CHAPTER 1 THE BEGINING BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Begining Pendahuluan. Petroleum is one source of energy in everyday life. Petroleum is required in various activities, such as using vehicles, diesel-run generators, cooking with kerosene stoves, kerosene lamps lit, and others.
Minyak bumi adalah salah satu sumber energi dalam kehidupan sehari-hari. Minyak bumi diperlukan dalam berbagai aktifitas, seperti menggunakan menggunakan kendaraan, menjalankan generator diesel, memasak dengan kompor minyak tanah, menyalakan lampu minyak tanah, dan lain-lain. Although in everyday life lif e we often use petroleum, but we often do not know much about oil. What we know about limited petroleum oil used as fuel. The rest we do not know. In fact, crude oil not only as an automotive fuel or fuel stove only, crude oil can also be transformed as an intangible object such as a form of most of the liquid petroleum that most people people imagine.
Walaupun dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan minyak bumi, namun seringkali kita tidak tahu banyak tentang minyak bumi. Apa yang kita tahu tentang minyak bumi hanya sebatas minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar. Selebihnya kita tidak tahu. Padahal, minyak bumi bukan hanya sebagai bahan bakar kendaraan bermotor atau bahan bakar kompor saja, minyak bumi juga bisa menjelma sebagai benda yang tidak berwujud cair seperti wujud kebanyakan minyak bumi yang dibayangkan kebanyakan orang. Therefore, in this paper will be discussed in detail about the oil. It is expected that by knowing more about oil, the reader insights on petroleum will increase and the various questions that arise about the oil can be answered.
Oleh karena itu, dalam karya tulis ini akan dibahas secara mendetail tentang minyak bumi. Diharapkan dengan mengetahui lebih dalam tentang minyak bumi, wawasan pembaca tentang minyak bumi akan bertambah dan berbagai pertanyaan yang muncul tentang minyak bumi dapat terjawab.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
CHAPTER 2 CONTENT BAB 2 ISI
2.1 Definition of Oil Pengertian Minyak Bumi Name of petroleum is derived from the Latin petrus meaning rock and oleum meaning oil. Petroleum is also dubbed as the black gold. Realization of the viscous li quid dark brown or greenish flammable. Petroleum is found in t he upper layers of some s ome areas of the earth's crust.
Nama minyak bumi dalam bahasa Inggris adalah petroleum yang diambil dari bahasa Latin yaitu petrus yang berarti karang dan oleum yang berarti minyak. Minyak bumi dijuluki juga sebagai emas hitam. Wujudnya berupa cairan kental berwarna cokelat gelap atau kehijauan yang mudah terbakar. Minyak bumi terdapat di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Crude oil (petroleum) is a complex mixture, mainly consists of hydrocarbons, most of the alkane series, together with a small number of components containing sulfur, oxygen and nitrogen and very little metal-containing components.
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama terdiri dari hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang mengandung logam. Petroleum itself is not a uniform material, but berkomposisi vary widely, depending on location, age of oil field and also depth of wells.
Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman kedalaman sumur. Petroleum is a mixture of various organic substances, but the main component is a hydrocarbon. Petroleum is also known as mineral oils as obtained in the form of mixtures with other minerals. Petroleum is being produced and obtained directly from animals or plants, but from the fossil. Therefore, crude oil is said to be one of the fossil fuels.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
CHAPTER 2 CONTENT BAB 2 ISI
2.1 Definition of Oil Pengertian Minyak Bumi Name of petroleum is derived from the Latin petrus meaning rock and oleum meaning oil. Petroleum is also dubbed as the black gold. Realization of the viscous li quid dark brown or greenish flammable. Petroleum is found in t he upper layers of some s ome areas of the earth's crust.
Nama minyak bumi dalam bahasa Inggris adalah petroleum yang diambil dari bahasa Latin yaitu petrus yang berarti karang dan oleum yang berarti minyak. Minyak bumi dijuluki juga sebagai emas hitam. Wujudnya berupa cairan kental berwarna cokelat gelap atau kehijauan yang mudah terbakar. Minyak bumi terdapat di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Crude oil (petroleum) is a complex mixture, mainly consists of hydrocarbons, most of the alkane series, together with a small number of components containing sulfur, oxygen and nitrogen and very little metal-containing components.
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama terdiri dari hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang mengandung logam. Petroleum itself is not a uniform material, but berkomposisi vary widely, depending on location, age of oil field and also depth of wells.
Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman kedalaman sumur. Petroleum is a mixture of various organic substances, but the main component is a hydrocarbon. Petroleum is also known as mineral oils as obtained in the form of mixtures with other minerals. Petroleum is being produced and obtained directly from animals or plants, but from the fossil. Therefore, crude oil is said to be one of the fossil fuels.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organik, tetapi komponen pokoknya adalah hidrokarbon. Minyak bumi disebut juga minyak mineral karena diperoleh dalam bentuk campuran dengan mineral lain. Minyak bumi tidak dihasilkan dan didapat secara langsung dari hewan atau tumbuhan, melainkan dari fosil. Karena itu, minyak bumi dikatakan sebagai salah satu dari bahan bakar fosil. 2.2 The Origin of Petroleum. Asal-Usul Minyak Bumi. Petroleum and natural gas derived from ocean microorganisms both plants and animals that died approximately 150 million years ago. The remains of these organisms to settle on the ocean floor, then covered by mud. Mud layer gradually turned into rocks because of the influence of pressure on top layer. Meanwhile, with increasing pressure and temperature, anaerobic bacteria outlines the remnants microorganisms and converted it to oil and gas.
Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan baik tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak min yak dan gas. The process of oil and gas formation takes millions of years. Oil and gas seep formed in the porous rock such as water in the rock. Oil and gas can also migrate from one region to another, then terkosentrasi if blocked by an impermeable layer.
Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap. In the process of its formation, most of the carbon back into the atmosphere after aft er a breakdown and a small amount left over will turn into fossil fuels with the ratio between the number of ancient living things die and the amount of fossil energy that is formed is 1: 10,000.
Dalam proses pembentukannya, sebagian besar karbon kembali ke atmosfer setelah melalui penguraian dan sejumlah kecil yang tersisa akan berubah menjadi bahan bakar
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
fosil dengan rasio antara jumlah makhluk hidup purbakala yang mati dan jumlah energi fosil yang terbentuk adalah 1: 10.000. Even though oil and natural gas are formed on the ocean floor, many of petroleum resources located in the mainland. This occurs because the movement of the earth's crust, so that some of the ocean into the land.
Walupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan. Jeffrey S. Dukes of the University of Utah in an article in late Novembe Novemberr 2003 Scientist magazine wrote that through the calculation of industry and geochemical data as well as biology, 1 gallon of oil on American soil, it takes 90 tons of ancient plant as raw material. This means that 1 liter of petroleum derived from 23.5 tonnes of ancient plants, the equivalent of 16,200 square meters of total wheat crop, teremasuk leaves, stalks and whole roots.
Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah dalam artikelnya di majalah Scientist akhir November 2003 menulis bahwa melalui hasil hitungan dari data industri dan geokimia serta biologi, 1 galon minyak bumi Amerika, ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan material. Artinya 1 liter minyak bumi berasal dari 23,5 ton tumbuhan purbakala, setara dengan 16.200 meter persegi jumlah tanaman gandum, teremasuk daun, tangkai dan seluruh akarnya. Main Factors of Oil Formation
Faktor Utama Pembentukan Minyak Bumi 1.
There is a "rock of origin" (source rock) that is geologically possible occurrence of oil and gas formation.
Ada “bebatuan asal” (source rock) yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi. 2.
The existence of the movement (migration) of hydrocarbons from rocks of origin leading to the "reservoir rocks" (reservoir rock), usually sandstone or limestone is porous (porous) and its size is sufficient to accommodate these hydrocarbons.
Adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir” (reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut.
Kimia: Minyak Bumi
3.
Chemistry: Petroleum
The existence of entrapment (entrapment) geologists. Geological structure of the crust that does not irregular in shape, due to the movement of the earth itself (such as earthquakes and volcanic eruptions) and erosion by water and wind continually, to create a "space" became an underground hydrocarbon traps. If the trap is covered by an impermeable layer, the hydrocarbons were going to stay put and not move anywhere else.
Adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi. 4.
Underground temperature, which is increasingly in the higher, is another important factor in the formation of hydrocarbons. Hydrocarbons are rarely formed at temperatures less than 65 ° C and generally decompose at temperatures above 260 ° C. Hydrocarbons are found mostly at moderate temperatures, from 107 ° C to 177 ° C.
Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan factor penting lainnya dalam pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jarang terbentuk pada temperatur kurang dari 65°C dan umumnya terurai pada suhu di atas 260°C. Hidrokarbon kebanyakan ditemukan pada suhu moderat, dari 107°C ke 177°C. The theory of the origin of petroleum:
Teori mengenai asal usul terjadinya minyak bumi: 1. Inorganic Theory (Abiogenesis) (Abiogenesis)
Teori Anorganik (Abiogenesis) Barthelot (1866) suggested that the oil contained in the alkali metals, which in a free state with high temperatures will be in contact with CO2 to form asitilena. Then Mandeleyev (1877) suggested that petroleum is formed due to the influence of steam on the carbide-carbide metal in the earth. Even more extreme is the claim some experts who argue that oil began to form since prehistoric times, long before the earth was formed and together with the formation of the earth. The statement was based on the fact finding of
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
hydrocarbon material within a few rocks and meteors in the atmosphere some other planet. Based on the theory of inorganic, petroleum formation based on chemical processes, namely:
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu : a.
Theory alkalization Heat With CO2 (Barthelot) The reactions that occur:
Teori Alkalisasi Panas Dengan CO 2 (Barthelot) Reaksi yang terjadi :
In other words that there is oil in the alkali metals in a state of free and high temperature. When CO2 from the air in contact with hot alkali before then will be formed ocetylena. Ocetylena will be changed to benzene due to high temperatures. The weakness of this theory is that there is no free alkali metal in the earth's crust.
Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO 2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan teori ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
b. Theory Carbide Heat With Water (Mendeleev) Teori Karbida Panas Dengan Air (Mendeleev) According to this theory, in the earth's crust there are a lot of iron carbide which is then in contact with water to form hydrocarbons. The weakness of this theory was not available pretty much carbide in nature.
Menurut teori ini, di dalam kerak bumi terdapat banyak karbida besi yang kemudian bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon. Kelemahan dari teori ini adalah tidak tersedia cukup banyak karbida di alam. 2.
Organic Theory (biogenesis)
Teori Organik (Biogenesis) Based on the theory of biogenesis, petroleum formed due to a permanent small leak in the carbon cycle.
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. P.G. Mackuire is the person who first stated opinion that petroleum comes from plants. Several arguments have been advanced to prove that petroleum derived from organic substances, namely:
P.G. Mackuire adalah orang yang pertama kali mengemukakakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak bumi berasal dari zat organik yaitu: a. Petroleum has to play the field polarization properties. This is caused by the presence of cholesterol or fatty substances contained in blood, whereas organic substances are not contained in the blood and can not play the field polarization.
Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi. Ini disebabkan oleh adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi. b. Petroleum containing porphyrin compound or substance that consists of hydrocarbons with the element vanadium, nickel, etc.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
c. Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman sumur. d. Hydrocarbon composition consisting of C and H atoms are very similar to organic matter, which consists of C, H and O. Although organic matter menggandung oxygen and nitrogen is quite large.
Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar. e. Hydrocarbons contained in sediments and are an integral part of sedimentation.
Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi. f.
Practically layer of oil contained in the cambium until pleistosan.
Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan. g. Crude oils contain chlorophyll like plants
Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.
Table Compounds in Oil and compounds that Identic in Living Things Tabel Senyawa Pada Minyak Bumi dan Senyawa yang Identik Pada Makhluk Hidup
The process of petroleum formation consists of three levels, namely:
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu: a.
The self-establishment, consists of
Pembentukan sendiri, terdiri dari: i.
Collecting of organic substances in sediment.
Pengumpulan zat organik dalam sedimen. ii.
Preservation of organic matter in sediments.
Pengawetan zat organik dalam sedimen. iii.
Transformation of organic matter into petroleum.
Transformasi zat organik menjadi minyak bumi. b. Migration of petroleum that was formed and spread in the trapped sediment layer.
Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisan sedimen terperangkap. c. Accumulation of oil drops dispersed in sedimentary layers to assemble a commercial accumulation.
Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpul menjadi akumulasi komersial. Organic chemical processes in general can be solved by experiments in the laboratory, but a variety of geological factors on how the presence of petroleum and its distribution within the sediment must also be reviewed. This fact is concluded by Cox who then known as Cox fence, including:
Proses kimia organik pada umumnya dapat dipecahkan dengan percobaan di laboratorium, namun berbagai faktor geologi mengenai cara terdapatnya minyak bumi serta penyebarannya didalam sedimen harus pula ditinjau. Fakta ini disimpulkan oleh Cox yang kemudian di kenal sebagai pagar Cox, diantaranya adalah: a.
Petroleum is always contained in sedimentary rocks and commonly in marine sediments, sediment fesies major oil found around the coast.
Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada sedimen marine, fesies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang terdapat di sekitar pantai. b.
Petroleum is a complex mixture of hydrocarbons
Minyak bumi memang merupakan campuran kompleks hidrokarbon.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
c. The average temperature reservior 107 ° C and oil still can survive up to 200 ° C. Above this temperature forfirin have not survived.
Temperatur reservior rata-rata 107°C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200°C. Diatas temperatur ini forfirin sudah tidak bertahan. d.
Petroleum is always formed in a state of marked reduction of forfirin and sulfur.
Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai adanya forfirin dan belerang. e. Petroleum can withstand the pressure changes from 8-10000 psi
Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000 psi. There are several things that affect the above events, including:
Ada beberapa hal yang mempengaruhi peristiwa diatas, diantaranya: a. Thermal degradation
Degradasi thermal As a result of sediment exposed to landfill and it will arise pembanaman pressure and temperature changes. Changes in temperature is a very important factor.
Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan tekanan dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting. b. Catalyst reaction
Reaksi katalis The existence of catalyst reaction can make the process go faster.
Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia. c. Radioactivation
Radioaktivasi The Effect of fatty acids by alpha particles to form a paraffin hydrocarbon. This shows the influence of organic substances radioactive
Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik. d. Bacteria activities
Aktifitas bakteri.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Bacteria have a great potential in petroleum hydrocarbon formation process and play a part of since the demise of the organic compounds until the time of diagnosis, and prepare the conditions that allow formation of petroleum.
Bakteri
mempunyai
potensi
besar
dalam
proses
pembentukan
hidrokarbon minyak bumi dan memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi. According to experts it can be concluded that the type of organic matter which is the major petroleum-forming substance is a lipid. Organic substances can form in marine or terrestrial life and can be divided into two types, namely:
Menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipid. Zat organik dapat terbentuk dalam kehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Comes from animals
Berasal dari hewan. b. Comes from plants
Berasal dari tumbuhan 2.3 Components Composing Petroleum Komponen Penyusun Minyak Bumi Petroleum is composed of a mixture of complex hydrocarbons and organic compounds from Oxygen, Nitrogen, Sulfur, and compounds containing metals, especially nickel, iron, and copper. In light paraffinic petroleum contained ± 97% of hydrocarbons while the asphaltic types contained the lowest weight ± 50%.
Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks hidrokarbon dan senyawa organic dari Oksigen, Nitrogen, Sulfur, dan senyawa-senyawa yang mengandung logam terutama Nikel, Besi, dan Tembaga. Dalam minyak bumi parafinik ringan terkandung ± 97% hidrokarbon sedangkan dalam jenis asphaltic berat paling rendah terkandung ± 50%. Comparison of the elements contained in crude oil varies widely. Based on the results of the analysis, the obtained data as follows:
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan atas hasil analisa, diperoleh data sebagai berikut :
Composition Nama Kandungan Carbon Karbon Hydrogen Hidrogen Nitrogen Nitrogen Oxygen Oksigen Sulfur Belerang
Percentage Presentase ± 83% - 87% ± 10% - 14% ± 0,1% - 2% ± 0,05 % - 1,5% ± 0,05% - 6,0%
Hydrocarbon structure found in the crude oil:
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah: 1. Alkane (paraffin) C n H 2n + 2
Alkana (parafin) CnH2n + 2 It has a straight-chain alkanes and branched, this is the largest fraction in crude oil
Alkana ini memiliki rantai lurus dan bercabang, fraksi ini merupakan yang terbesar di dalam minyak mentah. 2.
Cycloalkane C n H 2n
Siklo alkana (napten) C nH2n Cycloalkane anyone has a ring of 5 (five), namely cyclopentane or ring 6 (six) of cyclohexane.
Siklo alkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6 (enam) yaitu sikloheksana.
3. Aromathic C n H 2n -6
Aromatik CnH2n -6
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Aromatic have a ring of 6 (six). Aromatic found only in small quantities, but very much needed in gasoline because:
Aromatik memiliki cincin 6 (enam). Aromatik hanya terdapat dalam jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam bensin karena : a. Has the high price of anti-knock
Memiliki harga anti knock yang tinggi b.
Good stability of saving
Stabilitas penyimpanan yang baik c. Its another function as fuels
Kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels)
The third portion of the total hydrocarbons in petroleum depends on the source of petroleum. Generally, alkanes are the most content, the crude napthenic siloalkana was the highest proportion, and aromatics are always present in small amounts.
Porsi dari jumlah ketiga hidrokarbon dalam minyak bumi tergantung pada sumber minyak bumi. Umumnya alkana merupakan kandungan terbanyak, pada crude napthenic proporsi siloalkana adalah yang terbanyak, dan aromatic selalu terdapat dalam jumlah yang sedikit. Dirty substances in petroleum:
Zat pengotor dalam minyak bumi: 1. Sulfur Compounds
Senyawaan Sulfur The presence of sulfur in petroleum are often much cause and effect, for example in gasoline can cause corrosion (particularly in cold conditions or watery), because formation of acid produced from sulfur oxides (as a result of burning gasoline) and water.
Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya pada gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
2. Oxygen Compounds
Senyawaan Oksigen Total content of oxygen in the gas are less than 2% and continues to grow with increasing boiling point fractions. Oxygen content can continue to grow if the product was long associated with the air. Oxygen in the oil is in the form of bond as carboxylic acids, ketones, esters, ethers, anhydrides, and disiklo monosiklo compounds and phenols. As the carboxylic acid form Naphthenat acid (alicyclic acid) and aliphatic acids.
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan terus bertambah dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa terus bertambah apabila produk itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik. 3. Nitrogen Compounds . Senyawaan Nitrogen Generally, nitrogen content in the oil is very low, ie from 0.1 to 0.9%. Contained the highest content of the type Asphalitik. Nitrogen has toxic properties of the catalyst and to form a gum / sap on fuel oil. Highest nitrogen content present in fractions of high boiling point. Nitrogen base class that has a relatively low molecular weight can be extracted with dilute mineral acid, while having a high molecular weight can not be extracted with dilute mineral acid.
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer. 4. Metalic Constituent
Konstituen Metalik
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Metals such as iron, copper, particularly nickel and vanadium in catalytic cracking processes affect catalyst activity, because it can lower gasoline products, generate a lot of gas and coke formation. At high temperature power generator, for example oil-fired gas turbine, the constituent metals, especially vanadium to form a crust on the turbine rotor. Ash produced from burning fuel containing mainly sodium and vanadium to react with refactory furnace (refractory bricks), causing a decrease in melting point so that the mixture of refractory damage it.
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu. 2.4 Process of Makin Petroleum
Proses Pengolahan Minyak Bumi Petroleum is usually located at 3-4 km below sea level. Petroleum is obtained by making the well bore. Crude oil gained collected in tankers or flowed through pipes into the tank station or oil refinery.
Minyak bumi biasanya berada pada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak. Crude oil or oil cude commonly known as black viscous liquid and smelled dreadful. Crude oil can not be used as fuel or for other purposes, but must be processed first. Crude oil contains about 500 species of hydrocarbons with the number of atoms C-1 through 50. The boiling point of hydrocarbons increases with increasing number of C atoms within the molecule. Therefore, the processing is done through distillation of petroleum-rise, where crude oil is separated into groups (fractions) with a similar boiling point.
Minyak mentah atau biasa dikenal sebagai cude oil berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip. In general, Petroleum Processing is described as follows:
Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai berikut:
Petroleum Processing Scheme Skema Pengolahan Minyak Bumi
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
In general, Petroleum Processing is described as follows:
Rincian proses pengolahan minyak bumi: 1. Distillation
Destilasi Distillation is the separation of petroleum fractions based on boiling point differences. At first the crude oil is heated in a pipe flow in the furnace (furnace) until the temperature of ± 370 ° C. Crude oil that has been heated is then entered into the fractionation column in the flash chamber (usually located on the lower third of the fractionation column.) To maintain the temperature and pressure in the column then assisted heating with steam (steam hot water and high pressure).
Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya . Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Menara Destilasi Crude oil is vaporized in this distillation process climbed to the top of the column and then condensed at different temperatures. Components of a
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
higher boiling point will remain a liquid and falls to the bottom, while a lower boiling point will evaporate and rise to the top through the lid-lid lid called a bubble. More over, the temperature contained in the fractionating column, the lower, so that each time the component with higher boiling point will be separated, while the components that lower the boiling point rises into the upper part again. So the next so that the components that reach the top is a component of the gas at room temperature. Gaseous component is called petroleum gas, then thawed and called LPG (Liquified Petroleum Gas). Crude oil fraction that is not vaporized into the residue. Oil residues include paraffin, wax, and asphalt. These residues have a carbon chain of more than 20.
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20. Fraction Name Nama Fraksi
No
1
Gas Gas
2
Gasoline (Petrol) Gasolin (Bensin) Kerosene
3
Distance of Carbon Chain Rentang Rantai Karbon C1sampai C5
0°C - 50°C
C6 sampai C11
50°C - 85°C
C12 sampai C20
85°C - 105°C
Boiling Route Trayek Didih
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
4 5 6
Kerosin (Minyak Tanah) Diesel Solar Heavy Oil Minyak Berat Residue Residu
C21 sampai C30
105°C - 135°C
C31 sampai C40
135°C - 300°C
Diatas C40
Diatas 300°C
Table of Petroleum Fraction, Carbon Chain, and Boiling Route Tabel Fraksi Minyak Bumi, Rantai Karbon, dan Trayek Didih 2.
Cracking
Penguraian Cracking is the decomposition of hydrocarbon molecules are large molecules into smaller hydrocarbon compounds. An example of this cracking is the processing of oil or diesel oil into gasoline. This process is primarily intended to improve the quality and the acquisition fraction of gasoline (petrol). The quality of gasoline is determined by the nature of the anti-knock (knock), which stated in octane number. Numbers given in isooktan 100 octane (2,2,4-trimethyl pentane), which has anti-knocking properties are special, and the octane number 0 is given in n-heptane which has anti-knock properties that bad. Gasoline being tested will be compared with the mixture and n-heptane isooktana. Octane number is influenced by multiple molecular structure of hydrocarbons.
