EDISI
1 | Maret 2016
coffee - café - lifestyle
breakfast at Tiffany Coffee & Bistro
PENNY LANE special for The Beatles lovers
A Cup of Java Free
magazine
GUFO
café a taste of success
Romansa
Secangkir Kopi Panas
di Revolver
IKLAN Soft 1 halaman
Brotherhood Coffee Jalan Palagan Tentara Pelajar No. 100, Sleman, DIY, DIY, Indonesia Everyday, Everyday, 06:00 - 12:00 wib
The GAYO Palace Coffee & Breakfast
keep CALM & drink Coffee
E D I N A H A N S p ec ec i a l i t y T u r k i y e K A H V E Jalan Palagan Tentara Pelajar No. 100, Sleman, DIY, Indonesia Everyday, 06:00 - 12:00 wib instokahve turkiyekahve.com
VERANDA
EDISI 1 . APRIL 2016
co ffe e - caf é - li fes ty le
magazine
KOLOM REDAKSI PUBLISHER CREATIVE Jogja Olafe Koffie DEPARTMENT CREATIVE DIRECTOR EDITOR CREATIVE Febby Wulan Gibran Moha Christine Kho
[email protected] TECHNICAL ADVISOR GRAPHIC DESIGN Aditya Gibran Moha Amirullah Aditya SALES PHOTOGRAPHER DEPARTMENT Aulia MARKETING PHOTO CONTRIBUTOR MANAGER Gibran Moha Barend Abiyoso Mavazi Outfit AREA MANAGER SOCIAL MEDIA Aditya Nur COORDINATOR Christine Kho ACCOUNT Febby Wulan EXECUTIVE Christine Tan PUBLISHED by KERTA Media ADVERTISING MANAGER Jln. Cendrawasih 17 Mavazi Abi Yogyakarta 55221 +62 898-4490-985 Phone: 0274-541301 mavazi.outfi
[email protected] Fax: 0274-541221
Sekapur Sirih KOPI memang merupakan obat mujarab
untuk mengatasi rasa ngantuk. Tapi seiring berkembangnya zaman, kini kopi bukan hanya sebagai minuman untuk mengatasi hal tersebut, namun kopi kalau diminum secara teratur teratur dan pas dapat melancarkan aliran darah di dalam tubuh, kopi untuk kesehatan. kandungan caffeine yang tidak berlebihan dapat memberikan khasiat lain. Kopi juga sebagai salah satu komoditi penting di dunia kuliner/minuman, melainkan menjadi sebuah pelengkap untuk menunjang gaya hidup. Tak heran kalau sekarang menjamur bisnis coffee shop yang sedang muncul. Kami sengaja memberikan informasi kepada anda untuk mengetahui seluk beluk dunia coffee shop di Indonesia, yang bisa jadi pilihan untuk menikmati akhir pekan anda.
salam,
R e d ak s i i
FOLLOW US: jogjacoffeemagz EDISI 1
JCMagz koffievanjogja onzekoffie JOGJA COFFEE now available in available in www.issuu.com
| Maret 2016
coff ee - café - lifest yle
6 1 N 0 G I 2 S I E E D M R E I S V I O D C E
magazine
breakfast at Tiffany Coffee & Bistro
PENNY LANE special for The Beatles lovers
A Cup of Java Free
GUFO
café a taste of success
Romansa
OFFICE: Jln. Menur 10 Yogyakarta 55281 Phone: 0274-521541
Secangkir Kopi Panas
di Revolver
Cover DESIGN:
[email protected]
4
JCMagz | JCMagz - MEI 2016
content Sejarah Kopi sebagai Komoditi Dagang . 6 Angkringan Kopi Joss Lek Man . 9 GUFO café, a taste of success . 10 Kopi, gaya hidup, dan fashion . 12 Java Jazz Coffee . 14 Falling in Love in a Coffee Shop . 16 Breakfast at Tiffany . 18 A cup of Java . 20 Romansa Secangkir Kopi Panas di Revolver . 21 Penny Lane - coffee and bistro . 24
JCMagz - MEI 2016 | 5
KHAZANAH
. кофе
. .koffie . .kaffee . . kahve caffé . qahwah . kahfe . qahwat . kofe . kofe . kaffa . kappi . kopi (bunna) . kopi
coffee café
.
coffee
.
