Case Report Session
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET)
OLEH Akmal Irsyadi Iswan
111031301
M!"ammad #$%ry
111031101 111031101
Has%i N!&ari
1110311011
Annisa Hidaya&i
11031301
#irda Ra'a
11031301
PRE*EPTOR dr+ P,m Harry *a&ria- *.OG (K) dr+ *ya"rial *y!k!r- *.+OG
/AGIAN ILMU KANUNGAN AN KE/IANAN R*U *UNGAI AREH HARMA*RAA #AKULT #AKULTA* A* KEOKTERAN KEOK TERAN UNI2ER*ITA* ANALA* 01
1
KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT karena dengan izin Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan Case Case Report Report Sessio Session n (CRS) (CRS) yang berjudul
“Kehamilan
Ektopik
Terganggu Terganggu
sebagai
salah
satu
syarat
untuk
menyelesaikan kepaniteraan klinik senior di !agian "lmu Kandungan dan Kebidanan Stase #S$% Sungai %areh %harmasraya& 'enulis mengucapkan terimakasih kepada pembimbing dr& 'om (arry Satria) Sp&*+ Sp&*+ ,K dan dr) Syahrial Syukur) Syukur) Sp&*+ serta semua pihak yang telah membantu membantu dalam penyelesaian makalah ini& 'enulis menyadari bah.a makalah ini masih banyak kekurangan) oleh karena itu penuli penuliss mengha mengharapk rapkan an kritik kritik dan saran saran dari dari semua semua pihak pihak yang yang membaca membaca demi demi kesempurnaan makalah ini& 'enulis juga berharap makalah ini dapat memberikan dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman tentang Kehamilan Ektopik Terganggu) terutama bagi penulis sendiri dan bagi rekan-rekan seja.at lainnya&
Sungai %areh) *ktober /012
'enulis
1
A#TAR I*I
KATA PENGANTAR A#TAR I*I A#TAR TA/EL A#TAR GAM/AR /A/ 1 PENAHULUAN /A/ TIN5AUAN PU*TAKA +1 $6inisi + E.id$mi,l,7i +3 E&i,l,7i dan #ak&,r Risik, +8 Pa&,7$n$sis dan Pa&,6isi,l,7i +: Mani6$s&asi Klinis + ia7n,sis + ia7n,sis /andin7 +9 T$ra.i +; Pr,7n,sis /A/ 3 LAPORAN KA*U* /A/ 8 I*KU*I A#TAR PU*TAKA
i ii iii i4 1 3 3 8 8 9 10 1 19 1; 8 : 3
2
A#TAR TA/EL
Ta%$l +1 #ak&,r Risik, KET Ta%$l + i6$r$nsial ia7n,sis K$"amialn Ek&,.ik T$r7an77! Ta%$l +3 K,n&raindikasi T$ra.i MT< Ta%$l +8 Pr,&,k,l P$n7,%a&an K$"amilan Ek&,.ik Ta%$l +: Pr$dik&,r K$7a7alan T$ra.i MT<
3
19 8 :
A#TAR GAM/AR
Gam%ar +1 P$rs$n&as$ .r,%a%ili&as &$m.a& k$"amilan $k&,.ik Gam%ar + U*G k$"amilan $k&,.ik Gam%ar +3 Lini$r *al.in7,s&,mi .ada K$"amilan Ek&,.ik
4
3 1 1
/A/ 1 PENAHULUAN
1+1 La&ar /$lakan7
Kehamilan ektopik merupakan segala bentuk implantasi blastosit yang terjadi selain di dinding endometrium& (ampir 345 kehamilan ektopik berimplantasi pada segmen tuba 6allopi) terutama implantasi di ampula& 45 sisanya berimplantasi di o7arium) ka7um peritoneal) atau ser7iks& %i Amerika Serikat) kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 28 hingga 1 dari /81 kehamilan) kejadian ini dipengaruhi oleh 6aktor sosial) mungkin karena pada golongan pendapatan rendah lebih sering terdapat gonorrhoe karena kemungkinan berobat kurang& #i.ayat kerusakan pada tuba) seperti kehamilan ektopik sebelumnya atau tindakan pembedahan pada tuba untuk menangani in6ertilitas atau untuk serilisasi) merupakan 6aktor resiko tertinggi untuk kehamilan ektopik& %engan ri.ayat kehamilan ektopik resikonya akan menjadi 105& Apabila kehamilan ektopik mengalami penyulit atau terjadi ruptur pada tuba tempat lokasi nidasi kehamilan ini akan memberikan gejala dan tanda khas yaitu timbulnya sakit perut mendadak yang kemudian disusul dengan syok& 'erdarahan per7aginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik terganggu& (al ini menunjukkan kematian janin dan berasal dari ka7um uteri karena pelepasan desidua& Kematian ibu karena kehamilan ektopik terganggu cenderung menurun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup& Namun bila pertolongan terlambat) maka angka kematian akan meningkat& Sedangkan janin pada
1
kehamilan ektopik biasanya akan mati dan tidak dapat dipertahankan karena tidak berada pada tempat dimana ia seharusnya tumbuh&& selain itu juga beresiko terjadi kehamilan ektopik berulang yang mencapai 18)2 5 kasus& 1+ /a&asan Masala"
'embahasan Case Report Session ini dibatasi pada de6inisi) epidemiologi) 6aktor risiko) patogenesis dan pato6isiologi) mani6estasi klinis) diagnosis) penatalaksanaan) komplikasi) dan prognosis Kehamilan Ektopik Terganggu ,KET& 1+3 T!=!an P$n!lisan
'enulisan Case Report Session ini bertujuan untuk memahami dan menambah pengetahuan tentang Kehamilan Ektopik Terganggu ,KET& 1+8 M$&,d$ P$n!lisan
9etode penulisan Case Report Session ini adalah tinjauan kepustakaan berdasarkan beberapa literatur&
2
/A/ TIN5AUAN PU*TAKA
+1
$6inisi
Kehamilan ektopik merupakan segala bentuk implantasi blastosit yang terjadi selain di dinding endometrium& 9enururt American :ollege o6 *bstetricians and +ynecologists ,/00;) /5 dari semua kehamilan trimester pertama di Amerika Serikat adalah kehamilan ektopik dan menyebabkan 25 kematian pada kehamilan& #esiko kematian pada kehamilan ekstrauterin lebih besar karena bisa saja lahir hidup atau dilakukan terminasi&
Gam%ar +1 P$rs$n&as$ .r,%a%ili&as &$m.a& k$"amilan $k&,.ik 1 3
+
E.id$mi,l,7i
