LAPORAN PENDAHULUAN INTRANATAL CARE
Disusun oleh : Yulifah NIM. P1337425509
PRODI KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2007 INTRANATAL CARE
I.
Pengertian.
-
Persalinan
adalah
serangkaian kejadian
yang
berakhir
dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu. (Sulaiman Sastrawinata, 1983). -
Pers Persal alin inan an ada adala lah h sua suatu tu pros proses es peng pengel elua uara ran n has hasil il kons konsep epsi si (jan (janin in turi turi))
yang dapat hidup didunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain. (Rustam Muchtar, 1998).
II.
Pengawasan persalinan di lakukan untuk :
1.
Mengetahui
tahap
persalinan
sebagai
acuan
penilaian
kemajuan persalinan dan sebagai dasar untuk menentukan rencana perawatan selanjutnya. 2.
Mengetahui kelainan – kelainan yang mungkin dapat
meng mengga gang nggu gu kela kelanc ncar aran an pers persal alin inan an atau atau sege segera ra meng menget etah ahui ui pers persal alin inan an beresiko. 3.
Memberikan asuhan yang memadai selama persalianan dalam
upay upayaa menc mencap apai ai pert pertol olon onga gan n pers persal alin inan an yang yang bers bersih ih dan dan aman aman deng dengan an memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
III.
Jenis Persalinan
a.
Menurut cara persalinan. -
Persalinan spontan.
Proses lahir bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan dan alat, serta tidak melukai ibu dan bayi yang berlangsung kurang dari 24 jam. -
Persalinan buatan. an.
Persalinan pervaginam dengan bantuan alat – alat atau melalui dinding perut dengan operasi secio caesaria. -
Persalinan anjuran ran
2
Kekuatan Kekuatan yang diperlukan diperlukan untuk untuk persalinan persalinan ditimbulkan ditimbulkan dari luar dengan dengan jal jalan an rangs rangsan anga gan n sepe sepert rtii pemb pemberi erian an pito pitocin cin atau atau pros prosta tagl glan andi din n atau atau pemecahan ketuban.
b.
Menurut usia (tua kehamilan) 1.
Abortus.
Pengeluarana buah kehamilan sebelum kehamilan 22 mg atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 g. 2.
Partus imaturus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 mg dan 28 mg atau bayi dengan berat badan antara 500 g dan 999 g. 3.
Partus prematurus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 mg dan 37 mg atau dengan berat badan 1000 g dan 2499 g. 4.
Partus matures / aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg dan 42 mg atau bayi dengan BB 2500 g atau lebih 5.
Partus post matures / serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah 42 mg.
IV.
Sebab – sebab yang menimbulkan persalinan.
1.
Teori penurunan hormon progesterone.
Prog Proges este tero rone ne meni menimb mbul ulka kan n
relak relaksa sasi si otot otot rahim rahim,,
seba sebali likn knya ya estr estrog ogen en
meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara antara kadar kadar proges progester terone one dan estrog estrogen en didala didalam m darah, darah, tetapi tetapi pada pada akhir akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga menimbulkan his. 2.
Teori oxytocin.
Pada Pada akhir akhir kehami kehamilan lan kadar kadar oxytos oxytosin in bertam bertambah bah.. Oleh Oleh karena karena itu timbul timbul kontraksi otot – otot rahim. 3.
Teori placenta menjadi tua.
Plas Plasen enta ta yang yang tua tua akan akan meny menyeb ebab abka kan n turu turunn nnya ya kada kadarr estr estrog ogen en dan dan progesterone yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini akan menimbulkan his. 4.
Teori prostaglandin.
3
Pros Prosta tagl glan andi din n
yang yang diha dihasi silk lkan an
oleh oleh deci decidu duas as meni menimb mbul ulka kan n
kont kontrak raksi si
miometrium pada setiap umur kehamilan. 5.
Pengaruh janin.
