HORMON DAN ANTAGONIS
DRA. YULISTIANI,Apt
HORMON Ialah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan (organ target) secara spesifik SUMBER HORMON : - ALAM ALAMII : TERNAK TERNAK ( SAPI, SAPI, BABI, BABI, BIRI-BIR BIRI-BIRI) I) - REKA REKAY YASA GENETIK GENETIKA A
ANALOG HORMON : adalah zat sintetik yang berikatan dengan reseptor hormon hor mon ( sangat mirip dengan hormon alam ) INDIKASI HORMON : Terapi pengganti kekurangan hormon INDIKASI ANTAGONIS HORMON ( dalam klinik ): - Diagno Diagnosi sis s dan dan terapi terapi
PEMBAHASAN HORMON : 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
HORMON ADENOHIPOFISIS HORMON TIROID DAN ANTITIROID HORMON PARATIROID DANKALSITOSIN ESTROGEN, ANTIESTROGEN, PROGESTIN DAN KONTRASEPSI HORMONAL ANDROGEN, ANTIANDROGEN DAN ANABOLIK STEROID INSULIN,GLUKAGON INSULIN,GLU KAGON DAN ANTI DIABETIK ORAL ADRENOKORTIKOTROPIN, ADRENOKORTIKOSTEROID, ADRENOKORTIKO STEROID, ANALOG SINTETIK DAN ANTAGONISN A NTAGONISNYA YA
HORMON ADENOHIPOFISIS 1.
-HORMON PERTUMBUHAN -PROLAKTIN -GONADOTROPIN
HORMON YANG DIHASILKAN OLEH HIPOFISIS ANTERIOR BERUPA : 1.
POLIPEPTID - HORMON PERTUMBUHAN (GH) - PROLAKTIN (PRL) - KORTIKOTROPIN (ACTH)
2. GLIKOPROTEIN - TIROTROPIN (TSH) - LUTEINIZING HORMON (LH) - HORMON PEMICU FOLIKEL (FSH)
a. Hormon Pertumbuhan Fungsi fisiologi hormon pertumbuhan yang paling jelas adalah terhadap pertumbuhan Defisiensi : kekerdilan Kelebihan : gigantisme (anak), akromegali (dewasa) Indikasi : kekerdilan Sediaan : - Somatrem - Somatropin
b. Prolaktin Fungsi Prolactin yang jelas adalah dalam laktasi (mempengaruhi fungsi kelenjar susu dalam mempersiapkan, memulai dan mempertahankan laktasi)
c. Gonadotropin Hipofisis menghasilkan 2 jenis gonadrotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu : Hormon pemacu folikel (FSH = Follicle stimulating hormone) Luteinizing Hormone (LH) Indikasi : Infertilitas Sediaan : - Menotropin - Gonadotropin serum kuda hamil
WANITA
: FSH menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel Graaf . Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang akan mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik
PRIA : FSH berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis antara lain dengan mempertahankanfungsi tubulus seminiferus. LH merangsang sel Leydig mensekresi testosteron
2. HORMON TIROID DAN ANTITIROID
a. HORMON TIROID KELENJAR TIROID : Menghasilkan hormon tiroid terutama : - Tiroksin (T4) - Triyodotironin (T3) Keduanya adalah asam amino yang mengandung yodium dalam struktur molekulnya
Biosintesa tiroid terdiri dari 4 tahap, yaitu : 1.
2. 3.
4.
Ambilan (uptake) ion yodida oleh tiroid Oksidasi yodida dan yodinasi gugus tirosil Perubahan radikal yodotirosil menjadi radikal yodotironil dalam tiroglobulin Penglepasan T3 dan T4 ke dalam darah
Peran Tiroksin : 1.
2. 3.
4.
5.
Pembentukan kalori : meninggikan konsumsi oksigen pada semua jaringan Metabolisme karbohidrat : mempercepat absorpsi karbohidrat oleh usus Metabolisme protein : pada kadar yang sedang memperlihatkan efek anabolik berupa sintesis RNA dan protein plasma yang bertambah Metabolisme lemak dan kolesterol : merangsang proses lipolisis dan penglepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak Proses pertumbuhan badan : penting untuk proses pertumbuhan normal
HIPOTIROIDISME Hipofungsi tiroid dibagi dalam : 1. Kretinisme (hipotiroidisme bawaan) Atiroid (sporadik) Struma endemik
2. Miksudem pada anak (juvenile mixedema) 3. Miksudem pada orang dewasa (penyakit Gull) Hipotiroidisme primer 1.
2.
Spontan Bukan spontan, karena pembedahan, yodium radioaktif, obat-obat, dsb
Hipotiroidisme sekunder karena kelainan hipofisis
HIPERTIROIDISME 1.
