Oli Hidrolik
Oli Hidrolik Adalah : Oli hydraulic adalah oli yang digunakan untuk memberikan pelumasan pada hydraulic sehingga alat tersebut dapat mengangkat beban yang bagi manusia dirasa cukup berat. Jika kinerja hydraulic terhambat maka beban tidak akan bisa terangkat sehingga alat tersebut menjadi tidak berguna atau hanya bisa dianggap sebagai besi berjalan. Hydraulic juga bisa kita temukan di truck-truck yang memiliki beban berat pada bagian belakang. Hal ini dikarenakan jika pada saat parker kendaraan tersebut menopang pada hydraulic sehingga lebih kokoh. Oli Hidrolik Oli dengan paket aditif standar untuk aplikasi hidrolik. Di dalamnya tedapat antiwear, anti-oksidan, antifoam, dan juga anti-rust yang dapat juga digunakan untuk sistem hidrolik pada unit yang begerak. Oli hidrolik merupakan oli yang khusus sehingga kita tidak bisa menggunakan oli jenis lain untuk digunakan pada hidrolik, karena hal tersebut akan membawa bencana pada hidrolik yaitu kerusakan. Fungsi minyak/ cairan hidrolik adalah:
Sebagai medium penerus daya, dan mudah mengalir Mampu melumasi semua komponen yang bergerak Perapat antara bagian yang menerima tekanan Mendinginkan komponen-komponen karena sirkulasinya
Mendinginkan komponen-komponen karena sirkulasinya Kriteria Oli Hidrolik yg Baik 1. mampu memberikan perlindungan yang maksimal pada setiap bagian hydraulic secara menyeluruh.
2. Yang kedua adalah dapat memberikan performa yang baik dalam berbagai macam kondisi cuaca. 3. Yang ketiga adalah faktor harga yang cukup kompetitif. Macam-macam minyak / cairan hidrolik: 1. Oli, digunakan pesawat hidrolik pada umumnya, keburukannya adalah dapat terbakar dan merusak karet seal 2. Minyak hidrolik tahan api, yaitu:
Air Glycol, terdiri dari 35% - 40% air, glycol dan oli air yang dilarutkan, juga disertakan bahan tambah untuk mencegah busa, karat Emulsi oli-air, larutan oli-air dengan perbandingan sesuai keperluan juga disertakan bahan tambah untuk meningkatkan kualitas Cairan Syntetis, dibuat dari bahan-bahan yang diproses secara kimia jenisnya antara lain phosphate eters, chlomiated.
Prinsip–prinsip penting dari zat cair (Hidrolik)
Cairan tidak dapat dimampatkan / dikompresikan / diperkecil volumenya Hukum Pascal : Tekanan yang diberikan pada zat cair / hidrolik dalam bejana tertutup, besarnya tekanan akan terteruskan ke segala arah, dengan tekanan sama besar. PENTING Jika cairan hidrolik akan diganti dengan macam yang lainnya, maka cairan semula harus dikuras dan dibilas, periksa apakah seal oil cocok untuk cairan yang baru
Macam-macam minyak hidrolik yang digunakan pada kendaraan, yaitu: 1. Minyak transmisi otomatis
Automatic Transmision Fuid (ATF) mempunyai kualitas tinggi dengan berbagai macam bahan tambah, minyak harus dapat memasuki saluran yang sangat kecil
Kekentalan minyak harus sesuai karena suhu kerjanya sering berubah Pada kecepatan normal ATF bersuhu 100º C, ATF harus tahan terhadap oksida, dan tidak boleh berbusa A coefficient of friction addjusting agent ditambah untuk menambah daya gesek pada kopling transmisi otomotis sehingga tidak selip
2. Tipe minyak ATF dan Power Steering
Tipe F dan Dexton II, Tipe F mempunyai daya gesek yang besar dibanding Dexton II Pada baut tap transmisi diberi tanda tertentu, macam minyak apa yang digunakan Merk mobil tertentu biasanya membuat minyak ATF sendiri, misalnya suatu perusahaan tertentu membuat minyak ATF dengan no. Part : 0888600405 Minyak Power Steering harus peka terhadap tekanan yang bekerja dan memilik fungsi pelumas baik (untuk silinder tenaga dan pompa), ATF biasanya diwarnai merah atau kekuningan untuk membedakan dengan oli yang lainnya
3. Minyak rem adalah minyak yang tidak mengandung minyak bumi karena minyak rem tidak boleh merusak dan melarutkan karet yang banyak digunakan pada sistem rem. 4. Minyak ini dibuat dari alkohol dan susunan kimia serta ether Persyaratan minyak rem a. titik didih tinggi, jika titik didih kurang memenuhi syarat sebagian minyak menguap membentukVapour lock, dan kerja rem kurang efektif b. minyak rem harus dapat menahan karat pada komponen logam dan tidak merusak komponen dari karet c. mempunyai kekentalan (viskositas) tertentu sebab minyak rem dalam bekerja mempunyai tugas meneruskan tekanan Tipe Minyak
Tipe minyak rem dikenal dengan nama DOT (Departement Of Transportation) dan pada bagian belakang tanda DOT diikuti dengan angka. Contoh : DOT 3 (SAE J1 730) merupakan minyak rem yang paling paling sering dipakai, dan mempunyai titik didih sebesar 205º C. Dalam menggunakan minyak rem tidak diperbolehkan mencampur dengan minyak rem merk lain, karena akan merusak struktur minyak.