MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Cicalengka Kabupaten Ka bupaten Bandung )
Skripsi
“Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika”
oleh: Ida Rufaida 08513058
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT 2009
Persembahan
Kepada semua insan yang berkhidmah menyiapkan generasi yang teguh berakidah, patuh bersyariah dan berakhlakul karimah serta berbakti kepada orang tua, menghargai ilmu dan menghormati guru
Moto
All the children are our future Teach them well And let them lead the way (Semua anak adalah masa depan kita Didiklah mereka dengan baik Biarkan mereka memimpin) Whitney Houston(1991):
The greatest Love of all
I love how you reach Without to touch I love how you teach without to rush (Aku suka caramu anda meraih tanpa menyentuh Aku suka cara anda mendidik tanpa menghardik) Odia coates (1982):
The Woman Song
PERNYATAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MELALUI PENDEKATAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII SMP Negeri 1 Cicalengka) Ini benar-benar karya saya sendiri. Pengutipan dari sumber-sumber lain, telah saya lakukan lakukan berdasarkan berdasarkan kaidah-kaidah kaidah-kaidah pengutipan pengutipan yang sesuai dengan dengan etika keilmuan yang berlaku sehingga isi skripsi serta semua kelengkapannya ini merupakan karya asli. Apabila kemudian ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan saya ini, saya bersedia menerima resiko atau sanksi apa pun.
Garut,1 Aguntus 2009 Yang membuat pernyataan
IDA RUFAIDA
Lembar Pengesahan Skripsi
oleh: IDA RUFAIDA NIM: 08513058
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Deddy Sofyan, M.Pd. NIP: 132057541
Drs. Sukanto Sukandar M. NIP: 131 793 696
Diketahui oleh:
Ketua STKIP Garut
Drs. H. Imid Hamid, M.Pd. NIP: 130 143 743
Ketua Jurusan Matematika
Drs. Moersetyo Rahadi, M.Pd. NIP: 131 793 701
ABSTRAK Kemampuan Kemampuan matematika matematika adalah kemampuan bagi kehidupan kehidupan sehari-hari, sehari-hari, oleh oleh sebab sebab itu seyogy seyogyany anyaa setiap setiap manusi manusiaa memili memiliki ki kemamp kemampuan uan matemat matematika ika.. Stigma Stigma bahwa bahwa matemat matematika ika pelaja pelajaran ran yang yang sulit sulit menyeb menyebabk abkan an hasrat hasrat belaja belajar r rendah, akibatnya kemampuan matematika siswa tidak seperti yang diharapkan. Rendahnya hasrat belajar metematika menyebabkan siswa menghindar dari proses penyelesaian masalah matematika, akibatnya kemampuan menyelesaikan masalah mate matema mati tika ka tida tidak k terla terlati tih h deng dengan an baik baik.. Untu Untuk k meni mening ngka katk tkan an kema kemamp mpua uan n matematika perlu motivasi belajar yang kuat dan untuk memotivasi siswa perlu diterapkan pendekatan yang menimbulkan kesan bahwa matematika tidak sesulit yang diduga. Lingkungan keseharian adalah sumber belajar yang kaya dan murah. Menghadirkan matematika dalam format keseharian yang dekat dengan kehidupan siswa ternyata menyadarkan siswa bahwa matematika memang rumit, tetapi tetap dapat dapat disele diselesai saikan kan dengan dengan baik. baik. Pembel Pembelaja ajaran ran kontek kontekstu stual al merupa merupakan kan proses proses pembelajaran pembelajaran yang mengajak mengajak siswa aktif mengamati mengamati keseharian keseharian dan kaitannya dengan matematika. Keterlibatan siswa dalam menemukan dan menyelesaikan masalah masalah telah meningkatk meningkatkan an motivasi motivasi belajar. belajar. Kelas merupakan merupakan laboratoriu laboratorium m pembelajaran pembelajaran yang sebenarnya sebenarnya,, maka penelitian mengenai pembelajaran pembelajaran yang paling otentik adalah penelitian yang dilakukan di kelas. Salah satu penelitian tersebut adalah Penelitian Tindakan Kelas. Hasil penelitian tindakan kelas di kelas VIII SMP Negeri I Cicalengka, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika. Peningkatan tersebut antara lain adan adanya ya perb perbed edaa aan n anta antara ra nila nilaii awal awal deng dengan an nila nilaii akhi akhir. r. Pada Pada tes tes awal awal nila nilaii minimum 10, nilai tertinggi 80 dan nilai rata-rata 46,67. Setelah perlakuan dengan menerapkan pembelajaran kontekstual, terjadi peningkatan. Pada tes akhir, nilai minimum 35, nilai tertinggi 100 dan nilai rata-rata 80,46.
Kata Pengantar Segala puji adalah milik Ilahi yang Maha Tinggi. Syukur berbinar terujar bagi yang Akbar, seraya memijar memijar shabar menjalani menjalani alur yang tidak sepanjangnya sepanjangnya datar. Terima kasih tiada tara dan apresiasi dari lubuk hati dihaturkan dengan tawadl tawadlu u kepada kepada segena segenap p insan insan yang yang berken berkenan an mendor mendorong ong,, menduk mendukung ung dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah mencatatkan segala kebaikan tersebut sebagai jariyah dengan pahala menggelagah tiada henti. Ada banyak banyak alasan alasan mengap mengapaa sebuah sebuah karya karya dituli ditulis: s: Karena Karena subyek subyekny nyaa sedang menjadi topik yang hangat; Karena materinya enak untuk dijadikan bahan polemik; polemik; Karena topiknya topiknya menarik menarik untuk diselidik diselidik dan alasan-alasa alasan-alasan n lainnya. lainnya. Alasan penulis memilih tema dan mengangkat mengangkat problema problema sebagaimana sebagaimana disebut pada sampul, karena masalahnya adalah bagian tidak terpisahkan dari diri dan keseharian penulis. Siapapun tentu berkehendak melahirkan karya yang sempurna. Tetapi ada pepatah bahwa bila menunggu kesempurnaan, sebuah buku tidak akan pernah terbit, terbit, karena setiap selesai menulis satu paragrap paragrap informasi informasi ada ribuan ribuan paragrap paragrap baru baru yang yang harus harus dituli dituliss untuk untuk menyaj menyajika ikan n inform informasi asi mutakh mutakhir. ir. Maka Maka tanpa tanpa menunggu sempurna skripsi ini disajikan apa adanya. Lebih dari itu, skripsi yang baik adalah skripsi skripsi yang selesai, maka dengan dengan disajikann disajikannya ya skripsi skripsi maka skripsi dapat dinyatakan selesai. Selesainya Selesainya skripsi sudah tentu berkat dukungan dukungan berbagai berbagai pihak, pihak, untuk itu sekali sekali lagi lagi disamp disampaik aikan an terima terimakas kasih ih dan pengha pengharga rgaan an kepada kepada siapa siapa saja saja yang yang berkenan membantu, diantaranya sosok-sosok tersebut di bawah ini.
Sisw Siswa-s a-sis iswi wi terci tercint ntaa
yang yang tela telah h
bers bersed edia ia
berp berpera erans nsert ertaa
meng menggi giati ati
pem pembe belaj lajar aran an baik baik dalam dalam puta putaran ran-pu -puta taran ran pene peneli litia tian n kela kelass maup maupun un dala dalam m wawanc wawancara ara serta serta observ observasi asi.. Terima Terima kasih kasih tidak tidak sekada sekadarr atas atas perann perannya ya dalam dalam prose prosess penyus penyusuna unan n skrips skripsi, i, tetapi tetapi secara secara nyata nyata telah telah menunj menunjukk ukkan an sekali sekaligus gus menyadarka menyadarkan n mengenai mengenai pentingny pentingnyaa perubahan perubahan pandangan pandangan mengenai mengenai eksistensi eksistensi pesert pesertaa didik didik sebaga sebagaii subyek subyek pembel pembelajar ajaran an yang yang sangat sangat menent menentuka ukan n berhas berhasil il tidaknya proses pembelajaran. Guru, Guru, Kepala dan staf pimpinan pimpinan SMP Negeri 1 Cicalengka Cicalengka yang dengan dengan pen penu uh
keset esetia iak kawan awanan an,,
di
ten tengah gah
kesi kesib bukan ukann nya
menja enjala lank nkan an
tuga tugas, s,
meny menyem empat patka kan n diri diri memb memberi eri doro dorong ngan an dan dan sumb sumban ang g sara saran n sert sertaa memb membag agii pengalaman baiknya dalam mendukung proses penelitian tindakan kelas sampai penyusunan laporan menjadi skripsi, Pimpinan STKIP Garut, khususnya, Ketua jurusan Matematika beserta staf yang yang memb memberi erika kan n kemu kemuda daha han-k n-kem emud udah ahan an dan dan arah arahan an baik baik dalam dalam kont kontek ekss akademik maupun administratif. Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan telaten memberikan arahan dalam dalam merapi merapihka hkan n pola pola pikir pikir dan penuli penulisan san buah buah pikir pikir menjad menjadii skrips skripsi. i. Serta Serta dosen dosen STKIP STKIP yang yang memper memperlua luass wawasa wawasan n akadem akademik ik sebaga sebagaii bekal bekal menjala menjalani ni program belajar maupun membangun suasana belajar. Sekali Sekali lagi lagi atas atas segala segala kabaji kabajikan kan dan kebijak kebijakan an yang yang telah telah terpanc terpancar, ar, mendapat balasan dari Allah dan menjadi barokah bagi kita semua. Penulis juga memohon maaf apabila ada hal-hal yang tidak semestinya dikemukakan ternyata termuat dalam skripsi ini. Terakhir, penulis bermunajat, semoga semua yang telah berjariah ilmu baik disampaikan langsung kepada penulis atau penulis kutip pendapatnya dari
buku dan buah tulisan lainnya, diberikan ganjaran yang pantas. Semoga kebaikan yang telah mereka lakukan dapat penulis teladani. Garut, 1 Agustus 2009
Penulis
DAPTAR ISI
ABSTRAK KATA PENANGTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan penelitian E. Manfaat Penelitian F. Asumsi G. Hipotesis BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pe P embelajaran Berbasis Kecerdasan B. Matematika Sebagai Pelajaran Kehidupan Sehari-hari C. Kesulitan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika D. P Peergeseran Konsep Pembelajaran E. Pembelajaran Pembelajaran Kontekstual Kontekstual (Contextua (Contextuall Teaching Teaching and Learning) BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Tindakan Kelas B. Variabel Penelitian C. Defi Defini nisi si Operas Operasio iona nall D. Tehnik Pengumpulan Data BAB IV LAPORAN HASIL TINDAKAN KELAS A. Gambaran Penelitian B. Penjelasan Siklus Pertama C. Penjelasan Siklus Kedua D. Penjelasan Siklus Ketiga E. Post Test F. Pembahasan dan Pengambilan Keputusan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii viii xi xiii xv xv 1 1 6 7 7 7 8 8 10 10 14 15 20 27 37 37 47 51 52 52 54 68 86 97 106 117 120 123
DAFTAR TABEL No 1.1 2.1 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.5
Judul Tabel Standar Kelulusan SMP Tahun Pelajaran 2008/2009 Perbedaan Pembelajaran kontekstual dengan Konvensional Deskripsi Kelompok Nilai Kumulatif Tes Prasyarat Siswa yang benar menurut butir soal Siswa yang benar dalam prosedur dan perhitungan Sis Siswa yang yang bena benarr pro prose sedu durn rnya ya teta tetapi pi sala salah h dal dalam am ope opera rasi si
4.6 4.6
perhitungan Sis Siswa yan yang g bena benarr dala dalam m oper operas asii perh perhit itun unga gan n teta tetapi pi sal salah ah dal dalam am
4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 L.1 L.2 L.3 L.4 L.5
menetapkan ukuran Siswa yang benar dalam mengukur dan menghitung Hasil pengukuran dan penghitungan kelompok Kebutuhan porselin untuk bak air Nilai Tes Siklus Ketiga per butir soal Perbandingan Nilai soal nomor 1 dan nomor 2 Daftar hasil kwadrat Perolehan nilai kumulatif Post Test Perolehan nilai post test per butir soal Perolehan nilai penerapan per butir soal Rekapitulasi nilai penerapan per butir soal Tingkat kenaikan nilai Tes prasyarat-Post test Sikap siswa terhadap pembelajaran Pandangan siswa mengenai pembelajaran Validitas Instrumen, Data hasil uji coba Validitas butir soal Reliabilitas Instrumen Indeks Kesukaran Daya Pembeda
Hal. 2 28 57 60 61 62 63
63
77 78 80 93 94 96 99 100 103 106 107 110 111 123 124 126 128 129
DAFTAR GAMBAR No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kuis Matematik, Denah Tanah Kuis Matematik Segitiga bertumpuk Segitiga samasisi Kuis Matematik, 4 segitiga samasisi Limas Prisma Persegi & Persegi Panjang Segitiga Siku-siku, Samasisi dan Samakaki Balok dan Kubus
Hal. 45 69 87 88 89 93 93 136 136 148
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A: Uji Validitas Instrumen 1 Data hasil uji coba 2 Validitas butir soal 3 Reliabilitas instrumen 4 Indeks Kesukaran 5 Daya Pembeda 6 Analisis validitas Lampiran B: Instrumen Penelitian 1 Tes prasarat a Soal tes prasarat b Pedoman penilaian c Le Lembar jawab prasarat d Kunci jawaban 2 Tugas Kelompok a Lemb Lembar ar tes tes keel keelom ompo pok k b Lembar jawab/pelaporan tes kelompok 3 Post Test a Soal post test b Le L embar jawab post test c Pedoman penilaian d Ku K unci jawaban post test 4 Ku Kuisioner 1 5 Ku Kuisioner 2 6 Lembar pengamatan dinamika kelompok Lampiran C: Distribusi Hasil Tes 1 Nilai Tes Prasarat a Nilai kumulatif b Nilai Gambar nomor 1 dan 2 c Nilai Gambar nomor 3 d Nilai Gambar nomor 4 e Nilai Gambar nomor 5 2 Nilai Tes Siklus 3 a Nilai kumulatif b Nilai soal nomor 1 c Nilai soal nomor 2 3 Nilai Post Test a Nilai Kumulatif b Nilai soal nomor 1 c Nilai soal nomor 2 d Nilai soal nomor 3 e Nilai soal nomor 4 LAMPIRAN D: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 Silabus 2 RPP Balok dan Kubus 3 RPP Limas dan Pisma 4 Materi Pelajaran LAMPIRAN E: SURAT-SURAT PENELITIAN
123 124 125 127 129 130 131 134 135 135 136 137 138 141 141 141 149 150 150 153 154 155 158 160 162 163 164 164 165 166 167 168 169 169 170 171 172 172 173 174 175 176 177 178 179 182 185 197
1 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing 2 Surat Permohonan Izin Penelitian 3 Surat Keterangan Telah melaksanakan Penelitian 4 Keterangan Supervisi Kepala SMP N 1 Cicalengka 5 Kartu Bimbingan DAFTAR RIWAYAT HIDUP
198 199 200 201 202 203
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belaka Belakang ng Masalah Masalah Pembel Pembelajar ajaran an di SMP adalah adalah upaya upaya untuk untuk mengem mengemban bangka gkan n potens potensi, i, kecakapan dan kepribadian siswa. Perkembangan aspek-aspek pada siswa tersebut tidak diberikan oleh guru, tetapi siswa sendiri yang berusaha mengembangkan diriny dirinya. a. Fungsi Fungsi guru guru hanyal hanyalah ah mencip menciptak takaan aan situas situasi, i, member memberika ikan n dorong dorongan, an, arahan, bimbingan dan kemudahan agar siswa dapat belajar dan mengembangkan mengembangkan dirinya. Dalam proses pembelajaran, interaksi siswa dipengaruhi berbagai faktor, antara lain: Karakteristi Karakteristik k dan perkembangan perkembangan siswa; siswa; Intelektual Intelektual dalam belajar; belajar; Tran Transf sfer er dala dalam m bela belaja jarr dan dan Peny Penyes esua uaia ian n pemb pembel elaja ajaran ran deng dengan an perb perbed edaan aan intelektual. Sejak awal millennium III telah terjadi upaya-upaya peningkatan kualitas, baik baik pada pada tataran tataran konsep konsep dan strate strategi gi pendid pendidika ikan; n; kompet kompetens ensii Pendid Pendidik ik dan Tenaga Tenaga Kepend Kependidi idikan kan;; Manaje Manajemen men;; Sarana Sarana & Prasar Prasarana ana;; Buku Buku dan teknol teknologi ogi pembe pembelaja lajaran ran;; Anggar Anggaran an pendid pendidika ikan n dan kebija kebijakan kan lain yang yang menduk mendukung ung..
Sekolah Gratis yang dikampanyekan, antara lain oleh Utomo Danandjaya, pada tahun 2008 telah terealisasi sampai tingkat SMP. Pening Peningkat katan an mutu mutu terseb tersebut ut diikut diikutii dengan dengan terus terus mening meningkat katnya nya standa standar r kelulusan sekolah sejak SD hingga SMA/SMK. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 78 Tahun 2008, menetapkan Standar Kompetensi Lulusan dan Kemampuan yang di uji sebagai mana dipresentasikan pada tabel di bawah.
Tabel 1.1
Kisi-kisi Soal Ujian Nasional SMP & Madrasah Tsanawiyah
No
Standar Kompetensi
Kemampuan yang diuji
Lulusan
Menghi Menghitun tung g hasil hasil operas operasii tambah tambah,, kurang kurang,, kali kali dan bagi pada bilangan bulat.
Menggunakan konsep
operasi
hitung dan sifatsifat
1.
Menyelesaik Menyelesaikan an masalah masalah yang berkaitan dengan dengan bilangan pecahan.
bilangan, Menyelesaik Menyelesaikan an masalah masalah yang berkaitan dengan dengan
perbandingan,
skala dan perbandingan.
aritmetika
Menyelesaik Menyelesaikan an masalah masalah yang berkaitan dengan dengan
sosial,barisan
jual beli.
bilangan,
sertaMenyelesaik Menyelesaikan an masalah masalah yang berkaitan dengan dengan
penggunaannya dalam
perbankan dan koperasi.
pemecahan Menyelesaik Menyelesaikan an masalah masalah yang berkaitan dengan dengan
masalah .
barisan bilangan. Mengalikan bentuk aljabar.
Mema Memaha hami mi
oper operas asii Menghi Menghitun tung g operas operasii tambah tambah,, kurang kurang,, kali, kali, bagi bagi
bentuk aljabar, kon konsep sep
atau kuadrat bentuk aljabar.
persa ersam maan aan Meny Menyed eder erha han nakan akan
dan pertidaksamaan lin linier,
alja aljaba barr
denga engan n
memfaktorkan.
persamaan aan Menentukan Menentukan penyelesaia penyelesaian n persamaan persamaan linier satu
garis, himpunan, 2
ben bentuk tuk
variabel.
relasi, fu f ungsi, si s istem Menentukan irisan atau gabungan dua himpunan himpunan persamaan
linier dan dan
serta menggunakannya
meny menyel eles esai aika kan n
masa masala lah h
yang yang berk berkai aita tan n
dengan irisan atau gabungan dua himpunan.
dalam Menyelesaik Menyelesaikan an masalah masalah yang berkaitan dengan dengan
pemecahan masalah.
relasi dan fungsi. Mene Menent ntuk ukan an grfiknya.
grad gradie ien, n,
pers persam amaa aan n
gari gariss
dan dan
Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel. Meny Menyel eles esai aika kan n
soal soal
deng dengan an
meng menggu guna naka kan n
teorema Pythagoras. Menghitung luas bangun datar. Menghitung Memah Memaham amii
bang bangun un
datar, bangun ruang,
3
keliling
bangun
datar
dan
pengg pengguna unaan an konsep konsep kelili keliling ng dalam dalam kehidu kehidupan pan sehari-hari.
gari gariss sej sejaj ajar ar,, sud sudut ut,,
Meng Menghi hitu tung ng besa besarr sud sudut ut pada pada bida bidang ng data datar. r.
serta
menggunakan-
Menghitung besar sudut yang terbentuk jika dua
nya
dalam
peme- garis berpotongan atau garis sejajar berpotongan
cahan masalah.
dengan garis lain. Menghitung besar sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran. Menyel Menyelesa esaika ikan n masala masalah h dengan dengan menggu menggunak nakan an konsep kesebangunan. Menyel Menyelesa esaika ikan n masala masalah h dengan dengan menggu menggunak nakan an konsep kongruen. Menentukan unsur-unsur bangun ruang sisi datar. Menentukan jaring-jaring bangun ruang. Menghitung volume bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung. Menghi Menghitun tung g luas luas permuk permukaan aan bangun bangun ruang ruang sisi sisi datar dan sisi lengkung.
Mema Memaha hami mi
kons konsep ep Menentukan ukuran pemusatan dan menggunakan
dalam statistika, serta dalam menyelesaikan masalah sehari-hari. menerapkannya 4 dalam dalam
pemeca pemecahan han Menyaj Menyajika ikan n dan menafs menafsirk irkan an data. data.
masalah.
Merujuk kepada kisi-kisi di atas, Standar Kompetensi Lulusan dalam mata pelajaran matematika semuanya berorientasi kepada pemecahan masalah. Oleh sebab itu guru seyogianya seyogianya menciptaka menciptakan n suasana suasana pembelajaran pembelajaran yang dinamis dinamis dan ceria sehingga siswa bersemangat melakukan penyelesaiaan soal-soal metematika sebagai sebagai upaya meningkatkan meningkatkan kemampuan memecahkan memecahkan masalah. masalah. Selain itu guru juga juga harus harus berupa berupaya ya menghu menghubun bungka gkan n matema matematika tika dengan dengan masalah masalah-mas -masala alah h kehi kehidu dupa pan n nyat nyata. a. Hal Hal ini ini pent pentin ing g meng mengin inga gatt mate matemat matik ikaa meru merupa paka kan n mata mata pelajaran yang akan dipergunakan dalam seluruh aspek kehidupan. Memiliki kemampuan memecahkan soal matematika akan menjadi bekal bagi siswa untuk melakukan pemecahan maslah dalam menjalani kehidupan saat ini dan nanti. nanti. Masalah Masalah adalah kesenjangan kesenjangan antara kenyataan dengan keseharusan keseharusan atau harapan. Pemecahan Masalah adalah upaya untuk menemukan alternatif bagi penyelesaiannya. Bangun datar adalah bagian paling dasar dalam geometri yang lahir dan berkembang di Mesir dan Babilonia. Geometri merupakan sebuah temuan yang didorong oleh ambisi para pemimpin pemerintahan pada masa itu untuk dapat mendirikan bangunan yang besar dan kokoh serta untuk mengusai tanah bagi kepentingan pendapatan pajak. Berbag Berbagai ai fakta fakta tentan tentang g Geomet Geometri ri Bangun Bangun datar datar termuat termuat dalam dalam Ahmes Ahmes Papirus yang ditulis pada tahun 1650 SM yang ditemukan pada abad ke Sembilan. Dalam Dalam Papyru Papyruss terdapa terdapatt formul formulaa tentan tentang g perhit perhitung ungan an luas luas perseg persegii panjan panjang, g, segitiga siku-siku, trapezium dengan kaki tegak lurus dan luas lingkaran. Pakar yang memberikan kontribusi antara lain: Thales (640-546 SM), matematikawan
yang selalu selalu ingin ingin melakukan melakukan pembuktian pembuktian atas atas teori-teori teori-teori
geometri; geometri; Pythago Pythagoras ras
(528-507 SM), yang menemukan teori panjang garis miring suatu segitiga sikusiku siku sebaga sebagaii akar akar dari dari penjum penjumlah lahan an kuadra kuadratt kedua kedua sisi sisi yang yang lain. lain. Teori-t Teori-teor eorii tersebut kemudian dikembangkan oleh Euclid dalam buku Element . Bangun datar merupakan teori dasar bagi penyelesaian persoalan-persoalan bangun ruang sebagai kelanjutan atau perkembangan berikutnya. Bangun ruang merupakan merupakan kombinasi dari bangun bangun datar, anatara lain: pasangan-pasang pasangan-pasangan an empat persegi panjang menjadi balok dan kotak; persegi menjadi kubus; segitiga menjadi limas; segitiga dan persegi pajang atau persegi menjadi prisma dan sebagainya. Namun demikian, walaupun walaupun siswa telah mengusai mengusai masalah bangun datar, ketika harus menyelesaikan menyelesaikan masalah masalah bangun bangun ruang sebaagian bersar siswa menghadapi menghadapi kesulitan. Hal ini bukan saja dipengaruhi oleh stigma bahwa matematika pelajaran yang sangat sulit juga masih kurangnya kesadaran siswa mengenai pentingnya matematika bagi kehidupan sehari-hari. Pembel Pembelajar ajaran an konste konsteksu ksual al (Teachin menuru rutt Teaching g Learning Learning constek consteksual sual ) menu Sukmadinata, (2004:196) merupakan suatu sistim atau pendekatan pembelajaran yang bersifat bersifat holistic (menyeluruh). Menurut Johnson (2002:210): pembelajaran konste konsteksu ksual al sekura sekurangng-kur kurang angnya nya memilik memilikii tiga tiga prinsi prinsip, p, yaitu yaitu: interpe interpenden ndence ce (kesaling-tergantungan); diferensiasi dan self self organiza organization tion (pengorganisasian diri). Adapun komponen-komponen pembelajaran konsteksual adalah: hubungan berm bermak akna na,, meng mengerj erjak akan an peke pekerj rjaan aan pent pentin ing, g, bela belaja jarr meng mengat atur ur diri diri send sendir iri, i, bekerjasama, berpikir kritis, bimbingan individual, pencapaian standar tinggi dan menggunakan penilaian otentik. Penu Penuli liss kont kontek ekst stua uall
sang sangat at
dala dalam m
tert tertar arik ik
pemb pembel elaj ajar aran an
untu untuk k
meng mengim impl plem emen enta tasi sika kan n
mate matema mati tika ka
kare karena na
CTL CTL
pend pendek ekat atan an memb member erik ikan an
kesempatan yang sangat luas kepada pembelajar untuk bekerjasama, berfikir kritis dan mengkaitkan materi ajar dengan latar belakang individual, sosial dan kultural sehingga pembelajaran lebih bermakna (meaningful). Dengan Dengan latar latar belaka belakang ng di atas maka maka diajuk diajukan an peneli penelitia tian n tindak tindakan an kelas kelas dengan dengan judul: judul: “Meningkatkan “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Matematika
Melalui Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika “
B. Pemb Pembat atas asan an Masa Masala lah h Pendid Pendidika ikan n adalah adalah upaya upaya mewaris mewariskan kan dan mengem mengemban bangka gkan n nilai, nilai, oleh oleh sebab itu memiliki komponen dan faktor yang kompleks. Untuk menegaskan arah dan keluar keluaran an hasil hasil yang yang ingin ingin dicapa dicapai, i, maka maka peneli penelitian tian dibata dibatasi si pada pada hal-hal hal-hal berikut: 1. Dalam upaya mencapai prestasi terbaik akan selalu ada hambatan yang
dihadapi, dihadapi, termasuk dalam hal prestasi prestasi belajar. belajar. Dengan Dengan demikian demikian siswa siswa haru haruss mela melaku kuka kan n upay upayaa yang yang dapa dapatt meng mengat atas asii hamb hambat atan an bela belaja jar, r, khususnya matematika, sehingga siswa dapat meraih prestasi terbaik. 2. Guru Guru sebaga sebagaii fasili fasilitor tor member memberikan ikan dukung dukungan an dengan dengan cara antara antara lain: lain:
memban membangun gun suasan suasanaa belajar belajar yang yang menyen menyenang angkan kan;; menyaj menyajikan ikan materi materi pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan keseharian siswa; menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan konteks yang dihadapi. 3. Suasana belajar yang kondusif dapat menolong siswa melakukan upaya
mengatasi mengatasi kesulitan/ kesulitan/hambat hambatan an serta persoalan persoalan yang dihadapi berkaitan berkaitan dengan dengan belaja belajarr matema matematik tika. a. Dalam Dalam suasan suasanaa yang yang ceria ceria dan partis partisipa ipatif tif siswa siswa tidak tidak merasa merasa tertek tertekan an dan dapat dapat melaku melakukan kan eksplo eksplorasi rasi sehing sehingga ga
inspir inspirasi asi untuk untuk melahi melahirka rkan n solusi solusi bagi bagi penyel penyelesa esaian ian masala masalah h mengal mengalir ir dengan lancar. 4. Dengan Dengan keterlatihan keterlatihannya nya dalam dalam menghadap menghadapii dan mengata mengatasi si kesulitan kesulitan secara secara berke berkelan lanjut jutan, an, siswa siswa menjad menjadii terlatih terlatih dalam dalam melaku melakukan kan penyel penyelesa esaian ian masalah. Kemampuan melakukan secara terus menerus akan mendorong siswa meraih prestasi puncak.
C. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah Rumusa Rumusan n masala masalah h dalam dalam Penelit Penelitian ian Tindak Tindakan an Kelas Kelas adalah adalah:: Adakah Adakah peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan pemecahan masalah matematika melalui pembelajaran kontekstual?
D. Tuju Tujuan an pene peneli liti tian an Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk: Mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan pemecahan masalah matematika melalui pembelajaran kontekstual.
E. Man Manfaat faat Pen Penel elit itia ian n Manfaat dari penelitian ini, antara lain: 1. Bagi Bagi penu penuli liss seba sebaga gaii peng pengua uata tan n komp kompet eten ensi si kepe kepend ndid idik ikan an dan dan pematangan profesi keguruan. 2. Bagi Bagi siswa siswa sebagai sebagai pengal pengalama aman n terstr terstrukt uktur ur dalam mengiku mengikuti ti metode metode pembelajaran yang variatif , sehingga siswa termotivasi dan merasa senang dalam belajar matematik.
3. Bagi Bagi guru guru sebaga sebagaii bagian bagian dari dari brainstorming (curah (curah gagasa gagasan) n) dan
sharing pengalaman untuk pengayaan metode pembelajaran. 4. Bag Bagi seko sekola lah h sebag ebagai ai bagia agian n dari ari upay upayaa pen pening ingkata katan n kuali ualita tass pem pembe bela laja jara ran n dala dalam m meme memenu nuhi hi stan standa darr pela pelaya yana nan n mini minimu mum m , sekurang-kurangnya dalam hal mutu guru dan proses pembelajaran. 5. Bagi Bagi STKI STKIP P Garu Garutt menj menjad adii sala salah h satu satu data data pene peneli liti tian an yang yang dapa dapatt dimanf dimanfaatk aatkan an oleh oleh peneli peneliti-p ti-pene enelit litii lain lain untuk untuk lebih lebih didalam didalamii atau atau dikembangkan lebih luas. 6. Bagi dunia pendidikan menjadi salah satu materi untuk bahan studi
kependidikan dan pengayaan proses pendidikan.
F.
Asumsi Penelitian Penelitian ini didasarkan didasarkan atas asumsi asumsi bahwa: pembelajaran pembelajaran kontekstu kontekstual al
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan pemecahan masalah.
G. Hipo Hipote tesi siss Tin Tinda daka kan n Hipo Hipote tesi siss bera berasa sall dari dari dua dua kata kata yait yaitu u hypo (di (di bawa bawah) h) dan dan thesa (kebenaran). Menurut Rahadi (2003:3), Hipotesis adalah jawaban sementara yang sifatnya tentatif dari rumusan masalah yang telah disusun dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis: Terdapat Terdapat peningkata peningkatan n kemampuan kemampuan siswa siswa dalam melakukan melakukan pemecahan pemecahan masalah matematika melalui pembelajaran kontekstual.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Pembelajaran Berbasis Berbasis Kecerdas Kecerdasan an Untu Untuk k
mela melahi hirk rkan an
manu manusi siaa
berp berpre rest stas asii
ada ada
bany banyak ak
meto metode de
dan dan
pendekatan, salah satu diantaranya pola dasar system dengan menerapkan lima disiplin, disiplin, yaitu: Personal Personal Mastery; Team Learning; Shared Vision; Mental Model dan System System Thinking Thinking.. (diadaptasi (diadaptasi dari Peter M Senge, 1990) dalam The Fifth
Discipline , The Art and Practice of the Learning Organization ). 1. Pers Person onal al Mast Master ery y Personal mastery, adalah upaya melahirkan kader-kader yang memiliki kompet kompeten en dan kompet kompetiti itiff berbas berbasis is kecerd kecerdasan asan.. Menuru Menurutt Shepar Shepard, d, (2001) (2001):: Kecerdasan tidak dapat diukur dengan angka. kecerdasan adalah Ability to . Kece Kecerd rdas asan an adal adalah ah kema kemamp mpua uan n sol solve ve Prob Proble lem m or Fash Fashio ion n Prod Produc uct t menggu menggunak nakan an keteram keterampil pilan, an, mencip menciptak takan an sesuat sesuatu u dan mengat mengatasi asi masala masalah h sesuai sesuai budaya budaya komuni komunitas tas.. Shepar Shepard d
mengid mengident entifik ifikasi asi kecerd kecerdasa asan n sebaga sebagaii
berikut: a.
kecerdasan antarpribadi antarpribadi,, kemampuan kemampuan Interpersonal Interpersonal intelligence, intelligence, kecerdasan memahami orang lain dan tampil dalam kemampuannya berinteraksi dengan baik dengan orang lain- dapat melakukan komunikasi dengan orang lain.
b.
Logical Intelligence, Kecerdasan Logika/Matematika, kemampuan kuan kuanti titat tatif if,, kema kemamp mpua uan n memp mempro rose sess sesu sesuatu atu seca secara ra anal analit itis is dan dan sistematis.
c.
Spatial Spatial Intelli Intelligenc gence, e,
Kecerda Kecerdasan san Spatia Spatial/V l/Visu isual, al, kemamp kemampuan uan
memb memban angu gun n gaga gagasa san n atau atau mode model, l, memb membay ayan angk gkan an pene penerap rapan an dan dan mengubahnya yang semua ini dilakukan dalam pikirannya. d.
Kecerdasa asan n Musik, Musik, kepeka kepekaan an terhad terhadap ap Musical Musical Intelli Intelligenc gence, e, Kecerd irama, melodi dan nada baik sebagai pelaku maupun pendengar.
e.
Kecerdasan san Verbal Verbal berbah berbahasa asa/be /berbic rbicara ara.. Verbal Verbal Intelli Intelligenc gence, e, Kecerda Kemampuan Kemampuan mengekspre mengekspresikan sikan pikiran-pik pikiran-pikiranny irannyaa dengan dengan jernih baik melalui bahasa lisan maupun bahasa tulisan.
f.
Intrapersonal Intelligence, Kecerdasan intrapersonal, kemampuan berinteraksi dengan diri sendiri, introspeksi, refleksi dan kontemplasi melalui renungan.
g.
Kinesthetic intelligence, Kecerdasan kinestik/tubuh, kemampuan gerakan fisik, menari, berolah raga, berkelahi, melempar, memotong. Keterampilan mengubah suatu obyek /memanipulasi /memanipulasi obyek dinamakan dinamakan
Tactile. Goldman (1997) merumuskan kecerdasan sebagai berikut: a.
Kecerda dasa san n Emot Emotio iona nal, l, kema kemamp mpua uan n Emotion Emotional al Intelli Intelligenc gencee, Kecer mengenali situasi emosi diri sendiri dan kondisi emosi orang lain.
b.
Kecerdasa asan n terhad terhadap ap Alam, Alam, kemamp kemampuan uan Natural Intelligence Intelligence, Kecerd menikmati hidup dan berinteraksi serta menyatu dengan alam.
c.
Kecerd rdas asan an mema memaha hami mi hidu hidup p dan dan Exisistential Exisistential Intelligence Intelligence, Kece kehidupan.
Sternberg memperkenalkan Triarchic Theory a.
Comp Compon onen enti tial al
Inte Intell llig igen ence ce,
Kemampuan
menganalis lisis,
membandingkan dan mengevaluasi ( Analyse, Compare & Evaluate ).
b.
Creative Intelligence , Kemampuan menciptakan, menemukan dan merancang (Create, Invent & Design ).
c.