Kehamilan ektopik terganggu sulit diketahui) karena biasanya penderita tidak menyampaikan keluhan yang khas) kehamilan ektopik baru memberikan gejala bila kehamilan
tersebut
terganggu&
Sehingga
insidensi
kehamilan
ektopik
yang
sesungguhnya sulit ditetapkan& 9eskipun secara kuantitati6 mortalitas akibat KET berhasil ditekan) persentase insidens dan pre7alensi KET cenderung meningkat dalam dua dekade ini& %engan berkembangnya alat diagnostik canggih) semakin banyak kehamilan ektopik yang terdiagnosis sehingga semakin tinggi pula insidensi dan pre7alensinya&/ Keberhasilan kontrasepsi pula meningkatkan persentase kehamilan ektopik) karena keberhasilan kontrasepsi hanya menurunkan angka terjadinya kehamilan uterin) bukan kehamilan ektopik) terutama "$% dan mungkin juga progestagen dosis rendah& 9eningkatnya pre7alensi in6eksi tuba juga meningkatkan keterjadian kehamilan ektopik&= Kehamilan ektopik banyak terdapat bersama dengan keadaan gizi buruk dan keadaan kesehatan yang rendah) maka insidennya lebih tinggi di negara sedang berkembang dan pada masyarakat yang berstatus sosio-ekonomi rendah daripada di negara maju dan pada masyarakat yang berstatus sosio-ekonomi tinggi& %i Amerika Serikat) kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 28 hingga 1 dari /81 kehamilan) kejadian ini dipengaruhi oleh 6aktor sosial) mungkin karena pada golongan pendapatan rendah lebih sering terdapat gonorrhoe karena kemungkinan berobat kurang& 1)/
+3
E&i,l,7i dan #ak&,r Risik,
Normalnya) seperti disebut diatas) sel telur dibuahi di tuba 6allopii dan berjalan kedalam tuba ketempat implantasi& 9ekanisme apapun yang mengganggu 6ungsi 4
normal dari tuba 6allopii selama proses ini meningkatkan resiko terjadinya kehamilan ektopik& Kehamilan o7arium dapat terjadi apabila spermatozoa memasuki 6olikel de +aa6 yang baru pecah dan membuahi sel telur yang masih tinggal dalam 6olikel) atau apabila sel telur yang dibuahi bernidasi di daerah endometriosis di o7arium& Kehamilan intraligamenter biasanya terjadi sekunder dari kehamilan tuba atau kehamilan o7arial yang mengalami rupture dan mudigah masuk di antara / lapisan ligamentum latum& Kehamilan ser7ikal berkaitan dengan 6aktor multiparitas yang beri.ayat pernah mengalami abortus atau operasi pada rahim termasuk seksio sesarea& Sedangkan kehamilan abdominal biasanya terjadi sekunder dari kehamilan tuba) .alau ada yang primer terjadi di rongga abdomen&8 'enyebab lain yang lebih 6isiologik adalah ketidakseimbangan hormonal) yang mana peningkatan kadar estrogen atau progesterone yang beredar dapat merusak kontraktilitas normal tuba& Kenaikan rata-rata kehamilan ektopik dilaporkan terjadi pada .anita yang digambarkan secara 6isiologis dan 6armakologis mempunyai kadar progestin yang meningakat& Secara iatrogenik) dapat terjadi peningkatan estrogen dan progesterone setelah induksi o7ulasi baik itu dengan clomiphene citrate atau human menopausal gonadotrophins) dan dilaporkan terjadi kenaikan angka kehamilan ektopik pada .anita dengan perlakuan seperti itu& Kemungkinan penyebab lainnya adalah perkembangan embrionik yang abnormal& Strat6ord memeriksa 88 konseptus dari gestasi ektopik dengan mikrodiseksi dan potongan histologik dan menemukan sekitar duapertiga abnormal dan setengahnya mempunyai binormalitas struktural umum& Kelainan abnormal-abnormal ini dapat mengganggu transport normal di tuba& 8
#i.ayat kerusakan pada tuba) seperti kehamilan ektopik sebelumnya atau tindakan pembedahan pada tuba untuk menangani in6ertilitas atau untuk serilisasi)
5
merupakan 6aktor resiko tertinggi untuk kehamilan ektopik& %engan ri.ayat kehamilan ektopik resikonya akan menjadi 105& Teknik reproduksi berbantu juga meningkatkan resiko kehamilan ektopik karena kesalahan implantasi hasil konsepsi& "n6eksi tuba atau penyakit menular seksual juga merupakan 6aktor risik begitu juga dengan merokok& Adhesi perituba karena salpingitis) in6eksi puerpuralis atau post abortus) appendisitis) atau endometriosis bisa meningkatkan resiko kehamilan tuba& Satu kali episode salpingitis dapat diikuti dengan kehamilan ektopik pada hampir 35 .anita& 8
Ta%$l +1 #ak&,r Risik, KET 1 N,
#ak&,r Risik,
R$sik, R$la&i6
1
#i.ayat kehamilan ektopik
=>1=
/
!edah koreksi tuba
8
=
Sterilisasi tuba
3
8
Intrauterine device
1>8&/
4
Keadaan patologis tuba
=&;>/1
2
"n6ertilitas
? ;
Assistes reproductive technology ,A#T #i.ayat in6eksi genitalia :hlamidya Salpingitis
/>; />8 / 1)4-2)/
3
9erokok
1&?>8
10
#i.ayat abortus
0&2>=
11
Multiple sexual partners
1&2>=&4
1/
#i.ayat seksio cesarea
1>/&1
/&4>=
'emakaian kontrasepsi menurunkan angka kejadian kehamilan ektopik secara absolut karena kehamilan lebih jarang terjadi& Namun pada beberapa kasus kegagalan
6
kontrasepsi angka kejadian relati6 kehamilan ektopik mengalami peningkatan& :ontohnya termasuk pada beberapa bentuk strilisasi tuba) "$%) kontrasepsi emergensi estrogen dosis tinggi dan pemakaian minipil progestin tunggal& 1 Secara ringkas dapat dipisahkan 6aktor-6aktor pada tuba yang dapat mendukung terjadinya kehamilan ektopik /@ 1& aktor dalam lumen tuba@ a& Endosalpingitis dapat menyebabkan perlengketan endosalping) sehingga lumen tuba menyempit atau membentuk kantong buntu b&