Hipo Hipofi fise se dan dan supr supraa rena renall jani janin n meme memega gang ng pera perana nan n oleh oleh kare karena na pada pada anencephalus, kehamilan sering lama dari biasanya
6.
Teori distensi rahim.
Rahim yang menjadi besar dan teregang yang menyebabkan iskemia otot – otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenta. 7.
Teori iritasi mekanik
Dibelakang Dibelakang serviks terletak ganglion ganglion servikalis, servikalis, bila ganglion ini digeser digeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin maka akan menimbulkan his.
V.
Gejala Persalianan.
a.
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur Keluar Keluarnya nya lendir lendir bercam bercampur pur darah darah lebih lebih banyak banyak.. Hal ini
b.
terjadi karena robekan – robekan robekan kecil yang yang terjadi pada serviks
c.
Kadang – kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
d.
Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar, lunak dan terdapat
pembukaan . VI.
Tanda – tanda permulaan persalinan.
-
Kepala turun memasuki PAP terutama pada primigravida. Pada
primi primigra gravid vidaa kepala kepala anak anak pada pada bulan bulan terakh terakhir ir berang berangsur sur – angsur angsur turun turun kedalam rongga panggul. Pada multigravida, dinding rahim dan perut sudah kendor kekenyalannya sudah berkurang sehingga kekuatan mendesak kebawah tidak seberapa, biasanya kepala bru turun pada permulaan persalinan. -
Peru Perutt kelih elihat atan an leb lebih meleb elebar ar,, fun fundus dus uteri teri turu turun. n.
-
Pera Perasa saan an seri sering ng atau atau susa susah h BAB BAB kare karena na vesi vesika ka urin urinar aria ia kare karena na tert tertek ekan an
oleh bagian terbawah janin. -
Pera Perasa saan an saki sakitt diper iperut ut dan dan pin pinggan ggang g oleh leh adan adanya ya his his.
-
Serv Servik ikss men menja jadi di lemb lembek ek,, mul mulai ai mend mendat atar ar,, sek sekre resi si bert bertam amba bah, h, kada kadang ng –
kadang bercampur darah 4
VII.
Penurunan kepala janin. PERIKSA LUAR
PERIKSA DALAM
KETERANGAN kepala
diatas PAP
5/5
-
mudah
digerakkan sakit H I – II
4/5
digerakkan -
bagian
terbesar belum
PAP masuk
panggul bagian H II – III
3/5
terb terbes esar ar belum
kepa kepala la masuk
panggul bagian H III +
2/5
terb terbes esar ar
kepa kepala la
sudah
masuk
panggul H III - IV
1/5
didasar panggul -
HV
kepala
diperine
um
0/5
Ket : : kepala janin : PAP HI
: sama dengan atas pintu panggul / PAP
H II
: sejajara dengan H I melalu alui pi pinggir bawah simpisis
H III
: sejajar de dengan H I mela elalui spina iskhiadika
HV
: sejajar dengan H I melalui ujung os coxigius
5
VIII.
Proses persalinan 1.
Kala I.
Dim Dimulai ulai
dari ari
saat aat
pers ersalin alinan an mulai ulai samp sampai ai
pembukaan lengkap (10 cm) Terbagi menjadi 2 fase : -
fase laten : serviks berdilatasi kurang
dari 4 cm -
fase aktif : serviks berdilatasi 4 – 9 cm,
kecepatan pembukaan 1 cm atau lebih perjam, penurunan kepala dimulai. Pada Pada kala kala pemb pembuk ukaa aan n his his belu belum m begi begitu tu kuat kuat,,
datangnya 10 – 15 menit dan tidak seberapa mengganggu ibu hingga ia sering masih dapat berjalan Lambat laun his bertambah kuat, interval menjadi
lebih lebih pend pendek ek,, kont kontrak raksi si lebi lebih h kuat kuat dan dan lebi lebih h lama lama,, lend lendir ir dara darah h bertambah banyak. Lamanya kala I untuk primipara 12 jam dan untuk multipara 8 jam. Kemajuan persalinan dalam kala I : a.
