MAGNESIUM HIDROKSIDA Magnesium hidroksida merupakan suatu garam anorganik dengan rumus kimia Mg(OH) 2 yang bersifat basa kuat. Magnesium hidroksida termasuk kedalam golongan antasida, yaitu golongan obat yang digunakan untuk menetralkan asam di lambung. Secara alami lambung memproduksi suatu asam, yaitu asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan protein. Antasida bekerja dengan cara menetralkan lambung yang terlalu asam. Selain menetralkan asam lambung, antasida juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung dengan memicu produksi prostaglandin pada mukosa lambung. Magnesium hidroksida digunakan sebagai katartik dan antasida, tidak larut dan efektif sebelum obat ini bereaksi dengan HCl membentuk MgCl 2. Magnesium hidroksida yang tidak larut akan tetap berada dalam lambung dan akan menetralkan HCl yang disekresi belakangan sehingga masa kerjanya lama. Satu gram magnesium hidroksida dapat menetralisir 32,6 mEq dari asam lambung. Senyawa magnesium memiliki kelebihan berupa absorpsi yang kecil, aksi yang tahan lama dan tidak menghasilkan me nghasilkan karbondioksida SIFAT-SIFAT KIMIA :
Rumus kimia magnesium hidroksida Mg(OH) 2
Rumus struktur : Magnesium hidroksida merupakan garam yang yang terbentuk antara logam Mg2+ dengan basa OH. Reaksi yang terjadi ini membentuk suatu endapan yang berwarna putih. Reaksi yang terjadi yaitu : Mg 2+ + 2OH- Mg(OH)2 Pengertian asam menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hydrogen. Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ionn hidroksida hidroksida (OH-).
Kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan magnesium hidroksida adalah tidak larut dalam air, alkohol, kloroform, eter. Mudah larut dalam garam-garam amonium, mudah larut dalam HCl tetapi tidak dapat bereaksi dengan HCl jika pada Mg(OH) 2 terdapat garam-garam amonium. pH dari magnesium hidroksida adalah 10,39 10,39 Dimana nilai pH ini didapat dari perhitungan berikut : Diketahui, nilai Ksp Mg(OH) 2 adalah 1,5 × 10 -10 Penyelesaian : Mg(OH)2 Mg2+ + 2OHs s 2s Ksp 1,5 × 10 -10
S = +√ x Ksp ×y
= [Mg2+] [OH-]2 = s (2s)2 = 4s3
titik lebur dari Mg(OH)2 adalah 350C
Dan Mr Mg(OH)2 adalah 58 g/mol
ORGANOLEPTIS : Organoleptis adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kualitas suatu bahan menggunakan panca indera manusia. Adapun organoleptis dari Mg(OH) 2 adalah :
berbentuk padatan atau serbuk putih
berwarna putih
tidak berbau (odorless)
tidak berasa Organoleptis pada obat antasida : Berwarna putih keruh atau susu Berbau mint Berbentuk cairan kental atau tablet Memilik rasa manis dingin
•
•
•
•
ANALISA KUALITATIF Mg(OH)2 : Magnesium adalah ion ke-3 terbanyak yang ditemukan dalam air laut setelah Na dan Cl sehingga air laut adalah sumber utama dalam industri untuk mendapatkan logam magnesium. 1km3 air laut mengandung sekitar 1juta ton ion Mg.
Proses untuk mendapatkan logam Mg dari air laut melalui proses down. Proses ini didasarkan pada fakta bahwa Mg(OH) 2 mempunyai kelarutan yang sangat rendah dibandingkan Ca(OH) 2. Hal ini mengakibatkan jika dalam suspensi Ca(OH) 2 ditambahkan ion Mg dari air laut, maka reaksi akan membentuk Mg(OH) 2 yang mengendap, sesuai dengan persamaan reaksi : Ca(OH)2(s) + Mg2+(aq) Ca2+(aq) + Mg(OH)2(s) Kemudian Mg(OH) 2 yang terbentuk disaring dan dipanaskan dalam oven sehingga akan terbentuk kristal garam Mg(OH)2
Proses pembentukan Mg(OH)2 dengan metode elektrokimia. Pada proses ini digunakan alat elektrolisis 2 kompartemen yang dikontruksikan dengan kompartemen katodik adalah elektroda nikel dan kompartemen anodik adalah elektroda karbon. Kemudian 2 kompartemen dihubungkan dengan jembatan garam yaitu NaCl yang disuspensikan dalam agar-agar. Pada kedua kompartemen menggunakan larutan bittern. Dimana pada kompartemen anoda akan terjadi reaksi oksidasi ion Cl - menjadi Cl2, sesuai dengan reaksi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2eReaksi yang terjadi ditandai dengan adanya perubahan warna dari jernih menjadi kuning kecoklatan pada larutan. Pada kompartemen katoda akan terjadi reaksi reduksi air menghasilkan ion OH - yang selanjutnya bereaksi dengan ion Mg 2+ menghasilan Mg(OH)2 sesuai dengan persamaan reaksi :
2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-(aq) Reaksi ini ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna putih susu. Pembentukan endapan tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi Mg(OH) 2 yang dihasilkan telah melampaui hasil kali kelarutan (Ksp) Mg(OH) 2 yakni 1,5 10-11. Sebelum dielektrolisis larutan bittern dianalisis terlebih dahulu untuk untuk menentukan kadar Mg2+ dengan menggunakan alat ICP-AES Plasma 40. Dan analisis unsur padatan yang dihasilkan menggunkan alat XRF PANalytical Epsilon 3, SEM FEI Inspeect-S50, dan XRD PANAnalytical E’xpert Pro.