7
b& ertilisasi in 7itro&
+8
Pa&,7$n$sis dan Pa&,6isi,l,7i
+8+1
Pa&,7$n$sis
Seperti telah dijelaskan bah.a berbagai etiologi atau 6aktor-6aktor yang menghambat nidasi di ka7um uteri dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik& !erbicara mengenai patogenesis tentu sangat berhubungan dengan etiologi dan 6aktor risiko terjadinya penyakit& Seperti telah dijelaskan bah.a terdapat beberapa 6aktor etiologi yang berperan dalam terjadinya kehamilan ektopik) yaitu 6aktor tuba) abnormalitas zigot) hormonal) dan 6aktor lain termasuk pemakaian "$%) usia tua dan kebiasaan merokok&4 Adanya peradangan pada tuba) dapat diakibatkan suatu proses in6eksi) atau pasca operasi rekanalisasi tuba) atau yang lainya akan menyebabkan tuba menjadi menyempit dan terjadi gangguan 6ungsi silia tuba sehingga dapat menyebabkan hasil konsepsi gagal mele.ati tuba dan terjadi nidasi di tuba& 4 Abnormalitas dari pertumbuhan zigot juga dapat menyebabkan kehamilan ektopik tuba& Cigot yang tumbuh terlalu cepat sehingga memiliki ukuran besar) atau tumbuh dengan kecepatan normal namun memiliki ukuran besar sehingga tersendat di tuba dan terjadi kehamilan ektopik& 'enggunaan pil kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron dapat mengakibatkan gerakan silia tuba melambat) sedangkan penggunaan "$% dapat menimbulkan peradangan
8
endometrium dan endosalping
sehingga meningkatkan risiko kehamilan ektopik& aktor lain seperti usia tua dan merokok juga dikaitkan dengan terjadinya kehamilan ektopik&4)2
+8+ Pa&,6isi,l,7i
9ukosa tuba bukan merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan embrio yang berimplantasi didalamnya& Daskularisasi kurang baik) dan desidua tidak tumbuh dengan sempurna& Akibatnya pertumbuhan embrio tidak akan berlangsung baik dan sanggat mungkin mengalami gangguan pertumbuhan akibatnya terjadi suatu kehamilan ektopik yang terganggu& 4 Setelah terjadi kehamilan ektopik pada tuba terdapat beberapa kemungkinan yang dapat terjadi pada hasil konsepsi @ 1& Hasil k,ns$.si ma&i dan dir$s,r%si & ika hal ini terjadi maka akan terjadi suatu kehamilan tidak diketahui) seringkali tidak ada keluhan dan perdarahan dari uterus yang dapat timbul) seringkali dianggap sebagai haid yang datangnya agak terlambat atau cepat&4 /& A%,r&!s T!%a& 'ada abortus tuba) akan terjadi perdarahan dimana tro6oblast dan 7illi korialis terlepas dari implantasina di dinding tuba) dapat sebagian atau seluruhnya& ika sebagian) perdarahan akan sedikit-sedikit namun berlangsung lama) hingga berubah menjadi mola kruenta& Sedangkan pada abortus yang seluruhnya darah akan memenuhi tuba) sehingga terjadi hematosalping dan selanjutnya mengalir melalui ostium tuba& %arah dapat mengalir terus kerongga peritoneum) berkumpul dari ka7um douglasi) dan menyebabkan hematokel retrouterina) namun darah yang keluar dan masuk ke rongga peritoneum
9
biasanya tidak begitu banyak karena dibatasi oleh tekanan dinding tuba& Abortus tuba lebih sering terjadi pada kehamilan ektopik tuba pars ampularis karena lumenya yang lebih luas& =&
4)2
R!.&!r dindin7 &!%a& #uptur tuba lebih sering terjadi jika lokasi kehamilan
ektopik terjadi pada ismus tuba dan pada usia kehamilan yang muda& Sedangkan ruptur pada pars intersisial lebih sering terjadi pada usia kehamilan yang lebih lanjut& #uptur dapat terjadi spontan atau dikarenakan trauma ringan seperti koitus dan pemeriksaan 7agina& #uptur akan menyebabkan perdarahan yang hebat dan dapat berlanjut menjadi syok hipo7olemik& #uptur dapat bersi6at sekunder pada abortus tuba dengan ostium tuba yang tersumbat) sehingga dinding tuba yang tipis teregang dan ruptur akibat tekanan tinggi oleh penumpukan darah&4)2 Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu& Nyeri terjadi akibat kerusakan jaringan yang tejadi melalui rangsangan nosisepti6 sara6 sensorik& 9ulanya nyeri akan bersi6at lokal pada perut kanan ba.ah atau kiri ba.ah) kemudian setelah terjadi rangsangan peritonium oleh darah nyeri akan menjadi di6us pada seluruh permukaan abdomen& 'erdarahan per7aginam terjadi akibat kematian janin) dimana terjadi penghentian produksi human chorionic gonadotropin) sehingga korpus luteum gra7idarum tidak dipertahankan dan terjadi penurunan produksi hormon esterogen) progesteron diikuti peluruhan dinding endometrium& 'erdarahan biasanya sedikit dan ber.arna kecokelatan& Sedangkan gejala takikardi) hipotensi) akral dingin) hingga penurunan kesadaran dapat terjadi akibat syok hipo7olemik& 4)2
+:
G$=ala Klinis
+:+1
K$"amilan Ek&,.ik /$l!m T$r7an77! 10
+ambaran klinis kehamilan tuba yang belum terganggu tidak khas dan penderita maupun dokternya biasanya tidak mengetahui adanya kelaian dalam kehamilan) sampai terjadinya abortus tuba atau ruptur tuba& ? Amenorea atau gangguan haid dilaporkan oleh ?4- 345 penderita&
;05 kasus dan pusing pada 4;5& / Kadang-kadang teraba tumor di samping
uterus dengan batas yang sukar ditentukan& ;)3
+:+
K$"amilan Ek&,.ik T$r7an77!