Kemajuan yang cukup baik pada
persalinan kala I : -
Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan
frekuensi dan durasi. -
Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm
perjam selama persalinan faseaktif (dilatasi serviks berlangsung atau ada disebelah kiri garis waspada). -
Serviks ta tampak di dipenuhi ol oleh ba bagian bawah ja janin
b. Kemajuan yang kurang baik pada pada kala kala I : -
Kontraksi yang tid tidak teratur dan tid tidak sering set setelah
fase laten.
6
-
Kecepatan pe pembukaan se servuks le lebih lam lambat dar dari 1 cm
perjam selama persalinan fase aktif ( dilatasi serviks berada disebalah kanan garis waspada). -
Serviks ti tidak dipenu enuhi ol oleh bagian ba bawah janin Kemajuan pada kondisi ibu.
a.
Jika denyut nadi ibu meningkat,
mung mungki kin n ia seda sedang ng dala dalam m kead keadaa aan n dehi dehidr dras asii atau atau kesa kesaki kita tan. n. Pastik Pastikan an hidras hidrasii yang yang cukup cukup melalu melaluii oral oral atau atau IV dan berikan berikan analgesik secukupnya. b.
Jika tekanan darah ibu menurun,
curigai adanya perdarahan c.
Jika
terdapat
aceton
didalam
urine urine ibu, ibu, curiga curigaii masuk masukan an nutris nutrisii yang yang kurang kurang.. Segera Segera berika berikan n dextrose IV. Kemajuan pada kondisi janin. a.
Jika didapati DJJ tidak normal
(kurang dari 100 atau lebih dari 180 x / menit) curigai adanya gawat janin. b.
Posisi
atau
presentasi
selain
oksiput anterior dengan reflek fleksi sempurna digolongkan dalam malposisi atau malpresentasi. 2.
Kala II
a.
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi.
b.
His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50 – 100 detik,
datngnya tiap 2 – 3 menit. Ketuban biasanya pecah dalam kala ini dan ditandai dengan keluarnya cairan yang kekuningan secara sekonyong – konyong dan banyak. Pasien mulai mengejan.
c. d.
Pada akhir kala 2 sebagai tanda bhwa kepala sudah sampai
didasa didasarr panggu panggul, l, perine perineum um menonj menonjol, ol, vulva vulva mengan menganga ga dan rectum rectum terbuka.
e.
Dipuncak his, bagian terkecil dri kepala nampak dalam vulva,
tetapi tetapi hilang hilang lagi waktu waktu his berhenti berhenti..
Pada Pada his beriku berikutny tnyaa bagian bagian
7
kepala yang nampak lebih besar lagi, tetapi surut kembali kalau his terhenti. Kejadian ini disebut kepala membuka pintu.
f.
Maju Maju dan dan suru surutn tnya ya kepa kepala la berl berlan angs gsun ung g teru terus, s, samp sampai ai
lingka lingkaran ran terbesa terbesarr dari dari kepala kepala terpega terpegang ng oleh oleh vulva vulva sehing sehingga ga tidak tidak dapat mundur lagi. Pada saat ini tonjolan tulang ubun – ubun saat ini telah lahir dan sub oksiput ada dibawah simpisis. Pada saat ini disebut kepala kepala keluar keluar pintu. pintu. Karena Karena pada pada his beriku berikutny tnyaa dengan dengan eksten ekstensi si lahirlah ubun – ubun besar, dahi dn mulut pad komisura posterior.
g.
Setelah kepala lahir ia jatuh kebawah dn kemudian terjadi
put putara aran n paks paksii luar, luar, sehi sehing ngga ga kepa kepala la meli melint ntan ang. g. Seka Sekaran rang g vulv vulvaa menekan pad leher dan dada tertekan oleh jalan lahir sehingga dari KALA I hidung anak keluar lendir dan cairan. LATENh.
