AIR BERSIH Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas
Disusun oleh : Afwini Laily
P17320313038
Ani Fitryani
P17320313011
Ayu Selvia PratidinaP17320313019 Bagjalia Agustina
P17320313032
Dela Wagenda
P17320313039
Desi Yustiana
P17320313008 Tingkat 3 B
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG 2015
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrahiim Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Komunitas dengan judul ”Air Bersih”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah yang bersangkutan. Dalam penyususnan makalah ini penulis tidak lepas dari hambatan serta kesulitan, namun atas bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyususnan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di tugas selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat untuk penulis dan khususnya bagi pembaca dalam menambah wawasan pengetahuan, khususnya di bidang keperawatan.
Bogor, September 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................I DAFTAR ISI.................................................................................................................II BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1 A. Latar Belakang....................................................................................................1 B. Rumusan Masalah...............................................................................................1 C. Tujuan.................................................................................................................2 BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................................3 A. Definisi Air Bersih..............................................................................................3 B. Syarat-Syarat Air Minum Yang Sehat.................................................................3 C. Sumber-Sumber Air Bersih................................................................................5 D. Pengolahan Air Minum Secara Sederhana.........................................................6 BAB III SIMPULAN...................................................................................................18 Daftar Pustaka..............................................................................................................19
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65%, dan untuk bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangan kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci (bermacam-macam cucian), dsb. Menurut perhitungan WHO di Negara-negara maju setiap orang memerlukan air antara 60-120 liter perhari. Sedangjan di Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia setiap orang memerlukan air antrara 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.
b. Rumusan masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Apa pengertian air bersih? Apa syarat-syarat fisik air bersih? Apa syarat-syarat kimiawi air bersih? Apa syarat-syarat biologis air bersih? Apa macam-macam sumber air? Bagaimana cara pengolahan air bersih? Bagaimana tips menghemat air bersih
1
2
c. Tujuan 1. 2. 3. 4. 5.
Mahasiswa dapat mengerti pengertian Air Bersih. Mahasiswa dapat mengetahui syarat fisik Air Bersih. Mahasiswa dapat mengetahui syarat kimiawi Air Bersih. Mahasiswa dapat mengetahui syarat bakteriologis Air Bersih. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam sumber Air Bersih.
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
Definisi Air Bersih Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari dan memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis.
b.
Syarat-Syarat Air Minum Yang Sehat Agar air minum tidak menimbulkan penyakit, maka air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan setidaknya diusahakan mendekati persyaratan tersebut. Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut: a. Syarat fisik Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara di luarnya. Cara mengenal air memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar. b. Syarat bakteriologis Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen. Cara ini untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen, adalah dengan memeriksa sampel (contoh) air tesebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. Coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
3
4
c. Syarat kimia Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia dalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Bahanbahan atau zat kimia yang terdapat dalam air yang ideal antara lain sebagai berikut: Jenis bahan
Kadar yang dibenarkan
Flour (F)
1-1,5
Chlor (Cl)
250
Arsen (As)
0,05
Tembaga (Cu)
1,0
Besi (Fe)
0,3
Zat organik
10
Ph, (keasaman)
6,5-9,0
CO2
0
Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di pedesaan, maka air minum yang berasal dari mata air dan sumur dalam dapat diterima sebagai air yang sehat, dan memenuhi ketiga persyaratan tersebut, asalkan tidak tercemar oleh kotoran-kotoran terutama kotoran manusia dan binatang. Oleh karena itu, mata air atau sumur yang ada dipedesaan harus mendapatkan pengawasan dan perlindungan agar tidak dicemari oleh penduduk yang menggunakan air tersebut.