+ejala dan tanda kehamilan tuba tergangu sangat berbeda-beda) mulai dari perdarahan banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas& +ejala dan tanda bergantung pada lamanya kehamilan ektopik terganggu) abortus atau ruptur tuba) tuanya kehamilan) derajat perdarahan yang terjadi dan keadaan umum penderita sebelum hamil&1); Apabila kehamilan ektopik mengalami penyulit atau terjadi ruptur pada tuba tempat lokasi nidasi kehamilan ini akan memberikan gejala dan tanda khas yaitu timbulnya sakit perut mendadak yang kemudian disusul dengan syok atau pingsan& 'ada ruptur tuba) nyeri perut bagian ba.ah terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan) tekanan darah dapat
11
menurun dan nadi meningkat serta perdarahan yang lebih banyak dapat menimbulkan syok) ujung ekstremitas pucat) basah dan dingin& !iasan ya pada abortus tuba nyeri tidak seberapa hebat dan tidak terus menerus& #asa nyeri mula-mula terdapat dalam satu sisi) tetapi setelah darah masuk ke dalam rongga perut) rasa nyeri menjalar ke bagian tengah atau keseluruh perut ba.ah dan bila membentuk hematokel retrouterina menyebabkan de6ekasi nyeri& "ni adalah pertanda khas terjadinya kehamilan ektopik yang terganggu& ? 'erdarahan per7aginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik terganggu& (al ini menunjukkan kematian janin dan berasal dari ka7um uteri karena pelepasan desidua& 'erdarahan dari uterus biasanya tidak banyak dan ber.arna coklat tua& rekuensi perdarahan ditemukan dari 41-3=5& 'erdarahan berarti gangguan pembentukan (cg ,human chorionic gonadotropin& ika plasenta mati) desidua dapat dikeluarkan seluruhnya&?
+
ia7n,sis
++1
Anamn$sis
Kehamilan ektopik biasanya didiagnosis pada trimester pertama kehamilan& (ampir semua kehamilan ektopik didiagnosis antara kehamilan 4 dan 1/ minggu& 'ada usia kehamilan 1/ minggu) kehamilan ektopik telah memperlihatkan gejala-gejala sekunder terhadap terjadinya ruptur atau uterus pada .anita dengan kehamilan intrauteri yang normal telah mengalami pembesaran yang berbeda dengan bentuk dari kehamilan ektopik&10 KE memiliki 6rekuensi yang hampir sama pada sejumlah besar usia ibu dan asal-usul etnis& %okumentasi tentang 6aktor-6aktor risiko merupakan bagian esensial dari anamnesis) dan pasien-pasien klinis asimptomatis dengan 6aktor-6aktor risiko dapat mengambil man6aat dari pencitraan dini rutin& 9eskipun demikian) lebih dari separuh
12
KE yang diidenti6ikasi adalah pada perempuan tanpa 6aktor-6aktor risiko yang jelas diketahui&10 Temuan-temuan tergantung pada apakah ruptur telah terjadi& Wanita dengan perdarahan intraperitoneal datang dengan nyeri perut) bersama dengan berbagai derajat instabilitas hemodinamik& 9eskipun demikian) para perempuan tanpa ruptur dapat juga datang dengan nyeri pel7ik) perdarahan per7aginam) atau keduanya& 10
++
P$m$riksaan #isik
Sebelum tuba ruptur) 7ital sign pederita biasanya normal& 'ada tuba yang telah ruptur) penderita tampak kesakitan dan pucat) pada perdarahan dalam rongga perut dapat ditemukan tanda-tanda syok& Tekanan darah akan semakin menurun dan nadi semakn cepat
jika perdarahan terus berlangsung dan hipo7olemia menjadi
signi6icant&1)? 'ada kehamilan ektopik) uterus akan teraba sedikt membesar dan lembek) .alaupun tidak sebesar usia kehamilan& Tuba yang mengandung hasil konsepsi karena lembeknya sukar diraba pada pemeriksaan bimanual& Saat dilakukan pemeriksaan 7aginal toucher pada kehamilan ektopik terganggu ditemukan bah.a usaha menggerakan ser7iks ueri akan menimbulkan rasa nyeri) yang disebut dengan nyeri goyang ,F atau slinjer pijn ,!ahasa !elanda& %emikian pula ca7um douglasi menonjol dan nyeri pada perabaan oleh kerane terisi oleh darah& 'ada abortus tuba biasanya teraba dengan jelas suatu tumor di samping uterus dengan berbagai ukuran dengan konsistensi agak lunak& (ematokel retrouterina dapat teraba sebagai tumor di ca7um douglasi&?
13
++3
P$m$riksaan P$n!n=an7 a+ P$m$riksaan ara" L$n7ka.
'emeriksaan laboraturium diakukan dengan pemriksaan hemoglobin dan jumlah sel darah merah berguna dalam menegakkan diagnosis kehamilan ektopik terganggu) terutama bila ada tanda-tanda perdarahan pada rongga perut& 'emeriksaan hemoglobin dan hematokrit dapat dilakukan secara serial dengan jarak satu jam selama = kali berurut-turut& !ila ada penurunan (b dan (T dapat mendukung diagnosis kehamilan ektopik terganggu& 'enurunan hemoglobin baru terlihat setelah /8 jam&? 'enghitungan
leukosit
secara
berturut-turut
menunjukkan
adanya
perdarahan bila leukosit meningkat& $ntuk membedakan kehamilan ektopik dari in6eksi pel7ik) dapat diperhatikan dari jumlah leukosit& umlah leukosit yang melebihi /0&000 biasanya menunjuk pada in6eksi pel7ik& ?
