JARINGAN HEWAN Standar Kompetensi : 6. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks salingtemas. Kompetensi Dasar : 6.2. Mendeskripsikan struktur struktur jaringan hewan vertebrata dan mengaitkannya mengaitkannya dengan fungsinya. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK): Menyebutkan struktur jaringan hewan vertebrata. Menyebutkan fungsi jaringan hewan vertebrata. Menjelaskan fungsi jaringan hewan vertebrata. struktur jaringan hewan vertebrata Mendeskripsikan struktur jaringan dan mengaitkan dengan fungsinya.
Struktur organisasi pada makhluk hidup MH (makhluk hidup)
Jaringan: Sekelompok SEL dengan STRUKTUR dan FUNGSI yang SAMA.
Sistem organ Organ Jaringan
Sel Molekul
Struktur organisasi pada makhluk hidup MH (makhluk hidup)
Jaringan: Sekelompok SEL dengan STRUKTUR dan FUNGSI yang SAMA.
Sistem organ Organ Jaringan
Sel Molekul
Cell
Tissues
Individuals (Human)
Peta Konsep
Areolar : jaringan ikat longgar
Peta Konsep
Pernahkah Kamu Melihat Hewan Yang Sedang Dikurban? 1. Apa bagian terluar dari sapi? 2. Apabila kulitnya dikupas akan terlihat apa di 3. 4. 5. 6.
dalamnya? Kalau daging terus menerus dikupas, kita akan menemukan apa? Daging sapi, apakah semuanya daging? atau? Selama proses itu akan keluar apa dari tubuh sapi? Jika dibayangkan, bagaimana rasanya semua proses itu dilakukan sapi itu hidup? Oleh: Dwi Septiana
Ayat Al-Qur’an
JARINGAN HEWAN Jaringan: sekumpulan sel dengan struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk organ Jaringan hewan: sekumpulan sel (+hewan) dengan struktur dan fungsi yang sama organ (+hewan)
Jaringan hewan vertebrata terdiri atas : 1. J. Epitel 2. J. Ikat 3. J. Otot 4. J. Saraf
1. JARINGAN EPITEL
Jaringan Epitel adalah jaringan yang melapisi/membatasi /menyelubungi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh. a. J. Epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epitelium/epidermis. b. J. Epitel yang membatasi rongga (tengah) tubuh disebut mesotelium. c. J. Epitel yang membatasi organ (dalam) disebut endotelium.
Endotelium
Epidermis
Mesotelium
Jaringan Epitel Jaringan epitel melekat pada membran dasar (lih. Lingkaran merah muda) yang terbuat dari jaringan ikat. Ciri: Selnya tersusun rapat Tidak mengandung pemb. darah, mengandung ujung saraf. Kemampuan regenerasi tinggi
Jaringan Epitel (Berdasarkan Bentuk/Struktur) 1. Epitel pipih: lapisan pipih, nukleusnya cakram terletak di tengah. Sifat pipih, permeable. 2. Epitel batang/silindris: seperti batang, nukleusnya oval terletak di dasar sel. 3. Epitel kubus: kubus, nukleusnya bulat besar terletak di tengah.
3
1
2
Jaringan Epitel (berdasarkan banyak lapisan)
Note: Simple : selapis, pseudo : semu, stratified : berlapis Pseudostratified merupakan jaringan epitel selapis, karena pada dasarnya lapisan epitel yang terlihat banyak pada pseudo adalah semu.
Jaringan Epitel (Berdasarkan Banyak Lapisan)
Epitelium Batang Berlapis Semu Bersilia
Epitelium Pipih Selapis
Epitelium Kubus Selapis
Epitelium Batang Selapis
Epitelium Batang Berlapis
Epitelium Pipih Berlapis
Epitelium Kubus Berlapis
Epitelium Batang Bersilia
Epitelium Transisional
Jaringan Epitelium (Kelenjar) Epitelium kelenjar: epitelium yang terdapat pada kelenjar. Klasifikasi jenis kelenjar: 1. Kelenjar endokrin : kelenjar buntu (tidak memiliki saluran). Hasil sekresi (hormon) langsung masuk ke sistem peredaran darah. Contoh: Kelenjar timus, kelenjar adrenal,
kelenjar paratiroid dan kelenjar tiroid. 2. Kelenjar eksokrin : kelenjar yang hasil sekresinya dialirkan melalui saluran khusus (permukaan epitelium). Fungsi:
membantu metabolisme dan komunikasi. Contoh (metabolisme): Kelenjar ludah, kelenjar keringat dan kelenjar pankreas. Contoh (komunikasi): Feromon.
