BAB I Pendahuluan Fungsi utama oli adalah sebagai sebagai protection, yakni memberi suatu lapisan untuk melindungi komponen bagian dalam mesin yang bergerak dari keausan keausan sekaligus sekaligus meminimalisasi meminimalisasi kemacetan kemacetan yang bisa terjadi, kemudian membantu mendinginkan/menstabilkan mendinginkan/menstabilkan suhu mesin akibat adanya gesekan antar komponen-komponen komponen-komponen tersebut. Pada saat mesin bekerja, bekerja, terjadi gesekan berulang-ulang berulang-ulang antar komponen mesin yang terbuat dari logam atau metal. Hal ini tentu dapat mengakibatkan keausan pada bagian permukaannya. Tetapi dengan adanya oli sebagai pelumas dapat membuat permukaannya jadi licin, sehingga gesekan langsung antar-komponen mesin tersebut dapat dicegah. Waktu gesekannya pun dapat dipersingkat. Dengan begitu panas yang terjadi akibat gesekan-gesekan gesekan-gesekan komponen mesin jadi tak t ak berlebihan dan dapat ditoleransi. Semakin optimal oli bekerja sebagai pelumas mesin, keawetan dalam pemakaian mesin semakin terjaga. Jika terjadi sesuatu masalah mengenai oli, akan membuat sistem pelumasan pelumasan pada mesin menjadi menj adi tak sempurna. Akibatnya sudah pasti mesin tidak dapat bekerja dengan normal. Besarnya gaya gesekan antar bagian-bagian mesin yang terjadi menyebabkan peningkatan panas pada mesin secara terus menerus. Pada akhirnya mesin akan over heat, hingga macet atau bahkan bisa menyebabkan kerusakan serius pada silinder dan piston. Ada beberapa sebab yang membuat sistem pelumasan tak berfungsi normal. Seperti misalnya ketidak beresan pompa pompa oli, kebocoran kebocoran pada saluran saluran oli, dan sebagainya. sebagainya. Atau, Atau, bisa juga karena karena faktor salah salah pemakaian pemakaian jenis oli itu sendiri. Sebab Sebab masing-masing masing-masing oli mesin mesin mempunyai mempunyai spesifikasi tersendiri tersendiri yang belum tentu sesuai sesuai dengan mesin mesin kendaraan kita. Untuk itu perlu perlu sedikit tambahan tambahan pengetahuan pengetahuan tentang berbagai hal mengenai oli. Tujuannya adalah supaya kita sebagai pemakai kendaraan tak salah pilih menentukan oli yang tepat dan dan sesuai mesin mesin kendaraan kendaraan kita. Ditambah lagi karena beragamnya jenis oli yang beredar di pasaran dengan berbagai kemasan yang menarik, semakin membuat kita sulit menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan kita. Kebanyakan Kebanyakan pada saat membeli oli, kita hanya menurut anjuran dari penjual oli saja. Pihak penjual tentu saja sangat tendensius dalam memberi anjuran oli mana yang harus dibeli. Kemungkinan Kemungkinan besar yang biasa terjadi adalah anjuran untuk membeli oli yang terdapat pada etalase toko atau bengkel itu sendiri. Bisa jadi oli anjuran penjual tersebut tak keliru, tapi bukan yang paling t epat dan terbaik untuk mesin kendaraan kita. Jadi mengapa harus memaksa memaksa untuk beli, jika kita mengerti dan tahu ada jenis karakter oli oli yang lebih sesuai sesuai dengan mesin mesin kendaraan kendaraan kita? Untuk itu ada baiknya kita pahami dan perhatikan berbagai berbagai hal mengenai oli sebagai berikut: 1
BAB II Spesifikasi dan Penggolongan Jenis Pelumasan Berdasarkan Beberapa Faktor JENIS OLI (PELUMAS)
Berdasarkan Berdasarkan bahan bakunya ada 3 jenis oli yang beredar di pasar, yakni mineral, semi sintetis, dan sintetis. Untuk pelumas mineral material dasarnya adalah minyak bumi yang didapat dari pengeboran di suatu pertambangan pertambangan minyak. Setelah itu minyak bumi yang didapat diolah menjadi suatu minyak pelumas. Inilah Inilah yang disebut oli mineral. mineral. Jika kemudian hasil hasil olahan tersebut tersebut masih perlu perlu ditambah dengan suatu bahan sintetis lain untuk mencapai standar mutu yang lebih baik, maka produknya disebut dengan pelumas semi sintetis. Sementara pelumas sintetis material dasarnya dari sintetis hidrokarbon (misalnya Poly Alpha Olefin), esther, atau alkyilated naphthalene category. Pelumas jenis sintetis ini biasanya memiliki memiliki kualitas lebih prima, prima, sehingga sehingga harganya relatif lebih mahal mahal daripada oli mineral dan semi sintetis. Pelumas moderen biasanya bahan kimia (aditif) yang ditambahkan sedemikian lengkap, sehingga beberapa merek merek tidak lagi menyarankan menyarankan penambahan penambahan aditif (oil treatment) treatment) pada produknya. produknya.
STANDAR KEKENTALAN OLI
Oli dapat diklasifikasikan dari viskositas atau tingkat kekentalannya. Dalam kemasan kemasan oli, biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang memperlihatkan tingkat kekentalannya. kekentalannya. Contohnya SAE 40, SAE 50, SAE 90, dan seterusnya. SAE merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers atau Ikatan Ahli Teknik Otomotif, yang kemudian menetapkan standar viskositas oli pada suhu 100ºC. Sedangkan angka di belakangnya belakangnya adalah menunjukkan menunjukkan tingkat t ingkat kekentalannya. Semakin besar angka yang tertera, semakin tinggi tingkat viskositasnya (semakin kental). Jika tertera SAE 90 menunjukkan, bahwa tingkat tingkat kekentalan oli tersebut 90 menurut standar SAE. Tentu saja oli ini kekentalannya kekentalannya lebih tinggi jika j ika dibandingkan SAE 40. Ada pula kode angka multi grade seperti 10W-50 yang berarti memiliki kekentalan yang bisa berubah-ubah berubah-ubah sesuai suhu di di sekitarnya. Huruf Huruf W di belakang belakang angka 10 10 adalah singkatan singkatan Winter (musim dingin). Jadi pelumas tersebut artinya mempunyai tingkat kekentalan yang setara dengan SAE 10 (di udara dingin), tapi ketika udara panas kekentalannya sama dengan SAE 50. Jadi viskositasnya dapat menyesuaikan menyesuaikan dengan suhu udara saat itu. Oli jenis multi grade ini telah umum beredar di pasaran.
2
Kelebihan oli multi grade adalah tak cenderung mengental di udara dingin sehingga mesin akan tetap mudah saat dihidupkan di pagi hari atau setelah beberapa lama mesin tak dijalankan.
KLASIFIKASI MUTU OLI
Jika standar kekentalan oli telah ditentukan dengan SAE, maka untuk klasifikasi mutu minyak pelumas ditentukan ditentukan oleh API (American Petroleum Petroleum Institute). Institute). Klasifikasi Klasifikasi atau tingkatan mutu mutu sebuah oli ditandai pada kemasannya dengan kode huruf. Kode biasanya terbagi atas dua bagian yang dipisahkan dipisah kan dengan garis miring, misal API Service SG/CD, SH+/CE+, dan sebagainya. Kode dengan awalan huruf S adalah kependekan kependekan dari `service` (atau spark yang berarti percikan api), adalah spesifikasi pemakaian pemakaian oli untuk mesin bensin. Sedangkan huruf C adalah kependekan dari `commerce` `commerce` (atau compression compression karena pembakaran pembakaran terjadi pada tekanan udara yang yang lebih tinggi), adalah spesifikasi pemakaian pemakaian oli untuk mesin Diesel. Kemudian untuk huruf kedua pada kode adalah tingkatan mutunya sesuai dengan urutan huruf alphabet. Semakin mendekati huruf Z, maka semakin tinggi atau baik mutunya. Pelumas dengan kode SG/CD menandakan menandakan oli akan lebih sesuai jika dipakai untuk mesin bensin (SG), meski dapat pula untuk mesin Diesel (CD). Sementara tingkat mutunya sampai tingkat G (untuk bensin) dan tingkat tingkat D (untuk Diesel). Diesel). Tanda `+` `+` misalnya pada pada kode SH+/CE+ SH+/CE+ berarti tanda tanda nilai lebih dari tingkat SH dan CE. Yang menjadi patokan mutu pelumas adalah kekuatan lapisan film pelumas yang berfungsi melekatkan melekatkan pelumas pada logam. Semakin tinggi mutunya, semakin kuat lapisan itu mengikat pelumas pada pada permukaan permukaan logam mesin. mesin. Mesin mobil mobil dengan teknologi teknologi baru (multi valve, valve, DOHC, twin cam dan sebagainya) menuntut menuntut pelumas tingkat tinggi ti nggi karena komponen yang harus dilumasi amat banyak.