%+ Kadar >?"@G ( Human Chorionic Gonadotropin) dan Pr,7$s&$r,n
'emeriksaan kadar G-h:+ , Human Chorionic Gonadotropin penting untuk memastikan kehamilan& (ormon ini dapat dideteksi paling a.al pada satu minggu sebelum tanggal menstruasi berikutnya& Konsentrasi serum yang sudah dapat dideteksi ialah 4 "$H<) sedangkan pada urin ialah /0>40 "$H<&2 Tes kehamilan negati6 tidak menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu
karena
kematian
hasil
konsepsi
dan
degenerasi
tro6oblas
menyebabkan human chorionic gonadotropin menurun dan menyebabkan tes negati6& Tes kehamilan positi6 juga tidak dapat mengidenti6ikasi lokasi kantung
14
gestasional& 9eskipun demikian) .anita dengan kehamilan ektopik cenderung memiliki le7el G-h:+ yang rendah dibandingkan kehamilan intrauterin&3 'emeriksaan kadar serum progesteron juga dapat membedakan kehamilan intrauterin normal dan kehamilan yang abnormal) kadar serum progesteron yang terlalu tinggi atau terlalu rendah curiga adanya kehamilan ektopik& %ari sebuah studi yang besar) kadar progesteron I/4ngHml menyingkirkan diagnosis kehamilan ektopik dengan sensiti6itas 3?)85& Kadar progesteron J 4ngHml menyingkirkan kehamilan intrauterin normal dengan sensiti7itas 1005& ;
+ K!ld,sin&$sis
Kuldosintesis ialah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah terdapat darah dalam ka7um douglas& :ara ini sangat berguna untuk membuat diagnosis kehamilan ektopik terganggu& Teknik kuldosentesis yaitu@ 1& 'enderita dibaringkan dalam posisi litotomi& /& Dul7a dan 7agina dibersihkan dengan antiseptik =& Spekulum dipasang dan bibir belakang porsio dijepit dengan tenakulum) kemudian dilakukan traksi ke depan sehingga 6orniks posterior ditampakkan 8& arum spinal no& 1; ditusukkan ke dalam ka7um douglas dan dengan semprit 10 ml dilakukan pengisapan&? (asil positi6 bila dikeluarkan darah ber.arna coklat sampai hitam yang tdak membeku atau berupa bekuan-bekuan kecil& (asil negati6 bila cairan yang dihisap berupa@ 1& :airan jernih yang mungkin berasal dari cairan peritoneum normal atau kista o7arium yang pecah&
15
/& Nanah yang mungkin berasal dari penyakit radang pel7is atau radang appendiks yang pecah ,nanah harus dikultur& =& %arah segar ber.arna merah yang dalam beberapa menit akan membeku) darah ini berasal dari arteri atau 7ena yang tertusuk& ?
d+ P$ni&raan Ul&ras,n,7ra6i
'emeriksaan
$S+
dapat
dilakukan
secara
perabdominal
atau
per7aginam& $mumnya kita akan mendapatkan gambaran uterus yang tidak ada kantong gestasinya dan mendapatkan gambaran kantong gestasi yang berisi mudigah di luar uterus& Apabila sudah terganggu ,ruptur maka bangunan kantong gestasi sudah tidak jelas) tetapi akan mendapatkan bangunan massa hiperekoik yang tidak berarturan) tidak berbatas tegas) dan disektarnya terdapat cairan bebas ,gambaran darah intraabdominal& +ambar $S+ kehamilan ektopik sangan ber7ariasi bergantung pada usia kehamilan) ada tidaknya gangguan kehamilan
,ruptur&
Abortus
serta
banyak
dan
lamanya
perdarahan
intraabdomen& %iagnosis pasti kehamilan ektopik secara $sg hanya bisa ditegakkan bila terlohat kantong gestasi berisi mudigahHjanin hidup yang letahknya di luar ca7um uteri& Namun gambaran ini hanya dijumpai pada 4-105 kasus&? Sebagian besar kehamilan ektopik tidak memberikan gambaran yang spesi6ik& $terus mungkin besarnya normal atau mengalami sedikit pembesaran yang tidak sesuai dengan usia kehamilan& Endometrium menebal ekogenik sebagai akibat reaksi desidua) ka7um uteri sering berisi cairan eksudat yan6 diproduksi oleh sel-sel desidua) yang pada pemeriksaan terlihat sebagai struktur cincin anekoik yang disebut kantong gestasi palsu& !erbeda dengan kantong
16
gestasi yang sebenarnya) kantong gestasi palsi letaknya simetris di ka7um uteri dan tidak menunjukkan adanya cincin ganda& ?
Gam%ar + U*G k$"amilan $k&,.ik
$+
La.ar,sk,.i
aparos!opi hanya digunakan sebagai alat bantu diagnostik terakhir untuk kehamilan ektopik apabila hasil penilaian prosedur diagnostik yang lain meragukan& 9elalui prosedur laparoskopik) alat kandungan bagian dalam dapat dinilai& Secara sistematis dinilai keadaan uterus) o7arium) tuba) ka7um %ouglas dan ligamentum latum& Adanya darah dalam rongga pel7is mempersulit 7isualisasi alat kandungan tetapi hal ini menjadi indikasi untuk dilakukan laparotomi&?
17
+ ia7n,sis /andin7 Ta%$l + i6$r$nsial ia7n,sis K$"amialn Ek&,.ik T$r7an77!
