Komposisi Beton SNI

Mutu Beton

(K 100)

7.4 Mpa

(K 125)

9.8 MPa

(K 150)

12.2 MPa

(K 175)

14.5 MPa

(K 200)

16.9 MPa

(K 225)

19.3 Mpa

(K 250)

21.7 Mpa

(K 275)

24.0 MPa

(K 300)

26.4 MPa

(K 325)

28.8 Mpa

(K 350)

31.2 Mpa

Semen (kg) 247 1 276 1 299 1 326 1 352 1 371 1 384 1 406 1 413 1 439 1 448 1

: : : : : : : : : : :

Pasir (kg) 86 9 4 828 3 799 3 760 2 731 2 698 2 692 2 684 2 681 2 670 2 667 1

: : : : : : : : : : :

Kerikil

Air

w/c ratio

(kg) 99 9 4 1012 4 1017 3 1029 3 1031 3 1047 3 1039 3 1026 3 1021 2 1006 2 1000 2

(liter) 2 15

0.87

2 15

0.78

2 15

0.72

2 15

0.66

2 15

0.61

2 15

0.58

2 15

0.56

2 15

0.53

2 15

0.52

2 15

0.49

2 15

0.48

Referensi tabel : SNI DT – 919 1- 0008 – 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh Dept Pekerjaan Umum.

(catatan lebih lanjut : Untuk membuat spesifikasi teknis, RAB, sebaiknya digunakan angka mutu beton yang diinginkan, semisal K-125, K-225. Hindari  pencantuman komposisi semisal semisal 1:2:3. Hal ini disebabkan karena karena mutu beton yang diharapkan akan tepat dicapai melalui mix design terhadap bahan-bahan yang akan digunakan. Perbandingan yang ada hanya merupakan pendekatan, dan bisa diterapkan untuk kegiatan “kecil”)

σbm dgn s

Kelas

Mutu

Kuat Tekan (kg/cm2)

= 46 (kg/cm2)

Tujuan

I

Bo

-

-

non-strukturil

ringan

tanpa

B1

-

-

strukturil

sedang

tanpa

K125

125

200

strukturil

ketat

kontinu

K175

175

250

strukturil

ketat

kontinu

K225

225

300

strukturil

ketat

kontinu

K>225

>225

>300

strukturil

ketat

kontinu

II

III Referensi:

Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971

Pengawasan terhadap Mutu Agregat Kekuatan Tekan