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin. Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada nheptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Proses Cracking There are 3 ways in the cracking process, namely:
Terdapat 3 cara dalam proses cracking, yaitu:
a. How to heat (thermal cracking), namely with the use of high temperature and low pressure. Cara panas (thermal cracking) , yaitu dengan penggunaan suhu
tinggi dan tekanan yang rendah. Examples of cracking reaction is:
Contoh reaksi cracking adalah :
b. Way catalyst (catalytic cracking), namely with the use of catalysts. The catalyst used is usually SiO2 or Al2O3 bauxite. The reaction of cracking catalytic cracking mechanism karbonium ion. At first the catalyst because it is acidic proton to molecules olevin appends or
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
withdraw the hydride ion from alkanes resulting in the formation of ion karbonium: Cara katalis (catalytic cracking) , yaitu dengan penggunaan katalis.
Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium: Examples of catalytic reaction is:
Contoh reaksi katalis adalah:
c. Hydrocracking Hydrocracking is a combination of cracking and hydrogenation to produce a saturated compound. The reaction was carried out at high pressure. Another advantage of this hydrocracking is that the sulfur contained in petroleum is converted into hydrogen sulphide which is then separated.
Hidrocracking Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan. 3. Reforming. Reforming is a change of molecular form of gasoline that is less good quality (straight carbon chain) into a better-quality gasoline (branched carbon chain). Both types of gasoline has the same molecular formula of different forms of structure. Therefore, this process is also called isomerization. Reforming carried out using catalysts and heating. Examples of reforming are as follows:
Reforming.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang) . Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan. Contoh reforming adalah sebagai berikut :
Reforming can also be an alteration of the molecular structure of paraffin hydrocarbons to aromatic compounds with high octane numbers. In this process molybdenum oxide catalyst used in Al2O3 atauplatina in lempung.Contoh reaction:
Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al 2O3 atauplatina dalam lempung.Contoh reaksinya:
4. Alkylation and polymerase
Alkilasi dan Polimerasi Alkylation represents an increase in the number of atoms in a molecule into a molecule that is longer and branched. In this process using a strong acid catalyst such as H2SO4, HCl, AlCl3 (a strong Lewis acid). General reaction is as follows:
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H 2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:
Polymerization is the process of merging small molecules into large molecules. The reaction generally is as follows:
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :
Examples of polymerization of the incorporation of compounds with compounds isobutana isobutena produce high-quality gasoline, namely isooktana.
Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
5. Treating. Treating the refining of crude oil by removing impurities-pengotornya. Means of Treating process is as follows:
Treating. Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut: a.
Copper sweetening and Treating doctor, namely the process of eliminating impurities that can cause a bad odor. Copper sweetening dan doctor treating , yaitu proses penghilangan
pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. b. Acid treatment, namely the removal of mud and color improvement. Acid treatment , yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan
warna. c. Dewaxing the wax removal process (n paraffin) with high molecular weight fractions of lubricating oil for lubricating oil menghasillkan with a low pour point. Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat
molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
d. Deasphalting namely the removal of asphalt from the fraction that is used for lubricating oils Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan
untuk minyak pelumas e. Desulfurizing (desulfurization), the process of eliminating the element sulfur. Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur
belerang. Sulfur is a compound that is naturally contained in the oil or gas, but its existence is not cool because it can cause various problems, including corrosion of process equipment, poison the catalyst in the processing, the less pleasant odor, or byproducts of combustion exhaust gas toxic (sulfur dioxide, SO2) and cause air pollution and acid rain. Various attempts were made to remove sulfur compounds from petroleum, such as using the process of oxidation, selective adsorption, extraction, hydrotreating, and others. Sulfur is removed from crude oil is then taken back as elemental sulfur.
Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur elemental. Desulfurization is a process used to remove sulfur compounds from petroleum. Basically there are 2 ways desulfurization, namely by:
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan : a.
Using solvent extraction
Ekstraksi menggunakan pelarut
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
b. Decomposition
of sulfur compounds (generally contained in
petroleum in the form of mercaptan compounds, sulfide and disulfide) by catalytic hydrogenation process selectively to hydrogen sulfide (H2S) and hydrocarbon origin of these sulfur compounds. Hydrogen sulfide produced by decomposition of sulfur compounds are then separated by fractionation or washing / disarmament.
Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses hidrogenasi selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari dekomposisi senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau pencucian/pelucutan. c.
Bio-desulfurization is the selective removal of sulfur from petroleum by using the metabolism of microorganisms, namely by converting hydrogen sulfide into elementary sulfur are catalyzed by enzymes results of sulfur metabolism of certain types of microorganisms, without altering the flow of hydrocarbon compounds in the process. The
reaction
is
the
aerobic
reaction,
and
conducted
in
environmental conditions teraerasi. The advantages of this process is to remove sulfur compounds are difficult to be removed, for example alkylated dibenzothiophenes. This process was developed with the need to remove the sulfur content in the middle of the gas flow, which is too little if removed using amine plant, and are too numerous to be removed using scavenger. In addition to natural gas and hydrocarbons, bio-desulfurization is also used to remove sulfur from coal.
Bio-desulfurisasi merupakan penyingkiran sulfur secara selektif dari minyak bumi dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu dengan mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer yang dikatalis oleh enzim hasil metabolisme mikroorganisme sulfur jenis tertentu, tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran proses. Reaksi yang terjadi adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam kondisi lingkungan teraerasi. Keunggulan proses ini adalah
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
dapat menyingkirkan senyawa sulfur yang sulit disingkirkan, misalnya
alkylated
dibenzothiophenes.
Proses
ini
mulai
dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk menyingkirkan kandungan sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan menggunakan amine plant, dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger. Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga digunakan untuk menyingkirkan sulfur dari batubara. 6. Blending. Blending process is the addition of additive materials into petroleum fractions in order to improve the quality of the product. Gasoline which has various requirements for quality are examples of petroleum products the most widely used in barbagai country with a variety of weather. To meet the fuel quality is good, there are about 22 materials which can ditambanhkan mixing in the processing process. Among the ingredients mixing well-known is tetra ethyl lead (TEL). TEL serves to increase the octane number of gasoline. Similarly, a lubricant, in order to obtain good quality then the process required the addition of additives. The addition of TEL to increase the octane number, but can cause air pollution
Blending. Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang
baik,
terdapat
sekitar
22
bahan
pencampur
yang
dapat
ditambanhkan pada proses pengolahannya. Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan
penambahan
zat
aditif.
Penambahan
TEL
dapat
meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
2.5 Petroleum Product Processing and Benefits. Produk Pengolahan Minyak Bumi dan Manfaatnya. The presence of oil and various kinds of processed products have benefits that are very important in our daily lives, as an example of the use of kerosene, gas, and gasoline. Without all three of refined petroleum products may be of educational activities. Here are some of refined petroleum products and their utili zation:
Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin kegiatan sehari-hari tidak bisa berlangsung dengan baik. Berikut ini beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya:
Skema Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi
1.
Fuel Gas
Bahan Bakar Gas
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Definition:
Fuel Gas (CNG) is natural gas that has been purified and safe, clean, reliable, cheap, used as fuel for motor vehicles. Gaseous fuels are any type of gaseous fuel, usually gaseous fuels include fossil fuels group.