c. Sumber-Sumber Air Bersih
5
Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum. Keterangan : 1. Air Hujan Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum. Akan tetapi air hujan ini tidak mengandung kalsium. Oleh karena itu, agar dapat dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium di dalamnya. 2. Air Sungai 3. Dan Danau Menurut asalnya sebagian dari air sungai dan air danau ini juga dari air hujan yang mengalir melalui saluran – saluran ke dalam sungai atau dana. Kedua sumber air ini sering juga disebut air permukaan. Oleh karena itu, air sungai dan danau ini sudah terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran maka bila akan dijadikan air minum harus diolah terlebih dahulu. 4. Mata Air Air yang keluar dari mata air ini biasanya berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah. Oleh karena itu, air dari mata air ini, bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum langsung. Akan tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum tercemar, maka alangkah baiknya air tersebut direbus dahulu sebelum diminum. 5. Air Sumur Dangkal Air ini keluar dari dalam tanah, juga disebut air tanah. Air berasal dari lapisan air di dalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke yang lain berbeda – beda. Biasanya berkisar Antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat, karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu, perlu direbus dahulu sebelum diminum. 6. Air Sumur Dalam Air ini berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya dari permukaan tanah biasanya di atas 15 meter. Olehkarena itu, sebagian besar air sumur
6
kedalaman seperti ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum yang langsung (tanpa melalui proses pengolahan). 7. Air permukaan dan air bawah tanah. Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat penggunaan dan penyalahgunaan sumber air sehingga terjadi pencemaran air d. Pengolahan Air Minum Secara Sederhana Seperti telah disebutkan dalam uraian terdahulu, bahwa air minum yang sehat harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Sumber-sumber air minum pada umumnya dan di daerah pedesaan khususnya tidak terlindung (protected), sehingga air tersebut tidak atau kurang memenuhi persyaratan kesehatan. Untuk itu perlu pengolahan terlebih dahulu. Ada beberapa cara pengolahan air minum antara lain sebagai berikut: 1. Pengolahan secara alamiah Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpangan (storage) dari air yang diperoleh dari berbagai macam sumber seperti air danau, air kali, air sumber, dan sebagainya. Dalam penyimpanan ini air dibiarkan untuk beberapa jam ditempatnya. Kemudian akan terjadi kongulasi dari zat-zat yang terdapat dalam air, dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada dalam air akan ikut mengendap. 2. Pengolahan air dengan menyaring Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. Gunakan destilasi sederhana untuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam. Sebelum membeli
7
alat / mesin penjernih air yang harganya ratusan ribu sampai jutaan rupiah, alangkah baikknya mencoba terlebih dahulu beberapa alternatif cara sederhana dan mudah guna mendapatkan air bersih dengan cara mempergunakan filter air / penyaringan air: 1. Saringan Kain Katun. Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
2. Saringan Kapas Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
8
3. Aerasi Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
4. Saringan Pasir Lambat (SPL) Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air
9
bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Lambat (SPL).
5. Saringan Pasir Cepat (SPC) Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Cepat (SPC).
10
6. GravityFed Filtering System GravityFed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertamatama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.
11
7. Saringan Arang Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF pada gambar di bawah ini.
8. Saringan air sederhana / tradisional Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana.
12
9. Saringan Keramik Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
13
10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan poripori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah. Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
11. Saringan Tanah Liat Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari poripori pada bagian dasarnya. Lihat saringan keramik.
14
3. Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam. Yakni zat kimia yang berfungsi untuk kongulasi, dan akhirnya mempercepat pengendapan, (misalnya
tawas).
Zat
kimia
yang
kedua
adalah
berfungsi
untuk
menyucihamakan (membunuh bibit penyakit yang ada dalam air, misalnya chlor) 4. Pengolahan air dengan mengalirkan udara Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tidak diperlukan, misalnya CO2 dan juga menaikkan derajat keasaman air. 5. Pengolahan air dengan memanaskan sampai mendidih Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air. Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil, misalnya untuk kebutuhan rumah tangga. Dilihat dari segi konsumennya, penolahan air pada prinsifnya dapat digolongkan menjadi dua yakni: a. Pengolahan air minum untuk umum 1) Penampungan air hujan Air hujan dapat ditampung dalam suatu dam (danau buatan), yang dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat setempat. Semua air hujan dialirkan ke danau tersebut melalui alur-alur air. Kemudian disekitar danau tersebut dibuat sumur pompa atau sumur gali untuk umum. Air hujan dapat ditampung dengan bak-bak ferosemen dan disekitarnya dibangun atap-atap untuk mengumpulkan air hujan. Disekitar
bak
tersebut
dibuat