café
Sejarah Kopi sebagai Komoditi Dagang Dunia TIDAK berlebihan rupanya, pujian yang diberikan Franklin kepada kopi. Sebagai
komodi yang nomor dua paling banyak diperdagangkan di dunia setelah minyak bumi, kopi telah menjadi bagian yang dak terlepaskan dari keseharian, dengam segala macam kreasinya. Kopi hitam, kopi susu, kopi a la Italia, a la Amerika, kopi dengan rempah, you name it . Membahas tentang kopi, dak akan pernah ada habisnya. Sejarah kopi, terutama di Indonesia, dak akan pernah lepas dengan sejarah asa mula perkembangannya dari daratan Afrika, berabad yang lalu, tepatnya abad ke-9. Berasal mula dari daratan Ethiopia, biji kopi yang sangat digemari olahannya menjadi minuman berenergi, oleh pedagang Arab dibawa berkelana ke sepanjang jazirah Afrika, Eropa, hingga ke Asia. Dikenal sebagai minuman berenergi, yang semakin lama semakin banyak dimina, berkembanglah kopi menjadi suatu ikon komunitas, dan sejak itulah, 6
| JCMagz - MEI 2016
mulai dibuka kedai kopi, yang pertama tercatat sejarah adalah di suatu daerah di Turki, konon dengan nama Kiva Han, pada tahun 1475. Kedai kopi dikenal menjadi tempat berkumpulnya banyak orang, bahkan banyak pergerakanpergerakan polik bermula dari sana. Dari Turki, kedai kopi mulai menjalar ke Eropa, salah satunya oleh duta besar Turki yang memperkenalkan konsep ini kepada Raja Louis XIV di Paris. Banyak momen penng yang menandai pesatnya perkembangan kopi dan budaya minum kopi, serta pengaruhnya kepada sejarah perjalanan budaya. Seper Inggris,
KHAZANAH
yang meskipun pada masa kini dikenal sebagai negara pecinta teh, dahulunya merupakan salah satu negara yang terkena gegar budaya kopi dengan efek paling besar, terutama di kota London, yang dibukkan dengan ratusan kedai kopi yang dibuka pada masa itu, sekitar akhir tahun 1600an. Bahkan komposer besar, Johann Sebasan Bach, menggubah komposisi Coffee Cantata, yang mengisahkan perjalanan spiritual dan juga ketakutan bangsa Jerman yang pecinta bir, atas perkembangan kopi yang dak terelakkan di Jerman. Satu negara di Eropa yang hingga kini merupakan negara yang paling dikenal atas kecintaannya akan kopi, tentu saja Italia. Seni minum kopi merupakan bagian yang dak terpisahkan dari keseharian. Bahkan nama-nama minuman kopi yang kita kenal sekarang, merupakan nama dari bahasa Italia.
“Among the numerous luxuries of the table… Coffee may be considered as one of the most valuable. It excited cheerfulness without intoxication, and the pleasing flow of spirits which it occasions… Is never followed by sadness, languor or debility.” -Benjamin Franklin-
Sedangkan di Indonesia, sejarah kopi akan selalu lekat dengan masa penjajahan Belanda. Pada masa tanam paksa, banyak dibuka perkebunanperkebunan kopi. Tersebar di Jawa dan Sumatera, dengan jenis kopi Arabika yang banyak dihasilkan, yang hingga kini masih dapat dijumpai di dataran nggi Ijen, Tana Toraja di Sulawesi Selatan, juga Sumatera seper Mandhailing, dan juga Gayo di Aceh. Selain Arabika, juga dihasilkan Kopi Liberika dan Robusta, yang sejak kemerdekaan Indonesia, produksinya bernaung di bawah PTPN. Perkebunan Kopi di Jawa, Sumatera & Sulawesi
Ada ga pusat perkebunan kopi di Indonesia. Jawa, Sumatera dan Sulawesi, di mana Jawa manjadi produsen terbesarnya. Kopi yang paling banyak dihasilkan di perkebunan kopi di Jawa adalah Arabika. Tanaman Arabika mudah diserang hama penyakit, sehingga perhaan ekstra diperlukan selama proses pertumbuhannya. Kopi Arabika paling cocok dikembangkan pada kenggian di atas 1.500 m, dengan temperatur antara 16-20 derajat Celcius. Biji kopi Arabika dapat disimpan selama 2 tahun, yang akan menambah ngkat kekuatan aroma, yang merupakan ciri khas utamanya. Pulau penghasil kopi besar lainnya di Indonesia adalah Sulawesi. Proses yang banyak diterapkan di banyak perkebunan di Sulawesi adalah mengg unakan dry method. JCMagz - MEI 2016 | 7
KHAZANAH
Perkebunan kopi yang paling terkenal adalah di Toraja, di mana kopi tumbuh di lereng pegunungan dekat dengan pusat pulau, 1500 m di atas permukaan laut. Pemilihan dan penyorran biji kopi pasca panen dilakukan dengan tangan, untuk memilih biji kopi terbaik. Kualitas kopi Toraja yang sangat baik, dan hasil panen tahunan yang relaf dak banyak, membuatnya menjadi salah satu varian yang paling banyak dicari penikmat kopi dari seluruh dunia. Sementara Sumatera, adalah pulau di Indonesia, yang perkebunan kopinya, menghasilkan dua varian kopi dengan kualitas dunia, Mandhailing dan Ankola (nama lain untuk kopi Arabika, jarang digunakan). Kopi Sumatra-Mandhailing 8
| JCMagz - MEI 2016
dihasilkan di pinggiran kota Padang, di bagian barat daya distrik perkebunan kopi. Karakter varian kopi ini adalah ngkat keasamannya yang rendah, dengan aroma yang kompleks, sedikit manis. Banyak tumbuh di Sumatera bagian barat-pusat, kedua varian kopi ini diproses dengan dry method, dan dikenal karena rasanya yang kaya dan unik. Merupakan varian kega yang paling dimina, setelah Toraja dan Mandhailing.Beberapa nama varian lain, mulai banyak dikenal dan digemari, dinamakan sesuai dengan nama daerah penghasilnya. Di antaranya adalah Arabika Wamena, Black Pearl Papua Kenaliwa, Aceh Gayo, dan Flores Bajawa. - RED
HIGHLIGHT
YOGYAKARTA dan
a taste of success Jl. Palagan Tentara Pelaj ar n o. 19, Yogyakarta 10am- 2am gufo gufo gufo Facility:
kedai kopi, dua kata yang dak terpisahkan. Susurilah jalan-jalan di kota pelajar ini, dan ke manapun kaki melangkah, dengan mudahnya kedai kopi dapat kita temukan. Mulai dari yang konsepnya sederhana, sekedar secangkir kopi hitam dan kudapan, hingga yang menengah ke atas dengan berbagai pilihan menu dan fasilitasnya.
