KERANGKA ACUAN PENYEHATAN LINGKUNGAN RS. PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA A. PENDAH DAHULUAN Rumah sakit merupakan instansi pelayanan kesehatan untuk pelayanan umum. Karena itu maka rumah sakit merupakan tempat berkumpulnya orang yang sakit maupun orang yang yang sehat. Dengan kondisi demikian sangat mungkin di rumah sakit terjadi pencemaran lingku lingkungan ngan,, ganggua gangguan n kesehat kesehatan an dan atau atau dapat dapat menjad menjadii tempat tempat penyeb penyebab ab penula penularan ran penyakit. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, maka lingkungan maupun prasarana RS. PKU Muhammadiyah Surakarta perlu dipelihara dengan baik, sesuai dengan persyaratan dan petunjuk teknis tata cara penyehatan lingkungan rumah sakit yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan R. B. TUJUAN 1. Tuju ujuan Umum mum Penyele Penyelengga nggaraa raan n penyehat penyehatan an lingku lingkungan ngan RS. PKU Muhamm Muhammadi adiyah yah Surakar Surakarta ta yang yang memenuh memenuhii persya persyarat ratan an sanit sanitasi asi agar agar menjam menjamin in pencega pencegahan han in!eks in!eksii nosokom nosokomial ial dan membantu proses pengobatan serta penyembuhan pasien"penderita. 2. Tuju Tujuan an Khu husu suss a. #erlak #erlaksan sanany anyaa kesehat kesehatan an lingku lingkungan ngan ruang ruang dan bangunan bangunan serta serta !asilit !asilitas as sanita sanitasi si rumah sakit sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan R $o. %&'"Menkes"Per"(%%). b. Diperolehnya tingkat pemeliharaan aspek kesehatan lingkungan rumah sakit secara optimal. c. #era*asi #era*asi berbagai berbagai aspek aspek khusus khusus sanitasi sanitasi rumah rumah sakit. sakit. d. #ersel #erselengg enggara aranya nya proses proses desin! desin!eks eksi, i, dekonta dekontamin minasi asi dan steril sterilisa isasi si berbaga berbagaii bahan, bahan, alat, makanan atau air untuk keperluan proses penyembuhan. e. #era*asiny #era*asinyaa sanitasi sanitasi bahan-ba bahan-bahan han berbahay berbahayaa termasuk termasuk radioak radioakti!. ti!. !. #erselengga #erselenggaranya ranya sanita sanitasi si akibat akibat adanya adanya kegiatan kegiatan pengunjun pengunjung"penu g"penunggu nggu rumah rumah sakit. sakit. C. KEGIATAN 1. PENY PENYEH EHAT ATAN AN RUAN RUANG G DAN DAN BANG BANGUN UNAN AN TE TERM RMAS ASUK UK PENC PENCAH AHAY AYAA AAN, N, PENGHAAAN DAN KEBISINGAN a. P!m! P!m!"#h "#ha$ a$aan aan Ruan% Ruan% &an &an Ban%u Ban%unan nan Kegiatan pembersihan ruang dilakukan pada pagi dan sore hari • Pem Pember bersihan han lanta ntai di ruang pera*atan pasien dilakukan kan setelah • pembenahan"merapikan tempat tidur pasien, setelah jam makan, setelah jam kinjun kinjungan gan dokter, dokter, setela setelah h kununga kunungan n keluar keluarga ga dan se*akt se*aktu-* u-*akt aktu u bilama bilamana na diperlukan. +ara-cara pembersihan yang dapat menebarkan debu harus dihindari. • arus menggunakan menggunakan cara pembersihan pembersihan dengan perlengkapan perlengkapan pel yang memenuhi memenuhi • syarat dan bahan antiseptic yang tepat. Pada masing-masing ruang supaya disediakan perlengkapan pel tersendiri. • Pember Pembersih sihan an lantai lantai dimulai dimulai dari dari bagian bagian ruanga ruangan n paling paling dalam dalam dan berger bergerak ak • menuju ke arah luar.
1
•
•
•
Se*aktu membersihkan lantai dengan perlengkapan pel semua perabotan ruangan seperti meja, kursi, tempat tidur dan lain-lain harus diangkat"digeser agar pembersihan lantai sempurna. Pembersihan dinding dilakukan secara periodic minimal ) setahun dan dicat ulang ( setahun. Setiap percikan ludah, darah atau eksudat luka pada dinding harus segera diberishkan dengan menggunakan antiseptic.
