ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED EARNED VALUE VALUE ANALYSIS ANALYSIS PADA PROYEK GEDUNG DINAS KOMUNIKASI K OMUNIKASI DAN INFORMASI JAWA TIMUR
Nama
: Yogi Oktopianto
NPM
: 16309875
Dosen
: Ir. Andi T. Tenriajeng, MT
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS GUNADARMA 2012
1.
GAMBARAN UMUM PROYEK
Proyek Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ini dibangun untuk meningkatkan fasilitas pelayanan masyarakat terutama pada bidang komunikasi dan informasi masyrakat Provinsi Jawa Timur.
Gambar Denah Lt.1 Dinas Kom-Info Jawa Timur Adapun data-data umum proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur sebagai berikut ini : a. Kontraktor
: PT. Sekawan Sejati Utama
b. Konsultan Supervisi
: CV. Nitya Konsultan
c. Alamat Proyek
: Jl. A.Yani 242-244, Surabaya
d. Nilai Proyek
: Rp. 5.882.631.641,87 5.882.631.641,87 (Exld.PPn)
e. Tanggal SPK
: 29 April 2011
f.
: 25 September 2011
Tanggal STT-1
g. Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan
: 150 hari kalender
2.
PERMASALAHAN PROYEK
Proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ini dikerjakan oleh PT. Sekawan Sejati Utama dengan jangka waktu pelaksanaan proyek 5 bulan (29 April 2011 s/d 25 September 2011). Namun pada awal pelaksanaannya proyek tersebut mengalami keterlambatan yang disebabkan adanya proses peralihan status kepemilikan tanah dari pihak swasta menjadi milik pemerintah. Sehingga diperlukan suatu tindakan untuk menganalisa kinerja proyek ini serta mendeteksi sedini mungkin factor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek.
3.
PENYEBAB PERMASALAHAN
Penyebab keterlambatan keterlambatan Proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur oleh PT. Sekawan Sejati Utama adalah sebagai berikut : 1. Adanya proses peralihan status kepemilikan tanah dari pihak swasta menjadi milik pemerintah. 2. Faktor-faktor lain lain yang mengakibatkan mengakibatkan keterlambatan keterlambatan a. Terbatasnya jam pengecoran yang tidak dapat dilakukan siang hari, akibat padatnya rutinitas jalan akses. b. Tidak maksimalnya kinerja pekerja karena bertepatan dengan bulan puasa ramadhan c. Adanya ketidaktepatan dalam pemilihan mandor pekerja. d. Waktu pelaksanaan proyek berhenti selama 6 hari karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri.
4.
SOLUSI PERMASALAHAN
Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa timur yang dikerjakan oleh PT. Sekawan Sejati Utama dengan jangka waktu pelaksanaan proyek selama 5 bulan( 29 April 2011 s/d 25 September 2011) telah mengalami suatu keterlambatan waktu pada awal pelaksanaan proyek. Maka untuk mengatasi keterlambatan tersebut, menerapkan suatu metode kinerja biaya dan waktu yang dapat memberikan suatu nilai keberhasilan pada pihak kontraktor yaitu dengan menggunakan konsep Earned Value Analysis (EVA). Konsep Earned Value Analysis ini memadukan unsur jadwal, biaya, serta prestasi fisik pekerjaan, sehingga dapat mengetahui biaya dan waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Metode ini juga bisa mendeteksi sedini mungkin apabila terjadinya pembengkakan biaya maupun penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pelaksanaan proyek. 4.1
Data Proyek
Beberapa data yang diperlukan untuk konsep Earned Value Analysis (EVA) 1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) 2. Kurva S (master time shcedule) 3. Laporan Mingguan Proyek 4. Biaya Aktual (AC) 4.2
Analisa Kinerja Proyek
Untuk mendapatkan nilai Earned Value dan Planned Value, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan meninjau kurva S (Time Shcedule) proyek terlebih dahulu. Di dalam kurva S ini terdapat prosentase rencana tiap item-item pekerjaan. Prosentase rencana tersebut apabila dikalikan dengan nilai BAC (Budgeted At Cost) proyek disebut dengan Planned Value, sedangkan nilai Earned Value didapat dari perkalian antara prosentase
terealisasi dengan nilai BAC proyek.