Pengertian:
Bahan Bakar Gas (BBG) adalah gas bumi yang telah dimurnikan dan aman, bersih andal, murah, dipakai sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Bahan bakar gas adalah semua jenis bahan bakar yang berbentuk gas, biasanya bahan bakar gas ini termasuk golongan bahan bakar fosil.
Composition: BBG largely composed of methane (CH4) and ethane (C2H6) is more or less 90% and the rest is propane gas (C3H8), butane (C4H10), pentane (C5H10), nitrogen and carbon dioxide. CNG is lighter than air with a density of approximately 0.6036 and has the octane value of 120. For every CNG vehicle can carry as much gas as possible, BBG is inserted into the tank with compressed about 200 bars and still is a gas.
Komposisi:
BBG sebagian besar terdiri dari gas metana ( CH4) dan etana (C2H6) lebih kurang 90% dan selebihnya adalah gas propana (C3H8), butana (C4H10), pentana (C5H10), nitrogen dan karbon dioksida. BBG lebih ringan daripada udara dengan berat jenis sekitar 0,6036 dan mempunyai nilai oktan 120. Agar setiap kendaraan BBG dapat membawa gas sebanyak mungkin, BBG dimasukkan ke dalam tangki dengan dimampatkan sekitar 200 bar dan masih berbentuk gas.
Types:
Jenis-jenis: I.
Natural Gas. Natural gas or natural gas is gas not only fuels most important, but also the main raw material for various chemical syntheses. Natural gas composed of
Gas Bumi.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Gas bumi atau gas alam bukan saja merupakan gas bakar yang paling penting, tetapi juga merupakan bahan baku utama untuk berbagai sintesis kimia. Gas bumi terdiri atas i.
Liquid Natural Gas (LNG) Liquefied natural gas or LNG is natural gas (primarily methane, CH4) that has been temporarily converted to liquid form for easy storage
or
transportation.)
Liquefied natural gas takes about 1/600th the volume of natural gas in gaseous form. It is an odorless, colorless, non-toxic and not corrosive.
Hazards
including
flammable,
freezing and asphyxia.
Liquid Natural Gas (LNG) Gas alam cair atau LNG adalah gas alam (terutama metana, CH4) yang telah dikonversi sementara
untuk
membentuk
cair
untuk
kemudahan penyimpanan atau transportasi.) Gas cair alam mengambil tentang 1/600th volume gas alam dalam bentuk gas. Hal ini tidak berbau , tidak berwarna , tidak beracun dan tidak korosif . Bahaya termasuk mudah terbakar, pembekuan dan asfiksia . ii.
Liquid Petroleum Gas (LPG) LPG, or liquefied petroleum gas, is a mixture of various hydrocarbons that come darigas elements of nature. With increasing pressure and decreasing temperature, the gas turned into liquid. Components are dominated by propane and butane. Liquefied petroleum gas also contains other light hydrocarbons in small quantities, such as ethane and pentane. In atmospheric conditions, LPG would be a
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
gas. The volume of LPG in liquid form is smaller than in gaseous form to the same weight. Therefore, LPG is marketed in liquid form in a pressurized metal tubes. To allow for thermal expansion (thermal expansion) of the liquid it contains, LPG cylinder not filled in full, only about 80-85% of its capacity. The ratio between the volume of gas when vaporized by gas in a liquid state varies depending on composition, pressure and temperature, but is usually around 250:1. The pressure at which the LPG is a liquid, called
its
vapor
depending
on
temperature,
pressure, the
for
also
varies
composition
example,
it
and
takes
the
pressure about 220 kPa (2.2 bar) for pure butane at 20 ° C (68 ° F) to melt, and about 2.2 MPa (22 bar) for pure propane at 55 ° C (131
°
F).
According to the specification, LPG is divided into three types, namely a mixture of LPG, LPG propane and butane LPG. Specifications of each LPG contained in the decision of the Director General of Oil and Natural Gas Number:
25K/36/DDJM/1990.
LPG
is
marketed Pertamina LPG mix.
Liquid Petroleum Gas (LPG) Elpiji, atau gas petroleum yang dicairkan, adalah
campuran
hidrokarbon
yang
dari berasal
berbagai
unsur
darigas
alam.
Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya,
gas
berubah
menjadi
Komponennya didominasi propana butana
cair. dan
. Elpiji juga mengandung
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana
dan pentana
.
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas ( thermal expansion ) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1. Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55°C (131 °F). Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran. With the growing rise in the value of petroleum, then the recovery process more gas results improved.
Dengan semakin naiknya nilai minyak bumi, maka proses pemulihan hasil gas makin ditingkatkan. II.
Gas Furnace Coke
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Gas furnace coke is produced from a byproduct of coal distillation process. Usually this type of gas used Dalan steel industry.
Gas Tanur Kokas Gas tanur kokas dihasilkan dari hasil sampingan proses distilasi batubara. Biasanya gas jenis ini banyak digunakan dalan industri baja. III.
Gas Producer Producer gas generated by passing air into carbon materials, such as coal, and carbon monoxide produced. The reaction is exothermic, and can be written as follows:
Gas Produser Gas produser dihasilkan dengan cara melewatkan udara ke bahan karbon, misalnya batubara, dan dihasilkan karbon monoksida. Reaksinya eksotermis, dan dapat dituliskan sebagai berikut: 2C + O2 → 2CO Nitrogen in the air does not react and dissolve in the gas, resulting in a low calorific value gas. This type of gas used to power gas turbines which does not require fuel with high calorific value, but before the tar from the gas should be taken first.
Nitrogen dalam udara tidak bereaksi dan larut dalam gas hasil, sehingga mengakibatkan nilai kalori gas menjadi rendah. Gas jenis ini biasa digunakan untuk tenaga turbin gas yang memang tidak memerlukan bahan bakar dengan nilai kalori tinggi, namun sebelumnya tar dari gas harus diambil terlebih dahulu. Gas type is quite useful, but it should be noted that the
carbon
poisoning.
content
monoksidanya
can
cause
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Gas
jenis
ini
cukup
berguna,
namun
harus
diperhatikan bahwa kandungan karbon monoksidanya dapat menimbulkan keracunan. IV.
Gas Water (Gas Blue)
Gas Air (Gas Biru) Gas water is sometimes referred to as blue because the gas if the gas is burned it will give a blue flame. This gas is produced from the reaction between water vapor with coal or coke incandescent at temperatures above 1000 ° C. The reaction is:
Gas air kadang-kadang disebut juga dengan gas biru karena jika gas ini dibakar ia akan memberikan nyala yang berwarna biru. Gas ini dihasilkan dari reaksi antara uap air dengan batubara atau kokas pijar pada suhu di atas 1000 °C. Reaksi yang terjadi adalah: C + H2O → CO + H 2 C + 2H2O → CO 2 + 2H2 Calorific value of gas is still low, and generally to improve the diatomisasikan oil added into the gas hot water. The result is a water gas berkarburasi and has a higher calorific value.
Nilai kalori dari gas ini masih rendah, dan biasanya untuk meningkatkannya ditambahkan minyak yang diatomisasikan ke dalam gas air panas. Hasilnya adalah berupa gas air berkarburasi dan mempunyai nilai kalor yang lebih tinggi. Purpose:
Technology for CNG vehicles have long been applied in Italy since 1934 and followed other countries like: America,
New
Zealand,
Canada,
Argentina,
Malaysia, Brazil, Thailand and Russia. In Indonesia, the BBG has been tested by a team of Technical Evaluation Pilot Fuel Gas with good results and feasible for use in motor vehicles. All kinds of type / brand of vehicles to use CNG, it is necessary to
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
install additional equipment called the "Conversion Kit". If necessary, CNG vehicles can re-use of fuel oil by simply rotating the fuel selectors (2 systems). Purpose:
Technology for CNG vehicles have long been applied in Italy since 1934 and followed other countries like: America,
New
Zealand,
Canada,
Argentina,
Malaysia, Brazil, Thailand and Russia. In Indonesia, the BBG has been tested by a team of Technical Evaluation Pilot Fuel Gas with good results and feasible for use in motor vehicles. All kinds of type / brand of vehicles to use CNG, it is necessary to install additional equipment called the "Conversion Kit". If necessary, CNG vehicles can re-use of fuel oil by simply rotating the fuel selectors (2 systems).