Conte Contextu xtual al
Intel Intelli ligen gence ce ,
Kemamp ampuan
menggunakan
dan
menerapkan (use and apply) secara praktis. 2. Team Team Lear Learni ning ng Dalam Dalam satu satu kelomp kelompok ok yang yang aktif aktif setida setidakny knyaa ada 5 hal yang yang dapat dapat dipelajari, yaitu: a. Learning To Know (Belajar Untuk Mengetahui)
Mengetahui apa yang harus dilakukan dan untuk apa. b. Learning To Do (Belajar Untuk Bisa Melakukan)
Memaha Memahami mi apa yang yang harus harus dilaku dilakukan kan,, kemamp kemampuan uan apa yang yang harus harus dimiliki. c. Learning To Be (Belajar Untuk Dapat Menjadi Seseorang)
Menjad Menjadii seseor seseorang ang yang yang berkar berkarakt akter er sangat sangatlah lah pentin penting g agar agar dapat dapat bersi bersikap kap dan bertin bertindak dak dengan dengan nyaman nyaman dan mendor mendorong ong orang orang lain lain untuk menjadi seseorang. d. Learning How To Learn (Belajar Bagaimana Belajar)
Bisa Bisa jadi jadi kita kita telah telah cukup cukup banyak banyak belajar belajar tetapi sediki sedikitt sekali sekali yang yang menjadi menjadi pelajaran. pelajaran. Bergegaslah Bergegaslah untuk memahami memahami bagaimana bagaimana mestinya mestinya kita belajar. e. Learning Live Together (Belajar Hidup Berdampingan)
Belajar berkontribusi dan apresiatif agar orang lain berpartisipasi secara optimal. 3. Shar Shared ed Visi Vision on
Memasyaraka akatkan
visi
atau
dalam
konteks eks
pembelajaran ran
mengkh mengkhalay alayakk akkan an target target yang yang ingin ingin dicapa dicapaii dari dari proses proses belaja belajarr sangat sangatlah lah penting. Bila siswa mengetahui apa target yang ingin dicapai dan manfaat apa yang yang dapat dapat dipero diperoleh leh dari dari pembel pembelajar ajaran an maka maka siswa siswa akan akan lebih lebih semang semangat at dalam menjalani pembelajaran. 4. Ment Mental al Mode Modell Pembinaan dengan menggunakan pemodelan mental, yaitu bagaimana seseor seseorang ang dibias dibiasaka akan n dalam dalam kondis kondisii tertent tertentu u sehing sehingga ga menjad menjadii sepert sepertii itu selama hidupnya. Mental model akan terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, organisasi dan masyarakat secara luas. 5. Syst System em of of Thin Thinki king ng.. Senge,– (1994) dalam The Leader,s New Work: Building Learning
Organization & Managing Learning menjelaskan adanya 10 tahapan system berfikir yang dapat menyederhanakan pola kerja, yaitu: Fixes that fail & fight
back fire ( memperbaiki kegagalan); Shifting the Burden (pengalihan beban); Shifting the burden to the intervenor (pengalihan beban kepada pihak lain); Erodi Eroding ng
(pengikis kisan an goals goals (pengi
sasaran sasaran); ); Li Limit mits
to
growt rowth h (batas-batas
pertumbuhan); Growth and Underinvestment Underinvestment (pertumbuhan dan investasi yang rendah);
Succ Succes esss
to
(keberhas hasila ilan n succ succes essf sful ul (keber
berang berangkai kai); );
Escalation
(Peningkatan); Tragedy of the Commons (nestapa yang merata); Balancing
with delay (penyeimbangan dengan penundaan). Kelima disiplin di atas pada dasarnya berkehendak melahirkan manusiamanu manusi siaa yang yang memi memilik likii pena penala laran ran mela melalu luii pros proses es pemb pembel elaja ajaran ran.. Bela Belaja jar r matematika merupakan proses yang paling erat kaitannya karena penalaran atau kemampuan berfikir logis merupakan inti dari pembelajaran matematika. Berfikir
logi logiss dala dalam m mate matema mati tika ka meru merupa paka kan n sala salah h satu satu tuju tujuan an mate matema mati tika ka yang yang dirumuskan dalam Kurikulum 2004.
B. Matematika Matematika Sebagai Sebagai Pelajaran Pelajaran Kehidupan Kehidupan Sehari-hari Sehari-hari Semu Semuaa ilmu ilmu dan dan peng penget etah ahua uan n berk berkem emba bang ng dan dan dike dikemb mban angk gkan an dari dari pengalaman dan realitas. Karena manusia berkomunikasi menggunakan bahasa maka dikembangkan teori-teori tenang bahasa. Karena ada yang suka berpidato maka maka dike dikemb mban angk gkan an teor teorii tent tentan ang g berp berpid idat ato. o. Karen Karenaa ada ada oran orang g yang yang suka suka menyanyi maka dikembangkan teori-teori seni suara. Karena manusia bercocok tana tanam m maka maka dike dikemb mban angk gkan an ilmu ilmu pert pertan ania ian. n. Demi Demiki kian an juga juga deng dengan an teor teorii konstruksi, perikanan, transportasi, komunikasi dan lain-lain. Matematika juga sama, ia berkembang karena kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Menghitung, mengukur dan menakar telah menjadi bagian kehidupan sejak sejak zaman zaman Nabi Nabi Adam Adam Alaihi Alaihissa ssalam lam.. Ketika Ketika Habil Habil dan Qobil Qobil diperin diperintah tahkan kan untuk untuk berqur berqurban ban.. Nabi Nabi Adam Adam menyeb menyebutk utkan an jumlah jumlah dan takaran takaran yang yang harus harus diqurbankan. Demikian juga jarak ke tempat pelaksanaan qurban. Bilang Bilangan an adalah adalah materi materi paling paling dasar dasar dalam dalam matemat matematika ika.. Pada Pada mulany mulanyaa orang orang memban membandin dingka gkan n jumlah jumlah dengan dengan istila istilah h lebih lebih banyak banyak dan lebih lebih sediki sedikit. t. Tetapi ketika sistem kepemilikan mulai melekat dalam masyarakat maka jumlah mulai mulai disebu disebutt dengan dengan angkaangka-ang angka. ka. Konsep Konsep bilang bilangan an pada pada awalny awalnyaa hanyal hanyalah ah untuk untuk kepent kepenting ingan an menghi menghitun tung g dan mengin mengingat gat jumlah jumlah.. Lambat Lambat laun laun para para ahli ahli matematika menambahkan perbendaharaan simbol.dan kata-kata yang tepat untuk mend mendefi efini nisi sikan kan bila bilang ngan an.. Dari Dari bila bilang ngan an berk berkem emba bang ng ilmu ilmu yang yang lain lain yait yaitu u aritmetika dan aljabar.
Demikian halnya dengan geometri. Karena orang harus mengukur luas tanah dan benda lainnya maka maka dikembangkan ilmu untuk mengukur bangun datar. Kemudian ketika manusia mulai menempati bangunan yang dibuat, bukan lagi di lapangan, pohon atau goa, maka mulai dirasakan kebutuhan menghitung volume dan hal-hal yang berkaitan dengan bangun ruang. Cara mengukur luas dan keliling Segiempat merupakan pengetahuan yang pertama pertama kali dikembang dikembangkan, kan, selanjutnya selanjutnya segitiga. segitiga. Dari teori-teori teori-teori yang berkaitan dengan segiempat dan segitiga dikembangkan teori-teori untuk mengukur segi lainnya, termasuk lingkaran. Dengan dasar pengetahuan bangun datar dua dimensi maka dikembangkan pengetahuan untuk mengukur bangun ruang tiga dimensi.
C. Kesulitan Kesulitan Siswa Siswa dalam Pemecahan Pemecahan Masalah Masalah Matematika Matematika Menurut Hudiono (2008), masalah utama yang dihadapi siswa SMP adalah lemahn lemahnya ya daya daya repres represent entasi asi dalam dalam menyel menyelesa esaika ikan n permas permasalah alahan an matema matematika tika.. Padahal sasaran pembelajaran matematika di antaranya adalah mengembangkan kemamp kemampuan uan siswa siswa dalam dalam berfik berfikir ir secara secara matemat matematika ika (think mathematically mathematically). Pengembangan kemampuan ini sangat diperlukan agar siswa lebih memahami konsep yang dipelajari dan dapat menerapkannya dalam berbagai situasi. Ada Ada
lima lima
stan standa darr
yang yang mend mendes eskr krip ipsi sika kan n
kete keterk rkai aita tan n
pema pemaha hama man n
matematika dan kompetensi matematika yang perlu dimiliki siswa yaitu: problem
solving, reasoning and proof, communication, communication, connections, connections, and representation ( National (2000) Principles and Standards National Council of Teachers of Mathematics . (2000)
for School Mathematics. Reston, VA, NCTM p. 29. Kemamp Kemampuan uan represe representa ntasi si matemat matematika ika yang yang dimili dimiliki ki seseor seseorang ang,, selain selain menu menunj njuk ukka kan n ting tingka katt pema pemaha hama man, n, juga juga terk terkai aitt erat erat deng dengan an kema kemamp mpua uan n
pemecahan pemecahan masalah dalam matematika. matematika. Suatu masalah masalah yang dianggap dianggap rumit dan kompleks, bisa menjadi lebih sederhana jika strategi dan pemanfaatan representasi matematika yang digunakan sesuai dengan permasalahan tersebut. Kemampuan repres represent entasi asi yang yang pada pada akhirn akhirnya ya menjad menjadii kemamp kemampuan uan melaku melakukan kan pemeca pemecahan han masalah matematika terkait erat dengan kemampuan berfikir logis. Salah satu keterampilan matematika yang sangat erat kaitannya dengan karakt karakteris eristik tik matemat matematika ika adalah adalah berfik berfikir ir logis, logis, karena karena matema matematik tikaa dipaha dipahami mi melalui penalaran atau berfikir logis dan penalaran dipahami serta dilatih melalui bel belaj ajar ar
matem atemat atik ika. a.
Kema Kemam mpuan puan
penal enalar aran an
atau atau
berfi erfiki kirr
log logis
perlu erlu
dikembangkan karena dapat meningkatkan kemampuan dalam matematika, dari seka sekada darr
meng mengin inga gatt
kepa kepada da
kema kemamp mpua uan n
pema pemaha hama man. n.
Audi Audibl blox ox
(200 (2006) 6)
menyatakan, … logical thinking: helping children to become smarter . (berfikir logis membantu anak menjadi lebih cerdas). Namun demikian di sekolah terdapat banyak kelainan yang menyebabkan kemampuan siswa dalam hal berfikir logis masih jauh dari memuaskan. Menurut Saragih (2008), hasil belajar matematika siswa sampai saat ini masih menjadi suatu permasalahan yang sering dikumandangkan baik oleh orang tua siswa maupun oleh pakar pendidikan matematika itu sendiri. Hasil penelitian yang yang dila dilaku kuka kan n Suya Suyant nto o dan dan Some Somers rset et di bebe beberap rapaa Prop Propin insi si di Indo Indone nesi sia, a, menemukan bahwa hasil tes mata pelajaran matematika siswa SMP sangat rendah, terutama pada soal aplikasi matematika. Suryadi (2005) dalam thesisnya menemukan bahwa siswa kelas dua SMP di Kota Kota dan dan Kabu Kabupa pate ten n Band Bandun ung g meng mengal alam amii kesu kesuli lita tan n dala dalam m meng mengaj ajuk ukan an argumentasi serta menemukan pola dan pengajuan bentuk umumnya.
Pria Priatn tnaa (200 (2003) 3) mela melaku kuka kan n pene peneli liti tian an di Kota Kota Band Bandun ung g mene menemu muka kan n kenyataan kenyataan sebagai sebagai berikut: berikut: Setelah mendapat mendapat penjelasan penjelasan mengenai segitiga sama sisi dan segitiga segitiga sama kaki, dimana guru mengungkap mengungkapkan kan bahwa semua segitiga sama sama sisi sisi adalah adalah segiti segitiga ga sama sama kaki. kaki. Ketika Ketika diberi diberikan kan soal soal dengan dengan diketa diketahui hui panjang salah satu sisi dan dua buah sudut, banyak siswa yang mempersepsi segiti segitiga ga sama sama kaki kaki semua semua sisiny sisinyaa sama sama sehing sehingga ga menghi menghitun tung g kelili keliling ng dengan dengan mengal mengalika ikan n tiga tiga panjan panjang g sisiny sisinya. a. Kemamp Kemampuan uan Secara Secara umum umum kesuli kesulitan tan siswa siswa dalam aspek kemampuan berfikir logis berturut-turut pada kemampuan berfikir dedukt deduktif if (aspek dan kema kemamp mpua uan n berf berfik ikir ir aspek silogism silogisma a dan aspek aspek kondisi kondisional onal ) dan induktif (aspek generalisasi dan aspek analogi ). Rendahnya hasil belajar di atas merupakan hal yang wajar jika dikaitkan dengan proses pembelajaran di kelas selama ini menggunakan metode kuliah, dimana dimana guru sekadar menyampaik menyampaikan an informasi informasi dan siswa sekadar sekadar mendengar mendengar serta menyalin. Sesekali guru bertanya dan sesekali siswa menjawab. Pada akhir pembelajaran guru menjelaskan cara mengerjakan contoh soal dilanjutkan dengan memberi memberi soal latihan untuk dikerjakan dikerjakan kemudian kemudian guru memberikan memberikan penilaian. penilaian. Soal Soal latihan latihan umumny umumnyaa bersip bersipat at rutin rutin dan kurang kurang melati melatih h daya daya nalar. nalar. Siswa Siswa menj menjad adii robo robott yang yang haru haruss meng mengik ikut utii atur aturan an dan dan pros prosed edur ur dala dalam m kegi kegiat atan an pembe pembelaja lajaran ran yang yang mekani mekanisti stik. k. Rendah Rendahnya nya pemaha pemahaman man konsep konsep matema matematik tikaa menyebabk menyebabkan an siswa siswa tidak dapat menggunak menggunakannya annya ketika diberi permasalahan permasalahan yang agak kompleks. Meny Menyik ikap apii
perm permas asal alah ahan an di atas atas Coon Cooney ey meny menyara arank nkan an refor reforma masi si
pembelajaran matematika dari pendekatan belajar meniru (menghapal) ke belajar pemah pemahama aman n yang yang berlan berlandas daskan kan pada pada konse konsep p knowing knowing mathemat mathematics ics is doing doing Pembel elaja ajara ran n lebi lebih h mene meneka kank nkan an kepa kepada da doing atau atau pros proses es mathematics . Pemb
dibanding knowing that . Perubahan di atas dimaksudkan agar pembelajaran lebih memfokuskan pada proses yang menggiatkan siswa untuk menemukan kembali (reinventing ) konsep konsep-ko -konse nsep, p, melaku melakukan kan refleks refleksi, i, abstrak abstraksi, si, formal formalisa isasi si dan aplikasi. Untu Untuk k mend menduk ukun ung g pros proses es pemb pembela elaja jaran ran yang yang meng mengak akti tifka fkan n sisw siswaa diperlukan diperlukan pengembangan pengembangan materi pelajaran matematika matematika yang difokuskan difokuskan kepada kepada aplika aplikasi si dalam dalam kehidu kehidupan pan sehari sehari-ha -hari ri (konte (kontekst kstual ual)) yang yang disesu disesuaik aikan an dengan dengan tingkat kognitif siswa, serta menggunakan metode evaluasi yang terintegrasi pada prose prosess pembel pembelajar ajaran, an, tidak tidak hanya hanya tes pada pada akhir akhir pembel pembelajar ajaran, an, format formatif if atau atau sumatif sumatif.. Matemat Matematika ika merupa merupakan kan kegiat kegiatan an manusi manusia, a, oleh oleh karena karenanya nya salah salah satu satu alte altern rnati atiff
yang yang sesu sesuai ai deng dengan an tunt tuntut utan an peru peruba baha han n adal adalah ah diter diterap apka kann nnya ya
Pendekatan Pendekatan Matematika Matematika Realistik Realistik (PMR) yang lebih menekankan aktivitas siswa untu untuk k menc mencar ari, i, mene menemu muka kan n dan dan memb memban angu gun n send sendir irii peng penget etah ahua uan n yang yang diperlukan. Ruseffendi (2001) menyatakan bahwa membudayakan berfikir logis atau kemampuan penalaran serta bersikap kritis dan kreatif, proses pembelajaran dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan Pendek Pendekatan atan Matema Matematika tika Realis Realistik tik.. PMR secara secara garis garis besar besar memiliki memiliki lima karakteristi karakteristik, k, yaitu: (1) menggunaka menggunakan n masalah masalah kontekstua kontekstual, l, (2) menggunakan model, (3) kontribusi siswa, (4) terjadinya interaksi dalam proses pembe pembelaja lajaran ran dan (5) menerap menerapkan kan berbag berbagai ai teori teori pembel pembelajar ajaran an yang yang releva relevan, n, saling terkait dan terintegrasi dengan topik. Menurut Sabandar (2001), kontekstual memainkan peranan utama dalam semua aspek pendidikan, yaitu dalam pembentukan konsep, pembentukan model, aplikasi dan dalam mempraktekkan keterampilan. Dalam pelaksanaan di kelas,
konteks digunakan sejak awal dan terus menerus untuk membangun pemahaman siswa melalui learning trajectory dalam suatu proses pembelajaran. Proses Proses penyel penyelesa esaian ian soal soal kontek kontekstu stual al dilaku dilakukan kan dengan dengan menggu menggunak nakan an mode model. l.
Pemo Pemode dela lan n
mate atematika
tidak
berf berfun ungs gsii for formal
menj menjem emba bata tani ni
jura jurang ng
anta antara ra
mete etemati atika
forma rmal
dari
dan
peng penget etah ahua uan n siswa.
Siswa
mengembangkan model tersebut dengan model-model matematika (formal dan tidak formal) yang telah diketahuinya dengan menyelesaikan soal kontekstual dari situas situasii nyata nyata (real) (real) yang yang sudah sudah dikena dikenall siswa siswa sehing sehingga ga ditemu ditemukan kan model model dari dari bentuk informal kemudian menemukan model dalam bentuk formal. Akhirnya siswa mendapatkan penyelesaian masalah dalam bentuk matematika yang standar. Tercip Terciptany tanyaa keraga keragaman man pemode pemodelan lan dari dari masala masalah h kontek kontekstu stual al sangat sangat penting bagi guru untuk mengetahui kemampuan siswa menemukan hubungan bagian-bag bagian-bagian ian dari masalah masalah kontekstu kontekstual al melalui melalui penskemaan penskemaan,, perumusan perumusan dan visual visualisa isasi si sekali sekaligus gus sebaga sebagaii pertim pertimban bangan gan untuk untuk member memberika ikan n bimbin bimbingan gan.. Menurut Ruseffendi (1979) ada tiga macam model yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu: model kongkrit, model diagram dan model abstrak atau symbol.
D. Pergeseran Pergeseran Konsep Konsep Pembelajaran Pembelajaran Adanya kebijakan peningkatan jaminan kualitas lulusan SMP membawa kons konsek ekue uens nsii dala dalam m bida bidang ng pend pendid idik ikan an,, anta antara ra lain lain peru peruba baha han n dari dari mode modell pembe pembelaja lajaran ran yang yang mengaj mengajark arkan an mata-ma mata-mata ta pelaja pelajaran ran (subje subject ct matte matterr based based model pembel pembelajar ajaran an berbas berbasis is kompet kompetens ensii (competen program) ke model competencies cies based based
program). Model pembelajaran berbasis kompetensi bermaksud menuntun proses pembelajaran secara langsung berorientasi pada kompetensi atau satuan-satuan
kemamp kemampuan uan.. Pengaj Pengajara aran n berbas berbasis is kompet kompetens ensii menunt menuntut ut peruba perubahan han kemasa kemasan n kurikulum, dari model lama berbentuk silabus yang berisi uraian mata pelajaran yang harus diajar ke dalam kemasan yang berbentuk paket-paket kompetensi. Hal ini membawa konsekuensi bahwa proses pembelajaran harus berorientasi pada pembentukan seperangkat kompetensi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal demikian demikian
menuntut menuntut kemampuan kemampuan guru guru dalam merancang merancang model model pembelajaran pembelajaran
yang yang sesuai sesuai dengan dengan karakt karakteri eristi stik k bidang bidang kajian kajian dan karakt karakteris eristik tik siswa siswa agar agar menc mencap apai ai hasi hasill yang yang maks maksim imal. al. Oleh Oleh keran keranaa itu itu pera peran n guru guru dala dalam m kont kontek ekss pembelajaran menuntut perubahan, antara lain: (a) peranan guru sebagai penyebar inform informasi asi semaki semakin n kecil, kecil, tetapi tetapi lebih lebih banyak banyak berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii pembim pembimbin bing, g, penas penaseha ehat, t, dan pendor pendorong ong;; (b) pesert pesertaa didik didik adalah adalah indivi individudu-ind indivi ividu du yang yang kompleks, yang berarti bahwa mereka mempunyai perbedaan cara belajar sesuatu yang yang berbed berbedaa pula; pula; (c) proses proses belaja belajarr mengaj mengajar ar lebih lebih diteka ditekanka nkan n pada pada belaja belajar r daripada mengajar (Laster, 1985). Ada Ada dua dua hal hal yang yang perl perlu u dipe diperh rhati atika kan n dala dalam m meng mengim imple pleme menta ntasi sika kan n pergeseran peran guru dalam pembelajaran, yaitu: (a) Cara pandang guru terhadap siswa siswa perlu perlu diubah diubah.. Siswa Siswa bukan bukan lagi lagi sebaga sebagaii obyek obyek pengaj pengajaran aran,, tetapi tetapi siswa siswa sebaga sebagaii pelaku pelaku aktif aktif dalam dalam proses proses pembel pembelajar ajaran. an. Dalam Dalam diri diri siswa siswa terdapa terdapatt berb berbag agai ai pote potens nsii yang yang siap siap dike dikemb mban angk gkan an.. Oleh Oleh kate katena na itu itu dalam dalam kont kontek ekss pembelajaran guru diharapkan mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk mengem mengemban bangka gkan n diri diri sesuai sesuai dengan dengan potens potensii yang yang dimili dimilikin kinya ya dan (b) Guru Guru dihara diharapka pkan n mampu mampu mengaj mengajark arkan an bagaim bagaimana ana siswa siswa bisa bisa berhub berhubung ungan an dengan dengan masalah masalah yang yang dihada dihadapi pi dan mengat mengatasi asi persoa persoalan lan yang yang muncu muncull di masyar masyaraka akat. t. Antara lain dengan dengan cara memberikan memberikan tantangan tantangan yang berupa berupa kasus-kasus kasus-kasus yang sering terjadi di masyarakat yang terkait bidang studi. Melalui kegiatan tersebut
diharapkan diharapkan siswa dapat mengembangkan mengembangkan potensi yang dimilikinya, dimilikinya, yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai bekal kemandirian dalam menghadapi berbagai tantangan di masyarakat. Bahkan lebih jauh lagi diharapkan bisa ikut ambil bagian dalam mengembangkan potensi masyarakatnya. 1. Prinsi Prinsip p Pembelaj Pembelajaran aran Komp Kompeten etensi si Prinsip pembelajaran yang dikembangkan untuk mencapai keefektifan dan efisiensi pengelolaan pembelajaran di SMP, antara lain: a. Pembelajaran berfokus pada siswa ( student cenrtered ), ), artinya siswa
menjadi subyek pembelajaran dan kecepatan belajar siswa yang tidak sama perlu diperhatikan. b. Pembelajaran Pembelajaran terpadu (integrated ), maksudnya maksudnya pengelolaan pengelolaan integrated learning ),
pembelajaran dilakukan secara integratif. Semua tujuan pembelajaran yang berupa kemampuan kemampuan dasar yang ingin dicapai dicapai bermuara bermuara pada satu tujuan akhir, yaitu mencapai kemampuan dasar lulusan. c. Pembelajaran Pembelajaran individu individu (individual ), artiny artinyaa siswa siswa memili memiliki ki individual learning ),
peluang untuk melakukan pembelajaran secara individual. d. Belajar tuntas (mastery learning ), ), maksudnya pembelajaran mengacu
pada ketuntasan belajar kemampuan dasar melalui pemecahan masalah. Setiap individu dan kelompok harus menuntaskan pembelajaran satu kemampuan dasar baru belajar ke kemampuan dasar berikutnya. e. Peme Pemeca caha han n masa masala lah h ( proble ), arti artiny nyaa pros proses es dan dan hasi hasill problem m solving solving
pembelajaran mengacu pada aktifitas pemecahan masalah yang ada di masyarakat, yaitu dengan menggunakan pendekatan belajar kontekstual.
f. Experience-based learning , yakni pembelajaran dilaksanakan melalui
pengalaman pengalaman-pengal -pengalaman aman belajar belajar tertentu tertentu dalam mencapai mencapai kemampuan kemampuan belajar tertentu. g. Sela Selain in
pema pemanf nfaa aata tan n
prin prinsi si-p -pri rins nsip ip
ters terseb ebut ut,,
guru guru
dimu dimung ngki kink nkan an
menerap menerapkan kan prinsi prinsip-p p-prin rinsip sip pembel pembelajar ajaran an lain yang yang sesuai sesuai dengan dengan tuntutan perkembangan. 2. Bela Belaja jarr akti aktif f Wink Winkel el
(199 (1996) 6) mend mendef efin inis isik ikan an bela belaja jarr
seba sebaga gaii
suat suatu u
akti aktivi vita tass
mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang meng mengha hasi silk lkan an
peru peruba baha hann-pe peru ruba baha han n
dalam dalam
peng penget etah ahua uan, n,
pema pemaha hama man, n,
ketera keterampi mpilan lan,, nilai, nilai, dan sikap. sikap. Perubah Perubahan an itu bersif bersifat at tetap tetap dan berbek berbekas. as. Belajar dapat dipandang sebagai usaha untuk melakukan proses perubahan ting tingka kah h laku laku kear kearah ah mene meneta tap p seba sebaga gaii peng pengal alam aman an beri berint ntera eraks ksii deng dengan an lingkungannya. Belajar aktif merupakan perkembangan dari teori Dewey learning by
doing (1859-1952). Dewey sangat tidak setuju pada rote learning “belajar dengan menghafal”. Dewey merupakan pendiri sekolah Dewey School yang menerapkan menerapkan prinsip-pr prinsip-prinsip insip learn yaitu bahw bahwaa sisw siswaa perl perlu u learning ing by doing doing , yaitu terlibat dalam proses belajar secara spontan. Keingintahuan siswa akan halhal yang belum diketahuin diketahuinya ya mendorong mendorong keterlibatanny keterlibatannyaa secara aktif dalam suatu suatu proses proses belaja belajar. r. Menuru Menurutt Dewey, Dewey, guru guru berper berperan an untuk untuk menyed menyediak iakan an sarana bagi siswa untuk dapat belajar. Dengan peran serta siswa dan guru dalam belajar aktif, akan tercipta suatu pengalaman belajar yang bermakna. Bela Belaja jarr akti aktiff meng mengan andu dung ng berb berbag agai ai kiat kiat yang yang berg bergun unaa untu untuk k menumbuhkan kemampuan belajar aktif pada diri siswa dan menggali potensi
siswa siswa dan guru guru untuk untuk sama-sa sama-sama ma berkem berkemban bang g dan berbag berbagii penget pengetahu ahuan, an, keteram keterampila pilan, n, serta serta pengal pengalama aman. n. Melalui Melalui pendek pendekatan atan belaja belajarr aktif, aktif, siswa siswa dihara diharapka pkan n akan akan lebih lebih mampu mampu mengen mengenal al dan mengem mengemban bangka gkan n kapasi kapasitas tas belajar dan potensi yang dimilikinya. Belajar Belajar aktif aktif menunt menuntut ut guru guru bekerja bekerja secara secara profes profesion ional, al, mengaj mengajar ar secara sistematis, dan berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif dan efisien efisien.. Artiny Artinya, a, guru guru dapat dapat mereka merekayas yasaa model model pembel pembelajar ajaran an yang yang dilaksanak dilaksanakan an secara sistematis dan menjadikan menjadikan proses pembelajaran pembelajaran sebagai sebagai pengalaman yang bermakna bagi siswa. Untuk itu guru diharapkan memiliki kemampuan: a.
Memanfaatkan su sumber be belajar di di li lingkungannya secara optimal dalam proses pembelajaran.
b.
Berkreasi dan mengembangkan gagasan baru.
c.
Meng Mengur uran angi gi
kese kesenj njan anga gan n
peng penget etah ahua uan n
yang yang
diperoleh siswa dari sekolah dengan pengetahuan yang diperoleh di masyarakat. d.
Memp Memper erjel jelas as relev relevan ansi si dan dan kete keterk rkait aitan an mata mata pel pelaj ajar aran an
bida bidang ng
ilmu ilmu
deng dengan an
kebu kebutu tuha han n
seha sehari ri-h -har arii
dala dalam m
masyarakat. e.
Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku siswa secara bertahap dan utuh.
f.
Memberi Memberi kesempatan kesempatan kepada kepada siswa siswa untuk dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuannya.
g.
Menerapkan prinsip-prinsip belajar aktif.
Dengan Dengan demiki demikian, an, belaja belajarr aktif aktif diasum diasumsik sikan an sebaga sebagaii pendek pendekata atan n bel belaj ajar ar yang yang efekt efektif if untu untuk k dapa dapatt memb memben entu tuk k sisw siswaa seba sebaga gaii manu manusi siaa seutuhnya seutuhnya yang mempunyai mempunyai kemampuan kemampuan untuk untuk belajar belajar mandiri mandiri sepanjang sepanjang hayatnya, dan untuk membina profesionalisme guru. 3.
Pembelajar ajaraan Efe Efek ktif Pembelajaran efektif adalah pembelajaran dimana siswa memperoleh
keteram keterampila pilan-ke n-keter teramp ampila ilan n yang yang spesif spesifik, ik, penget pengetahu ahuan an dan sikap sikap serta serta merupakan pembelajaran yang disenangi siswa. Intinya bahwa pembelajaran dikatakan efektif apabila terjadi perubahan-perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Reiser Robert, 1996). a. Ciri-ci Ciri-ciri ri pembe pembelaja lajaran ran efek efektif: tif: o
Aktif bukan pasif
o
Kovert bukan overt
o
Kompleks bukan sederhana
o
Dipengaruhi perbedaan individual siswa
o
Dipengaruhi oleh berbagai konteks belajar
b. Kriteri Kriteriaa Pembelaja Pembelajaran ran Efekti Efektif: f:
4.
o
Kecermatan penguasaan
o
Kecepatan unjuk kerja
o
Tingkat alih belajar
o
Tingkat retensi (Reigeluth & Merril, 1989)
Perencanaan Pembelajaran Mengaj Mengajar ar atau “teaching” adalah adalah memban membantu tu siswa siswa memper memperole oleh h
info inform rmas asi, i,
ide, ide,
kete ketera ram mpila pilan, n,
nila nilai, i,
cara cara
berf berfik ikir ir,,
saran aranaa
untu ntuk
mengekpres mengekpresikan ikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar (Joyce (Joyce dan Well, 1996). Pembelajaran adalah upaya untuk untuk membelajarkan siswa. siswa. Secara impl implis isit it dala dalam m peng pengert ertia ian n ini ini terd terdap apat at kegi kegiat atan an memi memili lih, h, mene menetap tapka kan, n, meng mengem emba bang ngka kan n
meto metode de
untu untuk k
menc mencap apai ai
hasi hasill
pemb pembel elaj ajar aran an
yang yang
diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pem pembe belaj lajara aran. n. Dala Dalam m hal hal ini ini isti istila lah h pemb pembel elaja ajaran ran memi memili liki ki hake hakeka katt perencanaan perencanaan atau perancangan perancangan (disain) sebagai sebagai upaya upaya untuk membelajarkan membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak berinteraksi dengan guru sebagai sebagai salah satu sumber sumber belajar, belajar, tetapi berinteraksi berinteraksi dengan dengan keseluruhan keseluruhan sumber sumber belajar belajar yang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan tujuan pembelajaran pembelajaran.. Oleh Oleh kare karena na itu itu pemb pembel elaj ajar aran an mena menaru ruh h perh perhat atia ian n pada pada “bag “bagai aima mana na membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa”. Dengan demi demiki kian an perl perlu u dipe diperh rhat atik ikan an pem pembe bela laja jara ran, n,
bagi bagiam aman an
cara cara
adal adalah ah baga bagaim iman anaa cara cara meng mengor orga gani nisa sasi si meny menyam ampa paik ikan an
isi isi
pemb pembel elaj ajar aran an,,
dan dan
bagai bagaiman manaa menata menata intera interaksi ksi antara antara sumbe sumber-su r-sumbe mberr belajar belajar yang yang ada agar agar dapat berfungsi secara optimal. Rancangan Pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a.
Pembelajaran
diselenggarakan
dengan
pengalaman pengalaman nyata dan lingkungan lingkungan otentik, otentik, karena hal ini diperlukan diperlukan untuk untuk memung memungkin kinkan kan seseor seseorang ang berpro berproses ses dalam dalam belajar belajar (belaj (belajar ar untuk memahami, belajar untuk berkarya, dan melakukan kegiatan nyata) secara maksimal.
b.
Isi pe pembelajaran ha harus di didesain ag agar re relevan dengan karakteristik siswa karena pembelajaran difungsikan sebagai meka mekani nism smee adap adapti tiff dala dalam m pros proses es kons konstru truks ksi, i, deko dekons nstr truk uksi si dan dan rekonstruksi pengetahuan, sikap, dan kemampuan.
c.
Menyediakan me media da dan su sumber be belajar ya yang dib dibutu utuhkan hkan..
Kete Keters rsed edia iaan an
media edia
dan
sum sumber
bela belaja jarr
yang ang
memu memung ngki kink nkan an sisw siswaa memp mempero eroleh leh peng pengal alam aman an bela belajar jar secar secaraa konkrit, konkrit, luas, dan mendalam, adalah hal yang perlu diupayakan diupayakan oleh guru guru yang yang profes profesion ional al dan peduli peduli terhada terhadap p keberh keberhasi asilan lan belaja belajar r siswanya. d.
Penilaian Penilaian hasil belajar terhadap terhadap siswa siswa dilakukan dilakukan secara formatif sebagai sebagai diagnosis diagnosis untuk menyediaka menyediakan n pengalaman pengalaman bel belaj ajar ar
seca secara ra berk berkes esin inam ambu bung ngan an dan dan
dala dalam m
bing bingka kaii
bela belaja jar r
sepanjang hayat (life long contiuning education).
E. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning )
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan kegiatan siswa bekerja dan mengalami, mengalami, bukan transfer pengetahuan pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
Landasan filosofi pembelajaran kontekstual adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghapal, harus dikonstruksikan pengetahuan dalam benak siswa. Siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Siswa perlu menyadari bahwa yang mereka pelajari pelajari berguna berguna bagi hidupnya nanti. Dengan Dengan demikian demikian siswa memposisikan memposisikan sebagai sebagai diri sendiri yang memerlukan memerlukan suatu bekal untuk hidupnya hidupnya nanti. nanti. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Dalam Dalam pembel pembelajar ajaran an kontek kontekstu stual, al, tugas tugas guru guru adalah adalah memban membantu tu siswa siswa mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas kelas (sis (siswa) wa).. Sesu Sesuatu atu yang yang baru baru (pen (penge getah tahua uan, n, kete keteram rampil pilan an)) datan datang g dari dari menemukan sendiri, bukan dari apa kata guru. 1. Perbedaan Perbedaan pembelaja pembelajaran ran kontekt kontektual ual dan konvensio konvensional nal Pola Pola
pemb pembel elaj ajar aran an
kont kontek ekst stua uall
berb berbed edaa
deng dengan an
pemb pembel elaj ajar aran an
konvensional yang selama ini dikenal. Perbedaan tersebut tergambar dalam tabel berikut. Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran kontekstual dengan Konvensional
•
•
Pembelajaran Ko Konvensional Menyandarkan pada hafalan. Pemilihan ditentukan oleh guru.
informasi
•
•
Pembelajaran Ko Kontektual Menyandarkan pada memori spasial. Pemilihan
informasi
berdasarkan berdasarkan kebutuhan kebutuhan individu individu siswa.
•
Cender Cenderung ung terfok terfokus us pada pada
Cenderung
•
satu bidang tertentu. •
•
Memb Member erik ikan an
meng mengin inte teg gras rasikan ikan tump tumpuk ukan an
•
bidang. Selalu
beber eberap apaa mengkaitkan
informasi informasi kepada kepada siswa sampai
inform informasi asi dengan dengan penget pengetahu ahuan an
pada saatnya diperlukan. Penil enilai aian an hasil asil belaj elajar ar
awal yang telah dimiliki siswa. Menerapkan penilaian
hanya
melalui
•
kegiatan
aunt aunten enti tik k
mela melalu luii
akademik berupa ujian ulangan.
praktis
dalam
pene penera rapa pan n pemecahan
masalah.
