Kalsium hidroksida Ca((OH OH))2. Kalsium hidrokida Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca dapat berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih. putih. Kalsium hidroksida dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air . Senyawa ini juga dapat dihasilkan dalam bentuk endapan melalui pencampuran larutan kalsium klorida (CaCl2) dengan larutan natrium hidroksida (NaOH). Dalam bahasa Dalam bahasa Inggris, Inggris, kalsium hidroksida juga dinamakan slaked dinamakan slaked lime, lime, atau hydrated lime (kapur yang di-airkan). Nama mineral Ca(OH)2 adalah portlandite adalah portlandite,, karena senyawa ini dihasilkan melalui pencampuran air dengan semen Portland. Portland. Suspensi Suspensi partikel partikel halus kalsium hidroksida dalam air disebut juga milk of lime (Bahasa Inggris: Inggris:milk =susu, =susu, lime=kapur). lime=kapur). Larutan Ca(OH)2 disebut air kapur dan kapur dan merupakan basa merupakan basa dengan kekuatan sedang. Larutan tersebut bereaksi hebat dengan berbagai asam asam,, dan bereaksi dengan banyak logam banyak logam dengan adanya air. Larutan tersebut menjadi keruh bila dilewatkan karbon dioksida, dioksida, karena mengendapnya kalsium karbonat.. karbonat Pada 512 °C,kalsium hidroksida terurai menjadi kalsium oksida dan air.
Kegunaan Karena kekuatan sifat basanya, kalsium hidroksida banyak digunakan sebagai
Flocculant pada pada air, pengolahan limbah, serta pengelolaan tanah asam atau mengurangi keasaman pada tanah asam atau tanah pembusukan Bahan alkali untuk menggantikan natrium hidroksida Pereaksi kimia Menguntungkan pertumbuhan beberapa jenis tanaman Sumber:Wikipedia( Sumber:Wikipedia(http://id.wikipedia.org/wiki/Kalsium_hidroksida http://id.wikipedia.org/wiki/Kalsium_hidroksida))
1.Kalsium Hidroksida Kalsium hidroksida adalah suatu bahan yang bersifat basa kuat dengan pH 12-13 (Castagnola dan Orlay, 1956: 33). Bahan ini sering digunakan pada direct pulp capping. Jika diletakkan kontak dengan jaringan pulpa, bahan ini dapat mempertahankan vitalitas pulpa tanpa menimbulkan reaksi radang, dan dapat menstimulasi terbentuknya batas jaringan termineralisasi atau jembatan terkalsifikasi pada atap pulpa (pulpa yang terbuka) (Sikri dan Dua, 1985; de Queiroz dkk, 2005). Sifat bahan yang alkali inilah yang banyak memberikan pengaruh pada jaringan. Bentuk terlarut dari bahan ini akan terpecah menjadi ion-ion kalsium dan hidroksil (Castagnola dan Orlay, 1956: 33).
Sifat basa kuat dari kalsium hidroksida dan pelepasan ion kalsium akan membuat jaringan yang berkontak menjadi alkalis. Keadaan basa akan menyebabkan resorpsi atau aktifitas osteoklas akan terhenti karena asam yang dihasilkan dari osteoklas akan dinetralkan oleh kalsium hidroksida dan kemudian terbentuklah komplek kalsium fosfat. Ion kalsium Selain itu osteoblas menjadi aktif dan mendeposisi jaringan terkalsifikasi, maka batas dentin ak an dibentuk di atas pulpa (Castagnola dan Orlay, 1956: 3; Kavitha,2005:10-11).
Ion hidroksil diketahui dapat memberikan efek antimikroba. Ion hidroksil akan memberikan efek antimikroba dengan cara merusak lipopolisakarida dinding sel bakteri dan menyebabkan bakteri menjadi lisis. Sifat basa dari kalsium hidroksida akan menetralisir daerah lesi, baik d ari bakteri maupun produknya (Castagnola dan Orlay, 1956: 34; Kavitha,2005:8). DAFTAR PUSTAKA Castagnola, L dan Orlay, H.G. 1956. A System of Endodontia. London : Pitman Medical Publishing de Queiroz, A.M., Assed,S., Leonardo, M.R., Filho, P.N., da Silva, L.A.B. 2005. MTA and Calcium Hydroxide for Pulp Capping. J. Appl. Oral Sci. vol.13 no.2 Bauru Apr/June 2005. http://www.w3.org [ 1 Oktober 2009] Grossman, L.I., Oliet, S., Del Rio, C.E. 1968. Endodontic Practice. 11th ed. Philadelphia : Lea and Fibiger Kavitha, R. 2005. Clinical Radiography Evaluation of Pulpectomis using Zinc Oxide Eugenol with Iodoform, Calcium Hydroxide with Iodoform, Zink Oxide Eugenol and Calcium Hydroxide with Iodoform (a dissertation). Madras : Taminadu DR. M.G. K. Medical u niversity. Sikri V dan Dua, S.S. 1985. Intermediary Restorations. Federation of Operative Dentists of India, 1985, page 5. [1 Oktober 2009] Walton, R.E. dan Torabinejad, M. 1998. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodontik, ed 2. Alih Bahasa : N. Sumawinata, W. Shidarta, dan B. Nursasongko. Judul Asli : Principles and P ractice of Endodontics 2nd ed. Jakarta : EGC