'. P!n(aha)aan Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan silau dan • intensitasnya sesuai dengan peruntukannya. Penempatan bola lampu sedemikian rupa sehingga menghasilkan penyinaran yang • optimum dan sering dibersihkan. ola lampu yang tidak ber!ungsi segera diganti. • /aringan instalasi listrik harus sering diperiksa kondisinya untuk menjamin • keamanan. (. P!n%ha*aan Untuk pengha*aan alamiah, lubang 0entilasi diupayakan system silang 1cross • 0entilation2 dan dijaga agar aliran udara tidak terhalang. Pengha*aan ruang operasi harus dijagaa agar tekanannya lebih tinggi • dibandingkan dengan ruangan-ruangan lain dan menggunakan cara mekanis 1air conditioner2. Untuk pengha*aan mekanis dengan menggunakan e3house !an, dipasang pada • ketinggian minimal ).44 di atas lantai atau minimal 4,)4 dari langit-langit. Untuk mengurangi kadar kuman dalam udara ruang 1indoor2 5 " bulan supaya • desin!eksi dengan menggunakan aerosol 1resorsinol, trietylin glikol2 atau disaring dengan electron presipitator atau menggunakan penyinaran ultra0iolet. Untuk memantau kualitas udara ruang minimal ) " tahun dilakukan pengambilan • sampel dan pemeriksaan parameter kualitas udara 1kuman, debu dan gas2. &. K!'#s#n%an Pengaturan kebisingan dan tata letak ruangan harus sedemikian rupa sehingga kantor dan ruangan terhindar dari kebisingan. 2.
PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN a. Bahan ma+anan &an m#numan ja. ahan makanan dan minuman jadi yang berasal dari instalasi gi6i harus diperiksa • secara !isik, dan secara periodic minimal ( 3 " bulan, diambil sampel untuk in!ormasi secara laboratorium sehingga tidak membahayakan kesehatan. Makanan jadi yang diba*a oleh keluarga pasien dan berasal dari sumber lain • harus selalu diperiksa kondisi !isiknya sebelum dihidangkan. 7pabila menggunakan bahan makanan tambahan 1bahan penga*t, pemanis buatan • dll2 harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2
'. P!n)#manan 'ahan ma+anan &an m#numan ja. #empat penyimpanan bahan makanan harus selalu terpelihara dan dalam keadaan • bersih, terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan he*an lain. ahan makanan dan minuman jadi disimpan pada tempat yang terpisah. • Makanan yang mudah busuk disimpan dalam suhu panas 89',9o+ atau dalam • suhu dingin :5o+. Untuk makanan yang disajikan lebih dari ' jam disimpan dalam suhu -9o+ sampai -(o+. (. P!n)aj#an ma+anan +ara penyajian makanan harus terhindar dari pencemaran 1dengan menggunakan • kereta dorong khusus2. #ransportasi makanan jadi agar melalui jalur tertentu sehingga tidak • memungkinkan terjadinya pencemaran. Makanan jadi yang sudah menginap tidak boleh disajikan kepada pasien. • &. T!ma- !n%"ahan ma+anan Sebelum dan sesudah kegiatan pengolahan makanan selalu dibersihkan dengan • antiseptic 7sap dikeluarkan melalui cerobong dan dilengkapi dengan sungkup asap. • ntensitas pencahayaan diupayakan kurang dari )44 lu3. • !. P!njamahan ma+anan Penjamah makanan harus sehat dan diperiksa kesehatannya secara berkala • minimal ) setahun oleh dokter yang ber*enang. Penjamah makanan tidak boleh penderita atau menjadi sumber penular 1caner2 • berdasarkan keterangan dokter. Penjamah makanan harus menggunakan perlengkapan pelindung pengolahan • makanan 1celemek"apron. Penutup rambut dan mulut serta sepatu dapur2. Selama melakukan pengolahan makanan harus dilakukan terlindung dari kontak • langsung dengan tubuh 1menggunakan sarung tangan plastic, penjepit makanan, sendok, garpu dan sejenisnya2. Penjamah makanan selama bekerja tidak merokok, tidak makan dan mengunyah, • memakai perhiasan kecuali cincin ka*in yang tidak berhias, tidak menggunakan peralatan dan !asilitas yang bukan keperluannya, selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan sebelum keluar dari kamar kecil. Selalu memakai pakaian kerja yang bersih dan perlengkapan pelindung dengan benar serta tidak dipakai di luar dapur. /.