2. Komponen Komponen Utama Pembelajaran Pembelajaran Kontekstu Kontekstual. al. Sebuah Sebuah kelas kelas dikata dikatakan kan menggu menggunak nakan an pendek pendekatan atan kontek kontekstu stual al jika jika menerap menerapkan kan kompon komponenn ennya, ya, dalam dalam pembel pembelajar ajaran an Pendek Pendekatan atan kontek kontekstu stual al memilik memilikii tujuh tujuh kompon komponen en utama, utama, yaitu yaitu konstr konstrukt uktivi ivisme sme ( constructivism) , menemukan (inquiry) , bertanya (questioning) , masyarakat masyarakat belajar belajar (learning
community) , pemodelan (modeling), refleksi (reflection) , dan penilaian yang sebenarnya (authentic assessment) . a. Konstruktivisme (Constructivism )
Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konsteks yang terbatas dan tidak sekonyongkonyong. (Bukan seperangkat fakta, konsep, kaidah untuk diingat). b. Menemukan ( Inquiry)
Penget Pengetahu ahuan an + ketram ketrampil pilan an yang yang dipero diperoleh leh siswa siswa bukan bukan hasil hasil meng mengin inga gatt sepe sepera rang ngka katt fakta fakta-fa -fakt ktaa teta tetapi pi hasi hasill mene menemu muka kan n send sendiri iri mela melalu lui: i:
obse observ rvas asi, i,
bert bertan anya ya,,
penyimpulan. c. Bertanya (Questioning )
hipo hipote tesi sis, s,
peng pengum umpu pula lan n
data data
dan dan
Bertanya merupakan kegiatan guru untuk mendorong, menimbang dan menilai kemampuan berfikir siswa. d. Masyarakat Belajar ( Learning Learning Community )
Hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama, melalui: 1) Pembentukan kelompok kecil. 2) Pembentukan kelompok besar. 3) Mendatangkan ahli ke kelas. 4) Bekerja dengan kelas sederajat. 5) Kerja kelompok dengan kelas di atasnya. 6) Bekerja dengan masyarakat. e. Pemodelan (Modelling )
Pembel Pembelajar ajaran an atau atau penget pengetahu ahuan an terten tertentu, tu, ada model model yang yang bisa bisa ditir itiru u,
mis misaln alnya cara cara melem elempa parr
bola bola,,
con contoh toh
kary arya
tuli tuliss,
cara cara
menghafalkan bahasa Inggris, guru memberi contoh mengerjakan sesuatu, cara memerlukan kata kunci dalam bacaan. Artinya ada model yang ditiru dan diambil diambil siswa, siswa, sebelum sebelum mereka mereka berlatih berlatih
menemu menemukan kan kata kunci. kunci.
Guru bukan satu-satunya model. f.
Refleksi ( Refection Refection ) Cara berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di
masa lalu. g. Penilaian yang sebenarnya ( Autentic Autentic Assesment )
3. Langkah-lan Langkah-langkah gkah Pembelajaran Pembelajaran Kontekstua Kontekstuall Penerapan model pembelajaran kontekstual dalam kelas secara garis besar mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Kemb Kemban angk gkan an pemi pemiki kiran ran bahwa bahwa anak akan belaja belajarr lebih lebih bermak bermakna na dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
b. Laksanakan Laksanakan sejauh sejauh mungkin mungkin kegiatan kegiatan inkuir inkuirii untuk untuk semua semua topik. topik. c.
Kemban Kembangka gkan n sifat sifat ingin ingin tahu tahu sisw siswaa dengan dengan bert bertany anya. a.
d. Ciptakan Ciptakan masyarakat masyarakat belajar belajar (belajar (belajar dalam kelompok-k kelompok-kelomp elompok). ok). e.
Hadirk Hadirkan an mode modell sebag sebagai ai cont contoh oh pemb pembelaj elajaran aran..
f.
Laku Lakuka kan n refl reflek eksi si di di akhi akhirr perte pertemu muan an..
g. Lakuka Lakukan n penilai penilaian an yang yang sebenar sebenarnya nya deng dengan an berbag berbagai ai cara. cara. 4. Pendek Pendekata atan n Pembelaja Pembelajaran ran Konteks Kontekstua tuall Pemb Pembela elaja jaran ran
kont kontek ekst stua uall
mene menemp mpat atka kan n
sisw siswaa
dalam dalam
kont kontek ekss
bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari dan sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan individual siswa siswa dan peran peran guru. guru. Untuk Untuk itu guru guru dalam dalam menggu menggunak nakan an pendek pendekatan atan pengajaran konekstual konekstual memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa (developmentally appropriate). b. Membentuk
group
belajar
yang
saling
ketergantungan
(interdependent learning group). c. Menyediaka Menyediakan n lingkunga lingkungan n yang mendukung mendukung pembelajara pembelajaran n mandiri mandiri
( self regulated learning) yang mempunyai mempunyai karakteristi karakteristik: k: kesadaran kesadaran berfikir, penggunaan strategi, dan motivasi berkelanjutan. d. Mempertimbangkan keragaman siswa (disversity of student). e. Memper Memperhat hatika ikan n multi-in multi-intel telege egensi nsi siswa siswa
(multiple intelligences), intelligences),
spasial spasial-ver -verbal, bal, linguis linguistic tic-ver -verbal, bal, interper interpersona sonal, l, musikal musikal ritmik, ritmik,
naturalis, badan-kinest -kinesteti etika, ka, intraper intrapersona sonal, l, dan logismat logismatemat ematis. is. (Gardner, 1993). f.
Menggunakan pem pembe bela laja jara ran n
teknik-teknik sisw siswa, a,
bertanya
perk perkem emba bang ngan an
yang
peme pemeca caha han n
meningkatkan masa masala lah h
dan dan
keterampilan berfikir tingkat tinggi. g. Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).
5. Karakteristi Karakteristik k Pembelajaran Pembelajaran Kontekstu Kontekstual al a. Adanya kerjasama. b. Saling menunjang. c. Menyenangkan, tidak membosankan. d. Belajar dengan bergairah. e. Pembelajaran terintegrasi. f. Menggunakan bebagai sumber. g. Siswa aktif. h. Sharing dengan teman. i. Siswa kritis, guru kreatif. j. Laporan kepada orang tua bewujud, rapor, hasil karya siswa, laporan
praktikum, dan karangan siswa, dll. 6. Penilaia aian Penilaian Penilaian dilakukan dilakukan dengan dengan menggunak menggunakan an penilaian penilaian authentik, authentik, yang mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Penila Penilaian ian dilaks dilaksana anakan kan selama selama dan sesuda sesudah h proses proses pembel pembelajar ajaran an
berlangsung. b. Menggunakan penilaian formatif maupun sumatif. c. Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta.
d. Berkesinambungan. e. Terintegrasi.
f.
Digu Diguna naka kan n seba sebaga gaii ump umpan an bali balik. k. HalHal-ha hall yang yang digu diguna naka kan n seba sebaga gaii dasa dasarr peni penila laian ian pres presta tasi si sisw siswaa
meliputi: •
Penilaian kinerja ( performance assessment).
•
Observasi Sistematik (Systematic observation).
•
Portofolio ( portofolio).
•
Jurnal Sain ( Journal).
•
Penilaian mencakup umpan balik dan berbagai bentuk refleksi
7. Mengembang Mengembangkan kan sikap kritis kritis dan dan kreatif kreatif siswa siswa Sebagai salah satu ciri pembelajaran kontekstual adalah sikap kritis siswa siswa dan kreatif guru dalam proses proses pembelajaran pembelajaran.. Berfikir Berfikir kritis dan kreatif kreatif merupakan komponen utama berfikir tingkat tinggi ( higher order thinking) . Proses berfikir tingkat tinggi harus dikembangkan pada setiap diri siswa. Hal ini merupakan tugas guru, karena guru harus megembangkan potensi siswa semaksimal mungkin hingga mencapai kemampuan yang tinggi pada setiap diri siswa. Oleh karena itu pembelajaran dituntut dapat mengembangkan sikap krit kritis is dan dan krea kreati tivi vita tass sisw siswa. a. Sika Sikap p krit kritis is dan dan krea kreati tifi fita tass sis siswa dapa dapatt dikembangkan melalui pembelajaran yang berpusat pada otak kanan. Otak kanan mempunyai kemampuan berfikir kreatif, holistik, spasial. sedangkan otak kiri mengembangkan kemampuan berfikir rasional, analitis, linier. Otak kiri mengendalikan wicara dan otak kanan mengendalikan tindakan. Tabel berikut ditunjukkan perbedaan proses berfikir otak kiri dan kanan.
Berfikir Konvergen
Berfikir Divergen
(Proses di belahan otak Kiri)
(Proses di belahan otak kanan) 1. Tertarik pada proses
1.
Tertarik pada proses penemuan yang
pen pengi gint nteg egras rasia ian n
dari dari
bagi bagian an--
bersi bersifat fat bagian bagian-bag -bagian ian dari dari suatu suatu
bagian suatu komponen menjadi
komponen.
satu kesatuan yang bersifat utuh dan menyeluruh. 2.
Proses Proses berfikir berfikir yang
2.
bersifat
Proses berfikir analisis.
relasional,
konstruksional, dan membangun suatu pola.
3.
3.
Proses Proses berfikir berfikir yang mementingk mementingkan an
Proses
berfikir
simultan, dan parallel.
tata urutan secara sekuensial dan
4.
serial.
ruang, tidak terikat pada waktu
Proses berfikir lintas
4.
kini.
Proses berfikir temporal, terikat pada
5.
Proses Proses berfikir berfikir yang
waktu kini.
bersifat visual, lintas ruang dan
5.
musikal.
Proses berfikir verbal, matematis, notasi musikal. Beriku Berikutt disaji disajikan kan berbag berbagai ai perilak perilaku u dan kaitan kaitannya nya dengan dengan berfik berfikir ir kreatif dan kritis pada diri siswa.
♦
PERILAKU Bosan dengan tugas rutin; meno menola lak k memb membua uatt peke pekerj rjaa aan n
♦ ♦
rumah. ♦
Tidak Tidak bermin berminat at terhada terhadap p
Mem Membuat buat
Tolera Toleransi nsi tinggi tinggi untuk untuk makna makna ganda.
detail dan pekerjaan kotor. ♦
TERKAIT DENGAN Kreativitas.
lelu leluco con n
atau atau
♦
Berfikir bebas, divergen.
♦
Berani ambil resiko.
♦
Imaginatif, sensitive.
komentar pada saat tidak tepat. ♦
Meno Menola lak k
otor otorit itas as,,
tida tidak k
Motivasi
konformistis, keras kepala.
♦
Sukar Sukar beralih beralih pada pada topik topik
♦
♦
Emosional
sensitif,
cepatt mara marah h atau atau overacting , cepa
dalam
bidang
yang
diminatinya.
lain. ♦
Tekun
Intens
dalam
menghayati
perasaan dan nilai. ♦
Bebas.
menangis kalau ada yang salah. ♦
Kecenderungan dominasi.
♦
Sering tak setuju ide orang
Berfikir kritis ♦
lain atau tak setuju ide gurunya. Krit Kritis is terh terhad adap ap diri diri,, tak
♦
sabar menghadapi kegagalan. Kritis Kritis terhada terhadap p guru guru dan
♦
Dapat melihat kesenjangan antara kenyataan dan kebenaran.
♦
Mengacu pada hal-hal yang ideal.
♦
Mampu
menganalisis
dan
evaluasi.
orang lain.
Dengan merujuk kepada uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Hasil belajar siswa SMP pada saat ini masih belum memuaskan; (2) Siswa harus dimotivasi agar lebih bersemangat dalam meningkatkan kemampuannya dalam hal matema matematik tika, a, karena karena matema matematik tikaa merupa merupakan kan penget pengetahu ahuan an yang yang diguna digunakan kan dalam kehidupan sehari-hari; (3) Agar siswa bersemangat maka pembelajaran harus menarik, dalam arti prosesnya menyenangkan dan materinya tidak terasa sulit; dan (4) Pendekatan kontekstual menyajikan hal-hal keseharian yang mudah difahami oleh siswa dan menekankan kepada keceriaan serta berorientasi kepada peningkatan kemampuan berfikir logis. Dengan demikian pendekatan kontekstual sangat sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran pembelajaran matematika dan dianggap dianggap dapat dapat mening meningkat katkan kan kemamp kemampuan uan siswa siswa SMP dalam dalam menyel menyelesa esaikan ikan masala masalah h matematika.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Peneli Penelitian tian Tindak Tindakan an Kelas Kelas Dengan melakukan penelitian ilmiah manusia mencoba mempertanyakan, menemukan, dan memanfaatkan pengetahuan yang benar. Menurut (Musnir & Gunawa Gunawan, n, 1998/1 1998/1999 999:12 :12), ), ada tiga tiga pendek pendekata atan n yang yang dapat dapat diguna digunakan kan dalam dalam penelitian, yaitu: •
Pendekatan positivistik, yang yang beru berupa paya ya untu untuk k meng mengka kaji ji dan dan meng menguj ujii pengetahuan. Bentuknya dapat berupa uji hipotesis, uji teori, uji model, uji validitas, uji reliabilitas, perbandingan efektivitas/efesiensi, dsb.
•
Pendekatan penelitian naturalistik, yang berupaya mencari mencari pengetahuan dengan cara menggali pengetahuan baru dari kompleksitas suatu tatanan komu komuni nita tass ideo ideolo logi gi,,
poli politi tik, k, ekon ekonom omi, i, sosi sosial al,, buda budaya ya,, perta pertaha hana nan, n,
keamanan, dsb. •
Pendekatan penelitian tindakan atau action research, yang merupakan merupakan pendekatan pendekatan penelitian penelitian untuk menggunaka menggunakan/mem n/memanfaatk anfaatkan an pengetahua pengetahuan n dalam dunia nyata. Penelitian tindakan atau action research merupakan salah satu pendekatan
yang digunakan dalam penelitian untuk memahami realita. Penelitian tindakan berpijak berpijak pada pendekatan yang yang bersifat kualitatif. kualitatif. Pendekatan penelitian tindakan tindakan relatif baru, ia memiliki karakteristik karakteristik yang berbeda berbeda dengan dengan pendekatan pendekatan penelitian konvensional yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Pend Pendek ekata atan n pene penelit litia ian n tind tindak akan an ini ini mula mulaii bany banyak ak digu diguna naka kan n dala dalam m berba berbagai gai profes profesi, i, termas termasuk uk dalam dalam profes profesii pendid pendidika ikan. n. Peneli Penelitian tian pendid pendidika ikan n
memilik memilikii perana peranan n yang yang sangat sangat pentin penting g dalam dalam memban membantu tu mening meningkat katkan kan mutu mutu pendidikan di sekolah. Dalam melakukan penelitian pendidikan terhadap praktek pembelajaran di persekolahan, dapat digunakan berbagai pendekatan dan model penelitian. Salah satu model penelitian yang tepat untuk meneliti dan sekaligus memperbaiki memperbaiki pembelajaran pembelajaran di sekolah sekolah adalah model penelitian penelitian tindakan tindakan kelas (classroom action research ). Pengertian Penelitian Tindakan Kelas D. Hopkins (1993:44) memberikan definisi tentang action research sebagai berikut:
… a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (including educational) situation in order to improve the rationality and jus justi tice ce of (a) (a) thei theirr own own soci social al or educ educat atio iona nall prac practi tice ces, s, (b) (b) thei their r understanding understanding of these practices, and (c) the situations situations in which practices are carried out. Seca Secara ra
sin singkat gkat
penel enelit itia ian n
tin tindak dakan
men menurut urut
Hopk Hopkin inss
dapat apat
didefinisik didefinisikan an sebagai sebagai suatu bentuk pengkajian pengkajian yang bersifat bersifat reflektif reflektif oleh pelaku tindakan (partisipan), dalam suatu situasi sosial (termasuk pendidikan) dalam upaya untuk meningkatkan kemantapan rasional dan keadilan dari: (a) prakt praktek ek sosia sosiall atau atau pendid pendidika ikan n mereka mereka,, (b) pemaha pemahaman man mereka mereka terhad terhadap ap prakt praktek ek tersebu tersebut, t, dan (c) memper memperbai baiki ki kondis kondisii dimana dimana prakte praktek-p k-prak raktek tek pembelajaran tersebut dilakukan. Stringer Stringer (1996:15) (1996:15) mengemukak mengemukakan an definisi definisi tentang tentang action research sebagai berikut: … is a collabora collaborative tive approach to inquiry inquiry or investigation investigation that provides provides people with the means to take systematic systematic action to resolve resolve specific specific problems. problems. This approa approach ch to resear research ch favors favors consen consensua suall and parti participa cipator toryy proced procedure uress that that enable people (a) to investigate systematically their problems and issues, (b) to formulate powerful and sophisticated accounts of their situations, and (c) to devise plans to deal with the problems at hand.
Jadi menurut Stringer penelitian tindakan merupakan suatu pendekatan kerja sama (kolaboratif) dalam penelitian atau pengkajian yang menyediakan sara saran na
bagi agi
seseo eseora rang ng
untu ntuk
mela melaku kuka kan n
memeca memecahka hkan n masala masalah-m h-masal asalah ah khusu khusus. s.
tin tindaka dakan n
sistem sistematis atis
dalam dalam
Pendek Pendekatan atan peneliti penelitian an ini lebih
menyenangi prosedur kesepakatan dan partisipatif yang memungkinkan orang untuk (a) meneliti masalah-masalah mereka secara sistematis, (b) merumuskan cata catata tan n
situa ituasi si
mere mereka ka
seca secara ra
berk erkeku ekuatan atan
dan dan
cang canggi gih h,
dan dan
(c) (c)
mengem mengemban bangka gkan n rencan rencanaa untuk untuk mengat mengatasi asi masalah masalah-mas -masala alah h yang yang dekat dekat tersebut. Dengan Dengan melihat melihat defini definisi si di atas, atas, maka maka peneli penelitian tian tindak tindakan an bukan bukan seke sekeda darr
kegi kegiat atan an mene meneli liti ti untu untuk k
mene meneli liti ti,,
atau atau seke sekeda darr
mene menemu muka kan n
pengetahuan baru, melainkan lebih diarahkan pada tindakan praktis, yakni untuk untuk menent menentuka ukan n suatu suatu tindak tindakan an guna guna memecah memecahkan kan masalah masalah terten tertentu. tu. Penelitian tindakan ini membantu seseorang menemukan masalahnya secara sistematis sistematis sampai sampai kemudian kemudian membuat membuat perencanaan perencanaan untuk untuk mengatasi mengatasi masalah masalah tersebut. Penelitian tindakan dapat diterapkan oleh para praktisi di berbagai bidang bidang seperti seperti praktisi praktisi pendidikan pendidikan,, kesehatan, kesehatan, pekerja pekerja sosial, sosial, pengembang pengembang ekonomi, pembangunan organisasi, dan sebagainya. Grundy dan Kemmis (Zuber-Skerritt, 1996:5) menyatakan:
Act Actio ion n rese resear arch ch is rese resear arch ch into into prac practi tice ce,, by prac practi titi tion oner ers, s, for for practit practitione ioners…I rs…In n action action research research,, all actors actors involve involved d in the research research process are equal participants, and must be involved in every stage of the research…The kind of involvement required is collaborative involvement. It requires a special kind of communication…which has bee described as ‘symme ‘symmetri trica call commun communic icati ation’ on’…wh …whic ich h allows allows all all parti partici cipan pants ts to be partners of communication on equal terms…Collaborative participation in theoretical, practical and political discourse is thus a hallmark of action research and the action researcher.
Dalam pandangan ini penelitian tindakan ditekankan sebagai sebuah kegiatan penelitian untuk keperluan praktis (terapan) yang dapat dilakukan oleh para praktisi dan untuk para praktisi. Dalam penelitian tindakan, semua aktor (pelaku) yang terlibat dalam proses penelitian adalah partisipan yang sederajat, karakteristik utamanya adalah adanya keterlibatan secara kolaboratif atau kerjasama antara yang meneliti dengan yang diteliti. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan (action research ) adalah penelitian yang berkaitan dengan manusia; dengan kata lain, penelitian yang meneliti manusia. Menurut Guba Guba (Stri (String nger er,, 1996 1996:i :ix) x) suat suatu u pene peneli liti tian an yang yang mene meneli liti ti manu manusi siaa perlu perlu memenuhi tiga karakteristik, yaitu: desentralisasi, desentralisasi, deregulasi, dan kerjasama dalam pelaksanaannya. Desentralisasi diartikan sebagai suatu perpindahan dari upaya untuk menemukan “kebenaran” yang tergeneralisasi ke arah suatu penekanan pada konteks konteks lokal. lokal. Desentralisa Desentralisasi si dimaksudk dimaksudkan an untuk untuk mengurang mengurangii kesenjanga kesenjangan n antara antara hukumhukum-huk hukum um yang yang umum umum dengan dengan aplika aplikasi si yang yang khusus khusus.. Dengan Dengan pengetahu pengetahuan an yang mendalam tentang tentang konteks konteks lokal, lokal, seseorang seseorang diharapkan diharapkan dapat menemukan pemecahan terhadap masalah-masalah local. Oleh karena itu penelitian didesentralisasi pada konteks lokal. Deregulasi Deregulasi merupakan merupakan langkah penelitian penelitian yang mencoba mencoba lepas dari ketatnya ikatan regulasi penelitian konvensional, seperti: validitas, reliabilitas, objektivita objektivitas, s, dan generalisas generalisasi. i. Penelitian Penelitian tindakan tindakan mengkaji mengkaji kehidupan kehidupan sosial sosial yang tergantung pada konstruksi mental atau interpretasi mental. Penelitian tidak menemukan pengetahuan dengan dengan mengamati alam dari satu arah, tetapi
penel peneliti itian an secara secara langsu langsung ng dicipt diciptakan akan melalu melaluii interak interaksi si antara antara si peneli peneliti ti dengan “objek” (konstruk) yang diteliti. Kerjas Kerjasama ama dalam dalam pelaks pelaksana anaan an diarti diartikan kan untuk untuk mengin mengindik dikasi asikan kan gaya gaya penelitian dimana tidak ada perbedaan fungsi antara peneliti dengan yang diteliti. Keduanya didefinisikan sebagai partisipan yang memiliki kedudukan sama dalam menentukan pertanyaan apa yang akan ditanyakan, informasi apa yang yang akan akan dianal dianalisi isis, s, dan bagaim bagaimana ana kesimp kesimpula ulan n dan tindak tindakan an yang yang akan akan ditentukan. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan ini mesti berpijak atas prinsip-prinsip seperti yang diungkapkan oleh, antara lain, Stringer (1996:38): a. Prinsip-pri Prinsip-prinsip nsip hubungan hubungan dalam penelitian penelitian tindak tindakan, an, mesti: mesti: -
Promote feelings of equality for all people involved (mendorong perasaan kesederajatan bagi semua orang yang terlibat);
-
Maintain harmony (mempertahankan keharmonisan);
-
(mengh ghin inda dari ri konf konfli lik k jika jika Avo Avoid id conf confli lict cts, s, wher wheree poss possib ible le (men mungkin);
-
Re Resolv olve
confl nflicts
that hat
aris rise,
ope openly nly
and and
dialog logical cally
(menyelesaikan konflik yang muncul secara terbuka dan dialogis); -
Accept people as they are, not as some people think they ought to be (menerima orang seperti apa adanya, bukan apa yang mereka pikir seharusnya);
-
Encou Encourag ragee perso personal nal,, cooper cooperat ativ ivee relat relation ionshi ships, ps, rather rather than than impe impers rson onal al,,
comp compet etit itiv ive, e,
conf confli lict ctua ual, l,
or
auth author orit itar aria ian n
(mendo doro rong ng hubu hubung ngan an prib pribad adii dan dan kerja kerja sama sama,, relationships (men
dari daripa pada da hubu hubung ngan an yang yang tak memp mempri riba badi di,, komp kompet etit itif, if, penu penuh h pertentangan atau otoriter); -
Be sensitive to people’s feelings (bersifat sentifi terhadap perasaan orang).
b. Prinsip Prinsip dalam dalam komunik komunikasi asi yang yang efektif efektif seseor seseorang ang mesti: mesti: -
Listens attentively to people (mendengarkan orang dengan penuh perhatian);
-
Accepts and acts upon what they say (menerima dan bertindak pada apa yang mereka katakan);
-
(dapat difaha difahami mi oleh oleh setiap setiap Can be unders understo tood od by everyo everyone ne (dapat orang);
-
Is truthful and sincere (jujur dan tulus);
-
Acts in socially and culturally appropriate ways (bertindak dalam cara yang pantas secara sosial dan budaya);
-
Regularly advises others about what is happening (secara teratur menasehati orang lain tentang apa yang terjadi).
c. Prinsip Prinsip dalam dalam partisipa partisipasi. si. Pastisi Pastisipasi pasi sangat sangat efektif efektif bila ia: -
Enables significant levels of active involvement (memungkinkan keterlibatkan secara aktif pada tingkatan yang bermakna);
-
Enables people to perform significant significant tasks (memungkinkan orang untuk melaksanakan tugas-tugas yang bermakna);
-
Provides support for people as they learn to act for themselves (membe (memberik rikan an dorong dorongan an bagi bagi orang orang lain lain sebaga sebagaima imana na mereka mereka belajar bertindak bagi diri mereka sendiri);
-
Enc Encou oura rage gess plan planss and and acti activi viti ties es that that peop people le are are able able to (mendoron rong g rencan rencanaa dan kegiat kegiatan an yang yang accomplish themselves themselves (mendo yang mampu dicapai oleh mereka sendiri);
-
Deals
personally
with
people
rather
than
with
their
(berhubun bungan gan dengan dengan orang orang secara secara represen representati tatives ves or agents agents (berhu pribadi dari pada melalui perwakilan atau agen mereka). d. Prinsip Prinsip inklusi inklusi dalam penelitian penelitian tindak tindakan an melibatk melibatkan: an: -
Maximi Maximizat zatio ion n of the the invol involvem vemen entt of all all relev relevant ant indiv individ idual ualss (memaksimalkan keterlibatan semua individu yang relevan);
-
(menyatukan n semua semua kelompok kelompok Inclusi Inclusion on of all groups groups affecte affected d (menyatuka yang terpengaruhi);
-
Incl Inclusi usion on of all relev relevant ant issues issues—s —soc ocial ial,, econom economic ic,, cultu cultural ral,, poli politi tical cal—ra —rathe therr than than a focus focus on narrow narrow admini administ strat rative ive or (menyatukan n semua masalah yang relevan relevan baik political agendas (menyatuka sosial, ekonomi, budaya, dan politik, dari pada memfokuskan pada agenda administratif atau politik yang sempit);
-
Ens Ensu uring ring
coop cooper erat atio ion n
with with
othe otherr
grou groups ps,,
agen agenci cies es,,
and and
(memastikan kerja sama dengan dengan kelompok, kelompok, agen, organizations (memastikan dan organisasi lain); -
Ens Ensur urin ing g that that all all rele releva vant nt grou groups ps bene benefi fitt from from acti activi viti ties es (memastikan bahwa semua kelompok yang relevan memperoleh keuntungan dari kegiatan).
Siklus Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan memiliki langkah-langkah yang khas dan berbeda deng dengan an pene peneli liti tian an konv konven ensi sion onal al.. Pene Peneli liti tian an tind tindak akan an (action action researc research h)
memiliki langkah-langkah yang bersifat siklus (proses pengkajian berdaur), yang bergerak dari satu tahap ke tahap berikutnya, tetapi kemudian kembali pada tahap awal dengan suatu peningkatan. Daur tersebut secara sederhana digambarkan pada bagan di bawah
RENCANA MELAKUKAN
MERENCANAK
REFLEKSI MEREFLEKSI
MENGAMATI
Deng Dengan an
TINDAKAN/OBSERVASI meng engadap adapta tassi model odel Hopkin pkin,, Tim Tim
PGSM GSM
(19 (199:7 9:7)
menggambarkan siklus penelitian tindakan kelas dalam bentuk spiral, seperti REVISI berikut:
RENCANA
REFLEKSI
TINDAKAN/OBSERVASI
REVISI
RENCANA
REFLEKSI
TINDAKAN/OBSERVASI
REVISI
Sementara itu Stringer (1996:16) mengemukakan langkah-langkah pokok dalam siklus penelitian tindakan sebagai berikut:
Look
: - Gather relevant information ( gather gather data) - Build a picture: Describe the situation (define and describe)
Think
: - Explore and analyzes: What is happening here? (hypothesize) - Interpret Interpret and and explain: explain: How/why How/why are are things things as they they are? are? (theorize) (theorize)
Act
: - Plan (report) - Implement - Evaluat e
Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas Langka Langkah-la h-langk ngkah ah pelaks pelaksana anaan an peneli penelitian tian tindak tindakan an secara secara terinc terincii (Musnir dan Gunawan,1998/1999). a. Mencari masalah penelitian. b. Memilih masalah penelitian. c. Mempertajam masalah penelitian. d. Mengembangkan rancangan pemecahan masalah putaran pertama.
e. Melaksanakan pemecaham masalah putaran pertama. f. Mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah putaran pertama. g. Merev Merevis isii rancan rancanga gan n peme pemecah cahan an masa masala lah h putar putaran an pert pertam amaa atau atau
mengembangkan rancangan pemecahan masalah putaran kedua. h. Melaksanakan pemecahan masalah putaran kedua. i. j.
Mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah putaran kedua. Mere Merevi visi si
ranc rancan anga gan n
peme pemeca caha han n
masa masala lah h
puta putara ran n
keti ketiga ga
atau atau
mengembangkan rancangan pemecahan masalah putaran ketiga. k. Melaksanakan pemecahan masalah putaran ke-n. l.
Mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah putaran ke-n.
m. Mere Merevi vissi
ran rancan cangan gan
pemec emecah ahan an
masa masala lah h
puta putara ran n
ke-n e-n
atau atau
mengembangkan rancangan pemecahan masalah putaran ke-n+1. n. Melaksanakan pemecahan masalah putaran ke-n+1. o. Mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah putaran ke-n+1. p. Membuat laporan hasil pemecahan masalah.
Rencana Penelitian Tindakan Kelas a. Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. b. Variabel yang diselidiki. c. Rencana tindakan. d. Data dan cara pengumpulannya. e. Indikator kinerja. f. Tim peneliti dan tugasnya.
B. Varia Variabe bell Pene Peneli liti tian an
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sugiono (2007:1), penelitian ilmiah didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiriss dan sistematis. Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan hubungan antara fakta yang satu dengan fakta lainnya. Salah satu bentuk hubungan dalam menjelaskan mengapa sesuatu ada atau terjadi, adalah hubungan kasual. Namun Namun di sini sini perlu perlu kirany kiranyaa jenisjenis-jen jenis is variab variabel el dan hubung hubungan an antar antar variabel. 1. Haki Hakika katt Varia Variabe bell dan Atr Atrib ibut ut Variabel (nampak dari kata vary dan able) berarti "bisa beragam." Artinya, variabel adalah konsep yang memiliki keragaman nilai. Variabel adalah pengelompokan logis atribut-atribut, sebagai contoh: lakilaki dan perempuan adalah atribut, sedangkan jenis kelamin atau gender adalah variabel. Atribu Atributt adalah adalah ciri-ciri ciri-ciri
atau kualita kualitass yang yang memapa memaparka rkan n suatu suatu obyek obyek -
dalam dalam hal ini seseor seseorang ang,, misaln misalnya: ya: peremp perempuan uan,, berkeb berkebang angsaa saan n Timur, Timur, terasing, konservatif, tak jujur, cerdas, petani , , dan sebagainya. 2. Jeni Jeniss-je jeni niss Vari Variab abel el a. variabel diskrit (discrete variable). b. variabel bersambungan (continuous variable).
Jenis Variabel DISKRIT
BERSAMBUNGAN
Diperoleh dari kegiatan MENGHITUNG
Contoh Jumlah anak, jumlah sepeda
MENGUKUR
motor, jumlah … Tinggi badan, bobot badan, jarak rumah dengan tempat
kerja, dsb. 3. Sifat ifat Vari Variab abel el a. Variab Variabel el Dependen Dependen (bebas (bebas)) atau vriabel vriabel yang tidak tidak terpengar terpengaruh, uh, disebut juga varibel peubah. b. Variab Variabel el Indepe Independe nden n atau variab variabel el yang yang terpen terpengar garuh uh dan dapat dapat
mengalami perubahan Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini ditetapkan variabel-variabel: Variabel dependen adalah: Pembelajaran Kontekstual Variabel Independen adalah: Kemampuan siswa dalam melakukan pemecahan masalah matematika
C. Defin Definis isii Oper Operas asio iona nall 1. Pres Presta tasi si Bela Belaja jar r Prestasi diterjemahkan dari kata achievement yang berarti hasil yang telah dicapai. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai melalui belajar. Menur Menurut ut Syao Syaodi dih h (200 (2004: 4:78 78)) pres presta taii belaj belajar ar ada ada 10 yait yaitu: u: peng penget etah ahua uan, n, pemah pemahama aman, n, ketera keterampi mpilan lan berpik berpikir, ir, keteram keterampil piln n umum, umum, penyes penyesuai uaian an diri, diri, sikap, nilai, minat dan apresiasi. Masih ada banyak definisi dan uraian aspekaspeknya mengenai prestasi belajar, akan tetapi pada intinya prestasi belajar yang yang terpen terpentin ting g adalah adalah kecerd kecerdasa asan n kompre komprehen hensif sif.. Tugas Tugas utama utama manusi manusiaa adalah menyelesaik menyelesaikan an masalah, masalah, menurut menurut Zohar (2004): (2004): dalam melahirkan melahirkan solu solusi si,, kont kontri ribu busi si kece kecerd rdas asan an spir spirit itua uall dan dan emos emosio iona nall adal adalah ah 80 % dan dan kece kecerd rdas asan an inte intele lekt ktua uall 20 %. Membi Membina na kece kecerd rdas asan an perl perlu u mema memadu duka kan n
neurocortex -otak kiri (kecerdasan rasional/intelektual) dengan system limbicotak kanan (kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional).
2. Peme Pemeca caha han n Mas Masal alah ah Sebagaimana disebut di atas, bahwa tugas manusia adalah melakukan pemec pemecaha ahan n masalah masalah.. Suatu Suatu masala masalah h adalah adalah suatu suatu situas situasii yang yang dirasa dirasakan kan adanya adanya sejuml sejumlah ah inform informasi asi yang yang hilang hilang (ada (ada kesenj kesenjang angan) an).. Pemeca Pemecahan han masala masalah h melipu meliputi ti mencari mencari pola pola – pola pola membua membuatt predik prediksi, si, dan penguj pengujian ian prediksi . Penyelesaian Masalah dilakukan ilmiah (Scientific Problem Solving ) atau dengan menggunakan intuisi secara kreatif ( Creative Problem Solving ). ). Dalam Dalam kont kontek ekss mate matemat matik ikaa Peme Pemecah cahan an Masa Masala lah h adal adalah ah peny penyel eles esai aian an persoalan-pe persoalan-persoala rsoalan n matematika matematika dengan dengan dengan dengan menggunak menggunakan an ukuran ukuran atau data yang telah lebih dulu ditemukan atau dibuktikan. Dengan bekal data awal maka diterapkan rumus yang berkaitan berkaitan sehingga dapat ditemukan ditemukan solusi atau pemecahannya. 3. Pemb Pembela elajar jaran an Kont Kontek ekst stua uall Menurut Dania (2006), Pembelajaran Kontekstual merupakan konsep konsep belaj belajar ar yang yang memban membantu tu guru guru mengai mengaitka tkan n antara antara materi materi yang yang diajar diajarkan kannya nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. mereka. Hasil pembelajaran pembelajaran diharapkan diharapkan lebih bermakna bermakna bagi siswa karena prose prosess pembel pembelaja ajaran ran berlan berlangsu gsung ng alamiah alamiah dalam dalam bentuk bentuk kegiata kegiatan n siswa siswa beker bekerja ja dan mengal mengalami ami,, bukan bukan transfer transfer penget pengetahu ahuan an dari dari guru guru ke siswa. siswa. Strategi Strategi pembelajaran pembelajaran lebih dipentingk dipentingkan an daripada daripada hasil. hasil. Guru matematika idelanya mengambil peran sebagai mediator, bukan menyuapi siswa. Di dalam kela kelass guru guru adal adalah ah inst instru rume men n pemb pembel elaj ajara aran n yang yang utam utama, a, buka bukan n seba sebaga gaii pengantar materi semata ataupun penyaji utama pelajaran.