1& Appendisitis akut %aerah yang lunak terletak lebih tinggi dan terlokalisir di 6ossa iliaka kanan& !isa ditemukan pembengkakkan bila ada abses apendiks) namun tidak terletak dalam di pel7is seperti pada pembengkakan tuba& %emam lebih tinggi dan pasien terlihat sakit berat& Tes kehamilan menunjukkan hasil negati6& /& Salpingitis Terjadi pembengkakan dan pembesaran tuba bilateral) demam tinggi dan tes kehamilan negati6& %apat ditemukan getah ser7iks yang purulen& =& 'untiran Tangkai Tumor *7arium Teraba massa yang terpisah dari uterus) sedangkan kehamilan tuba umumnya terasa menempel pada uterus& 'erut lunak dan mungkin terdapat demam akibat 18
perdarahan intraperitoneal& Tanda dan gejala kehamilan mungkin tidak ditemukan namun ada ri.ayat serangan nyeri berulang yang menghilang dengan sendirinya 8& Abortus "nkomplit +ejala klinik yang dominan adalah perdarahan) umumnya terjadi sebelum ada nyeri perut& 'erdarahan ber.arna merah) bukan coklat tua seperti pada kehamilan ektopik& Nyeri perut umumnya bersi6at kolik dan kejang ,kram& $terus membesar dan lembek) terdapat dilatasi ser7iks& (asil konsepsi dapat dikenali dari pemeriksaan 7agina& 4& :orpus
+9
P$na&alaksanaan
Ada banyak opsi yang dapat dipilih dalam menangani kehamilan ektopik) yaitu terapi bedah dan terapi obat& Ada juga pilihan tanpa terapi) namun hanya bisa dilakukan pada pasien yang tidak menunjukkan gejala dan tidak ada bukti adanya ruptur atau ketidakstabilan hemodinamik& Namun pada pilihan ini pasien harus bersedian dia.asi secara lebih ketat dan sering dan harus menunjukkan perkembangan yang baik& 'asien juga harus menerima segala resiko apabila terjadi ruptur harus dioperasi&11 +9+1
T$ra.i /$da"
Sebagian besar .anita dengan kehamilan ektopik akan membutuhkan tindakan bedah& Tindakan bedah ini dapat radikal ,salpingektomi atau konser7ati6 ,biasanya salpingostomi dan tindakan itu dilakukan dengan jalan laparaskopi atau laparatomi&
stabil) operator yang tidak terlatih dengan laparaskopi) 6asilitas dan persediaan untuk melakukan laparaskopi kurang) atau ada hambatan teknik untuk melakukan laparaskopi& 'ada banyak kasus) pasien-pasien ini membutuhkan salpingektomi karena kerusakan tuba yang banyak) hanya beberapa kasus saja salpingostomi dapat dilakukan& 'ada pasien kehamilan ektopik yang hemodinamiknya stabil dan dikerjakan salpingostomi dapat dilakukan dengan teknik laparaskopi& Salpingostomi laparaskopik diindikasikan pada pasien hamil ektopik yang belum ruptur) besarnya / cm) dan berlokasi pada sepertiga distal tuba allopii dilakukan melalui laparaskopi&
1/
1)11
Salpingektomi dilakukan dengan cara reseksi tuba untuk kehamilan ektopik yang ruptur maupun belum ruptur& $ntuk mengurangi rekurensi kehamilan ektopik 20
pada tuba maka dianjurkan untuk mengeksisi secara komplit& (al terpenting adalah untuk mengangkat semua jaringan tro6oblas) pel7is dan abdomen harus diirigasi dan disuction agar bebas dari sisa darah dan debris jaringan&18
Gam%ar +3 Lini$r *al.in7,s&,mi .ada K$"amilan Ek&,.ik 1
Secara umum) pera.atan pada laparaskopi lebih cepat dan lebih sedikit .aktu yang hilang dalam penanganannya dibandingkan laparatomi& 'arsial atau total salpingektomi laparaskopik mungkin dilakukan pada pasien dengan ri.ayat penyakit tuba yang masih ada dan diketahui mempunyai 6aktor resiko untuk kehamilan ektopik& Komplikasi bedah yang paling sering adalah kehamilan ektopik berulang ,4-/05 dan pengangkatan jaringan tro6oblastik yang tidak komplit& %isarankan pemberian dosis tunggal 9TL post operasi sebagai pro6ilaksis pada pasien resiko tinggi& 1 +9+
T$ra.i #armak,l,7i
'enggunaan methotreMate ,9TL pertama kali digunakan pada tahun 13;0-an dan telah diterima secara luas sebagai pengobatan utama untuk kehamilan ektopik& 9TL merupakan antagonis asam 6olat ,agen kemoterapeutik antimetabolit yang dimetabolisme di hati dan diekskresikan oleh ginjal& 9TL bekerja dengan menghambat
21
sintesis basa purin dan pirimidin dengan berikatan pada enzim dihydo6olate reductase ,%(#) sehingga dapat menginter7ensi sintesis %NA) #NA dan sintess protein& Selsel dengan tingkat pembelahan tinggi paling sensiti6 terhadap 9TL& !erdasarkan si6atnya) obat ini bekerja pada jaringan tro6oblastik) mukosa traktus gastrointestinal) kandung kemih) sumsum tulang dan kulit& 9TL telah lama dikenal e6ekti6 dalam pengobatan leukemia) lim6oma) dan karsinoma kepala) leher) payudara) o7arium) dan kandung kemih& E6ek samping obat antara lain adalah mual) muntah) stomatitis) diare) distress gaster dan pusing) peningkatan sementara enzim hati& 'ada dosis lebih tinggi dapat menyebabkan supresi sumsum tulang) dermatitis) pleuritis) pneumonitis) dan alopesia) namun jarang terjadi pada dosis untuk terapi kehamilan ektopik& Terapi dengan 9TL juga menimbulkan keluhan seperti nyeri abdominal yang bertambah) peningkatan kadar G-h:+ pada hari 1-= terapi) serta 6lek atau perdarahan 7agina& 1)1/ Ta%$l +3 K,n&raindikasi T$ra.i MT< 1
"dealnya) seorang pasien yang akan menjalankan terapi 9ethotreMate ,9TL harus memenuhi kriteria berikut@ ,1 hemodinamik stabil) ,/ tidak ada nyeri perut hebat atau persisten) ,= komitmen untuk teratur berobat) ,8 hasil tes 6ungsi hati dan ginjal dalam batas normal& 9TL dapat digunakan dalam single dose dan multidose& Walaupun 9TL memiliki potensi menimbulkan e6ek samping toksik yang diagnosis kehamilan ektopik telah ditegakkan dan massa ektopik memiliki dimensi terbesar
22
kurang dari =&4 cm) terapi 9TL dapat dijadikan pertimbangan& Selain itu) kadar -h:+ perlu dipertimbangkan pada pasien sebelum terapi ini& Suatu studi menunjukkan bah.a kadar -h:+ lebih dari 1400 m"$Hml dikaitkan dengan resiko kegagalan terapi yang lebih tinggi& Studi yang sama juga menunjukkan bah.a pasien dengan kadar -h:+ lebih dari 4000 m"$Hml umumnya tidak responsi6 terhadap terapi 9TL& 1)1/
Ta%$l +8 Pr,&,k,l P$n7,%a&an K$"amilan Ek&,.ik 1
Kegagalan terapi ditandai dengan meningkat) menetap atau gagal tidak terjadi penurunan kadar G-h:+ sebesar 145 pada hari ke 8-? setelah injeksi& !ila terjadi) dapat dipikirkan perlunya terapi pembedahan& 'engulangan dosis tunggal methotreMate ,9TL juga dapat dijadikan pilihan setelah dilakukan e7aluasi ulang pasien& 1)1/
Ta%$l +: Pr$dik&,r K$7a7alan T$ra.i MT< 1
23
+; Pr,7n,sis
Kematian ibu karena kehamilan ektopik terganggu cenderung menurun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup& Namun bila pertolongan terlambat) maka angka kematian akan meningkat& Sedangkan janin pada kehamilan ektopik biasanya akan mati dan tidak dapat dipertahankan karena tidak berada pada tempat dimana ia seharusnya tumbuh&1= 'ada umumnya kelainan yang menyebabkan kehamilan ektopik bersi6at bilateral& Sebagian .anita dapat menjadi steril setelah mengalami kehamilan ektopik atau dapat mengalami kehamilan ektopik lagi pada tuba yang lain& Angka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan antara 0-18)2 5& %engan kemajuan terapi yang ada sekarang) kemungkinan ibu untuk dapat hamil kembali membesar) namun ini harus didukung kemampuan untuk menegakkan diagnosis dini sehingga dapat diinter7ensi secepatnya&18
/A/ II 24
ILU*TRA*I KA*U* IENTITA* PA*IEN
Nama
@ Oendriyanti
9#
@ 18&8/&//
enis kelamin @ 'erempuan $mur
@ =; Tahun
Alamat
@ Sungai !aye Sungai #umbai
ANAMNE*I* Seorang pasien 'erempuan usia =; tahun datang ke "+% #S$% Sungai %areh pada
tanggal /3 September /012 dengan @ K$l!"an U&ama Nyeri perut hebat bagian ba.ah lebih kurang / jam sebelum masuk rumah sakit Riwaya& P$nyaki& *$karan7 ? ?
