PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan Dosen Pembimbing Mata Kuliah : Desi Hidayanti, SST., MPH.
Disu isusun sun Ole Oleh h : Kelompok 1 ndri !o"ia#ati
P1$%&'11()&)
!eneng Susila#ati
P1$%&'11()1%
Su*i +liah -itria
P1$%&'11())
Shinta +yu /ulansari
P1$%&'11()&
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN BANDUNG POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN KEMENTERIAN KEME NTERIAN KESEHAT KESE HATAN AN BANDUNG BAND UNG 2017
1
DATAR ISI
Cover..................................................................................................................................................... 1 Dafar Isi...................................................................................................................................... ..........2 KATA
PENGANTAR........................................................................................................................ ..........4
BAB I............................................................................................................................................ ..........5 PENDAHULUAN........................................................................................................................... ...........5 A.
Latar Belaa!"..................................................................................................................... ..........5
B.
R#$#sa! %asala&............................................................................................................... ..........5
C.
T#'#a! %asala&................................................................................................................... ...........5
BAB II........................................................................................................................................... ..........( PE%BAHA)AN............................................................................................................................. ...........( A.
Pe!"er*a!........................................................................................................................... ..........(
B.
Pe!"a$+ila! e,#t#sa! -ala$ $e!"&a-a,i -ile$a e*$oral ,ela/a!a! e+i-a!a!.................(
C.
0ator /a!" $e$,e!"ar#&i ,e!"a$+ila! e,#t#sa! -ala$ $e!"&a-a,i -ile$a
e*$oral ,ela/a!a! e+i-a!a!................................................................................................. .......... D.
Teori ,e!"a$+ila! e,#t#sa!............................................................................................. ...........
E.
La!"a& ,e!"a$+ila! e,#t#sa! -ala$ $e!"&a-a,i -ile$a e*$oral ,ela/a!a!
e+i-a!a!.................................................................................................................................... ........13 0.
)t#-i as#s 4.1..................................................................................................................... ........12
G.
I-e!*asi Kas#s................................................................................................................. ........12
PENUTUP..................................................................................................................................... ........14 A.
Kesi$,#la!.......................................................................................................................... ........14
B.
)ara!.................................................................................................................................... ........14
2
Dafar P#staa............................................................................................................................. ........15
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama +llah S/T yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami pan0atkan pu0a dan pu0i syukur atas kehadirat!ya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah!ya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang langkah pengambilan keputusan bioetik ini. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlan*ar pembuatan makalah ini. 2ntuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bah#a masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. 3leh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pemba*a agar kami dapat memperbaiki makalah ini. +khir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manaat maupun inpirasi terhadap pemba*a.
4andung, &5 +pril &)1$
Penyusun
4
BAB I PENDAHULUAN +. 6atar 4elakang Etika Proesi Kebidana merupakan dasar dalam men0alankan perilaku proesional di bidang Kebidanan khususnya dan kesehatan pada umumnya. Se0arah membuktikan sampai saat ini banyaknya pelanggaran etika se*ara tidak langsung banyak berakibat pada kelangsungan proesinya maupun pribadi seorang bidan selalu berpegang pada kode etik proesi pada setiap keadaan dalam men0alankan layanan publikyang dapat men0amin kualitas. Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian *epat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pe layanan kebidanan. Proesi kebidanan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat memberi keper*ayaan kepada proesi kepera#atan untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsek#ensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan kepera#atan harus mampu dipertanggung0a#abkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan
pada
pertimbangan
ilmiah
semata
tetapi
0uga
dengan
mempertimbangkan etika.