P!$a"a-an Peralatan dicuci segera sesudah digunakan, selanjutnya didesin!eksi atau dikeringkan dengan bantuan sinar matahari"pemanas buatan dan tidak boleh dilap dengan kain. Peralatan yang sudah bersih disimpan dalam keadaan kering pada tempat yang tidak lembab, tertutup"terlindung dari pencemaran dan binatang pengganggu.
3
0.
PENYEHATAN AIR a. Kegiatan penga*asan kualitas air. Diantaranya ; • Pemeriksaan sanitasi sarana penyediaan air minum dan atau air bersih 1sesuai Permenkes $o. 5('"(%%42. • Pengambilan, pengiriman dan pemeriksaan contoh 1sampel2 air. #elaah " penilaian hasil pemeriksaan sanitasi sarana dan sampel air. Kegiatan tindak lanjut berupa penanggulangan " perbaikan sarana dan kualitas air. b. Pemeriksaan sanitasi sarana air minum dan air bersih rumah sakit dilaksanakan sekurang-kurangnya ) 3 setahun, ( pada musim kemarau dan ( pada musim hujan. Petunjuk teknis pemeriksaan sanitasi sarana penyediaan air sebagaimana telah dikeluarkan oleh Direktorat /enderal PPM dan PP< melalui program penyehatan air. c. Pengambilan contoh 1sampel2 air pada sarana penyediaan air minum dan atau air bersih rumah sakit adalah sebagai berikut ; d. Untuk pemeriksaan kimia air dan atau air bersih dilakukan minimal ) setahun 1 ( pada musim kemarau dan ( pada musim hujan2 dan titik pengambilan sampel masing-masing pada tempat penampungan air 1reser0oir2 dank ran terjauh dari reser0oir. e. Pengambilan sampel air untuk pemeriksaan mikrobiologi terutama pada air yang keluar dari kran di ruang dapur, ruang bedah, kamar bersalin, kamar bayi dan ruang makan, tempat penampungannya secar acak pad akran-kran sepanjang system distribusi pada sumber air dan titik-titk lain yang ra*an pencemaran. !. Sampel air pada butir = > 5 tersebut di atas supaya dikirim dan diperiksakan padpa laboratorium yang ber*enang atau yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. g. Pengambilan dan pengiriman sampel air dilaksanakan sendiri oleh Pihak Rumah Sakit. h. Se*aktu-*aktu Dinas Kesehatan #ingkat " #ingkat dalam rangka penga*asan penyelenggaraan penyehatan lingkungan rumah sakitdapat mengambil langsung sampel air pada sarana penyediaan air minum dan atau air bersih rumah sakit dan diperiksakan pada laboratorium yang ber*enang atau yang ditetapkan Menkes. i. Pada tempat-tempat yang dicurigai ra*an pencemaran, tiap-tiap )5 jam diperiksa kualitas airnya.
.
PENANGANAN SAMPAH DAN LIMBAH a. P!n%!$-#an (2 Sampah rumah sakit adalah bahan yang tidak berguna, tidak digunakan ataupun yang terbuang yang dapat dibedakan menjadi sampah medis dan non medis dan dikategorikan sampah radioakti!, sampah in!eksius, sampah citotoksis dan sampah umum 1domestic2. )2
4
'. Ta-a (a$a !nan%anan samah (2 Sampah dari setiaip ruang " unit harus dipisahkan sesuai dengan kategori atau jenis sampah dan dimasukkan ke dalam tempat " kantong plastic yang telah disediakan 1berlambang sesuai jenis sampahnya2 oleh sta! " personil yang bekerja pada ruang " unit kerja yang bersangkutan. )2 Setiap hari setalah )"= bagian tempat sampah " kantong plastic terisi *alau belum ( hari, sampah diangkut ke tempat pengumpulan sampah sementara. =2 Sampah radioakti! selanjutnya dikemas dan diangkut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku 1PP $o. (="(%?92 dan diserahkan kepada 7#7$ untuk penanganan lebih lanjut. 52 Sampah in!eksius dan citotoksis dimusnahkan melalui incinerator dengan suhu 8(44o + 92 Sampah umum 1domestic2 dibuang kek tempat pembuangan sampah akhir yang ditetapkan oleh Pemkot Surakarta. '2 Sampah @armasi dikembalikan pada distributor dan apabila tidak memungkinakan supaya dimusnahkan melalui incinerator dengan suhu 8(44o +. ?2 Pengangkutan sampah dari ruang " unit kerja ke tempat pengumpulan sampah sementara dan ke tempat pembuangan sampah akhir dilaksanakan dengan menggunakan alat pengangkut khusus melalui jalur yang sudah ditetapkan. &2 #empat pengumpulan sampah dan tempat penampungan sampah sementara segera dibersihkan " di desin!eksi setelah dikosongkan. %2 Sampah bahan kimia berbahaya, bila mungkin dan ekonomis di daur ulang, bila tidak supaya pembuangannya berkonsultasi terlebih dahulu dengan instansi ber*enang. .
