dr.Eka Yudha Rahman,M.Kes,SpU Divisi Urologi Bag.Bedah FK UNLAM Bag. Mikrobiologi FK UNLAM
INFEKSI SALURAN KEMIH: Reaksi inflamasi urotelium thd. masuknya mikro organisme ke dalam saluran kemih. Tanda: bakteriuria dan piuria. Gejala: Asimtomatik sampai mengancam jiwa.
ISTILAH: - UTI Uncomplicated - UTI complicated: kelainan anatomi/struktur saluran kemih/adanya penyakit sistemik. - First infection/Isolated infx: ISK pertama kali/sedikitnya 6 bln bebas ISK. - Unresolved bacteriuri: infx yang tak mempan pemberian antibiotika (resisten). - Infx berulang: timbul kembali setelah sebelumnya dapat dibasmi dg terapi antibiotika + Re-infeksi: dr luar sal kemih + Bakteriuri persisten: dr dalam sal kemih
INSIDENS: - Semua usia - Neonatus: L > P, Dewasa P > L PATOGENESIS: Urine: steril dan bebas kuman Infeksi: Ascending, hematogen, limfogen, langsung dari organ sekitar. Umumnya berasal dari flora normal usus Komensal di introitus vagina, preputium, perineum, anus Infx sal kemih: gangguan keseimbangan antara agent (uropatogen) – host (epitel sal kemih). Agent: virulensi, jumlah Host: - pertahanan lokal - sistem kekebalan (humoral – seluler)
PERTAHANAN LOKAL: - Wash out urine di buli, peristaltik ureter - pH, osmolaritas, ureum urine - Panjang uretra pria - Zat antibakteri pada prostat (PAF) tda Zn - Uromukoid - Estrogen pada wanita
FAKTOR YG MEMPERMUDAH TERJADINYA ISK - Instrumentasi (alat-alat endourologi, kateter) - Hubungan seksual - Prolapsus vagina - Stasis urine karena: + Sering menahan kencing + Kurang minum + Obstruksi sal kemih + Refluks vesiko-ureter + Neurogenic bladder, Divertikel buli
FAKTOR UROPATOGEN - Jenis fimbria: pili 1 > sistitis pili P > Pielonefritis akut - Sifat bakteri pembentuk antigen, toksin (hemolisin), enzim urease
DIAGNOSIS
Klinis: - organ padat ( ginjal, prostat, epididimis, testis) → keluhan > hebat - organ berongga (buli, ureter, pielum)→ringan Lab. Urine: urinalisis dan kultur urine - Piuria: Lekosit > 10/mm3 atau > 5/lpb - Bakteriuri: 100.000 cfu/ml (upt) atau 1000 cfu/ml (asp) - Pengambilan sampel urine: + Aspirasi suprapubis (asp) + kateterisasi peruretra + Urine porsi tengah (upt)
Lab darah - Darah lengkap: mencari infeksi dan inflamasi - Akut: lekositosis, LED >, sel muda. - Infx berat: Faal hepar, ginjal, hemostasis, elektrolit, analisa gas darah, kultur. Pencitraan: - Uncomplicated: tidak perlu. - BNO, IVP - Voiding sisto-ureterografi - USG - CT scan
PENYULIT 1. Gagal ginjal akut 2. Urosepsis 3. Nekrosis papila ginjal dan nefritis interstitial 4. Batu saluran kemih 5. Supurasi 6. Granuloma
PEMBAGIAN: 1. ISK ATAS: pielonefritis, abses ginjal 2. ISK BAWAH: sistitis, uretritis 3. INFX GENITAL: prostatitis, vesikulitis, epididimitis, orkhitis
PIELONEFRITIS AKUT
Infx pielum dan parenkhim ginjal. Kuman ascending: E.Coli, Proteus, Klebsiella, Streptokokus, enterokokus Kuman hematogen: Stafilokokus (jarang) KLINIS: - Demam tinggi – menggigil, nyeri perut dan pinggang disertai mual-muntah - Iritasi buli: disuria, frekuensi, urgensi - Lab: LED >, lekositosis, faal ginjal ↓ Bakteriuri, piuria, hematuri, kultur (+) - BNO/FPA: psoas line kabur/hilang, batu? - IVP: ginjal membesar, fungsi melambat-hilang