ADITIF OLI
Selain pelumas, terdapat pula bahan tambahan yang disebut oil treatment dan engine treatment. treatment. Oil Treatment Treatment atau aditif adalah suatu bahan tambahan t ambahan yang berfungsi sebagai `vitamin` bagi oli. Kegunaannya bermacam-macam, antara lain sebagai pembersih (detergent dispersant), antibeku (antifreeze), (antifreeze), antibusa (antifoam), mempertahankan mempertahankan kekentalan oli (viscosity index improver), dan penguat lapisan pelumas pelumas terhadap terhadap logam. logam. Aditif sebagai pembersih mengandung semacam larutan pembersih kotoran pada logam dan di dalam pelumas itu sendiri. sendiri. Kotoran-kotoran Kotoran-kotoran tersebut akan akan larut dan mengalir mengalir bersama bersama pelumas hingga akhirnya melewati saringan dan akan tertahan. Aditif antibeku kurang popular di Indonesia karena memang tidak diperlukan di daerah tropis. Tetapi di negara-negara beriklim sedang dan dingin, aditif ini sangat membantu membantu terutama saat saat mesin di-start pagi hari. 3
Aditif antibusa dibutuhkan untuk mencegah munculnya buih pada oli akibat putaran mesin tinggi. Adanya gelembung udara akan mengganggu proses pelumasan jika gelembung tersebut menempel pada logam mesin. Logam yang berada tepat di bawah gelembung sama sekali tidak terlapisi pelumas, sehingga pada saat gelembung pecah, logam dengan logam akan saling bergesekan, sehingga mempercepat keausan. Aditif untuk mempertahankan kekentalan oli mesin diperlukan guna mencegah pelumas mengencer. Pada suhu mesin terlalu tinggi akibat bekerja dalam waktu lama dan pada suhu udara panas (misalnya saat macet), pelumas akan mengencer. Pelumas encer tentu saja kurang efektif menjalankan tugasnya. Karena itulah diciptakan aditif yang dapat mempertahankan kekentalan oli. Selain itu, ada juga bahan aditif yang berfungsi memperkuat lapisan pelumas oli terhadap logam. Dengan adanya aditif jenis ini, lapisan oli jadi semakin kuat mengikat pelumas pada permukaan logam yang dilapisinya. Selain oil treatment ada bahan tambahan lain yang disebut engine treatment. Bahan ini berupa zat atau cairan semacam teflon yang sangat licin. Bahan ini melindungi permukaan logam dalam waktu lebih lama. Untuk menggunakannya, bahan cairan ini dicampur oli mesin biasa. Setelah itu kendaraan digunakan seperti biasa. Dengan adanya engine treatment ini, oli akan melekat pada permukaan logam. Bahan ini akan melekat dengan sempurna ketika jarak tempuh melampaui 5.000km. Setelah itu, oli dapat diganti seperti biasa. Pada saat oli l ama dibuang, zat ini akan tetap melekat pada permukaan logam dan dapat bertahan sampai kira-kira 25.000km. Tetapi ingat, meski memakai zat ini, oli mesti diganti seperti biasa (setiap 5.000-10.000km). Engine treatment ini ada yang dijual dalam kemasan 300ml, ada juga yang sudah dicampur dengan oli mesin dengan kemasan 1liter. Bila aditif ditambahkan ke dalam pelumas, sebaiknya dicampur dan diaduk dengan oli mesin terlebih dulu sebelum oli mesin dituangkan ke dalam mesin. Dengan cara ini pencampuran aditif dengan oli lebih sempurna. Namun, sebelum itu dilakukan, spesifikasi pelumasnya perlu dicek terlebih dahulu. Sebab, beberapa merek oli mesin sudah dilengkapi aditif, sehingga tidak diperlukan aditif lagi. Jangan lupa membaca petunjuk pemakaian pelumas pada kemasannya. Yang juga perlu diingat, aditif-aditif tadi bukan untuk memperpanjang usia pelumas. Jadi, jika aditif ditambahkan ke dalam pelumas mesin, penggantian pelumas tetap sesuai jadwal. Fungsi utama oli adalah sebagai protection, yakni memberi suatu lapisan untuk melindungi komponen bagian dalam mesin yang bergerak dari keausan sekaligus meminimalisasi kemacetan yang bisa terjadi, kemudian membantu mendinginkan/menstabilkan suhu mesin akibat adanya gesekan antar komponen-komponen tersebut. Pada saat mesin bekerja, terjadi gesekan berulang-ulang antar komponen mesin yang terbuat dari logam atau metal. Hal ini tentu dapat mengakibatkan keausan pada bagian permukaannya. Tetapi dengan adanya oli sebagai pelumas dapat membuat permukaannya jadi licin, sehingga gesekan langsung antar-komponen mesin tersebut dapat dicegah. Waktu gesekannya pun dapat dipersingkat. Dengan begitu panas yang terjadi akibat gesekan-gesekan komponen mesin jadi
4
tak berlebihan dan dapat ditoleransi. Semakin optimal oli bekerja sebagai pelumas mesin, keawetan dalam pemakaian mesin semakin terjaga. Jika terjadi sesuatu masalah mengenai oli, akan membuat sistem pelumasan pada mesin menjadi tak sempurna. Akibatnya sudah pasti mesin tidak dapat bekerja dengan normal. Besarnya gaya gesekan antar bagian-bagian mesin yang terjadi menyebabkan peningkatan panas pada mesin secara terus menerus. Pada akhirnya mesin akan over heat, hingga macet atau bahkan bisa menyebabkan kerusakan serius pada silinder dan piston. Ada beberapa sebab yang membuat sistem pelumasan tak berfungsi normal. Seperti misalnya ketidak-beresan pompa oli, kebocoran pada saluran oli, dan sebagainya. Atau, bisa juga karena faktor salah pemakaian jenis oli itu sendiri. Sebab masing-masing oli mesin mempunyai spesifikasi tersendiri yang belum tentu sesuai dengan mesin kendaraan kita. Untuk itu perlu sedikit tambahan pengetahuan tentang berbagai hal mengenai oli. Tujuannya adalah supaya kita sebagai pemakai kendaraan tak salah pilih menentukan oli yang tepat dan sesuai mesin kendaraan kita. Ditambah lagi karena beragamnya jenis oli yang beredar di pasaran dengan berbagai kemasan yang menarik, semakin membuat kita sulit menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan kita. Kebanyakan pada saat membeli oli, kita hanya menurut anjuran dari penjual oli saja. Pihak penjual tentu saja sangat tendensius dalam memberi anjuran oli mana yang harus dibeli. Kemungkinan besar yang biasa terjadi adalah anjuran untuk membeli oli yang terdapat pada etalase toko atau bengkel itu sendiri. Bisa jadi oli anjuran penjual tersebut tak keliru, tapi bukan yang paling tepat dan terbaik untuk mesin kendaraan kita. Jadi mengapa harus memaksa untuk beli, jika kita mengerti dan tahu ada jenis k arakter oli yang lebih sesuai dengan mesin kendaraan kita? Untuk itu ada baiknya kita pahami dan perhatikan berbagai hal mengenai oli sebagai berikut: Jenis Oli (Pelumas) Berdasarkan bahan bakunya ada 3 jenis oli yang beredar di pasar, yakni mineral, semi sintetis, dan sintetis. Untuk pelumas mineral material dasarnya adalah minyak bumi yang didapat dari pengeboran di suatu pertambangan minyak. Setelah itu minyak bumi yang didapat diolah menjadi suatu minyak pelumas. Inilah yang disebut oli mineral. Jika kemudian hasil olahan tersebut masih perlu ditambah dengan suatu bahan sintetis lain untuk mencapai standar mutu yang lebih baik, maka produknya disebut dengan pelumas semi sintetis. Sementara pelumas sintetis material dasarnya dari sintetis hidrokarbon (misalnya Poly Alpha Olefin), esther, atau alkyilated naphthalene category. Pelumas jenis sintetis ini biasanya memiliki kualitas lebih prima, sehingga harganya relatif lebih mahal daripada oli mineral dan semi sintetis. Pelumas moderen biasanya bahan kimia (aditif) yang ditambahkan sedemikian lengkap, sehingga beberapa merek tidak lagi menyarankan penambahan aditif (oil treatment) pada produknya. Standar Kekentalan Oli Oli dapat diklasifikasikan dari viskositas atau tingkat kekentalannya. Dalam kemasan oli, biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang memperlihatkan tingkat kekentalannya. Contohnya SAE 40, SAE 50, SAE 90, dan seterusnya. SAE merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers atau Ikatan Ahli Teknik Otomotif, yang kemudian menetapkan standar viskositas oli pada suhu 100ºC. Sedangkan angka di belakangnya adalah menunjukkan tingkat kekentalannya. Semakin besar angka yang tertera, semakin tinggi tingkat viskositasnya (semakin kental). Jika tertera SAE 90 menunjukkan, bahwa tingkat kekentalan oli tersebut 90 menurut standar SAE. Tentu saja oli ini kekentalannya lebih tinggi jika dibandingkan SAE 40.
