BUSINESS ETHIC “WAL-MART’S WOMEN”
KELOMPOK 7 : Diyah Pramita Sari M. Ibnu Fadhl Bagus Basuki Wahyu Eko S. Yoeniarti Shara
MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIERSITAS GAJAH MADA YOGYAKARTA 2015
0
I.
LATAR BELAKANG Wal-Mart didirikan pada tahun 1962 oleh Sam Walton di Arkansas. Wal-Mart
merupakan jaringan toko retail terbesar di dunia. Operasi bisnis Wal-Mart selain di Amerika Serikat terdapat juga di Meksiko dengan 744 toko, Argentina 11, Brasil (295), Kanada (278), Jerman (88), Korea Selatan (16), Puerto Rico (54), Inggris (315), China dan Jepang (450). Penjualan Wal-Mart pada tahun 2006 melebihi $ 312.000 milyar dan memiliki 1,7 juta pegawai di seluruh dunia (1,3 juta orang adalah pegawai Amerika Serikat). Wal-Mart menjadi perusahaan peringkat satu dunia pada tahun 2003 versi majalah Fortune. Bahkan memecahkan rekor dunia dengan penjualan satu hari mencapai 1,43 milyar. Kegiatan bisnis Wal-Mart merupakan yang paling kontroversial di Amerika dikarenakan strategi bisnis yang dipakai Wal-Mart adalah service at every day low price (EDLP), tersedianya bermacam-macam barang yang berkualitas dengan harga murah setiap hari. Oleh karena itulah Wal-Mart dikenal di dunia karena orientasi mereka kepada pasar, yang berfokus pada konsumen, mengalahkan kompetitor, dan meningkatkan nilai bisnis shareholder (pemegang saham). Akibatnya, etika bisnis dilanggar karena para stakeholder diperlakukan tidak adil untuk menjaga harga murah ini. Di tahun 2001, Wal-Mart sebagai perusahaan retail terbesar di dunia dituntut karena membayar karyawan wanita lebih rendah daripada karyawan pria dan kesempatan atau jenjang karir wanita lebih rendah dibanding pria. Padahal 65% pekerja Walmart adalah wanita, sementara hanya 33% wanita yang ada pada manajemen perusahaan. Ringkasan Kasus Diskriminasi Gender Walmart Juni 2001
6 karyawan wanita dari Wal-Mart memperkarakan Wal-Mart atas
Juni 2004
perlakuan diskriminasi terhadap karyawan wanitanya. Martin Jenkins (US District Court Judge) memerintahkan bahwa 6 karyawan wanita itu bisa mewakili seluruh wanita yang bekerja di Wal-Mart US semenjak 26 Desember 1998. Ke 6 Wanita itu menuntut Wal-Mart untuk memberikan kompensasi atas pendiskirminasian1,6 juta karyawan wanita Wal-Mart di US
April 2010
11 Anggota Nineth Circuit U.S. Court mengajukan banding di San Fransisco dengan membawa 137 lembar opini mereka. Mereka menyatakan bahwa karyawan Perempuan di Wal-Mart US: 1
• Mendapatkan bayaran lebih rendah dibandingkan karyawan lakilaki dalam jabatan yang sama, walaupun mempunyai kinerja yang lebih baik dan lebih senior. •
Menerima promosi yg lebih sedikit dan waktu tunggu yang lebih lama untuk menjadi manager toko jika dibandingkan karyawan laki-laki.
II.
PERMASALAHAN 1.
Apakah dampak finansial yang ditimbulkan dari tuntutan yang diajukan kepada Walmart? Apakah pihak pekerja wanita berhak untuk memenangkan tuntutan mereka? Bagaimana jika hasil akhir menyebabkan pengeluaran yang besar bagi Wal-
2.
Mart sehingga Wal-mart harus menutup beberapa tokonya? Apa yang menjadi keluhan utama dari para wanita sewaktu menuntut Wal-Mart? Apakah Anda percaya bahwa tuntutan-tuntutan ini dibenarkan? Alasannya? Walmart menyatakan kasus ini seharusnya tidak dijadikan class-action, tetapi tiap-tiap wanita harus dipertimbangkan secara individu, karena situasi tiap pegawai wanita berbeda,
3.
apakah Anda setuju? Faktor apa yang menyebabkan ketidakcocokan antara walmart dengan laporan
4.
