INSTEK APENDIKTOMY A. Pengertian Pengangkatan apendik yang mengalami infeksi dan peradangan dengan menggunakan pendekatan endoscopi, namun karena adanya perlengketan multiple, posisi retroperitonial dari apendik robek, maka perlu dilakukan pembedahan B. Indikasi
Appendik kronik
Apendik akut
Apendik perforasi
C. Tujuan
Mengatur alat secara sistemis dimeja instrumen
Memperlancar handling instrumen
Mempertahankan ke sterilan alat-alat instrumen selama operasi
D. Persiapan pasien
Pasien telah memakai baju operasi
Memperlancar handling instrument
Mempertahankan kesterilan alat-alat instrument selama operasi
E. Persiapan lingkungan
Siapkan meja mayo dan meja instrumen i nstrumen Mengatur dan mengecek suction, meja mayo, meja instrument, meja operasi, lampu operasi, dan plat diatermi.
Menempatkan suction dan tempat sampah yang sesuai agar mudah dijangkau
Memberi perlak diatas meja operasi dan underped on steril
Memasang duk steril dimeja mayo dan meja instrument.
F.
Persiapan alat
Desinfeksi klem : 1
Bengkok : 1
Cucing : 1
Handvadmess no. 4 : 1
Pinset anatomis : 2
Pinset sirurgis : 2
Gunting kasa : 1
Gunting metzembaum : 1
Couter : 1
Gunting benang : 1
Kokher : 2
klem pean : 4
elis klem : 1
bebcock : 1
langenback : 2
spatel besar : 1
nald voeder : 2
duk klem : 6
came suction : 1
G. Persiapan linen
Gowning steril : 4
Duk besar steril : 3
Duk sedang : 4
H. Bahan habis pakai
I.
Handscoon steril
Handscoon disposible
Klorhexidine 4%
Povidone iodine 10%
Jelly
Mess blade no.20
Side 2/0
Big gause
Underped
Sufratule
Hipafix
NS 0,9 % 500ml
Dexon 1
Plain 2/0
Kassa steril
Teknik instrumentasi 1. Sign in 2. Perawat instrument melakukan scrubbing, gowning, gloving 3. Operator dan asisten melakukan scrubbing, gowning, gloving 4. Operator melakukan desinfeksi area operasi dengan disinfeksi k lem, cucing berisi povidone iodine 10% + kasa steril 5. Operator dan asisten melakukan drapping area operasi dengan duk steril 4 sisi, lalu fiksasi dengan duk klem dan memasang couter dan selang suction 6. Pada duk steril dekat dengan lapangan operasi lalu fikssidengan duk klem 7. Time out 8. Berikan kasa steril untuk membersihkn sisa povidone iodine 10% kepada operator lalu sign marker area operasi dengan pinset sirurgis 9. Berikan mess + pinset sirurgis kepada operator untuk melakukan insisis kulit. Perdalam insisi dengan couter, rawat perdarahan dengan pean dan kasa steril. Insisi perdalam hingga fasia 10. Setelah fasia terlihat, berikan couter / pinset sirusgis untuk menjepit sedikit fasia lalu perlebar fasia dengan gunting kasar/mayo
11. Berikan gunting metzembaum + pinset anatomi untuk memperlebar peritonium lalu fiksasi ujung-ujung peritonium dengan klem pean 12. Perlebar area insisi dengan langenback/hak 13. Berikan pinset anatomis panjang kepada operator untuk mencari letak app. 14. App ditemukan, berikan bebcock untuk menjepit app, lalu 2 pean klem untuk menjepit 2 sisi omentum dibawah bebcock, lalu ligasi antara klem omentum dengan side 2/0 lalu potong app dengan menggunakan mess yang dicelup betadine 15. Opertor melakukan penyususran diarea insisi (usus/colon) 16. Berikan couter untuk mengeces pada bekas pemotongan app di ujung sekum 17. Cuci area op dengan NS 0,9% 500ml yang dihangatkan sambil suction 18. Sing out 19. Masukkan spatel besar untuk melindungi usus saat akan dilakukan penjahitan 20. Jahit peritoneum dengan plain 2/0 + pinset anatomi 21. Kokher klem 2 sisi fasia, jahit dengan dexon 1+ pinset sirurgis 22. Jahit lemak dengan plain 2/0 + pinset anatomis 23. Jahit kulit dengan side 2/0 + pinset sirurgis 24. Operasi selesai , bekas jahitan deberikan dengan kasa steril dan NS 0,9 % lalu dikeringkan dengan kasa steril 25. Tutup luka jahitan dengan sufratulle dan kasa steril, lau di hipafix 26. Operasi selesai pasien siap pindah RR J.
Evaluasi
Tidak ada perdarahan berlebih
Instrument dan kasa lengkap sesuai jumlah awal
Alat dirapikan dan bereskan , pasien siap pindah RR
Lingkungan kamar operasi dibersihkan