Kelenjar endokrin
Kelenjar Eksokrin
EPITELIUM KELENJAR
Kelenjar Lieberkuhn Kelenjar keringat Kelenjar lambung Kelenjar mukus pada kulit katak Kelenjar Brunner di usus halus Kelenjar susu Kelenjar ludah Kelenjar ludah
[email protected]
31
MACAM-MACAM EPITEL KELENJAR
Note: Coiled : bergulung, branched : bercabang, acinar : alveolar, Compound:
[email protected] 32 campuran/gabungan, tubular: tabung lurus, alveolar: membulat
Postes Lengkapilah! 1. Berdasarkan bentuk/struktur JE dibagi tiga yaitu ... (1), ... (2), dan ... (3). 2. Berdasarkan lapisan JE dibedakan menjadi dua, yaitu ... (4) dan ... (5). 3. Karena hanya selapis sel dan pipih dan bersifat permeable, maka JE pipih selapis berfungsi dalam proses ... (6). 4. Karena bersilia, JE epitel batang selapis terletak pada saluran dalam ... (7), agar memudahkan ovum bergerak menuju rahim. 5. Disebut epitelum transisional karena bentuknya berubah-ubah disebabkan karena regangan, oleh sebab itu JE tersebut terletak di ... (8) 6. Pada bentuk dan struktur JE kelenjar, tubular berarti ... (9) dan alveolar berarti ... (10)
2. JARINGAN IKAT /PENYOKONG/PENYAMBUN G
Jaringan Ikat Terbentuknya jaringan ikat Lapisan tengah (mesoderm) mesenkim jaringan ikat. Fungsi: mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ tubuh. Ciri: Memiliki komponen interseluler (matriks tersusun dari mukopolisarida sulfat kaku dan asam hialuronat lentur), sel-sel jaringan tidak berimpitan rapat, tetapi tersebar. Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serat pada matriks dibedakan jadi tiga jenis: 1. Serat kolagen: putih, daya regang tinggi, elastisistas rendah, terdapat pada tendon (jaringan yang mengubungkan otot dengan tulang). 2. Serat elastin: kuning, lebih tipis dari kolagen, elastisitas tinggi, terdapat pada pembuluh darah dan ligamen. 3. Serat retikuler: hampir sama dengan kolagen namun lebih kecil, berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain khususnya epitelium dan jaringan ikat.
Mesenkim
Serat Kolagen, Serat Retikuler Retikuler,, Serat Elastin
Sel-sel jaringan ikat: 1. Fibroblas. Fungsi: mensekresikan serat protein. 2. Makrofag, dapat bergerak. Fungsi: mengatasi peradangan,
fungsi untuk menelan (fagosit) benda asing seperti bakteri, virus atau sel-sel yang mati. 3. Sel tiang (mast cell). cell). Fungsi: menghasilkan substansi heparin ( mencegah pembekuan darah (antikoagulan)) dan histamin ((zat dihasilkan sebagai reaksi alergi terhadap suatu zat, meningkatkan permeabilitas kapiler darah). 4. Sel lemak. Fungsi: menyimpan lemak. Jika jaringan banyak mengandung lemak, disebut jaringan adiposa. 5. Sel darah putih. Bersifat diapedesis, menembus pembuluh darah. Fungsi: melawan patogen seperti bakteri, virus, protozoa, perlindungan tubuh.
Fibroblas, Makrofag, Sel Tiang, Tiang, Sel Lemak, Sel Darah Putih
JARINGAN IKAT
Jaringan ikat Yang termasuk jaringan penyokong antara lain: a. Jaringan Ikat Longgar b. Jaringan Ikat Padat c. Jaringan Lemak (Adiposa) d. Jaringan Tulang Rawan e. Jaringan Tulang f. Jaringan Darah g. Jaringan Limfa (Getah Bening)
a. JARINGAN IKAT LONGGAR Ciri: serat-seratnya longgar, memiliki banyak substansi dasar. Fungsi: Memberi bentuk organ dalam, seperti limfa, sumsum tulang, dan hati. Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya: a. Menyelubungi serat otot b. Melekatkan jaringan di bawah kulit c. Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut d. Membentuk membran mesentris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat. e. Pembungkus organ-organ tubuh f. Menghubungkan bagian-bagian dari jaringan lainnya, dapat dijumpai pada mesentarium (selaput perut) g. Pembungkus pembuluh darah, selaput mielin pada akson saraf, dan lapisan subkutan kulit.
Jaringan Ikat Longgar
b. JARINGAN IKAT PADAT
Ciri: seratnya padat, memiliki sedikit bahan dasar, jaringan ikat yang didominasi oleh serat kolagen. Sel dan cairan ekstraselnya sedikit.