5
Ada pula kode angka multi grade seperti 10W-50 yang berarti memiliki kekentalan yang bisa berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 adalah singkatan Winter (musim dingin). Jadi pelumas tersebut artinya mempunyai tingkat kekentalan yang setara dengan SAE 10 (di udara dingin), tapi ketika udara panas kekentalannya sama dengan SAE 50. Jadi viskositasnya dapat menyesuaikan dengan suhu udara saat itu. Oli jenis multi grade ini telah umum beredar di pasaran. Kelebihan oli multi grade adalah tak cenderung mengental di udara dingin sehingga mesin akan tetap mudah saat dihidupkan di pagi hari atau setelah beberapa lama mesin tak dijalankan. Klasifikasi Mutu Oli Jika standar kekentalan oli telah ditentukan dengan SAE, maka untuk klasifikasi mutu minyak pelumas ditentukan oleh API (American Petroleum Institute). Klasifikasi atau tingkatan mutu sebuah oli ditandai pada kemasannya dengan kode huruf. Kode biasanya terbagi atas dua bagian yang dipisahkan dengan garis miring, misal API Service SG/CD, SH+/CE+, dan sebagainya. Kode dengan awalan huruf S adalah kependekan dari `service` (atau spark yang berarti percikan api), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin bensin. Sedangkan huruf C adalah kependekan dari `commerce` (atau compression karena pembakaran terjadi pada tekanan udara yang lebih tinggi), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin Diesel. Kemudian untuk huruf kedua pada kode adalah tingkatan mutunya sesuai dengan urutan huruf alphabet. Semakin mendekati huruf Z, maka semakin tinggi atau baik mutunya. Pelumas dengan kode SG/CD menandakan oli akan lebih sesuai jika dipakai untuk mesin bensin (SG), meski dapat pula untuk mesin Diesel (CD). Sementara tingkat mutunya sampai tingkat G (untuk bensin) dan tingkat D (untuk Diesel). Tanda `+` misalnya pada kode SH+/CE+ berarti tanda nilai lebih dari tingkat SH dan CE. Yang menjadi patokan mutu pelumas adalah kekuatan lapisan film pelumas yang berfungsi melekatkan pelumas pada logam. Semakin tinggi mutunya, semakin kuat lapisan itu mengikat pelumas pada permukaan logam mesin. Mesin mobil dengan teknologi baru (multi valve, DOHC, twin cam dan sebagainya) menuntut pelumas tingkat tinggi karena komponen yang harus dilumasi amat banyak. PILIH YANG TEPAT DAN BERKUALITAS Setelah mengetahui dan memahami tentang standar kekentalan dan klasifikasi mutu oli yang sesuai dengan mesin kendaraan, hal yang tak kalah pentingnya adalah memilih oli berkualitas. Tentu saja tujuannya adalah untuk melindungi dan menjaga mesin kendaraan dari gesekan yang berlebihan antar komponen logam yang terdapat dalam mesin. Seperti yang dijelaskan, bahwa gesekan yang berlebihan menyebabkan keausan mesin pada waktu penggunaan yang belum terlalu lama. Masalahnya sekarang bagaimana memilih oli yang benar dan tepat buat mesin kendaraan, tanpa melupakan kualitas oli itu sendiri? Cara yang paling mudah dan aman adalah menurut petunjuk/saran dari buku petunjuk manual kendaraan yang kita pakai. Sebab suatu pabrikan mobil tentu telah melakukan berbagai riset yang panjang dan teliti mengenai karakter dan spesifikasi untuk mesinnya. Demikian pula standar viskositas dan klasifikasi mutu oli yang menunjang kinerja mesin kendaraan. Jika pada buku petunjuk manualnya menyarankan pemakaian oli SAE 20W-50, jangan membeli oli dengan standar viskositas yang berbeda. Apalagi karena alasan lebih murah dan sebagainya. Sebab kinerja dan karakter mesin memerlukan spesifikasi oli tersendiri. Jika tetap memaksa, mungkin tak hanya tenaga mesin yang kurang optimal, tapi bisa-bisa mesin tak berumur panjang. Paling tidak spesifikasi oli harus sama. Untuk masalah merek jika memang tak tersedia boleh saja berbeda, asal harga tak berbeda jauh. Sebab biasanya walau dengan spesifikasi sama, tapi harga yang berbeda jauh (lebih murah) juga menentukan kualitas berbeda. 6
Waspadai Oli Aspal Berbagai hal penting untuk diperhatikan dan diwaspadai saat membeli oli adalah banyaknya oli berkualitas rendah, atau bahkan palsu. Biasanya oli yang berkualitas rendah tersebut pada kemasannya tidak jelas dalam mencantumkan nama dan alamat produsen atau importirnya (fiktif), untuk layanan konsumen seperti informasi produk, pengaduan, dan sebagainya. Selain itu produk tertentu juga hanya mencantumkan angka kekentalan, tanpa mencantumkan tingkat mutu yang ditunjukkan dengan API Service. Harga yang terlalu murah dan tak wajar perlu juga diwaspadai. Sebab pada umumnya harga sebuah produk juga mencerminkan mutu dan kualitas produk itu sendiri. Paling sulit adalah masalah mengantisipasi beredarnya oli palsu. Sebab baik dari kemasan, warna, dan tutup segelnya sulit dibedakan. Kecuali bila produk oli tersebut diperiksa di laboratorium. Yang lebih bikin senewen lagi adalah harganya juga sama dengan aslinya! Nah, sebagai konsumen akan serba sulit membuktikan `kepalsuan` saat membeli oli dan meminta ganti rugi kepada penjualnya. Memang ada yang mengatakan, bahwa oli yang asli punya bau khas. Tapi bagaimana bau yang `khas` tersebut? Apakah semua merek berbau “khas” yang sama? Tak semua konsumen tahu akan hal itu. Cara yang sederhana tapi berisiko paling kecil adalah membeli oli pada tempat penjualan atau bengkel resmi. Atau, bisa juga pada toko atau agen kepercayaan, dimana sebelumnya kita selalu membeli di tempat tersebut dan selama itu tak mengalami suatu keluhan pada mesin kendaraan kita. Apa boleh buat, sementara hanya itu yang dapat kita lakukan menyikapi oli palsu. Mau Irit Malah Pailit Ada juga yang bermaksud menghemat pengeluaran uang perawatan mobil. Pada saat membeli oli, dipilih yang harganya jauh lebih murah dari oli yang disarankan pada buku petunjuk kendaraan. Tentu saja masalah viskositas dan mutu oli jadi prioritas kesekian (diabaikan). Dapat dipastikan orang tersebut nantinya malah mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar dari perkiraannya sendiri. Apa yang terjadi? Karena menggunakan oli bermutu rendah dan tak sesuai dengan tuntutan karakter mesinnya, akhirnya menimbulkan berbagai masalah yang muncul. Karena sistem pelumasan tak berjalan sempurna membuat gesekan yang berlebihan pada mesin. Hal ini menyebabkan suhu mesin tinggi (panas), daya dan produktivitas mesin menurun, bahan bakar menjadi boros karena beban mesin yang semakin berat, dan knalpot mengeluarkan asap hitam pekat karena pembakaran tak sempurna. Namun akibat paling fatal yang merugikan adalah pendeknya umur mesin kendaraan atau bahkan mesin jadi macet dan rusak. Bisa dibayangkan berapa biaya perbaikan yang harus dikeluarkan untuk overhaul (turun mesin) sebelum waktunya. Jika saja orang tersebut mau mengeluarkan uang sedikit lebih banyak untuk membeli oli yang sesuai dengan karakter mesin mobilnya, tentu ia tak akan mengeluarkan biaya besar untuk turun mesin sebelum waktunya. Bahkan, ia akan menikmati mesin mobilnya berumur lebih panjang atau awet, sebab semua fungsi mesin berjalan dengan baik. Bahan bakar juga tak menjadi boros, karena mesin menanggung beban yang sesuai dengan kemampuannya. Dan paling penting adalah biaya pemeliharaan mesin yang rendah, karena lebih lama untuk penggantian busi, platina, tali kipas, filter oli, filter udara, setel klep, dan sebagainya. Jadi jangan sampai terjadi mau ngirit, malah pailit. Aditif Selain pelumas, terdapat pula bahan tambahan yang disebut oil treatment dan engine treatment. Oil Treatment atau aditif adalah suatu bahan tambahan yang berfungsi sebagai `vitamin` bagi oli. Kegunaannya bermacam-macam, antara lain sebagai pembersih (detergent dispersant), 7
