulai masa anatomi manusia modern. Vesalius juga membuktikan bahwa tulang dada (sternum) terdiri dari tiga bagian. Ia pun juga menulis Radicis Chynae, sebuah teks pendek mengenai tumbuhan obat. d.
Zaman Modern
Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet Iman Sontoso, dalam
buku yang disusun oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001:79) ada tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453. Ilmuwan pada zaman ini membuat penemuan dalam bidang ilmiah. Eropa yang merupakan basis perkembangan ilmu melahirkan ilmuwan yang populer. Menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001: 79-83), tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Dekrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan J.J. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut:
Isaac Newton (1643 M - 1727 M), ia adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli 1) astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog. Bahka ia dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik (menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad). Karyanya ini pada akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan, mempelajari kecepatan suara, serta perhitungan Calculus (differensial/integral). Buku-buku karyanya adalah Method of Fluxions (1671), De Motu Corporum 1684), Opticks (1704), Reports as Master of the Mint (1701-1725), Arithmetica Universalis (1707), dan An Historical Account of Two Notable Corruptions of Scripture(1754). René Descartes (1596 M - 1650 M), ia juga dikenal sebagai Renatus Cartesius . Ia adalah 2) seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Karyanya yang terpenting ialah Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641). Descartes, kadang dipanggil “Penemu Filsafat Modern” dan “Bapak Matematika Modern”. Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir. Hasil pemikirannya berupa konsep “Aku berpikir maka aku ada ( I think, therefore I am). Meski paling dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai pencipta sistem koordinat Kartesius, yang mempengaruhi perkembangan kalkulus modern. Charles Robert Darwin (1809 M - 1882 M) adalah seorang naturalis Inggris yang teori 3) revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common descent ) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat). Perjalanan lautnya ke seluruh dunia selama lima tahun di atas kapal HMS Beagle tulisan-tulisannya yang berikutnya menjadikannya seorang geologis terkemuka dan penulis yang terkenal. Pengamatan biologisnya membawanya kepada kajian tentang transmutasi spesies dan ia mengembangkan teorinya tentang seleksi alam pada 1838. Bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (biasanya disingkat menjadi The Origin of Species) merupakan karyanya yang paling terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai keanekaragaman di dalam alam. Buku karangan Darwin tentang tanaman dan
binatang, termasuk manusia, dan yang menonjol adalah The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex dan The Expression of the Emotions in Man and Animals. Bukunya yang terakhir adalah tentang cacing tanah..
Joseph John Thomson (1856 M -1940 M) ia adalah seorang ilmuwan yang penelitiannya 4) membuahkan penemuan elektron. Thomson mengetahui bahwa gas mampu menghantar listrik. Ia menjadi perintis ilmu fisika nuklir. Struktur atom yang menjadi fokus Thomson ditulis dalam bukunya yang berjudul Treatise on the Motion of Vortex Rings, Application of Dynamics to Physics and Chemistry, Notes on Recent Researches in Electricity and Magnetism, Properties of Matter , Elements of the Mathematical Theory of Electricity and Magnetism, Discharge of Electricity through Gases, The Structure of Light , The Corpuscular Theory of Matter , Rays of Positive Electricity, The Electron in Chemistry dan Conduction of Electricity through Gases. Dia juga menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom-atom dan molekul-molekul yang berbeda, dengan menggunakan sinar positif. Selain pioneer di atas masih banyak ilmuwan lain yang memegang peran dalam perkembangan ilmu. Diantaranya seperti Michael Faraday (1791 M -1867 M) yang mendapat julukan “Bapak Listrik “, karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang banyak gunanya, dan Blaise Pascal (1623 M - 1662 M) adalah seorang ahli matematika, fisika, dan agama filsuf. Karyanya berupa kontribusi penting pada pembangunan mekanis kalkulator. Kemudian dari perkembangan ilmu sosial, muncul nama Auguste Comte (1798 M - 1857 M). Menurut Thoyibi (1997:59), ia adalah tokoh yang mengusung “Filsafat Positivisme” dengan karyanya Cours De Philosophie Positive (Uraian tentang filsafat positivisme). Istilah dari “positif” i ni sebagai sesuatu yang nyata, tepat, pasti, dan memberi manfaat. e.