Klasifikasi: 1. Jaringan ikat padat tak teratur pola tidak teratur, terdapat pada epidermis kulit dan pembungkus tulang. 2. Jaringan ikat padat teratur pola teratur, terdapat pada tendon (penghubung dan pengikat otot dengan tulang), dan ligamen (menghubungkan tulang dengan tulang.)
Jaringan Ikat Padat Tak Teratur
Jaringan Ikat Padat Teratur
Tulang
c. Tulang Rawan (Kartilago) Bahan dasar utama: kondrin=campuran protein dengan polisakarida), oleh sebab itu sel tulang rawan disebut kondrosit yang dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna (ruang-ruang kecil) yang terdapat pada perikondrium (selaput tulang rawan). Fungsi : untuk menyokong rangka pada embrio dan bagian-bagian dari rangka manusia atau hewan dewasa. Sifat: kuat dan lentur karena mengandung kolagen dan kondrin. : hidung, telinga, laring, trakea, lempeng Letak intervebral, permukaan hubungan tulang, dan ujung tulang rusuk
Jenis Tulang Rawan (Kartilago) 1. Kartilago hyaline: bening/abu2, jenis yang paling banyak, matriksnya memiliki serat kolagen yang tersebar dalam anyaman halus dan rapat. Letak : saluran pernafasan, ujung
tulang rusuk, annulus trachealis (cincin-cincin tulang rawan yang menyusun saluran pernapasan), skelet pada tulang embrio. 2. Kartilago elastin, bening, strukturnya hampir sama dengan kartilago hyaline, namun serat kolagennya tidak tersebar dan nyata, mengandung elastin. Letak: daun telinga,
epiglotis. 3. Kartilago fibrosa, serabut kolagen kasar dan tidak teratur, ciri khas: lakuna-lakunanya bulat (bulat telur) dan berisi
sel (kondrosit)
Kartilago Hyaline
Kartilago Elastin
Kartilago Fibrosa
D. TULANG (OSTEON), Struktur: tersusun dari sistem havers, yang mengandung pembuluh darah untuk penyuplai zat makanan bagi tulang dan saraf. Osteoblasosteosit (sel tulang) terletak di lakuna, (penghubung) Osteosit yang satu dengan yang lain disebut kanalikuli, berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa. Lamela: lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral dan kolagen. Matriks penyusun: kolagen dan kalium fosfat (keras) Fungsi : alat gerak pasif, penyokong tubuh, alat gerak, pelindung organ-organ dalam, melindungi organ-organ tubuh
dalam yang lemah dan mengikat otot-otot.
Jaringan Tulang
Sistem Havers
Tulang (osteon),
Karena usia manusia atau hewan yang makin bertambah maka akan menurunkan kadar kolagen dan meningkatkan kadar zat kapur, proses ini disebut pengapuran. Proses pengapuran ini disebut kalsifikasi.
Berdasarkan strukturnya, tulang sejati ( tulang keras/tulang) dapat dibedakan atas tulang kompak dan tulang spons.
Tulang kompak : tulang dengan matriks yang tersusun rapat dan padat, misalnya pada tulang panjang.
Tulang spons : tulang dengan matriks yang tersusun longgar atau berongga- rongga seperti struktur sarang lebah.
E. JARINGAN DARAH Komponen: 1. Sel-sel darah (bagian padat): sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), kepingkeping darah (trombosit), dan cairan darah
(plasma darah) dengan komponen utamanya air. Fungsi: pengangkutan O2 dan CO2, sari-sari makanan, hormon, sisa metabolisme, dan alat pertahanan tubuh
Blood
F. JARINGAN LEMAK adalah sel-sel yang khusus untuk menyimpan lemak sebagai sumber energi saat dibutuhkan. Fungsi: 1. bantalan peredam benturan 2. pengatur kehilangan panas sehingga temperatur tubuh dapat terjaga tersusun atas sel-sel lemak. 3. cadangan makanan dan menjaga hilangnya panas secara berlebihan. 4. Setiap sel lemak berisi tetes lemak ( fat droplet ) yang mengisi hampir seluruh isi sel. Letak : di bawah kulit, ginjal, dan jantung.
Jaringan adiposa
G. JARINGAN LIMFA Komponen utama: air yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak, dan garam. Komponen selulernya: limfosit dan granulosit yang merupakan bagian dari sel darah putih atau leukosit. Limfosit cenderung mengelompok menjadi satu dalam pemusatan (nodulus) Letak : timus, kelenjar limfe, tonsil dan limpa. Fungsi: Mengedarkan asam lemak dan gliserol di usus halus kemudian mengedarkannya ke seluruh tubuh melalu pemb. Darah. Mengedarkan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K) Mengalirkan cairan interstitial. Memfasilitasi raksi imun/alat pertahanan tubuh.