4. 7umusan Masalah
1. A,a ,e!"er*a! -ari e*a ,ro6esi7 2. Ba"ai$a!a ,e!"a$+ila! e,#t#sa! -ala$ $e!"&a-a,i -ile$ae* $oral ,ela/a!a! . 4. 5. 8. (.
e+i-a!a! 7 A,a sa' teori ,e!"a$+ila! -a! era!"a -ala$ ,e!"a$+ila! e,#t#sa!7 A,a sa'a 6ator /a!" $e$,e!"ar#&i ,e!"a$+ila! e,#t#sa!7 A,a la!"a& $e!"a$+il e,#t#sa! ,ela/a!a! e+i-a!a7 Ba"ai$a!a 9o!to& as#s -ala$ $e!"a$+il e,#t#sa! ,ela/a!a! e+i-a!a7 Ba"ai$a!a 9ara $e$#t#sa! e,#t#sa! -ala$ s#at# as#s7
C. T#'#a! 1. U!t# $e!"etai ,e!"er*a! -ari e*a ,ro6esi e+i-a!a! 2. U!t# $e!"etai e,#t#sa! -ala$ -ala$ $e!"&a-a,i -ile$ae* $oral ,ela/a!a! e+i-a!a! . U!t# $e!"etai a,a sa'a 6ator /a!" $e$,e!"ar#&i e,#t#sa!
5
4. 5. 8. (.
U!t# $e!"etai teori -ala$ $e!"a$+il e,#t#sa! #!t# $e!"etai la!"a& ,e!"a$+ila! e,#t#sa! -ala$ -ile$a e*$oral #!t# $e!"etai 9o!to& as#s #!t# -a,at $e$#t#sa! e,#t#sa!
8
BAB II PEMBAHASAN A! Pen"e#$i%n E$i&% P#'(esi Ke)i*%n%n stilah etik se*ara umum, digunakan sehari hari pada hakekatnya berkaitan dgn alsaah, dan moral yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk dimasyarakat dalam kurun #aktu tertentu. Sesuai dengan perubahan8perkembangan norma8nilai . Dikatakan kurun #aktu tertentu karena etik dan moral bisa berubah dengan le#atnya #aktu. Etik merupakan bagian dari ilosoi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai
suatu
tindakan,
apakah
benar
atau
salah
dan
apakah
penyelesaiannya baik atau salah 9ones, 155';. Penyimpangan mempunyai konotasi yang negati"e yang berhubungan dengan hukum. Seseorang bidan dikatakan proessional bila ia mempunyai kekhususan. Sesuai dengan peran dan ungsinya seorang bidan bertanggung 0a#ab menolong persalinan. Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan sendiri yang harus mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalu memperbaharui ilmunya dan mengerti tentang etika yang berhubungan dengan ibu dan bayi. Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia,0uga mempengaruhi mun*ulnya masalah8penyimpangan etik sebagai akibat kema0uan teknologi8ilmu pengetahuan yang menimbulkan konlik terhadap nilai. +rus kese0ahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dengan demikian penyimpangan etik mungkin sa0a akan ter0adi 0uga dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, tidak seperti bidan yang beker0a di 7S, 74 atau institusi Kesehatan lainnya, mempertanggung0a#abkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri men0adi peker0a yang bebas Mengontrol dirinya sendiri. Situasi
ini
akan
besar
sekali
pengaruhnya
terhadap
kemungkinan
ter0adinya
penyimpangan etik.
B! Pen"%+)il%n
Ke,u$us%n
D%l%+
Men"h%*%,i
Dile+%
E$i&M'#%l
Pel%.%n%n
Ke)i*%n%n : +dalah memilih alternati"e yang ada. Setidaknya terdapat hal pokok dalam pengambilan keputusan, yaitu : 1. ntuisi berdasarkan perasaan, lebih sub0ekti dan mudah terpengaruh.
(
&. Pengalaman me#arnai pengetahuan prakts, seringnya terpapar suatu kasus meningkat tingkatan kemampuan mengambilan keputsan terhadap suatu kasus tersebut. %. -akta, keputusan rill, "alid dan baik '. /e#enang lebih beriat rutinitas . 7asional, keputusan bersiat ob0ekti transparan, konsisten.
/! %&$'# .%n" +e+,en"%#uhi ,en"%+)il%n &e,u$us%n : 1. Posisi8kedudukan. &. Masalah terstruktur, tidak terstuktur, rutinitas, insidentil. %. Situasi < a*tor konstan, dan a*tor yang tidak konstan. '. Kondisi, a*torarktor yang menentukandaya gerak. . Tu0uan, antara atau ob0ekti. 1; Kerangka pengambilan keputusan System pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktek suatu proesi. Keberadaan yang sangat penting, karena akan menentukan tindakan selan0utnya. Keterlibat bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat penting karena dpat dipengaruhi oleh & aktor, yaitu : 1.
