PETUNJUK TEKNIS JUMANTIK – PSN ANAK SEKOLAH
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
2014
Petunjuk Teknis Teknis Jumantik-PSN Anak Sekolah Sekolah
1
KATA PENGANTAR
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama menyerang di wilayah perkotaan (urban), namun tidak menutup kemungkinan juga menyerang di wilayah pedesaan (rural). Penyebaran DBD semakin lama semakin meluas, hingga saat ini tahun 21! sebanyak "#$ %abupaten&%ota telah endemis DBD. Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat 'ektor DBD nyamuk Aedes nyamuk Aedes jentiknya jentiknya ada di sekitar permukiman dan tempat istirahat nyamuk n yamuk dewasa sebagian besar ada di dalam rumah. Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta sebagai kader juru pemantau jentik (umantik) yang melaksanakan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk (P*) yang yang dilaku dilakukan kan se+ara se+ara rutin rutin seming seminggu gu sekali sekali,, meliput meliputii kegiat kegiatan an mengur menguras, as, menutu menutup p dan mengubur atau memanaatkan kembali barang-barang yang bernilai ekonomis (!). P* ! se+ara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan 'ektor, berdampak pada menurunnya kontak antara manusia dengan 'ektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD. %elomp %elompok ok anak anak sekola sekolah h merupak merupakan an bagian bagian kelomp kelompok ok masya masyaraka rakatt yang dapat dapat berper berperan an strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 2/ dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak sekolah D, 0P dan 0. nak sekolah tersebar di semua wilayah Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan. Peran serta anak sekolah sebagai umantik dapat digunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat (P3B) pada usia dini, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. elain itu, menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan P*.
KATA PENGANTAR
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama menyerang di wilayah perkotaan (urban), namun tidak menutup kemungkinan juga menyerang di wilayah pedesaan (rural). Penyebaran DBD semakin lama semakin meluas, hingga saat ini tahun 21! sebanyak "#$ %abupaten&%ota telah endemis DBD. Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat 'ektor DBD nyamuk Aedes nyamuk Aedes jentiknya jentiknya ada di sekitar permukiman dan tempat istirahat nyamuk n yamuk dewasa sebagian besar ada di dalam rumah. Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta sebagai kader juru pemantau jentik (umantik) yang melaksanakan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk (P*) yang yang dilaku dilakukan kan se+ara se+ara rutin rutin seming seminggu gu sekali sekali,, meliput meliputii kegiat kegiatan an mengur menguras, as, menutu menutup p dan mengubur atau memanaatkan kembali barang-barang yang bernilai ekonomis (!). P* ! se+ara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan 'ektor, berdampak pada menurunnya kontak antara manusia dengan 'ektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD. %elomp %elompok ok anak anak sekola sekolah h merupak merupakan an bagian bagian kelomp kelompok ok masya masyaraka rakatt yang dapat dapat berper berperan an strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 2/ dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak sekolah D, 0P dan 0. nak sekolah tersebar di semua wilayah Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan. Peran serta anak sekolah sebagai umantik dapat digunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat (P3B) pada usia dini, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. elain itu, menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan P*.
SAMBUTAN DIREKTUR
ssalamualaikum, 4r.4b. alam sejahtera bagi %ita semua Puji syukur kehadiran lloh 4, uhan 5ang aha %uasa, karena atas perkenan -*ya Buku Petunjuk eknis (uknis) umantik-P* nak nak ekolah dapat diselesaikan dengan baik. Demam Berdarah Dengue adalah masalah kita bersama, oleh karena itu penting kiranya peran serta berbagai sektor dalam rangka pengendalian DBD di Indonesia, termaksuk peran serta nak ekolah. nak sekolah dapat berperan penting dalam pengendalian DBD di Indonesia, antara lain sebagai juru pemantau jentik (umantik) dan sebagai pelaksana pemberantasan sarang nyamuk (P*) di lingkungan sekolah dan rumahnya masing-masing. nak sekolah D, 0P, 0 jumlahnya sangat banyak hingga 2/ penduduk Indonesia, tersebar di seluruh wilayah Indonesia. ehingga, apabila dapat berperan dalam pengendalian DBD maka akan berdampak signiikan terhadap penurunan kasus dan kematian DBD. aya u+apkan terima kasih kepada semua pihak yang terlah berperan dalam penyusunan uknis ini, semoga semua yang diberikan dapat bernilai amal ibadah. emoga uknis ini akan bermanaat bagi kita semua, terutama bagi para pengelola program kesehatan, tenaga pendidik& guru, pembina pramuka dan lain sebagainya sebagai panduan dalam pembentukan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan serta e'aluasi kegiatan P* nak ekolah. 4assalamualaikum, 4r.4b. alam sejahtera bagi %ita semua, Direktur PPBB,