Pada his berikutnyaAbahu KTIFlahir, bahu belakang TRdulu ANSkemudian ISI
baru depan disusul oleh seluruh badan anak dengan fleksi lateral sesuai dengan paksi jalan lahir. Metabolisme Rahim Uetrus Kepala Lamanya kala 2 pada primi kurang lebih 50 menit dan pada i. Membesar Membesar bayi Lipolisis Meregang multi kurang lebih 20 menit. turun Oksitosin Vena kava Asam laktat 3. Iskemik Kala III inferior Menekan Kontraksi rahim Otot-otot tertekan - Dimula Dimulaii seger segeraa setel setelah ah bayi bayi lahir lahirKesemutan samp sampai ai lahir lahirnya nya plasen pla senta. ta. jaringan Rahim - Lamany Lamanyaa kala kala uri kura kurang ng lebih lebih 8,5 8,5 meni menitt dan pele pelepas pasan an plase plasenta nta hany hanyaa Aliran balik Hipoksia Nyeri akut Sirkulasi vena memakan waktu 2 – 3 menit. jaringan Uretro plasenta keletihan 4. Kala IV Terganggu Resti Nyeri akut - Dimula Dimulaii dari dari saat lahirn lahirnya ya plasen plasenta ta sampai sampai 2 jam jam pertam pe rtama a postpa pos tpartu rtum. m. penurunan Hipoksia curah jaringan jantung Estrogen Progesteron
Pathways
Resiko cedera pada janin
Pengeluaran pervaginam
Resti infeksi
Nafas mulut
Kontraksi
Sirkulasi udara maternal Sirkulasi udara desidual
Dilatasi perut
Motilitas gastrik
Hipoksia jaringan janin
Resti kerusakan pertukaran gas pada janin
Resti cedera maternal
8
KALA II
Pembukaan serviks 10 cm His dan mengejan
Metabolisme
Kepala dan badan janin turun
Lipolisis Asam laktat Peregangan dan menekan safaf Keletihan Nyeri akut
Lahir
Pengeluaran darah berlebihan
Trauma jaringan Integritas jar terganggu
Resti kekurangan volume cairan Resti infeksi 9
IX.
Diagnosa keperawatan tujuan dan intervensi. Kala I :
1.
Gangguan
rasa
nyaman
nyeri
berhubungan
dengan
peningkatan frekuensi dan intensitas kontraksi uterus. Tujuan : Sete Setela lah h dila dilaku kuka kan n tind tindak akan an kepe keperaw rawat atan an selam selamaa 1 x 3 jam pasi pasien en dapa dapatt beradaptasi terhadap nyeri dengan KH : - Tampak Tampak rileks rileks diantar diantaraa kontraks kontraksii - Dapat mengontrol mengontrol penyebab penyebab nyeri Intervensi : - Kaji derajat derajat ketidak nyamanan nyamanan malalui malalui isyarat verbal verbal dan non verbal. verbal. - Jelask Jelaskan an penyeb penyebab ab nyeri. nyeri. - ajark ajarkan an klie klien n cara cara meng mengon ontro troll nyer nyerii deng dengan an meng menggu guna naka kan n tehn tehnik ik pernapasan / relaksasi yang tepat dan masses pinggang - Bant Bantu u tind tindak akan an keny kenyam aman anan an mis mis : goso gosoka kan n pada pada kaki kaki,, pung punggu gung ng,, tekanan sakral, perubahan posisi. - Anjurkan Anjurkan klien untuk untuk berkemih berkemih setiap 1- 2 jam, palpasi diatas simpisis simpisis untuk menentukan ada tidaknya distensi setelah blok syaraf. - Hitung Hitung waktu dan catat frekuensi, frekuensi, intensitas intensitas dan pola pola kontraksi kontraksi uterus setiap 30 menit. - Monito Monitorr vital vital sign. sign.
2.