Kegunaan:
Teknologi BBG untuk kendaraan bermotor telah lama diterapkan di Italia sejak tahun 1934 dan menyusul negara negara lainnya seperti : Amerika, Selandia Baru,
Kanada,
Argentina,
Malaysia,
Brazilia,
Muangthai dan Rusia. Di Indonesia, BBG telah diuji coba oleh suatu tim Evaluasi Teknis Proyek Percontohan Bahan Bakar Gas dengan hasil baik dan layak untuk dipakai pada kendaraan bermotor. Segala macam tipe/merk kendaraan dapat menggunakan BBG, untuk itu perlu dipasang peralatan tambahan yang disebut “Conversion Kit “. Bila diperlukan, kendaraan BBG dapat kembali menggunakan Bahan Bakar Minyak hanya dengan memutar tombol penyeleksi bahan bakar (2 sistem). 2. Naphtha or Petroleum Ether.
Naptha atau Petroleum Eter. Definition:
Usually refers to the number of different flammable liquid mixtures of hydrocarbons, ie a distillation product from petroleum or coal tar boiling in a certain range and containing certain hydrocarbons. This is a broad term
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
that includes mild and most volatile fractions of liquid hydrocarbons in petroleum. Nafta is a colorless liquid to a reddish-brown volatile aromatic, very similar to gasoline.
Pengertian:
Biasanya mengacu pada jumlah yang berbeda campuran cairan yang mudah terbakar dari hidrokarbon , yaitu sebuah produk penyulingan dari minyak bumi atau batu bara tar mendidih dalam kisaran tertentu dan mengandung hidrokarbon tertentu. Ini adalah istilah yang luas yang meliputi fraksi ringan dan paling volatile dari hidrokarbon cair dalam minyak bumi. Nafta adalah cairan berwarna ke coklat kemerahan-aromatik volatile, sangat mirip dengan bensin.
Structure:
In petroleum engineering, complete naphtha is defined as the fraction of hydrocarbons in oil boiling between 30 ° C and 200 ° C. It consists of a complex mixture of hydrocarbon molecules generally have between 5 and 12 carbon atoms. This typically represents 15-30% of crude oil. Nafta is the fraction boiling between 30 C and 90 ° C and consists of molecules with 5-6 carbon atom C. Heavy naphtha boiling between 90 ° C and 200 ° C and consists of molecules with 6-12 carbon.
Struktur:
Dalam teknik perminyakan, nafta lengkap didefinisikan sebagai fraksi hidrokarbon dalam minyak mendidih antara 30 ° C dan 200 ° C. Ini terdiri dari campuran kompleks dari molekul hidrokarbon umumnya memiliki antara 5 dan 12 atom karbon. Ini biasanya merupakan 15-30% dari minyak mentah. Nafta adalah fraksi mendidih antara 30 C dan 90 ° C dan terdiri dari molekul dengan 5-6 atom karbon C. Heavy naphtha mendidih antara 90 °C dan 200 °C dan terdiri dari molekul dengan 6-12 karbon.
Uses:
Nafta is used mainly as raw materials to produce high octane gasoline (via catalytic reformation process). It is also used in the petrochemical industry for producing
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
olefins in the "cracker" steam and the chemical industry for solvent (cleaning) applications. Items commonly made with it, including lighter fluid, camp stove fuel, and some cleaning solution
Kegunaan:
Nafta digunakan terutama sebagai bahan baku untuk memproduksi oktan tinggi bensin (melalui reformasi katalitik proses). Hal ini juga digunakan dalam petrokimia industri untuk memproduksi olefin dalam “kerupuk” uap dan dalam industri kimia untuk pelarut (pembersihan) aplikasi. Produk yang umum dibuat dengan itu termasuk cairan lebih ringan , bahan bakar untuk kompor kamp , dan beberapa larutan pembersih.
3.
Kerosene
Minyak Tanah atau Kerosin Definition:
Kerosene
is
a
colorless
liquid
hydrocarbon
and
flammable. He obtained by fractional distillation of petroleum at 150 \ ° C and 275 C (carbon chains from C12 to C15). At one time she was widely used in kerosene lamps but now mainly used as fuel for jet engines (more technically Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 or JP-8). A form of kerosene called RP-1 was burned with liquid oxygen as rocket fuel.
Pengertian:
Minyak tanah adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada 150\°C and 275 C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur , Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari minyak tanah dikenal sebagai RP-1 dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket.
Source:
Typically, kerosene directly distilled from crude oil requires special care, in a unit or hidrotreater Merox, to reduce levels of sulfur and pengaratannya. Kerosene can
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
also be produced by hidrocracker, which is used to improve the quality of crude oil that will be good for fuel oil.
Sumber:
Biasanya, minyak tanah didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau hidrotreater , untuk mengurangi kadar belerang dan pengaratannya. Minyak tanah dapat juga diproduksi oleh hidrocracker , yang digunakan untuk memperbaiki kualitas bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.
Uses:
Its use as fuel for cooking is limited in developing countries, after going through the process of distillation as needed and still not pure, and even have the impurities (debris). In Indonesia, kerosene is used to rid the colonies of social insects, like ants, or repel cockroaches. In addition, some insect repellent brands also use kerosene as their components.
Kegunaan:
Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, setelah melalui proses penyulingan seperlunya dan masih tidak murni dan bahkan memilki pengotor (debris). Di Indonesia, minyak tanah digunakan untuk mengusir koloni serangga sosial, seperti semut, atau mengusir kecoa. Selain itu, beberapa pembasmi serangga bermerek juga menggunakan minyak tanah sebagai komponennya.
4.
Gasoline
Bensin atau Gasolin Definition:
Gasoline or Petrol (commonly called gasoline in the United States and Canada) is a clear liquid, slightly yellowish, and derived from petroleum processing is mainly used as fuel in internal combustion engines. Gasoline can also be used as a solvent, mainly because of its ability to dissolve the paint. Most of the gasoline is composed of enriched aliphatic hydrocarbons with iso-
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
octane or benzene to raise the octane rating. Sometimes, gasoline was also mixed with ethanol as an alternative fuel. Because it is a mixture of various materials, gasoline power varies according to composition. The size of the fuel octane can be seen from each mixture. In Indonesia, gasoline traded in two major groups: a mixture of standards, called the premium, and super gasoline.
Pengertian:
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan bening, agak kekuningkuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadangkadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternatif. Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan
setiap
campuran.
Di
Indonesia,
bensin
diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar, disebut premium, dan bensin super. Types
Jenis-jenis: I.
Premium Premium is the type of distillate fuel oil a clear yellowish. Premium fuel for motor vehicles is the most popular in Indonesia. Indonesia Premium marketed by Pertamina with relatively low prices due to obtain subsidies from the State Budget. Premium is a fuel with octane or Research Octane Number (RON), the lowest among other fuel for motor vehicles, which is only 88. In general, Premium is used
to
fuel
gasoline-powered
vehicles,
such
as
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
automobiles, motorcycles, outboard motors, and others. This fuel is often also known as motor gasoline or petrol.
Premium Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia.
Premium di Indonesia dipasarkan oleh
Pertamina dengan harga yang relatif murah karena memperoleh subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Premium merupakan BBM dengan oktan atau Research Octane Number (RON) terendah di antara BBM untuk kendaraan bermotor lainnya, yakni hanya 88. Pada umumnya, Premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin
bensin,
seperti: mobil, sepeda motor, motor tempel, dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol. II.