dr. Andi Mu!dir" MPH *IP. 1#66"261#$2!16
TIM PENYUSUN
Pelindung
7 Direktur enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 0ingkungan
Penasehat
7 Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
Penanggung awab
7 Drh. 8ndang Burni Prasetyowati, .%es
%etua
7 D9. uwito, %, .%es.
nggota
7
itra Bestari
7
1. Dr. :ertrudis andy, % 2. 9ohani imanjuntak, %, % !. Dr. :aluh Budhi 0eksono dhi ". 8rliana etiani, %, P3 6. ubahagio, % ;. Dr. ri 3artoyo <. Dr. Dauries riyanti uslikhah $. 9ita riyati, % #. hel'ia *o'a, % 1. uratno
1. 2. !. ". 6.
D9. Drs. ri %rianto, .%es D9. Dra. Dewi usanna, .%es Drs. +ep ukirman 9udi ulaeman, 8 Dra. =itri 9iyanti, .i
BAB I PENDAHULUAN 1.
L!#!r B$%!&!n'
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini masih menjadi problem utama di Indonesia. ekalipun angka kematian DBD dapat ditekan hingga di bawah 1 per 1 orang penderita, namun jumlah dan sebaran kasusnya semakin meningkat. ahun 21! jumlah penderita sebanyak 112.611 orang dengan area penyebaran hingga "#$ %abupaten&%ota. %ementerian %esehatan melalui Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Dit PPBB) Direktorat enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 0ingkungan (Ditjen PP dan P0) telah menetapkan tujuh kegiatan pokok dalam pengendalian DBD antara lain pengobatan dan tatalaksana penderita, pengendalian 'ektor, peningkatan peran serta masyarakat, jejaring kemitraan, pendidikan dan pelatihan, monitoring dan e'aluasi serta penelitian dan pengembangan. Dalam mewujudkan tujuh kegiatan pokok pengendalian DBD, ditentukan lima ren+ana pengembangan program antara lain meningkatkan peran serta masyarakat, mengaktikan kembali kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD diberbagai tingkat administrasi, mendorong kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (P*) oleh anak sekolah dan Pramuka, mendukung pengembangan 'aksin serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (D) pengendalian penyakit bersumber arbo'irosis. Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat 'ektor DBD nyamuk Aedes aegypti jentiknya ada di sekitar permukiman dan tempat istirahat nyamuk dewasa sebagian besar ada di dalam rumah. Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta dalam pelaksanaan P* se+ara rutin seminggu sekali. P* se+ara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan 'ektor, berdampak pada menurunnya kontak antara manusia dengan 'ektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD. 3ingga saat ini peran serta masyarakat dalam pelaksanaan P* belum optimal, masih banyak masyarakat yang belum melakukan P* se+ara rutin. Banyak aktor yang menjadi penyebab rendahnya peran masyarakat dalam P*, di antaranya adalah terbatasnya biaya kampanye P*. 0angkah awal dari kegiatan kampanye P* adalah penyusunan pentunjuk teknsis (uknis) tentang pelaksanaan P*, salah satunya adalah uknis umantik-P* nak ekolah. %elompok anak sekolah merupakan bagian kelompok masyarakat yang dapat berperan strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 2/ dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak sekolah D, 0P dan 0. nak sekolah tersebar di semua wilayah Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan. Pemahaman P* bagi anak sekolah berperan untuk menanamkan perilaku P* pada usia sedini mungkin, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. elain itu, menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan P*.
2.
Tu(u!n a. eningkatkan peran serta anak sekolah sebagai umantik dalam pelaksanaan P* b. ebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (P3B) sejak usia dini. +. ebagai panduan bagi pengelola program kesehatan& petugas kesehatan dan tenaga pendidik (guru) dalam membentuk& menggerakan umantik-P* anak sekolah. d. endukung upaya penurunan kasus DBD di Indonesia
).
S!*!r!n a. Pengelola program kesehatan& petugas kesehatan b. %epala sekolah dan guru-guru +. Para pembina gerakan pramuka d. nak sekolah dari D&sederajat, 0P&sederajat, 0&sederajat e. Pramuka
BAB II PENGORGANISASIAN
1. S#ruur
umantik nak ekolah adalah anak sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar dan menengah yang telah dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik (umantik) di sekolahnya. Pembentukan dan pelaksanaan umantik-P* nak ekolah dimaksudkan untuk ikut serta mendukung program pemerintah dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk (P*) penular demam berdarah dengue dan +hikungunya serta sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (P3B) sejak usia dini. ekanisme pembentukan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatannya menjadi hak dan tanggung jawab pemerintah kabupaten&kota dengan mempertimbangkan kebijakan, peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah pro'insi. dapun susunan organisasinya adalah sebagai berikut7
Bupati&4alikota
ekretaris Daer ah % a b&%o ta
%epala Dinas % esehatan % a b&%ota
Kepala Puskesmas
%epala Dinas Pend idik an % a b&%ota
Kepala Sekolah
%epala %antor %ementerian gama %ab&%ota
Kepala Madrasah/ Ponpes
G!+,!r 2.1.B!'!n S#ruur P$+,in! Ju+!n#i&- PSN An!& S$&%! Tin'&!# K!,u/!#$n- K#!