Nyeri perut hebat bagian ba.ah lebih kurang / jam sebelum masuk rumah sakit Keluar bercak-bercak darah dari kemaluan sejak = hari sebelum masuk rumah
? ? ? ? ? ?
sakit& 'asien tidak haid sejak / bulan yang lalu 'asien lupa kapan haid pertama hari terakhir #i.ayat hamil muda @ mual ,F) muntah ,-) perdarahan ,- #i.ayat AN: satu kali kebidan #i.ayat keputihan tidak ada #i.ayat menstruasi @ 9enarce usia 1/ tahun) siklus haid teratur 1M/; hari)
? ?
lamanya 4-? hari) banyaknya /-= M ganti pembalut) nyeri haid tidak ada& "ni merupakan kehamilan yang ke-4 'asien merupakan rujukan dengan +4'8A0(8 gra7id 3-10minggu F Susp KET
Riwaya& P$nyaki& a"!l! ? ? ? ?
#i.ayat gangguan jantung tidak ada #i.ayat hipertensi tidak ada #i.ayat diabetes tidak ada #i.ayat pernah keguguran tidak ada
25
Riwaya& .$nyaki& k$l!ar7a - Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular) keturunan) dan
keji.aan Riwaya& K$"amilan R$sik, Tin77i
pasien tidak pernah menderita penyakit lain dalam hamil yang sekarang pasien tidak sedang mengkonsumsi obat saat ini tidak pernah menderita kelainan kelaian gizi kurang atau buruk sebelumnya Riwaya& K$%iasaan
•
ri.ayat merokok selama hamil tidak ada
•
ri.ayat konsumsi alkohol selama hamil tidak ada
•
ri.ayat konsumsi kopi selama hamil tidak ada
•
ri.ayat penggunaaan obat terlarang selama hamil tidak ada
Riwaya& .$rkawinan @ 1 kali Riwaya& k$"amilan B
"& ""& """& "D& D&
Tahun /001)
P$m$riksaan #isik
Keadaan umum @ sedang Kesadaran
@ composmentis kooperati6
Tekanan darah
@ 20Hpulse mm(g
Nadi
@ 11/MHmenit
26
Na6as
@ //MHmenit
Suhu
@ =2)4 oc
STAT$S "NTE#N$S 9ata
@ konjungti7a anemis) sklera tidak ikterik
T(T
@ tidak ada kelainan
@ D' 4-/ cm(/*) tidak ada pebesaran tiroid
Thoraks
@ jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen
@ status obstetrikus
+enitalia
@ status obstetrikus
Ekstermitas
@ edema ,-) #&isiologis FHF) #& 'atologis -H-
STAT$S *!STET#"K$S 9uka
@ kloasma gra7idarum ,-
9ammae
@ membesar) AH' hiperpigmentasi
Abdomen
@
•
"nspeksi 'alpasi
•
,F) de6ans muscular ,- 'erkusi @ timpani
•
Auskultasi
•
+enitalia
@ Tidak membuncit @ undus uteri tidak teraba ) nyeri tekan ,F ) nyeri lepas
@ bising usus ,F normal
@ •
"nspeksi
@ - 7ul7a dan uretra tenang) perdarahan per7aginam ,-
27
•
DT !imanual @ diameter portio 1 cm) portio medial) kaku) nyeri goyang portio ,F
P$m$riksaan Tam%a"an B La%,ra&,ri!m B ; *$.&$m%$r 01 (=am 09+00)
(b
@ ?)8 gHdl
@ 3&1/0Hmm=
Trombosit@ /2?&000 H mm = (ematokrit
@ /0 5
W&'erdarahan @ 8 menit W&'embekuan @ = menit =0 detik +olongan %arah@ A $rin
@ plano tes ,F
; *$.&$m%$r 01 (=am 09+30)
(b
@ 4)? gHdl
@ ?)3?0 Hmm=
Trombosit@ //1&000 H mm = (ematokrit
@ 14 5
ia7n,sis
@
-
Syok (ipo7olemik Anemia !erat +4'8(0A8 gra7id 3-10 minggu dengan Kehamilan Ektopik Terganngu
Ta&alaksana B
-
'antau K$) DS */ , /
- 'asang Kateter - "njeksi :e6otaMim
28
-
%e6initi6 @
#,ll,w U.