D. Teknik Teknik Peng Pengump umpula ulan n Data Data Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara : 1. Riset kepustakaa kepustakaan, n, yaitu pengumpul pengumpulan an data referensi-refe referensi-referensi rensi tertulis, tertulis,
meliputi meliputi buku-buku buku-buku tentang tentang pendidikan pendidikan,, pembelajaran pembelajaran,, perkembanga perkembangan n siswa, siswa, matemat matematika ika dan dokume dokumen n tertuli tertuliss yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan topik topik penelitian. 2. Pengamatan Pengamatan terlibat ( participant participant observation observation ) yaitu pengamatan langsung
pada obyek penelitian penelitian tanpa intervensi intervensi eksistensin eksistensinya ya dan terjadi terjadi interaksi interaksi antara peneliti dan yang diteliti. 3. Wa Wawa wanc ncara ara terb terbuk ukaa (open dan menda endala lam m, lang langka kah h ini ini open interv intervie iew w ) dan
dilakukan untuk memperoleh jawaban yang tidak dibatasi dari informan.
Interview merupakan proses interaksi antara pewawancara dan responden. 4. Pengujian prestasi belajar melalui tes berkaitan dengan pokok bahasan
mata pelajaran matematika. 5. Kuisioner, yaitu serangkaian pertanyaan tertulis yang disebarkan kepada
siswa untuk mengumpulkan respon atas proses peneliti.
BAB IV HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Gambar Gambaran an Penelit Penelitian ian 1. Perenc encanaan Penelitian dilakukan di kelas VIII I SMP Negeri I Cicalengka. Materi pembelajaran pembelajaran luas permukaan permukaan bangun ruang kelas VIII semester semester genap tahun pelajaran pelajaran 2008 2008 – 2009. 2009. Materi Materi termaksud termaksud meliputi meliputi luas luas permukaan permukaan kubus kubus,, balok, limas dan prisma. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama bulan Mei 2008, sebanyak tiga siklus ditambah siklus untuk pos tes. Pelaksanaan penelitian melibatkan guru dan kepala sekolah terutama dalam pelaksanaan pengamatan dan refleksi selama penelitian. Siklus Siklus pertam pertamaa merupa merupakan kan penjaj penjajagan agan melalu melaluii test test prasya prasyarat rat dan membangun dinamika kelompok. Sesi ini untuk mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran yang menekankan keperansertaan siswa. Siklus Siklus kedua kedua diawal diawalii dengan dengan aperse apersepsi psi mengen mengenai ai materi materi pelaja pelajaran ran bidan bidang g datar, datar, khusus khususnya nya perseg persegii dan empat empat perseg persegii panjan panjang. g. Selanj Selanjutn utnya ya dilaku dilakukan kan proses proses pembel pembelajar ajaran an mengen mengenai ai bangun bangun ruang ruang kubus kubus dan balok. balok. Setelah proses pembelajaran diberikan tes yang langsung dianalisis. Siklus Siklus ketiga ketiga diawal diawalii dengan dengan aperse apersepsi psi mengen mengenai ai materi materi pelaja pelajaran ran bidang datar, khususnya segitiga siku-siku, segitiga sama sisi dan segitiga sama sama kaki. kaki. Selanj Selanjutn utnya ya dilaku dilakukan kan proses proses pembel pembelaja ajaran ran mengen mengenai ai bangun bangun ruang Limas dan Prisma. Setelah proses pembelajaran diberikan tes. Setelah dilaksanakan ketiga siklus di atas kemudian diberikan post tes pada waktu tersendiri
2. Tindakan
Meningkatkan Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah masalah matematika matematika melalui melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika.
3. Pengamatan Dilaksanaka Dilaksanakan n bersamaan bersamaan dengan dengan proses proses pembelajaran pembelajaran.. pengamatan pengamatan ters terseb ebut ut
meli melipu puti ti
keg kegiata iatan n
guru uru
dan dan
sisw siswa; a;
peng engemb embanga angan n
mater aterii
pembelajaran pembelajaran dan capaian capaian hasil belajar siswa. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh pen penel elit iti, i, guru guru pamo pamong ng,, wali wali kelas kelas dan dan yang yang ditu dituga gasi si oleh oleh PKS PKS bida bidang ng kurikulum. Pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran serta perilaku guru peneliti dan siswa selama pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi Proses pembelajaran, hasil tes dan capaian hasil belajar pada umumnya dianalisis untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi sekaligus mengukur penin peningka gkatan tan kemamp kemampuan uan siswa. siswa. Hasil Hasil analis analisis is sekali sekaligus gus dijadi dijadikan kan bahan bahan pertimbangan untuk menyusun rencana perbaikan siklus berikutnya. 5. Diskusi
Dalam Dalam upaya upaya mengid mengident entifik ifikasi asi masalah masalah dan menghi menghimpu mpun n gagasa gagasan n perbaikan perbaikan yang lebih tepat, peneliti melakukan melakukan diskusi dengan guru pamong, pamong, wali kelas dan PKS Bidang Kurikulum.
B. Penjelasan Siklus Pertama
Sebagaiman Sebagaimanaa disebutkan disebutkan di atas, siklus pertama pertama merupakan merupakan penjajagan maka maka pada pada siklus siklus pertam pertamaa ini dilask dilasksan sanaka akan n langka langkah-l h-lang angkah kah pembel pembelajar ajaran an sebagai berikut: 1. Pembukaan Sete Setela lah h
men mengaja gajak k
siswa iswa
memb embaca aca
basm asmalah alah
untu untuk k
memu memula laii
pem pembe belaj lajara aran, n, pene peneli liti ti memp memper erke kena nalk lkan an diri diri seba sebaga gaii guru guru yang yang akan akan membimbing pembelajaran bangun ruang selama empat kali pertemuan. Selanjutnya kepada siswa disampaikan pertanyaan, Berapa enam kali delapan (6X8)? Hampir seluruh siswa berteriak menyebutkan empat puluh delapan dengan keras. Kemudian disampaikan pertanyaan kedua, mengapa enam kali delapan sama dengan empat puluh delapan? Kali ini semua siswa bungk bungkam. am. Lima Lima belas belas detik detik pertam pertamaa hening hening kemudi kemudian an terjadi terjadi saling saling bisik bisik diantara siswa selama lebih dari satu menit. Kemudian seorang siswa mengangkat tangan. Ketika dipersilahkan, ia menjaw menjawab ab karena karena aturan aturannya nya begitu begitu.. Kepada Kepada siswa siswa yang yang lain lain ditany ditanyaka akan n apakah setuju dengan jawaban tersebut, tersebut, ada sebagian siswa. Seoran Seorang g siswa siswa menyam menyampai paikan kan pendap pendapatn atnya: ya: karena karena enam enam nya ada delapan jadi kalau dijumlahkan ada empat puluh delapan. Kepada siswa dijelaskan dijelaskan,, bahwa siswa yang menjawab pertanyaan, pertanyaan, lebih lebih memilik memilikii tingka tingkatt kebera keberania nian n yang yang lebih lebih tinggi tinggi.. Menjaw Menjawab ab dengan dengan mengemukak mengemukakan an alasannya alasannya lebih baik. Pendahulu Pendahuluan an tersebut tersebut menghabis menghabiskan kan waktu 5 menit 2. Test Prasyarat
Siswa mengerjakan tes prasyarat sebanyak 5 soal selama 10 menit. Materi tes mengenai mengenai
Persegi, Persegi, persegi panjang, panjang, segitiga segitiga siku-siku, siku-siku, segitiga segitiga
sama kaki dan segitiga sama sisi. Tes prasyarat dilakukan untuk mengetahui sejauh sejauh mana mana siswa siswa mengua menguasai sai kemamp kemampuan uan menyel menyelesai esaikan kan penghi penghitun tungan gan keliling dan luas bangun datar dua dimensi. Untuk menguasai bangun ruang tiga dimensi, siswa terlebih dulu harus menguasai bangun datar.
3. Simu Simulas lasii Peng Pengak akrab raban an Untuk lebih mengakrabkan antara siswa dengan guru dan di antara sesama siswa, dilakukan proses perkenalan melalui simulasi: a. Siswa diminta diminta ke teras teras kemudi kemudian an membagi membagi diri diri menjadi menjadi dua dua kelompo kelompok k besar. Semua siswa, 48 orang hadir sehingga satu kelompok 24 orang. b. Kedu Keduaa kelo kelomp mpok ok dimi dimint ntaa berj berjaj ajar ar berh berhad adap ap-h -had adap apan an,, satu satu bari bariss
membelakang membelakangii jendela jendela satu lagi membelakang membelakangii halaman halaman kelas. kelas. Waktu yang terpakai dari keluar hingga berjejer dengan rapih selama 5 menit. c. Selanj Selanjutn utnya ya siswa siswa diminta diminta berjejer berjejer dari kanan kanan ke kiri secara secara alfabet alfabetis, is, menurut huruf pertama nama panggilan. Waktu yang terpakai 4 menit. d. Setelah Setelah berjejer berjejer rapih kemudia kemudian n diverif diverifika ikasi si apakah apakah posisi posisinya nya benar? benar? Ternyata masih belum selaras karena yang huruf awalnya sama lebih dari seorang dan urutan menurut huruf kedua belum tersusun. e. Pesert Pesertaa mengat mengatur ur kembali kembali posisiny posisinyaa hingga hingga benar-b benar-bena enarr rapih. rapih. Waktu Waktu yang terpakai 3 menit. f. Setelah kedua barisan barisan tersusu tersusun n rapih, rapih, siswa siswa diminta diminta mengubah mengubah barisan, barisan, kali ini yang paling kanan yang lebih dulu di lahirkan. g. Seperti Seperti halnya halnya pada cara cara berjejer berjejer pertama, pertama, terjadi terjadi revisi revisi posisi posisi dua kali kali pada pada susuna susunan n barisa barisan n kedua. kedua. Waktu Waktu yang yang terpak terpakai ai sampai sampai barisa barisan n benar-benar rapih adalah 6 menit.
h. Setelah barisan rapih, siswa diminta berjejer berdasarkan tinggi badan.
Kali ini siswa mengatur barisan dengan lebih cepat, hanya 3 menit. i.
Setelah Setelah rapih rapih siswa siswa dimi diminta nta memb membent entuk uk kelom kelompok pok..
4. Pemb Pembag agia ian n kelom kelompo pok k a. Seti Setiap ap bari barisa san n sela selanj njut utny nyaa dimi dimint ntaa memb membag agii diri diri menj menjad adii empa empatt kelompok, kelompok, satu kelompok kelompok enam orang. orang. Anggotany Anggotanyaa terserah terserah selera masi masing ng-m -mas asin ing. g.
Pemb Pemben entu tuka kan n
kelo kelomp mpok ok
meme memerl rluk ukan an
wakt waktu u
lebih dari 10 menit, karena rebutan anggota. b. b. Sete Setelah lah terb terben entu tuk k dela delapa pan n kelo kelomp mpok ok,, sisw siswaa dipe dipers rsila ilahk hkan an masu masuk k kembali ke dalam kelas dan duduk menurut kelompoknya masingmasing. Dilihat dari jenis kelamin, satu kelompok anggotanya laki-laki semua, dua kelompok perempuan semua, lima kelompok campuran laki-laki dan perempuan. c. Sisw Siswaa kemu kemudi dian an dimi dimint ntaa mene meneta tapk pkan an pemi pemimp mpin in kelo kelomp mpok ok dan dan memberi nama kelompoknya masing-masing. Nama kelompok bebas. d. Sete Setela lah h 5 meni menitt nama nama kelo kelomp mpok ok dan dan pemi pemimp mpin in masi masing ng-m -mas asin ing g kelompok semuanya selesai ditetapkan. Nama dan anggota kelompok dipresentasikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Deskripsi Kelompok (satu kelompok enam siswa)
Nama Kelompok Naruto
Jumlah Warga Lk
Pr
6
0
Ketua
Y el
Kelompok
Motto
Laki-laki
Narrrutto, Hebat Euy!
Slanker
4
2
Laki-laki
Slanker
pl please,
sl slanker
peace Vicking
3
3
Laki-laki
Vicking Nu Aing
Ungu
3
3
Perempuan
Pernahkah ka k au me m erasa, Jadi juara?
Metal
2
4
Laki-laki
Optimis Coy!
Jagger
2
4
Perempuan
Sing
Penting,
Tahan
Banting! Queen
0
6
Perempuan
We are the champion, Oye!
Angel
0
6
Perempuan
Angel Nice, Angel Wise Angel Yes!
5. Brai Brains nsto torm rmin ing g Setelah semua siswa sepakat bahwa barisan keduanya rapih, kepada sisw siswaa dimi dimint ntaa tang tangga gapa pan n dan dan kesa kesan n atas atas simu simulas lasii yang yang baru baru dila dilaku kuka kan. n.
Barinstorming (curah gagasan) berlangsung 15 menit. Dari 48 siswa ada 14 orang yang menyampaikan gagasan, mewakili lima kelompok. Beberapa gagasan yang sempat dicatat antara lain: a. Simula Simulasi si tersebut tersebut telah telah menyebab menyebabkan kan sesama sesama siswa siswa lebih mengen mengenal, al, terutama nama panggilan dan usia masing-masing. b. Menyus Menyusun un barisan barisan yang yang pertama pertama waktun waktunya ya lebih lebih lama karena karena siswa belum adaptasi dengan situasi dan tidak menyangka ada simulasi. c. Meny Menyus usun un baris barisan an yang yang kedu keduaa kali kaliny nyaa rela relativ tivee lebi lebih h cepa cepatt karen karenaa komunikasi telah lebih akrab.
d. Meny Menyus usun un barisa barisan n yang yang keti ketiga ga lebih lebih cepat cepat lagi lagi kare karena na tida tidak k perl perlu u melakukan pendataan, cukup melihat fisik temannya. e. Untuk Untuk menyeles menyelesaika aikan n pekerja pekerjaan an dengan dengan sempur sempurna na harus melakuk melakukan an komu komuni nika kasi si deng dengan an baik baik,, meng menghi himp mpun un data data deng dengan an teli teliti ti dan dan menempatkan posisi secara tepat.
6. Disk Diskus usii kel kelom ompo pok k Selanjutnya setiap kelompok diminta mendiskusikan: a.
Apa yang menjadi kendala dalam belajar matematika.
b. Soal Soal yang mana mana yang yang diang dianggap gap pali paling ng sulit sulit..
7. Penu Penutu tup p pemb pembel elaj ajara aran n Seraya mengumpulkan mengumpulkan kesimpulan kesimpulan diskusi, diskusi, Jawaban tes yang telah dinilai dinilai sibagi sibagikan kan untuk untuk dipela dipelajari jari dan diperb diperbaik aikii di rumah. rumah. Kepada Kepada siswa siswa diberikan juga lembar penjelasan materi materi pelajaran bangun datar sebagai upaya remedial. Pada saat yang sama diberikan lembar tugas kelompok, yaitu membawa benda-benda yang diperlukan untuk media belajar pada pertemuan ber berik ikut utny nya. a. Sela Selanj njut utny nyaa sisw siswaa dibi dibimb mbin ing g memb membaca aca do’a do’a akhi akhirr majl majlis is,, kemudian membaca hamdalah bersama-sama dan ditutup dengan salam.
8. Hasi Hasill Tes Tes Pra Prasy syar arat at a. Pedo Pedoma man n peni penila laia ian n -
Menghitung keliling Nilainya 5, dengan distribusi: Mene Menemu muka kan n ukur ukuran an sisi sisi-s -sis isii yang yang akan akan diju dijuml mlah ahka kan n sert sertaa menjumlahkan diberi nilai 5; Hasil penjumlahan yang benar nilai 5.
-
Menghitung luas nilainya 10 dengan distribusi: Menemukan ukuran panjang/alas atau lebar/tinggi dan mengalikan diberi nilai 5; Hasil perkalian yang benar nilainya 5.
b. b. Nila Nilaii test test secara secara kum kumul ulati atif f Setela Setelah h diperik diperiksa, sa, dari dari 48 siswa siswa hanya hanya 18 orang orang (37,5% (37,5%)) yang yang nilainya nilainya di atas 50. Nilai terkecil 10 (sepuluh) (sepuluh) sebanyak sebanyak 1 orang (2,08%) (2,08%) dan dan nila nilaii terti terting nggi gi 80 (dela (delapa pan n pulu puluh) h) seba sebany nyak ak 5 oran orang g (10, (10,42 42%) %).. Freque Frequensi nsi terting tertinggi gi (modus (modus)) ada pada pada nilai nilai 65, yaitu yaitu 12 orang orang (25%). (25%). Adapun nilai rata-rata adalah 47. Ting Tingka katt ketu ketunt ntas asan an belaj belajar ar yang yang dise disepa paka kati ti di SMP SMP Nege Negeri ri I Cicalengka Cicalengka adalah 85% siswa siswa memperoleh memperoleh nilai 65 ke atas. Dengan Dengan hasil tes prasya prasyarat rat sebaga sebagaima imana na disebu disebutka tkan n di atas, atas, maka maka ketunt ketuntasa asan n belajar belajar mengenai bangun datar, khususnya segiempat dan segitiga dapat dikatakan belum tercapai. Untuk lebih jelasnya hasil tes prasyarat dipresentasikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4. 2. Nilai Kumulatif Tes Prasyarat Nilai
Frekwensi
Prosentase
Jumlah
80
5
10,42%
400
65
12
25,00%
780
60
1
2,08%
60
55
0
0,00%
0
50
5
10,42%
250
45
5
10,42%
225
40
2
4,17%
80
35
4
8,33%
140
30
5
10,42%
150
25
0
0,00%
0
20
5
10,42%
100
15
3
6,25%
45
10
1
2,08%
10
Jumlah
48
100%
2.240
Nilai 100 – 85 tidak dipresentasikan karena frekuensinya kosong c. Hasi Hasill test test men menur urut ut but butir ir soa soall Tes Tes buka bukan n seka sekada darr meng menguk ukur ur kema kemamp mpua uan n sisw siswaa akan akan teta tetapi pi mengevaluasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Oleh karena itu nilai siswa untuk tiap butir soal dan bahkan nilai tahapan kerja secara otentik dicatat oleh peneliti. Pada tabel di bawah ini dipresentasikan perolehan nilai tiap butir soal Tabel 4.3 Jumlah siswa menurut nilai tiap butir soal Gambar Nilai
Nilai 20
Persegi 33
Persegi
Segitiga
Segitiga
Segitiga
Panjang
Siku-siku
Samasisi
Samakaki
7
5
5
5
Nilai 15
0
17
13
13
12
Nilai 10
13
13
23
17
12
Nilai 05
0
11
7
0
5
Nilai 00
2
0
0
13
14
Jumlah
48
48
48
48
48
Dari Dari table table di atas atas dapa dapatt disi disimp mpul ulka kan n bahw bahwaa mate materi ri pelaj pelajar aran an bangun datar segi empat dapat dikatakan hampir mencapai ketuntasan. Untu Untuk k mater materii pers perseg egii juml jumlah ah yang yang mera meraih ih nilai nilai maks maksim imal al 33 oran orang g (68, (68,75 75%) %);; yang yang menc mencap apai ai nila nilaii 10 ada ada 13 oran orang g (27, (27,08 08%) %) dan dan nilai nilai minimum, 0 (nol) 2 orang (4,17%). Sedangkan nilai maksimum persegi panjang dicapai 7 siswa (14,58%); nilai 15 ada 17 siswa ( 35,42%); nilai 10 ada 13 orang (27,08%) dan nilai terendah, 5, ada 11 siswa (22,92%). Pada materi segitiga, sebagian besar siswa menghadapi kesulitan. Hal ini dapat di lihat dari jumlah siswa yang mendapat nilai maksimal masing-masing hanya 5 orang (10,42%) dan nilai 15 diperoleh 13 siswa (27,08%). Sebanyak 30 orang (62,5%) nilai 10 ke bawah. Nilai yang agak baik adalah nilai segitiga siku-siku. d. Kesuli Kesulitan tan yang yang dihada dihadapi pi siswa siswa Menyelesaikan soal matematika memiliki tahapan dan prosedur, tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan langsung, akan tetapi ada tahap yang harus dilalui. Untuk menghitung keliling harus mengetahui panjang semua sisi, sementara data yang tersaji hanya sebagian. Demikian juga menghitun menghitung g luas, panjang/alas panjang/alas dan lebar/tingg lebar/tinggii harus jelas ukurannya. ukurannya. Oleh karena itu siswa diberi nilai pada tiap tahapannya. Dengan demikian, yang dinilai adalah prosedur dan hasil akhir. Menemukan data ukuran yang benar mendapat nilai, prosedur dinilai dan nilai akhir dinilai. Nilai
terseb tersebut ut secara secara terpis terpisah, ah, sehing sehingga ga kesala kesalahan han pada pada tahap tahap tertent tertentu u tidak tidak meng mengur uran angi gi taha tahapa pan n lain lain yang yang bena benar. r. Pada Pada tabe tabel-t l-tab abel el berik berikut ut ini ini dipresentasikan hasil kerja siswa. Tabel 4. 4 Jumlah siswa yang benar dalam prosedur dan perhitungan
Persegi Persegi
Panjang
Segitiga Siku-siku
Segitiga Samasisi
Segitiga Samakaki
5
5
5
5
5
Panjang/alas Tinggi/Lebar
33
Hipotenusa Keliling
36
7
5
35
5
Luas
43
28
41
5
28
Tabel 4. 5 Jumlah siswa yang benar dalam menjalankan prosedur tetapi salah dalam melakukan operasi perhitungan
Persegi Panjang/alas Tinggi/Lebar Hipotenusa Keliling Luas
Persegi
Segitiga
Segitiga
Segitiga
Panjang
Siku-siku
Samasisi
Samakaki
33 39 5
23 0 0 20
6 25 27 5
46 8 3
35 15
Tabel 4. 6 Daftar siswa yang benar dalam mengoperasikan perhitungan tetapi salah dalam menemukan data/menetapkan ukuran
Persegi
Persegi
Segitiga
Segitiga
Segitiga
Panjang
Siku-siku
Samasisi
Samakaki
7
0
10
0
4
Panjang/alas Tinggi/Lebar
0
Hipotenusa Keliling
2
6
4
0
2
Luas
0
5
2
10
1
Dari
ketiga
tabe abel
di
atas dapat diketahui
bahwa
d ala m
menyelesaikan soal-soal matematika para siswa sebagian besar telah dapat menerapkan prosedur dengan baik. Akan tetapi masih kurang tepat dalam mengoperasikan perkalian, pembagian, pangkat dan akar. Untuk soal bangun persegi relatip mudah baik prosedur maupun operas operasii perkal perkalian ian.. Dalam Dalam menyel menyelesa esaika ikan n soal soal segiti segitiga, ga, sebagi sebagian an besar besar siswa siswa mengha menghadap dapii kesuli kesulitan tan dalam dalam menghi menghitun tung g panjan panjang g hipotenusa , teruta terutama ma segiti segitiga ga siku-s siku-siku iku dan sama sama kaki. kaki. Pada Pada umumny umumnyaa kesalah kesalahan an dalam dalam mengop mengoperas erasika ikan n penghi penghitun tungan gan dengan dengan akar. akar. Akibat Akibat kesuli kesulitan tan menemukan panjang hipotenusa , dalam menentukan keliling juga salah. Lemahnya Lemahnya kemampuan kemampuan mengoperas mengoperasikan ikan akar dan pangkat, pangkat, berdampak berdampak terhadap hasil perhitungan dalam menetapkan tinggi segitiga sama sisi, akibatnya sangat sedikit yang menghitung luas dengan tepat.
9. Dina Dinami mika ka Pemb Pembel elaja ajaran ran Dalam menggiati pembelajaran pada siklus pertama, sebagian siswa menunjukka menunjukkan n partisipasi partisipasi dan kontribusi kontribusinya nya dengan dengan nyata. nyata. Keperansertaan Keperansertaan
yang yang diam diamat atii
dala dalam m
pene peneli liti tian an adal adalah ah kema kemaua uan n
meng menger erja jaka kan n
tuga tugas, s,
keterlibatan dalam kelompok dan keberanian berbicara. a. Pelak Pelaksa saan anaa aan n tuga tugass mand mandir irii Dalam hal pengerjaan tugas, siswa secara umum melakukannya dengan sungguh-sungguh secara mandiri, misalnya dalam menyelesaikan soal tes prasyarat. Walaupun hasilnya kurang memuaskan, tetapi mereka menerima dan siap melakukan perbaikan dan sanggup memperoleh nilai lebih baik dalam kesempatan berikutnya. b. Keterli Keterlibata batan n dalam dalam kelomp kelompok ok Aktivitas Aktivitas kelompok pada siklus siklus pertama pertama ada dua, yaitu kelompok kelompok besar dengan anggota dua puluh empat siswa dan kelompok kecil dengan angg anggot otaa enam enam oran orang. g. Kegi Kegiat atan an kelo kelomp mpok ok besa besarr cuku cukup p lama lama dan dan melibatkan keperansertaan siswa secara luas. Berbeda dengan kelompok keci kecil, l, baru baru pemb pemben entu tuka kan, n, pemi pemili liha han n pimp pimpin inan an dan dan pene peneta tapa pan n nama nama kelompok. Akan tetapi dinamika muncul. Hasil pengamatan yang tercatat antara lain: 1) Dalam Dalam simulasi simulasi kelompo kelompok k besar besar siswa mau mengiku mengikuti ti kegiatan kegiatan simulasi dengan sungguh-sungguh. Keterlibatan siswa antara lain: o
Mencoba memimpin proses.
o
Menghimpun data (menanyakan nama danm tanggal lahir).
o
Menempatkan diri sesuai data yang diketahui.
o
Mengatur posisi teman.
o
Sisw Siswaa yang yang pasi pasiff menempati posisi.
meng mengik ikut utii arah arahan an dima dimana na dia dia haru haruss
2) Dalam kelomp kelompok ok kecil kecil siswa siswa lebih lebih dinami dinamis, s, anra anra lain: o
Mengajak teman untuk berkelompok/memilih teman kelompok.
o
Mengatur pembagian kelompok.
o
Menawarkan siapa mau jadi apa atau siapa mau mengerjakan apa.
o
Meminta teman untuk memegang tugas dalam kelompok.
o
Memilih tugas untuk dirinya.
o
Meminta pekerjaan untuk dirinya.
o
Meminta teman mengerjakan soal tertentu.
o
Siswa yang pasif mengikuti kebijakan kelompok.
c. Kebe Kebera rani nian an berb berbic icar araa Dalam pembelajaran yang dibangun adalah komunikasi resiprokal yang dialogis. Guru bukan hanya berbicara kepada siswa, tetapi yang lebih pen penti ting ng haru haruss lebi lebih h lama lama berb berbic icara ara deng dengan an sisw siswa. a. Oleh Oleh kare karena na itu itu kebe kebera rani nian an
sisw siswaa
dala dalam m
berb berbic icar araa
sang sangat at
mene menent ntuk ukan an
dina dinami mika ka
pembelajaran. Unjuk keberanian berbicara siswa pada siklus pertama yang terdata adalah: 1) Keberan Keberanian ian menga mengajuk jukan an pertan pertanyaa yaan; n; 2) Keberan Keberanian ian mengem mengemuka ukakan kan penda pendapat pat,, 3) Keberan Keberanian ian menya menyampa mpaika ikan n jawaban jawaban;; 4) Keberanian Keberanian menger mengerjakan jakan soal di papan papan tulis dan
5) kebe kebera rani nian an prese present ntas asi. i.
10. Refleksi Refleksi dan rencana rencana revisi revisi a. Refleksi Hasil observasi observasi dan analisis analisis selama dan setelah setelah tindakan tindakan kelas siklus pertama, diperoleh kesimpulan antara lain: •
Secara umum siswa menunjukkan partisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
•
Siswa menyukai model belajar yang melibatkan siswa dalam suasana suasana dinamis, dinamis, ceria, tanpa tekanan tekanan dan mengekspr mengekspresikan esikan gagasan secara bebas.
•
Sis Siswa
masih asih
haru arus
meng engasah asah
kemam emamp puanny annyaa
dalam alam
operasional aljabar, terutama pemangkatan dan akar. b. b. Revi Revisi si dan dan Ren Renca cana na Aks Aksii Bera Beranj njak ak dari dari kesi kesimp mpul ulan an di atas atas maka maka diren direncan canak akan an tindakan kelas pada siklus kedua yang memasukkan upaya revisi dengan cara: •
Melanjutkan proses pembelajaran yang dinamis dan partisipatif dengan menyajikan materi yang akrab a krab dengan kehidupan siswa.
•
Operasi perkalian, pembagian, pemangkatan dan akar sangat menentukan hasil belajar bangun ruang, sementara siswa masih harus mendapat penguatan dan pengayaan di bagian tersebut. Terb Terbat atas asny nyaa wakt waktu u kura kurang ng memu memung ngki kink nkan an meng meng-- upgrade kema kemamp mpua uan n ters terseb ebut ut seca secara ra khus khusus us.. Maka Maka tind tindak akan an yang yang dilakukan pada siklus berikutnya adalah mengulas kemampuan
operasi operasiona onall tersebu tersebutt sambil sambil menjel menjelask askan an proses proses penger pengerjaa jaan n masalah bangun ruang. •
Selain penguatan melalui bimbingan guru, siswa akan didorong untu untuk k sali saling ng belaj belajar ar dari dari tema temann nnya ya,, teru teruta tama ma tema teman n satu satu kelompok.
•
Agar Agar inte intera raks ksii kelo kelomp mpok ok sema semaki kin n inte inten, n, maka maka kegi kegiat atan an kelompok porsinya ditambah.
•
Program pembelajaran pada siklus berikutnya diskenario lebih memberi ruang dan peluang bagi siswa dalam berperanserta secara optimal.
C. Penjel Penjelasa asan n Sikl Siklus us kedua kedua 1. Pembukaan Pembel Pembelaja ajaran ran dimula dimulaii dengan dengan membac membacaa basma basmalah lah bersam bersama-s a-sama ama.. Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing lalu mengeluarkan benda benda yang dibawa untuk media pembelajaran, yaitu: - Kertas HVS ukuran A4 70 gram 5 lembar per kelompok. - Gunting dan pisau Cutter ada pada tiap kelompok. - Dus kemasan antara lain: Kemasan Susu bubuk, kemasan obat, kemasan
lampu, kemasan kue, kemasan kosmetik dan kemasan rokok. Khusus kemasan rokok oleh guru dikumpulkan, tidak dijadikan media. - Mistar 30 cm, mistar segitiga, segitiga, buzur derajat, derajat, jangka dan alat tulis lainnya tersedia pada setiap meja kelompok. - Dua kelompok membawa mistar baja 100 cm.
- tiga tiga kelomp kelompok ok membaw membawaa meteran meteran 300 cm; satu satu kelom kelompok pok membaw membawaa
mete metera ran n 500 500 cm dan dan satu satu kelo kelomp mpok ok memb membaw awaa mete metera ran n golo golong ng sepanjang 100 yard. - Hanya tiga kelompok yang membawa kalkulator.
2. Kuis Kuis matem atemat atik ik Di papan tulis dipampangkan gambar ukuran plano. Gambar tersebut, denah tanah milik empat orang penduduk di kampung Cikopo. Tanah tersebut akan dibeli oleh Rumah Sakit Umum Cicalengka dengan harga Rp. 250.000, per m2. Dalam ukuran yang lebih kecil, kepada siswa dibagikan gambar yang sama disertai tugas kelompok untuk menyelesaikan masalah, yaitu:
Menghitung luas tanah masing-masing dan uang yang akan diterim a oleh masing-masing pemilik tanah
Menjumlahkan luas seluruh tanah ( luas A + B + C + D) 130 m
5 0 m 8 0 m
3 0 m
A
D
C
B 50 m
80 m 130 m
8 0 m
Sisw Siswaa mela melaku kuka kan n peke pekerj rjaan aan seca secara ra berk berkelo elomp mpok ok,, satu satu oran orang g menghitung satu bidang sehingga kurang dari dua menit sudah ada yang selesai. Perwakilan kelompok Queen dengan diringi senandung “ We are menyerahk ahkan an hasil hasil pekerj pekerjaan aannya nya ke meja meja guru guru dan the champion champion… ….” menyer menuliskan hasil kerjanya di samping gambar yang ada di papan tulis. Inilah hasil perhitungan kelompok Queen. Luas tanah A = 5.200 m 2 Luas tanah B =
750 m2
hasil perkalian ½ X 130 X 80 hasil perkalian ½ X 30 X 50
Luas tanah C = 2.400 m 2
hasil perkalian 30 X 80
Luas tanah D = 2.000 m 2
hasil perkalian ½ X 80 X 50
Queen diminta menghentikan dulu pekerjaannya, kemudian kepada kelomp kelompok ok lain dimint dimintaa memeri memeriksa ksa apakah apakah jawaba jawabanny nnyaa benar? benar? Setela Setelah h semua siswa turut menghitung ternyata seluruh kelas menyatakan hitungan tersebut benar. Namun
ketika
perwakilan
Queen
mau
melanjutkan
penye penyeles lesaian aiannya nya,, seoran seorang g siswa siswa mengan mengangka gkatt tangan tangan dan menyat menyatakan akan bahwa jumlahnya salah. Siswa tersebut diminta sabar karena Queen belum menyebutkan jumlahnya. Siswa yang lain memberikan pendapat secara berturut-tur berturut-turut. ut. Kalau jumlahnya salah pasti yang dijumlahkan dijumlahkannya nya juga salah. Ketika Queen diminta menyebutkan jumlahnya, perwakilan Queen minta waktu karena jumlahnya mau dikonsultasikan lagi kepada anggota kelompok yang lain.
Kelas menjadi gaduh karena siswa menemukan kesalahan jumlah luas. luas. Jumlah Jumlah luas luas tanah tanah A + B + C + D adalah adalah 10.35 10.350 0 m 2 padahal padahal bila dihitung langsung 130 X 80 adalah 10.400 m 2, artinya kurang 50 m 2 Siswa Siswa diberi diberi kesemp kesempatan atan untuk untuk menghi menghitun tung g ulang ulang selama selama tiga tiga menit. Ketika ditanya ada yang telah selesai menghitung, siswa serempak menjawab belum. Seor Seoran ang g sisw siswaa mint mintaa izin izin untu untuk k menj menjela elask skan an kepa kepada da tema temanntema temann nnya ya..
Wala Wa laup upun un
tema teman-t n-tem eman anny nyaa
seca secara ra
usil usil
meny menyam ampa paik ikan an
celetu celetukan kan-cel -celetu etukan kan nakal, nakal, siswa siswa terseb tersebut ut berdir berdirii mengha menghadap dap kepada kepada seluruh temannya. Secara sederhana siswa tersebut menjelaskan: o
Kita Kita semu semuaa hany hanyaa dapa dapatt meng menghi hitu tung ng deng dengan an tepa tepatt luas luas tana tanah h A. sedangkan luas tanah B, C dan D sangat sulit menghitungnya, karena:
o
Luas B pasti bukan 750 sebab panjang garis ini belum tentu 30 dan bentuknya juga belum tentu segitiga siku-siku. Garis yang tengah ini tidak diberi tanda sama panjang dengan garis yang di tepi dan pada alasnya tidak diberi tanda siku-siku. Jadi rumus ½ X 50 X 30 tidak dapat dipakai, kecuali kalau ini memang 30 dan segitiganya siku-siku
o
Demi Demiki kian an juga juga haln halnya ya deng dengan an luas luas D, bara barang ngka kali li kita kita hany hanyaa menyan menyangka gka mungki mungkin n D merupa merupakan kan segiti segitiga ga siku-s siku-siku iku dan alasnya alasnya sama dengan garis lurus di bawah yang panjangnya 80 m.
o
Mengenai luas C, ini juga belum tentu dan bahkan pasti bukan empat persegi panjang karena tanda yang ada hanya sebuah siku-siku.
o
Kesimpulan saya, kita tidak meungkin menghitung luas tanah B, C dan D pad pada saaat aaat ini ini deng dengan an cep cepat dan tep tepat, at, kare karen na tid tidak jela jelass keterangannya. Uraian siswa tersebut disetujui secara aklamasi oleh semua siswa.
Kemudian Kemudian siswa siswa dipersilahk dipersilahkan an menghenti menghentikan kan penghitung penghitunganny annya. a. Karena jadwal pengerjaan kuis, 10 menit telah habis.
3. Ekspo sposito sitori ri Kepada seluruh siswa ditekankan bahwa apa yang diterangkan oleh temannya temannya tadi memang benar. Matematika Matematika adalah ilmu pasti. Gambar buatan buatan manu manusi siaa
bisa bisa
saja saja
sala salah h
wala walaup upun un
meng menggu guna naka kan n
comp comput uter er..