antibeku (antifreeze), antibusa (antifoam), mempertahankan kekentalan oli (viscosity index improver), dan penguat lapisan pelumas terhadap logam. Aditif sebagai pembersih mengandung semacam larutan pembersih kotoran pada logam dan di dalam pelumas itu sendiri. Kotoran-kotoran tersebut akan larut dan mengalir bersama pelumas hingga akhirnya melewati saringan dan akan tertahan. Aditif antibeku kurang popular di Indonesia karena memang tidak diperlukan di daerah tropis. Tetapi di negara-negara beriklim sedang dan dingin, aditif ini sangat membantu terutama saat mesin di-start pagi hari. Aditif antibusa dibutuhkan untuk mencegah munculnya buih pada oli akibat putaran mesin tinggi. Adanya gelembung udara akan mengganggu proses pelumasan jika gelembung tersebut menempel pada logam mesin. Logam yang berada tepat di bawah gelembung sama sekali tidak terlapisi pelumas, sehingga pada saat gelembung pecah, logam dengan logam akan saling bergesekan, sehingga mempercepat keausan. Aditif untuk mempertahankan kekentalan oli mesin diperlukan guna mencegah pelumas mengencer. Pada suhu mesin terlalu tinggi akibat bekerja dalam waktu lama dan pada suhu udara panas (misalnya saat macet), pelumas akan mengencer. Pelumas encer tentu saja k urang efektif menjalankan tugasnya. Karena itulah diciptakan aditif yang dapat mempertahankan kekentalan oli. Selain itu, ada juga bahan aditif yang berfungsi memperkuat lapisan pelumas oli terhadap logam. Dengan adanya aditif jenis ini, lapisan oli jadi semakin kuat mengikat pelumas pada permukaan logam yang dilapisinya. Selain oil treatment ada bahan tambahan lain yang disebut engine treatment. Bahan ini berupa zat atau cairan semacam teflon yang sangat licin. Bahan ini melindungi permukaan logam dalam waktu lebih lama. Untuk menggunakannya, bahan cairan ini dicampur oli mesin biasa. Setelah itu kendaraan digunakan seperti biasa. Dengan adanya engine treatment ini, oli akan melekat pada permukaan logam. Bahan ini akan melekat dengan sempurna ketika jarak tempuh melampaui 5.000km. Setelah itu, oli dapat diganti seperti biasa. Pada saat oli lama dibuang, zat ini akan tetap melekat pada permukaan logam dan dapat bertahan sampai kira-kira 25.000km. Tetapi ingat, meski memakai zat ini, oli mesti diganti seperti biasa (setiap 5.000-10.000km). Engine treatment ini ada yang dijual dalam kemasan 300ml, ada juga yang sudah dicampur dengan oli mesin dengan kemasan 1liter. Bila aditif ditambahkan ke dalam pelumas, sebaiknya dicampur dan diaduk dengan oli mesin terlebih dulu sebelum oli mesin dituangkan ke dalam mesin. Dengan cara ini pencampuran aditif dengan oli lebih sempurna. Namun, sebelum itu dilakukan, spesifikasi pelumasnya perlu dicek terlebih dahulu. Sebab, beberapa merek oli mesin sudah dilengkapi aditif, sehingga tidak diperlukan aditif lagi. Jangan lupa membaca petunjuk pemakaian pelumas pada kemasannya. Yang juga perlu diingat, aditif-aditif tadi bukan untuk memperpanjang usia pelumas. Jadi, jika aditif ditambahkan ke dalam pelumas mesin, penggantian pelumas tetap sesuai jadwal. Ada juga suatu produk yang disebut engine flush, atau pembersih mesin. Cairan ini berfungsi untuk membersihkan permukaan logam mesin dari pelumas maupun kerak-kerak yang menempel. Cara penggunaannya cukup sederhana. Tuangkan cairan tersebut ke dalam mesin sebelum oli dikeluarkan. Hidupkan mesin selama 10 – 15 menit agar bahan pembersih tersebut bersirkulasi bersama pelumas, melarutkan semua kotoran yang dilewatinya termasuk melepaskan pelumas dari logam mesin. Setelah itu, keluarkan pelumas yang sudah tercampur bahan pembersih itu. Kotoran yang terbawa akan tersangkut di saringan pelumas, sehingga saringan pelumas harus diganti. Pada saat ini Anda dapat pula ganti merek pelumas. Dan, penggantian merek pelumas tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebaiknya mesin dikuras lebih dulu dengan engine flush, sehingga mesin benar-benar bersih dari pelumas lama. Pelumas
8
mesin yang terdiri lebih dari satu macam (merek) daya lumasnya akan berkurang, karena oli dengan merek tertentu belum tentu dapat bercampur dengan yang lain. sumber: http://www.mobilmotor.co.id
9
Daftar Jenis Pelumas dan Spesifikasinya Dari berbagai Merk 3.1 Top 1
Pelumas Mobil
TOP 1 Evolution OEM Series I 5W-40 Spesifikasi Tingkatkekentalan:5W-40API:SLKemasan: 1L dan 4 L
TOP 1 Evolution OEM Series I 5W-40 API SL 100% Fully Synthetic merupakan produk pelumas berkualitas tinggi yang diakui oleh Global Automotive Manufacturing. Berspesifikasi BMW LL-01, MB-APPROVAL 229.3, MB-APPROVAL 229.5, VW 501.00/505.00, ACEA A3/B4-08, ACEA C3-07. TOP 1 Evolution OEM Series I 5W-40 diformulasi secara khusus untuk meminimalkan gesekan, mencegah kemungkinan terjadinya keausan serta meningkatkan akselerasi dan tenaga mesin secara optimal.
Keunggulan
Viscosity stability terjaga dengan sempurna sampai kondisi temperatur tinggi sekalipun, sehingga mesin terlindungi dari kemungkinan terbentuknya endapan.
Menjaga kebersihan piston
Akselerasi dan tenaga mesin menjadi optimal.
Pelumas akan melubrikasi dengan cepat mulai dari waktu start-up awal
Berbahan dasar 100% Fully Synthetic jangka waktu ganti oli lebih panjang.
TOP 1 Evolution OEM Series IV 5W-30 10
Spesifikasi Tingkat kekentalan: 5W-30API: SNKemasan: 1L dan 4 L TOP 1 Evolution OEM Series IV 5W-30 100% Fully Synthetic Oil API SN, merupakan pelumas yang sudah diakui olehGlobal Automotive Manufacturing BMW LL-04,MBAPPROVAL 229.31, MB-APPROVAL 229.51, PORSCHE A40, VW 502.00/505.00, ACEA A3/B3-08, ACEA A3/B4-08 ACEA C3-08. TOP 1 Evolution OEM Series IV 5W-30 sangat tepat untuk digunkana pada mobil berumur kurang dari 3 tahun dan mobil-mobil yang direkomendasikan menggunakan SAE 0W-30, 5W-30, 5W-40 10W-30; antara lain seperti BMW, Mercedez-Benz, Audi, VW, Porsche.
Keunggulan
Dapat menghemat bahan bakar.
Mengandung Synthetic sehingga jangka waktu ganti oli lebih panjang.
Menggunakan teknologi terkini, API SN.
Ideal bagi mesin yang bekerja pada akselerasi tinggi.
Viscosity stability terjaga dengan sempurna sampai kondisi temperatur tinggi sekalipun, sehingga mesin terlindungi dari kemungkinan terbentuknya endapan.
Menjaga kebersihan piston
Akselerasi dan tenaga mesin menjadi optimal.
Pelumas akan melubrikasi dengan cepat mulai dari waktu start-up awal
TOP 1 Synthetic Gear Oil HD 140 Spesifikasi Tingkat Kekentalan: 140 API: GL-5 Kemasan: 1 L Khusus untuk melumasi kerja gigi transmisi (M/T), transfer case (4W/D) dan Gardan. Dengan base oil berteknologi Syngen 2000, TOP 1 S ynthetic Gear Oil menjadi pilihan paling aman untuk mobil anda. Dengan pelumas TOP 1 Synthetic Gear Oil, pergantian gigi tetap mudah dan tidak terdengar bunyi dari transmisi pada berbagai kecepatan.