Penyakit Grave (Basedow) : tiroid membesar secara difus dan sering disertai gejala pada mata
2. Penyakit Plummer : gejala mata tidak ada dan biasanya disebabkan oleh hipersekresi hormon tiroid
Indikasi utama preparat hormon tiroid : Terapi pengganti / replacement : Miksudema Struma/goiter simpel Kretinisme
SEDIAAN Bubuk tiroid (Tiroid USP) mengandung Tiroksin dan Triyodotironin Tablet ekstrak tiroid Tiroglobulin (Proloid) Tiroksin Natrium levotiroksin Natrium liotironin
b. PENGHAMBAT SINTESIS HORMON TIROID 1.
2. 3. 4.
ANTITIROID : mengganggu sintesa hormon secara langsung PENGHAMBAT ION YODIDA : penghambat ion yang menghalangi mekanisme transport yodida YODIDA : pada konsentrasi tinggi memiliki efek supresi terhadap kelenjar tiroid YODIUM RADIOKATIF : merusak kelenjar dengan radiasi ion
ANTITIROID Mekanisme kerja : menghambat sintesis hormon tiroid dengan jalan menghambat proses pengikatan yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin Indikasi : Pengobatan hipertiroidisme Obat : Propiltiourasil Metimazol Karbimazol Metiltiourasil
PENGHAMBAT ION YODIDA Obat yang dapat menghambat transport aktif ion yodida ke dalam kelenjar tiroid Mekanisme kerja : penghambatan kompetitif terhadap mekanisme tiroid dalam memekatkan ion yodium Obat : Tiosianat Perklorat Fluoborat, dsb
YODIDA PERAN YODIDA DALAM TIROID : Biosintesis hormon tiroid Menghambat proses transport aktifnya sendiri ke dalam tiroid Bila kadar yodium cukup banyak terjadi hambatan sintesis yodotironin dan yodotirosin INDIKASI : Persiapan operasi tiroid pada hipertiroidisme Pencegahan di daerah goiter endemik OBAT : Natrium Yodida, Kalium Yodida
YODIUM RADIOKATIF INDIKASI : Radioisotip I digunakan pada pengobatan hipertiroidisme dan diagnosis fungsi tiroid SEDIAAN : Larutan Natrium Yodida I
131
3. HORMON PARATIROID DAN KALSITONIN
a. HORMON PARATIROID Hormon Paratiroid (HPT) berasal dari kelenjar paratiroid yang terdiri dari empat kelenjar kecil terletak bilateral pada ujung atas dan bawah kelenjar tiroid Fungsi utama HPT : mempertahankan kadar ion Ca dalam cairan ekstrasel agar tetap stabil (terutama mobilisasi Ca dari tulang)
Keseimbangan ion Kalsium dalam tubuh dipengaruhi beberapa faktor , a.l. : 1. Vitamin D, HPT dan Kalsitonin 2. Berbagai hormon : hormon pertumbuhan, hormon kelamin, tiroksin, glukokortikoid dan hormon pankreas 3. Diet, misalnya Fosfat anorganik dan sitrat Gangguan fungsi Paratiroid : 1. Hipoparatiroidisme : hipofungsi kelenjar paratiroid dapat menyebabkan suatu sindrom yang merupakan akibat langsung hipokalsemia atau karena penurunan ambang rangsang membran yang terpolarisasi 2. Hiperparatiroidisme : disebabkan oleh hipersekresi kelenjar paratiroid
b. KALSITONIN Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yang berefek hipokalsemik dan hipofosfatemik Mekanisme kerja : Efek hipokalsemik dan hipofosfatemik kalsitonin terutama terjadi akibat efek penghambatan langsung kalsitonin terhadap resorpsi tulang oleh selsel osteoklas dan osteosit Indikasi : - Hiperkalsemia misalnya pada hiperparatiroidisme, hiperkalsemia idiopatik dan keracunan vitamin D - Dekalsifikasi misalnya pada Osteoporosis, resorpsi tulang yang bertambah , Paget·s disease
4. ESTROGEN, ANTIESTROGEN, PROGESTIN DAN KONTRASEPSI HORMONAL
HORMON 1.
2.