Sekedar cerita, kedai kopi tumbuh pesat beberapa tahun belakangan ini, terutama di Yogyakarta, sejalan dengan berkembangnya budaya minum kopi dak hanya sebagai bagian dari pembuka hari, tetapi kini bergeser sebagai bagian dari gaya hidup, di mana kedai kopi kini lazim disebut sebagai rumah kedua. Di kedai kopi, para penikmat kopi menghabiskan waktu untuk mengerjakan segala akvitas pekerjaannya, berkumpul dengan rekan dan kolega, atau hanya sekedar menghabiskan waktu, dengan buku bacaan. Di antara sekian banyak kedai kopi di Yogyakarta, ada JCMagz - MEI 2016 | 9
HIGHLIGHT
satu yang sedang mencuri perhaan, terutama di kalangan anak muda. Gufo, terletak di utara Yogyakarta, tempat ini menyajikan sesuatu yang baru untuk anak muda pecinta kopi. Suasana yang berbeda, ala kedai kopi indie Italia, dapat segera kita rasakan begitu melangkahkan kaki ke dalamnya. Chrisne, sang pemilik, dengan penuh antusias, akan menyapa seap tamunya dengan senyum dan kehangatan yang tulus. Berlatar pendidikan perhotelan dan pariwisata, dari Singapura dan Inggris, cukup baginya untuk mengetengahkan konsep yang unik dalam kedai kopinya. Keka ditanya, mengapa kopi, Chrisne tanpa ragu menjawab, kopi adalah hal yang paling erat dengan kehidupan itu sendiri. Dalam secangkir kopi, ada pahit, asam, manis, dan berbagai rasa lainnya, sebagaimana seap kemungkinan rasa yang kita alami dalam hidup. Lebih dalam lagi, jelasnya, kopi itu cinta, komunitas, kebersamaan. Ia ingin Gufo menjadi tempat berkumpul semua orang sebagai tempat berbagi dan berkarya. Menu minuman andalannya adalah café Miel, yang berar madu dalam bahasa Spanyol. Di dalamnya berpadu vanila, madu, dan kayu manis yang paling nikmat disajikan panas. Terdapat juga Cappuccino atau Americano untuk penikmat kopi tanpa gula. Bagi penikmat
teh, Gufo menghadirkan Blooming Tea, yang sesuai dengan namanya, akan mekar keka diseduh dengan air panas. Atau pilihan minuman teh lainnya yang menjadi andalan adalah Iced Peppermint Tea. Untuk minuman berbasis susu, Chrisne merekomendasikan menu Rose Velvet dan Lemon Barley. Untuk menu makanan, tersedia berbagai pilihan kue dan juga specialty fried plaer. Terakhir, tetapi yang ismewa, adalah menu gelato yang dimiliki Gufo. Teksturnya yang lembut, pilihan rasa yang bervariasi, dan sangat Italia, akan menjadi alasan untuk kembali lagi. Menjelang pembukaan resminya, Chrisne bersama m, sedang mempersiapkan banyak kejutan ismewa untuk para pelanggannya. So then what is to wait? Grab your bag, call your friends, and be there at Gufo (don't forget to say hi to Chrisne). - RED
10 | JCMagz - MEI 2016
HIGHLIGHT
Java Jazz Coffee when coffee meets jazz
SIAPA yang dak kenal dengan Java
Jazz, tanyakan kepada seap anak muda di Jakarta, dak ada yang dak tahu dengan perhelatan musik jazz paling bergengsi di Indonesia, bahkan salah satu yang terbesar di dunia. Diprakarsai oleh Peter F. Gontha dengan nama Jakarta Internaonal Java Jazz Fesval, fesval yang seap tahunnya berlangsung selama ga hari ini, menginjak tahun ke-12nya pada 2016. Berangkat dari inspirasi, musik sebagai media universal yang menyatukan berbagai kalangan dan bangsa, Java Jazz dak hanya mengetengahkan jazz, tetapi juga genre musik lainnya seper R&B, pop soul , dan reggae. Dengan inspirasi yang sama, Java Jazz Coffee, di bawah bendera PT Aneka Karya Kopi Indonesia, dibuka pada Januari 2015, dengan gerai pertamanya di Pacific Place. Kental bernuansa Java Jazz, mulai dari desain interior, dinding yang dipenuhi dengan foto para musisi yang tampil di Java