Keunggulan
Mengurangi gesekan dan keausan logam pada roda gigi. 11
Mempertahankan umur roda gigi.
Mempermudah shifting (penggantian gerakan).
Perlindungan yang lebih terhadap oksidasi.
TOP 1 Zenzation 10W-40 Synthetic Blend Motor Oil
Spesifikasi Tingkat kekentalan: 10W-40 API: SN Kemasan: 1 L dan 4 L TOP 1 Zenzation 10W-40 merupakan pelumas berbahan dasar sintetik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan mesin berteknologi tinggi masa kini. TOP 1 Zenzation 10W-40 diformulasi dengan aditif khusus terkini untuk memproteksi mesin secara sempurna, sehingga melumasi secara sempurna dan kekuatan lapisan lm yang lebih tinggi untuk kinerja maksimum dan umur mesin kendaraan lebih awet. TOP 1 Zenzation direkomendasi untuk mobil-mobil berforma tinggi termasuk Acura, Audi, BMW, Ferrari, Ford, GM, Honda, Jaguar, Lamborghini, Lexus, Mercedes Benz, Nis san, Porsche, Toyota, TVR, VW, dan Volvo.
TOP 1 HP SPORT 15W-50 Synthetic Blend Motor Oil
Spesifikasi Tingkat Kekentalan : 15W-50 API : SM Kemasan : 1 L dan 4 L TOP 1 HP SPORT 15W-50 Synthetic Blend Motor Oil API SM merupakan pelumas sintetik yang melindungi, menjaga dan membersihkan mesin, sehingga mesin tetap awet bahkan untuk pengunaan stop n go driving yang rutin saat kemacetan lalu lintas, saat aksele rasi spontan pada temperatur rendah (start awal), maupun pada kecepatan tinggi.
Keunggulan
Meminimalkan gesekan dan mencegah kemungkinan terjadinya keausan
12
Membersihkan mesin dengan maksimal, sehingga mesin lebih awet terlindungi
Meningkatkan kinerja mesin dengan optimal
Menjaga kebersihan mesin secara optimal
Indeks viskositas ekstra tinggi untuk kekentalan pelumas yang stabil di suhu ekstrim
Cocok untuk berkendara Stop n Go driving di daerah yang rutin kemacetan lalu lintasnya
Mengandung sintetik, jangka waktu penggantian oil lebih panjang
TOP 1 Evolution OEM Series I 5W-30 Spesifikasi Tingkat kekentalan: 5W-30API: SLKemasan: 1L dan 4 L TOP 1 Evolution OEM Series I 5W-30 API SL 100% Fully Synthetic merupakan produk pelumas berkualitas tinggi yang diakui oleh Global Automotive Manufacturing berspesifikasi BMW LL-01, MB-APPROVAL 229.3, MB-APPROVAL 229.5, VW 501.00/505.00, ACEA A3/B4-08, ACEA C3-07. TOP 1 Evolution OEM Series I 5W-30 diformulasi secara khusus untuk meminimalkan gesekan, mencegah kemungkinan terjadinya keausan serta meningkatkan akselerasi dan tenaga mesin secara optimal.
Keunggulan
Viscosity stability terjaga dengan sempurna sampai kondisi temperatur tinggi sekalipun, sehingga mesin terlindungi dari kemungkinan terbentuknya endapan.
Menjaga kebersihan piston
Akselerasi dan tenaga mesin menjadi optimal.
Pelumas akan melubrikasi dengan cepat mulai dari waktu start-up awal
Melindungi mesin secara maksimal terhadap oksidasi, keausan serta stop & go driving.
Berbahan dasar 100% Fully Synthetic jangka waktu ganti oli lebih panjang.
Pelumas Motor
TOP 1 Action Matic Gear Oil - Gold 13
Spesifikasi Kemasan:100 mL
TOP 1 Action Matic Gear Oil merupakan gear oil sintetik khusus untuk skutik Yamaha, yang diformulasikan khusus dengan teknologi aditif terkini. TOP 1 Action Matic Gear Oil memberikan performa optimal dalam kondisi ekstrim dari beban berat dan kecepatan tinggi. Sebaiknya lakukan penggantian gear oil setiap 5.000 km atau sesuai dengan petunjuk penggunaan kendaraan Anda.
TOP 1 Action Racing 7,5W-40 Synthetic Blend Motorcycle Oil
Spesifikasi Tingkat kekentalan: 7,5W-40JASO: MA2 API SJKemasan: 800 m L TOP 1 Action Racing 7,5W-40 adalah produk pelumas sintetik TOP 1 terbaru dengan formulasi khusus untuk memenuhi spesifikasi mesin sepeda motor untuk Racing.Formulasi balap untuk pemakaian sehari-hari sehingga tarikan mesin akan terasa lebih ringan, dan perpindahan menjadi lebih lancar dan tidak slip. Sangat cocok digunakan di kendaraan roda dua dengan tipe kopling basah,juga dengan range spesifikasi SAE mulai dari : 10W-30,10W40,15W-40 dan 20W-40.
Keunggulan
Memenuhi spesikasi JASO MA2 API SJ
Menghemat bahan bakar (energy conserving) dan meminimalkan pecencemaran lingkungan
Formulasi balap untuk pemakaian sehari-hari
Tarikan mesin terasa lebih ringan
Perpindahan gigi lebih lancar tidak slip
Mencegah gesekan dan keausan secara optimal sehingga mesin lebih te rlindungi dan awet
Pada suhu dingin (start awal) pelumas lebih cepat melumasi mesin kendaraan
Mengandung sintetik sehingga jangka waktu ganti oli lebih lama
TOP 1 Synthetic Chain Wax 14
Spesifikasi Kemasan:82 mL dan 400 mL
TOP 1 Chain Wax merupakan produk terbaru dari TOP 1 yaitu pelumas rantai berbahan ”wax” yang dirancang khusus dengan formulasi Nano-Silicon Technology untuk melindungi rantai dan gear motor dari gesekan, air, dan karat. Dengan perlindungan lapisan film anti-wear pada rantai maka akan memperpanjang umur pemakaian rantai motor hingga 50%. Rantai adalah power transmission chain, di mana rantai merupakan komponen penting yang berfungsi untuk memindahkan tenaga dari mesin ke roda. Gesekan, panas, beban, dan setelan seringkali membuat rantai menjadi kendur atau aus, Oleh karena itu TOP 1 Chain Wax dengan kandungan aditif PTFE (Polytetrafluoroethylene) yang terdapat di dalamnya akan mampu mengurangi friksi sehingga membuat transfer energi lebih optimal dan lebih menghemat bahan bakar.
Keunggulan
Memberikan perlindungan maksimal terhadap karat
Menyebar secara rata pada permukaan rantai tanpa menciprat
Aditif PTFE mengurangi friksi sehingga transfer tenaga lebih optimal
Teknologi Nano-Silicon yang canggih memberikan proteksi terhadap keausan yang maksimal
Mengandung gas HAP (Hydrocarbon Aerosol Propellant) yang lebih ama n dan lebih ramah lingkungan dibanding LPG
Diformulasi dengan tingkat keasaman yang netral maka tidak akan mengakibatkan karat, sehingga aman bagi bahan-bahan logam
Dengan kandungan dasar sintetik, meningkatkan ketahanan terhadap panas (sampai dengan 200%) dibanding dengan chain lube/wax biasa
Pelumas rantai berbahan dasar ”wax”, tanpa oli (oli= lube-based) yang membuat rantai lebih bersih serta tidak mengundang debu.
Penggunaan Khusus
TOP 1 Heavy Duty Grease Lithium Complex NLGI-3
15
Spesifikasi Grade: NLGI 3Kemasan: 454 gr Gemuk lumas untuk bearing dan sistem mekanis terbuka lainnya yang bertekanan tinggi dan beban berat. Dapat digunakan pada kendaraan pribadi, bus, maupun truk dengan beban berat.
Keunggulan
Mencegah kontaminasi terhadap air
Mencegah karat, oksidasi, keausan meskipun pada tekanan tinggi
Kemampuan pelapisan yang tinggi untuk perlindungan terhadap gesekan logam pada beban berat dan tekanan tinggi.