PENYEHATAN TEMPAT PENCUCIAN UMUM a. P!n%!$-#an #empat pencucian umum adalah tempat yang dilengkapi dengan sarana pencucian untuk mencuci alat-alat " perlengkapan untuk penunjang medis.
5
&2 Pada laundry disediakan ruang-ruang terpisah sesuai dengan kegunaannya. Ruang linen kotor, ruang linen bersih. • Budang kereta linen • Kamar mandi di *c tersendiri untuk petugas pencucian umum • Ruang cuci hendaknya dilengkapi dengan alat cuci yang mampu bekerja ( • hari habis. Budang untuk penyimpanan perlengkapan kebersihan • Budang untuk menyimpan perlengkapan cuci • %2 Ruang-ruang diatur penempatannya sehingga perjalanan linen kotor sampai menjadi linen bersih terhindar dari kontaminasi silang. (42 Disediakan mesin cuci yang dapat mencuci jenis-jenis linen berbeda yang dipergunakan rumah sakit. ((2 Disediakan tempat cuci tangan petugas untuk mencegah kontaminasi linen bersih. ()2 Dalam melakukan proses pencucian harus dihindarkan dari tumpahan air. (=2 ak-bak air yang ada harus selalu dibersihkan, untuk mencegah perindukan serangga minimal ( minggu sekali. 3.
PERLINDUNGAN RADIASI a. Ta-a (a$a !$"#n&un%an $aas# 14 Umum #indakan pencegahan radiasi mencakup upaya pemindahan dan pengamanan • bahan yang memancarkan radiasi, mengamankan pekerja yang bekerja dengan radiasi nstalasi dengan gedung ditempatkan pada lokasi yang jauh dari tempat• tempat yang mudah terbakar yang tidak dihuni " dipgunakan banyak orang dan jauh dari tempat penyimpanan !ilm. Pelindung radiasi yang disediakan harus mempunyai ketebalan tertentu yang • mampu menurunkan laju dosis radiasi. #ebal bahan pelindung mengikuti jenis dan energy radiasi, akti!itas dan dimensi sumber dan si!at bahan pelindung. 24 P!n%a*asan Kn-am#nas# U&a$a Selalu diusahakan agar memenuhi ketentuan keselamatan kerja terhadap radiasi. 04 P!man-auan P!$$an%an. Selalu dilakukan pemantauan perorangan 1minimal ( bulan ( kali2 untuk • melihat tingkat paparan yang diterima oleh pekerja. #ingkat paparan radiasi harus diusahakan selalu diba*ah $7. 7lat pemantau perorangan tidak membatasi tingkat pemaparan pada bagian • tubuh yang lain. Maka dalam keadaan tertentu perlu dipergunakan dosimeter tambahan 1missal dosimeter cincin2. 7lat pemantauan perorangan dipilih sesuai denga jenis energy dan arah • radiasi.
6
•
•
Dalam pekerjaan yang memungkinkan diterima paparan yang lebih besar dari ="(4 $7, semua pekerja menggunakan alat pemantau perorangan. Calau pemaparan yang diterima kurang dari ="(4 $7, ada baiknya ( atau ) orang memakai alat pemantauan untuk meyakinkan bah*a pekerja tidak menerima paparan yang melebihi ketentuan.