Untu Untuk k
mengantisipasi kesalahan gambar maka dibuatlah keterangan dan tanda-tanda. Setiap bangun memiliki karakter yang berbeda dan untuk itu diberi tandatanda sebagai indikasi. Bagi yang penasaran boleh menghitung kembali luas tanah tersebut di rumah. Selanj Selanjutn utnya ya siswa siswa mulai mulai dibawa dibawa kepada kepada proses proses pengua penguasaa saan n materi materi balok dan kubus. Di samping kiri papan tulis dipajang gambar kubus dan disamp disamping ing kanan kanan ditemp ditempelk elkan an gambar gambar balok balok ukuran ukuran plano. plano. Kepada Kepada siswa siswa terlebih terlebih dulu dingatkan dingatkan mengenai mengenai elemen-elemen elemen-elemen geometri yaitu: yaitu: titik, titik, garis, rusuk, rusuk, sisi, sisi, bidang bidang dan ruang. ruang. Kemud Kemudian ian dijelas dijelaskan kan pula pula bahwa bahwa bangun bangun geometri ada dua yaitu bangun datar yang merupakan bangun dua dimensi dan bangun ruang atau bangun tiga dimensi. Segiempat, segitiga, dan segi-segi lain yang lebih banyak jumlah sudut termasuk bintang dan lingkaran merupakan bangun datar. Dari bangun datar
tersebu tersebutt dapat dapat dikemb dikembang angkan kan menjad menjadii bangun bangun ruang ruang tiga tiga dimens dimensii seperti seperti:: balok, kubus, limas, prisma, bola, tabung, kerucut dan bentuk lainnya. Penjelasan diselingi tanya jawab dan memperagakan cara menggambar balok dan kubus di papan tulis. Ketika siswa diminta menyebutkan contohcontoh bangun ruang kubus dan balok, siswa dengan sertamerta menyebutkan balok, misalnya tiang beton, penghapus, kotak pensil, kotak jangka, Cashing CPU CPU Comp Comput uter er,, Lema Lemari ri,, kaki kaki meja meja,, kota kotak k amal amal dll. dll. Gili Gilira ran n dimi dimint ntaa menyebutkan contoh benda berbentuk kubus, jawabannya hanya satu, yaitu dadu. Ketika diminta menyebutkan apa lagi contoh kubus, selama satu menit tidak ada jawaban, hingga seorang siswa nyeletuk: “Sebenarnya banyak benda berbentuk kubus itu” “Apa saja coba?” tanya teman-temannya. Siswa tersebut menatap guru, kemudian guru mengangguk “Kayu berbentuk kubus, tembok berbentuk kubus, besi berbentuk kubus, dus berbentuk kubus, kaca berbentuk kubus, plastik berbentuk kubus dan masih banyak lagi, cuma cape nyebutnya”. “Uuuh” siswa lain menyoraki.
4. Inqiri Ekspositori menghabiskan waktu 10 menit, selanjutnya siswa diminta mengumpulkan barang yang dibawa dari rumah di meja kelompok. Kemudian memisa memisahka hkan n yang yang berben berbentuk tuk balok balok dengan dengan yang yang berben berbentuk tuk kubus. kubus. Ketika Ketika tengah asyik memisah-misahkan barang, seorang siswa bertanya: “Apakah dus kemasan lampu termasuk balok? Karena tidak terdiri dari 3 pasang (ukuran)
perse persegi gi panjan panjang. g. Kemasa Kemasan n tersebu tersebutt sisi sisi alasny alasnyaa berben berbentuk tuk perseg persegii dengan dengan panjang sisi 4 cm dan tinggi 16,5 cm, jadi hanya terdiri dari dua buah persegi dengan panjang sisi 4 cm dan empat persegi panjang ukuran 4 X 16,5. Karena Karena ada yang yang bertan bertanya, ya, siswa siswa lain lain memisa memisahka hkan n kemasa kemasan n yang yang sejenis, antara lain kemasan tinta stempel, kemasan obat dan kemasan lain termasuk kemasan lampu merek lain. Beberapa Beberapa siswa mencoba menyampaik menyampaikan an pendapatny pendapatnyaa ketika ketika diberi diberi kesempatan. kesempatan. Dari ungkapan ungkapan siswa yang berpendapa berpendapatt sesungguh sesungguhnya nya sudah benar, akan tetapi kepada siswa diperlihatkan kembali balok berupa kemasan lampu. Kepada siswa ditunjukkan mana saja yang dimaksud pasangan itu, yaitu sisi yang berhadapan. Walaupun ketika diminta menyebutkan contoh kubus semua menyebut Dadu, tetapi tidak ada seorang pun siswa yang membawa dadu. Karena semua kelompok harus punya contoh kubus, akhirnya ada juga contoh kubus, yaitu dus kemasa kemasan n balsam balsam,, dus dus kemasa kemasan n minyak minyak rambut rambut,, dus kemasa kemasan n minyak minyak wangi wangi pria pria.. Kelo Kelomp mpok ok yang yang tida tidak k memi memilik likii kema kemasa san n berb berben entu tuk k kubu kubuss menggunting dus kemasan yang alasnya berbentuk persegi sehingga mereka memiliki juga kubus. Setiap Setiap kelomp kelompok ok dimint dimintaa menguk mengukur ur dus dus kemasa kemasan n atau atau benda benda yang yang mereka bawa, sekurang-k sekurang-kurang urangnya nya satu kelompok lima contoh, contoh, salah satu diantaranya berbentuk kubus. Tiap contoh ditempeli ukuran panjang, lebar dan tinggi. Luas setiap sisi dan jumlah luas selimut balok dan kubus. Setelah selesai mengukur, menghitung dan menandai kemudian secara ber bergi gili lira ran n seti setiap ap kelo kelomp mpok ok menj menjel elas aska kan n di depa depan n kela kelass meng mengen enai ai cara cara menghi menghitun tung g kelili keliling ng bangun bangun datar datar dan cara menghi menghitun tung g luas luas selimu selimutny tnya. a.
Setelah selesai presentasi hasil pekerjaan siswa dimasukkan ke dalam kantong yang telah diberi label nama kelompok kemudian diserahkan dikumpulkan di meja guru untuk dinilai.
5. Tes Kel Kelompok Selanjutnya setiap kelompok diberi tugas mengukur dan menghitung dengan subyek yang berbeda, yaitu: a. Suby Subyek ek
: Lan Lanta tai, i, Dind Dindin ing g, Pla Plafo fond nd dan Pen Penutu utupnya pnya..
b. b. Lokas okasii
: Kela Kelas, s, Mush Mushol ola, a, Perp Perpu ustak takaan, aan, Tempa empatt wud wudlu, lu, Ruang Serbaguna, Gudang, Ruang OSIS, dan UKS.
c. Hasil yang harus dilaporkan adalah:
1) Gamb Gambar ar sket sketsa sa.. 2) Panj Panjan ang g seti setiap ap sisi sisi.. 3) Keli Kelili ling ng set setia iap p subj subjek ek.. 4) Luas Luas seti setiap ap subj subjek ek.. 5) Kebutuhan Kebutuhan barang barang untuk untuk menutu menutup p lantai; lantai; barang untuk untuk menutu menutup p dinding dan Kebutuhan barang untuk menutup plafond.
6. Brai Brains nsto torm rmin ing g Siswa diberi kesempatan melakukan curah gagasan (brainstorming ). ). Dari gagasan-gagasan yang diungkapkan, beberapa point yang tercatat yaitu: a. Pembelajaran waktunya terlalu sempit. b. Soal dan tugas yang harus diselesaikan itu sebenarnya rumit, tetapi
dapat dikerjakan.
c. Menghi Menghitun tung g atau mengukur mengukur barang barang yang yang ada (maksu (maksudny dnyaa kongkrit) kongkrit) walau walaupu pun n deng dengan an satu satuan an terk terkec ecil il sepe seperti rti milim milimite iter, r, tida tidak k terla terlalu lu memusingkan karena barangnya ada. d. Kalau tugas dan soal dilaksanakan secara mengalir diselingi obrolan
dan kegiatan fisik, maka soal menjadi terasa ringan, walaupun jawaban tidak tepat tapi tidak menjadi beban pikiran dan dapat memperbaiki kesalahan dengan segera. e. Seka Sekara rang ng ada ada gamb gambara aran, n, meng mengap apaa kita kita haru haruss meng menget etah ahui ui sesu sesuat atu u karena kita akan melakukan sesuatu. Seperti, untuk apa kita tahu luas atau ukuran suatu ruang atau barang? Karena kita ingin tahu berapa kebutuhan kebutuhan barang untuk ruang atau benda tersebut. Kemarin-kemarin Kemarin-kemarin kita menghitung luas karena ingin tahu luasnya saja. Karena keterbatasan waktu, siswa yang menyampaikan gagasan hanya delapan orang, mewakili enam kelompok.
7. Sesi esi pen penutu utup Kepada siswa dibagikan dibagikan nilai tugas mengukur mengukur dan menghitung menghitung benda berbe berbentu ntuk k balok balok dan kubus. kubus. Beserta Beserta nilai nilai diserah diserahkan kan juga juga uraian uraian materi materi pelajaran untuk lebih diperdalam di rumah. Setelah mendaftar keperluan yang dibutuhkan untuk pembelajaran siklus berikut, siswa bersama-sama membaca do’a akhir majlis, dilanjutkan hamdalah dan diututup dengan salam. 8. Hasil Tes Tugas Tugas yang yang diberi diberikan kan adalah adalah mendes mendeskri kripsi psikan kan bentuk bentuk,, ukuran ukuran elemen dan hasil penghitungan keliling serta luas bidang dan bangun. Siswa Siswa menguk mengukur ur sendir sendirii dimens dimensii benda benda kemudi kemudian an melapo melaporka rkan n hasil hasil
perhitung perhitunganny annya. a. Dengan Dengan terpadunya terpadunya tugas, tugas, diharapkan diharapkan dapat mengetahui mengetahui kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan akurasi ukuran. Walaupun ada ukuran yang diasosiasikan kepada ukuran yang ada (dan ketika dipadukan dengan ukuran yang lain ternyata tidak cocok), umumnya umumnya setiap kelompok berupaya melaksanakan melaksanakan tugas dengan baik. Berikut ini disajikan hasil pengukuran dan penghitungan setiap kelompok Tabel 4. 7 Jumlah Siswa yang Benar dalam mengukur & menghitung No
Subyek
P
L
T
Ke l
Luas
48
-
42
42
1
Alas
48
2
Dinding 1
45
46
38
40
3
Dinding 2
45
47
36
38
4
Selimut
34
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dalam hal mengukur hampir hampir seluruh seluruh siswa benar. Kalaupun Kalaupun terjadi kesalahan, kesalahan, kemungkinan kemungkinan besar karena cara mengukur yang tidak teliti. Frekwensi terendah dalam mengukur adalah 45 orang (93,75%) masih cukup tinggi. Berb Berbed edaa deng dengan an meng menguk ukur ur,, juml jumlah ah sisw siswaa yang yang bena benarr dala dalam m meng menghi hitu tung ng berk berkis isar ar pada pada angk angkaa 34 s.d s.d 42 oran orang, g, khus khusus usny nyaa dala dalam m menghitung luas selimut. Kesalahan terutama dalam mengalikan pecahan yang jumlahnya lebih dari dua decimal. Namun demikian, jumlah 34 siswa masih dinilai baik karena lebih dari 70 % Hasil kerja perorangan ini paralel dengan hasil kerja kelompok. Dalam hal mengukur, frekuensi terendah adalah 7 kelompok (87,50%)
tetapi tetapi dalam dalam hal menghi menghitun tung, g, terutam terutamaa menghi menghitun tung g luas luas selimu selimutt yang yang benar hanya 6 kelompok (75%). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table di bawah Tabel 4. 8 Hasil pengukuran dan penghitungan kelompok No
Subyek
P
L
T
K el
Luas
8
-
8
8
1
Alas
8
2
Di Dinding 1
8
8
8
8
3
Di Dinding 2
7
8
7
7
4
Tutup
7
7
7
5
Selimut
Dala Dalam m
8
6
hal hal
impl implem emen enta tasi si dite ditemu muka kan n
berb berbag agai ai cara cara.. Keti Ketika ka
menghitun menghitung g benda yang dibutuhka dibutuhkan n untuk untuk menutupi menutupi permukaan permukaan hanya satu kelompok yang menghitung dengan prosedur luas permukaan dibagi luas luas benda benda bahan bahan penutu penutup p yaitu yaitu yang yang menghi menghitun tung g kebutu kebutuhan han kerami keramik k untuk kelas. Prosedur yang ditempuh adalah 1) Di ketahui •
•
:
Lantai, persegi panjang
Keramik, Persegi
2) Masalah
Panjang
870 cm
Lebar
690 cm
Panjang sisi
30 cm
:
Menghitung jumlah keramik yang dibutuhkan untuk lantai 3) Penyelesaian
: 870 X 690
=
600.300
=
667 buah
30 X 30
900
Kelompok lain menghitung kebutuhan dengan cara antara lain: a) Meng Menghi hitu tung ng juml jumlah ah kebu kebutu tuha han n bend bendaa per per mete meter; r; kemu kemudi dian an menghitung luas permukaan yang harus ditutup, kemudian luas permu permukaa kaan n dikali dikalikan kan jumlah jumlah kebutu kebutuhan han benda benda permet permeter. er. Yang Yang mene menera rapk pkan an cara cara ini ini anta antara ra lain lain kelo kelomp mpok ok yang yang meng menghi hitu tung ng kebutuhan lantai untuk musholla o
Ukuran
Keramik 20 X 20 cm
1 m2 permukaan butuh 5 X 5 keramik = 25 o
Ukuran lantai Mushola
6 X 7 m = 42 m2
Kebutuhan keramik = 42 X 25 = 1.050 keping b) Menghi Menghitun tung g ukuran ukuran lebar dan panjan panjang g permuk permukaan aan;; menghi menghitun tung g jum jumla lah h bend bendaa untu untuk k meng mengis isii lebar lebar dan dan juml jumlah ah bend bendaa untu untuk k mengisi mengisi panjang, panjang, kemudian kemudian mengalikan mengalikannya, nya, cara ini diterapkan diterapkan oleh kelompok yang mengukur kebutuhan asbes untuk menutup plafond perpustakaan •
Plafond perpustakaan, Panjang 12 m dan lebar 9 m
•
Asbes 6mm, Panjang 240 cm dan lebar 60 cm
•
Panjang Perpustakaan = 5 asbes dan lebar = 15 asbes
•
Kebutuhan asbes untuk perpustakaan adalah 5 X 15 = 75
c) Ada juga juga yang menguku mengukurr dimensi dimensi tetapi tetapi juga juga menghitu menghitung ng benda benda yang yang telah telah menemp menempel el pada pada permuk permukaan aan,, sepert sepertii yang yang dilaku dilakukan kan kelompok yang mengukur kebutuhan porselin penutup bak air data ukuran dan hasil penghitungan ditampilkan dalam tabel di bawah
Tabel 4. 9 Penghitungan kebutuhan Porselin untuk bak air P
L
Alas
70
60
Dinding 1
70
Dinding 2
T
Luas
Porselin
4200
30
70
4900
36
60
70
4200
30
Dinding 3
70
70
4900
36
Dinding 4
60
70
4200
30
Porselin
10
2240
162
10
Jumlah
0 Kesalahan jumlah porselin kemungkinan besar: Porselinnya tidak diukur tetapi ditaksir 10X10 cm, tetapi dimensi bak diukur. Kemudian siswa menghitung jumlah keramik yang menempel pada bak dan ukuran yang 12cm X 12 cm, bukan 10 X 10 cm.
9. Dinamika Pembelajaran
Dalam menggiati pembelajaran pada siklus kedua siswa lebih dinamis bentuk aktivitas selain yang telah diurai pada laporan siklus pertama ditambah dengan keperansertaan yang muncul pada siklus kedua a. Pelak Pelaksa saan anaa aan n tuga tugass mand mandir irii Karena setiap siswa membawa alat dan barang yang diminta, maka seluruh siswa dapat melakukan aktivitas, termasuk dalam hal penyelesaian
tugas tugas masing masing-ma -masin sing, g, yaitu yaitu menguk mengukur ur elemen elemen balok balok dan kubus kubus serta serta menghitungnya keliling dan luasnya. b. Keterli Keterlibata batan n dalam dalam kelomp kelompok ok Kete Keterl rlib ibat atan an
dalam alam
kelom elompo pok k
pada pada
siklu ikluss
kedu keduaa
san sangat gat
berpengaru berpengaruh h terhadap terhadap penyelesaia penyelesaian n masalah. masalah. Dalam penyelesaia penyelesaian n kuis ukuran tanah, karena dianggap siapapun dapat menyelesaikannya, maka setiap siswa mengambil bagian. Empat orang menghitung luas A, B, C dan D. Seorang menjumlahkan setiap pekerjaan yang telah selesai dan seorang lagi menghitung menghitung secara keseluruhan. keseluruhan. Oleh karenanya karenanya pelaksanaan pelaksanaan kuis relative sebentar (walau tidak ditemukan ukuran yang sebenarnya) Dalam pelaksanaan tugas kelompok tidak jauh berbeda. Volume kegiatan yang ditugaskan kepada setiap kelompok diselaraskan dengan jumlah anggota kelompok, oleh karenanya apabila ada yang tidak aktif akan menyebabkan pekerjaan ternbengkalai dan berakibat tidak selesai. 1) Pembag Pembagian ian tugas tugas dalam dalam kerj kerjaa kelompo kelompok k •
1 orang mengukur dan menghitung keramik.
•
2 orang mengukur panjang dinding.
•
1 orang mengukur lebar dinding.
•
dan 2 orang mengukur tinggi dinding.
•
Selanj Selanjutn utnya ya seoran seorang g membac membacaka akan n data data ukuran ukuran,, dua orang orang menghitung dinding seorang menghitung lantai dan plafond, seor seoran ang g
meng engumpu umpulk lkan an
data data
seor seoran ang g
menghitung ulang sebagai perbandingan.
lag lagi
menco encoba ba
•
Kemudi Kemudian an mendis mendiskus kusika ikan n jumlah jumlah kebutu kebutuhan han barang barang untuk untuk menutup lantai, Plafond dan dinding.
2) Aktivi Aktivitas tas disku diskusi si kelomp kelompok ok o
Ketua kelompok langsung menugaskan seorang siswa memimpin diskusi dan ia mengambil mengambil posisi sebagai pencatat.
o
Karena data tersedia maka tidak terjadi perdebatan yang panjang .
o
Selain itu karena ada pembagian tugas kerja maka masingmasing siswa sibuk dengan tugasnya.
o
Perbedaan perhitungan adalah ketika mengubah satuan meter 2 ke cm2 dan sebaliknya.
o
Walaupun masing-masing masing-masing punya pekerjaan tetapi diantara mereka saling bertanya dan memberi informasi mengenai penyelesaian tugasnya.
o
Karena kurangnya masalah yang harus diperdebatkan akhirnya mereka mengisi obrolan dengan hal yang menurut masingmasing kelompok menarik, antara lain masalah film, jenis game, sepak bola, lagu dan gossip, termasuk membicarakan siswa yang ada di kelompok lain.
c. Kebe Kebera rani nian an berb berbic icar araa Karena data dan pengalaman terstruktur siswa cukup banyak, maka siswa memiliki bahan lebih banyak untuk dibicarakan. Selain kekayaan bahan bicara, sejak awal pembelajaran siswa didorong banyak bekerja dan berbi berbicara cara.. Oleh Oleh karena karena itu ketika ketika dimint dimintaa presen presentas tasi, i, setiap setiap kelomp kelompok ok
mendaftar sebagai presenter pertama. Lebih dari itu yang menjadi juru bicara kelompok pun sudah bisa siapa saja. d. Kreativita itas Kreativitas siswa juga tereksplorasi ketika harus mengerjakan tugas. Contoh kreativitas siswa tersebut antara lain: •
Untuk mengukur tinggi dinding dari lantai hingga plafond, siswa menggunakan tiga buah tongkat pramuka yang disambung. Ujung atas menyentuh langit-langit ujung bawahnya digaris pada dinding. Dari Dari garis garis ke lantai lantai diukur diukur dengan dengan meteran meteran/mi /mistar star,, kemudi kemudian an panjang tongkat diukur.
•
Untuk Untuk memenu memenuhi hi media media belaja belajarr berben berbentuk tuk kubus, kubus, karena karena tidak tidak memb membaw awaa kemu kemudi dian an mend mendad adak ak memb membua uatt kubu kubuss deng dengan an cara cara memodifikasi kemasan yang ada.
•
Dila Dilaku kuka kann nnya ya cara cara meng menghi hitu tung ng tida tidak k sepe seperti rti pros prosed edur ur yang yang diperoleh dalam proses pembelajaran.
e. Efisiensi Dalam Dalam proses proses penguk pengukura uran, n, ada dua dua kelomp kelompok ok yang yang menguk mengukur ur panjang dan lebar lantai secara khusus. Salah satu kelompok menganggap ukuran plafond sama dengan lantai. Tetapi satu kelompok lagi bersusah payah mengukur panjang dan lebar langit-langit. Empat kelompok lainnya cukup mengukur dinding, kemudian menghitung lantai dari data ukuran alas kedua dinding. f. Kebersamaan Pembel Pembelajar ajaran an kontek kontekstu stual al memerl memerluka ukan n media media pembel pembelajar ajaran an yang beragam. Pada awal kegiatan masing-masing kelompok menjaga
kekayaan masing-masing, tetapi setelah semua terlibat dalam proses pembe pembelaj lajaran aran barang barang-ba -baran rang g tersebu tersebutt seakan seakan-ak -akan an menjad menjadii milik milik bersama. g. Kemau Kemauan an mela melaks ksan anak akan an tuga tugass Walaupun setiap siswa dan kelompok sangat senang mendapat nila nilaii ting tinggi gi,, akan akan teta tetapi pi merek merekaa lebi lebih h bang bangga ga deng dengan an apa apa yang yang dilakukannya. Bahkan ketika ada kesalahan dalam pelaksanaan tugas mereka memiliki alasan-alasan sebagai pembenaran atas kesalahannya. Ketika diberikan tugas individual, walaupun dikerjakan dalam kelompok tetapi mereka melakukan pekerjaannya sendiri-sendiri. Bila pikiran benar-benar mandeg mereka bertanya kepada temannya, baik satu kelompok atau kelompok lain. 10. Refleksi Refleksi dan revisi revisi a. Refleksi Hasil observasi observasi dan analisis analisis selama dan setelah setelah tindakan tindakan kelas siklus kedua, diperoleh kesimpulan antara lain: •
Siswa Siswa mulai mulai terbia terbiasa sa dengan dengan model model belaja belajarr berkel berkelomp ompok ok dan partisipatif.
•
Siswa mau bereksplorasi menemukan data sebagai bahan untuk menyelesaikan persoalan matematika.
•
Sisw Siswaa lebi lebih h terb terbuk ukaa deng dengan an kead keadaa aann nnya ya,, bila bila tida tidak k faha faham m mengenai sesuatu langsung bertanya.
•
Siswa semakin berani tampil secara otentik.
•
Siswa Siswa masih masih harus harus mengas mengasah ah keteli ketelitian tian dan kecerm kecermatan atan dalam dalam operasional perkalian dan pembagian bilangan pecahan.
b. b. Revi Revisi si dan dan Ren Renca cana na aks aksii •
Melanjutkan Melanjutkan proses pembelajaran pembelajaran yang dinamis dinamis dan partisipatif partisipatif dengan menyajikan materi yang lebih akrab dengan kehidupan.
•
Meni Mening ngka katk tkan an pors porsii per perk kalia alian, n,
lati latiha han n
pem pembagi bagian an,,
yang yang memi memili liki ki unsu unsurr
pema peman ngkat gkatan an
dan
akar akar
Oper Operas asii sehin ehingg ggaa
penyelesaian masalah bangun ruang •
Program Program siklus siklus berikutnya berikutnya diskenario diskenario lebih memberi ruang dan peluang bagi siswa dalam mengembangkan gagasannya
•
Membekali siswa dengan informasi mengenai materi yang akan diajarkan pada siklus berikutnya
D. Penjel Penjelasa asan n Siklus Siklus Ketiga Ketiga
1. Pembukaan Pembel Pembelaja ajaran ran dimula dimulaii dengan dengan membac membacaa basma basmalah lah bersam bersama-s a-sama ama.. Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing lalu mengeluarkan media pembelajaran, yaitu: kertas HVS ukuran A4 dan Sedotan limun satu orang tiga batan batang. g. Setela Setelah h memeri memeriksa ksa bahan bahan media media pembel pembelajar ajaran an dilaku dilakukan kan resita resitasi si hingga pembukaan selesai selama 5 menit.
2. Kuis Kuis matem atemat atik ik Kepada tiap kelompok dibagikan lembar masalah matematika untuk diselesaikan paling lama tiga menit.
Di bawah ini ada dua buah segitiga siku-siku dan empat buah empat persegi panjang yang ditumpuk. Hitunglah, berapa luas seluruhnya!
4 0
2 0 2 0 2 0
40
20
100
Dalam Dalam wakt waktu u kuran kurang g dari dari satu satu meni menit, t, semu semuaa kelo kelomp mpok ok sele selesa saii menghitung dengan prosedur: ½ X 160 X100 = 8.000 Selanj Selanjutn utnya ya siswa siswa dimint dimintaa mengg menggunt unting ing bidang bidang-bi -bidan dang g terseb tersebut ut kemudian ditumpuk dengan susunan yang berbeda. Setelah dipotong siswa merakit kembali segitiga dan hasilnya seperti di bawah ini
6 0
2 0 2 0
40
20
20
20
60
Dengan Dengan kenyat kenyataan aan sepert sepertii di atas akhirn akhirnya ya siswa siswa menghi menghitun tung g satu satu persatu, yaitu:
Segitiga Besar
½ X 60 X 100 =
3.000
Segitiga Kecil
½ X 40 X 60 60 =
1.200
Persegi panjang1
20 X 60 =
1.200
Persegi Panjang2
20 X 60 =
1.200
Persegi Panjang3
20 X 40 =
800
Persegi
20 X 20 =
400
Jumlah seluruhnya
7.800.
Selanjutnya semua siswa diminta membuat segitiga dengan tiga batang sedotan limun. Kemudian salah seorang anggota kelompok diminta mengukur panjang sedotan, seorang menghitung keliling dan seorang menghitung luas segitiga tersebut.
Dua orang anggota kelompok lainnya mendapat tugas lebih sulit, yaitu bek beker erja jasa sama ma meng mengga gabu bung ngka kan n sedo sedota tan n limu limun n menj menjad adii enam enam kemu kemudi dian an membuat empat buah segitiga yang ukurannya sama dengan segitiga yang tadi dibuat. Mula-mu Mula-mula la dalam dalam tiap kelomp kelompok ok hanya hanya dua orang orang yang yang berusa berusaha ha memproduksi empat buah segitiga. Setelah anggota yang ditugasi menghitung segitiga kertas dan segitiga sedotan limun selesai, jadi enam orang yang ikut berfikir mengenai proses melahirkan empat buah segitiga dengan enam batang sedotan limun.
Wala Wa laup upun un cuku cukup p lama lama wakt waktun unya ya,, yait yaitu u hamp hampir ir sepu sepulu luh h meni menit, t, akhirnya ada kelompok yang bertiak. Slanker please, slanker peace, beres! Semu Semuaa siswa iswa meli melih hat ke arah arah kelo kelom mpok pok ters terseb ebut ut,, dua dua oran rang memegangi sedotan limun dan anggota lainnya menari-nari.
Tugas terakhir adalah menghitung luas keempat segitiga tersebut.
3. Resitasi Memasuki menit ke dua puluh satu siswa diminta membuka lembaran materi materi yang yang telah telah diberik diberikan an pada pada siklus siklus kedua. kedua. Sement Sementara ara guru/p guru/pene eneliti liti memasang gambar prisma dan limas di sebelah kiri dan kanan papan tulis. Salah satu kelompok diminta menjelaskan teori mengenai limas dan satu lagi diminta bersiap-siap menerangkan prisma. Kelompo Kelompok k pertam pertamaa menjela menjelaska skan n limas limas sambil sambil membua membuatt skets sketsaa di papan tulis. Uraiannya Uraiannya meliputi meliputi pengertian pengertian limas sebagai sebagai bangun bangun ruang yang terdiri dari alas berbentuk segitiga, segi empat dan segi lainnya dengan sisi tegak tegak berben berbentuk tuk segiti segitiga ga sebany sebanyak ak jumlah jumlah sisi sisi alas. alas. Jika Jika alasny alasnyaa segi segi tiga tiga sepe sepert rtii sedo sedota tan n limu limun n tadi tadi maka maka sisi sisi tega tegakn knya ya ada ada tiga tiga yang yang sama sama dan dan sebangun. Jika alasnya segi empat maka sisi tegaknya empat buah segitiga. Jika alasnya segi lima sisi tegaknya lima segitiga dan seterusnya.
Setelah kedua kelompok menjelaskan limas dan prisma, kepada siswa dari kelompok lain diminta tanggapannya. Proses tanya jawab antara sesama siswa dan antara siswa dengan guru berlangsung sepuluh menit. Ketika tidak ada lagi siswa yang bertanya maka penyajian teori dinilai cukup. Siswa diminta menyebutkan benda-benda yang berbentuk limas dan prisma. Jawabannya hanya dua, untuk limas contohnya Pyramid dan contoh prisma atap rumah.
4. Inquiri Penj Penjel elas asan an dise diseli ling ng tany tanyaa jawa jawab b meng mengen enai ai lima limass dan dan pris prisma ma berlangsung selama 10 menit. Selanjutnya siswa dipersilahkan ke luar kelas sambil membawa alat tulis dan alat ukur untuk mencari benda atau apa saja yang yang berb berben entu tuk k lima limass atau atau pris prisma ma.. Apab Apabil ilaa mung mungki kin n memb membaw awaa baran barang g tersebut. Sepuluh menit berlalu, siswa kembali ke ruang kelas membawa barang baik kecil maupun maupun besar, besar, dan catatan hasil pengamatan. pengamatan. Barang-barang Barang-barang yang dibawa ke kelas antara lain a. Berbent Berbentuk uk Lima Limass beralas beralas perseg persegii panjan panjang g •
Kayu aksesoris tiang pegangan tangga ( handrail ). ).
•
Plastik penutup lampu sign.
•
Melamic tutup kemasan bedak.
•
Kue bugis.
•
Katimus dan Kue wajit.
b. Berbent Berbentuk uk Lima Limass berala beralass segit segitiga iga
•
Alat Pijit.
•
Dudukan bendera kecil..
•
Gantungan kunci & Liontin plastic.
•
Bacang & Permen coklat.
c. Berb Berben entu tuk k Pris Prisma ma seg segit itig igaa •
Papan tanjakan (untuk menaikan motor).
•
Wuwung.
•
Plastik tutup tempat sampah.
•
Potongan kayu list plafond.
•
Coklat Tobleron & Kue ladu.
d. Berb Berben entu tuk k Prism Prismaa trapezi trapezium um •
Dudukan tiang bendera.
•
Kotak surat.
•
Dudukan vandal.
•
Box lampu sorot.
•
Box Lampu neon.
•
Box Speaker.
•
Dus kemasan kue donat
BarangBarang-bar barang ang tersebu tersebutt diambi diambill dari dari gudang gudang sekola sekolah h dan ada yang yang dibeli dibeli di pasar pasar (Sekol (Sekolah ah berdam berdampin pingan gan dengan dengan pasar) pasar).. Selain Selain barak barak yang yang dibawa ke kelas ada bangun ruang yang dilihat kemudian dilaporkan secara tertulis yaitu: Limas, tugu, penutup pilar pagar sekolah, hiasan pintu panil, kubah mesjid, penutup ujung bubung atap kantor pos, dll
Prisma, atap sekolah, tenda pedagang baso, tangga sekolah, dudukan tiang ring basket, tutup mesin tik.
5. Brai Brains nsto torm rmin ing g Barang-barang tersebut di pajang di meja yang disediakan di dekat pap papan an tuli tuliss. ber berke kelo lomp mpok ok..
Sis Siswa Sete Setela lah h
sela selanj nju utny tnya dudu duduk k
dimin iminta ta rapi rapih h
dudu duduk k
sisw siswaa
dber dberii
sepe sepert rtii
bias biasa, a,
tida tidak k
kese kesemp mpat atan an
untu untuk k
menyampaikan kesan berkaitan dengan apa yang telah dilakukan dan apa yang telah ditemukan. Curah gagasan kali ini lebih banyak partisipannya, ada yang menarik pada sesi ini, yaitu siswa yang biasa banyak bicara tidak memberikan kesa kesan, n, teta tetapi pi meny menyim imak ak deng dengan an seks seksam ama. a. Mung Mungki kin n sisw siswaa ini ini memb member er kesempatan kepada temannya agar semua punya kesempatan. Ada dua puluh delapan siswa yang menyampaikan gagasannnya. Beberapa gagasan siswa yang dianggap penting untuk dicatat adalah: a. Contoh Contoh limas limas dan prisma prisma sebenar sebenarnya nya sangat sangat banyak banyak diguna digunakan kan dalam dalam benda-benda kebutuhan sehari-hari, tetapi dalam belajar matematika contohnya contohnya selalu itu-itu itu-itu saja sehingga sehingga tidak menarik. Seharusnya Seharusnya tiap materi pelajaran memberikan contoh yang nyata dan dapat dilihat. b. b. Bela Belaja jarr kelom elompo pok k leb lebih cep cepat meng menger erti ti kare karena na pada ada saat saat guru uru menerangkan ada enam siswa yang memperhatikan. Bila seorang tidak faham faham seba sebagi gian an maka maka sisw siswaa lain lain dapa dapatt menj menjel elas aska kann nnya ya.. Tida Tidak k mungkin enam orang seragam yang tidak mengertinya. 6. Test 1) Hitung Hitung luas luas selim selimut ut lima limass ini! ini! 16 cm
24 cm
2) Hitung Hitung luas luas selim selimut ut pris prisma ma ini! ini!