Pelayanan =one to one>, yakni bidan klien yang bersiat sangat pribadi dan bidan 0uga bias memenuhi keutuhan.
&.
Meningkatingkatan sensiti"itas terhadap klien bidan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan nya.
Mengapa +K8+K4 di ndonesia masih tinggi ?. ada % keterlibatan pengambilan keputusan yag bias mempengaruhi +K8+K4 di ndonesia masih tinggi, yaitu : 1.
Terlambat mengenali tandatanda bahaya kehamilan seingga terlambat untuk memulai pertolongan.
&.
Trlambat tiba di asilitas pelayanan kesehatan.
%.
Terlambat mendapatan pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan.
&; Tingkatan Dalam Pengambilan Keputusan a.
Tingkatan : Keputusan
dan
tindakan
:
4idan
pengalaman8pengalaman pada rekan ker0a. b.
Tingkatan :
mereleksikan
pada
Peraturan : @ang bedasarkan kaidah ke0u0uran 9berkata benar;, pri"asi, kerahasiaan dan kesetiaan dalam menepati 0an0i. 4idan sangat amiliar, tidak meninggalkan kode etik dan panduanpaduan dalam praktik proesi nya *.
Tingkatan : Terdapat ' askep dalam prinsip etika yang digunakan dalam pera#atan praktek kebidanan :
+ntonomy, perhatikan penguasaan diri, hak kebebasaan, dan pilihan indi"idu.
4eneti*en*e, memperhatikan kese0ahteraan klien, selain itu berbuat baik untuk orang lain.
!onmaleti*en*e, tidak elakukan tindakan yang menimbulkan penderitaan apapun dan kerugian apapun terhadap orang lain.
d.
@usti*e, memperhatikan keadilaan, pemerata beban dan keuntungan
Tingkat A
D! Te'#i ,en"%+)il%n &e,u$us%n 1.
Teori 2tilitarisme : Teori utilitarisme mengutamakan adanya konsekuensi keper*ayaan adanya kegunaan. Diper*aya bah#a semua manusia mempunyai perasaan menyenangkan dan perasaan sakit. Ketika keputusan dibuat seharusnya memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan ketidaksenangan. Prinsip umum
dari
utilitarisme
adalah
didasarkan
bah#a
tindakan
moral
menghasilkan kebahagiaan yang besar bila menghasilkan 0umlah atau angka yang besar. &.
Teori Deontology : Menurut
mmanuel
sesungguhnya
adalah
Kant:
sesuatu
kehendak
yang
dikatakan baik,
baik
kesehatan,
dalam
arti
kekayaan,
kepandaian adalah baik. ika digunakan dengan baik oleh kehendak manusia, tetapi 0ika digunakan dengan kehendak yang 0ahat akan men0adi 0elek sekali. Kehendak men0adi baik 0ika bertindak karena ke#a0iban . Kalau seseorang bertindak karena moti tertentu atau keinginan tertentu berarti disebut tindakan yang tidak baik. 4ertindak sesuai ke#a0iban disebut legalitas. %.
Teori Hedonism :
Menurut +ristippos 9'%%% SM; sesuai kodratnya setiap manusia men*ari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. +kan tetapi, ada batas untuk men*ari kesenangan. Hal yang penting adalah menggunakan kesenangan dengan baik dan tidak terba#a oleh kesenangan.
'.
Teori Eudemonisme : Menurut +ristippos 9'%%% SM; sesuai kodratnya setiap manusia men*ari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. +kan tetapi, ada batas untuk men*ari kesenangan. Hal yang penting adalah menggunakan kesenangan dengan baik dan tidak terba#a oleh kesenangan
E! L%n"&%h ,en"%+)il%n &e,u$us%n 1. Dasar Pegembalian Keputusan a.
Ketidak sanggupan yang bersiat segera.
b.
Keterpaksaan yang dikarenakan suatu krisis, yang menuntut sesuatu yang segera di lakukan.