Jazz, hingga musik yang semuanya dimainkan dalam ajang tersebut. Untuk menu kopi, racikan andalannya adalah Espresso, Java Jazzpuccino, Pizzicato Café Mocha, Cool Cat Luwak dan Bass Bouncing yang diolah dari biji kopi asal Flores. Untuk makanan, Java Jazz Coffee menyajikan beragam pilihan cake dan pie, seper red velvet cake, cheese cake, dan oxtail pie. Sebagai sister company penyelenggara ajang musik Java Jazz Producon, kafe ini menjadi salah satu pendukung utama Java Jazz Fesval. Di kafe ini, para penggemar dapat membeli ket, serta beragam merchandise seper tas dan gelang. Para pengunjung yang sebagian besar adalah penikmat kopi dan jazz, mengaku betah menghabiskan waktu di sana, di mana alunan musik jazz dak hanya dapat dinikma dalam ga hari saja, tetapi sepanjang waktu, sepanjang tahun. (Diolah dari berbagai sumber) - RED
JCMagz - MEI 2016 | 11
Jalan Palagan Tentara Pelajar No. 100, Sleman, DIY, Indonesia Everyday, 06:00 - 12:00 wib Angkringan Tradisional Kemasan Modern JCMagz - MEI 2016 | 12
PROFILE
5 Tokoh Besar Dunia
PENCINTA KOPI JIKA kamu tak bisa memulai hari tanpa
secangkir kopi, tenang kamu tak sendirian. Karena jauh sebelum tren kopi merebak seper sekarang tokoh-tokoh berpengaruh dunia juga tak bisa hidup tanpa secangkir kopi. Kopi memang memiliki pengaruh berbedabeda bagi seap orang. Ada yang baik-baik saja
Ludwig van Beethoven Mungkin tak banyak yang tahu kalau komposer besar dan tersohor asal Austria ini a d a l a h s e o r a n g coffee a d d i c t . M e n u r u t biografinya, kegilaan Beethoven akan kopi telah diketahui orang-orang terdekatnya. Beethoven y a n g d i k e n a l temperamental ini diketahui a k a n c r a n k y jika dak meminum kopi. Bahkan sangkin terobsesinya dengan kopi, Beethoven selalu menghitung biji kopi yang akan dia seduh. Dengan tangannya dia menghitung 60 biji kopi untuk kopi paginya. 14 | JCMagz - MEI 2016
jika harinya lewat tanpa secangkir kopi. Ada juga yang gelisah dan cranky jika secangkir kopi tak mampir di hidupnya. Kopi bagi beberapa orang adalah sumber semangat, pemberi energi dan pemompa inspirasi. Dan ini juga yang terjadi pada beberapa tokoh berpengaruh dunia yang ternyata berkarya dengan melibatkan kopi. Berikut adalah nama-nama para coffee addict yang mungkin tak asing lagi di telinga.
Teddy Roosevelt Presiden ke-26 Amerika Serikat ini ternyata juga pecinta kopi seja. Bahkan putranya mengatakan “the president’s mug was more in the nature of a bathtub” .
Sang presiden diketahui mengkonsumsi satu galon kopi perhari. Dan orangorang terd ekat nya mengataka n kalau hubungan Roosevelt dan kopi tak dapat dipisahkan karena kopi membantunya tetap akf dalam menemukan inspirasiinspirasi yang menunjang tugasnya sebagai kepala negara. Meskipun gemar meminum kopi hitam,
Roosevelt juga suka menambahkan banyak gula ke dalam cangkir kopinya.
Voltaire Writer, philosopher and playwright terkenal asal
Perancis ini mungkin adalah salah satu tokoh dunia yang paling tergila-gila dengan kopi. Bagaimana dak, Voltai re d iketah ui mengkonsumsi 40 sampai 50 cangkir kopi dalam sehari. Dia juga gemar mencampur kopi dan cokelat dan meminumnya melebihi dosis normal orang biasa. Dia mengaku kopi adalah salah satu hal yang paling berpengaruh buatnya
HIGHLIGHT
dalam menghasilkan karya. Di hari-hari terakhir hidupnya Voltaire tetap mengkonsumsi kopi dalam jumlah banyak meskipun dokter mengatakan bahwa kopi yang dicintainya akan membunuhnya. “If coffee is a poison, it is a slow poison”,
katanya.