Dimana Planned Value dan Earned Value minggu ke-13 sesuai time shcedule adalah sebagai berikut : a. Planned Value (PV)
= Rencana progress x BAC = 46,362 % x Rp. 5.882.631.641,87 = Rp. 2.727.305.681,80 2.727.305.681,80
b. Earned Value (EV)
= prosentase realisasi x BAC = 68,968 % x Rp. 5.882.631.641,87 = Rp 4.057.133.390,76 4.057.133.390,76
c. Actual Cost (AC)
= Rp. 4.092.516.403,03 4.092.516.403,03
Earned Value) dan AC ( Actual Cost ) Dari ketiga indikator PV ( Planned Value), EV ( Earned
diperoleh besaran kinerja proyek yaitu : a. Schedule Varians (SV) Didapat dari pengurangan Earned Value dan Planned Value = EV - PV = Rp 4.057.133.390,76 - Rp. 2.727.305.681,80 2.727.305.681,80 = Rp. 1.329.827.708,96 b. Cost Varians (CV) Didapat dari pengurangan Earned Value dan Actual Cost = EV – AC = Rp 4.057.133.390,76 - Rp. 3.905.516.403,03 3.905.516.403,03 = Rp. 151.616.987,74 c. Schedule Performance Index (SPI) Didapat dari ratio antara Earned Value dan Planned Value. = EV / PV
= Rp 4.057.133.390,76 / Rp. 2.727.305.681,80 2.727.305.681,80 = 1,488
d. Cost Performance Index (CPI) Didapat dari ratio antara Earned Value dan Actual Cost = EV / AC = Rp 4.057.133.390,76 / Rp. 3.905.516.403,03 3.905.516.403,03 = 1,039 Selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 1. Laporan Kinerja Proyek Minggu Ke-13 Minggu ke-13 Indikator Nilai
Keterangan
BAC
Rp 5,882,631,641.87 5,882,631,641.87
PV
Rp 2,727,305,681.80 2,727,305,681.80
EV
Rp 4,057,133,390.76 4,057,133,390.76
AC
Rp 3,905,516,403.03 3,905,516,403.03
SV
Rp 1,329,827,708.96 1,329,827,708.96
Proyek lebih cepat
CV
Rp 151,616,987.74 151,616,987.74
Biaya Akhir lebih kecil dari BAC
SPI
1.488
Proyek lebih cepat
CPI
1.039
Biaya Akhir lebih kecil dari BAC
Dimana penjelasan hasil analisa kinerja proyek pada Tabel 1 diatas adalah sebagai berikut: 1. Pada minggu ke-13, nilai varian SV (+) positif dan nilai varian CV (+) positif, berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. 2. Sedangkan dilihat dari indeks performansi, nilai indeks SPI >1 dan nilai indeks CPI>1, sehingga dapat diartikan bahwa kinerja proyek ini ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan direncanakan serta biayanya bia yanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan.
4.3
Perkiraan Biaya dan Waktu Akhir Proyek
Selain dapat digunakan untuk menganalisa kinerja proyek, dapat juga digunakan untuk memperkirakan biaya dan waktu penyelesaian proyek. Prakiraan tersebut dapat bermanfaat untuk memberikan suatu early warning mengenai hal yang akan terjadi di masa datang. Berikut ini adalah perkiraan biaya akhir proyek pada minggu ke -13 : ETC
= (BAC - EV) / (CPI) = (Rp.5.882.631.641,87-Rp 4.057.133.390,76) 4.057.133.390,76) / (1,039) = Rp. 1.757.278.520,74 1.757.278.520,74
EAC
= AC + ETC = Rp.3.905.516.403,03 +Rp. 1.757.278.520,74 1.757.278.520,74 = Rp. 5.662.794.923,77 5.662.794.923,77 Berdasarkan perhitungan di atas perkiraan biaya penyelesaian proyek adalah sebesar
Rp.5.662.794.923,77, sehingga dapat diketahui deviasi antara biaya rencana penyelesaian proyek (BAC) dengan biaya perkiraan penyelesaian proyek (EAC) sebesar Rp. 219.836.718,09 219.836.718,09 . Untuk perkiraan waktu penyelesaian proyek adalah sebagai berikut : a. Waktu rencana (OD)
: 150 hari
b. Waktu yang telah ditempuh (ATE)
: 86 hari
c. Nilai Indeks SPI
: 1,488
Maka Estimasi waktu penyelesaian proyek (TE) dapat dihitung sebagai berikut: TE
= ATE + (OD - (ATE x SPI) /SPI = 86 + (150 - (86 x 1,488) / 1,488 = 101 hari. Berdasarkan hasil estimasi nilai TE diatas maka dapat disimpulkan bahwa waktu
penyelesaian penyelesaian proyek lebih cepat dari schedule yang direncanakan (150 hari kalender).