Zaman Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat perkembangan ilmu pada masa ini. Menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001: 83), fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20 adalah Albert Einstein . Ia lahir pada tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal pada tanggal 18 April 1955 (umur 76 tahun). Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik , dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Karyanya yang lain berupa gerak Brownian, efek fotolistrik , dan rumus Einstein yang paling dikenal adalah E=mc². Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama “On the Motion-Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat-of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid “, mencakup
penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial. Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada zaman ini disebut dengan “Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul The Nature of Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Kemudian, karya Pauling memuncak dalam pemodelan fisik DNA, “rahasia kehidupan”. Pada tahun ini juga James D. Watson, Francis Crick dan Rosalind Franklin menjelaskan struktur dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan kehidupan dalam segala bentuknya. Hal ini memicu rekayasa genetika yang dimulai tahun 1990 untuk memetakan seluruh manusia genom (dalam Human Genome Project ) dan telah disebut-sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat medis yang besar. Pada tahun yang sama, percobaan Miller-Urey dibuktikan dalam sebuah simulasi proses primordial, yang merupakan unsur dasar protein, sederhana asam amino, bisa dibangun sendiri dari molekul sederhana. Pada tahun 1925, Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger memformulasikan mekanika kuantum, yang menjelaskan teori kuantum sebelumnya. Kemudian ada juga pengamatan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929 bahwa kecepatan di mana galaksi surut berkorelasi positif dengan jarak, mengarah pada pemahaman bahwa alam semesta mengembang, dan perumusan teori Big Bang oleh Georges Lemaitre . Pengembangan bom atom di era “Sains Besar” selanjutnya terjadi selama Perang Dunia II, yang mengarah ke aplikasi praktis dari radar dan pengembangan dan penggunaan bom atom. Meskipun proses itu dimulai dengan penemuan siklotron oleh Ernest O. Lawrence di tahun 1930-an. Di bidang Geologi yang paling fenomenal adalah teori “pergeseran benua” oleh Alfred Wegener . Teori “Lempeng Tektonik” itu sudah digagas pada tahun 1910-an, data dikumpulkan pada 1950 sampai 1960-an, kemudian diakui dan digunakan pada tahun 1970. Selain kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat pada zaman ini. Sebut saja beberapa penemuan yang dilansir oleh nusantaranews.wordpress.com sebagai penemuan yang merubah warna dunia, yaitu: Listrik, Elektronika (transistor dan IC), Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material, Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera, video). Kini, penemuan terbaru di bidang Teknologi telah muncul kembali. Tempo (Rabu, 07 Mei 2008) dan sumber lain telah memberitakan penemuan “Memristor”. Ini merupakan penemuan Leon Chua, profesor teknik elektro dan ilmu komputer di University of California Berkeley. Keberhasilan itu menghidupkan kembali mimpi untuk bisa mengembangkan sistem-sistem elektronik dengan efisiensi energi yang jauh lebih tinggi daripada saat ini. Caranya, memori yang bisa mempertahankan informasi bahkan ketika power-nya mati, sehingga tidak perlu ada jeda waktu untuk komputer untuk boot up, misalnya, ketika dinyalakan kembali dari kondisi mati. Hal ini digambarkan seperti menyalamematikan lampu listrik, ke depan komputer juga seperti itu (bisa dihidup-matikan dengan sangat mudah dan cepat).
3. Contoh Revolusi Ilmu Perkembangan ilmu dari zaman pra Yunani kuno sampai saat ini telah mengalami banyak perubahan. Hal itu didorong oleh rasa keingin-tahuan manusia dengan hal-hal baru yang belum ada sebelumnya. Dengan semua ini dapat mengembangkan potensi kreatif individu dan kelompok yang merupakan kemungkinan dan kekuatan dalam rangka perubahan kehidupan manusia. Dalam tenggang waktu yang sangat lama ini berbagai bidang ilmu mengalami revolusi. Sebagaimana pendapat Kuhn dalam buku C.Verhaak dan Haryono Imam (1995), menyatakan bahwa ilmu memang berkembang secara revolusioner. Dapat dikatakan bahwa revolusi dilakukan dengan membuang paradigma lama yang telah kritis dan mengambil paradigma baru yang berlawanan dan bertentangan. Naman, paradigma baru tersebut dianggap lebih rasional, logis, dan diyakini lebih memberikan janji atas kemampuannya memecahkan masalah untuk masa depan. Dari periodisasi serta pengenalan tokoh dan karyanya pada uraian di atas, kita bisa mengetahui contoh revolusi yang terjadi. Adapun contoh dari revolusi ilmu tersebut dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini:
Revolusi Astronomi Dulu orang hanya mengetahui hanya ada lima planet di cakrawala kita. Kemudian dengan laju-pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka ditemukan kembali tiga planet baru dan ribuan planet kecil, hal ini mengindikasikan bahwasanya kemajuan dari aspek astronomi kian pesat. Kemudian, masyarakat yang beradap sekarang percaya bahwa bumi dengan semua anggota tata surya beredar mengelilingi matahari. Dan hal ini merupakan susunan kecil dari galaksi yang ada di jagad raya ini. Tetapi, semula orang beranggapan, bahwa bumilah pusat alam semesta. Semua benda angkasa beredar mengelilingi bumi. Beberapa tokoh dalam revolusi ini adalah Nicolaus Copernicus, Kepler, dan Galileo.