Dari bagan diatas menunjukan bahwa Bupati& 4alikota melalui sekretaris darah merupakan koordinator utama yang membangun kerjasama di antara instansi terkait antara lain dinas kesehatan, dinas pendidikan dan kantor kementerian agama kabupaten&kota. %erjasama tersebut diwujudkan dalam wadah kelompok kerja (Pokja) P* nak ekolah.
Daerah yang telah memiliki wadah kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD maka Pokja P* anak sekolah dapat dimasukan sebagai bagian dari Pokjanal DBD yang sudah ada. Bupati&4alikota berwenang dan bertanggungjawab dalam mengeluarkan ketetapan pembentukan Pokja umantik-P* nak ekolah di wilayahnya melalui sebuah surat keputusan. Peran dan tanggungjawab Pokja umantik-P* nak ekolah antara lain yaitu7 a. embentuk kegiatan P*& umantik anak sekolah di tiap-tiap sekolah di wilayahnya. b. emberikan dukungan operasional dalam rangka pelaksanaan P* anak sekolah. +. enjalin koordinasi antara puskesmas, sekolah, madrasah dan pondok pesantren dalam upaya pembentukan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan P* anak sekolah di wilayahnya. d. emastikan bahwa pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan P*& umantik anak sekolah di wilayahnya berjalan dengan baik dalam rangka men+apai usaha kesehatan sekolah (>%) yang optimal dan mewujudkan S$&%! B$,!* J$n#i& . e. elaksanakan monitoring dan e'aluasi terhadap pelaksanaan kegiatan P* anak sekolah di wilayahnya. . emberikan penghargaan terhadap sekolah, madrasah dan pondok pesantren yang memiliki kinerja dan prestasi yang baik dalam pelaksanaan P* anak sekolah dan berhasil mewujudkan S$&%! B$,!* J$n#i&. g. emberikan laporan pelaksanaan P* anak sekolah kepada Pokjanal DBD tingkat pro'insi (jika Pokjanal DBD tingkat pro'insi belum terbentuk, maka laporan ditujukan kepada :ubernur dengan tembusan kepada kepala dinas kesehatan pro'insi). 2. T!#! K$r(!-Krdin!*i Di L!/!n'!n
ata kerja&koordinasi umantik-P* nak ekolah di lapangan adalah sebagai berikut7 a. b. +. d. e.
ata kerja P*&umantik anak sekolah menga+u pada petunjuk teknis P*-umantik nak ekolah dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku di wilayah setempat. umantik anak sekolah berperan dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah (>%) dalam rangka men+iptakan S$&%! B$,!* J$n#i&. Puskesmas berkewajiban melaksanakan pembinaan& penyuluhan teknis kepada para guru dan para kader jumantik anak sekolah se+ara berkala. %epala sekolah bersama dengan para guru dan petugas puskesmas memantau dan menilai pelaksanaan P* di sekolahnya. %epala sekolah melalui guru penanggungjawab P* sekolah memberikan laporan rutin perbulan kepada puskesmas berdasarkan hasil rekap pelaksanaan P*&umantik nak sekolah setiap minggunya.