Pertamax
Pertamax Pertamax fuel oil is the mainstay of Pertamina. Pertamax, like gasoline, is a petroleum product from petroleum processing. Pertamax generated by the addition of additive in the oil refinery process pengolahannnya. Value oktannya 92.
Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti halnya Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi. Pertamax dihasilkan dengan
penambahan
zat
aditif
dalam
proses
pengolahannnya di kilang minyak. Nilai oktannya 92. III.
Pertamax Plus
Pertamax Plus Pertamax Plus is a fuel produced by Pertamina. Pertamax Plus, like Pertamax and Premium, is the processing of petroleum products from crude oil, produced by the
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
addition
of
additive
in
the
oil
refinery
process
pengolahannnya. Pertamax Plus is a fuel that already meet the performance standards of the International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax Plus is the fuel for motor vehicles having a minimum compression ratio of 10.5, and using technology, Electronic Fuel Injection (EFI), Intelligent Variable Valve Timing (VVTi), (VTI), Turbochargers, and catalytic converters. Value oktannya 95
Pertamax Plus adalah bahan bakar minyak produksi Pertamina. Pertamax Plus, seperti halnya Pertamax dan Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi, dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannnya di kilang minyak. Pertamax Plus merupakan bahan bakar yang sudah memenuhi standar performa International
World
Wide
Fuel
Charter
(IWWFC). Pertamax Plus adalah bahan bakar untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers, dan catalytic converters . Nilai oktannya
95 IV.
Primax 92
Primax 92 V.
Pertamax Racing
Pertamax Racing Pertamax Racing is the kind of Pertamina's production of gasoline with octane rating of 100. Use of Pertamax Racing devoted only to the needs of auto racing.
Pertamax Racing adalah jenis bensin produksi pertamina dengan nilai oktan 100. Penggunaan Pertamax Racing dikhususkan hanya untuk kebutuhan balap mobil. VI.
Primax 95
Primax 95
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
VII.
Super 92
Super 92 VIII.
Super Extra 94
Super Extra 94 IX.
Performance 92
Performance 92 X.
Performance 95
Performance 95 How it Works: Petrol work within the combustion engine invented by Nikolaus Otto. Combustion engine is also known by the name of Otto engines. The workings of gasoline in internal combustion engines:
Cara Kerja:
Bensin bekerja di dalam mesin
pembakaran yang
ditemukan oleh Nikolaus Otto. Mesin pembakaran dikenal pula dengan nama Mesin Otto. Cara kerja bensin di dalam mesin pembakaran: I.
Gasoline from the tank into the carburetor. Then mixed with air. On modern machines, the role of the carburetor replaced by a system of injection. A new combustion system that could minimize vehicle exhaust emissions.
Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur dengan udara. Pada mesin modern, peran karburator digantikan oleh sistem injeksi. Sebuah sistem pembakaran baru yang bisa meminimalisir emisi gas buang kendaraan. II.
Gasoline and air mixture then inserted into the combustion chamber.
Campuran bensin dan udara kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar. III.
Subsequently, a mixture of gasoline and air that has been shaped gas, pressed by the piston until it reaches a very small volume.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Selanjutnya, campuran bensin dan udara yang sudah berbentuk gas, ditekan oleh piston hingga mencapai volume yang sangat kecil. IV.
The gas is then burned by sparks from spark plugs.
Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi. V.
The result of this burning that produces energy to propel the vehicle.
Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. In fact, the combustion gases in the engine is not running perfectly. One problem that often arises is "a knock in the engine", or referred to as "machine ngelitik" or knocking. If allowed, knocking can cause damage to the engine. Knocking occurs because air and fuel mixture ignites spontaneously due to high pressure inside the machine, not because the sparks from spark plugs.
Dalam kenyataannya, pembakaran gas di dalam mesin tidak berjalan dengan sempurna. Salah satu masalah yang sering muncul adalah “ketukan di dalam mesin”, atau disebut sebagai "mesin ngelitik" atau knocking. Jika dibiarkan, knocking dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Knocking terjadi karena campuran udara dan bahan bakar terbakar secara spontan karena tekanan tinggi di dalam mesin, bukan karena percikan api dari busi. Knocking Cause there are several kinds, namely:
Penyebab knocking ada beberapa macam, yaitu: I.
The use of gasoline that does not comply with the specifications of the engine.
Pemakaian
bensin
yang
tidak
sesuai
spesifikasi mesin. II.
Combustion chamber was dirty and crusty.
Ruang bakar sudah kotor dan berkerak. III.
Setting ignition is less precise.
dengan
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Penyetelan pengapian yang kurang tepat. Figures octane of gasoline is one of the characters that indicate the quality of gasoline, which in practice shows resistance to knock (knocking). A station must have a good quality fuel for the engine to operate smoothly, efficiently and free of abnormal combustion during its user. Angka oktana suatu bensin adalah salah satu karakter yang menunjukkan mutu bakar bensin tersebut, yang dalam prakteknya menunjukkan ketahanan terhadap ketukan (knocking). Suatu bensin harus mempunyai mutu bakar yang baik agar mesin dapat beroperasi dengan mulus, efisien dan bebas dari pembakaran tidak normal selama pemakaianya. To determine the octane rating, defined 2 types of compounds as a comparator that is isooktana and nheptana.Suatu mixture which comprised 80% and 20% isooktana and n-heptane has the octane rating of gasoline 80.Jadi to see the quality is good, judging from the value oktannya. The higher the value oktannya, the better the quality of gasoline.
Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan 2 jenis senyawa sbg pembanding yaitu isooktana dan n-heptana.Suatu campuran yg terdiri 80% isooktana dan dan 20% nheptana mempunyai nilai oktan 80.Jadi untuk melihat mutu bensin yg baik, dilihat dari nilai oktannya. Semakin tinggi nilai oktannya, mutu bensin semakin baik. Gasoline used by a vehicle must have octane numbers that match the needs of vehicle engine octane numbers. Figures rendaha octane more than the vehicle engine octane number requirement will cause a knock or detonation in the engine. Which occurs in the engine knock causes unpleasant noise and waste energy resulting in waste of fuel. The occurrence of beats in a long time
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
will cause the piston, the valves and spark plugs are too hot (overhead) This can shorten engine life.
Bensin yang digunakan oleh suatu kendaraan harus mempunyai angka oktana yang sesuai dengan kebutuhan angka oktana mesin kendaraan. Angka oktana yang lebih rendaha dari kebutuhan angka oktana mesin kendaraan akan menyebabkan terjadinya ketukan atau detonasi pada mesin. Ketukan yang terjadi pada mesin menimbulkan bunyi yang tidak enak dan membuang energi bahan bakar sehingga terjadi pemborosan. Terjadinya ketukan dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan piston, katupkatup dan busi terlalu panas (overhead) Hal ini dapat memperpendek umur mesin. How to Raise Score Octane
Cara Menaikkan Angka Oktan I.
One way (many ways the others) to raise the octane rating is the addition of TEL (tetra ethyl lead) to a low octane value of gasoline reply. The trick is simple, mixing only. But then note the addition of additives octane booster is dangerous in terms of health and the environment. In essence, this high-octane gasoline can be obtained by changing the molecular structure of hydrocarbon fuel constituent. So with the help of a catalyst in certain
operating
conditions,
the
molecular
structure paraffinic (low octane value), can be converted into naftenik structure, and naftenik become aromatic. Where the value of octane aromatics> naftenik> paraffinic.