WANITA
HORMON ESTROGEN HORMON PROGESTIN
FUNGSI UTAMA : Mempengaruhi pertumbuhandan perkembangan alat kelamin primer (vagina, serviks, uterus dan tuba Falopii) dan sekunder (penimbunan lemak di daerah gluteus, kulit menjadi lebih halus dan pembuluh vena tidak jelas terlihat, tumbuh rambut di daerah pubis dan ketiak, timbul akne, kelenjar payudara mulai membesar, terjadi hiperpigmentasi pada areola payudara dan daerah genitalia) Produksi hormon ini pada pria tidak sebanyak pada wanita
a. ESTROGEN Estrogen disintesa dari kolesterol terutama di ovarium, dan di kelenjar lain misalnya korteks adrenal. Testis dan plasenta Estrogen endogen terdiri dari : Estradiol Estriol Estron
Mekanisme kerja : Reseptor estrogen berupa protein di jaringan target yaitu : Di saluran reproduksi wanita Kelenjar payudara Hipofisis hipotalamus INDIKASI : Kontrasepsi Menopause Vaginitis senilis atau Atropikans Osteoporosis Karsinoma prostat SEDIAAN : - Estradiol - Dietilstilbestrol - Etinilestradiol
b. ANTIESTROGEN Adalah senyawa yang dapat menghambat atau memodifikasi kerja estrogen a.l : Antagonis kompetitif pada reseptor estrogen Menghambat sintesa estrogen Bekerja berlawanan dengan estrogen OBAT :
- Klomifen - Tamoksifen
c. PROGESTIN Progesteron merupakan hormon alami utama dalam tubuh dengan efek progestogenik Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium, terutama dari korpus luteum pada fase luteal atau sekretoris siklus haid, juga disintesis di korteks adrenal, testis dan plasenta
INDIKASI : Kontrasepsi Disfungsi perdarahan rahim Nyeri haid Endometriosis Ancaman Abortus Abortus habitualis Karsinoma
SEDIAAN PROGESTIN 1.
Progesteron 2. Derivat progesteron : Hidroksiprogesteron kaproat Klormadinon Medroksiprogesteron asetat (MPA) 3. Derivat 19-nor-testosteron : Noretinodrel Noretindron/noretisteron Noretindron asetat Dimetisteron Etinodiol 4. Derivat desoksisteroid 5. Desogestrel
d. KONTRASEPSI HORMONAL Kontrasepsi : Pencegahan konsepsi atau pencegahan kehamilan Cara Kontrasepsi : Penggunaan obat per oral Suntikan Intravaginal Penggunaan alat dalam saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi dalam rahim/AKDR) Operasi (tubektomi , vasektomi) Obat topikal intravaginal yang bersifat spermatisid
Kontrasepsi Hormonal : - Secara Oral - Suntikan - Implantasiasi subkutan Kontrasepsi oral ada 4 tipe : Tipe kombinasi ( terdiri dari 21-22 pil berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil) Tipe sekuensial (terdiri dari 14-15 pil berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin) Pil mini (berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel dosis kecil berisi 21-22 tablet) Pil pasca sanggama (morning after pill) berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama selama 5 hari berturut-turut
Kontrasepsi Suntikan : Berisi medroksiprogesteron asetat 150 mg dalam bentuk depo ( diberikan setiap 12 minggu) dan noretindron anantat 200 mg (diberikan setiap 8 minggu). diberikan pada hari kelima perdarahan haid, secara i.m dan harus cukup dalam di daerah gluteus Kontrasepsi implantasi : Jenis implant yang terdiri dari satu tube silastik yang berisi 36 mg levonorgestrel (Norplant) yang ditanam sub kutan di lengan atas kiri dan digunakan untuk 5 tahun. Jenis implant yang terdiri dari satu tube silastik yang berisi 60 mg 3-keto-desogestrel yang ditanam sub kutan di lengan atas kiri dan digunakan untuk 3 tahun.