4 P!man-auan T!ma- K!$ja Pada saat pemasangan pesa*at radiasi, ukuran bentuk dan intensitas radiasi dapat diketahui. Karena itu dapat ditentukan daerah yang menerima atau yang bebas radiasi. al ini dapat member petunjuk kuantitati! tentang paparan radiasi yang diterima dan beberapa lama pekerja dapat berada di tempat itu. Dari pemantauan tersebut akan diketahui pula apakah dinding pelindung radiasi sudah memadai. '. T!+n#+ &an a"a- !man-au !$$an%an (2 7lat pemantau perorangan harus mampu mengatur bermacam-macam dosis dan laju dosis, cara penggunaannya harus sederhana, tahan banting, tahan cuaca dan harus dikenakan pada jam kerja. )2 eberapa alat yang digunakan !ilm badge dapat digunakan untuk pemantauan paparan yang diterima oleh pekerja yang tugasnya berbeda-beda. (. P!"a)anan !man-auan (2 Pelayanan pemantauan menjadi tanggung ja*ab dan *e*enang 7#7$, beberapa pemeriksaan tekah didelegasikan ke Depkes melalui SK $o. 9)9"Menkes"SK$"&% dan $o. P$.4("4("%5"D/"&% tanggal ( 7gustus (%& %. )2 Kegiatan pemantauan 1mengatur pengiriman, penerimaan, penyiapan, distribusi, pencatatan dll2 dilaksanakan oleh petugas proteksi radiasi di rumah sakit yang bersangkutan. =2 Pengirimasn dosimeter dari rumah sakit ke 7#7$ harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kesinambungan pemantauan. 52 +atatan hasil pemantauan menggunakan !ormulir yang telah ditetapkan dan disimpan selama pekerja dbertugas di rumah sakit dan harus mengikuti di mana petugas itu bekerja. +atatan disimpan minimal selama =4 tahun. 92 @ilm yang belum dipergunakan disimpan pada suhu '-(4o + dan kelembaban 54 E '4 A karena suhu dan kelembaban dapat mereduksi Perak romida pada !ilm yang dapat mengganggu pembacaan !ilm. &. E5a"uas# &s#s $aas#. (2 Penga*asan atau pemeriksaanmendalam terutama bila dosis pemaparan lebih dari ( ml"kg 1(44 rem2"mg"5ml"kg 1544 rem2"bin. )2 Studi tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi pesa*at radiasi, perlindungan radiasi yang dilakukan, kelainan petugas atau gabungan ketiganya. =2 Petugas proteksi melakukan penga*asan terutama dalam hal kedisiplinan petugas radiasi. 52 asil studi tersebut dicantumkan pada kartu catatan petugas yang disimpan selama =4 tahun.
7
!. P!$"!n%+aan &a$u$aila terjadi kecelakaan secara umum harus disiapkan serta dilakukan langkahlangkah sebagai berikut ; (2 Monitor perorangan. )2 Sur0ey meter. =2 7lat untuk mengangkut. 52 Pakaian kerja. 92 Dekontaminasi kit. '2 7lat pemeriksaan tanda-tanda radiasi. /. T#n&a+an &a$u$a-. ila terjadi kecelakaan secara umum harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ; (2 Daerah tempat kejadian harus diisolasi, misalnya dengan rintangan " pagar " tanda-tanda agar tidak ada orang yang mendekati daerah tersebut. )2 ila ada orang yang berkontaminasi harus segera dekontaminasi dan dilakukan tindakan lanjut. Demikian pula bila ada orang yang diduga menerima dosis lebih, harus diamankan. =2 ila alat pengangkut, bangunan atau suatu daerah, terkontaminasi segera dipisah-pisahkan atau diisolasi dena kemudian didekontaminasikan. 52 adan yang ber*enang segera diberi laporan. 6.
STERILISASI7DESIN8EKTAN a. P!n%!$-#an (2 Sterilisasi "desin!eksi adalah setiap upaya untuk menghapus, hamakan atau membebaskan suatu obyek dari kontaminasi microorganism pathogen. )2 ndikasi kuat untuk tindakan sterilisasi " desin!eksi ; Semua peralatan kedokteran klini atau peralatan asuhan " pera*atan pasien • yang dimasukkan ke dalam jaringan, system 0askuler atau melalui saluran darah harus selalu steril sebelum digunakan Seluruh peralatan yang menyentuh selaput lendiir seperti endoscopy, pipap endotracheal disterilkan " diesin!eksi dahulu sebelum digunakan. Semua peralatan operasi setelah dibersihkan dari jaringan, darah atau sekresi selalu disterilkan sebelum dipergunakan.