Resti ce c edera / distress te t erhadap ja j anin be b ehubungan de dengan
hipoksia jaringan. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kurang lebih selama 1 x 3 jam tidak terjadi cedera pada janin dengan KH : - DJJ dalam dalam batas batas norm normal al Intervensi : - Lakukan Lakukan palpasi (leopold) (leopold) untuk menentuka menentukan n posisi janin, berbaring berbaring dan presentasi.
10
- Hitung Hitung DJJ dan perhatikan perhatikan perubahan perubahan periodik periodik pada respon respon terhadap kontraksi uterus. - Catat Catat kemajua kemajuan n persalin persalinan. an. 3.
Resti
cedera
terhadap
maternal
berhubungan
dengan
perlambatan mortilitas gastric, dorongan fisiologis. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan kurang lebih 1 x 2 jam tidak terjadi cedera pada maternal dengan KH : - Klien Klien meng mengat atak akan an resi resiko ko dan dan alas alasan an dan dan inte interv rven ensi si khus khusus us suda sudah h dimengerti. - Klien kooperati kooperatiff untuk melindung melindungii diri sendiri / janin dari dari dari cedera. - Klien bebas bebas dari dari cedera cedera / komplika komplikasi si Intervensi : - Pantau aktivitas aktivitas uterus uterus , catat frekuensi, frekuensi, durasi durasi dan intensitas intensitas kontraksi. kontraksi. - Lakuka Lakukan n tirah tirah baring baring saat persal persalina inan n menjad menjadii lebih lebih intens intensif. if. Hindar Hindarii meninggalkan klien tanpa perhatian. - Tempatkan Tempatkan klien klien pada posisi posisi agak tegak tegak miring miring kiri - Berikan Berikan perawatan perawatan perineal perineal setiap setiap 4 jam. - Pantau Pantau suhu suhu dan dan nadi. nadi. - Berik Berikan an es batu batu atau atau caira cairan n jern jernih ih pada pada klie klien n bila bila memu memung ngki kink nkan an,, hindari makanan padat. - Anjurkan Anjurkan klien untuk untuk bernapas bernapas pendek dan cepat cepat atau meniup bila ada dorongan untuk mengejan. 4.
Resti gn gngguan pe pertukran ga gas pa pada ja janin be berhubungan de dengan
perubahan suplai O2 atau aliran darah : anemia dan pendarahan sekunder Tujuan : Tidak terjadi gangguan pertukaran gas pada janin dengan KH : - DJJ dalam dalam batas batas normal normal (120 – 160 160 x / menit). menit). - Bayi tidak tidak mengalami mengalami hipoksia hipoksia selama selama persalinan. persalinan. Intervensi : - Kaji faktor – faktor faktor maternal atau kondisi kondisi yang menurunk menurunkan an sirkulasi sirkulasi uteroplasental. - Pantau DJJ setiap setiap 15 15 – 30 menit. menit. - Pantau DJJ dengan dengan segera segera bila bila ketuban ketuban pecah. pecah. - Pantau besarny besarnyaa janin pada jalan lahir lahir melalui pemerikas pemerikasaan aan vagina . 11
- Kaji perubah perubahan an DJJ selama kontra kontraksi. ksi. 5.