saluran-saluran
keluar
untuk
pengambilan air untuk umum. Air hujan, baik yang berasal dari sumur (danau)bdan bak penampungan tersebut secara bakteriologi belum terjamin, untuk itu maka kewajiban keluarga untuk memesaknya, misalnya dengan merebus air tersebut. 2) Pengolahan air sungai Air sungai dialirkan ke dalam suatu bak ke dalam penampung I, melalui saringan kasar yang dapat memisahkan benda-benda padat dalam partikel besar. Bak penampung I tadi diberi saringan terdiri dari ijuk, pasir, kerikil, dsb. Kemudian air dialirkan ke bak penampung II,
15
disini dibutuhkan tawas dan chlor dari sini baru dialirkan ke penduduk atau diambil penduduk sendiri langsung ke tempat itu. Agar bebas dari bakteri, bila akan diminum harus direbus terlebih dahulu. b. Pengolahan air untuk rumah tangga 1) Air sumur Air sumur pompa, terutama air sumur pompa dalam sudah cukup memenuhi persyaratan kesehatan. Tetapi sumur pompa ini di daerah pedesaan masih mahal, disamping itu, teknologi masih dianggap tinggi untuk masyarakat pedesaan. Yang lebih umum di daerah pedesaan adalah sumur gali. Agar air sumur pompa gali ini tidak tercemar oleh kotoran di sekitarnya, perlu adanya syarat-syarat sebagai berikut : a) Harus ada bibir sumur, agar bila musim hujan tiba, air tanah tidak akan masuk ke dalamnya. b) Pada bagian atas kurang lebih 3 meter dari permukaan tanah harus ditembok, agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur. c) Perlu diberi lapisan kerikil dibagian bawah sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan Sebagai pengganti kerikil, kedalam sumur ini dapat dimasukan suatu zat yang dapat membantu endapan, misalnya alumunium sulfat atau tawas 2) Air hujan Kebutuhan rumah tangga akan air dapat pula dilakukan melalui penampungan air hujan. Tiap-tiap keluarga dapat melakukan penampungan air hujan dari atapnya masing-masing melalui aliran talang. Pada musim hujan hal ini tidak jadi masalah,tetapi pada musim kemarau mungkin menjadi masalah. Untuk mengatasi keluarga memerlukan tempat penampungan air hujan yang lebih besar agar membuat tendon (storage) untuk musim kemarau. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghemat penggunaan air di rumah. Menurut Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
16
1. Bila menggunakan mesin cuci, gunakan kapasitas penuhnya. Dengan begitu, air yang digunakan bisa lebih efisien. Disarankan juga menggunakan mesin cuci pakaian yang otomatis sehingga mampu menghemat air lebih banyak. 2. Mencuci dalam jumlah banyak akan lebih hemat air dari pada sedikit, tetapi sering. Jika tidak menggunakan mesin cuci, jangan membilas langsung dibawah kran, tapi tampunglah air dalam ember untuk membilas. 3. Gunakan air seperlunya. Bukan berarti pelit air dan akhirnya tidak bersih. Misalnya, jangan mandi dalam waktu yang lama. Bila menggunakan shower (pancuran), gunakan pancaran yang lemah karena bisa menghemat berliterliter air tiap menitnya. 4. Memasang pancuran air di kamar mandi lebih hemat daripada menggunakan gayung air terlebih dengan cara berendam. Penggunaan pancuran tiga kali lebih hemat dari pada menggunakan gayung atau berendam. 5. Jangan biarkan air menetes dari ledeng atau toilet yang bocor. Segera perbaiki. 6. Membiarkan kran air menyala terus ketika kita sedang menyikat gigi, cuci muka, atau bercukur, mencuci piring dan lainnya sangat boros air. Satu menit membiarkan kran air terbuka, setidaknya 5 liter air terbuang percuma. 7. Dalam kegiatan sehari-hari di rumah tangga, jangan biarkan air terbuang begitu saja bila masih bisa digunakan. Misalnya, bila Anda mencuci buah atau sayuran dengan air keran yang mengalir tampunglah airnya. Gunakan air itu untuk menyiram tanaman. Begitu pula air akuarium saat ingin mengurasnya. Cucuran air hujan dari talang bisa ditampung atau diarahkan pada pohonpohon dan tanaman. 8. Gunakanlah ember penampung air ketika sedang mencuci mobil atau motor, sehingga tidak menghambur-hamburkan air yang terus mengucur dari selang. Kalaupun tetap ingin menggunakan selang, matikan air saat menyabun dan
17
baru nyalakan saat akan membilas. Seperempat jam menutup kran saja akan turut menghemat puluhan liter air. 9. Selain itu, disarankan tidak menggunakan air bersih ketika menyiram halaman atau tanaman. Gunakanlah limbah air rumah tangga yang tidak terlalu kotor. 10. Upayakan untuk membuat sumur resapan air di tempat tinggal Kita untuk mengganti air yang Kita konsumsi. Hindari menghabiskan semua lahan pekarangan dengan disemen, ini untuk mempertahankan air hujan dapat meresap langsung kedalam tanah. Selain sumur resapan, ada baiknya membuat biopori untuk mencegah banjir dan menjaga kelangsungan lingkungan di sekitar. Mari perbaiki persepsi dan pola pikir tentang air bersih. Jangan berpikir kita mampu membeli air atau membayar listrik dari pompa air berapapun yang kita gunakan. Air seakan-akan tersedia gratis. Padahal air semakin lama semakin langka dan kita butuh banyak biaya untuk penyediaan air bersih. Menghemat air bersih juga berarti menyelamatkan masa depan air, lingkungan dan masa depan anak cucu kita sendiri.
BAB III SIMPULAN Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari dan memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi. Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut: Syarat fisik, Syarat bakteriologis, dan Syarat kimia. Sumber-Sumber Air Bersih berasal dari: Air Hujan, Air Sungai, Dan Danau, Mata Air, Air Sumur Dangkal, air sumur dalam, Air permukaan dan air bawah tanah. Pengolahan Air Minum Secara Sederhana terdapat 2 cara yaitu: Pengolahan secara alamiah, Pengolahan air dengan menyaring
18
DAFTAR PUSTAKA
https://nacenaarlyn.wordpress.com/pengertian-air-bersih/ (Dikakses pada: Rabu, 9 September 2015. 09.23)
19
20