TOP 1 Brake Fluid DOT 3 Warna Merah dan Natural
Spesifikasi Kemasan: 50 mL, 300 mL dan 1 L TOP 1 Brake Fluid DOT 3, minyak rem dengan performa tinggi diperlukan bagi kebutuhan pengereman dalam kecepatan tinggi dan beban berat. Minyak Rem TOP 1 mengandung formulasi khusus untuk ketangguhan sistem pengereman. Minyak rem TOP 1 bersifat netral dan dapat dicampur dengan minyak rem lain. Memiliki standar USA, Department of Transportation (DOT) 3. Memiliki titik didih jauh di atas batas minimum sehingga tahan temperatur dan tekanan ekstrim. Tidak merusak bahan dan karet maupun logam dan tidak menimbulkan karat Sehingga dapat dikatakan Minyak rem TOP 1 merupakan minyak rem yang patut dipilih untuk keselamatan dan keamanan kendaraan Anda.
Keunggulan
Awet dan tahan lama
Cocok dengan sebagian besar minyak rem lain
Cocok dengan seal, sehingga mencegah kebocoran
Memenuhi spesifikasi DOT 3 sebagai jaminan keamanan kendaraan Anda.
16
TOP 1 Power Booster Spesifikasi Kemasan:500 mL
TOP 1 Power Booster membersihkan seluruh sistem pembakaran, mulai dan injektor bahan bakar, karburator, katup pipa masuk (intake valve), pipa bermulut banyak (manifold), pompa bahan bakar sampai ruang bakar. Secara prinsip produk ini berbeda dengan produk-produk aditif biasa yang hanya berfungsi untuk meningkatkan kadar oktan dan tidak membersi hkan sistem pembakaran. TOP 1 Power Booster membersihkan seluruh sistem pembakaran secara sempurna sehingga performa kendaraan tetap maksimal bahkan dengan BBM berkadar oktan lebih rendah.
Keunggulan
Membersihkan seluruh sistem pembakaran sampai ke ruang bakar
Menciptakan tenaga sensasional
Merawat mesin
Dapat Meningkatkan Kadar Octana
Hemat BBM.
TOP 1 Diesel Power Booster Spesifikasi Kemasan:500 mL
TOP 1 Diesel Power Booster dengan cetane improver merupakan bahan bakar paling lengkap dan kuat sistem bersih tersedia untuk mesin diesel. TOP 1 Diesel Power Booster membersihkan injektor kotor dan memberikan perlindungan terhadap karat dan korosi ke seluruh sistem bahan bakar secara optimal. Cetane Improver yang diformulasikan di dalam produk ini dijamin dapat mengembalikan akselerasi , daya dan efesiensi bahan bakar. TOP 1 Diesel Power Booster cocok untuk truk bermesin diesel serta kendaraan RV.
Keunggulan
Membersihkan komponen dan sistem bahan bakar dan pembakaran, termasuk injektor/carburator, intake valve dan intake manifold, serta ruang bakar.
Meningkatkan kemungkinan terjadinya pembakaran sempurna.
Meningkatkan akselerasi dan tenaga yang dihasilkan. 17
Menurunkan emisi gas buang yang berbahaya.
Meningkatkan angka cetane hingga 4 point.
Mengurangi suara mesin dan asap buangan.
Memberikan perlindungan terhadap korosi dan karat secara optimal.
3.2 Shell
oli shell oil
Berikut jenis produk berdasarkan spesifikasi penggunaan pelumas Shell :
Pelumas Shell, Oli Shell | Pelumas Hidrolik Shell | Shell Hydraulic Oils Shell Tellus 32 Shell Tellus 46 Shell Tellus 68 Shell Tellus 100 Shell Tellus T 46 Shell Tellus T 68
Pelumas Shell, Oli Shell | Pelumas Kompresor Udara | Shell Air Compressor Oils Shell Corena S 32 Shell Corena S 46 Shell Corena S 68 Shell Corena P 32 Shell Corena P 46
Pelumas Shell, Oli Shell | Pelumas Mesin | Shell Engine Oils Shell Mysella R 30 Shell Mysella R 40 Shell Mysella LA 40 Shell Mysella XL 40 Shell Argina S 30 18
Shell Argina S 40 Shell Argina T 30 Shell Argina T 40 Shell Argina X 40 Shell Gadinia 30 Shell Gadinia 40 Shell Melina 30 Shell Melina 40
Pelumas Shell, Oli Shell | Pelumas Mesin Perkakas | Shell Tools Machinery Oils Shell Tona S 32 Shell Tona S 68 Shell Tona S 220
Pelumas Shell, Oli Shell | Pelumas Khusus | Shell Specialty Oils Shell Cassida Fkuid HF Shell Cassida Fkuid GL Shell Cassida Fkuid EPS Shell Cassida Fkuid HDS Shell Cassida Fkuid RLS Shell Cassida Fkuid HT Shell Diala B Shell Thernia B Shell Turbo T 32 Shell Turbo T 46 Shell Turbo T 68
Pelumas Shell, Oli Shell | Pelumas Gear dan Bearing | Shell Gear Bearing Oils Shell Omala HD 220 Shell Omala HD 320 Shell Omala HD 460 Shell Omala 220 Shell Omala 320 Shell Omala 460 Shell Omala 680 Shell Omala F 220
19
Shell Omala F 320 Shell Omala F 460 Shell Tivela S 150 Shell Tivela S 220 Shell Morlina 150 Shell Morlina 220 Shell Morlina 320 Shell Morlina 460 Shell Morlina 680 Shell Vitrea M 460
Grease Shell Shell Albida EP2 Shell Alvania EP1 Shell Alvania EP2 Shell Alvania RL2 Shell Alvania RL3 Shell Malleus GL 300 Shell Malleus GL 400 Shell MAlleus GL 500 Shell Darina R2 Shell Cardium Compound 200
Shell Stamina EP2 Shell Stamina RL2
Pelumas Shell, Oli Shell | Pelumas Pendingin | Shell refrigerant Oils Shell Clavus 32 Shell Clavus 46 Shell Clavus 68
Pelumas Shell, Oli Shell | Cutting Oil| Shell Dromus B
3.3 Castrol
Berikut jenis produk berdasarkan spesifikasi penggunaan pelumas Castrol : 20
Product Specification Castrol Lubricants
Soluble Cutting Oils 1 Clearedge Ep 690 2 Cooledge B1 3 Hysol G 100 4 Syntilo 25 5 Syntilo 9930 6 Syntilo 9954
Neat Cutting Oils 7 Honilo 460 8 Honilo 480 9 Ilobroach 11 10 Ilocut 154 11 Ilocut 170 12 Ilocut 534 13 Ilocut 603 14 Ilocut A 138 15 Universal 430
Metal Stamping & Forming Oils 16 Cold Form 90 17 Iloform Ae 46 18 Iloform Pn 223 19 Iloform Pn 224 20 Iloform Ps 158 21 Iloform Tdn 81
Quenching Oils 22 Iloquench 32
Rust Preventive Oils 23 Rustilo Dwx 21 24 Rustilo Dwx 30
Cleaners 25 Techniclean Lv 21
26 Techniclean Mtc 43
Edm Fluid 27 Se Fluid 180
Hydraulic Oils 28 Hyspin Awh-M 46 29 Hyspin Aws 10 30 Hyspin Aws 68
Heat Transfer Oils 31 Perfecto Ht 5
Open Gear Oils 32 Unilube Bg
Synthetic Gear Oil 33 Alphasyn Pg 150 34 Alphasyn T 150, 220, 320
Compressor Oils 35 Aircol Mr 32, 46, 68 36 Aircol Pd 32, 68, 100, 150
Synthetic Compressor Oils 37 Aircol Sr 32, 46, 68
Grease 38 Lmx Grease (Original Packing) 39 Spheerol Epl 2 http://en.pt.borobuduragungperkasa.web.indotrading.com/product/p24558.aspx#sthash.77md bztJ.dpuf
3.4 Total
22