Drogin? Bagaimana jika ada, menurut Anda, Wal-Mart harus Anda lakukan untuk memperbaiki perbedaan ini? Harus perusahaan melembagakan "afirmatif action" program promosi bagi karyawan perempuan? Jika demikian, apa yang harus program ini menjadi seperti?
2
III.
HASIL ANALISIS 1.
Apakah dampak finansial yang ditimbulkan dari tuntutan yang diajukan kepada Walmart? Apakah pihak pekerja wanita berhak untuk memenangkan tuntutan mereka? Bagaimana jika hasil akhir menyebabkan pengeluaran yang besar bagi Wal-Mart sehingga Wal-mart harus menutup beberapa tokonya?
Jawaban : Pertama-tama, kita harus mengerti hukum yang berlaku dan yang akan dilakukan dari kedua skenario yang mungkin terjadi. Yang dari kedua skenario pasti terdapat perbaikan sistem dan perlakuan terhadap gender dan sexism yang saat itu terjadi. a. Skenario pertama, jika kasus yang dibawa oleh keenam orang pegawai perempuan Wal-mart ini dianggap sebagai class action. Artinya, suara dari keenam orang ini, serta data dan pengakuan dari 100 pegawai perempuan Walmart lainnya di seluruh cabangnya dianggap sebagai suara dari keseluruhan pegawai perempuan Wal-mart yang jumlahnya akan berkisar hingga 1,5 juta hingga 2 juta orang saat itu. Sehingga perusahaan akan diharuskan menanggung pertanggungjawaban dengan jumlah yang sangat besar. b. Skenario kedua, jika kasus yang dibawa oleh keenam orang pegawai perempuan Wal-mart ini tidak dianggap sebagai class action. Artinya, suara dari keenam orang ini, serta data dan pengakuan dari 100 pegawai perempuan Wal-mart lainnya di seluruh cabangnya dianggap sebagai suara pribadi dari masingmasing karyawan. Dampaknya ialah setiap pegawai perempuan yang merasa didiskriminasi
harus
mengajukan
masing-masing
gugatannya
kepada
pengadilan. Dari skenario kedua, jelas dampak finansial yang diterima Wal-mart akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan skenario pertama. Namun seperti yang kami bilang, skenario manapun yang dijalani, Wal-mart pada akhirnya harus tetap membenahi sistemnya yang dari data yang diperoleh dari hasil penelitian individual dari ahli membuktikan adanya diskriminasi yang merata kepada seluruh pegawai perempuannya. Hingga pada akhirnya, pada Juni 2011, Supreme Court memutuskan bahwa kasus ini terlalu besar dan diverse untuk dikategorikan sebagai class action. Sehingga pada Mei 2012, sebanyak 1975 pegawai perempuan melaporkan kasus diskriminasi sebagai kelanjutan dari pembatalan kasus sebelumnya dengan menggandeng Equal Employment Opportunity Commission (EEOC). 3
Para perempuan itu pantas menang. Hal ini termasuk dalam Economics Justice. Dalam masing-masing spesifikasi pekerjaan, tak ada yang spesifikasi yang berbeda dari pekerjaan yang sama. Terlebih, terkadang beberapa pekerja perempuan bekerja lebih baik, lebih keras, lebih lama dibanding pekerja laki-laki namun tetap saja pekerja lakilaki yang lebih diberi kesempatan untuk promosi dan mendapat gaji/bayaran yang lebih besar. Jika hasilnya menyebabkan perusahaan harus menutup beberapa cabangnya dan memecat banyak karyawannya, hal ini, tentunya, akan menjadi masalah pula, dan masalah yang sangat besar. Kerugian akan berdampak kepada seluruh karyawan, baik yang terdiskriminasi maupun tidak. Merenggut hak-hak mereka, menghilangkan pekerjaan mereka. Di satu sisi, prinsip utilitarian di dalam perusahaan akan melihat bahwa resiko dan beban yang ditanggung akan merugikan pekerja lain, pria-wanita, yang terlalu banyak jika kasus ini dimenangkan oleh para wanita. Namun di sisi lain, dari konsep utilitarian juga, kasus ini adalah momentum yang sangat besar dalam perjuangan menghapus diskriminasi gender di seluruh dunia. Walmart ialah raksasa besar dan semua mata akan tertuju pada kasus ini. Sehingga diskriminasi di dunia diharapkan akan berkurang secara drastis. Terbukti di Amerika sendiri kasus diskriminasi gender dalam pekerjaan sebelum kasus ini mencuat ialah 25 – 30 kasus setiap tahunnya. Namun setelah kasus ini mencuat ke publik, hanya ada sekitar 10 – 12 kasus setiap tahunnya. Sehingga menurut kami, para wanita itu pantas