15 cm
8 cm 18 cm
7. Hasil tes
Tabel: 4. 10 Nilai tes per butir soal Soal No. 1
Nilai
50
Soal No. 2
F
%
F
%
23
47,92%
19
39,58%
14
29,17%
15
31,25%
45 40
18
37,50%
15 10
7
14,58%
Tabel: 4. 11 Perbandingan Nilai soal nomor 1, soal nomor 2 dan jumlah nilai
Uraian
Soal No. 1 Nilai
%
Soal No. 2 Nilai
%
Jumlah Nilai Nilai
%
Nilai tertinggi
50
100%
50
100%
100
100%
Nilai Terendah
10
20%
15
30%
25
25%
40,42
80,83%
37,60
75,21%
78,02
78,02%
Nilai Rata-rata
Jumlah siswa yang berhasil meraih nilai 35 untuk soal nomor 1 ada 41 orang (85,42%), sedangkan soal nomor 2 ada 33 siswa (68,75%). Adapun siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas untuk soal nomor 1 dan 2 ada 33 orang (68,75%). Angka tersebut masih belum belum sesuai harapan, yaitu minimum 85%. Namun demikian, demikian, nilai rata-rata rata-rata setiap butir soal dan nilai kumulatif kumulatif di atas 65 dan tidak ada siswa yang mendapat nilai nol. Dalam Dalam menghi menghitun tung g luas luas perseg persegii dan perseg persegii panjan panjang g semua semua siswa siswa dapat menyelesaikannya dengan baik, tetapi dalam menghitung luas segitiga masih asih ada ada yan yang sala salah. h. Kesa Kesala laha han n siswa iswa pada ada soal soal nomor omor 1 adal adalah ah mengan mengangga ggap p tinggi tinggi limas limas (16 cm) adalah adalah tinggi tinggi segiti segitiga ga selimu selimutt limas. limas. Sedangkan kesalahan pada nomor 2 adalah menentukan ukuran tinggi segitiga =
2
2
luas segitiga pun menjadi salah. 18 akibatnya - 15 Kesala Kesalahan han siswa siswa lainny lainnyaa adalah adalah terges tergesa-ge a-gesa sa dalam dalam menghi menghitun tung g
selimu selimut. t. Dalam Dalam menjawa menjawab b soal soal nomor nomor 1, menghi menghitun tung g luas luas selimu selimutt hanya hanya menjum menjumlah lahkan kan luas luas alas alas dengan dengan sebuah sebuah sisi sisi segiti segitiga. ga. Pada Pada soal soal 2 hanya hanya menjumlahkan luas alas dengan sebuah segitiga dan sebuah persegi panjang. 8. Jawaban tes
Dua orang siswa yang benar semuanya diminta mengerjakan di papan tulis, masing-masing satu soal. 16 cm
a. Peny Penyel eles esai aian an soa soall nomo nomorr 1
24 cm
Diketahui: Sisi Sisi alas lima limass = 24 cm Tingg inggii lim limas = 16 cm Alas segitiga = ½ X 24 Hypotenusa =
= 12 cm
2+ 2 16 =
12
144 + 256 =
=
400 = 20
=
Luas segitiga segitiga = ½ X 24 X 20 = 240 cm2 Luas dinding dinding = 4 X 240 cm2 = 960 cm2 Luas alas
= 242
= 576 cm2
Luas uas Se Selimu limutt = 57 576 + 960
= 1. 1.536 536 cm cm2
b. Penye Penyeles lesaia aian n soal soal nomor nomor 2 15 cm
Diketahui: Panj Panjan ang g ala alass pri prism smaa
= 18 18 cm
Lebar alas prisma
= 8 cm 8 cm
Hypotenusa
= 15 cm
18 cm
Alas siku-si siku-siku ku = ½ X 18 = 9 cm
Tinggi segitiga (t) 152
= t2 – 92
t2
= 152 – 92
t
=
= 225 – 91
144 = 12
Keliling Segitiga
= 18 + (2 X 15)
= 48
Luas Segitiga
= ½ X 18 X 12
= 108
Luas dinding miring = 15 X 8
= 120
Luas alas
= 144
= 18 X 8
Luas Luas sel selim imut ut Pri Prism smaa = 114 114 + (2 (2 X12 X120) 0) + (2 X 54) 54) = 600 600
Sebe Sebena narn rnya ya ada ada juga juga sisw siswaa yang yang meng menghi hitu tung ng seli selimu mutt deng dengan an mengalikan mengalikan keliling segitiga dengan lebar persegi persegi panjang panjang ditambah ditambah dua kali luas luas dindin dinding g segiti segitiga, ga, yait yaitu u LS = (2 X 108) 108) + (8 X 48) 48) = 600
9. Dinamika Pembelajaran
a. Pelak Pelaksa saan anaa aan n tuga tugass mand mandir irii Pengal Pengalama aman n dua siklus siklus sebelu sebelumny mnyaa telah telah semaki semakin n mendor mendoron ong g siswa lebih siap dalam melaksanakan tugas perorangan. Persaingan bukan saja antara satu kelompok dengan kelompok lainnya tetapi juga diantara sesama sesama anggota anggota kelompok. kelompok. Pada siklus ketiga tidak ada satu orang siswa pun pun yang yang mau berpan berpangku gku tangan tangan.. Ketika Ketika dituga ditugaska skan n mencari mencari benda benda berbentuk limas dan prisma, siswa yang malas mencari, pergi ke pasar membeli makanan dan benda souvenir/ cenderamata cenderamata yang memiliki bangun ruang ruang limas limas dan prisma prisma.. Dengan Dengan kesung kesungguh guhan an pencari pencarian an siswa, siswa, maka maka penemuan benda/barang yang berbentuk limas dan prisma menjadi banyak dan beragam fungsinya. b. Keterli Keterlibata batan n dalam dalam kelomp kelompok ok Keterlibatan dalam kelompok pada siklus ketiga tidak sekuat pada siklus kedua karena pada siklus ketiga ini orientasi pembelajaran kembali
kea rah pengua penguatan tan kompet kompetens ensii indivi individua dual. l. Akan Akan tetapi tetapi pada pada saat saat kerja kerja kelompok semua terlibat c. Kebe Kebera rani nian an berb berbic icar araa Pengalaman dua siklus terdahulu bukan saja meningkat keberanian untuk berpendapat, tetapi mendorong siswa menyiapkan apa yang akan disamp disampaik aikan. an. Pernya Pernyataan taan dan pertan pertanyaa yaan n siswa siswa Nampak Nampak lebih lebih terarah terarah seperti yang telah disiapkanb sebelumnya. Akan tetapi deviasi dan distorsi tetap tetap ada, ada, antara antara lain lain celetu celetukan kan-cel -celetu etukan kan spont spontan an yang yang secara secara tidak tidak langsung menghangatkan suasana
d. Krea reativitas Mungkin karena tahu akan ada perhitungan yang menggunakan teorema pitagoras, ada siswa yang berinisiatif membawa tabel kuadrat yang yang telah telah dipi dipilah lah menu menuru rutt angk angkaa bela belaka kang ngny nya. a. Enta Entah h siap siapaa yang yang membawa, yang jelas pada setiap meja ada tabel kuadrat yang dicatat memanjang.
Tabel 4.12 Daftar hasil kuadrat menurut angka terakhir 0&5 10 20 30 40 50 60 70 80 90
O 100 400 900 1.600 2.500 3.600 4.900 6.400 8.100
1&9 1 9 11 19 21 29 31 39 41
1 1 81 121 361 441 841 961 1.521 1.681
2&8 2 8 12 18 22 28 32 38 42
4 4 64 144 324 484 784 1.024 1.444 1.764
4&6 4 6 14 16 24 26 34 36 44
6 16 36 196 256 576 676 1.156 1.296 1.936
3&7
9
3 7 13 17 23 27 33 37 43
9 49 169 289 529 729 1.089 1.369 1.849
100 110 120 130 140 150 160 170 180 190
10.000 12.100 14.400 16.900 19.600 22.500 25.600 28.900 32.400 36.100
5 15 25 35 45 55 65 75 85 95 105 115 125 135 145 155 165 175 185 195
25 225 625 1.225 2.025 3.025 4.225 5.625 7.225 9.025 11.025 13.225 15.625 18.225 21.025 24.025 27.225 30.625 34.225 38.025
49 51 59 61 69 71 81 79 89 91 99 101 109 111 119 121 129 131 139 141 149 151 159 161 169 171 179 181 189 191 199
2.401 2.601 3.481 3.721 4.761 5.041 6.561 6.241 7.921 8.281 9.801 10.201 11.881 12.321 14.161 14.641 16.641 17.161 19.321 19.881 22.201 22.801 25.281 25.921 28.561 29.241 32.041 32.761 35.721 36.481 39.601
48 52 58 62 68 72 78 82 88 92 98 102 108 112 118 122 128 132 138 142 148 152 158 162 172 178 182 188 192 198
2.304 2.704 3.364 3.844 4.624 5.184 6.084 6.724 7.744 8.464 9.604 10.404 11.664 12.544 13.924 14.884 16.384 17.424 19.044 20.164 21.904 23.104 24.964 26.244 29.584 31.684 33.124 35.344 36.864 39.204
46 54 56 64 66 74 76 84 86 94 96 104 106 114 116 124 126 134 136 144 146 154 156 164 166 168 174 176 184 186 194
2.116 2.916 3.136 4.096 4.356 5.476 5.776 7.056 7.396 8.836 9.216 10.816 11.236 12.996 13.456 15.376 15.876 17.956 18.496 20.736 21.316 23.716 24.336 26.896 27.556 28.224 30.276 30.976 33.856 34.596 37.636
196
38.416
47 53 57 63 67 73 77 83 87 93 97 103 107 113 117 123 127 133 137 143 147 153 157 163 167 173 177 183 187 193 197
2.209 2.809 3.249 3.969 4.489 5.329 5.929 6.889 7.569 8.649 9.409 10.609 11.449 12.769 13.689 15.129 16.129 17.689 18.769 20.449 21.609 23.409 24.649 26.569 27.889 29.929 31.329 33.489 34.969 37.249 38.809
E. Post Test 1. Soal te tes Jadwal pembelajaran matematika dalam satu minggu adalah 4 jam pelajaran, dibagi dua hari, satu hari 2 jam. Alokasi waktu untuk materi Balok, Kubus, Limas dan Prisma adalah 8 jam pelajaran. Setiap siklus menghabiskan wakt waktu u 2 jam jam jadi jadi sikl siklus us 1 samp sampai ai deng dengan an 3 meng mengha habi bisk skan an wakt waktu u 6 jam jam pelajaran. Oleh karena itu post test dilaksanakan pada waktu tersendiri. Jumlah soal yang diberikan dalam post test sebanyak empat butir soal. Soal tersebut berkaitan dengan materi yang telah dipelajari, yaitu:
•
Nomor 1 mengenai Kubus dan Balok
•
Nomor 2 mengenai Balok dan Limas
•
Nomor 3 mengenai Prisma dan
•
Nomor 4 mengenai Balok, Limas dan Prisma.
2. Hasil Po Postes Hasil Hasil post post test test menunj menunjukk ukkan an hasil hasil yang yang mengge menggembi mbirak rakan, an, karena karena sebagian besar siswa menunjukkan peningkatan secara signifikan. Walaupun yang meraih nilai 100 hanya seorang, tetapi yang mendapat nilai 80 -99 cukup ban banya yak k yait yaitu u 31 sisw siswaa (64, (64,58 58%) %).. Rinc Rincia iann nnya: ya: 90-9 90-99 9 ada ada 17 dan dan 80-8 80-89 9 sebanyak 14 siswa. Sedangkan yang mendapat nilai 70-79 sebanyak 5 orang (10,42%) dan yang memperoleh nilai 60-69 ada 3 orang (6,25%). Adapun sisw siswaa yang yang nilai nilainy nyaa di bawa bawah h 60 hany hanyaa 8 oran orang g (16, (16,67 67%) %) deng dengan an nila nilaii terendah 35 (1 orang). Siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas memang belum mencapai 85 %, baru 37 orang atau 77,08%. Angg Anggka ka ters terseb ebut ut masi masih h kuran kurang g 8 pers persen en dari dari stan standa darr ketu ketunt ntas asan an nasional. Namun demikian, walaupun belum dapat dinyatakan tuntas, tetapi telah terjadi peningkatan kemampuan yang signifikan. Peningkatan tersebut baik dalam hal rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel-tabel pada halaman berikut. Tabel 4.13 Perolehan nilai kumulatif Post test Nilai
F
%
100
1
2,08%
99
4
8,33%
98
5
10,42%
94
2
4,17%
93
6
12,50%
88
6
12,50%
83
1
2,08%
82
7
14,58%
77
1
2,08%
75
1
2,08%
73
1
2,08%
71
1
2,08%
61
2
4,17%
60
1
2,08%
58
2
4,17%
57
1
2,08%
50
1
2,08%
49
1
2,08%
44
1
2,08%
37
1
2,08%
35
1
2,08%
Jumlah
48
100,00%
Tabel 4.14 Perolehan nilai Post test per butir soal NO
L/ P
No 1
No 2
No 3
No 4
Jumlah
P ra
Naik
1
L
25
25
25
25
100
80
20
2
L
25
25
25
24
99
80
19
3
P
25
25
25
24
99
80
19
4
L
25
25
25
24
99
80
19
5
L
25
25
25
24
99
80
19
6
L
25
25
25
23
98
60
38
7
L
25
25
25
23
98
65
33
8
P
25
25
25
23
98
65
33
9
P
25
25
25
23
98
65
33
10
P
25
25
25
23
98
65
33
11
P
20
25
25
24
94
35
59
12
P
20
25
25
24
94
45
49
13
L
25
25
20
23
93
50
43
14
L
20
25
25
23
93
65
28
15
P
20
25
25
23
93
65
28
16
P
20
25
25
23
93
65
28
17
P
20
25
25
23
93
50
43
18
P
20
25
25
23
93
45
48
19
L
20
20
25
23
88
45
43
20
L
20
25
20
23
88
45
43
21
P
20
20
25
23
88
65
23
22
P
20
20
25
23
88
65
23
23
P
20
20
25
23
88
50
38
24
P
20
20
25
23
88
65
23
25
P
20
25
25
13
83
15
68
26
L
20
20
20
22
82
45
37
27
L
20
20
20
22
82
50
32
L/ P
No 1
No 2
No 3
No 4
28
L
15
20
25
22
82
65
17
29
P
20
20
20
22
82
35
42
30
P
20
20
20
22
82
50
49
31
P
15
20
25
22
82
65
47
32
P
20
20
20
22
82
40
55
33
L
20
20
25
14
79
30
49
34
P
20
25
10
22
77
30
47
NO
Jumlah
P ra
Naik
35
L
15
20
25
15
75
20
55
36
P
20
20
25
8
73
30
43
37
L
20
20
10
21
71
35
36
38
L
20
20
-
21
61
35
26
39
L
15
20
20
6
61
20
41
40
L
20
25
-
15
60
30
30
41
P
15
20
10
13
58
20
38
42
P
20
15
10
13
58
30
28
43
P
20
20
10
7
57
15
42
44
P
15
20
-
15
50
40
10
45
P
15
20
-
14
49
20
29
46
P
20
20
-
4
44
20
24
47
L
15
15
-
7
37
15
22
48
P
15
15
-
5
35
10
25
Jumlah
970
1.055
910
927
3.862
2.240
1.622
Rata-rata
20,21
21,98
18,96
19,31
80,46
46,67
33,79
3. Pengua Penguasaa saan n Materi Materi dan dan impl impleme ementas ntasii Soal post tes ada empat, setiap soal dibagi menjadi dua bagian yaitu prosedur penyelesaian masalah matematika dan proses penerapannya dalam keghidupa keghidupa sehari-hari. sehari-hari. Penggunaan Penggunaan rumus-rumu rumus-rumuss dalam penyelesaia penyelesaian n soal nomor 1, 2 dan 3 diberi nilai 15 dan penerapannya diberi nilai 10 sehingga jumlahnya 25. Khusus soal nomor empat, pemakaian prosedur matematika mendapat nilai 20 dan penerapan dalam keseharian diberi nilai 5. Penggunaan teor teorii juga juga dibe diberi ri bagi bagi lagi lagi menj menjad adii tiga tiga bagi bagian an yait yaitu u pene penemu muan an data data pendukung, misalnya: panjang, lebar, alas, tinggi, dan garis miring diberi nilai 5; menghitung keliling 5 dan menghitung luas 5 jadi jumlahnya 15. Pemahaman siswa mengenai materi pelajaran bangun ruang, kubus, bal balok ok,, lima limass dan dan pris prisma ma seca secara ra umum umum telah telah terk terkua uasa sai. i. Pros Prosed edur ur yang yang
diguna digunakan kan untuk untuk keempa keempatt soal soal benar benar semuan semuanya. ya.bah bahwa wa hasiln hasilnya ya ada yang yang salah, dikarenakan siswa salah menafsirkan data. Untuk soal nomor 1 mengenai kubus & balok dan nomor 2, tentang prisma, seluruh siswa dapat menghitung keliling dan luas permukaan/selimut deng dengan an tepat tepat.. Kesa Kesala laha han n apli aplika kasi si terj terjad adii kare karena na kuran kurang g cerma cermatt dala dalam m memahami perintah. a. Kesalahan penyelesaian soal nomor 1 •
Menjumlahk Menjumlahkan an seluruh seluruh permukaan/ permukaan/selimu selimutt tahap 1 (balok) (balok) dan tahap 2 (kubus) kemudian dibagi luas keramik.
•
Permukaan/selimut balok tahap 1 dikurangi bagian yang berimpit dengan dengan tanah tanah tetapi tetapi tidak tidak dikura dikurangi ngi permuk permukaan aan yang yang berimp berimpit it dengan kubus.
•
Permukaan balok dikurangi bagian yang berimpit dengan tanah dan kubus kubus tahap tahap 2, tetapi tetapi selimu selimutt kubus kubus tidak tidak dikura dikurangi ngi oleh oleh bagian yang berimpit dengan balok.
b. Kesalah Kesalahan an penyel penyelesa esaian ian soal soal nomor nomor 2 hanya hanya satu, satu, kebut kebutuha uhan n papan papan tidak dikurangi luas permukaan yang berimpit dengan tanah. c. Kesal Kesalah ahan an peny penyele elesa saia ian n soal soal nomo nomorr 3. Sama Sama deng dengan an nomo nomorr 2,
kesalahan kesalahan dalam menyelesaikan menyelesaikan nomor 3 seragam seragam yaitu mempersepsi mempersepsi tinggi puncak limas (tenda) 6 m, tidak dikurangi oleh tinggi tiang sehingga hypotenusanya akar 36 + 16. Akibatnya salah menghitung luas selimut dan jumlah kain menjadi lebih banyak. d. Kesalahan penyelesaian soal nomor 4 •
Luas permukaan benteng tidak dikurangi lebar pilar.
Luas Luas selimu selimutt pilar pilar tidak tidak dikura dikurangi ngi bagian bagian yang yang berimp berimpit it
•
dengan benteng. Seca Secara ra lebi lebih h rinc rincii nila nilaii pene penera rapa pan n kont kontek ekss seti setiap ap buti butirr soal soal dipresentasikan sebagai berikut. Tabel 4.15 Perolehan nilai penerapan per butir soal NO
L/P
No 1
no 2
No 3
No 4
Jumlah
1
L
10
10
10
5
35
2
L
10
10
10
4
34
3
P
10
10
10
4
34
4
L
10
10
10
4
34
5
L
10
10
10
4
34
6
L
10
10
10
3
33
7
L
10
10
10
3
33
NO
L/P
No 1
no 2
No 3
No 4
8
P
10
10
10
3
33
9
P
10
10
10
3
33
10
P
10
10
10
3
33
11
P
5
10
10
4
29
12
P
5
10
10
4
29
13
L
10
10
5
3
28
14
L
5
10
10
3
28
15
P
5
10
10
3
28
16
P
5
10
10
3
28
17
P
5
10
10
3
28
18
P
5
10
10
3
28
19
L
5
5
10
3
23
20
L
5
10
5
3
23
21
P
5
5
10
3
23
22
P
5
5
10
3
23
Jumlah
23
P
5
5
10
3
23
24
P
5
5
10
3
23
25
P
5
10
10
2
27
26
L
5
5
5
2
17
27
L
5
5
5
2
17
28
L
-
5
10
2
17
NO
L/P
No 1
no 2
No 3
No 4
29
P
5
5
5
2
17
30
P
5
5
5
2
17
31
P
-
5
10
2
17
32
P
5
5
5
2
17
33
L
5
5
10
3
23
34
P
5
10
-
2
17
35
L
-
5
10
2
17
36
P
5
5
10
3
23
37
L
5
5
-
1
11
38
L
5
5
-
1
11
39
L
-
5
5
1
11
40
L
5
10
-
2
17
41
P
-
5
-
1
6
42
P
5
-
-
1
6
43
P
5
5
-
2
12
44
P
-
5
-
1
6
45
P
-
5
-
1
6
46
P
5
5
-
1
11
47
L
-
-
-
2
2
48
P
-
-
-
-
-
Jumlah
250
335
320
120
1.025
Rata-2
5,21
6,98
6,67
3
21,35
Tabel 4.16 Rekapitulasi nilai penerapan per butir soal
Jumlah
Nilai 10 5 4 3 2 1 O
No 1 11 28
No 2 22 23
No 3 28 8
9
3
12
No 4 1 6 19 13 8 1
F. Pembah Pembahasa asan n dan Pengam Pengambil bilan an keputu keputusan san
1 Ketu Ketunt ntas asan an Bela Belaja jar r Didasarkan atas hasil tes prasyarat, kuis, tugas kelompok, pos tes dan dan
peny penyel eles esai aian an
pen penin ingk gkat atan an
soal soal-s -soa oall
kema kemam mpuan puan
sela selama ma sis siswa
pros proses es dalam alam
pemb pembel elaj ajar aran an,, meny enyeles elesai aika kan n
terj terjad adii masal asalah ah
matematika. Demikian juga halnya dengan ketuntasan belajar. Merujuk kepada tabel 4. 14 di atas, maka diperoleh data bahwa kenaik kenaikan an nilai nilai seluru seluruh h siswa siswa sebesar sebesar 1.622, 1.622, yaitu yaitu dari dari 2.240 2.240 nilai nilai tes prasyarat menjadi 3.862 nilai pos tes. Bila dirata-ratakan, kenaikan per siswa adalah 33,79, yaitu dari 46,67 menjadi 80,46. Hal ini berpengaruh langsung terhadap nilai terendah dan tertinggi. Nilai terendah naik dari 10 menjadi menjadi 35 dan tertinggi tertinggi dari 80 menjadi 100. Adapun nilai rata-rata naik dari 46,67 manjadi 80,46. Kare Karena na nila nilaii terti terting ngii 100 100 maka maka yang yang berp berpel elua uang ng meng mengal alam amii kenaikan berlipat-lipat adalah siswa yang memperoleh nilai rendah pada tes prasyarat, yaitu yang nilainya 10 sampai dengan 50. Adapun yang nilainya lebih dari 50 hanya akan naik kurang dari 50. Kenaikan tertinggi, yaitu 68, diraih oleh siswa yang pada tes prasyarat hanya mendapat nilai
15 dan dan pada pada tes akhi akhirr menc mencap apai ai angk angkaa 83. 83. Adap Adapun un yang yang meng mengal alam amii kenaikan terendah, 10, dari nilai 40 menjadi 50 Selanjutny Selanjutnyaa Kenaikan Kenaikan nilai dan frekuensiny frekuensinyaa dipresentasi dipresentasikan kan di bawah ini. Tabel 4. 17 Tingkat kenaikan nilai Prasyarat-Post Test Kenaikan
Jumlah
Siswa
Jumlah
Nilai
Nilai Akhir
Nilai
F
%
Kenaikan
Awal
68
1
2,08%
68
15
83
59
1
2,08%
59
35
94
55
1
2,08%
55
20
75
49
2
4,17%
98
30
79
48
1
2,08%
48
45
93
47
2
4,17%
94
30
77
43
5
10,42%
215
30
73
42
2
4,17%
84
15
57
41
1
2,08%
41
20
61
38
3
6,25%
114
20
58
37
1
2,08%
37
45
82
36
1
2,08%
36
35
71
33
4
8,33%
132
65
98
32
2
4,17%
64
50
82
30
1
2,08%
30
30
60
29
1
2,08%
29
20
49
28
4
8,33%
112
30
58
26
1
2,08%
26
35
61
25
1
2,08%
25
10
35
24
1
2,08%
24
20
44
23
3
6,25%
69
65
88
22
1
2,08%
22
15
37
20
1
2,08%
20
80
100
19
4
8,33%
76
80
99
17
2
4,17%
34
65
82
10
1
2,08%
10
40
50
100%
33,79 1.622
46,67 2.240
80,46 3.862
Rata-rata Jumlah
48
2 Akti Aktivi vita tass sisw siswaa dan dan guru guru Dala Dalam m seti setiap ap sikl siklus us,, sisw siswaa menu menunj njuk ukka kan n parti partisi sipa pasi siny nyaa seca secara ra sungguh-sungguh. Dengan keterlibatan siswa tersebut materi pelajaran tidak disampaikan dalam bentuk sebuah produk tetapi disajikan sebagai proses. Pembelajaran kontekstual telah menghadirkan hal-hal yang baru bahkan di luar dugaan, seperti contoh benda-benda yang memiliki bangun ruang balok, kubu kubus, s, lima limass dan dan pris prisma ma demi demiki kian an bera beraga gam. m. Krea Kreati tivi vitas tas sisw siswaa dala dalam m menyelesaik menyelesaikan an masalah masalah telah mendorong mendorong guru dan siswa secara bersamabersamasama mengeksplorasinya. Contoh yang ditemukan dan disajikan siswa lebih real. sehingga sehingga guru menguru mengurungka ngkan n pemanfaatan pemanfaatan media buatan buatan yang telah disiapkan. Sebagaimana diuarai di atas, bahwa ilmu sebaiknya disajikan sebagai proses proses bukan diberikan diberikan sebagai produk. produk. Oleh sebab itu penyikapan penyikapan terhadap siswa juga seyogianya berubah. Siswa adalah individu yang sejak lahir diberi kekayaan dalaman yang harus dikembangkan. Dulu ada anggapan bahwa bahwa siswa adalah kertas kosong yang harus harus diisi diisi oleh oleh guru. guru. Pandan Pandangan gan “ Deficit hypothetics tersebut ut sekaran sekarang g hypothetics” terseb bergeser kepada anggapan bahwa setiap siswa punya kompeten dan talenta yang berbeda “Variability concept ”
3 Sikap Sikap dan pand pandang angan an siswa siswa terh terhada adap p pembel pembelajar ajaran an
Keti Ketika ka mate materi ri pela pelajar jaran an masi masih h pada pada tata tataran ran rumu rumuss-ru rumu muss baku baku mate matema mati tika ka,,
sisw siswaa
namp nampak ak
seri serius us
teta tetapi pi
kura kurang ng
berg bergai aira rah. h.
Dala Dalam m
menger mengerjak jakan an tes dengan dengan skets sketsaa bangun bangun ruang ruang masih masih banyak banyak siswa siswa yang yang meng mengala alami mi kesu kesuli litan tan.. Sete Setelah lah kepa kepada da sisw siswaa ditu ditunj njuk ukka kan n bend bendaa-be bend ndaa berbentuk kubus, balok prisma dan limas siswa mulai meningkat aktivitas dan gairah belajarnya. Gairah tersebut semakin tinggi manakala siswa diminta mengukur dan menghitung benda-benda secara nyata. Secara umum siswa memandang proses pembelajaran sebagai berikut: a. Suasana Suasana pembelajaran pembelajaran:: Ceria, Ceria, menyenan menyenangkan, gkan, tidak membosank membosankan an dan dan dinamis. b. b. Sika Sikap p dan dan peri perila laku ku sisw siswa: a: Apa Apa adan adanya ya,, mau mau berp berper eran an sert sertaa dan dan melakukan tugas baik masing-masing maupun berkelompok. c. Materi Materi pelajaran pelajaran:: Sesuai Sesuai dengan dengan kenyat kenyataan aan sehari-h sehari-hari ari.. Rumit tetapi tetapi bisa diikuti. d. Ting Tingka katt kesu kesuli lita tan n tes: tes: Tes Tes sang sangat at rumi rumit, t, teta tetapi pi karen karenaa mema memaha hami mi caranya maka tes tersebut dapat diselesaikan. e. Penampilan Penampilan guru, guru, demokratis demokratis tetapi terkesan terkesan tidak tidak tegas. tegas. Beriku Berikutt ini disaji disajikan kan tabel tabel mengen mengenai ai sikap sikap dan pandan pandangan gan siswa siswa mengenai proses pembelajaran Tabel 4. 18 Sikap siswa terhadap pembelajaran Pernyataan
Sl
S
Sk
Sp
TS
Siswa terlibat dalam pembelajaran
22
24
1
1
0
Siswa menyimak penjelasan
14
28
4
2
0
dari guru Siswa menyimak pendapat dari teman sesama siswa
11
26
7
2
2
Siswa menanggapi penjelasan guru
10
20
4
6
8
Siswa menyimak penjelasan atau pendapat teman sesama kelompok
18
23
3
2
2
Siswa menyimak penjelasan atau pendapat teman dari kelompok lain
12
17
11
5
3
Siswa memberikan tanggapan atas pernyataan sesama siswa
9
12
11
11
5
Siswa memberikan jawaban atas pertanyaan sesama siswa
10
16
12
6
4
Siswa menyampaikan laporan kesimpulan diskusi kelompok di hadapan seluruh siswa
3
17
17
8
3
Siswa berbagi tugas dalam kerja kelompok
32
15
1
Siswa terlibat dalam kerja kelompok
28
15
5
Siswa berkompetisi dengan kelompok lain
31
14
3
Siswa berkompetisi dengan sesama anggota kelompok
16
14
12
4
2
Guru memimpin pembelajaran dengan otoriter
6
4
11
13
14
Guru membangun suasana pembelajaran dengan tegas
5
4
18
11
10
Siswa minta bantuan teman untuk menjelaskan soal
8
15
10
8
7
Siswa minta bantuan teman mengenai rumus untuk menyelesaikan soal
2
Siswa minta bantuan teman untuk mengerjakan soal
9
15
14
8
2
12
12
22
Sl= Selalu, Sr= Sering, Sk= Sekali-kali, Sp= Sempat, TS tidak sempat Tabel 4. 19 Pandangan siswa mengenai pembelajaran Pernyataan
SS
S
TS
STS
Proses belajar ceria
16
29
3
4
Proses pembelajaran dinamis, tidak kaku
17
27
2
2
Siswa merasa bebas untuk berekspresi selama mengikuti proses pembelajaran
15
28
3
2
Proses pembelajaran memberi kesempatan siswa untuk berperan serta secara aktif
18
25
2
3
Proses pembelajaran mendorong siswa melakukan kegiatan
18
24
4
2
Siswa merasa tertekan dalam mengikuti pembelajaran
3
27
18
Materi pelajaran membosankan
3
24
21
Materi pelajaran sesuai dengan kehidupan sehari-hari
16
25
3
2
Materi pelajaran bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari
21
23
3
1
Tugas yang diberikan kepada siswa terasa berat
3
4
26
15
Tugas yang diberikan kepada siswa rumit
29
13
4
2
Tugas yang diberikan kepada siswa dapat dilaksanakan
28
15
2
3
Soal yang diberikan kepada siswa sulit
2
3
29
14
Soal yang diberikan kepada siswa rumit
29
15
2
2
Soal yang diberikan kepada siswa dapat diselesaikan
29
13
3
3
SS sangat setuju, S setuju TS tidak setuju STS sangat tidak setuju
4 Tangga Tanggapan pan guru guru terh terhada adap p pemb pembelaj elajara aran n a. Stigma bahwa matematika pelajaran yang sulit
Adanya anggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang yang sulit sulit telah telah menyeb menyebabk abkan an guru guru matema matematik tikaa mengha menghadap dapii kesuli kesulitan tan tamb tambah ahan an.. Kesu Kesuli lita tan n perta pertama ma adala adalah h memb membim imbi bing ng sisw siswaa meng menggi giati ati pem pemb belaj elajar aran an
secar ecaraa
sun sunggu gguh-su h-sung nggu guh. h.
Kesu Kesuli lita tan n
beri beriku kutn tnya ya
membuktikan bahwa pelajaran matematika tidaklah sulit, atau menguatkan rasa percaya diri dan keberanian siswa untuk menghadapi kesulitan. Siapa yang dapat belajar matematika maka ia dapat belajar apapun dengan lebih siap. Memb Membuk ukti tika kan n
bahw bahwaa
mate matema mati tika ka
tida tidak k
suli sulit, t,
tida tidak k
dapa dapatt
diceramahkan. Demikian juga menunjukkan bahwa mengapa matematika sulit, karena matematika adalah modal untuk menjalani kehidupan seharihari. Mari kita tanya setiap orang, siapa yang mengatakan bahwa hidup pada saat ini tidak sulit? Oleh karena itu, hadapi matematika, maka kita akan siap menghadapi kehidupan. Dengan mengajak siswa mengenal penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari secara bertahap, siswa menjadi tersadarkan bahwa matematika matematika tidak sesulit yang dibayangka dibayangkan. n. Lebih dari itu matematika matematika
sangat bermanfaat untuk menghadapi hidup, kehidupan dan penghidupan yang semakin sulit. Apa komentar siswa setelah bersama-sama menggiati pem pembe bela lajar jaran an mate matema mati tiuk uka? a? Bahw Bahwaa matem matemati atika ka itu itu rumi rumit, t, mema memang ng senyatanya. Tapi matematika sulit? Siapa takut b. Menghargai potensi meningkatkan kompetensi
Pada bagian awal batang-tubuh Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, yaitu BAB I Pasal 1 ayat 1) ditegaskah bahwa: Pendid Pendidika ikan n adalah adalah usaha usaha sadar sadar dan terenca terencana na untuk untuk mewuju mewujudka dkan n suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengemban mengembangkan gkan potensi potensi dirinya dirinya untuk untuk memiliki memiliki kekuatan kekuatan spiritual spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Jadi Jadi
yang yang
pali paling ng
pent pentin ing g
dala dalam m
menc mencam ampa paii
kebe keberh rhas asil ilan an
pendidikan adalah menciptakan suasana belajar dan mendorong peserta didik didik giat giat mengem mengemban bangka gkan n potens potensii diriny dirinya. a. Agar Agar peserta peserta didik didik mau mengembangkan potensinya maka peserta didik harus disadarkan bahwa dirinya punya potensi dan dapat meningkatkan kompetensi sehingga siap berkompetisi. Cara yang paling sederhana menyadarkan potensi peserta didik adalah dengan menghargai potensi tersbut. Adapun cara menghargai adalah mendorong peserta didik menunjukkan potensi dengan melakukan aktivitas penyelesaian masalah mulai dari tingkat yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Pembelajaran yang akatif adalah pembelajaran yang mendorong siswa siswa berpar berpartis tisipa ipasi. si. Balasa Balasan n atas atas partis partisipa ipasi si yang yang paling paling efekti efektiff dan efisie efisien n adalah adalah apresi apresiasi asi (pengh (pengharg argaan aan). ). Pengal Pengalama aman n peneli penelitian tian selama selama
beberapa bulan telah menguatkan keyakinan, bahwa semua siswa punya potensi yang siap berkembang. Tinggal bagaimana pendidik memahami potensi tersebut agar dapat mendukung proses perkembangan secara tepat. c. Mendor Mendorong ong kema kemauan uan meny menyeles elesaik aikan an masalah masalah Hidup adalah rangkaian kesulitan dan kemudahan, barang siapa menghadapi kesulitan ada celah-celah kemudahan di dalamnya (innamaal ‘usyri ‘usyri yusyro yusyro). ). Seamaki Seamakin n sering sering mengha menghadap dapii masalah masalah atau atau kesuli kesulitan tan semakin semakin terlatih terlatih menemukan menemukan kemudahan atau jalan keluar. Sebaliknya Sebaliknya barang siapa selalu menghindar dari masalah atau kesulitan, maka semakin jauh dari ranah kemudahan. Siswa iswa SMP Kela Kelass VIII VIII SMP Nege Negeri ri I Cica Cicale len ngka gka tela telah h membuktika membuktikan, n, bahwa sebenarnya sebenarnya kesulitan kesulitan itu kerumitan kerumitan yang belum terurai. Begitu kita mengurainya maka kesulitan itu jadi mengasyikan. Siswa tersebut menyadari bahwa rumus-rumus matematika bukan sekadar teori-t teori-teor eorii yang yang abstra abstrak, k, tetapi tetapi pandua panduan n untuk untuk menjal menjalani ani kehidu kehidupan pan keseharian. Mungkin rumitnya memahami luas selimut limas dan volumenya akan akan berbua berbuah h kesuil kesuiloit oitan an bila bila yang yang dipiki dipikirka rkan n melulu melulu yang yang abstrak abstrak-abstrak. Tetapi dengan menyentuhkan langsung teori ke dalam kancah keseharian, matematika menjadi sesuatu yang diperlukan dan kita harus memerlukan untuk itu. d. Lingku Lingkunga ngan n kesehari keseharian an sebagai sebagai sumber sumber belajar belajar Mengaj Mengajar ar hanya hanya dapat dapat dilaku dilakukan kan bila bila ada yang yang diajari diajari,, tetapi tetapi belajar dapat dilakukan dengan atau tanpa didampingi pengajar. Belajar dapat dilakukan di mana saja dan dari berbagai sumber. Lingkungan dan
keseharian adalah sumber belajar yang selalu terbarui (updatable) oleh karen karenan anya ya tida tidak k akan akan pern pernah ah habi habiss dan dan kada kadalu luwa wars rsa. a. Menj Menjad adik ikan an lingkungan dan keseharian sebagai sumber bel;ajar adalah upaya efektif dan efisien bagi peningkatan mutu pendidikan, peserta didik dan tentu saja pendidiknya. Belajar matematika dengan media yang bersumber dari lingkungan keseharian terbukti lebih cepat difahami, bukan saja beragam tetapi sangat mudah untuk menyentuh dan mengukurnya. e. Strateg Strategii dan dan meto metodol dologi ogi pembel pembelaja ajaran ran Apa Apa bila bila dibe diberi ri ruan ruang g dan dan pelu peluan ang, g, peran peranse sert rtaa sisw siswaa dalam dalam pembe pembelaja lajaran ran akan akan memban membangki gkitka tkan n potens potensii dan mengem mengemban bangka gkanny nnyaa secar ecaraa
sert sertam amer erta ta..
Apap Apapu un
nama naman nya, ya,
stra strate tegi gi
dan dan
meto metodo dolo log gi
pembelajaran pembelajaran yang akrab dengan konteks konteks keseharian keseharian akan mendorong mendorong siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuannya. f. Kelas Kelas seba sebagai gai labora laborator torium ium pembel pembelajar ajaran an Belaj Belajar ar dapa dapatt dilak dilakuk ukan an di mana mana saja saja,, teta tetapi pi dala dalam m kont kontek ekss pendidikan persekolahan, kelas menjadi sentra proses pembelajaran. Kita mengenal apa yang disebut Pusat Laboratorium Forensik; Laboratorium Biol Biolog ogi, i,
Labo Labora rato tori rium um
pert pertan ania ian n
bahk bahkan an
Labo Labora rato tori rium um
Poli Politi tik. k.