Berikut jenis produk berdasarkan spesifikasi penggunaan pelumas Total :
Product Specification Total Oil Lubricants Heat Transfer System Cleaner 1 Seriola D Th 2 Seriola Eta 100
Extreme-Pressure Water Resistant High Temp. Calcium Sulfonate Complex Grease 3 Ceran Hv 4 Ceran Wr 2 5 Ceran Pm
Synthetic Electrical Insulating Oil 6 Isolec Kl 2-3
Engine Oil 7 Rubia G 17 Sae 40
Refrigerating Oil 8 Lunaria Kt 32 9 Refra Nh 68
Lithium Grease Nlgi 0-3 - Standard Bap Application 10 Multis Ep 0A 11 Multis Ep 00A 12 Multis Ep 2A 13 Multis Ep 3A
Lithium Complex Grease Nlgi 2-High Performance 14 Multis Complex Ep 2A 15 Multis Complex Ep 3A
Polyurea Grease - High Speed Application 16 Altis Em 2 23
17 Altis Sh 2
Food Grade Grease 18 Axa Gr 1 19 Nevastane Ht Aw 2
Engine Coolant Concentrate 20 Hi-Concentrate Coolant
Hi Vi Hydraulic Oil 21 Equivis Zs 32
Synthetic Gear Oil 22 Carter Sy 220
Open Gear Oil 23 Carter Ens 400 24 Carter Ens/Ep 700
Synthetic Compressor Oil 25 Dacnis Sh 32
Mineral Screw Compressor Oil 26 Dacnis 32 27 Dacnis 46 28 Dacnis 68
Reciprocating Compressor Oil 29 Dacnis P 68 30 Dacnis P 150
Machine Tool Oil 31 Drosera Ms 32 32 Drosera Ms 68 33 Drosera Ms 220
Mineral Hydraulic Oil 34 Azolla Zs 22
Synthetic Foodgrade Lubricating Oil 35 Nevastane Sl 46 36 Nevastane Sl 220
Mineral Insulating Oil 37 Is0v0ltine Ii
Heat Transfer Fluid 24
38 Seriola 3120 39 Seriola 1510
Turbine Oil 40 Preslia 32 41 Preslia 46 42 Preslia 68 43 Preslia 100
Engine Oil 44 Rubia St 415 45 Rubia St 420 46 Rubia S 30 Cf 47 Rubia S 40 Cf 48 Rubia Xt 15W/40 Cf4 49 Rubia Xt 20W/50 Cf4
Transmission Oil 50 Atf Dexron Iii 51 Transmission Tm 80W/90 52 Transmission Tm 85W/140
Mineral Hydraulic Oil 53 Azolla Zs 32 54 Azolla Zs 46 55 Azolla Zs 68 56 Azolla Zs 100
Hi Vi Hydraulic Oil 57 Equivis Zs 46 58 Equivis Zs 68
Mineral Gear Oil 59 Carter Ep 68 60 Carter Ep 100 61 Carter Ep 150 62 Carter Ep 220 63 Carter Ep 320 64 Carter Ep 460 65 Carter Ep 680 25
Gas Engine Oil 66 Nateria Mh 40 67 Nateria Mj 40 http://en.pt.borobuduragungperkasa.web.indotrading.com/product/p24560.aspx#sthash.smUo MHBH.dpuf
3.5 BP (British Pretrolium)
Berikut jenis produk berdasarkan spesifikasi penggunaan pelumas bp :
Product Specification bp Oil Lubricants Transmission Oils And Fluids 1 Energear Axle 80W-90 2 Hypogear 90 Ep 3 Hypogear 140 Ep 4 Hypogear 85W-140Ep Gl5 5 Terrac Super Transmision
Hydraulic Oils 6 Bartran Hv 46, 68 7 Energol Hlp 32, 46, 68, 100, 150 8 Energol Shf-Hv 46, 68 9 Enersyn Sf-C 15
Morgoil Bearing Oils 10 Energol Mgx 88 11 Energol Mgx 220 12 Energol Mgx 320 26
13 Energol Mgx 460
Specialties Oils 14 Energol Gr 3000-2 15 Energol Wm 2 16 Energol Wm 4 17 Energol Wm 6 18 Maccurat D 68 19 Maccurat D 220 20 Transcal N
Industrial Gear Oils 21 Energear Limslip 90 22 Energol Gr-Xp 68 23 Energol Gr-Xp 100 24 Energol Gr-Xp 150 25 Energol Gr-Xp 220 26 Energol Gr-Xp 320 27 Energol Gr-Xp 460 28 Energol Gr-Xp 680 29 Energol Gr-Xp 1000
Synthetic Gear Oils 30 Enersyn Htx 68 31 Enersyn Htx 150 32 Enersyn Htx 220 33 Enersyn Htx 320 34 Enersyn Htx 460 35 Enersyn Sg-Xp 220 36 Enersyn Sg-Xp 320 37 Enersyn Sg-Xp 460 38 Enersyn Sg-Xp 680 39 Enersyn Epx 680
27
Circulating Oils 40 Spemo Hb 680
Compressor Oils 41 Energol Lpt 32, 46 42 Energol Lpt 68 43 Energol Rc 68 44 Energol Rc 100 45 Energol Rc-R 4000 - 32
Synthetic Compressor Oils 46 Enersyn Lps 46 47 Enersyn Lps-Po 68 48 Enersyn Rc-S 32 49 Enersyn Rc-S 46 50 Enersyn Rc-S 68
Turbine Oils 51 Energol Thb 32, 46, 68 52 Energol Thb 100 53 Turbinol X 46
Engine Oils 54 Vanellus C3 Monograde Sae 30 Cf/Sf 55 Vanellus C3 40 Cf/Sf 56 Vanellus V3 Extra 15W-40, Ch-4
Greases 57 Energrease Htg 2 58 Energrease L 21 M 59 Energrease Lc 2 60 Energrease Ls 2 61 Energrease Ls 3 62 Energrease Ls Ep 0, 1 28
63 Energrease Ls Ep 2 64 Mine Grease Lm Ep 680
http://en.pt.borobuduragungperkasa.web.indotrading.com/product/p24557.aspx#sthash.mq9v 8tzw.dpuf
3.6 Gulf
Berikut jenis produk berdasarkan spesifikasi penggunaan pelumas gulf :
Product Specification Gulf Oil Lubricants Plain Hydraulic Oil 1 Gulf Harmony Iso Vg 32 2 Gulf Harmony Iso Vg 46 3 Gulf Harmony Iso Vg 68 4 Gulf Harmony Iso Vg 100
Hydraulic Oil Anti - Wear Type 5 Gulf Harmony Aw Iso Vg 32 6 Gulf Harmony Aw Iso Vg 46 7 Gulf Harmony Aw Iso Vg 68 8 Gulf Harmony Aw Iso Vg 100
High Viscosity Index Oil 9 Gulf Harmony Hvi Iso Vg 32 10 Gulf Harmony Hvi Iso Vg 46 11 Gulf Harmony Hvi Iso Vg 68
Turbine Oil 12 Gulf Crest 32 13 Gulf Crest 46
29
14 Gulf Crest 68
Compressor Oil 15 Gulf Compressor Oil 32 16 Gulf Compressor Oil 46 17 Gulf Compressor Oil 68 18 Gulf Compressor Oil 100
Thermic Fluid 19 Gulf Therm Oil 32 20 Gulf Therm Oil 46
Automatic Transmission Fluid 21 Gulf Atf Dx Iii
Gear & Transmission Oil 22 Gulfgear Mp 90, Api Gl-5 23 Gulfgear Mp 140, Api Gl-5 24 Gulfgear Mp 80W-90, Api Gl-5 25 Gulfgear Mp 85W-140, Api Gl-5
Gas Engine Oil 26 Gulfco 940 (Low Ash)
Slideway Lubricant 27 Gulf Way 68 28 Gulf Way 220
Industrial Gear Oils 29 Gulf Ep Lubricant Hd 100 30 Gulf Ep Lubricant Hd 150 31 Gulf Ep Lubricant Hd 220 32 Gulf Ep Lubricant Hd 320 33 Gulf Ep Lubricant Hd 460 34 Gulf Ep Lubricant Hd 680
Hydraulic Oil Iso Hh 35 Gulf Security Oils 32, 46, 68
Heavy Duty Diesel Engine Oils 36 Gulf Superfleet Special Api Ci-4/Sl Sae 15W-40 37 Gulf Superfleet Special Api Ch-4/Sl Sae 15W-40 38 Gulf Super Diesel Plus, Api Cf-4 Sae 15W-40 30
39 Gulf Super Duty Motor Oil 10W, Api Cf 40 Gulf Super Duty Motor Oil Sae 40, Api Cd 41 Gulf Super Duty Plus Sae 30, Api Cf 42 Gulf Super Duty Plus Sae 40, Api Cf 43 Gulf Super Duty Plus Sae 50, Api Cf
Multi Grade Gasoline Engine Oil 44 Gulf Max A Sae 10W-40 Api Sj/Cf 45 Gulf Max A Sae 20W-50 Api Sj/Cf 46 Gulf Max Sl 10W-40 Api Sl/Cf
Greases 47 Gulf Chassis Grease 2 48 Gulf Crown 2 49 Gulf Crown 3 50 Gulf Crown Cs 2 51 Gulf Crown Ep 0 52 Gulf Crown Ep 1 53 Gulf Crown Ep 2 54 Gulf Crown Ep 3 55 Gulf Crown Lc 2 56 Gulf Crown Lc 3 57 Gulfplex Moly Ep 2