Revolusi Fisika Berawal dari hukum gerak dan grafitasi yang di bawa oleh Newton, dan penemuan listrik dan magnetisme oleh Faraday, Ohm, dan lain-lain selama awal abad ke-19. Studi-studi ini mengarah pada penyatuan dari dua fenomena menjadi satu teori elektromagnetisme, oleh Maxwell (dikenal sebagai persamaan Maxwell). Pada awal abad ke-20 hal ini membawa sebuah revolusi dalam fisika. Menurut Salam (2004), hal tersebut benar-benar menghantarkan manusia ke zaman listrik dan industri modern. Hingga pada saat ini bidang fisika terus mengalami perkembangan. Akhirnya dari revolusi fisika berkembang menjadi Revolusi Elektromagnetik (www.Keudekupi.com/Revolusi-Teknologi). Revolusi elektromagnetik secara drastis mengubah cara hidup manusia. Revolusi elektromagnetik menghadirkan sumber daya listrik, telekomunikasi radio, televisi, radar dan telepon/telegraph, hingga sinar x yang digunakan dalam dunia yang sangat luas. Komunikasi yang sebelumnya mengandalkan surat dan kurir, sehingga pesan sampai di tangan penerima setelah beberapa lama, sekarang mengandalkan gelombang elektromagnetik yang merambat dengan kecepatan sangat tinggi.
Sedangkan dalam Keudekupi.com yang membahas tentang revolusi teknologi, menambahkan ada beberapa revolusi, diantaranya:
Revolusi Industri Revolusi industri yang dimulai dengan pembuatan mesin uap di tahun 1789, memberikan percepatan yang begitu besar terhadap perubahan prinsip-prinsip produksi dari pemanfaatan tenaga hewan/manusia ke tenaga mesin. Mesin-mesin dihasilkan untuk kebutuhan pabrik dan transportasi. Kapal layar berganti menjadi kapal uap. Muncul kereta api dan mobil untuk menggantikan kereta kuda. Aktor pada revolusi ini adalah James Watt. Perkembangan setelah revolusi industri membawa pada penggunaan minyak untuk menggerakkan mesin serta rekayasa pompa untuk membuat ruang vakum dan ruang bertekanan tinggi.
Revolusi Semikonduktor Revolusi ini dimulai dengan rekayasa transistor di tahun 1947. Revolusi ini dapat juga dinamakan sebagai Revolusi Elektronika . Penemuan transistor membuat dunia elektronika menjadi sederhana dan murah. Radio, televisi, telepon, perangkat pesawat terbang alat elektronik lainnya menjadi sederhana. Dengan alat ini, ribuan produk yang memudahkan kehidupan manusia pun dihasilkan. Dunia komputer juga merupakan produk atau efek dari revolusi semikonduktor ini. Begitu juga dengan teknologi laser, internet (nirkabel) dan mobile communication (telepon genggam). Revolusi ini masih juga akan berkembang ke penggunaan memristor.