DIAGNOSIS BANDING: - Pankreatitis - Divertikulitis - Appendisitis - Pneumonitis - Kolesistitis - PID TERAPI: - Bedrest, hidrasi cukup, antibiotika, analgetik - AB: bakterisidal, spektrum luas, penetrasi ke ginjal dan kadar dalam urin tinggi - Aminopenisilin, Kombinasi dg klavulanat/ sulbactam, Sefalosporin, Fluoroquinolon - IV: 1 mgg, dilanjutkan PO 2mgg. - Evaluasi AB 48 – 72 jam I
ABSES GINJAL, PERIRENAL, PARARENAL
Abses korteks ginjal: karbunkel ginjal - Hematogen stafilokokus aureus dari luar sal. kemih (kulit) atau spuit tdk steril (narkoba) Abses kortikomedulare: - Ascending E coli, Proteus, Klebsiella - Merupakan penyulit pielonefritis akut Abses perirenal: antara kapsul ginjal dan fasia gerota, abses renal pecah ke perirenal space. Abses pararenal: antara fasia gerota dan peri toneum posterior. Asal dari abses perirenal yang pecah atau dari infx di usus, pankreas, pleura KLINIS: - Nyeri pinggang, demam, menggigil, anoreksia, malas dan lemah.
- Keluhan miksi bila asal kuman dari sal kemih. - Massa di pinggang (abses peri dan pararenal). - Urinalisis: piuri, hematuri, kultur (+). - Lab darah: lekositosis, LED > - BNO: psoas line kabur/hilang, scoliosis, batu. - USG: cairan abses (operator dependent). - CT Scan: cairan nanah intra,peri dan pararenal. TINDAKAN: - Drainase abses - Antibiotika - Evaluasi penyebab.
SISTITIS AKUT:
Ascending lewat uretra, P > L E coli, Enterokokus, Proteus, Stafilokokus. KLINIS: - Frekuensi akibat mukosa buli hipersensitif - Nyeri suprapubik - Hematuria - Jarang disertai demam, mual, muntah - Urinalisis dan kultur urine - Kambuh: perlu imaging atau sistoskopi TERAPI: - Uncomplicated: AB jangka pendek → kultur - Bila tidak ada cari yg sensitif pada E coli - Antikolinergik: mencegah hiperiritabilitas buli - Antiseptik sal kemih
PROSTATITIS:
Penyebab: bakteri dan non bakteri Uji 4 tabung: VB1, VB2, EPS, VB3
KATAGORI: I: Prostatitis bakterial akut - Ascending, refluk urine, limfogen, hematogen - Tampak sakit, demam, menggigil, ggn miksi, sakit di perineal - RT: prostat bengkak, hangat, nyeri - Dapat terjadi abses prostat, urosepsis - AB parenteral, dilanjutkan peroral 30 hari. - Bila retensi: sistostomi aja. II: Prostatitis bakterial kronik - Disuri, frekuensi, nyeri perineal, hematospermi,
- Terapi: AB jangka lama s/d kultur (-).
III. Prostatitis non bakterial: CPPS - IIIA: kelainan pem fisik (-), kultur kuman (-), EPS lekosit >, oval fat body (+) Diduga infx ureaplasma/chlamidia - IIIB: fisik (-), kultur (-), tanda radang (-) Diduga berhubungan dengan stress →Obat alfa bloker IV Prostatitis inflamasi asimtomatik - Klinis (-). - Diketahui dari: analisa sperma, PA operasi - Tidak perlu terapi - Pria mandul: perlu antibiotika.
EPIDIDIMITIS:
KLINIS: - sulit dibedakan dengan torsio testis - Demam, malaise, nyeri s/d pinggang - Elevasi testis → nyeri << TERAPI: AB sesuai kultur
UROSEPSIS
Sepsis disebabkan bakteri yg berasal dari sal urogenital Endotoksin → SIRS Dx. Bakteri pada kultur darah = kultur urine. Terapi - Terhadap infeksi: AB sesuai kultur - Suportif thd penyulit sepsis - Terhadap toksin dan mediator dari bakteri: antibodi2