Søren Kierkegaard Ternyata banyak filsuf dan pemikir dunia yang menjadikan kopi sebagai sumber inspirasi. Salah satunya adalah filsuf besar asal Denmark Søren Kierkegaard. Sangkin tergila-gilanya dengan kopi, dia memiliki cara khusus nan unik dalam mempersiapkan ritual minum kopinya. Biasanya dia menumpuk gunungan gula di dalam cangkir lalu menuangkan kopi hitam secara perlahan untuk melarutkannya. Tak hanya itu, dia juga memiliki 50 koleksi cangkir kopi yang berbeda. Dan seringnya dia meminta sekretarisnya untuk memilih salah satu cangkir dan memberi alasan yang filsofis atas cangkir yang sudah dipilih. Buatnya kopi lebih dari sekedar minuman. Kopi adalah
sesuatu yang memiliki nilai filosofi tersendiri karena buatnya “at any rate, I prize coffee” .
Benjamin Franklin Jauh sebelum budaya nongkrong di kedai kopi mainstream seper sekarang, salah satu founding fathers of America ini telah memulai tradisi itu. Saat nggal di London, Benjamin Franklin kerap menghabiskan waktunya di sebuah kedai kopi di London. Sambil menikma kopi, dia biasanya mengadakan pertemuan polik di sana. Tak jarang juga dia ber main cat ur dan mendengarkan dan memerhakan orangorang berlalu-lalang di kedai kopi tersebut. Buatnya kedai kopi itu sudah sebagai rumah kedua. Tak hanya itu, ‘relaonship’ Franklin dengan kopi juga semakin dekat seiring dengan dia menjual sendiri biji kopi sebagai mata pencahariannya. Salah satu kupan terkenalnya tentang kopi adalah “I love all the honest souls that I meet at the London coffee-house” . Source: hps://majalah.oencoffee.co.id/5-tokohbesar-dunia-yang-juga-pencinta-kopi/ - RED
Angkringan Kopi Joss “ Lek Man “ SEPINTAS dari namanya mengingatkan kita pada sebuah produk minuman
berenergi. Walaupun dak ada hubungannya, minuman ini juga bisa menjadi “doping”, terutama bagi yang doyan melek di malam hari. Aroma kopi hitam yang dipadukan dengan aroma bakaran dari arang membara, memberikan sensasi yang sayang untuk dilewatkan bagi para pecinta kopi. JCMagz - MEI 2016 | 15
HIGHLIGHT
Keunikan kota Yogyakarta adalah salah satu daya tarik yang dak pernah terlupakkan secara global di mata pecinta kuliner, khususnya bisnis kopi yang sangat pesat, contohnya Kopi Arang Joss yang telah menjadi icon kota ini. Resep kopi asli yang sederhana dan special adalah kopi yang ditemukan pada abad ke- 19 yang dipelopori oleh pedagang angkringan di daerah sekitar Tugu Yogyakarta yang kemudian popular dan mendunia pada awal abad 20. Kopi ini merupakkan kopi hitam yang dicampur dengan arang. Disini arang dibedakkan, arang yang dipakai menggunakkan jenis kayu khusus yang telah diawetkan, konon sudah ada
Jl. Bumijo Kidul. 19, Yogyakarta 16 | JCMagz - MEI 2016
jaman Mesir kuno yang dipakai untuk mengawetkan mumi Fir'aun. Jadi dengan arang impor ini terjadilah sebuah perkawinan antara kopi Jawa dengan arang Mesir. Anda akan menemukan pengalaman yang belum pernah dirasakkan keka meminum kopi ini. Kopi inilah akhirnya menjadi sebutan kopi Joss (karena bunyi arang panas yang kencang dan telah dibakar bertemu dengan air kopi ). Kopi ini dibagi menjadi 2 divisi kopi, yaitu : Kopi Jos 1x dan Kopi Jos 2x. Kopi Jos 1x dan 2x ini adalah banyaknya arang yang dimasukkan kedalam kopi. Jadi kenapa
10am - 2am
Facility:
HIGHLIGHT
hanya memberikan pilihan sampi 2x3 karena jika terlalu banyak maka kopi akan semakin sedikit dan bisa tumpah. Semakin banyak arang semakin mahal kopi tersebut. Khasiat dan manfaat kopi ini banyak peneli yang emngakui kalau kadar kafeinnya dinilai rendah karena metode pembuatannya dinetralisir oleh arang tersebut. Arang yang dipanaskan pada suhu diatas 250 derajat Celcius akan menjadi karbon akf yang berguna mengikat polutan dan racun. Namun katanya, karbon yang terakvasi dapat mengurangi ampas kopi, mengikat racun, dan memperbaiki aroma. Bagi anda pecinta kopi yang sedang berlibur ke Yogyakarta sempatkan diri menikma kopi ini di coffee corner dengan islahnya Angkringan kopi “ Lek Man “ yang konon jualan kopi ini berdiri sejak tahun 1950-an. Meskipun Yogyakarta sudah banyak tempat kopi ala Café dengan konsep Italia atau internasional, namun anak-anak muda di kota ini tak pernah meninggalkan dan mencoba suguhan unik kopi nan tradisional sebelum berdirinya bisnis kopi modern, dikarenakkan ada kekhasan yang ada duanya. Kopi ini juga ada di kota Solo. (Sumber : Google Indonesia) - RED
JCMagz - MEI 2016 | 17
HIGHLIGHT
“Penny Lane is in my ears and in my eyes. There beneath the blue suburban skies I sit. And meanwhile back.. Penny Lane is in my ears and in my eyes. There beneath the blue suburban skies. Penny Lane!”