Revolusi Fotografi Awal mula dari revolusi ini dimulai pada tahun 1988. Revolusi ini mengubah total mekanisme fotografi dan menenggelamkan penggunaan film emulsi dan kertas foto. Revolusi ini dimungkinkan oleh rekayasa CCD (charge coupled devices) pada tahun 1969 dan diwujudkan sebagai piranti yang mampu merekam gambar pada tahun 1974. Kualitas gambarnya pada waktu itu masih rendah dan masih hitam-putih, serta masih bersifat analog. Perusahaan Fuji memulai era fotografi digital dengan prototipe komersial di tahun 1988, yang kemudian diikuti oleh Kodak dengan kamera beresolusi 1,3 megapiksel di tahun 1991. Revolusi fotografi digital ini, dapat kita lihat, memberikan efek yang dahsyat pada manusia. Fotografi digital menyebabkan era fotografi pelat emulsi yang berkembang secara evolusi sejak abad 19 berakhir. Fotografi menjadi hal yang sangat mudah, sangat murah, dan dipadu dengan teknologi komunikasi global, sebuah gambar dapat langsung disebarkan ke seluruh dunia dalam waktu yang sangat-sangat singkat. Kamera menjadi piranti yang terpasang di mana-mana, dari telepon genggam, laptop, bis, sudutsudut ruangan hingga ke satelit ruang angkasa.
4. Implikasi Revolusi Ilmu bagi Perkembangan Ilmu Perkembangan ilmu hingga saat ini tidak lepas dari dampak revolusi ilmu. Revolusi yang telah terjadi tidak berdampak pada suatu lokasi tertentu, tetapi telah berakibat untuk masyarakat luas diseluruh penjuru dunia ini. Dengan revolusi ini, tentunya ilmu pengetahuan mendorong kehidupan manusia menuju suatu keadaan yang lebih maju. Dengan hal ini menghasilkan
teknologi-teknologi yang memudahkan manusia, dan meningkatkan kehidupan manusia. Dalam jangka waktu yang lama menurut Thoyibi (1997:61) berawal dari revolusi maka manusia akan bisa menjangkau kehiduannya dari segala segi dan sendinya dan hingga akhirnya akan merubah kebudayaan manusia juga. Dari konsekuensi kemajuan teknologi, ada pula dampak negatifnya. Menurut Thoyibi (1997:60) dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang ada, akan mendorong bertumbuhnya jiwa arogansi ilmiah yang akan menghancurkan manusia sendiri. Dalam hal ini tentunya bisa dilihat dari aspek internal maupun eksternal. Aspek internal dilihat dari konflik batin yang akan dialami ilmuwan (terutama ahli genetika dan bio-medika). Menurut Verhaak dan Imam (1995), mereka akan dihadapkan dengan prinsip “lakukan apa saja sejauh bida” atau prinsip “lakukan sesuatu asalkan semakin meningkatkan kemanusiaan”. Kemudian dari aspek eksternal bisa dilihat dari dampak yang akan terjadi bagi lingkungan atau habitat manusia dan makhluk hidup di bumi ini. Dari perkembangan ilmu yang tidak bisa dikendalikan itu bisa dilihat pada bidang persenjataan, bidang kedokteran, dan bidang industri maju.
5. Penutup Sebagaimana telah kita diuraikan di atas, begitu panjang sejarah perkembangan ilmu. Dari uraian tersebut diharapkan bisa menambah pengetahuan kita tentang periodisasi perkembangan ilmu, tokoh-tokoh yang berpengaruh terhadap perkembangan ilmu, karya-karya ilmuwan yang menjadi penopang sejarah perkembangan ilmu. Selain itu juga memberikan gambaran revolusi ilmu yang telah terjadi pada masa perkembangan ilmu ini. Dan akhirnya kita bisa perpikir dan mengoreksi akibat yang positif dan negatif atas perkembangan ilmu ini, dan bagaimanakah peran atau kontribusi kita untuk perkembangan ilmu pada saat ini dan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
MasBied.com
Muhammad Zainal Abidin Personal Site
Home Arsip Matematika Pasang Iklan Link Privacy Policy
home » Ensiklopedi » Kedudukan Ijtihad Kontemporer dan Peranannya dalam Menjawab Tantangan Modernisasi