Organ-organ limfatik
Tonsil Limpa (spleen) Thymus Sumsum tulang
Organ limfatik (tonsil)
Jaringan limfatik yg td kumpulan limphosit dan fungsinya memproduksi limphosit dan antibodi yg kemudian akan masuk ke cairan limfe Tonsil bukan kelenjar limfe krn tdk mempunyai pembuluh afferent
Organ limfatik (limpa)
Jaringan limfatik terbesar (D : 12 cm)
Organ Limfatik
Thymus : terletak sepanjang trachea di rongga dada. Membesar waktu pubertas dan atropi waktu dewasa Fs thymus : memproses limphosit muda mjd limphosit T Sumsum tulang : memproduksi limphosit muda yg akan diproses pd thymus atau organ limfatik lainnya
Jaringan Limfatik Dibagi mjd 2 : 1. Jar limfatik tdk berkapsul (membran mukosa sal nafas, sal pencernaan, sal reproduksi, sal kemih) Diffusa : limfositnya menyebar diffus Bernodul : mempunyai limfosit yg berkumpul (tonsil, plaque peyeri) 1. Jaringan limfatik berkapsul :membentuk Lymph node (kelenjar limfe), timus,limpa
Letak limfa
Fungsi limfatik: mengalirkan cairan interstitial
3. Jaringan otot
Jaringan Otot
Serat/sel otot tersusun dari filamen (benang) aktin dan miosin sehingga otot dapat memendek (kontraksi) dan memanjang (relaksasi).
Fungsi: alat gerak aktif
sel-sel otot mengandung protein untuk kontraksi yang memanjang dan mengandung serabut-serabut halus yang disebut myofibril .
Jaringan otot dibedakan menjadi 3, yaitu : 1. Jaringan otot polos 2. Jaringan otot lurik 3. Jaringan otot jantung
Jaringan Otot Komponen jaringan otot: 1. Sel-sel membujur dan Miofibril (tersusun dari protein
kontraktil terdapat di sepanjang sel dan tampak jelas pada otot rangka dan otot jantung) 2. Batas antar sel otot terlihat jelas karena adanya
sarkolema (lapisan membran yang mengelilingi sel otot)
Perbedaan Otot
Satu
Sistem saraf
Volunter SSP
Involunter Autonom
Involunter Autonom
Otot Lurik/Rangka
Otot Jantung (Dinding Jantung)
Otot Polos
4. Jaringan saraf
Fakta
D. Jaringan Saraf
Fungsi: mengirim sinyal ke seluruh tubuh. Sinyal itu bergerak dari pangkal saraf lalu dikirimkan ke otak . Dari otak, sinyal dikembalikan ke organ mengakibatkan reaksi atas rangsangan. Jaringan saraf tersusun oleh sel saraf yang disebut neuron (sel saraf), namun pada Sistem Saraf Pusat, selain tersusun oleh neuron, tersusun juga oleh neuroglia (sel yang memberi makan neuron).
Struktur Sel Saraf(neuron) Jaringan saraf sel-sel saraf (neuron)
Bagian-bagian dari neuron: 1.
Dendrit, berfungsi penerima sinyal/rangsangan ke badan sel.
2.
Badan sel, merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti) dengan nukleolus (anak inti) di tengahnya.
3.
Selubung mielin: selubung yang tidak berinti
4.
Sel-sel Schwann: penyelubung akson, komposisi dari selubung mielin
5.
Nodus ranvier: akson yang tidak berselubung mielin
6.
Neurit (akson), berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain. Akson memiliki selubung yang terdiri dari: a.
Selubung mielin, berfungsi sebagai isolator dan pemberi nutrien bagi akson.
b.
Selubung neurilema, berfungsi untuk regenerasi akson dan dendrit yang rusak.
Titik temu antara ujung akson neuron yang menyatu dengan dendrit neuron (sinapsis). Fungsi sinapsis: meneruskan rangsangan ke sel saraf yang lain.sinapsis mengeluarkan bahan kimia (neotransmitter) yang berguna untuk meneruskan rangsang.
Struktur sel saraf
Jenis Neuron tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sensorik, dan penghubung. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang menghantarkan rangsangan dari reseptor ke (SSP) otak Sel saraf penghubung (interneuron) adalah sel saraf yang menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang menghantarkan rangsangan dari otak ke efektor (otot dan kelenjar)
Hubungan Antar Saraf
Sinapsis
Zona hubungan akson antar sesama saraf disebut sinapsis Di zona sinapsis terdapat senyawa neotransmitter , yaitu asetat dan kolin Dengan bantuan asetilkolinesterasi, asetat dan kolin akan berubah menjadi asetilkolin.