'. Ta-a (a$a !"a+sanaan (2 Semua benda atau alat yang akan disterilkan " desin!eksi terlebih dahulu dibersihkan secara seksama untuk menghilangkan semua bahan organic 1darah dan jaringan2 dan sisa-sisa bahan lainnya. )2 Sterilisasi mempergunakan alat sterilisasi uap 1autocla0e2 yakni dipanasi dengan uap diba*ah suatu tekanan tertentu, temperature dapat mencapai (=)o +. =2 Sterilisasi kilat 1(=)o + selama = menit pada gra!ity displacement steam sterili6er2 tidak dianjurkan untuk implant.
8
52
92
'2
?2 &2
Setiap alat yang berubah kodnsi !isiknya karena dibersihkan, disterilkan atau desin!eksi tidak boleh dipergunakan lagi. Fleh Karena itu, hindari proses ulang yang dapat mengakibatkan keadaan toksin atau mengganggu keamanan dan e!ekti!itas peralatan. /angan menggunakan bahan seperti linen dan lainnya yang disterillisasinya diragukan seperti kemasannya rusak atau berlobang, bahannya sudah robek, basah dan lain sebagainya. Penyimpanan perlatan yang telah disterilkan ditempatkan pada tempat 1lemari khusus2 setelah dikemas, dalam kemasan yang steril pula, demikia pula pendistribusian harus menggunakan kereta dorong dan container khusus. Pemeliharaan dan cara penggunaan peralatan sterilisasi harus memperhatikan petunjuk dari pabriknya dan harus dikalibrasi minimal ( dalam ( tahun. Prosedur cuci tangan ; +uci tangan untuk keperluan rutin Bunakan air bersih yang mengalir. •
9.
TATA CARA PENGENDALIAN SERANGGA DAN TIKUS a. Ca$a /#s#+ Konstruksi rumah sakit dibuat sedemikian rupa sehingga tidak memberikan kemungkinan berkembangbiaknya serangga dan tikus, antara lain setiap lubang pada bangunan dipasang alat yang dapat mencegah masuknya serangga d an tikus. Menjaga kebersihan sehingga tidak terjadi penumpukan sampah maupun sisa makanan yang dapat menjadi sarana berkembangbiaknya serangga dan tikus. Setiap sarana penampungan air dibersihkan atau tikuras sekurang-kurangnya ( minggu sekali untuk mencegah berkembangnya nyamuk aedes aegypty. '. Ca$a +#m#a Pengendalian serangga dan tikus dengan menggunakan pestisida harus dilakukan dengan hati-hati 1pergunakan pestisida yang tingkat to3isitasnya rendah2 tidak persisten dan penggunaan alat pelindung bagi operator. Pada ruangan khusus dan keadaan tertentu bila perlu dapat dilakukan !umigasi atau !ooging. Dengan mempergunakan bahan pestisida yang berbentuk umpan 1bait2. (. Ca$a "a#n Dapat digunakan alat perangkap tikus dan serangga.
9
D. :RGANISASI agan Struktur Frganisasi UP# Kesehatan
ANGGARAN 7nggaran untuk penyehatan lingkungan di RS. menggunakan anggaran rutin dan non rutin.
PKU
Muhammadiyah Surakarta
G. E;ALUASI pelaporan pelaksanaan kegiatan dan biaya penyehatan lingkungan RS. PKU Muhammadiyah Surakarta setiap akhir bulan ke Direktur. G0aluasi pelaksanaan program dilaksanakan tiap akhir tahun anggaran. H. PENUTUP Dengan adanya program penyehatan lingkungan di RS. PKU Muhammadiyah Surakarta dapat sebagai pedoman untuk mengelola kesehatan lingkungan sesuai dengan persyaratan dan petunjuk teknis tata cara penyehatan lingkungan yang benar. Dengan demikian akan memberikan kontribusi positi! dalam pencegahan terjadinya penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya di RS. PKU Muhammadiyah Surakarta dalam me*ujudkan kesehatan masyarakat yang optimal. Penyusunan program penyehatan lingkungan ini belum sempurna dan masih banyak kekurangannya, untuk itu saran dan kritik yang membangun untuk kebaikan dan kemajuan RS. PKU Muhammadiyah Surakarta sangat kami harapkan.
Surakarta, Fktober )44% Panitia Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Ke*aspadaan encana RS. PKU Muhammadiyah Surakarta Ketua,
Dr. #inton udi Setyanto.
10