×
REAKSI Mg(OH)2 DENGAN SENYAWA PADA TUBUH : Magnesium Hidroksida tidak larut dalam air, alkohol, kloroform, dan eter namun larut dalam asam encer. Magnesium Hidroksida adalah antasida yang digunakan untuk menetralisir asam lambung. Hal ini mengingat dari karakteristik Magnesium Hidroksida itu sendiri yang larut dalam asam encer. Di dalam tubuh manusia, kelenjar lambung setiap harinya memproduksi cairan lambung yang bersifat asam. Cairan ini mengandung HCl dengan konsentrasi sekitar 0,03 M, hal ini menyebabkan lambung bersifat asam dengan pH sekitar 1,5. Produksi asam lambung yang berlebihan akan menyebabkan penyakit tukak lambung atau maag. Reaksi Magnesium Hidroksida di dalam lambung berlangsung sebagai berikut: Mg(OH)2 + 2 HCl → MgCl 2 + 2 H2O Magnesium Hidroksida bereaksi dengan asam lambung menghasilkan magnesium klorida dan air. Selain menetralkan asam lambung, antasida juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung denagn memicu produksi prostaglandin pada mukosa lambung, tetapi ketika jumlahnya berlebih akan menjadi obat pencahar yang menyebabkan diare. Metabolisme senyawa ini dalam tubuh yaitu Magnesium Hidroksida digunakan sebagai katartik dan antasida yang tidak larut dan efektif sebelum obat ini bereaksi dengan HCl membentuk MgCl 2. 1 gram Mg(OH) 2 dapat menetralisir 32,6 mEg dari asam lambung.
KHASIAT DARI OBAT YANG MENGANDUNG Mg(OH)2 : Menetralkan asam lambung, hal ini karena Mg(OH) 2 yang bersifat basa dapat menetralkan HCl yang bersifat asam dalam lambung Dapat meredakan gejala gangguan pencernaan seperti perut kembung, dispepsia (rasa tidak nyaman pada perut bagian atas/dada yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh, atau rasa sakit/rasa terbakar diperut) serta nyeri ulu hati Sebagai obat pencahar, kekuatan osmotic suspensi magnesium menarik cairan dari tubuh dan mempertahankan cairan yang sudah dalam usus halus, menggembungkan usus, sehingga merangsang saraf dalam dinding usus Meningkatkan jumlah air dalam usus yang dapat meringkan sembelit •
•
•
•
HUBUNGAN RUMUS STRUKTUR DENGAN KHASIAT OBAT : Magnesium hidroksida termasuk kedalam golongan antasida, yaitu golongan obat yang digunakan untuk menetralkan asam di lambung. Secara alami lambung memproduksi suatu asam, yaitu asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membantu proses pemecahan protein. Antasida bekerja dengan cara menetralkan lambung yang terlalu asam dengan konsentrasi sekitar 0,03 M, hal ini menyebabkan lambung bersifat asam dengan pH sekitar 1,5. Reaksi yang terjadi antara Mg(OH) 2 dengan HCl dalam lambung adalah : Mg(OH)2(s) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2 H2O(l) Magnesium Hidroksida bereaksi dengan asam lambung menghasilkan magnesium klorida dan air. Magnesium klorida yang terbentuk akan bereaksi dengan enzim yang pada lambung yaitu enzim pepsin. Enzim ini berfungsi untuk memecah protein yang ada pada makanan. Protein akan dipecah menjadi potongan-potongan kecil yang disebut polipeptida. MgCl 2 akan memberikan ion magnesium dan klorida yang keduanya dibutuhkan untuk merangsang aktivitas enzim pencernaan dan untuk memproduksi HCl dalam lambung. Produksi dari HCl ini disebabkan karena enzim pepsin hanya dapat berkerja pada lingkungan yang bersifat asam. H2O yang terbentuk berfungsi untuk meningkatkan jumlah air dalam lambung dan dapat menghilangkan rasa nyeri.