menang, namun tak selayaknya dari kemenangan itu harus menghilangkan hak dan keadilan milik terlalu banyak orang yang bisa jadi tidak terlibat dalam kasus diskriminasi ini. Untuk itu keputusan yang adil oleh pengadilan tinggi tepat, yaitu kepada para karyawan wanita yang merasa didiskriminasi harus bersatu, untuk kemudian meminta ganti atas kerugian dari diskriminasi yang mereka terima kepada perusahaan. Yang kemudian akan memaksa perusahaan juga untuk membenahi sistem yang menyebabkan terjadinya diskriminasi. Untuk itu seharusnya Wal-mart harus segera berbenah dan mengatasi masalah ini walau kasus ini masih berjalan dalam persidangan. 2. Apa yang menjadi keluhan utama dari para wanita sewaktu menuntut Wal-Mart? Apakah Anda percaya bahwa tuntutan-tuntutan ini dibenarkan? Alasannya? Walmart menyatakan kasus ini seharusnya tidak dijadikan class-action, tetapi tiap-tiap wanita harus dipertimbangkan secara individu, karena situasi tiap pegawai wanita berbeda, apakah Anda setuju? 4
Jawaban: Keluhan yang dituntutkan dari pegawai wanita di Wal—Mart: a)
Selisih skema promosi antara karyawan pria dan wanita
b)
Semakin rendah pembayaran upah dan gaji kepada karyawan perempuan bahkan mereka berada di level yang sama dengan karyawan laki-laki
c)
Ketimpangan distribusi pelatihan manajemen antara karyawan pria dan wanita
Tuntutan-tuntutan diatas dapat dibenarkan, karena wanita mempunyai hak yang sama dengan pria. Hal ini mengindikasikan adanya diskriminasi dalam pekerjaan, Velasquez dalam teorinya menyatakan bahwa diskriminasi dalam ketenagakerjaan melibatkan 3 elemen dasar, yaitu: a) Keputusan yang merugikan seorang pegawai atau lebih karena bukan didasarkan pada kemampuan yang dimiliki. b) Keputusan yang sepenuhnya (sebagian) diambil berdasarkan prasangka rasial atau seksual, stereotype yang salah atau sikap lain yang secara moral tidak benar terhadap anggota kelompok tertentu dimana pegawai tersebut berasal c) Keputusan (atau serangkaian keputusan) yang memiliki pengaruh negatif atau merugikan pada kepentingan-kepentingan pegawai, mungkin mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan, kesempatan memperoleh kenaikan pangkat, atau gaji yang lebih baik. Berdasarkan elemen diskriminasi dalam ketenagakerjaan menurut Velasquez diatas, sudah jelas bahwa Wal-Mart melakukan diskriminasi pada pekerja wanita. Dalam hal ini wanita dengan kemampuan beban pekerjaan yang sama dengan pria namun wanita tidak mendapatkan hak yang sama, dan pegawai wanita dirugikan. Jadi sudah seharusnya pegawai wanita di Wal-Mart mengajukan tuntutan. Class-action lebih dikenal dengan gugatan kelompok adalah suatu cara yang diberikan kepada kelompok orang yang mempunyai kepentingan dalam suatu masalah, baik seseorang atau lebih anggotanya menggugat atau digugat sebagai perwakilan kelompok tanpa harus turut serta dari setiap anggota kelompok. Dalam kasus ini ada 6 orang wanita yang menggugat, untuk mewakili keseluruhan nasib pekerja wanita di WalMart. Analisis kelompok kami, menyatakan tidak setuju bahwa kasus ini dijadikan class-action, karena dengan banyaknya jumlah karyawan wanita di Walmart, dengan
5
banyak klaim yang berbeda dan meluas sehingga tidak memenuhi syarat sebagai gugatan class-action. Dimana persyaratan pengadilan untuk class-action adalah: a. Class action merupakan tindakan yang paling baik untuk mengajukan gugatan; b. mempunyai kesamaan tipe tuntutan yang sama; c. penggugatnya sangat banyak; dan d. perwakilannya layak atau patut. Kegunaan class action secara mendasar antara lain adalah efisiensi perkara, proses berperkara yang ekonomis, menghindari putusan yang berulang-ulang yang dapat berisiko adanya putusan inkonsistensi dalam perkara yang sama. Disini, dengan ditampilkannya fakta-fakta yang diajukan oleh ke 6 wanita sebagai penggugat belum tentu mewakili keseluruhan karyawan wanita di Walmart yang berjumlah 1,5 juta orang. Jika dikaitkan dengan principle right and justice maka secara Right masing-masing pekerja wanita di Walmart masih memiliki hak untuk bekerja ataupun berhenti dari wal mart. Secara