Gangguan rasa nyaman nyeri akut berhubungan dengan dilatasi
atau regangan dan hipoksia jringan, tekanan mekanik dari bagian presentasi. Tujuan : Pasien dapat bertoleransi terhadap nyeri dengan KH : - Klien menyata menyatakan kan rasa rasa nyeri berkurang. berkurang. - Klien
mampu
menggunakan
tehnikm
yang
tepat
untuk
mempertahankan kontrol, istirahat diantara kontraksi. Intervensi : - Kaji derajat derajat ketidakmampuan ketidakmampuan melalui melalui isyarat isyarat verbal dan non verbal. verbal. - Kaji perubahan perubahan klien terhadap terhadap sentuhan sentuhan fisik selama selama kontraksi. kontraksi. - Pantau frekuens frekuensi, i, durasi, dan intensita intensitass kontraksi kontraksi uterus. - Bantu klien klien dan ajarkan mengubah mengubah bernapa bernapass menjadi lebih lebih cepat mis : tiupan napas pendek dan cepat. - Berikan Berikan lingkungan lingkungan yang tenang tenang dengan ventilasi ventilasi adekuat. adekuat. - Lakukan Lakukan gosokan gosokan sakral / punggung, punggung, pengubah pengubahan an posisi. - Pantau Pantau dilat dilatasi asi servik serviks. s. - Catat Catat penonjo penonjolan lan perine perineal. al. - Anjurkan Anjurkan klien klien untuk untuk berkemih berkemih (fase (fase laten) - Berikan Berikan dorongan dorongan dan inform informasi asi tentan tentang g kemaju kemajuan an persal persalina inan n dan berikan reinforcement untuk upaya klien / pasangan. - Pantau tanda vital ibu dan dan janin. janin. - Kolaborasi Kolaborasi pemberian pemberian analgesik. analgesik.
6.
Resti te terhadap pe penurunan cu curah ja jantung be berhubungan de dengan
pen penur urun unan an alira aliran n bali balik k vena vena,, hipo hipovo vole lemi mia, a, peru peruba baha han n taha tahana nan n vsku vskule ler r sistemik. Tujuan : Tidak terjadi penurunan curah jantung dengan KH : - Tanda – tanda tanda vital sesuai sesuai terhadap terhadap tahap tahap persalinan. persalinan. - Tidak ada ada edema, DJJ DJJ dalam batas batas normal normal (120 – 160 x / menit). menit). Intervensi : 12
- Kaji tekanan tekanan darah dan nadi nadi diantara kontraksi kontraksi,, sesuai indikasi indikasi - Perhatikan Perhatikan ada ada dan dan luasnya luasnya edema. edema. - Pantau DJJ selama selama dan diantar diantaraa kontraksi. kontraksi. - Infus Infus balan balance ce cairan cairan.. 7.
Kurangnya pe pengetahuan te tentang pr proses pe persalinan be berhubungan
dengan kurangnya sumber – sumber informasi. Tujuan : Klien dan keluarga mengetahui tentang proses persalinan dengan KH : - Klien memahami memahami respon respon fisiologis fisiologis setelah setelah melahirkan. melahirkan. - Secara Secara aktif aktif klien klien ikut ikut dalam dalam upaya upaya mendor mendorong ong untuk untuk mening meningkat katkan kan pengeluaran plasenta. Intervensi : - Diskusikan Diskusikan proses proses normal normal persalinan persalinan kala kala III. - Jelaskan Jelaskan alasan untuk untuk respon perilaku perilaku seperti seperti menggigit, menggigit, tremor. - Diskusikan Diskusikan ritinitas ritinitas periode periode pemulihan pemulihan selama selama 4 jam pertama setelah melahirkan. Kala II :
1. Resti Resti kekurang kekurangan an volume volume cairan cairan berhubun berhubungan gan dengan dengan kehilang kehilangan an aktif, aktif, penurunan masukan Tujuan : -
Tidak Tidak terja terjadi di kekur kekurang angan an volum volumee cairan cairan dalam dalam tubuh tubuh deng dengan an KH KH :
-
Tand Tandaa – tand tandaa vit vital al dala dalam m bat batas as norm normal al..
-
Kelu Keluar aran an urine rine adek adekua uat. t.
-
Mem Membran bran muko mukosa sa kenta ental. l.
-
Bebas dari ra rasa hau hauss.
Intervensi : -
Ukur Ukur masu masuka kan n dan dan kelu keluar aran an..
-
Kaji Kaji tur turgo gorr kul kulit it,, ber berii cai cairan ran pero peroral ral..
-
Pant Pantau au tan tanda da – tanda tanda vit vital al ses sesua uaii indi indika kasi si..