5. ANDROGEN, ANTIANDROGEN DAN ANABOLIK STEROID
a. ANDROGEN Adalah hormon steroid yang rumus kimianya berciri 19 atom C dengan inti steroid Prekursor androgen disebut proandrogen Androgen dan proandrogen disintesis oleh testis, ovarium dan korteks adrenal pria dan wanita
Fungsi Androgen : - mempertahankan fungsi testis, vesikula seminalis, prostat, epidimimis dan mempertahankan ciri kelamin sekunder serta kemampuan seksual - dibutuhkan untuk spermatogenesis serta pematangan sperma dalam epidimimis Sediaan : Testosteron Metil testosteron Fluoksimesteron Danazol
Indikasi : Anemia refrakter Udem angioneurotik herediter Karsinoma mama Osteoporosis Infertilitas Kelainan ginekologis
Efek samping : Maskulinisasi pada wanita Feminisasi Penghambatan spermatogenesis Hiperplasia prostat Gangguan pertumbuhan Udem ikterus Hiperkalsemia
b. ANTIANDROGEN Adalah zat yang menghambat sintesis, sekresi atau kerja androgen Sediaan : Estrogen Progesteron
c. ANABOLIK STEROID SEDIAAN : Etilestrenol Metandrostenolol Oksandrolol Oksimetolon Stanozolol Metiltestosteron
6. INSULIN, GLUKAGON DAN ANTI DIABETIK ORAL
INSULIN ialah polipeptida dengan BM kira-kira 6000 Disintesis oleh sel beta pulau Langerhans dari proinsulin Sediaan insulin pada umumnya diperoleh dari sapi atau babi
OBAT ANTIDIABETIK ORAL Dapat dibagi dalam 2 golongan : 1. Derivat Sulfonilurea, bekerja merangsang insulin di pankreas a. Tolbutamid b. Tolazamid c. Asetoheksamid d. Klorpropamid e. Glibenklamid f . Glipizid 2. Derivat Biguanid, tidak tergantung pankreas a. Metformin
PENGOBATAN DIABETES MELLITUS :
Dalam penanggulangan diabetes, obat hanya merupakan pelengkap dari diet. Obat hanya perlu diberikan, bila pengaturan diet secara maksimal tidak berhasil mengendalikan kadar gula darah
OBAT HIPERGLIKEMIK GLUKAGON DIAZOKSID
7. ADRENOKORTIKOTROPIN, ADRENOKORTIKOSTEROID, ANALOG-SINTETIK DAN ANTAGONISNYA HORMON ADRENOKORTIKOTROPIN (ACTH) DAN HORMON ADRENOKORTIKOSTEROID (KORTIKOSTEROID) berasal dari kelenjar yang berlainan tetapi fungsi dan efek farmakologinya sangat berhubungan.
ADRENOKORTIKOTROPIN (ACTH) ACTH digunakan untuk membedakan antara insufisiensi adrenal primer dan sekunder . Insufisiensi primer : pemberian ACTH tidak akan menyebabkan peninggian kadar kortisol dalam darah, karena pada keadaan ini kelenjar adrenal yang mengalami gangguan. Insufisiensi sekunder : dimana gangguan terletak di kelenjar hipofisis, shg pemberian ACTH akan menyebabkan peninggian kadar kortisol darah ACTH digunakan untuk : neuritis optika, miastenia gravis dan sklerosis multipel.
Efek samping : -Hipersensitivitas (mulai ringan sampai syok dan kematian) -Alkalosis hipokalemik (akibat retensi Na)
Sediaan : -Kortikotropin -Kosintropin
ADRENOKORTIKOSTEROID Digunakan untuk terapi substitusi pada defisiensi
1.
2. 3.
Prinsip terapi : Untuk tiap penyakit pada tiap pasien, dosis efektif harus ditetapkan dengan trial dan error dan harus direvaluasi dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan penyakit. Dosis tunggal besar kortikosteroid umumnya tidak berbahaya. Penggunaan kortikosteroid untuk beberapa hari tanpa adanya kontraindikasi spesifik tidak membahayakan kecuali dengan dosis sangat besar .
4. Bila pengobatan diperpanjang sampai beberapa minggu atau bulan hingga dosis melebihi dosis substitusi, insidens efek samping dan efek letal potensial akan bertambah 5. Untuk insufisiensi edrenal, penggunaan kortikosteroid bukan merupakan terapi kausal ataupun kuratif tetapi hanya bersifat paliatif karena efek antiinflamasinya . 6. Penghentian pengobatan tiba-tiba pada terapi jangka panjang dengan dosis besar, mempunyai resiko insufisienai adrenal yang hebat dan dapat mengancam jiwa pasien.
Efek samping : 1. Karena penghentian pengobatan tiba-tiba dapat menimbulkan insufisiensi edrenal akut dengan gejala demam, mialgia, artralgia dan malaise 2. Karena pemberian terus menerus terutama dengan dosis besar berakibat pada gangguan cairan dan elektrolit. Hiperglikemia dan glikosuria, mudah kena infeksi terutama TBC, pasien tukak peptik bisa menimbulkan perdarahan atau perforasi, osteoporosis, miopati yang berkarakteristik, psikosis, habitus pasien Cushing (a.l. Muka rembulan, buffalo hump, timbunan lemak supraklavikular, obesitas sentral, streai, akimosis, akne dan hirsutisme.
Kontra Indikasi : Diabetes mellitus, tukak peptik, infeksi berat, hipertensi, atau gangguan sistem kardiovaskular
Sediaan Kortikosteroid : Hidrokortison Prednison Prednisolon Deksamethason Kortisol Kortison Betametason Triamsinolon
PENGHAMBAT KORTIKOSTEROID
METIRAPON AMINOGLUTETIMID