Coffee & Bistro
PENNY LANE
special for The Beatles lovers
TERLETAK di
Kemang, salah satu area yang penuh dengan keriaan di Selatan Jakarta, tersebutlah satu bistro yang cukup dikenal di kalangan penggemar ba nd le ga ndar is asal Li verp oo l, Th e Beatles, Penny Lane Coffee and Bistro. Terselip cerita unik dari Anas Nouva, sang pemilik, tentang ide awalnya mendirikan restoran berkonsep bistro dining ini. Suatu waktu, Anas mendengar lagu Penny Lane diputar di radio, dan salah satu penggalan liriknya, “ Penny Lane is in my ears and in my eyes.. There beneath the blue suburban skies..” mengingatkannya akan Kemang, such an unlikely connection. Dari momen itulah ia terinspirasi untuk mendirikan Penny Lane Coffee and Bistro. Baginya, Penny Lane yang merupakan 18 | JCMagz - MEI 2016
sebuah area di Liverpool, adalah area yang serupa dengan Kemang. Banyak café dan coffee shop yang dapat ditemui di sana. Penggemar berat The Beatles mungkin sudah tahu, bahwa Penny Lane adalah tempat pertama kali Paul McCartney dan John Lennon bertemu, karena itulah Anas ingin menciptakan nuansa bistro yang kental dengan atmosfir Inggris dan terutama, segala memento yang berkaitan dengn band legendaris tersebut. Hal paling mudah tentunya pemilihan musik, putar saja semua koleksi terbaik selama delapan tahun band ini berdiri. Di salah satu dinding, tertulis potongan lengkap lirik lagu Penny Lane, ciptaan McCartney, yang merupakan lagu jawab an untuk Strawbe rry F ields Forever ciptaan Lennon.
Jl. Palagan Tentara Pelaj ar n o. 19, Yogyakarta 10am- 2am pennylane pennylane pennylane Facility:
JCMagz - MEI 2016 | 19
HIGHLIGHT
Secara keseluruhan, interiornya didominasi berbagai kreasi kayu, dan tentu saja aksesori bertemakan negara Ratu Elizabeth tersebut. Untuk menu, kesemuanya mengambil nama judul-judul lagu The Beatles sebagai inspirasi. Seperti Ringo Steak, dan George Marinated Salmon, untuk makanannya. Sementara untuk pilihan smoothies, tersebutlah Hey Jude, Day Tripper, Michelle, dan Yellow Submarine. Untuk
signature smoothies, dipilihlah nama Y oko On o, dan s e kal ig us m e n jadi minuman yang paling populer di sini, yang diramu dari eskrim vanila, Nutella, stroberi dan susu. Setiap bulannya, selalu diadakan acaraacara yang mengikutsertakan komunitas penggemar The Beatles. Mulai dari pemutaran film, hingga penampilan musik tribute to the band . Tidak perlu jauh jauh ke Liverpool untuk menikmati The Beatles dan l i r i k - l i r i k manisnya. Cukup ke Penny Lane Coffee & Bistro, ke ha ng at an Liverpool tahun 60an dapat Anda nikmati. - RED
20 | JCMagz - MEI 2016
Barnie’s Coffee & Tea Co N o st a l g i c Ist a n bu l , T u r k ey - Si n ce 1855
Jalan Palagan Tentara Pelajar No. 100, Sleman, DIY, Indonesia Everyday, 06:00 - 12:00 wib Barniekahve
Barniekahve.com
Indonesia Coffee Speciality
JCMagz - MEI 2016 | 21
DIARY
Falling in Love
in a Coffee Shop Catatan Christine @ Trafque, Walking Drums, Convivium I think that possibly, maybe I'm falling for you. Yes there's a chance that I've fallen quite hard over you I've seen the paths that your eyes wander down. I want to come too
AWAL Maret, Chrisne Koh, si cank pemilik
Gufo, meluangkan waktunya untuk coffee shop hopping dengan saya di Jakarta. Ini janji yang tersebut pada awal perkenalan kami, mid-January tahun ini. Tidak diduga, janji ini terpenuhi dua bulan kemudian. Sebagai pecinta kopi yang nggal di Selatan Jakarta, rasanya dak adil kalau saya dak berbagi pengalaman dengannya. Di beberapa bilangan Jakarta Selatan, memang sudah lama dikenal dengan toko kopinya yang dak hanya affluent, tetapi juga menyajikan kopikopi terbaik dari seluruh Indonesia. Ada banyak tempat yang kami datangi, tetapi ga tempat berikut menjadi highlight coffee shop hopping kami - Traffique, Walking Drums, dan Convivium. Berbeda dengan hopping kami yang biasanya hanya berdua, kali ini kami ditemani Kamil, teman Chrisne, arsitek yang juga pecinta kopi. Pertemuan ini ismewa, karena Kamil adalah world traveler , dan pernah delapan tahun nggal di Melbourne, salah satu kota di dunia, yang terkenal dengan pengolahan kopinya, dan kota dengan coffee shops indie paling banyak 22 | JCMagz - MEI 2016