-
Kaji Kaji DJJ DJJ dan dan perh perhat atik ikan an per perub ubah ahan an per perio iode dek. k.
-
Atur Atur posi posisi si klien klien tega tegak k ata atau u lat latera eral. l.
-
Kola Kolabo boras rasii pem pembe beri rian an cai cairan ran pare parent nter eral al
2. Rest Restii infe infeki ki terh terhad adap ap mate matern rnal al berh berhub ubun unga gan n deng dengan an pros prosed edur ur infa infasi sif f berulang. Trauma jaringan, perslinan lama. 13
Tujuan : Klien tidak terjadi infeksi dengan KH : -
Beba Bebass dari dari tand tandaa – tand tandaa infek infeksi si (rubo (rubor, r, tumo tumor, r, dolo dolor, r, calo calor, r, dan dan
fungsilaesa) Intervensi : -
Lakuka Lakukan n perawat perawatan an perine perineal al setiap setiap 4 jam jam menggu menggunak nakan an tehnik tehnik asept aseptik. ik.
-
Catat Catat tang tangga gall dan dan wakt waktu u peca pecah h ket ketub uban an..
-
Lakukan peme emeriks iksaan vagina hany anya bila sangat perlu dengan menggunakan tehnik aseptik.
-
Pant Pantau au tan tanda da – tan tanda da vit vital al dan dan lab labor orat at leuk leukos osit. it.
-
Gunaka Gunakan n asep aseptik tik bedah bedah pada pada pers persiap iapan an perala peralatan tan..
-
Batasi Batasi jumlah jumlah orang orang yang yang ada ada pada pada saat saat persal persalina inan. n.
Kala III :
c. Rest Restii keku kekura rang ngan an volu volume me caira cairan n berh berhub ubun unga gan n deng dengan an peng pengel elua uaran ran pervaginam akibat atonia. Tujuan : Tidak terjadi kekurangan volume cairan akibat HPP. Dengan KH : -
Kont Kontra raks ksii uter uterus us adek adekua uat. t.
-
Kehil Kehilan anga gan n darah darah dalam dalam bat batas as nor norma mall (<500 (<500 ml) ml)..
-
Tand Tandaa – tand tandaa vit vital al dala dalam m bat batas as norm normal al..
Intervensi : -
Anju Anjurk rkan an klie klien n unt untuk uk masa masase se fund fundus us..
-
Pantau Pantau tanda tanda – tanda tanda vita vitall dan dan penge pengelua luaran ran pervag pervagina inam. m.
-
Palp Palpas asii uter uterus us dan masas asasee uteru teruss perl perlah ahan an setel etelah ah penge engelu luar aran an plasenta.
-
Catat Catat wak waktu tu dan dan mek mekan anis isme me pele pelepa pasa san n plas plasen enta ta..
-
Pantau Pantau tanda tanda dan dan geja gejala la kehil kehilang angan an caira cairan n yang yang berle berlebih bihan. an.
-
Insp Inspek eksi si perm permuk ukaan aan plasen plasenta ta mate matern rnal al dan dan jani janin, n, perh perhat atik ikan an ukur ukuran an,, insersi tali pusat dan ketuban.
-
Beri Berik kan cair cairan an pero perora ral. l.
-
Hind Hindari ari men menar arik ik tali tali pus pusat at sec secara ara berl berleb ebih ihan an.. 2.
Gangguan rasa nyaman nyeri akut berhubungan dengan
trauma jaringan, respon fisiologis setelah melahirkan. Tujuan : 14
Pasien dapat beradaptasi terhadap rasa nyeri dengan KH : -
Klie Klien n meny menyat atak akan an nyer nyerii berk berkur uran ang g atau atau klie klien n bera berada dapt ptas asii deng dengan an nyerinya.
-
Eksp Ekspres resii wajah wajah rile rileks ks tak tak geli gelisa sah. h.
-
Perut Perut tida tidak k mule mules, s, luka luka bers bersih ih dan tidak tidak bengka bengkak. k.