Kedudukan Ijtihad Kontemporer dan Peranannya dalam Menjawab Tantangan Modernisasi Posted on March 31, 2011 Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, menuntut para ulama Islam untuk melakukan upaya rekonstruksi terhadap khasanah hukum Islam secara inovatif. Termasuk yang cukup urgen, adalah upaya para ulama tersebut untuk secara terus menerus melakukan ijtihad dibidang fiqih secara benar dan dapat dipertanggung-jawabkan. Sebab kajian soal ijtihad akan selalu mengingat kedudukan dan fungsi ijtihad dalam yurisprudensi Islam yang tidak bisa dipisahkan produk-produk fiqih, apakah itu berfungsi sebagai purifikasi atau reaktualisasi .[1] Suatu hal yang berlebih-lebihan dan bersikap masa bodoh terhada realita di era modern ini, bila dikatakan bahwa buku-buku karya ulama terdahulu sudah cukup memadai untuk memberikan jawaban terhadap setiap persoalan baru yang muncul. Padahal setiap zaman itu memiliki problematika sendiri, dan berbagai kebutuhan yang senantiasa muncul. Apalagi bumi senantiasa berputar, semua cakrawalapun bergerak, dunia tetap berjalan dan jarum jam tidak pernah berhenti. Seiring perputaran yang terus menerus ini dan perjalanan yang cepat, muncullah persoalanpersoalan baru yang belum dikenal oleh orang-orang terdahulu. Bahkan belum pernah tergores dalam sanubari mereka. Justru sekiranya problema yang muncul itu disampaikan kepada mereka, niscaya dianggapnya sebagai sesuatu yang tidak logis. Lebih dari itu, ada sebagian peristiwa atau persoalan lama yang terjadi dalam kondisi dan sifat yang dapat mengubah tabiat, bentuk, dan pengaruhnya. Sehingga hukum atau fatwa yang ditetapkan oleh ulama-ulama terdahulu tidak relevan lagi. Hal demikian itu, memotivasi mereka untuk merevisi fatwa lantaran berubahnya masa, tempat, adat istiadat dan kondisi. Dengan demikian, kebutuhan kita terhadap ijtihad merupakan kebutuhan yang bersifat kontinyu, dimana realita kehidupan ini senantiasa berubah, begitupun kondisi masyarakatnya yang selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Terutama pada masa seperti sekarang ini, kita sangat memerlukan ijtihad melebihi masa-masa sebelumnya, mengingat telah terjadi perbahan cukup besar dalam corak kehidupan masyarakat di era modernisasi ini, setelah lahirnya revolusi industri, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jadi apabila kita terus menerus berpegang kepada pendapat ulama terdahulu, memandang hasil ijtihad mereka, ijtihad yang tidak boleh diusik-usik sedikit juga, tentulah golongan yang menghendaki kemoderenan itu, memandang Islam ini, telah habis masanya. Jika kita biarkan, akibatnya akan keislaman itu beransur-ansur hilang dalam masyarakat kita .[2] Oleh karena itu, kedudukan ijtihad sebagai hal yang mesti ada secara terus menerus sampai hari kiamat,[3] demikian menurut Ibn Qayyim. Karena tanpa ijtihad, fiqh tidak akan selalu relevan disetiap zaman dan tempat. Ia akan membuat manusia merasa sempit dan akan menimbulkan kekeliruan manusia memandang agamanya. Sedangkan Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Haj : 78 Terjemahnya: “Dan Dia (Allah) sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan …” (Al-Haj: 78).[4] Kemudian menurut Wahbah Suhaili, bahwa ijtihad adalah nafasnya hukum Islam. Oleh karena itu, kalau kegiatan ijtihad terhenti, maka hukum Islampun akan terhenti perkembangannya dan akan terus tertinggal oleh dinamika kemajuan masyarakat. Sebaliknya kalau kegiatan ijtihad itu selalu dinamis, maka produk-produk hukumnya akan jauh lebih maju dari dinamika masyarakatnya.[5] Jadi untuk menjawab problematika yang timbul di tengah-tengah masyarakat di era modernisasi ini, maka sangat dibutuhkan ijtihad kontemporer (masa kini). Dan ajaran Islam akan selalu relevan dengan zaman.
[1]Dr. Yusuf Al-Qardawi, Ijtihad Kontemporer; Kode Etik dan Berbagai Penyimpangan (Cet. I; Surabaya: Risalah Gusti, 2000), h. 5. [2]TM. Hasbi As-Shiddiqy, Pengantar Hukum Islam (Cet. I Edisi II; Semarang: PT. Pustaka Riski Putra, 1997), h. 551. [3]Lih. Dr. Abd. Halim „Uways, Al-Fiqh Al-Islami Bayn Ath-Thwwur wa Ats-Tsabut , diterjemahkan oleh; Drs. A. Zarkasyi dengan judul, Fiqh Statis dan Fiqh Dinamis (Bandung: Pustaka Hidayah, 1998), h. 7. [4]Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), h. 523. [5]
Drs. Dede Rozsyada, M.A. Hukum Islam dan Pranata Sosial (Cet. V; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), h. 133.