Pembel Pembelajar ajaran an sebaga sebagaii elemen elemen terpent terpenting ing pendid pendidika ikan n juga juga memili memiliki ki laboratorium, yaitu kelas. Sebagai Sebagai laboratoriu laboratorium m pembelajaran pembelajaran maka kelas menjadi tempat yang yang layak layak untuk untuk melaku melakukan kan percep percepatan atan (aksel (akselera erasi) si) pembel pembelaja ajaran; ran; mengem mengemban bangka gkan n rekaya rekayasa sa teknik teknik dan media media fisik fisik pembel pembelajar ajaran an dan dalam konteks saat ini adalah penelitian. Tidak aka nada akselerasi tanpa inovas inovasii dan tidak tidak aka nada nada inopas inopasii tanpa tanpa peneli penelitian tian.. Oleh sebab itu,
meng mengak akse sele leras rasii pemb pembel elaja ajara ran n haru haruss dise disert rtai ai deng dengan an inov inovas asii yang yang dila dilahi hirk rkan an lewa lewatt inov inovas asii mela melalui lui taha tahapa pan n pene peneli litia tian. n. Kare Karena na kel; kel;as as laboratoriu laboratorium m pembelajaran pembelajaran,, maka penelitian penelitian tindakan tindakan kelas merupakan merupakan usaha perubahan yang pada tempatnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESI KESIMP MPUL ULAN AN Pembelajaran kontekstual mendorong siswa aktif mencari dan menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan matematika. Materi pelajaran berkaitan sekali dengan konteks kehidupan sehari-hari sehingga siswa merasakan langsung manf manfaat aatny nya. a. Medi Mediaa bela belajar jar dan dan sumb sumber er bela belaja jarr yang yang dapa dapatt dipe dipero role leh h dari dari ling lingku kung ngan an kese keseha haria rian n meny menyeb ebab abka kan n sisw siswaa berg bergai aira rah h untu untuk k menc mencar arii dan dan menemukannya. Kemaua Kemauan n siswa siswa untuk untuk mengha menghadap dapii masalah masalah mening meningkat kat kemamp kemampuan uan mela melaku kuka kan n
peme pemeca caha han n
masa masala lah. h.
Sisw Siswaa
yang yang mau mau
berp berper eran anse sert rtaa
dala dalam m
pembelajaran pembelajaran matematika matematika secara bertahap bertahap meningkat meningkat kemampuan kemampuannya. nya. Suasana Suasana pembelajaran pembelajaran yang dinamis, dinamis, partisipatif partisipatif dan ceria menyebabka menyebabkan n siswa belajar tanpa tekanan, sehingga kerumitan yang dihadapi dipandang sebagai tantangan untuk untuk dihadapi. dihadapi. Belajar berkelompo berkelompok k mendorong mendorong siswa lebih terbuka dan berani untuk saling belajar dari sesama teman. Matematika memang rumit, akan tetapi setelah dihadapi secara berkelanjutan, kerumitan tersebut menjadi tantangan yang menggairahkan. Terkikisnya anggapan bahwa matematika sebagai pelajaran yang sulit mendorong siswa untuk belajar dengan antusias. Dengan Dengan demikian, demikian, dapat disimpulka disimpulkan n bahwa pembelajara pembelajaran n kontekstu kontekstual al mend mendor oron ong g
sisw siswaa
akti aktiff
berp berpar arti tisi sipa pasi si
dala dalam m
pros proses es
pemb pembel elaj ajar aran an
dan dan
meningkatkan kemampuan melakukan pemecahan masalah matematika. Aktivi Aktivitas tas pembel pembelajar ajaran an tersebu tersebutt secara secara langsu langsung ng berpen berpengar garuh uh terhada terhadap p pencapaian hasil belajar. Pada tes pertama nilai minimum 10 dan nilai tertinggi 80
dengan nilai rata-rata 46,67. Setelah perlakuan dengan menerapkan pembelajaran kontek kontekstu stual, al, terjadi terjadi pening peningkat katan. an. Pada Pada tes akhir, akhir, nilai nilai minimu minimum m 35, dan nilai nilai tertinggi 100 dengan nilai rata-rata 80,46. Adapun ketuntasan belajar dapat dilihat dari hasil tes setiap siklus. Hasil tes siklus I/ tes prasarat, siswa yang mencapai nilai ≥65 ada 17 orang (35,42%); pada tes siklus II 34 orang (70,83%); pada siklus III ada 33 orang (68,75%) dan pada tes akhir, yang mencapai nilai 65 ke atas seba sebany nyak ak 37 sisw siswaa (77, (77,08 08%) %).. Denga Dengan n demi demiki kian an dapa dapatt disi disimp mpul ulka kan n bahw bahwaa pem pembe belaj lajar aran an
kont kontek ekst stua uall
dapa dapatt
meni mening ngka katk tkan an
kema kemamp mpua uan n
sisw siswaa
dala dalam m
melakukan pemecahan masalah matematika.
B. SARAN Saran Saran acap terkesa terkesan n sebaga sebagaii nasiha nasihat, t, oleh oleh karena karena itu penuli penuliss sekada sekadar r menyam menyampaik paikan an ajakan ajakan dan himbau himbauan. an. Berang Berangkat kat dari dari kesimp kesimpula ulan n dan selaras selaras dengan tuntutan-undang-undang, maka penulis mengajak untuk mengelola elemen terpen terpentin ting, g, yaitu yaitu pembel pembelaja ajaran ran.. Bagi Bagi orang orang yang yang mengha mengharga rgaii pembel pembelajar ajaran, an, belajar belajar dapat dilakukan dimanapun dimanapun dan kapanpun. kapanpun. Penghargaan Penghargaan akan muncul apabila ada suasana nyaman dalam proses pembelajaran. Siswa adalah subyek yang menentukan berhasil tidaknya pembelajaran. Oleh karena itu keperansertaan siswa sangat penting. Belajar dengan aktif dan partis partisipa ipatif tif di sekola sekolah h akan akan menamb menambah ah bekal bekal dalam dalam mengem mengemban bangka gkan n potens potensii kreati kreatiff di luar luar sekola sekolah. h. Demiki Demikian an juga juga pengem pengemban bangan gan kreati kreativit vitas as di dalam dalam perg pergau aula lan n
dan dan
lemb lembag agaa
pend pendid idik ikan an selai selain n seko sekola lah h
akan akan meng mengak akse sele leras rasii
peningkatan kompetensi belajar. Kepa Kepada da para para sisw siswa, a, tana tanamk mkan an itik itikad ad untu untuk k beri beriba bada dah. h. Beri Beriba bada dah h memerlukan ilmu dan ilmu dapat diperoleh secara formal di sekolah atau melalui
pengalaman terstruktur dalam pergaulan yang baik. Secara paralel menuntut ilmu atau belajar merupakan ibadah. Belajarlah dari lingkungan dan teman-temanmu. Guru hanya salah satu sumber belajar dan sekolah hanya salah satu tempat belajar. Alam adalah sumber dan tempat belajar yang sangat kaya dan luas. Kepada Kepada rekanrekan-rek rekan an pendid pendidik ik dan tenaga tenaga kepend kependidi idikan kan,, yang yang paling paling pen penti ting ng untu untuk k diti diting ngka katk tkan an adal adalah ah kema kemamp mpua uan n guru guru memb memban angu gun n suas suasan anaa pembelajaran yang ceria dan penuh keperansertaan. Tugas kita bukan sekadar berbicara dengan baik dan bermakna, tetapi juga dimengerti oleh siswa. Yang paling paling penting penting bukan materi apa yang telah disampaikan disampaikan oleh guru, tetapi materi apa yang telah difahami oleh siswa. Agar Agar sisw siswaa mema memaha hami mi apa apa yang yang kita kita samp sampai aika kan n maka maka sisw siswaa haru haruss berkenan menyimaknya. Jadi berbicara yang baik adalah berbicara yang menarik siswa untuk menyimak. Lebih dari itu, seorang guru bukan sekadar berbicara kepada siswa tetapi juga mendorong siswa mau berbicara kepada gurunya. Pada saat yang sama guru mau mendengarkan dengan empatik. Untuk membangun suasana seperti itu, maka dibutuhkan kesiapan kita sebagai pendidik. Kesiapan tersebut adalah berpikir posistif tentang siswa, mendorongnya berkembang dan memberi kesempatan untuk berperanserta kemudian menunjukkan respect yang tulus. DAFTAR PUTAKA
Audiblox Audiblox (2006). (2006). Logical Thinking: Helping Children to Become Smarter. [Online]. Tersedia: http://www.audilblox.com/math problems. html[06 Februari2006]
Badrudin, Ahmad. 2007. Pendidikan Pendidikan Alternatif Alternatif Qoryah Thoyibah. Yogyakarta, LKiS, 270 halaman Craig, Ribert L., (Ed) 1996. The ASTD Training and Delopment Handbook , New York, McGraw Hill & American Society for Training and Development 1071 halaman
Dania, Dadan. 2006 Membangun Dinamika Kelas melalui Pembelajaran Berbasis Kompil ilas asii Mater Materii Pela Pelati tiha han n Bagi Bagi Guru Guru SMP SMP & Keperansertaan Keperansertaan Siswa, Komp SMA Bina Muda Cicalengka, di LEC Cicalengka tahun 2006 Dania, Dadan. 2002. Kumpulan Modul, Pelatihan Pemandu Pesantren Liburan Bagi Guru . KB PII & Kandep DIKBUD Kota Bandung Dania, Dadan & Nia Kurnia Solihat (et. al.) 1997. Pembelajaran Pembelajaran Hadap Masalah dalam Mata Pelajaran Sejarah SLTP , Buku Pedoman Guru, Bandung, PT Mizan 78 halaman Dahar, Ratna Willis, 1996. Teori-teori Belajar. Bandung, Penerbit Erlangga Depdik Depdikbud bud 2002. 2002. Pendekatan Pendekatan Kontekstua Kontekstual l (Contex Contextua tuall Teachin Teaching g and Learni Learning) ng).. Depdiknas Dirjen Dikdasmen. Jakarta.
DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2001. Quantum Learning Unleashing the Genius in You , terjemah Alawiyah Abdurrahman. Bandung. KAIFA, 356 halaman Gardner, Howard. 1993. Multiple Intelligences: The Trheory in Practice , New York, Basic Books Goldman, Daniel. 1997. Emotional Intelligence. Jakarta, Gramedia, 386 halaman Harefa, Harefa, Andreas Andreas.. 2000. 2000. Menjadi Jakart rta, a, KOMP KOMPAS AS-Menjadi Manusia Manusia Pembelaj Pembelajar ar , Jaka GRAMEDIA Hudiono, Bambang Peran Pembeajaran Diskursus terhadap Pembangunan Daya Representasi . Bandung Mimbar Pendidikan vol.XXXII No. 4 Tahun 2008 hal. 16 Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Contextual Teaching and Learning. California : A Sage Publications Company. Laster, Lan. 1985. The School of the future: some teachers view on education in the year 2000. UK. Muhadjir, Muhadjir, Noeng. Noeng. 1998. 1998. Metodologi Yogyakarta arta,, Rake Rake Metodologi Penelitian Penelitian Kualitatif Kualitatif , Yogyak Sarasin. 247 halaman National National Council Council of Teacher Teacher of Mathematics. Mathematics. (2000). Principles Principles and Standards Standards for School Mathematics Reston, VA:NCTM. Priatna, N. (2003). Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematika Siswa kelas 3 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kota Bandung . Disertasi Doktor pada PPS UPI: Tidak Diterbitkan.
Reigeluth, C.M. 1983. Instruction design theories and models, an overview of their current status. London: Lawrence Erlbaum Associates Publishers. Resnick, L.B., & Ford, W.W. (1981). The psychology of mathematics for instruction. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. Ruseffendi, E.T. (2001). Evaluasi Pembudayaan Berpikir Logis Serta Bersikap Kritis dan Kreatif Kreatif melalui melalui Pembelajar Pembelajaran an Matematika Matematika Realistik Realistik . Makalah disampaikan pada Lokakarya di Yogyakarta. Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.
Saha, M. Ishom El. 2008, The Power of Santri’s Civilization: Melejitkan Daya Tawar Pesantren. Jakarta, Pustaka Mutiara, 276 halaman
Saragih, Sahaat Sahaat Pengaruh Pengaruh pendekataan pendekataan Matematika Matematika Realistik Realistik terhadap Kemampua Kemampuan n Berfikir Logis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Bandung vol. XXXII No. 1 2008 hal. 4
Senge, Peter M. 1994. The Leader’s New Work: Building Learning Organization & Managing , New York. McGraw Hill, 482 halaman Shepard, Peter. 2001. Multiple Intelligence . Jakarta. Rajawali. 336 halaman Sudjana, Nana. 1992. Metoda Statistik . Bandung, Penerbit Tarsito Sugiono, 2007, Statistika Untuk Penelitian , Bandung, Penerbit ALFABETA, 390 halaman Suharsimi, Arikunto. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta, PT Bina Aksara Suharsimi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta, PT Rineka Cipta Sukmadinata, Syaodih.Nana, 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi , Bandung. Kesuma Karya 311 Halaman Suryad Suryadi, i, D. (2005) (2005).. Penggunaa Penggunaan n Pendekatan Pendekatan Pembelajar Pembelajaran an Tidak Langsung Langsung serta Pen Pende deka kata tan n Gabu Gabung ngan an Lang Langsu sung ng dan dan Tida Tidakk Lang Langsu sung ng dala dalam m Rang Rangka ka Disertasi asi Mening Meningkat katkan kan Kemamp Kemampuan uan Matem Matematik atik Tingka Tingkatt Tinggi Tinggi Siswa Siswa SLTP SLTP . Disert Doktor pada PPS UPI: Tidak Diterbitkan.
Wahyudin, Wahyudin, dan Sudrajat, Sudrajat, 2003. 2003. Ensiklopedi Matematika untuk SLTP . Jakarta. CV Tarity Samudra Berlian. 298 halaman Yunus, Yunus, Firdau Firdauss M. 2005, 2005, Pendidi Yogyakarta, Pendidikan kan Berbasis Berbasis Realitas Realitas Sosial Sosial , Yogyakarta, Logung Pustaka Zohar, Zohar, Danah Danah dan Marsha Marshal, l, Ian. Ian. 2002, 2002, SQ: Spiritua Terjemah ah Spirituall Intellig Intelligence ence , Terjem Rahmani Astuti dkk. Bandung, PT Mizan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
VALIDITAS INSTRUMEN Tabel 1 DATA HASIL UJI COBA Subjek S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36
Skor yang diperoleh tiap butir (X) 1 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 0 2 3 4 5 3 2 1 4 2 2 2 3 3 5 4 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 5 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 5 5 4 4 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 1 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 0 2 5 4 4 4 3 4 5 2 5 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 3 3 5 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 2 2 3
124
Y 13 13 14 11 8 15 9 10 14 14 15 11 13 13 11 11 16 11 12 18 10 11 8 9 12 12 7 17 14 14 12 20 13 7 5 10
VALIDITAS BUTIR SOAL Tabel 2 X2
Skor yang diperoleh tiap butir (X) Subjek
XY Y2
Y 1
2
3
4
1
2
3
4
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5
3 3 3 3 3
4 3 4 2 3
3 4 4 3 0
3 3 3 3 2
S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11
3 2 2 5 3 3
4 1 2 4 3 4
5 4 3 2 4 4
S-12 S-13
3 3
3 3
S-14 S-15
3 3
S-16 S-17 S-18 S-19
1
2
2
3
13 13 14 11 8
9 9 9 9 9
16 9 16 4 9
9 16 16 9 0
9 9 9 9 4
169 169 196 121 64
39 39 42 33 24
52 39 56 22 24
39 52 56 33 0
39 39 42 33 16
3 2 3 3 4 4
15 9 10 14 14 15
9 4 4 25 9 9
16 1 4 16 9 16
25 16 9 4 16 16
9 4 9 9 16 16
225 81 100 196 196 225
45 18 20 70 42 45
60 9 20 56 42 60
75 36 30 28 56 60
45 18 30 42 56 60
2 4
3 3
11 13
9 9
9 9
4 16
9 9
121 169
33 39
33 39
22 52
33 39
3 2
4 3
3 3
13 11
9 9
9 4
16 9
9 9
169 121
39 33
39 22
52 33
39 33
3 3 3 3
2 5 2 3
3 4 3 2
3 4 3 4
11 16 11 12
9 9 9 9
4 25 4 9
9 16 9 4
9 16 9 16
121 256 121 144
33 48 33 36
22 80 22 36
33 64 33 24
33 64 33 48
S-20 S-21
5 3
5 2
4 2
4 3
18 10
25 9
25 4
16 4
16 9
324 100
90 30
90 20
72 20
72 30
S-22
2
2
4
3
11
4
4
16
9
121
22
22
44
33
S-23
2
3
1
2
8
4
9
1
4
64
16
24
8
16
S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29
3 3 3 2 5 3
2 3 2 3 4 4
1 3 4 0 4 5
3 3 3 2 4 2
9 12 12 7 17 14
9 9 9 4 25 9
4 9 4 9 16 16
1 9 16 0 16 25
9 9 9 4 16 4
81 144 144 49 289 196
27 36 36 14 85 42
18 36 24 21 68 56
9 36 48 0 68 70
27 36 36 14 68 28
S-30 S-31
5 3
3 3
3 3
3 3
14 12
25 9
9 9
9 9
9 9
196 144
70 36
42 36
42 36
42 36
S-32 S-33 S-34 S-35
5 3 2 1
5 3 2 2
5 5 2 1
5 2 1 1
20 13 7 5
25 9 4 1
25 9 4 4
25 25 4 1
25 4 1 1
400 169 49 25
100 39 14 5
100 39 14 10
100 65 14 5
100 26 7 5
S-36 ∑x ∑x2
3 110 12100
2 107 11449
2 110 12100
3 106 11236
10 433 18748 9
9 366
4 353
4 400
9 336
100 5559
30 1403
20 1373
20 1435
30 1348
r xy xy
0,78
0,78
0,75
0,80
interprestasi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
RELIABILITAS INSTRUMEN Tabel 3 Subjek
Skor yang diperoleh tiap butuir (X)
S-1 S-2
1 3 3
2 4 3
3 3 4
4 3 3
S-3 S-4 S-5
3 3 3
4 2 3
4 3 0
S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11
3 2 2 5 3 3
4 1 2 4 3 4
S-12 S-13
3 3
S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21
X2
Y
Y2
13 13
1 9 9
2 16 9
3 9 16
4 9 9
3 3 2
14 11 8
9 9 9
16 4 9
16 9 0
5 4 3 2 4 4
3 2 3 3 4 4
15 9 10 14 14 15
9 4 4 25 9 9
16 1 4 16 9 16
3 3
2 4
3 3
11 13
9 9
3 3 3 3 3 3
3 2 2 5 2 3
4 3 3 4 3 2
3 3 3 4 3 4
13 11 11 16 11 12
5 3
5 2
4 2
4 3
18 10
XY
169 169
1 39 39
2 52 39
2 39 52
3 39 39
9 9 4
196 121 64
42 33 24
56 22 24
56 33 0
42 33 16
25 16 9 4 16 16
9 4 9 9 16 16
225 81 100 196 196 225
45 18 20 70 42 45
60 9 20 56 42 60
75 36 30 28 56 60
45 18 30 42 56 60
9 9
4 16
9 9
121 169
33 39
33 39
22 52
33 39
9 9 9 9 9 9
9 4 4 25 4 9
16 9 9 16 9 4
9 9 9 16 9 16
169 121 121 256 121 144
39 33 33 48 33 36
39 22 22 80 22 36
52 33 33 64 33 24
39 33 33 64 33 48
25 9
25 4
16 4
16 9
324 100
90 30
90 20
72 20
72 30
S-22
2
2
4
3
11
4
4
16
9
121
22
22
44
33
S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28
2 3 3 3 2 5
3 2 3 2 3 4
1 1 3 4 0 4
2 3 3 3 2 4
8 9 12 12 7 17
4 9 9 9 4 25
9 4 9 4 9 16
1 1 9 16 0 16
4 9 9 9 4 16
64 81 144 144 49 289
16 27 36 36 14 85
24 18 36 24 21 68
8 9 36 48 0 68
16 27 36 36 14 68
S-29 S-30
3 5
4 3
5 3
2 3
14 14
9 25
16 9
25 9
4 9
196 196
42 70
56 42
70 42
28 42
S-31 S-32 S-33 S-34
3 5 3 2
3 5 3 2
3 5 5 2
3 5 2 1
12 20 13 7
9 25 9 4
9 25 9 4
9 25 25 4
9 25 4 1
144 400 169 49
36 100 39 14
36 100 39 14
36 100 65 14
36 100 26 7
S-35 S-36 ∑x S12 ∑S12
1 3 110 0,83
2 2 107 0,97
1 2 110 1,77
1 3 106 0,66
5 10 433
1 9 366
4 4 353
1 4 400
1 9 336
25 100 5559
5 30 1403
10 20 1373
5 20 1435
5 30 1348
4,24
S12
9,75
r 11 11 Interprestasi
0,58 Sedang
INDEKS KESUKARAN Tabel 4 Skor yang diperoleh tiap butir (X) 1 2 3 4 S-1 3 4 3 3 S-2 3 3 4 3 S-3 3 4 4 3 S-4 3 2 3 3 S-5 3 3 0 2 S-6 3 4 5 3 S-7 2 1 4 2 S-8 2 2 3 3 S-9 5 4 2 3 S-10 3 3 4 4 S-11 3 4 4 4 S-12 3 3 2 3 S-13 3 3 4 3 S-14 3 3 4 3 S-15 3 2 3 3 S-16 3 2 3 3 S-17 3 5 4 4 S-18 3 2 3 3 S-19 3 3 2 4 S-20 5 5 4 4 S-21 3 2 2 3 S-22 2 2 4 3 S-23 2 3 1 2 S-24 3 2 1 3 S-25 3 3 3 3 S-26 3 2 4 3 S-27 2 3 0 2 S-28 5 4 4 4 S-29 3 4 5 2 S-30 5 3 3 3 S-31 3 3 3 3 S-32 5 5 5 5 S-33 3 3 5 2 S-34 2 2 2 1 S-35 1 2 1 1 S-36 3 2 2 3 Rata-rata 3,06 2,97 3,06 2,94 SMI 5 5 5 5 IK 0,61 0,59 0,61 0,59 Interprestasi Sedang Sedang Sedang Sedang Subjek
Y 13 13 14 11 8 15 9 10 14 14 15 11 13 13 11 11 16 11 12 18 10 11 8 9 12 12 7 17 14 14 12 20 13 7 5 10 12,03
129 DAYA PEMBEDA Tabel 5 Subjek S- 32 S-20 S-28 S-17 S-6 S-11 S-30 S-9 S-29 S-3 S-10 S-1 S-33 S-2 S-13 S-14 S-25 S-31 S-19 S-26 S-12 S-4 S-15 S-16 S-18 S-22 S-21 S-36 S-8 S-24 S-7 S-5 S-23 S-27 S-34
Skor yang diperoleh tiap butir (X) 1 2 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 5 3 3 3 5 4 2 3 3 4 5 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 5 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1 3 2 1 4 2 3 3 0 2 2 3 1 2 2 3 0 2 2 2 2 1
Skor total 20 18 17 16 15 15 14 14 14 14 14 13 13 13 13 13 12 12 12 12 11 11 11 11 11 11 10 10 10 9 9 8 8 7 7
S-35 Rata-rata kelas ats Rata-rata kelas bawah SMI DP Interprestasi
1 4,60 2,90
2 4,70 2,90
1 4,50 2,30
1 4,10 2,80
5 15,20 8,20
5 0,34 cukup
5 0,36 cukup
5 0,44 baik
5 0,26 cukup
20
130
Analisis Uji Instrumen
Dari tabel analisis butir soal di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : No. Soal
Validitas
1
0,78 ( Tinggi )
2
0,78 ( Tinggi )
3 4
Reliabilitas
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
0,61 ( Sedang )
0,34 ( Cukup )
0,59 ( Sedang )
0,36 ( Cukup )
0,75 ( Tinggi )
0,61 ( Sedang )
0,44 ( Cukup )
0,80 ( Tinggi )
0,59 ( Sedang )
0,26 ( Cukup )
0,58 ( Sedang )
Dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Vali Validi dita tass Ins Instr trum umen en
Analis Analisis is Validi Validitas tas Instru Instrumen men menggu menggunak nakan an formul formulaa produk produk momen momen dari dari pearson sebagai berikut :
Adapun kriterianya adalah sebagai berikut :
Klarifikasi Koefisien Validitas
Koefisien Kolerasi
Interpretasi
0,80 < r xy xy ≤ 1,00
Validitas Sangat Tinggi
0,60 < r xy xy ≤ 0,80
Validitas Tinggi
0,40 < r xy xy ≤ 0,60
Validitas Sedang
0,20 < r xy xy ≤ 0,40
Validitas Rendah
r xy xy ≤ 0,20
Tidak Valid
2. Real Realib ibil ilit itas as Inst Instru rume men n
Analisis Reliabilitas Instrument menggunakan formula alpha sebagai berikut :
Adapun kriterianya sebagai berikut : Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
3.
Koefisien Kolerasi
Interpretasi
0,00 – 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 0,90 0,90 – 1,00
Reliabilitas Kecil Reliabilitas Rendah Reliabilitas Sedang Reliabilitas Tinggi Reliabilitas Sangat Tinggi
Analisis Indeks Ke Kesukaran (IK)
Analisis Indeks Kesukaran (IK) instrument menggunakan formula sebagai berikut
Adapun kriterianya sebagai berikut :
4.
Indeks Kesukaran
Interpretasi
IK = 0,00 0,00 < IK ≤ 0,30 0,30 < IK ≤ 0,70 0,70 < IK ≤ 0,90 IK = 1,00
Soal Terlalu Sukar Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah Soal Terlalu Mudah
Analisis Da Daya Pe Pembeda Ti Tiap Bu Butir So Soal
Analisis Daya Pembeda menggunakan formula sebagai berikut :
133
Adapun kriterianya sebagai berikut : Indeks Kesukaran DP = 0,00 0,00 < DP ≤ 0,20 0,20 < DP ≤ 0,40 0,40 < DP ≤ 0,70 0,70 < DP ≤ 1,00
Interpretasi Sangat Jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik
TES PRASYARAT Perhatikanlah gambar-gambar di bawah, kemudian hitunglah! a. Kelilingnya b. Luasnya Gambar 1 D
Gambar 2
D
C
C
8 7 c m
A
B
A
30 cm
B
69 cm
Gambar 3
C
1 5 c m
A
B
20 cm
Gambar 4 C
Gambar 5
C
0 1
A
24,4 cm
B
A
m c
16 cm
B
TUJUAN TES PRASYARAT Mengetahui kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika yang berkaitan dengan bangun ruang, yaitu: 1. Mengh Menghitu itung ng keli kelilin ling g dan dan luas luas Perse Persegi gi 2. Mengh Menghitu itung ng kelili keliling ng dan luas luas Perseg Persegii panjang panjang 3. Menemukan panjang Alas, tinggi atau hipotenusa dengan menggunakan
teorema Pitagoras 4. Mengh Menghitu itung ng kelil keliling ing dan dan luas luas segit segitiga iga
PEDOMAN PENILAN TES PRASYARAT 1. Setiap Setiap soal soal dibe diberi ri bobo bobott nilai nilai 20 2. Penilaian Penilaian tidak tidak hanya hanya hasil hasil akhir, akhir, tetapi tetapi dengan dengan langkah-l langkah-langka angkahnya hnya 3. Pembob Pembobota otan n nilai nilai tiap soal soal sebag sebagai ai beriku berikutt
PENGHITUNGAN
GAMBAR
PANJANG
KELILING
LUAS
1
10
10
2
10
10
HIPOTENUSA
KELILING
LUAS
5
5
10
ALAS
LEBAR
TINGGI
3 4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
LEMBAR JAWAB TES PRASYARAT NAMA GAMBAR
: ……………………………………………………. PANJANG
LEBAR
HIPOTENU
KELILING
LUAS
SA
1 2 3 4 5 (Bila ada pecahan ditulis hanya dua desimal) Cara penyelesaian Gambar 1 a. Keliling b. B. Lu Luas
…………………………………………………………… ……………………………………………………………
Gambar 2 a. Keliling
……………………………………………………………
b. Luas
……………………………………………………………
Gambar 3 a. Hipotenusa
……………………………………………………………
b. Keliling
……………………………………………………………
c. Luas
……………………………………………………………
Gambar 4 a. Tinggi
……………………………………………………………
b. Keliling
……………………………………………………………
c. Luas
……………………………………………………………
Gambar 5 a. Alas
……………………………………………………………
b. Tinggi
……………………………………………………………
c. Keliling
……………………………………………………………
d. Luas
……………………………………………………………
KUNCI JAWABAN TES PRASYARAT
GAMBAR
PANJANG
TINGGI
HIPOTENU
KELILING
LUAS
120
900
312
6.003
SA
1
30
2
87
69
3
20
15
25
60
150
4
12,2
21,13
24,4
73,20
257,80
5
13
12
10
36
Gambar 1
Penyelesaian
D
C
a.
Keliling persegi
= 4s
= 4 X 30 = 120 b.
=s2
Luas persegi = 30 2
A
= 900
B 30 cm
Gambar 2
D
c. Keliling
=2(
p+l
)
C
= 2 (87 + 69) = 2 X 156
8 7 c m
= 312 =pX
d. Luas
l
= 87 X 69 A
B
69 cm
C
= 6.003
Gambar 3
Penyelesaian d.
1 5 c m
A
20 cm
B
2= 2 +c2 a b Hipotenusa a2 = 20 2+15 2 a2 = 400 + 225 a= 625 = 25
e. Keliling
= 20 + 15 + 25
= 60 f. Luas
= ½ X 20 X 15 = 150
Penyelesaian
Gambar 4
a. Alas segitiga siku-siku
C
=½
sisi = ½ X 24,4 = 12,2 b. Tinggi sisi A
24,4 cm
c. Keliling d. Luas
= t 2 + 12,2 2
t2 t2 t2 t2
B
= 3 X 24,4 = ½ X 24,4 X 21,13
= sisi 2-12,2 2 = 24,4 2-12,2 2 = 595,36-148,84 = 446,52
t =
= 73,20 = 257,80 cm
2
Gambar 5
a. Alas segitiga siku-siku b. Tinggi
3 1
10 cm A
446,52 = 21,13
Penyelesaian
C
Luas
2
B
t2 t2
=t2+52 = 13 2- 5 2 = 169 -25
t =
144 =12
13
2
= ½ alas = ½ X 10 = 5
c. Keliling = (2X13) + 10 = 26 + 10 = 36
= ½ X 10 X 12 TES KELOMPOK 1
1. Perhatikan Perhatikan lantai di bawah bawah meja meja kalian, kalian, kemudi kemudian an kerjakan kerjakan:: a. Ukurlah Ukurlah berapa berapa panjan panjang g sisisisi-sis sisiny inya! a! b. b. Hitu Hitung ng bera berapa pa keli kelili ling ngny nyaa a. Hitung Hitunglah lah,, berapa berapa luas satu satu lantai lantai kerami keramik k tersebu tersebutt 2. Perh Perhati atika kan n ruang ruang kel kelas as ini! ini! a. Ukurlah Ukurlah berapa berapa jarak jarak dari dari dindi dinding ng ke ke dindin dinding, g, b. Gambarla rlah c. Hitu Hitung ng bera berapa pa kel kelil ilin ingn gnya ya d. Hitung Hitung luas ruang kelas ini di bagian bagian dalam dinding dinding e. Berapa jumlah jumlah keramik keramik yang yang dibutu dibutuhkan hkan untuk untuk menutupi menutupi lantai lantai 3. Perh Perhati atika kan n plafo plafond nd kel kelas as ini ini •
Plafond ditutup dengan tripleks, kalau diganti dengan Asbes
ukuran 60 X 120 cm, berapa lembar asbes yang dibutuhkan? 4. Perhat Perhatika ikan n dindin dinding-d g-dind inding ing kelas kelas ini a. Ukur Ukur bera berapa pa ting tinggi giny nya, a, b. Bila ruang kelas ini seluruh dindingnya ditutup dengan triplek ukuran
120 X 240 cm, berapa lembar yang akan terpakai Selamat bekerja, waktu kalian hanya 15 menit!
TES KELOMPOK 2 Pergilah ke Musholla, lalu kerjakan tugas berikut 1. Perhat Perhatika ikan n lanta lantaii Musho Musholla lla ters tersebu ebutt a. Ukurlah Ukurlah berapa berapa panjan panjang g sisisisi-sis sisiny inya! a! b. b. Hitu Hitung ng bera berapa pa keli kelili ling ngny nyaa c. Hitung Hitunglah lah,, berapa berapa luas satu satu lantai lantai kerami keramik k tersebu tersebutt 2. Perhatikan ruangan dalamnya, ruang sholat saja, tidak termasuk tempat
imam! a. Ukurlah Ukurlah berapa berapa jarak jarak dari dari dindi dinding ng ke ke dindin dinding, g, b. b. Gamb Gambarl arlah ah dena denahn hnya ya c. Hitu Hitung ng bera berapa pa kel kelil ilin ingn gnya ya d. Hitung luas ruang sholat Musholla Musholla tersebut
e. Berapa jumlah jumlah keramik keramik yang yang dibutu dibutuhkan hkan untuk untuk menutupi menutupi lantai lantai 5. Perhatikan plafond musholla, •
Plafond ditutup dengan dengan Asbes, kalau Plafond diganti dengan dengan
Eternit ukuran 50 X 100 cm, berapa lembar yang dibutuhkan? 6. Perhatikan dinding-Musholla tersebut
a. Ukur Ukur bera berapa pa ting tinggi giny nya, a, b. Bila ruang holat tersebut seluruh dindingnya ditutup dengan triplek
ukuran 120 X 240 cm, berapa lembar yang akan terpakai Selamat bekerja, waktu kalian hanya 15 menit!
TES KELOMPOK 3 Pergilah ke Perpustakaan 1. Perhatikan lantai Perpustakaan tersebut
a. Ukurla Ukurlah h berapa berapa panjang panjang sisisisi-sis sisiny inya! a! b. Hitung Hitung berapa berapa kelili kelilingn ngnya ya c. Hitunglah, Hitunglah, berapa luas satu lantai lantai keramik keramik tersebut tersebut 2. Perhatikan ruang bukunya!
a. Ukurla Ukurlah h berapa berapa jara jarak k dari dari dindin dinding g ke dindi dinding ng,, b. Gambarlah c. Hitu Hitung ng bera berapa pa keli kelili ling ngny nyaa d. Hitung luas ruang buku buku tersebut ini di bagian bagian dalam dinding
e. Berapa jumlah jumlah keramik keramik yang yang dibutuhk dibutuhkan an untuk untuk menutu menutupi pi lantai lantai 3. Perhat Perhatika ikan n plafond plafond perp perpust ustaka akaan an tersebu tersebutt •
Plafond ditutup dengan dengan Eternit, kalau didanti dengan dengan Asbes ukuran ukuran 60 X 240 cm, berapa lembar asbes yang dibutuhkan?
4. Perhatikan dinding-dinding nya
a. Ukur Ukur berap berapaa ting tinggi giny nya, a, b. Bila ruang buku tersebut ditutup dengan triplek tr iplek ukuran 120 X 240 cm,
berapa lembar yang dibutuhkan Selamat bekerja, waktu kalian hanya 15 menit!
TES KELOMPOK 4 Pergilah ke tempat wudlu 1. Perhatikan lantainya
a. Ukurla Ukurlah h berap berapaa panja panjang ng sisi sisi-si -sisin sinya! ya! b. b. Hitu Hitung ng berap berapaa kelil kelilin ingn gnya ya c. Hitung Hitunglah lah,, berapa berapa luas luas satu lanta lantaii keramik keramik tersebu tersebutt 2. Perh Perhat atik ikan an ruan ruang g kelas kelas ini! ini! a. Ukurla Ukurlah h berapa berapa jara jarak k dari dari dindin dinding g ke dindi dinding ng,, b. Gambarlah c. Hitu Hitung ng bera berapa pa keli kelili ling ngny nyaa d. Hitung luas ruang tempat wudlu wudlu ini di bagian dalam dinding
e. Berapa jumlah jumlah keramik keramik yang yang dibutuhk dibutuhkan an untuk untuk menutu menutupi pi lantai lantai 3. Perhatikan plafond tempat wudlu •
Plafond belum ditutup, kalau dipasang plafond Asbes ukuran 1 X 1 meter, berapa lembar asbes yang dibutuhkan?
4. Perhatikan dinding bagian dalam bak air tempat wudlu,
a. Ukur Ukur ber berap apaa dala dalamn mnya ya,, b. Bila dinding dan alas bak mandi porselinnya diganti dengan warna lain
tetapi ukurannya sama, berapa banyak porselin yang dibutuhkan Selamat bekerja, waktu kalian hanya 15 menit!