). Kri#$ri! D!n P$r$&ru#!n Ju+!n#i& An!& S$&%! d!n Guru P$n!n''un' J!!, PSN
!.1. %riteria umantik nak ekolah %ader umantik adalah siswa-siswi sekolah dari tiap-tiap kelas, dengan kriteria sebagai berikut7 a. ampu memba+a dan menulis b. ampu dan mau melaksanakan tugas dan bertanggung jawab +. ampu dan mau menjadi moti'ator bagi rekan-rekan siswa-siswi yang lain. d. ampu dan mau bekerjasama dengan petugas puskesmas, guru dan petugas kebersihan sekolah lainnya. !.2. %riteria :uru Penanggung awab umantik-P* sekolah Penunjukan ?:uru Penanggung awab umatik-P* ekolah@ menjadi kewenangan kepala sekolah yang bersangkutan, dengan kriteria antara lain7 a. udah mengabdi sebagai guru di sekolah bersangkutan minimal selama 1 tahun. b. ampu dan mau melaksanakan tugas dan bertanggungjawab +. ampu dan mau menjadi moti'ator bagi rekan-rekan guru dan kader jumantik anak sekolah yang menjadi binaannya. d. ampu dan mau bekerjasama& berkoordinasi yang baik dengan petugas puskesmas, tim Pokja umantik-P* nak ekolah dan masyarakat. 4. P$r$&ru#!n
Perekrutan kader jumantik anak sekolah dan penunjukan guru penanggungjawab dilaksanakan sesuai dengan tata +ara yang telah diatur oleh masing-masing sekolah. emakin banyak anak sekolah yang dilibatkan akan semakin baik, bila perlu seluruh anak sekolah dilibatkan sebagai umantik-P* nak ekolah. 3. P$r!n D!n T!n''un' J!!,
Peran dan tanggung jawab pelaksanaan umantik-P* disesuaikan dengan ungsi masingmasing, yaitu7 6.1. umantik nak ekolah a. elakukan kegiatan pemantauan jentik dan P* di lingkungan sekolah se+ara rutin seminggu sekali. b. elakukan kegiatan pemantauan jentik dan P* di lingkungan tempat tinggalnya se+ara rutin seminggu sekali. +. embuat +atatan&laporan hasil pemantauan jentik dan P* di sekolah dan tempat tinggalnya.
d. elaporkan hasil pemantauan jentik kepada :uru Penanggung awab umantik-P* sekolah seminggu sekali menggunakan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di 9umah&empat inggal (lampiran 1) dan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di ekolah (lampiran 2) e. elakukan sosialisasi P* ! dan pengenalan DBD kepada rekan-rekan siswa-siswi lainnya. . Berperan sebagai penggerak dan moti'ator siswa-siswi lainnya agar mau melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk terutama di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya. g. Berperan sebagai penggerak dan moti'ator bagi keluarga dan masyarakat agar mau melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk terutama di lingkungan tempat tinggalnya. 6.2. :uru Penanggung awab P* anak sekolah a.
embuat rekapitulasi laporan mingguan hasil umantik-P* di masing-masing rumah siswa dan sekolahnya yang telah disahkan& ditandatangani oleh kepala sekolah (lampiran 3) untuk diserahkan kepada kepala puskesmas setempat selaku pembina >% wilayahnya. b. emeriksa dan mengarahkan kegiatan umantik anak sekolah. +. engawasi&memberikan bimbingan teknis kepada umantik anak sekolah. 6.!. %epala Puskesmas a.
embina dan memantau pelaksanaan kegiatan P* anak sekolah serta melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat (Pokja P* nak ekolah). b. emberikan pembinaan teknis kepada guru-guru dan umantik anak sekolah. +. enganalisa laporan hasil pemantauan jentik oleh umantik anak sekolah. d. elaporkan rekapitulasi hasil pemantauan jentik oleh umantik anak sekolah di wilayah kerjanya kepada Pokja P* nak ekolah melalui kepala dinas kesehatan kabupaten&kota. 6.". Pokjanal DBD tingkat Pro'insi a. elalui instansi atau %PD terkait melakukan pembinaan dan e'aluasi pelaksanaan kegiatan P* nak ekolah di masing-masing kabupaten&kota di wilayahnya. b. enganalisa dan membuat laporan rekapitulasi hasil kegiatan P* anak sekolah dari wilayah kabupaten&kota kepada Direktorat enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 0ingkungan (Ditjen PP dan P0), %ementerian %esehatan 9I. +. emberikan dukungan operasional kepada Pokja tingkat %abupaten&%ota. . Du&un'!n O/$r!*in!%
gar umantik-P* nak ekolah dapat bertugas dan berungsi sebagaimana yang diharapkan maka diperlukan dukungan biaya operasional. Dukungan dana tersebut dapat
berasal dari beberapa sumber misalnya PBD, Bantuan Aperasional %esehatan (BA%), dan lain sebagainya. dapun komponen pembiayaan yang diperlukan antara lain adalah7 a. b.
ransport&insenti bagi petugas pembina teknis di lapangan. Penyediaan P* kit berupa topi, rompi, tas kerja, ormulir hasil pemeriksaan jentik, alat tulis, senter, pipet dan plastik tempat jentik dan lar'asida.
:ambar 2.2. ontoh P* kit +. d. e. .
Penyediaan alat lainnya misalnya media komunikasi, inormasi dan edukasi (%I8) seperti lealet, stiker, lembar balik ( flipchart ), buku saku, juknis&juklak dll. Biaya pelatihan&pembinaan guru-guru sekolah& guru penanggung jawab P* anak sekolah oleh Pokja P* anak sekolah. Biaya pelatihan bagi jumantik anak sekolah oleh puskesmas& dinas kesehatan& Pokja P* anak sekolah. Biaya monitoring dan e'aluasi.