&. 4entuk Pengambilan Keputusan a.
Strategi : dipengaruhi oleh kebi0akan kebi0akan organisasi atau pimpinan, ren*ana di masa depan, dan ren*ana bisnis, dll.
b.
Bara ker0a : yang dipengaruhi oleh pelayaan bidan didunia, klinik, dan di komunitas.
*.
ndi"idu dan proesi : yang dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi oleh standar dalam prakyik kebidanan.
%. Pendekatan Tradisional Dalam Pengambilan Suatu Keputusan a.
Mengenal dan mengidentiikasi suatu masalah.
b.
Mnenegaskan suatu masalah dengan menun0ukan hubungan antara masa lalu dan sekarang.
*.
Memper0elas hasil prioritas yang ingin di*apai.
d.
Mempertimbangkan pilihan yang ada.
e.
Menge"aluasi terleih dahulu tempat tersebut.
.
Memilih solusi dan dapat menetapkan ataupun melaksanakan.
13
'. Pengambilan Keputusan Se*ara Etis Biri*iri pengambilan keputusan se*ara etis, yaitu : a.
Dapat mempertimbangkat yang bener maupun yang salah.
b.
Sering menyangkut pilihan yang sukae.
*.
Tidak mungkin dielakan.
. Perlunya Mengerti Situasi Pengertian tentang situasi diperlukan dalam rangka, yaitu : a.
2ntuk dapat menormanormakan terhadap situasi.
b.
2ntuk melakukan perbuatan yang tepat dan berguna.
*.
2ntuk mengetahui masalahmasalah yang perlu di perlukan.
(. Memperbaiki Pengertian Tentang Situasi 2ntuk memperbaiki laporanlaporan tentang situasi, perlu melakukan halhal sebagai berikut : a.
Melakukan penyelidihan yag memadai
b.
Melakukan sarana ilmiah dan keterangan para ahli.
*.
Kepekaan terhadap peker0aan.
d.
Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.
$. Tips Dalam Pengambilan Keputusan Tipe pengabilan keputusan yang bersiat kritis, yaitu antara lain sebagai berikut : a.
identiikasi dan tegaskan apa masalahnya, baik oleh sendiri atau se*ara orang lain.
C.
b.
Tetapkan hasil paa yang diinginkan.
*.
20i kesesuaian dari setiap solusisolusi yang ada.
d.
Pilih solusi yang lebih baik.
e.
6aksanakan tindakan tanpa ada keterlambatan.
Pengambilan Keputusan Se*ara Klinis Pengambilan keputusan se*ara klinis adalah keputusan yang diambil yang berdasarkan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh klien, sehingga semua tindakan yang dilakukan bidan dapat mengatasi suatu permasalahan yang di hadapi oleh klien nya yang bersiat emergensi,antisipasi, atau se*a*ara rutin.
!
S$u*i K%sus !1
11
! seorang gadis rema0a umur 1 tahun yang masih duduk di bangku SM+. Suatu hari ! melakukan hubungan seksual beresiko dengan pa*arnya 7 seorang pemuda berumur 1C tahun mahasis#a di sebuah perguruan tinggi. Setelah melakukan hubungan seksual itu , ! merasa kha#atir bah#a ia mungkin akan hamil karena perbuatannya itu. Sementara ia dan pa*arnya belum siap 0ika harus melahirkan dan mebesarkan anak terlebih lagi mereka 0uga masih ingin melan0utkan pendidikkan yang lebih tinggi. Dari teman temannya, ! mengetahui tentang pil kontrasepsi darurat yang dapat men*egah kehamilan. +khirnya ! datang ke bidan T, seorang yang bertugas di desanya, untuk mendapatkan pil kontrasepsi darurat. 4idan T bingung apakah ia perlu memberikan pil tersebut kepada ! atau tidak. 4idan T sangat ingin membantu permasalahan yang dihadapi !, tetapi di sisi lain bidan T kha#atir dengan tanggapan masyarakat di desa 0ika masyarakat sekitar sampai tahu bah#a ia memberikan pil kontrasepsi darurat tersebut kepada !, rema0a yang belum menikah. Sementara selama ini masyarakat di desa beranggapan bah#a pelayanan kontrasepsi hanya bolehdiberikan untuk pasangan yang sudah menikah agar tidak melenggang pergaulan bebas di kalangan rema0a.