di dunia. Tentu saja, berbagi cerita kopi dan juga perjalanannya menjelajahi dunia, adalah pengalaman yang sangat berkesan bagi kami. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Traffique, sebuah toko kopi yang katanya sedang banyak digemari, yang terletak di Hang Tuah. Seper biasa, Chrisne memesan minuman kesukaannya, café lae panas, sedangkan saya mencoba Lindt iced chocolate. Tidak ada yang ismewa dengan kopi pilihan Chrisne, dan juga minuman saya. Sedikit berharap lebih, dari nama merk coklat yang sudah sangat tersohor itu. Desain interiornya juga biasa saja, berusaha edgy, cute, tetapi dak total. Satu yang menarik perhaan kami, adalah display mini mug yang dikumpulkan sang pemilik dari berbagai toko kopi di seluruh dunia. Satu jam di sana, Kamil mengajak kami ke Walking Drums, toko kopi baru di bilangan Pa Unus, yang dia kerjakan seluruh desainnya, mulai dari bangunan, hingga interior. Kami berga memutuskan berjalan kaki. Jakarta sedikit hujan malam itu.
DIARY
yang kami datangi malam itu.
I never knew just what it was about this old coffee shop I love so much All of the while I never knew I never knew just what it was about this old coffee shop I love so much All of the while, I never knew All of the while, all of the while… It was you (Falling in Love in A Coffee Shop, Landon Piggs)
Sesampainya, saya dan Chrisne cukup dibuat terpana. Bukan toko kopi yang luar biasa secara keseluruhan, tetapi detail-detailnya yang membuatnya berbeda dari toko kopi kebanyakan. Juga filosofi Kamil dalam idenya untuk Walking Drums. Tidak ada palang nama di sana. Kata Kamil, biarlah it speaks for itself. “If this is a good one, people will talk about it, and they will come here, eventually.”. Konsep yang mengena, one day I will visit this place again. Detail kedua yang menarik, adalah banyaknya light bulbs di
bar, yang dinyalakan berganan. Cank, dan efisien. Detail lain, adalah pada menu. Jarang toko kopi yang menyajikan hanya kopi dan makanan tradisional Indonesia, dan Walking Drums adalah salah satunya. Namun lagi-lagi, kami hanya memesan kopi, café lae panas. Too bad we had our dinner already. But we ordered pannacota, which taste really good.
Pannacota itulah yang membuat saya teringat pada Convivium, yang menjadi tempat kega
Convivium, restoran Italia di bilangan Panglima Polim Raya, sudah dikenal lama oleh para pecinta makanan Italia di Jakarta, karena pasta dan pizzanya yang otenk. Juga beberapa pilihan ro dan kuenya yang outstanding. Jelas otenk, pemiliknya Italia asli. Sebenarnya alasan saya insisted mengajak Chrisne dan Kamil, bukan karena pizza atau pastanya, tetapi karena coffee pannacota- nya. Sayang, ternyata sudah habis. Sudah terlanjur ke sana, sudah terlalu banyak minum kopi, so then we decided to order pizza. Spinach based pizza, since Chrisne dak makan daging. They both thought, they will just be eang, another ordinary Italian pizza, but they were absolutely mistaken. Chrisne yang katanya sudah
kekenyangan, menghabiskan banyak potongan pizza, sambil dak berhen memuji. Kamil yang picky soal pizza, bilang, bahwa ini adalah salah satu pizza terenak yang pernah dia nikma. Thin crust, freshly made, fresh from the oven. A perfect mix of cheese, and vegetables.
Malam itu menjadi malam yang sangat berkesan bagi kami. Berbagi cerita tentang kopi, perjalanan keliling dunia si arsitek, cerita-ceritanya tentang bangunan dan tempat menakjubkan yang belum pernah saya baca di manapun, dan bahagianya Chrisne, karena menemukan tempat di mana bukan lagi café lae panas yang dia ingin pesan. But I told her, one day, she should have one good cup of coffee there. Well, what is an Italian joint without one shot of espresso, aer one good meal, right? - RED JCMagz - MEI 2016 | 23
get ready tonight?