BAB III PELAKSANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK 5PSN6 ANAK SEKOLAH
P* adalah tindakan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menutup, menguras dan memanaatkan barang bekas yang masih berniai (yang dikenal dengan istiah !). %egiatan P* anak sekolah meliputi pengamatan jentik dan kegiatan ! (menutup, menguras, memanaatkan barang-barang bekas yang masih bernilai ekonomis). P* ! merupakan kegiatan teren+ana se+ara terus menerus dan berkesinambungan. :erakan ini merupakan kegiatan yang paling eekti untuk men+egah terjadinya penyakit DBD serta mewujudkan kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat. 1. ekanisme Pelaksanaan ekanisme pelaksanaan umantik-P* anak sekolah sebagai berikut 7 - Dinas %esehatan bersama Dinas Pendidikan dan %antor %ementerian gama %abupaten&%ota dalam wadah Pokja P* anak sekolah memberikan pembinaan&pelatihan umantik-P* anak sekolah kepada guru-guru di sekolah. - %epala ekolah membuat tim pelaksana umantik-P* anak sekolah dan menunjuk seorang guru penanggung jawab P* anak sekolah. - :uru penanggungjawab P* anak sekolah menyusun program kerja&kegiatan umantikP* anak sekolah. - :uru yg sudah dilatih mengajarkan umantik-P* kepada anak sekolah - etiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik dan P* di sekolah dan rumah& tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pen+atatan hari dan tanggal pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya jentik dan kegiatan P* ! yang dilakukan (sebagaimana orm 1 dan 2). - =ormulir pen+atatan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di 9umah&empat inggal (lampiran 1) dan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di ekolah (lampiran 2) dilaporkan setiap minggu ke guru penanggung jawab dan dipara oleh guru penanggung jawab. - :uru penanggungjawab memeriksa ormulir tersebut, apabila laporan ditemukan jentik maka guru wajib memberikan arahan kepada siswa untuk meningkatkan kegiatan P* !, serta membuat rekap laporan ke Puskesmas terdekat untuk ditindaklanjuti. - Dinas %esehatan& Pokja P* anak sekolah melalui Puskesmas setempat melakukan pembinaan ke sekolah dalam rangka keberlangsungan kegiatan umantik-P* anak sekolah.
2. Pemantauan entik %egiatan pemantauan jentik merupakan bagian penting dalam P*, hal ini untuk mengetahui keberadaan jentik. Pengamatan jentik dapat dilakukan sebagai berikut 7 - en+ari semua tempat perkembangbiakan jentik nyamuk yang ada di dalam maupun di lingkungan rumah. - etelah didapatkan, maka dilakukan penyenteran untuk mengetahui ada tidaknya jentik - en+atat ada tidaknya jentik dan jenis kontainer yang diperiksa pada =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di 9umah&empat inggal (lampiran 1) dan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di ekolah (lampiran 2)
:ambar !.1. Pemantauan jentik empat perkembangbiakan nyamuk di dalam rumah, misalnya tatakan pot bunga, tatakan dispenser, tatakan kulkas, bak mandi&4, 'as bunga, tempat minum burung , dan lain-lain.
:ambar !.2. empat-tempat potensial perkembangbiakan nyamuk di dalam rumah empat perkembangbiakan nyamuk di luar rumah, misalnya tempayan, drum, talang air, tempat penampungan air hujan&air , kaleng bekas, botol plastik, ban bekas, pelepah tales, pelepah pisang, potongan bambu, plastik, dan lain-lain.
:ambar !.!. empat-tempat potensial perkembangbiakan nyamuk di luar rumah
!. enguras enguras tempat penampungan air se+ara rutin dan terus menerus. enguras harus dilakukan setiap minggu dengan pertimbangan nyamuk harus dibunuh sebelum menjadi nyamuk dewasa, karena periode pertumbuhan telur, jentik dan kepompong selama $-12 hari, sehingga sebelum $ hari harus sudah dikuras supaya mati sebelum menjadi nyamuk dewasa.
:ambar !.". enguras empat Penyimpanan ir
". enutup enutup adalah kegiatan menutup semua tempat penyimpanan air yang diperkirakan air akan disimpan dalam waktu lama (lebih dari satu minggu). *amun apabila tetap ditemukan jentik, maka air harus dikuras dan dapat diisi kembali kemudian ditutup rapat.
:ambar !.6. enutup empat Penampungan ir
6. emanaatkan %embali Barang Bekas yang Bernilai 8konomis Banyak barang-barang bekas yang dapat digunakan kembali dan benilai ekonomis, dengan +ara mengolah kembali bahan-bahan media penampungan air menjadi produk atau barang barang yang telah diperbaharui menjadi bernilai ekonomis.