-
-
-
-
Tan77al 30 *$.&$m%$r 01 SH %emam ,- mual ,- muntah ,-
''D ,- lemas ,F
pucat ,F pusing
,- Nyeri bekas S: ,F *H Keadaan umum @ sedang Kesadaran @ komposmentis kooperati6 Tekanan darah @ 100H?0 mm(g rekuensi nadi @ ;/ M H menit rekuensi na6as @ /0 M H menit Suhu @ =?0 : Abdomen @ Terpasang perban pada luka post operasi Nyeri tekan ,F Nyeri lepas ,F %e6ans muskular ,- +enitalia @ DH$ tenang) ''D ,- AH 'ost
bekas S: ,F - *H Keadaan umum @ sedang Kesadaran @ komposmentis kooperati6 Tekanan darah @ 110H;0 mm(g rekuensi nadi @ ;4 M H menit rekuensi na6as @ /0 M H menit Suhu @ =2)4 0 : Abdomen @ Terpasang perban pada luka post operasi Nyeri tekan ,F Nyeri lepas ,F %e6ans muskular ,- - +enitalia @ DH$ tenang) ''D ,- AH 'ost
29
30
/A/ III I*KU*I
Telah dira.at seorang pasien .anita umur =; tahun dengan diagnosa Kehamilan Ektopik Terganggu ,KET& %e6inisi KET adalah apabila zigot terimplantasi di lokasi-lokasi selain ca7um uteri) seperti di o7arium) tuba) ser7iks) bahkan rongga abdomen& "stilah kehamilan ektopik terganggu ,KET merujuk pada keadaan yang menimbulkan gangguan pada kehamilan tersebut sehingga terjadi abortus maupun ruptur yang menyebabkan penurunan keadaan umum pasien& %iagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis pada pasien adanya amenorea sejak / bulan yang lalu) ri.ayat hamil muda positi6) pasien mengeluhkan badan lemas) perdarahan per7aginam sedikitsedikit sejak = hari sebelum masuk rumah sakit& Tidak ada gejala kehamilan ektopik yang patognomonik ) tetapi gejala klasik terdiri dari nyeri perur) amenorea dan perdarahan per7aginam& +ejala ini muncul hanya pada 40 5 kasus) paling sering pada kehamilan ektopik yang ruptur& 'asien juga memiliki ri.ayat operasi usus buntu pada tahun /011& 9enurut literatur) gejala yang timbul pada KET antara lain perdarahan yang sedikit sa mpai banyak dan dapat bertahan selama beberapa hari atau minggu& 'erdarahan pada KET dapat banyak sekali) se hingga menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan& !erdasarkan status ekonomi pasien termasuk golongan ekonomi menengah ke ba.ah dan tidak memiliki jaminan kesehatan& 'asien mempunyai kendala dalam mengakses pelayanan kesehatan serta biaya untuk kontrol kehamilannya&
31
'ada kasus ini telah dilakukan $S+ untuk melihat sisa jaringan dan lokasi kantong gestasi supaya dapat menyingkirkan diagnosa banding Abortus insipien dan 9ola hidatidosa& Saat di bangsal #S$% Sungai %areh didapatkan interpretasi hasil $S+ yaitu sisa hasil konsepsi di luar ka7um uteri) yakni terdapat di tuba 6alopii kanan) hasil $S+ ini dapat menegakkan lagi diagnosa kehamilan ektopik terganggu& !erat ringannya nyeri pada KET tergantung banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum&
'ada pemeriksaan 6isik pasien terlihat pucat)tekanan darah 20Hpuls mm(g) nadi 11/ kali per menit& 'emeriksaan inspeksi genitlia tidak tampak) plano tes ,F) dan kadar (b 4); gr5& %iagnosis kehamilan ektopik terganggu tentunya ditegakkan dengan anamnesis) pemeriksaan 6isik dan pemeriksaan penunjang& KET harus dipikirkan bila seorang pasien dalam usia reprodukti6 mengeluhkan nyeri perut ba.ah yang hebat dan tiba-tiba) ataupun nyeri perut ba.ah yang gradual) disertai keluhan perdarahan per 7aginam setelah keterlambatan haid) dan pada pemeriksaan 6isik ditemukan tanda-tanda akut abdomen) ka7um %ouglas menonjol) nyeri goyang porsio) atau massa di samping uterus& Adanya ri.ayat penggunaan AK%#) in6eksi alat kandungan) penggunaan pil kontrasepsi progesteron dan ri.ayat operasi tuba serta ri.ayat 6aktor-6aktor risiko lainnya memperkuat dugaan KET& Kehamilan ektopik pada dasarnya disebabkan segala hal yang menghambat perjalanan zigot menuju ka7um uteri& aktor-6aktor mekanis yang menyebabkan kehamilan ektopik antara lain@ ri.ayat operasi tuba) salpingitis) perlekatan tuba akibat operasi
non-ginekologis
seperti
apendektomi)
salpingitis
isthmica
nodosum
,penonjolan-penonjolan kecil ke dalam lumen tuba yang menyerupai di7ertikula) dan alat kontrasepsi dalam rahim ,AK%#& (al-hal tersebut secara umum menyebabkan
32
perlengketan intra- maupun ekstraluminal pada tuba) sehingga menghambat perjalanan zigot menuju ka7um uteri& Selain itu ada pula 6aktor-6aktor 6ungsional) yaitu perubahan motilitas tuba yang berhubungan dengan 6aktor hormonal dan de6ek 6ase luteal& %alam hal ini gerakan peristalsis tuba menjadi lamban) sehingga implantasi zigot terjadi sebelum zigot mencapai ka7um uteri
!erdasarkan pemeriksaan 6isik pasien memperlihatkan mani6estasi akut abdomen maka diambil sikap untuk dilakukan laparatomi & Tindakan yang dilakukan tersebut sudah tepat karena pasien memperlihatkan mani6estasi akut abdomen yang disebabkan karena adanya perdarahan massi7e intra abdominal& 'asien ini segera ditatalaksana dengan melakukan laparotomi dalam anestesi serta trans6usi darah) sesuai dengan literatur yang menyatakan bah.a 'enanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparotomi& 'ada laparotomi perdarahan selekas mungkin dihentikan dengan menjepit bagian dari adneksa yang menjadi sumber perdarahan& Keadaan umum penderita terus diperbaiki dan darah dalam rongga perut sebanyak mungkin dikeluarkan& %alam tindakan demikian) beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu @ kondisi penderita pada saat itu) keinginan penderita akan 6ungsi reproduksinya) lokasi kehamilan ektopik& (asil ini menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi ,pemotongan bagian tuba yang terganggu pada kehamilan tuba& %ilakukan pemantauan terhadap kadar (:+ ,kuantitati6& 'eninggian kadar (:+ yang berlangsung terus menandakan masih adanya jaringan ektopik yang belum terangkat& 'enanganan pada kehamilan ektopik dapat pula dengan trans6usi) in6us) oksigen) atau kalau dicurigai ada in6eksi diberikan juga antibiotika dan antiin6lamasi& Sisa-sisa darah dikeluarkan dan dibersihkan sedapat mungkin supaya penyembuhan
33