4.4
Analisa Perkiraan Rencana Terhadap Penyelesaian Proyek
Analisa perkiraan rencana terhadap penyelesaian proyek dapat diketahui berdasarkan nilai parameter Indeks prestasi penyelelesaian atau disebut To Complete Performance Index (TCPI). Angka TCPI adalah angka indeks kemungkinan dari sebuah prakiraan. Indeks ini bisa digunakan untuk menambah kepercayaan dalam pelaporan penilaian pada sisa pekerjaan. TCPI = ((BAC – EV)/( EAC – AC)) =(Rp.5.882.631.641,87 – Rp4.057.133.390,76)/ Rp4.057.133.390,76)/ (Rp.5.662.794.923,77 – Rp.3.905.516.403,03) Rp.3.905.516.403,03) = 1,039 > 1 Dari analisa perkiraan diatas, nilai indeks kepercayaan kinerja pada minggu ke-13 lebih dari 1, sehingga dapat diartikan bahwa proyek ini mengalami peningkatan kinerja. Selanjutnya perhitungan analisa kinerja proyek, perkiraan biaya dan waktu penyelesaian penyelesaian akhir proyek, dan analisa perkiraan rencana terhadap penyelesaian proyek pada minggu ke-14 sampai minggu ke-20 akan ditabelkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Analisa Konsep Earned Value Parameter
Peninjauan Minggu Ke-
Earned Value
13
Analysis SV CV
Nilai
14 Ket
Rp 1,329,827,709
Progress Renc. 46,362 % dan
Rp 151,616,988
Progress Real. 68968%
SPI
1.488
CPI
1.039
Project a head schedule Below planed cost
15
Nilai
Ket
Rp 956,810,037
Progress Renc. 53,453 % dan
Rp 5 8,672,075
Progress Real. 69,718 %
1.304 1.015
Project a head schedule Below planed cost
Nilai Rp 6 74,796,676
Progress Renc. 60,800 % dan
Rp 44,239,911
Progress Real. 72,271 %
1.189
Project a head schedule
1.011
Below planed cost
Rp 1,757,278,521
Rp 1,755,894,309
Rp 1,614,220,921
EAC
Rp 5,662,794,924
Rp 5,798,475,362
Rp 5 ,821,417,724
TE
101
116
127
ETC
TCPI
1.039
Project a head schedule
1.015
Project a head schedule
Ket
1.011
Project a head schedule
Parameter
Peninjauan Minggu Ke-
Earned Value
16
Analysis
17
Nilai
Ket
N ilai
Progress Renc. SV
Rp 455,139,210
68,183 % dan
Rp 3 1,165,889
75,920%
Rp 143,830,344
1.113
schedule
Rp 143,830,344
75,009 % dan
Rp 175,361,249
77,454 %
1.037
1.007
ETC
Rp 1,406,652,628
Rp 1,347,377,360
Rp 883,547,652
EAC
Rp 5,841,580,681
Rp 5,976,125,963
Rp 5,695,897,705
TE
135
146
145
TCPI
1.007
schedule
cost
Parameter
1.033
Project a head 0.984
schedule
1.033
Earned 19
Analysis
Nilai
20 Ket
Nilai
Progress Renc. SV
Rp ( 145,477,481)
86,961 % dan Progress Real.
CV
Rp 1 54,307,769
84,488 %
Ket Progress Renc.
Rp (436,550,094)
92,215 %dan Progress Real.
Rp 163,940,371
Project a head
84,794% Project a head
SPI
0.972
schedule
0.92
schedule
CPI
1.032
Below planed cost
1.034
Below planed cost
ETC
Rp 884,182,908
Rp 865,113,750
EAC
Rp 5 ,699,992,961
Rp 5,689,292,053
TE
155
164 Project a head
TCPI
1.032
schedule
Project a head 1.034
cost
Project a head
Peninjauan Minggu Ke-
Value
schedule Below planed
CPI
Project a head
84,488 % Project a head
Below planed 0.984
81,507 % dan Progress Real.
Rp 157,767,769
schedule
Below planed
Ket Progress Renc.
Project a head 1.033
cost
Nilai
Progress Real.
Project a head SPI
Ket Progress Renc.
Progress Real. CV
18
schedule
schedule
5.
KESIMPULAN
Pada akhir peninjauan, nilai kinerja schedule proyek atau SPI sebesar 0,920 berarti proyek ini telah mengalami keterlambatan 7,42% dari target rencana 92,22% dan realisasi pekerjaan 84,79%. Sedangkan dilihat dari segi kinerja biaya proyek, nilai CPI sebesar 1,034 artinya biaya proyek yang telah dikeluarkan masih berada dibawah biaya yang dianggarkan. Apabila kecenderungan kinerja proyek seperti pada minggu ke-20, Dengan menenerapkan konsep Earned Value Analysis (EVA) maka dapat diperkirakan biaya penyelesaian proyek sebesar Rp. 5.689.292.052,54, dan nilai tersebut masih dibawah biaya yang dianggarkan (BAC) sebesar Rp. 5.882.631.641,87. Sedangkan untuk waktu penyelesaian akhir pekerjaan selama 164 hari, yang berarti waktu sedikit lebih lama dari jadwal yang direncanakan direncanakan selama150 selama150 hari.
6.
DAFTAR PUSTAKA
Satrya Maulana, Alex. Analisis Kinerja Biaya dan Waktu dengan Konsep Earned Value Analysis. Surabaya : Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Sepuluh
November. Soemardi, Biemo dkk. 2005. Konsep Earned Value untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi. Bandung : Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Tulungen, G. H. 2009. Analisis Nilai Hasil (Earned Value Analysis). Universitas Kristen Indonesia Tumohon