:ambar !.;. enaatkan kembali barang bekas yang bernilai ekonomis atau mendaur ulang
;. Pen+atatan dan Pelaporan %egiatan pen+atatan dan pelaporan berungsi untuk menilai keberhasilan P* ! oleh anak sekolah, serta sebagai inormasi penting dalam rangka mengh adapi terjadi serangan DBD. Pen+atatan dan pelaporan P* anak sekolah dilakukan dengan tahapan sebagai berikut 7 Pen+atatan dilakukan sesuai dengan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di 9umah&empat inggal (lampiran 1) dan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di ekolah (lampiran 2).
-
eminggu sekali siswa melakukan pemantauan jentik dan P* di rumahnya masingmasing melakukan pen+atatan hasil pemantauan jentik, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk& penampungan air (kontainer), ada tidaknya jentik dan kegiatan P* ! yang dilakukan dengan menggunakan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di 9umah&empat inggal (lampiran 1)
eminggu sekali siswa juga melakukan pemantauan jentik dan P* di lingkungan sekolahnya, melakukan pen+atatan hasil pemantauan jentik, jenis ruangan yang dipantau, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk& penampungan air (kontainer), ada tidaknya jentik dan kegiatan P* ! yang dilakukan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di ekolah (lampiran 2). - =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan nak ekolah dilaporkan setiap minggu ke guru penanggung jawab dan dipara oleh guru penanggung jawab. - :uru penanggungjawab memeriksa =ormulir 3asil Pemantauan entik dan P* ekolah dan =ormulir 3asil Pemantauan entik dan P* 9umah, apabila laporan ditemukan jentik maka guru wajib memberikan arahan kepada siwa untuk meningkatkan kegiatan P* !, serta diharapkan dapat melaporkan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan pengendalian lebih lanjut. - :uru Penanggung jawab merekap hasil pemantauan siswa di rumah dan di sekolah ke dalam orm 9ekapitulasi 0aporan ingguan umantik-P* nak ekolah (lampiran 3) kepada kepala puskesmas setempat selaku pembina >% wilayahnya.
-
BAB 17 PENGENALAN DEMAM BERDARAH DENGUE 5DBD6
alah satu penyebab kematian penderita DBD adalah karena keterlambatan dibawa ke rumah sakit. 3al ini disebabkan karena keluarga penderita kurang mengenali tanda dan gejala penyakit DBD baik tanda&gejala awal maupun tanda&gejala lanjut maupun +ara-+ara memberikan pertolongan pertama kepada penderita DBD. 1. Pengertian dan ara Penularan DBD 1.1. Pengertian DBD Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular melalui gigitan nyamuk yang ditandai dengan panas (demam) dan disertai dengan perdarahan, yang disebabkan oleh 'irus dengue. 1.2. ara Penularan DBD Demam Berdarah Dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang hidup di dalam dan di sekitar rumah.
:ambar ".1. Penularan DBD
Proses penularan DBD sebagai berikut 7 2. Demam berdarah dengue (DBD) ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina. !. *yamuk ini mendapatkan 'irus dengue sewaktu menggigit& menghisap darah orang yang sakit DBD atau di dalam darahnya terdapat 'irus dengue, tapi tidak menunjukkan gejala sakit ". Cirus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, termasuk kelenjar liurnya. 6. Bila nyamuk tersebut menggigit&menghisap darah orang lain, 'irus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. ;. Cirus dengue akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah ke+il (kapiler), akibatnya terjadi pendarahan dan kekurangan +airan bahkan bisa sampai mengakibatkan renjatan (syok). 2. :ejala&anda DBD 2.1. :ejala&anda awal 1. 3ari pertama sakit 7
-
Panas mendadak terusmenerus, badan lemah&lesu. Pada tahap ini sulit dibedakan dengan penyakit lain
:ambar ".2. Demam 2. 3ari kedua atau ketiga7 - >lu hati seringkali terasa nyeri, karena terjadi perdarahan di lambung.
:ambar ".!. *yeri ulu hati
-
ampak bintik-bintik merah pada kulit (petekie) seperti bekas gigitan nyamuk, disebabkan pe+ahnya pembuluh darah kapiler di kulit
:ambar "." Bintik-bintik perdarahan kulit (petekie)
-
>ntuk membedakannya kulit diregang-kan, apabila bintik merah itu hilang, bukan tanda petekie
:ambar ".6. >ji tourniket (uji bendung) 2.2. :ejala&anda 0anjutan
-
%adang-kadang terjadi pendarahan di hidung (mimisan) dan atau di gusi
:ambar ".;. imisan (epistaksis)
-
ungkin terjadi muntah dan atau buang air ke+il&besar ber+ampur darah
:ambar ".<. untah ber+ampur darah
-
Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat. Bila tidak segera ditolong dapat meniggal dunia
:ambar ".$. :elisah, tangan&kaki dingin
!.