Intervensi : -
Bantu Bantu denga dengan n penggu penggunaa naan n tehnik tehnik pernap pernapasa asan n selama selama perba perbaika ikan n luka. luka.
-
Berikan Berikan kompre kompress es es pada pada perine perineum um sete setelah lah melahi melahirka rkan. n.
-
Lakuka Lakukan n perawat perawatan an luka luka episiot episiotomi omi deng dengan an tehnik tehnik asep aseptik tik dan dan oleska oleskan n salep topikal.
-
Ganti Ganti pakai pakaian an dan dan klien klien yang yang basah basah,, berika berikan n selimu selimutt yang yang hangat hangat..
-
Jelask Jelaskan an pada pada klien klien peru perubah bahan an fisio fisiolog logis is setel setelah ah melah melahirk irkan. an.
Kala IV :
1. Peru Peruba baha han n ikat ikatan an pros proses es kelu keluarg argaa berh berhub ubun unga gan n deng dengan an trans transis isii atau atau peningkatan perkembangan anggta keluarga. Tujuan : Klien mampu beradaptasi dengan perubahan setelah melahirkan dengan KH -
Klie Klien n meng mengge gend ndon ong g bayi bayiny nya. a.
-
Klien Klien mampu mampu mend mendemo emonst nstras rasika ikan n perilak perilaku u kedeka kedekatan tan dan dan ikatan ikatan yang yang tepat.
Intervensi : -
Anjurk Anjurkan an klien klien untuk untuk meng menggen gendon dong, g, menye menyentu ntuh h dan memer memeriks iksaa bayi. bayi.
-
Anju Anjurk rkan an ayah ayah untu untuk k meny menyen entu tuh h dan meng enggend gendon ong g bayi ayi serta erta membantu dalam perawatan bayi, sesuai kondisinya.
-
Obse Observ rvas asii dan dan cata catatt inte intera raks ksii bayi bayi – kelu keluar arga ga,, perh perhat atik ikan an peri perila laku ku untuk menunjukkan ikatan dan kedekatan dalam budaya khusus.
-
Cata Catatt peri perila laku ku / peng pengun ungk gkap apan an yang yang menu menunj njuk ukka kan n keke kekece cewa waan an / kurang minat / kedekatan.
-
Teri Terima ma kelua eluarg rgaa dan sib sibling ling den dengan gan sena senan ng hati hati selam elamaa peri period odee pemulihan.
-
Jamin Jamin priva privasi si kelua keluarga rga pada pada pemer pemeriks iksaan aan selam selamaa interak interaksi si awal awal dengan dengan bayi baru lahir sesuai kondisi ibu dan bayi.
-
Anju Anjurk rkan an dan dan ban bantu tu pem pembe beri rian an ASI ASI.. 15
2. Resti Resti kekurang kekurangan an cairan berhubun berhubungan gan dengan dengan kelelaha kelelahan n atau atau kegaga kegagalan lan meometri dan mekanisme homeostatic. 3. Gangguan Gangguan istirha istirhatt tidur berhubung berhubungan an dengan dengan kontraki kontraki uterus. uterus.
DAFTAR PUSTAKA
•
Bagian Obstetri Dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Universitas Padjajaran Bandung, Obstetri Fisiologi, Fisiologi, Penerbit : Eleman, Eleman, Bandung, 1983
16
•
Saifudin Saifudin A.B dkkm, Buku Panduan Praktis Pelayanan Pelayanan
Kesehatan Maternal, Edisi I, Catatan I, Yayasan Bina Pustaka Sasworo Prawirohardjo, Jakarta, 2002. •
Doengoes Doengoes M. E, Rencana Rencana Perawatan Maternal / Bayi,
Edisi 2, EGC, jakarta, 2001. •
Moechtar Rustam, Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi,
Obstetri Patologi, Jilid I, Edisi 2, Editor : Delfi Lutan. EGC, Jakarta, 1998.
17