TES KELOMPOK 5 Pergilah ke ruang OSIS 1. Perhatikan lantainya!
a. Ukurla Ukurlah h berap berapaa panja panjang ng sisi sisi-si -sisin sinya! ya! b. b. Hitu Hitung ng berap berapaa kelil kelilin ingn gnya ya c. Hitung Hitunglah lah,, berapa berapa luas luas satu lanta lantaii keramik keramik tersebu tersebutt 2. Perhatikan ruang OSIS tersebut!
a. Ukurla Ukurlah h berapa berapa jara jarak k dari dari dindin dinding g ke dindi dinding ng,, b. Gambarlah c. Hitu Hitung ng bera berapa pa keli kelili ling ngny nyaa d. Hitung luas ruang OSIS di bagian bagian dalam dinding dinding
e. Berapa jumlah jumlah keramik keramik yang yang dibutuhk dibutuhkan an untuk untuk menutu menutupi pi lantai lantai 3. Perhatikan plafond ruang OSIS tersebut! •
Plafond ditutup dengan Asbes, bila diganti dengan gypsum ukuran 40 X 200 cm, berapa lembar yang dibutuhkan?
4. Perhatikan dinding-dindingnya!
a. Ukur Ukur berap berapaa ting tinggi giny nya, a, b. Bila dindingny dindingnyaa ditutup ditutup dengan dengan triplek triplek ukuran ukuran 120 X 240 240 cm, cm, berapa lembar yang dibutuhkan Selamat bekerja, waktu kalian hanya 15 menit!
TES KELOMPOK 6 Pergilah ke ruang UKS 1. Perhatikan lantainya!
a. Ukurla Ukurlah h berap berapaa panja panjang ng sisi sisi-si -sisin sinya! ya! b. b. Hitu Hitung ng berap berapaa kelil kelilin ingn gnya ya c. Hitung Hitunglah lah,, berapa berapa luas luas satu lanta lantaii keramik keramik tersebu tersebutt 2. Perhat Perhatika ikan n ruan ruang g UKS UKS terseb tersebut! ut! a. Ukurla Ukurlah h berapa berapa jara jarak k dari dari dindin dinding g ke dindi dinding ng,, b. Gambarlah c. Hitu Hitung ng bera berapa pa keli kelili ling ngny nyaa d. Hitung luas ruang UKS ini di bagian dalam dinding
e. Berapa jumlah jumlah keramik keramik yang yang dibutuhk dibutuhkan an untuk untuk menutu menutupi pi lantai lantai 3. Perhatikan plafond UKS tersebut! •
Plafond ditutup dengan eternit, kalau Plafond dtutup dengan kain yang ukuran lebarnya 120 cm, berapa meter panjang kain yang dibutuhkan?
4. Perhatikan dinding-dindingnya!
a. Ukur Ukur berap berapaa ting tinggi giny nya, a, b. Bila dindingny dindingnyaa ditutup ditutup dengan dengan triplek triplek ukuran ukuran 120 X 240 240 cm, cm, berapa lembar yang dibutuhkan Selamat bekerja, Waktu kalian hanya 15 menit
TES KELOMPOK 7 Pergilah ke Ruang Serbaguna 1. Perhatikan lantainya!
a. Ukurla Ukurlah h berap berapaa panja panjang ng sisi sisi-si -sisin sinya! ya! b. b. Hitu Hitung ng berap berapaa kelil kelilin ingn gnya ya c. Hitung Hitunglah lah,, berapa berapa luas luas satu lanta lantaii keramik keramik tersebu tersebutt 2. Perhatikan ruang pertemuannya!
a. Ukurla Ukurlah h berapa berapa jara jarak k dari dari dindin dinding g ke dindi dinding ng,, b. Gambarlah c. Hitu Hitung ng bera berapa pa keli kelili ling ngny nyaa d. Hitung luas ruang pertemuan ini di bagian dalam dinding dinding
e. Berapa jumlah jumlah keramik keramik yang yang dibutuhk dibutuhkan an untuk untuk menutu menutupi pi lantai lantai 3. Perh Perhat atik ikan an pla plafo fond ndny nya! a! •
Plafond ditutup dengan eternit, kalau Plafond ditutup dengan gypsum yang ukurannya 80 X 160 cm, berapa lembar gypsum yang dibutuhkan
4. Perhatikan dinding-dindingnya!
a. Ukur Ukur berap berapaa ting tinggi giny nya, a, b. Bila dindingny dindingnyaa ditutup ditutup dengan dengan triplek triplek ukuran ukuran 120 X 240 240 cm, cm, berapa lembar yang dibutuhkan Selamat bekerja, Waktu kalian hanya 15 menit
TES KELOMPOK 8 Pergilah ke gudang sekolah 1. Perhatikan lantainya!
a. Ukurla Ukurlah h berapa berapa panjang panjang sisisisi-sis sisiny inya! a! b. Hitung Hitung berapa berapa kelili kelilingn ngnya ya c. Hitunglah, Hitunglah, berapa luas satu lantai lantai keramik keramik tersebut tersebut 2. Perhatikan ruangan gudang tersebut!
a. Ukurlah Ukurlah berapa berapa jarak dari dindin dinding g ke ke dinding dinding,, b. b. Gam Gambarl barlah ah c. Hitung Hitung berapa berapa kelili kelilingn ngnya ya d. Hitung luas ruang gudang ini di bagian dalam dinding
e. Berapa jumlah jumlah keramik keramik yang yang dibutuhk dibutuhkan an untuk untuk menutupi menutupi lantai lantai 3. Perhatikan plafond gudang tersebut! •
Plafond ditutup dengan eternit, kalau Plafond ditutup dengan papan ukuran 20 cm X 2 m, berapa lembar papan yang dibutuhkan?
4. Perhatikan dinding-dindingnya!
a. Ukur Ukur bera berapa pa ting tinggi giny nya, a, b. Bila dindin dindingnya gnya ditutu ditutup p dengan dengan triplek triplek ukuran ukuran 120 120 X 240 240 cm, cm, berapa lembar yang dibutuhkan Selamat bekerja, Waktu kalian hanya 15 menit
LEMBAR LAPORAN HASIL PENGUKURAN DAN PENGHITUNGAN NAMA KELOMPOK
………………………………………………
TEMPA MPAT OBSERVASI
………………………………………………
1. Hasil Hasil pengu pengukur kuran an dan dan peng penghit hitung ungan an No
Subjek
1
Lantai Ruangan
2
Plafond
3
Dinding 1
4
Dinding 2
Panjang/
Lebar/tinggi
Keliling
Luas
2. Jumlah Jumlah kebut kebutuha uhan n barang barang yang yang akan akan terpak terpakai ai
No
Fungsi
1
Penutup Lantai
2
Penutup Plafond
3
Penutup dinding
Nama Barang
Panjang
Lebar
Kebutuhan
Cicalengka,……...................................... Cicalengka,……............... .....................................2009 ..............2009 Ketua Kelompok …………………………………
(…………………………………)
Lembar jawab ini harus disertai dengan lembaran cara menghitungnya
POST TEST Bacalah soal dengan teliti, kemudian selesaikan masalahnya dengan cermat. 1) Di halaman sekolah sedang dibuat tembok tembok dudukan tiang bendera dua tahap. tahap.
Tahap pertama setinggi 20 cm dengan alas persegi, sisinya 60 cm; Tahap kedua tinginya 40 cm dan alas 40 X 40 cm. Bila semua permukaan permukaan dudukan dudukan bendera bendera tersebut tersebut ditutup ditutup dengan dengan keramik keramik ukuran 20 X 10 cm, berapa banyak keramik yang terpakai?
40
40
20
60
2) Menghadapi akhir tahun ajaran, di sekolah sedang dibuat panggung untuk
perlombaan dan pementasan. Panggung berbentuk persegi yang sisinya 8 m. Atap Atapny nyaa ditu ditutu tup p kain kain tend tendaa berb berben entu tuk k lima limass yang yang punc puncak akny nyaa 6 m dari dari permukaan panggung. Sudut-sudut tenda diberi tiang besi yang tingginya 3 m dari panggung. Bagian panggung ditutup dengan latar belakang kain tenda, Bila harga sewa kain Rp 5.000,- per m2, berapa harga sewa yang harus dibayar?
6 m dari lantai panggung
3m
8m
3) Seorang karyawan perusahaan tekstil membeli motor dari showroom. Rumah
kontrakannya di daerah yang sering terkena banjir sehingga lantai terasnya lebih tinggi enam puluh cm dari permukaan tanah. Agar motor dapat naik ke teras maka ia membuat tangga tanjakan. Tangga tanjakan tersebut ukuran alasnya 80 X 70 cm. Bagian yang tidak menyentuh tanah ditutup dengan papan. Bila Bila papan papan yang yang terpasa terpasang ng Rp. 50.000,50.000,- per m2, Berapa Berapa harga harga tanjak tanjakan an tersebut?
60
70
80
4) Di antara dinding kantor pos dan kantor telepon dibuat benteng sepanjang 5
meter yang tingginya 2,5 m. Tebal dinding benteng enam belas cm ditambah bagian atasnya berbentuk atap setinggi enam cm. Di tengah benteng dibuat pilar yang lebih tinggi sepuluh cm. Penampang pilar berbentuk pesegi, sisinya tiga tiga puluh puluh cm. Bagian Bagian atasnya atasnya berben berbentuk tuk limas limas seting setinggi gi dua puluh puluh cm. Benteng Benteng tersebut mau dicat, harganya harganya Rp. 20.000,20.000,- per m2. Berapakah Berapakah biaya untuk mengecat? 2 0
6
1 0
2,5 m dari tanah
16 30
5 m m 3 0 c
Selamat bekerja!
LEMBAR JAWAB POST TEST NAMA KE KELOMPOK
………………………………………………..
NAMA SISWA
………………………………………………..
A. Penemuan Penemuan data dan dan penghitu penghitungan ngan ukuran ukuran subye subyek k No
Subjek
St
P
L
T
H
LS
1 Alas Alas tian tiang g ben bende dera ra Tahap 1 Tahap 2 Keramik 2 Tenda Latar Kain 3 Tanjakan Papan 4 Benteng Tutup Benteng Pilar Tutup Pilar Cat Keterangan:
St = Satuan (cm atau m) T = Tinggi, H = Hipotenusa.
P = Panjang, L = Lebar, LS = Luas Selimut
B. Peng Penghi hitu tung ngan an biay biayaa 1. Jumlah keramik yang terpakai
= ………………… keping
2. Biaya sewa kain
= Rp. …………………….
3. Harga papan terpasang
= Rp ……………………….
4. Ongkos pengecatan
= Rp ……………………….
Catatan: Lembar jawab ini disertai kertas tatacara penyelesaian soal TUJUAN POST TEST Mengetahui kemampuan yang telah dikuasai siswa sebagai prasarat untuk memiliki kemampuan menyelesaikan masalah bangun ruang, yaitu kemampuan: 5. Menghitung Luas Selimut Kubus
6. Mengh Menghitu itung ng Luas Luas Seli Selimut mut Balok Balok 7. Mengh Menghitu itung ng Luas Luas Seli Selimut mut Limas Limas 8. Mengh Menghitu itung ng Luas Luas Seli Selimut mut Prisma Prisma 9. Menerapkan Menerapkan kemamp kemampuan uan tersebut tersebut di atas ke dalam dalam kehidupa kehidupan n sehari-hari sehari-hari PEDOMAN PENILAN TES PRASYARAT 4. Soal Soal nomor nomor 1 s.d. s.d. 3 diber diberii bobot bobot nilai nilai 25 5. Soal nomor nomor 4 dibagi dibagi menjadi menjadi tiga, tiga, yaitu a) penghitu penghitungan ngan 4a 4a (prisma) (prisma) mendapat nilai 10; b) penghitungan 4b (limas) nilai 10 dan c) implementasi (pengecatan) nilai 5 6. Penilaian Penilaian tidak tidak hanya hanya hasil hasil akhir, akhir, tetapi tetapi dengan dengan langkah-l langkah-langka angkahnya hnya 7. Pembob Pembobota otan n nilai nilai tiap soal soal sebag sebagai ai beriku berikutt a. Soal Soal Nomo Nomorr 1 tota totall nil nilai ai 25 •
Menghitung luas selimut balok tahap 1 nilai 5
•
Menghitung luas selimut kubus tahap 2 nilai 5
•
Menghitung luas keramik nilai 5
•
Menghitung kebutuhan keramik 10
b. b. Soal Soal Nom Nomor or 2, 2, total total nila nilaii 25 •
Menghitung hypotenuse limas (tinggi segitiga) nilai 5
•
Menghitung luas selimut limas nilai 5
•
Menghitung luas latar nilai 5
•
Menghitung harga sewa kain nilai 10
c. Soal Soal Nom Nomor or 3, 3, total total nila nilaii 25 •
Menghitung hypotenuse nilai 5
•
Menghitung luas segi tiga nilai 5
•
Menghitung luas empat persegi panjang nilai 5
•
Menghitung harga papan nilai 10
d. Soal Soal Nom Nomor or 4 tota totall nila nilaii 25 •
Luas Benteng dan Prisma 10
•
Bagian 4b, Pilar dan Limas 10
•
Biaya pengecatan mendapat nilai 5
KUNCI JAWABAN POST TEST Penyelesaian Soal Nomor 1 40
a.
40
Tahap 1 Luas alas
= 60 X 60
= 3.600
Luas Dinding = 60 X 20
= 1.200
Luas selimut = (2 X 3.600) + (4 X 1.200) = 7.200 + 4.800 = 12.000 20
b. Tahap 2 Luas alas 60
c. Luas Keramik
= 40 X 40
Luas se selimut = 6 X 1.600
= 20 X 10 = 200 cm
d. Luas yang akan ditutup keramik
2
= 1.600 = 9.600
Tahap 1
= 12.000 – (3.600 + 1600)
= 6.800 cm 2
Tahap 2
= 9.600 – 1.600
= 8. 8.000 cm
Jumlah tahap 1 & tahap 2 e. Kebutuhan keramik
6 m dari lantai panggung
2
=14.800 cm 2 = 14.800 : 200= 74 74 keping Penyelesaian Soal Nomor 2
5) Latar Alas
= 8 m,
Tinggi = 3 m
Luas
=8X3
= 24 m2
6) Tenda Tinggi puncak
8m
Tingi limas
3m
=6m =6–3
=3m
Alas segitiga = ½ X 8 Hypotenusa Limas
Luas Luas Sel Selim imut ut Ten Tenda da = 4 X (½ X 8 X 5) 5) = 80 80 m2 Biaya Sewa Kain
= (80 + 24) X Rp. 5.000,-
=4m =
42 + 3 2
=
25 = 5
= Rp. 520.000,-
Penyelesaian Soal nomor 3
Hypotenusa =
0,8 =
2+ 2 0,6 =
60
0,64 0,64 + 0,36 0,36 = =
1 = 1
70
80 2
a. Luas segitiga
= ½ X0,8X0,6 = 0,24 m
b. Luas dinding segitiga
= 2 X 0,24
= 0,48 m 2
c. Luas Luas dind dindin ing g per perse segi gi panj panjan ang g = 0,7 0,7 X 0,6 0,6
= 0,4 0,42 2 m2
d. Luas alas miring
= 0,70 m 2
= 0,7 X 1
= 1,60 m 2
e. Luas kebutuhan papan
Harga papan terpasang per m 2 = Rp. 50.000,Harga tanjakan = 1,60 m 2 X Rp. 50.000,- = Rp. 80.000,-
Penyelesaian Soal nomor 4 a. Benteng
Panjang alas benteng & pilar Panjang alas benteng = 5 – 0,3 m Tinggi benteng = 2,50 m Lebar benteng = 0,16 m Tinggi Tinggi penutup benteng benteng (prisma) (prisma) = 0,06 m Hypotenusa
=
82+62=
=
64 + 36 = =
100 = 10
=5m = 4,7 m
= 0,10 m = ½ X 0,16 X 0,06
= 0,0048 m 2
Luas permukaan yang menempel = 2 X (2,5 X 0,16) Luas Permukaan Benteng = 4,7 X 2,50 m Permukaan Prisma = 4,7 X 0,1
= 0,80 m 2 = 11,75 m 2 = 0, 47 m 2
Luas segitiga prisma Permukaan Benteng
= 2 X (11,75 + 0,47) = 24,44 m 2
Luas yang harus dicat b. Pilar
Panjang sisi alas pilar Tinggi pilar = 2,5 + 0,1 Tinggi pe penutup pilar (l (limas)
= 0,3 m = 2,6 m = 0, 0,2 m
Hypotenusa
=
20
2+ 2 15 =
400 + 225 =
= =
625 = 25
Permukaan Pilar
Luas Permukaan Permukaan Pilar
= 4 X (0,3 X 2,60 m) = 3,12 m 2
Luas permuka permukaan an yang menempel menempel = 0,80 + (2 X 0,0048) 0,0048) = 0,896 m 2
= 2,224 m 2
Permukaan terbuka
= 3,12 – 0,896
Luas selimut limas
= 4 X ½ X 0,3 X 0,25 = 0,150 0,150 m 2
Luas yang harus dicat
= 2,224 + 0,15
Harga cat per m2 Biaya pengecatan pengecatan
= Rp 20.000,= Rp. Rp. 20.0 20.00 00,0,- X (24 (24,44 ,44 + 2, 374) 374) = Rp. 20.000,- X 26,814
= 2,374 m 2
= = Rp. 536.280,-
SILABUS SEKOLAH
: SMPN 1 Cicalengka
Kelas / Semester
: VIII / 2
Mata Pe Pelajaran
: Matematika
Standar Standar kompetensi kompetensi
: GEOM GEOMETRI ETRI DAN PENGUKUR PENGUKURAN AN 5. Memahami sifat-sifat kubus , balok, prisma dan limas dan bagian – bagiannya, serta menentukan
ukurannya
Kompetensi Dasar
Materi Kegiatan Pembelajaran Pokok/Pemb elajaran 5.3. Menghitung Kubus, Mencari rumus luas luas permukaan balok, permukaan kubus, balok, dan volume prisma tegak prisma tegak dan limas kubus bal0k, dan limas prisma dan limas
Menggunakan rumus untuk menghitung luas permukaan
Indikator Tehnik Menemukan rumus luas permukaan kubus, balok, prisma tegak dan limas
Kuis Tes lisan Penugas an Tes tulis
Menghitung luas permukaan kubus,
Kuis Tes
Bentuk Instrumen Uraian
Uraian
Penilaian Contoh Instrumen 1.
Sebutkan rumus luas permukaan kubus jika rusuknya x cm 2. Sebu Sebutk tkan an rumu rumuss lua luass prisma yanga alasnya segitiga siku-siku yang sisi siku-sikunya a cm ,b cm dan tinggi prisma t cm Suatu prisma tegak beralas segitiga samasisi
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
2x40 x40 mnt mnt
Buku tek teks, model bangun ruang dan datar; Handout, Lingkungan sekolah
2 x 40 mnt
kubus, bslok, prisma tegak dan limas
Blok, prisma dan limas
lisan Penugas an Tes tulis
mempunyai panjang rusuk 6 cm dan tinggi 8 cm. hitung luas permukaan permukaan prisma
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah
: SMP N 1 Cicalengka
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: VIII /2
Standa Standarr Kompe Kompeten tensi si
: Memah Memahami ami Sifa Sifatt – Sifa Sifatt Kubu Kubus, s, Balo Balok, k, Lima Limas, s, Prisma dan Bagian-bagiannya Serta Menentukan Ukurannya
Komp Kompet eten ensi si Dasa Dasarr
: Men Mengh ghit itun ung g lua luass per permu muka kaan an dan dan vol volum umee bal balok ok,, kubus, prisma dan limas
Indikator
: Menghitung luas permukaan Balok, dan kubus
Alokasi waktu
: 2 x 40 menit
1. Tuju Tujuan an Pemb Pembel elaj ajar aran an Siswa dapat menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar balok dan kubus 2. Mate Materi ri Pemb Pembel elaj ajar aran an Luas permukaan kubus dan balok 3. Metoda / Tehnik Diskusi kelompok, inkuiri, resitasi dan penugasan 4. Lang Langka kah h – lang langka kah h Keg Kegia iata tan n a. Kegi Kegiata atan n Penda Pendahu hulu luan an Aperspsi, Mengingat kembali tentang rumus luas bangun datar: Persegi panjang dan persegi
Motivasi, Bangun ruang Balok dan Kubus merupakan bentuk yang paling banyak digunakan dalam struktur dan konstruksi barang dan bangunan. Apabila materi ini di kuasai, banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari b. b. Kegi Kegiat atan an Int Intii 1) Siswa secara berkelompok mengerjakan kuis mengenai pengukuran
tanah berbentuk bangun datar segitiga dan persegi panjang 2) Siswa Siswa melakuk melakukan an brainsto brainstorming rming mengenai mengenai penger pengerjaan jaan kuis 3) Siswa Siswa menyim menyimak ak uraian uraian guru mengenai mengenai balok dan kubus kubus 4) Siswa Siswa memnyamp memnyampaika aikan n tangga tanggapan pan atas uraian uraian guru, baik baik pertanyaa pertanyaan n maupun pernyataan 5) Siswa Siswa mengelu mengeluark arkan an alat-ala alat-alat, t, dus kemasa kemasan n dan benda benda lainnya lainnya yang dibawa dari rumah, kemudian memisahkan yang berbentuk balok dan kubus masing-masing satu buah 6) Siswa Siswa melakuk melakukan an tugas tugas menguk mengukur ur dimensi dimensi balok balok dan kubus kubus di atas atas kemudian menghitung luas permukaan balok dan kubus tersebut 7) Siswa Siswa secara berkelo berkelompo mpok k melaku melakukan kan penguku pengukuran ran dan penghitu penghitunga ngan n ukuran ruang dan barang di tempat yang berbeda 8) Masing Masing – masing masing kelompok kelompok dimint dimintaa menyampaik menyampaikan an hasil hasil diskusi diskusi dan kelompok lain menanggapi c. Kegi Kegiat atan an pen penut utup up 1) Siswa menyimak uraian guru berkaitan dengan tugas kelompok yang
telah dilakukan
2) Sisw Siswaa meny menyim imak ak rinci rincian an tuga tugass yang yang haru haruss dila dilaks ksan anak akan an seba sebaga gaii persiapan pembelajaran pada pertemuan berikutnya 3) Siswa Siswa dengan dengan bimbin bimbingan gan guru guru menyamp menyampaika aikan n do’a akhir akhir majlis majlis dan salam
5.
Sumber Be Belajar a. Buku Teks, model – model bangun ruang dan bangun datar
b. Handout Handout materi materi mengen mengenai ai balok balok dan dan kubus kubus c. Ruangan/ba Ruangan/bangun ngunan an dan benda benda yang ada ada di lingkun lingkungan gan sekolah sekolah
6. Media Belajar
a. Mistar, Mistar, Meteran Meteran tukang tukang kayu, kayu, Meteran Meteran golong, golong, kalkula kalkulator tor,, guntin gunting, g, lem dan alat tulis. b. Barang berbent berbentuk uk Balok dan dan Kubus, Kubus, Dus kemasan kemasan yang berbentu berbentuk k balok dan kubus, Gambar peraga Balok dan Kubus ukuran Plano
7.
Penilaian a. Tehnik
: Kuis, Tugas perorangan, Tugas kelompok.
b. Bentuk
: esay terstruktur
c. Instrumen
:
1) Kuis 2) Tugas Tugas peror perorang angan an & Tuga Tugass Kelomp Kelompok ok 3) Lembar Lembar penga pengamata matan n dinamik dinamikaa kelompok kelompok (terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah
: SMP N 1 Cicalengka
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: VIII /2
Standa Standarr Kompe Kompeten tensi si
: Memah Memahami ami Sifa Sifatt – Sifa Sifatt Kubu Kubus, s, Balo Balok, k, Lima Limas, s, Prisma dan Bagian-bagiannya Serta Menentukan Ukurannya
Komp Kompet eten ensi si Dasa Dasarr
: Men Mengh ghit itun ung g lua luass per permu muka kaan an dan dan vol volum umee bal balok ok,, kubus, prisma dan limas
Indikator
: Menghitung luas permukaan Limas dan Prisma
Alokasi waktu
: 2 x 40 menit
8. Tuju Tujuan an Pemb Pembel elaj ajar aran an Siswa dapat menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar limas dan prisma 9. Mate Materi ri Pemb Pembel elaj ajar aran an Luas permukaan limas dan prisma 10. Metoda Metoda / Tehn Tehnik ik Diskusi kelompok, inkuiri, resitasi dan penugasan 11. Langkah Langkah – langkah langkah Kegiata Kegiatan n d. Kegi Kegiata atan n Pend Pendah ahul ulua uan n Aperspsi, Mengingat kembali tentang rumus luas bangun datar: segitiga dan teorema Pitagoras
Motivasi, Bangun ruang Limas dan Prisma merupakan bentuk yang paling banyak digunakan dalam struktur dan konstruksi barang dan bangunan, terutama benda-benda aksesoris. Apabila materi ini di kuasai, banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari e. Kegi Kegiat atan an Inti Inti 9) Siswa secara berkelompok mengerjakan kuis mengenai pengukuran
dan penghitungan bangun datar segitiga dan persegi panjang 10) Siswa menyimak menyimak uraian guru mengenai mengenai Limas dan Prisma 11) Siswa Siswa memnyampaikan memnyampaikan tanggapan tanggapan atas uraian guru, baik pertanyaan pertanyaan maupun pernyataan 12) Siswa secara berkelompok berkelompok mencari benda berbentuk limas dan prisma yang ada di sekitar sekolah. Jika dapat dibawa maka dibawa ke kelas, jika tidak dapat dibawa maka dibuat gambaran dan ukurannya 13) 13) Perw Perwak akil ilan an
kelo kelomp mpok ok
meny menyam ampa paik ikan an
lapo lapora ran n
dan dan
tang tangga gapa pan n
mengenai proses pencarian benda berbentuk Limas dan Prisma 14) Siswa Siswa mengumpu mengumpulkan lkan barang-barang barang-barang hasil pencarianny pencariannya, a, kemudian kemudian memisahkan yang berbentuk Limas dan Prisma masing-masing satu buah 15) Siswa Siswa melakukan melakukan tugas mengukur mengukur dimensi Limas dan Prisma di atas kemudian menghitung luas permukaan Limas dan Prisma tersebut 16) 16) Sisw Siswaa
mela melaku kuka kan n
brai brains nsto torm rmin ing g
meng mengen enai ai
tuga tugass
pengukuran serta penghitungan Limas dan Prisma 17) Siswa mengerjakan mengerjakan soal tes tulis sebanyak dua butir
penc pencar aria ian, n,
f. Kegi Kegiat atan an penu penutu tup p 4) Siswa menyimak uraian guru berkaitan dengan tugas kelompok yang
telah dilakukan 5) Sisw Siswaa meny menyim imak ak rinci rincian an tuga tugass yang yang haru haruss dila dilaks ksan anak akan an seba sebaga gaii persiapan pembelajaran pada pertemuan berikutnya 6) Siswa Siswa dengan dengan bimbin bimbingan gan guru guru menyamp menyampaika aikan n do’a akhir akhir majlis majlis dan salam
12. Sumber Sumber Belaja Belajar r d. Buku Teks, model – model bangun ruang dan bangun datar
e. Handou Handoutt materi materi mengen mengenai ai Limas Limas dan Prism Prismaa f. Ruangan/ba Ruangan/bangun ngunan an dan benda benda yang yang ada di lingkun lingkungan gan sekolah sekolah
13. Media Belajar
c. Mistar, Mistar, Meteran Meteran tukang tukang kayu, kayu, Meteran Meteran golong, golong, kalkula kalkulator tor,, guntin gunting, g, lem dan alat tulis. d. Barang berben berbentuk tuk Limas Limas dan Prisma, Prisma, Dus kemasan kemasan yang berbent berbentuk uk Limas dan Prisma, Gambar peraga Limas dan Prisma ukuran Plano
14. 14. Peni Penila laian ian d. Tehnik
: Kuis, Tugas perorangan, Tugas kelompok, Tes tulis
e. Bentuk
: esay terstruktur
f. Instrumen
:
4) Kuis, Kuis, Lemba Lembarr tugas tugas dan Lemba Lembarr Tes tulis tulis 5) Lembar Lembar Pengamat Pengamatan an dinamika dinamika kelompok kelompok dan Angket Angket
Kuisioner 1 Petunjuk 1. Tida Tidak k perl perlu u men menye yebu butk tkan an nam namaa 2. Harap diberi tanda ceklis ceklis atau atau cakra cakra pada pada kolom kolom yang yang sesuai sesuai dengan dengan aktivitas aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran matematika materi bangun ruang 3. Isikan pada kolom Sl bila bila selalu melakukan; Sr bila bila sering melakukan; Sk bila bila
sekali-kali melakukan; Sp bila sempat melakukan dan TS bila tidak sempat melakukan No
Pernyataan
1.
Terlibat da dalam pembelajaran se secara ak aktif
2.
Menyimak penjelasan guru
3.
Menyimak pendapat dari teman sesama siswa
4.
Menanggapi penjelasan guru
5.
Menyimak penjelasan atau pendapat te teman
Sl
S
Sk
Sp
TS
Sl
S
Sk
Sp
TS
sesama kelompok 6.
Menyimak penjelasan atau pendapat te teman dari kelompok lain
7.
Memberikan tanggapan atas pernyataan sesama siswa
No 8.
Pernyataan Memberikan jawaban atas pertanyaan sesama siswa
9.
Menyampaikan laporan kesimpulan diskusi kelompok di hadapan seluruh siswa
10.
Berbagi tugas dalam kerja kelompok
11.
Terlibat dalam kerja kelompok
12.
Berkompetisi dengan kelompok lain
13.
Berkompetisi dengan sesama anggota kelompok
14.
Guru memimpin pembelajaran dengan otoriter
15.
Guru membangun su suasana pe pembelajaran dengan tegas
16.
Minta ba bantuan te teman un untuk menjelaskan so soal
17.
Minta bantuan teman mengenai rumus untuk menyelesaikan soal
18.
Minta ba bantuan te teman un untuk mengerjakan soal
Kuisioner 2 Petunjuk 1. Tidak Tidak perlu perlu menyeb menyebutk utkan an nama nama 2. Harap diberi diberi tanda tanda ceklis ceklis atau cakra cakra pada kolom kolom yang yang sesuai sesuai dengan dengan sikap dan pandangan siswa selama mengikuti pembelajaran matematika materi bangun ruang 3. Isikan pada kolom SS bila bila sangat setuju; S bila bila setuju; TS bila bila tidak setuju dan
bila sangat sangat tidak tidak setuju setuju dengan dengan pernya pernyataan taan yang yang ada pada pada kolom kolom di STS bila sebelah No
Pernyataan
1.
Proses belajar ceria
2.
Proses pe pembelajaran di dinamis, ti tidak ka kaku
3.
Siswa mera erasa bebas untuk berek rekspresi selama
SS
S
TS
ST S TS
SS
S
TS
ST S TS
mengikuti proses pembelajaran 4.
Proses pe pembelajaran me memberi ke kesempatan siswa untuk berperan serta secara aktif
5.
Proses pembelajaran mendorong siswa melakukan kegiatan
6.
Siswa merasa tertekan dalam mengikuti pembelajaran
No
Pernyataan
7.
Materi pelajaran membosankan
8.
Materi pela elajaran sesuai dengan kehidupan sehari-hari
9.
Materi pela elajaran bermanfaa faat bagi kehidupan
sehari-hari 10. 10.
Tugas gas yan yang g dib diber erik ikan an kep kepad adaa sisw siswaa ter teras asaa ber berat at
11. 11.
Tugas gas yan yang diber iberik ikan an kepad epadaa si siswa swa rumi rumitt
12. 12.
Tugas gas yan yang diber iberik ikan an kepad epadaa si siswa swa dapat apat dilaksanakan
13. 13.
Soal oal yang yang diber iberik ikan an kepad epadaa sisw siswaa suli sulitt
14. 14.
Soal oal yang yang diber iberik ikan an kepad epadaa sisw siswaa rum rumit
15. 15.
Soal oal yang yang diber iberik ikan an kepad epadaa sisw siswaa dapat apat diselesaikan
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN SISWA 1. Pemb Pemben entu tuka kan n kelo kelomp mpok ok a. Mena Menawa wark rkan an untu untuk k berke berkelo lomp mpok ok b. b. Memi Memili lih h tema teman n kel kelom ompo pok k c. Meng Mengatu aturr pemba pembagi gian an kelo kelomp mpok ok d. Meng Mengik ikut utii kebij kebijak akan an tema teman n 2. Pemb Pembag agian ian tuga tugass kelo kelomp mpok ok a. Mena Menawa wark rkan an sia siapa pa mau mau jad jadii apa apa b. Meminta Meminta teman teman untuk untuk memegang memegang tugas tugas dalam kelompok kelompok c. Memi Memili lih h tuga tugass untu untuk k diri diriny nyaa d. Meng Mengik ikut utii kebij kebijak akan an tema teman n 3. Jaba Jabata tan n dal dalam am kelo kelomp mpok ok a. Ketua b. Sekretaris ris c. Pemb Pember erii Pen Penje jela lasa san n d. Anggota 4. Kete Keterl rlib ibata atan n dalam dalam kelo kelomp mpok ok a. Menawa Menawarka rkan n siapa siapa mau menger mengerjak jakan an apa apa b. Memint Memintaa peker pekerjaa jaan n untuk untuk diriny dirinyaa
c. Memint Memintaa teman teman meng mengerja erjakan kan soal soal terten tertentu tu d. Mengik Mengikuti uti kebija kebijakan kan kelomp kelompok ok
5. Kete Keterl rlib ibata atan n dalam dalam kelo kelomp mpok ok a. Memb Memberi erika kan n penj penjel elas asan an b. Menany Menanyaka akan n hal hal yang yang belum belum jela jelass c. Mencat Mencatat at apa yang yang disamp disampaik aikan an anggot anggotaa kelompo kelompok k d. Memper Memperhat hatika ikan n aktivit aktivitas as teman teman kelomp kelompok ok 6. Tang Tanggu gung ng jaw jawab ab kel kelom ompo pok k a. Melaksanaka Melaksanakan n pekerjaa pekerjaan n sambil sambil melayani melayani pertany pertanyaan aan anggo anggota ta kelompok b. Melaksanaka Melaksanakan n pekerjaann pekerjaannya ya terlebih terlebih dulu dulu baru menjawa menjawab b pertanyaan pertanyaan teman c. Memberikan Memberikan penjelasan penjelasan dan menangguh menangguhkan kan pekerjaanny pekerjaannyaa d. Meminta Meminta teman menyele menyelesaika saikan n pekerjaan pekerjaan yang yang ditugask ditugaskan an kepadanya kepadanya 7. Kete Keterl rlib ibata atan n dalam dalam dis disku kusi si a. Menawa Menawarka rkan n siapa siapa yang mau mau menyam menyampai paikan kan gagas gagasan an b. b. Memb Memberi erika kan n pen penje jela lasa san n c. Meny Menyam ampa paik ikan an pert pertan anya yaan an
d. Memper Memperhat hatika ikan n pembicar pembicaraan aan anggota anggota kelomp kelompok ok
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Iden Identi tita tass Prib Pribad adii
1.
Nama
: IDA RUFAIDA
2.
Temp Tempat at / Tang Tangga gall lahi lahirr : Ban Bandu dung ng,, 21 21 Jan Janua uari ri 1961 1961
3.
Agama
: Islam
4.
Alam Alamat at Ruma Rumah h
: Jln. Jln. Dewi Dewi Sart Sartik ikaa No. No. 110 110 RT. RT. 02/ 02/ RW 04 Cicalengka Kab. Bandung
5.
Alamat Pe Pekerjaan
: SM SMP Ne Negeri 1 Cicalengka, Jl. Dipati Ukur 34 Cicalengka Kabupaten Bandung. 40395
II. II. Pend Pendid idik ikan an
1.
SDN SDN Cic Cical alen eng gka V, lulu luluss tah tahu un 197 1972 2
2.
SMP SMP Neg Neger erii Cic Cical alen engk gka, a, lulu luluss tah tahun un 1976 1976
3.
SMA SMA Neg Neger erii Cic Cical alen engk gka, a, lulu luluss tah tahun un 1980 1980
4.
Dipl Diplom omaa I Juru Jurusa san n Mate Matema mati tika ka IKI IKIP P Band Bandun ung, g, lul lulus us tah tahun un 198 1981 1
5.
Dip[ Dip[lo loma ma III III Juru Jurusa san n Mate Matema mati tika ka UT, UT, lulu luluss tah tahun un 1997 1997
6.
Tahu Tahun n 2008 2008 samap samapii sekar sekaran ang g (2009 (2009)) melan melanju jutk tkan an stud studii S I, pada pada Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Garut