Pertolongan Penderita DBD !.2. Pertolongan Pertama DBD dengan :ejala&anda wal
-
Beri minum sebanyak banyaknya dengan air yang sudah dimasak seperti air putih, susu, teh atau air minum lainnya, atau larutan oralit.
:ambar ".#. inum banyak
-
Berikan kompres air hangat
:ambar ".1. %ompres hangat
-
Berikan obat penurun panas (parasetamol)
:ambar ".11. inum Abat Penurun Panas
!.!. indakan apabila ada penderita dengan gejala&tanda lanjut
-
njurkan segera untuk periksa ke dokter, poliklinik, Puskesmas atau rumah sakit untuk memastikan penyakitnya dan mendapat pertolongan yang tepat
:ambar ".12. Bawa penderita ke puskesmas& 9
BAB 7 PENGENALAN NYAMUK PENULAR 57EKTOR6 DBD
Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes, terdiri dari Aedes aegypti dan Aedes albopictus. *yamuk jenis ini lebih banyak hidup di air bersih dan menghisap darah pada siang hari.
1. iklus 3idup *yamuk Aedes *yamuk Aedes memiliki siklus hidup (tahapan kehidupan) se+ara sempurna, antara lain telur, jentik, kepompong dan nyamuk dewasa. asa pertumbuhan dari telur, jentik, kepompong hingga menjadi nyamuk sekitar $-12 hari, tergantung dari suhu dan kelembaban. emakin tinggi suhu dan kelembaban semakin +epat masa pertumbuhan nyamuk.
:ambar 6.1. iklus 3idup *yamuk Aedes
2. iri-+iri *yamuk Aedes 2.1. elur elur diletakkan satu persatu di atas permukaan air, biasanya pada dinding bagian dalam kontainer di permukaan air. umlah telur nyamuk untuk sekali bertelur dapat men+apai ! butir dengan ukuran 6 mm. elurnya berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Pada kondisi yang buruk (dalam kondisi musim kering yang lama), telur dapat bertahan hingga lebih dari satu tahun. elur akan menetas menjadi jentik setelah 1-! hari terendam air.
:ambar 6.2. elur *yamuk Aedes 2.2. entik etelah telur terendam 2-! hari, selanjutnya menetas menjadi jentik. entik mengalami " tingkatan atau stadium yang disebut instar, yaitu instar I, II, III dan IC. 4aktu pertumbuhan dari masing-masing stadium adalah jentik instar I selama 1 hari, jentik instar II selama 1-2 hari, jentik instar III selama 2 hari, jentik instar IC selama 2-! hari. entik Aedes di dalam air dapat dikenali dengan +iriE+iri berukuran ,6E1 +m dan selalu bergerak akti dalam air. Pada waktu istirahat posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air untuk bernapas (mendapatkan oksigen). elanjutnya jentik berkembang menjadi kepompong.
:ambar 6.!. entik *yamuk Aedes 2.!. %epompong %epompong adalah periode puasa, membutuhkan waktu 1-2 hari. %epompong berbentuk seperti koma dan lebih pendek dibandingkan jentik, akti bergerak dalam air terutama bila terganggu. Pada tingkat kepompong ini tidak memerlukan makan, tetapi perlu udara. Dalam waktu 1-2 hari perkembangan kepompong sudah sempurna, maka kulit kepompong pe+ah dan nyamuk dewasa muda segera keluar dan terbang. Pada umumnya nyamuk jantan menetas lebih dahulu dari nyamuk betina.
:ambar 6.". %epompong Aedes 2.". Periode Dewasa e+ara umum nyamuk Aedes terdiri tiga bagian, yaitu kepala, thoraF dan abdomen, mempunyai dua pasang sayap dan tiga pasang kaki. *yamuk Aedes dewasa memiliki ukuran
sedang dengan tubuh berwarna hitam ber+ak putih. ubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan ber+ak putih. Ae.aegypti di bagian punggung tubuhnya tampak dua garis melengkung 'ertikal di bagian kiri dan kanan berwarna putih, sedangkan Ae.albopictus di bagian punggung tubuhnya tampak satu garis lurus tebal berwarna putih. %emampuan terbang nyamuk betina rata-rata " meter maksimal 1 meter, namun se+ara pasi karena aktor angin atau terbawa kendaraan dapat berpindah lebih jauh. *yamuk ini dapat hidup dan berkembang biak sampai ketinggian daerah sekitar 1. meter dari permukaan laut, di atas ketinggian 1. meter dengan suhu udara terlalu rendah nyamuk tidak dapat berkembang biak, sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupan nyamuk.