Processing Oils 58 Gulf Rock Drill 100 59 Gulf Rock Drill 150 60 Gulf Rock Drill 220 61 Gulf Rock Drill 320 62 Gulf Soluble Cutting Oil
Transformer Oil 63 Gulf Transformer Oil A 64 Gulf Transformer Oil - Naphthenics Base 65 Gulf Transformer Oil - Paraffinic Base
Open Gear, Wire Rope Grease 66 Gulf Lubcote 2 67 Gulf Lubcote 3 31
68 Gulf Lubcote 5 Graphite Grease 69 Gulf Graphite Grease 2, 3 Anti Rust Preventive 70 Gulf No-Rust Dws http://en.pt.borobuduragungperkasa.web.indotrading.com/product/p24559.aspx#sthash.Swpju Oce.dpuf
3.7 Rocol
Berikut jenis produk berdasarkan spesifikasi penggunaan Rocol gulf :
Product Specification Rocol Oil Lubricants Sapphire Bearing Grease 1 Sapphire 000 5 Kg 2 Sapphire 1 12.5 Kg 3 Sapphire 2 5 Kg 500 Gr 4 Sapphire Premier (Sapphire Hi-Temp 2) 4 Kg 5 Sapphire Lo-Temp 2 4.5 Kg 6 Sapphire Hi-Load 2 400 Gr 7 Sapphire Hi-Pressure 5 Kg (Formerly Mts 1000) 15 Kg 18 Kg 8 Sapphire Hi-Speed 2 4.5 Kg 9 Sapphire Hi-Vibration 4.5 Kg (Formerly Bg 581/2) 15 Kg 10 Sapphire Extreme (Formerly Brb Ht) 18 Kg 500 Gr 32
11 Sapphire Endure (Formerly Bg 741) 1 Kg 12 Sapphire Aqua 2 18 Kg 13 Sapphire Aqua-Sil (Formerly Mx 22) 5 Kg 500 Gr
Wire Rope Lubricants 14 Wire Rope Spray 400 Ml 15 Wire Rope Dressing (Formerly Rd 105) 18 Kg 16 Wire Rope Fluid (Formerly Rd 205) 20 Lt
Chain Lubricants 17 Chain & Drive Spray 300 Ml 18 Chainguard 230 (Formerly Cl 200) 20 Lt 19 Chainguard 280 5 Lt 20 Cl 200 25 Lt 21 Cl 253 5 Lt 25 Lt 22 Flo-Line 500 20 Lt 23 Flo-Line 600 20 Lt
Anti Seize Products 24 Anti Seize Spray 400 Ml 25 Anti Seize Compund 6 Kg (Formerly J 166) 500 Gr 26 Penetrating Spray 300 Ml 27 Anti Seize Stainless 500 Gr 28 Assembly & Running In Spray 300 Ml
Corrosion Protection 29 Z5 Fluid 5 Lt 30 Rocol No. 1 Spray 500 Ml 31 Cold Galvanizing Spray 400 Ml 32 Rustguard Blue Spray 400 Ml
Open Gear Lubricants 33 Tufgear Spray 400 Ml 34 Tufgear Universal 5 Kg 18 Kg
Industrial Cleaners 33
35 Heavy Duty Cleaner Spray 300 Ml 36 Heavy Duty Cleaner Fluid 5 Lt 37 Electra Clean Spray 300 Ml 38 Industrial Cleaner Rapid Drying Spray 300 Ml
Assembly & Dry Film Lubricants 39 Dry Moly Spray (Formerly As Spray) 400 Ml 40 Dry Moly Paste (Formerly Anti-Scuffing Paste) 750 Gr 18 Kg 41 Dry Moly Fluid (Formerly Mv3 Air Bonded Dry Lub)5 Lt
Sapphire Gear, Compressor & Hydraulic Oils 42 Sapphire Hi-Torque 220, 320 20 Lt (Gear Fluid) 25 Lt 43 Sapphire Hi-Power 32 20 Lt (Compressor Oil, Airlines & Hydraulic Oil) 25 Lt General Purpose & Ancillary Products 44 Aso Oil Reinforcement (Repacked) 5 Lt (Repacked) 20 Lt 200 Lt 45 Precision Silicone Spray (Sl Spray) 400 Ml 46 Dry Ptfe Spray (Formerly Ifl Spray) 400 Ml 47 Belt Dressing Spray 300 Ml
Specialist Lubricants-Specialist Greases 48 Ht 70 High Temp Non Carb. Grease 4 Kg
Foodlube Bearing Greases 49 Foodlube Universal Grease 18 Kg 380 Gr 50 Foodlube High Temp Grease 2 4 Kg
Foodlube Chain Lubricants 51 Foodlube Chain Fluid 5 Lt 52 Foodlube Chain Spray 400 Ml
Foodlube Gear, Compressor, Airline & Hydraulic Fluids 53 Foodlube Hi-Torque 150 20 Lt 54 Foodlube Hi-Torque 220 5 Lt 34
(With Sups) Gear Fluid 20 Lt 25 Lt 55 Foodlube Hi-Torque 320 20 Lt 56 Foodlube Hi-Torque 460 20 Lt 57 Foodlube Hi-Power 22 20 Lt 58 Foodlube Hi-Power 32 20 Lt 59 Foodlube Hi-Power 46 20 Lt 60 Foodlube Hi-Power 68 20 Lt 61 Foodlube Hi-Power 100 20 Lt
Foodlube General Purpose Products 62 Foodlube Spray 300 Ml 63 Foodlube Dismantling Spray 300 Ml 64 Foodlube Multi Paste 500 Gr
Gas & Plumbing Products 65 Pipeseal Ptfe Paste 500 Gr 66 Oxyseal 100 Gr 67 Hylomar Jointing Compound 100 Gr 68 Leak Detector Spray 300 Ml
Hand Applied Metal Cutting Lubricants 69 Rtd Metal Cutting Spray 300 Ml 70 Rtd Metal Cutting Compound 5 Kg 18 Kg 71 Rtd Metal Cutting Liquid 5 Lt
Cutting & Grinding Fluids 72 Ultracut 260 Cutting Fluid 20 Lt 73 Ultracut 280A Plus Cutting Fluid 20 Lt 74 Ultracut 320 Cutting Fluid 20 Lt 75 Ultracut 370 Plus Cutting Fluid 20 Lt 76 Ultragrind Premium Grinding Fluid 20 Lt
Care & Maintenance Products 77 Ultraguard Sc System Cleaner 5 Lt 78 Ultraglide Spray (Formerly Slideway Lubricant Sp)400 Ml
Tool Corrosion Protection 79 Moisture Guard Clear Spray 400 Ml 35
80 Moisture Guard Green Spray 400 Ml
Spatter Release Products 81 Spatter Release Spray 300 Ml
Flawfinder Inspection Products 82 Flawfinder Cleaner Spray 300 Ml 83 Flawfinder Developer Spray 400 Ml 84 Flawfinder Dye Penetrant 300 Ml
Mould Release Products 85 Pr Spray Silicone Mouse Release 400 Ml 86 Mould Release Spray (Mrs) 400 Ml 87 Rs7 Spray Synthetic Mould Release 400 Ml
Miscellaneous Products 88 Contact Lubricant Spray 300 Ml 89 Easyline 4 Wheel Applicator Each 90 Easyline Yellow 750 Ml 91 Foam Cleaner Spray 400 Ml 92 Silicone Spinneret Spray 400 Ml 93 Skm Spray 300 Ml
Metal Marking Layout Inks 94 Layout Ink Spray Blue 400 Ml
Others 95 Mt 380 (Rationalized: Sapphire Hi-Pressure) 500 Gr 96 Mx 33 500 Gr 97 Mx 44 500 Gr 98 Oil Free Spatter Release Fluid 5 Lt http://en.pt.borobuduragungperkasa.web.indotrading.com/product/p24561.aspx#sthash.WEvh eDgm.dpuf
Soal 2
Standarisasi didunia Standarisasi memberikan jaminan pada masyarakat memperoleh bang atau jasa sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Standarisasi Material adalah aturan yang dilakukan oleh asosiasi, institusi suatu Negara produsen material yang meliputi pengaturan, cara penulisan, pengelompokan, pengklasifikasian, penserian suatu material. Dengan adanya 36
standarisasi material kalangan teknologi, industry dan masyarakat memperoleh pemahaman dan persepsi yang sama tentang suatu material. Berikut beberapa standar yang berlaku untuk material logam.yang digunakan oleh beberapa Negara. ASTM (American Sytem for Testing Material) AISI (American Iron and Steel Institute) UNS (Unifield Numbering System) AA (Aluminum Association) SAE (Society Automotive Engineering) DIN (Dutch Institute for Normung) JIS (Japans Industrial Standard) SNI( Standar Nasional Indonesia)
37