justice (keadilan) tidak semua pegawai wanita diperlakukan sama seperti para perempuan yang melakukan tuntutan, karena data statistik yang dipakai tidak bisa mencerminkan data tiap masing-masing individu. Belum tentu seluruh pekerja wanita di Walmart merasakan hal yang sama. Di lain hal kelompok kami setuju bahwa para wanita pantas menang, tetapi dalam mengajukan gugatan para wanita yang merasa mendapatkan kerugian atas terjadinya diskriminasi seharusnya bersatu, untuk meminta keadilan kepada perusahaan. Sehingga tidak harus menghilangkan prinsip hak dan keadilan terhadap pihak-pihak yang bisa jadi tidak terlibat dalam kasus diskriminasi. 3. Faktor apa yang menyebabkan ketidakcocokan antara walmart dengan laporan Drogin? Jawaban : Drogin menemukan salaried managers menghasilkan $ 50,000 pertahun ketika Hourly employees menghasilkan $18,000 pertahun. Faktanya 65 persen dari hourly employees adalah perempuan, tetapi hanya 33 persen dari salaried manajer dari perempuan. Dengan pendapatan laki-laki untuk hourly employees $ 18,609 dan perempuan $ 17,459, pada salaried managers laki-laki mendapatkan $ 55,443 dan perempuan $ 40,905. Karyawan per jam seperti store cashiers, associates, stock people, department heads, dan support managers. Salaried manager seperti store manager dan assistant manager, diatasnya terdapat district manager, regional vice presidents, dan 6
senior vice president. Drogin menganalisis apakah perbedaan terjadi karena perempuan lebih banyak meninggalkan pekerjaan mereka daripada laki-laki, mungkin untuk membesarkan anak-anak atau untuk beberapa alasan lain. Alasan tersebut menjadikan perempuan banyak dipekerjakan di tingkat yang lebih rendah yaitu Hourly Salaried dibandingkan dengan laki-laki. Berdasarkan analisa Drogin bahwa perempuan lebih banyak meninggalkan pekerjaan mereka daripada pria, mungkin untuk membesarkan anak-anak dan beberapa alasan lain. Hal tersebut menjadikan wanita memiliki tingkat turnover tinggi dan lakilaki memiliki pengalaman dan seniority yang lebih. Akan tetapi, Drogin menemukan bahwa di Wal-mart wanita tinggal dalam pekerjaanya mereka lebih lama daripada pria serta memiliki lebih banyak pengalaman dalam pekerjaan diatas rata-rata laki-laki. Drogin menemukan perempuan butuh waktu 4,38 tahun untuk dipromosikan menjadi assistant manager, tetapi laki-laki hanya membutuhkan 2,86 tahun untuk dipromosikan. Hal yang sama juga terjadi perbedaan waktu untuk dipromosikan pada bagian lain. Setelah menemukan waktu untuk dapat dipromosikan Drogin kemudian memeriksa apakah promosi dan kompensasi yang diterima dapat dilihat dari kinerja yang dilakukan antara perempuan dan laki-laki. Drogin mengemukakan alasan perbedaan gap upah dan promosi antara perempuan-dan laki-laki. Drogin menemukan bahwa rata-rata, wanita memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Drogin menemukan bahwa wanita yang bekerja dengan hitungan per jam pada tahun 1996 dibayar $ 0,35 per jam kurang dari laki-laki, pada tahun yang sama. Pada tahun 2001, kesenjangan meningkat menjadi $ 1,16 per jam. Begitupula wnaita yang bekerja pada sales associates pada tahun 1996 menerima $ 0.20 per jam lebih rendah dari laki-laki. Pada tahun 2001, perbedaan telah meningkat menjadi $ 1,17 per jam. Akhirnya, Drogin melakukan beberapa uji statistik untuk menentukan apakah perbedaan dalam promosi dan upah. Kesimpulan yang didapat Drogin bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi promosi perempuan dalam manajemen. Pertama, banyak store manager percaya bahwa karyawan yang menjadi salaried management harus bersedia dipindahkan ke tempat lain. Dalam prakteknya, hanya sebagian kecil dari manager yang diminta untuk dipindahkan, dan perusahaan yaitu Wal-mart memiliki program yang memungkinkan perempuan tidak mengikuti untuk dipindahkan. Kedua, ketika perusahaan memiliki peraturan untuk menyebarkan posisi manajemen yang
tersedia, manajer memiliki
7
keleluasaan untuk tidak menyebarkan dan hanya mengkomunikasikan posisi yang tersedia melalui mulut ke mulut pada calon potensial yang telah dipilih.