:ambar 6.6. *yamuk Aedes
!. empat Perkembangbiakan entik Aedes !.1. Buatan empat perkembangbiakan jentik buatan adalah segala sesuatu yang dibuat oleh manusia dapat berungsi menampung air dan jernih, yang kemudian digunakan oleh nyamuk Aedes untuk tempat berkembangbiak, seperti bak mandi, ember, dispenser, kulkas, ban bekas, pot&'as bunga, kaleng, plastik, dan lain-lain. empat penampungan air tersebut berada di sekitar pemukiman penduduk. empat nyamuk berkembangbiak yang dibuat&disediakan oleh manusia, seperti tempat penampungan air bersih (bak mandi, ember, dispenser, kulkas, dan lain-lain), maupun tempat-tempat penampungan air lainnya yang ada disekitar pemukiman penduduk.
:ambar 6.;. empat perkembangbiakan buatan.
Petunjuk Teknis Jumantik-PSN Anak Sekolah
32
!.2. lamiah empat perkembangbiakan jentik alamiah adalah segala suatu yang telah tersedia di lingkungan pemukiman berupa tanaman yang dapat menampung air jernih sebagai tempat perindukan nyamuk pada tempat alami, seperti , ketiak daun, tempurung kelapa, lubang bambu, ataupun pada pelepah daun.
:ambar 6.<. empat perkembangbiakan alamiah ". Perilaku *yamuk Aedes ".1. Perilaku menghisap darah *yamuk Aedes betina mengisap darah manusia pada waktu siang hari, dengan pun+ak kepadatan nyamuk pada jam $.-1. dan jam 16.-1<.. *yamuk betina menghisap darah yang dipergunakan untuk pematangan telur. >ntuk mengenyangkan perutnya, nyamuk Aedes dapat menghisap darah beberapa kali dari 1 orang atau lebih, sehingga potensi untuk menularkan penyakit demam berdarah semakin banyak. *yamuk Aedes aegypti lebih banyak menghisap darah manusia di dalam rumah, sedangkan nyamuk Aedes albopictus lebih banyak mengisap darah di luar rumah.
Petunjuk Teknis Jumantik-PSN Anak Sekolah
!!
".2. Perilaku istirahat *yamuk Aedes setelah mengisap darah akan beristirahat untuk proses pematangan telur, setelah bertelur nyamuk beristirahat untuk kemudian menghisap darah kembali. *yamuk Aedes aegypti lebih menyukai beristirahat di tempat yang gelap, lembab, tempat tersembunyi di dalam rumah atau bangunan, termasuk kolong tempat tidur, kloset, kamar mandi dan dapur. elain itu juga bersembunyi pada benda-benda yang digantungkan seperti baju, tirai dan dinding. 4alaupun jarang, bisa ditemukan di luar rumah, di tanaman atau tempat terlindung lainnya. edangkan nyamuk Aedes albopictus jarang ditemukan beristirahat di dalam rumah. %ebiasaan istirahat nyamuk Aedes albopictus beristirahat di luar rumah, seperti di tanaman, rerumputan, tanaman kering, dan lain-lain.
L!+/ir!n 1
8r+u%ir H!*i% P$+!n#!u!n J$n#i& Min''u!n di Ru+!-T$+/!# Tin''!% N!+! Si*! K$%!* A%!+!# Ru+!
9 9 9
Bu%!n Min''u &$
9 9
N.
J$ni* Kn#!in$r 5#$+/!# /$n!+/un'!n !ir6
J$n#i& Ad!
1 2 ) 4 3 ; < = 10 11 12 1) 14 13
K$'i!#!n PSN :!n' di%!&u&!n
Tid!&
Bak mandi Bak 4 empayan 8mber Dispenser Pot& Cas bunga %olam& akuarium Ban bekas Botol&%aleng bekas
M$n'$#!ui Or!n' Tu! Si*!
5.........................................................6
L!+/ir!n 2
8r+u%ir H!*i% P$+!n#!u!n J$n#i& Min''u!n di S$&%! N!+! Si*! K$%!* A%!+!# S$&%!
9 9 9
Bu%!n Min''u &$
9 9
N.
Ru!n'
J$ni* Kn#!in$r
J$n#i&
5#$+/!# /$n!+/un'!n !ir6
Ad! 1 2 ) 4 3 ; < = 10 11 12 1) 14 13 1 1; 1< 1= 20
K$'i!#!n PSN :!n' di%!&u&!n
Tid!&
9uang %epala ekolah 9uang :uru 9uang %elas oilet&4 siswa Perpustakaan 9uang >% 0aboratorium %antin ushola&9uang Ibadah 3alaman
M$n'$#!ui Guru P$n!n''un' J!!,
5.........................................................6