Salah satu cara (banyak cara yg lain) untuk menaikkan nilai oktan adalah penambahan TEL (tetra ethyl lead) kedalam bensin yg bernilai oktan rendah. Caranya sederhana, mixing saja. Namun kemudian diketahui penambahan aditif penambah
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
nilai oktan ini berbahaya dari segi kesehatan dan lingkungan. Pada intinya bensin beroktan tinggi ini bisa didapatkan dengan merubah struktur molekul hidrokarbon penyusun bahan bakar. Sehingga dengan bantuan katalis pada kondisi operasi tertentu, struktur molekul parafinik (bernilai oktan rendah), bisa diubah menjadi struktur naftenik, dan naftenik menjadi aromatik. Dimana nilai oktan aromatik > naftenik > parafinik. II.
Adding Naphtalene on gasoline. Naphtalene is a chemical
solution
that
provides
a
positive
influence to increase the octane number of gasoline. The amount of octane number can be measured with the CFR engine. In this case showed that naphthalene is an ingredient that can increase the octane number Naphtalene own but not so hot combustion fuel mixture will be lower than pure gasoline. Because of the chemical structure and properties Naphtalene kearomatisan such
as
benzene,
have
a
good
antiknock
properties. Therefore, the addition Naphtalene on petrol will increase antiknock quality of gasoline is.
Menambahkan
Naphtalene
pada
bensin.
Naphtalene merupakan suatu larutan kimia yang memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan angka oktan dari bensin. Besarnya angka oktan ini dapat diukur dengan mesin CFR. Dalam hal ini terlihat bahwa naphthalene merupakan bahan yang mampu
meningkatkan
angka
oktan
tetapi
naphtalene sendiri bukan bahan bakar sehingga panas pembakaran campuran akan lebih rendah dari pada bensin murni. Karena bentuk struktur kimia serta sifat kearomatisan tersebut naphtalene
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
seperti
halnya
benzena,
mempunyai
sifat
antiknock yang baik. Oleh sebab penambahan naphtalene pada bensin akan meningkatkan mutu antiknock dari bensin tersebut. III.
Adding
MTBE
(Methyl
tertiary-butileter).
Gasoline type of premix using a mixture of MTBE without TEL
Menambahkan MTBE (Metil tersier-butileter). Bensin jenis premix menggunakan campuran MTBE tanpa TEL 5. Diesel.
Solar atau Diesel. Definition:
Diesel is one type of fuel oil. In Indonesia, Diesel, better known as solar. Diesel fuel typically used as a diesel engine. A machine invented by Rudolf Diesel, and perfected by Charles F. Kettering.
Pengertian
Diesel adalah salah satu jenis bahan bakar minyak. Di Indonesia, Diesel lebih dikenal dengan nama solar. Diesel khusus digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel. Sebuah mesin yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Usefulness:
Usually used as fuel for diesel engines in vehicles such as buses, trucks, trains and tractors. In addition, diesel oil is also used as raw material for the manufacture of gasoline through the cracking process. Diesel is used in diesel engines (cars, boats, motorcycles, etc.), a type of internal combustion engines. Rudolf Diesel originally designed the diesel engine to use coal as fuel, but oil was more effective. Packard diesel engines used in aircraft as early as 1927, and Charles Lindbergh flew the Stinson SM1B with diesel engines Packard in 1928. Diesel-engine automobile trip was completed on January 6, 1930. The journey started from Indianapolis to New York City -
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
distance
(1300
km).
This
proves
the
usefulness
combustion engine.
Kegunaan:
Biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking. Diesel digunakan dalam mesin diesel (mobil, kapal, sepeda motor, dll), sejenis mesin pembakaran dalam. Rudolf Diesel awalnya mendesain mesin diesel untuk menggunakan batu bara sebagai bahan bakar, namun ternyata minyak lebih efektif. Mesin diesel Packard digunakan dalam pesawat terbang seawal tahun 1927, dan Charles Lindbergh menerbangkan Stinson SM1B dengan mesin diesel Packard pada 1928. Perjalanan bermesin diesel diselesaikan pada
mobil
6 Januari 1930.
Perjalanan tersebut dimulai dari Indianapolis ke New York City - jarak sejauh (1300 km). Hal ini membuktikan kegunaan mesin pembakaran dalam. 6.
Oil Lubricants.
Minyak Pelumas. Definition:
Lubricants are chemicals, which are generally fluid, which is given in between two moving objects to reduce friction. This substance is a fraction of the petroleum distillate that has a temperature of 105-135 degrees centigrade.
Lubricants
are
chemicals,
which
are
generally fluid, which is given in between two moving objects to reduce friction. This substance is a fraction of the petroleum distillate that has a temperature of 105-135 degrees centigrade.
Pengertian:
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Structure:
Typically a lubricant composed of 90% and 10% base oil additives.
Struktur:
Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan.
Uses:
Lubricant serves as a protective layer that separates the two surfaces that touch. One of the most important is the use of lubricating engine oil used in internal combustion engines.
Kegunaan:
Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.
7.
Residue
Residu Petroleum residue consists of:
Residu minyak bumi terdiri dari: a.
Parafin
Parafin Definition:
Paraffin wax refers to solid objects with n = 20-40. Simplest paraffin molecule is methane, CH4, a gas in room temperature. Members of this type are more severe, such as octane C8H18, appear as liquids at room temperature. Solid forms of paraffin, called paraffin wax, derived from the heaviest molecules from C20H42 to C40H82.
Paraffin
wax
was
identified
by
Carl
Reichenbach in 1830 Paraffin, or paraffin hydrocarbon, is also the technical name for an alkane in general, but in some cases it refers to a linear, or normal alkane whereas branched, or isoalkanes are also called isoparaffins.
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Pengertian:
Lilin parafin merujuk pada benda padat dengan n=20 – 40. Molekul parafin paling simpel adalah metana, CH4, sebuah gas dalam temperatur ruangan. Anggota sejenis ini yang lebih berat, seperti oktan C8H18, muncul sebagai cairan pada temperatur ruangan. Bentuk padat parafin, disebut lilin parafin, berasal dari molekul terberat mulai C20H42 hingga C 40H82. Lilin parafin pertama ditemukan oleh
Carl Reichenbach
tahun
1830
Parafin,
atau
hidrokarbon parafin, juga merupakan nama teknis untuk
sebuah alkan pada umumnya, tapi dalam beberapa hal kata ini merujuk pada satu linear, atau alkan normal dimana bercabang, atau isoalkan juga disebut isoparafin. Structure:
In chemistry. Paraffin is a common name for alkane hydrocarbon with the formula CnH2n +2.
Struktur:
Dalam
kimia.
parafin
adalah
nama
umum
untuk
hidrokarbon alkan dengan formula C nH2n+2. Uses:
Used as raw material for making candles.
Kegunaan:
Digunakan sebagai bahan baku pembuatan lilin.
b. Asphalt
Aspal Definition:
Asphalt is a material that is attached to hydro carbon (adhesive), brownish-black, water resistant, and visoelastis. Asphalt is often called bitumen binder in asphalt mix is used as a flexible pavement surfacing layer. Asphalt derived from natural asphalt (asphalt concrete or asphalt oil} (asphalt derived from petroleum).
Pengertian:
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari aspal alam (aspal buton} atau aspal minyak (aspal yang berasal dari minyak bumi).
Kimia: Minyak Bumi
Chemistry: Petroleum
Ingredients:
Asphalt or bitumen is a viscous liquid which is a hydrocarbon compound containing less sulfur, oxygen, and chlorine. The main content of asphalt is a compound of carbon saturated and unsaturated, aliphatic and aromatic which has up to 150 carbon atoms per molecule.
Kandungan:
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan
senyawa
hidrokarbon
dengan
sedikit
mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatic yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Uses:
As a layer in road construction.
Kegunaan:
Sebagai lapisan pada pembuatan jalan.