4. Bagaimana jika ada, menurut Anda, Wal-Mart harus Anda lakukan untuk memperbaiki perbedaan ini? Harus perusahaan melembagakan "afirmatif action" program promosi bagi karyawan perempuan? Jika demikian, apa yang harus program ini menjadi seperti? Jawaban: Wal-mart sebaiknya memperbaiki perbedaan yang dapat mengindikasi diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dalam perusahaan. Walmart harus memberikan kesempatan untuk perempuan dalam pengembangan karir di perusahaan. Calon pemimpin atau pejabat dalam perusahaan seharusnya terpilih berdasarkan keterampilan, pengetahuan, dan talenta yang mereka miiki bukan berdasarkan gender mereka. Selain itu, perbedaan gender tidak seharusnya menjadi penghambat dalam jenjang karir karyawan perempuan dimana perempuan lebih lama untuk mendapatkan promosi dalam suatu jabatan tertentu. Perempuan juga dapat diberi kepercayaan untuk memimpin perusahaan sebagai bentuk dari integritas mereka dan mereka juga dapat menunjukkan bahwa mereka dapat menjadi manajer terbaik di perusahaan. Dan jika karyawan perempuan lebih baik kinerja daripada karyawan laki-laki maka seharusnya mereka mendapatkan posisi yang lebih layak dan pantas, serta mendapatkan gaji yang lebih tinggi daripada karyawan laki-laki. Menurut analisis kelompok, perusahaan tidak perlu melakukan tindakan afirmatif bagi karyawan perempuan. Hal tersebut dapat menimbulkan kontroversi dan terlihat lebih mengutamakan perempuan. Jika tindakan tersebut terlihat, maka karyawan laki-laki akan memprotes dan complain atas tindakan tersebut, serta permasalahan lain akan timbul. Pengusaha atau manajer sebaiknya mematuhi hukum Undang-Undang Karyawan dan Serikat Pekerja serta memberikan hak-hak kepada semua karyawan tanpa memandang rendah karyawan perempuan. Perusahaan hanya perlu memberikan kesempatan yang sama bagi pekerja perempuan dan laki-laki untuk berkembang dan mendapatkan posisi yang lebih baik berdasarkan potensi dan kemampuan mereka.
8
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN Para wanita itu pantas menang, namun tak selayaknya dari kemenangan itu harus menghilangkan hak dan keadilan milik terlalu banyak orang yang bisa jadi tidak terlibat dalam kasus diskriminasi ini. Untuk itu seharusnya Wal-mart harus segera berbenah dan mengatasi masalah ini walau kasus ini masih berjalan dalam
persidangan. Dalam hal ini wanita dengan kemampuan beban pekerjaan yang sama dengan pria namun wanita tidak mendapatkan hak yang sama, dan pegawai wanita dirugikan. Jadi sudah seharusnya pegawai wanita di Wal-Mart mengajukan tuntutan. Namun,kasus ini tidak dapat dijadikan class-action, karena dengan banyaknya jumlah karyawan wanita di Walmart, dengan banyak klaim yang berbeda dan meluas sehingga tidak memenuhi syarat sebagai gugatan class-action, serta sesuai dengan prinsip hak dan keadilan bagi
setiap karyawan. Pengusaha atau manajer Walmart sebaiknya mematuhi hukum Undang-Undang Karyawan dan Serikat Pekerja serta memberikan hak-hak kepada semua karyawan tanpa memandang rendah karyawan perempuan. Perusahaan hanya perlu memberikan kesempatan yang sama bagi pekerja perempuan dan laki-laki untuk berkembang dan mendapatkan posisi yang lebih baik berdasarkan potensi dan kemampuan mereka.
9