Keputusan etik : 4idan tidak memberikan pil kontrasepsi darurat tersebut kepada ! karena bila diberikan dapat menimbulkan asumsi yang bah#a pil dapat dikonsumsi oleh #anita yang belum menikah dan melenggang pergaulan bebas. Dan melakukan test pa*k untuk menge*ek adanya tanda tanda kehamilan
G! Men"i*en$i(i&%si K%sus :
Data sub0ekti rema0a n usia 1 tahun melakukan hubungan beresiko, merasa kha#atir ia akan hamil, belum siap mengurus anak dan masih ingin melan0utkan Pendidikan yang lebih tinggi, belum menikah.
!ilai pribadi bidan T telah melakukan ke#a0ibannya sebagai bidan untuk membantu klien.
!ilai umum bidan T telah mempertimbangkan permasalahan klien dengan pertimbangan nilai so*ial yang terdapat di masyarakat.
1!
Pen"&%i%n Si$u%si
@ang terlibat
: 7ema0a !. dan 4idan T
12
Tindakan yang diusulkan : Tidak menggunakan kontrasespsi darurat, malakukan test pa*k
Maksud tindakan
: untuk menge*ek adanya tanda tanda kehamilan
atau tidak. 2!
Men*i%"n's% M%s%l%h :
Dilema etik 4idan T sangat ingin membantu permasalahan yang dihadapi !, tetapi di sisi lain bidan T kha#atir dengan tanggapan masyarakat di desa 0ika masyarakat sekitar sampai tahu bah#a ia memberikan pil kontrasepsi darurat tersebut kepada !, rema0a yang belum menikah. Sementara selama ini masyarakat di desa beranggapan bah#a pelayanan kontrasepsi hanya bolehdiberikan untuk pasangan yang sudah menikah agar tidak melenggang pergaulan bebas di kalangan rema0a.
!
Pe#en%n%%n :
Tu0uan untuk membantu klien mengatasi masalahnya karena telah melakukan hubungan seksual beresiko.
!
I+,le+en$%si :
Men0elaskan kepada ! resiko apa yang akan ia dapatkan ketika mengkonsumsi pil kontrasepsi darurat.
Men0elaskan kepada ! bah#a apa yang telah ia lakukan harus ia pertanggung 0a#abkan.
Menggunakan test pa*k untuk menge*ek adanya tanda tanda kehamilan, karna 0ika ada tanda kehamilan pil kontrasespi darurat bisa menggugurkan 0anin.
Membantu membi*arakan dengan baik baik kepada orang tua untuk mengambil keputusan.
3!
E4%lu%si :
Telah men0elaskan tindakan yang harus dilakukan bidan.
Telah men0elaskan kepada ! dampak kontrasepsi darurat
Telah memberi konseling kepada !
1
BAB III PENUTUP
A. Kesi+,ul%n 1. Etik merupakan bagian dari ilosoi yang berhubungan e rat dengan nilai manusia
dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau salah 9ones, 155';. 2. Menurut Feorge 7.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternati yang
ada 3. Pengambilan keputusan klinis adalah keputusan yg diambil berdasarkan
kebutuhan dan masalahyang dihadapi klien, sehingga semua tindakan yang dilakukan bidan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi klien yang bersiat emergensi, antisipasi, atau rutin. B. S%#%n
Makalah yang kami buat ini semoga semua mahasis#a kesehatan dapat mengambil keputusan dengan bi0aksana dan benar umtuk men0adi tenaga ker0a kesehatan terutama para bidan.
14
D+-T+7 P2ST+K+ Pu0i , /.H. 9&))5;.
Etika Profesi Kebidanan.
@ogyakarta: Penerbit -itramaya
Soepardan, Suryani, dkk. 9&))$;. Etika Kebidanan dan Hukum Kesehatan. akarta: EFB /ahyuningsi, H.P. 9&))(;.Etika Profesi Kebidanan. @ogyakarta : -itramaya
15