HAVELAAR koffie Indonesia-Europe Coffee Trader +62 878 8206 5530
IKLAN 2
24 | JCMagz - MEI 2016
STORY
APA yang terbayang dalam benak keka mendengar islah a cup of java ? Sebagian mungkin mengerutkan dahi, membayangkan
gambaran Pulau Jawa di dalam cangkir, atau mungkin sebagian lain segera paham bahwa islah ini adalah bahasa slank untuk secangkir kopi.
a cup
of Java, please?
Mengapa terselip kata jawa di dalamnya? Karena merunut pada sejarahnya, pada abad ke-17, koloni Belanda mulai membuka perkebunan kopi di Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa, Sumatera dan Bali. Pulau Jawa menjadi pulau pertama di mana perkebunan kopi dibuka, dan hingga kini, berabad kemudian, masih menjadi salah satu pulau dengan penghasil kopi untuk ekspor terbesar di Indonesia. Karena sejarah itulah, kemudian minuman kopi dikenal dengan sebutan a cup of Java, di negara barat. Jadi jika kebetulan berkunjung ke belahan dunia sana, jangan lupa gunakan klausa berikut untuk pesanan kopi ismewa Anda, “Can I have a cup of Java, please?” , yang segera akan dijawab oleh barista anda, “Sure, how would you like it to be?”. - RED JCMagz - MEI 2016 | 25
HIGHLIGHT
Coffee Shop in Amsterdam Drug wars are rarely won, something the Dutch acknowledged in 1976 when they decriminalized marijuana and hash. Since then, the laws on cannabis have always been fuzzy, and it has never technically been legal. As for over-thecounter sales, coffee shops weren't legalized unl 1980. Amsterdam coffee shops are under connual scruny and must regularly dance with the law. They can legally sell to you, but cannot buy from growers - the legislators assume that ganja magically appears in the storeroom. It's illegal to smoke tobacco 26 | JCMagz - MEI 2016
in any working environment and this includes, perversely, coffee shops. You can sll smoke 'pure' weed, and many shops have sealed smoking rooms for ciggies. But fret not: Mary Jane has had a rough ride since the beginning, but she sll enjoys more freedom here than just about anywhere else. In terms of ambience, every establishment is different. Some offer amazing food, others are great for lounging. Some have a terrible atmosphere, but supply the best hash in
HIGHLIGHT
Abraxas Coffeeshop
town. Others have it all. The following list is our guidelines for what a great coffee shop can be. With roughly 250 in Amsterdam, you could easily stumble across your own. Coffee shops are banned from adversing, so some of the website listed here don't reveal addresses or are fan sites. Thus informaon is not always strictly accurate, and operaonal telephone numbers can be few and far between. In other words, it's all suitably hazy. The best Amsterdam's coffee shops : 1. Abraxas 2. Amnesia 3. Barney's 4. Coffeeshop Katsu 5. Dampkring 6. De Rokerij 7. Dutch Flowers 8. Greenhouse 9. Greenhouse Effect 10. Grey Area
Dutch Flowers Coffeeshop
Greenhouse Coffeeshop
- RED
Grey Area Coffeeshop
JCMagz - MEI 2016 | 27
HIGHLIGHT
BEST Coffeeshop in LONDON
2. The Attendant, Fitzrovia
1. Beatles Coffee Shop It was near to the Abbey Road Studios where the Beatles famously walked across a zebra crossing - so creang the iconic image of their last album. Not far from the St John's Wood studios Richard and his wife Irina Porter, both big Beatles fans, set up the Beatles Coffee Shop. For 15 years Richard has been a London Beatles tour guide bringing what he esmates to be well over 100,000 people to Abbey Road. Richard's book 'Guide to the Beatles London' is testament to his love for the pop group and he's the proud holder of the tle 'Beatles Brain of Britain'. At the small coffee shop you can get Beatles memorabilia and all sorts of souvenirs as you refuel. It's the perfect way to wind down aer paying homage to your heroes by walking in their famous footsteps along the Abbey Road crossing. beatlescoffeeshop.com St. John's Wood Underground Staon, Finchley Road, London NW8 6EB, UK 28 | JCMagz - MEI 2016
It's not just the perfect coffee, friendly service or the constantly changing menu that keeps us coming back: it's the seng in a Victorian loo! The clever use of such a ny space feels light, bright and welcoming despite being underground. Who would have thought having an espresso in a urinal would be such a draw? the-aendant.com 27a Foley Street W1,
2 LOVE Tea & Coffee House, Lambeth The best coffee and Italian banter from the baristas at 2 LOVE. The coffee here keeps diehard caffeine lovers happy and with seang along the river, it's the perfect place to soak up one of the best views of London, across to parliament. www.2love.london Albert Embankment, London, UK
HIGHLIGHT
3. Alchemy Coffee, Blackfriars Unl I tried Alchemy I thought I knew what coffee tasted like. Their passion, care and scienfic approach to coffee produce something remarkable. The coffee comes in three sizes, with a choice of four beans. There is also a cold brew available. alchemycoffee.co.uk/cafe 8 Ludgate Broadway Ec4, UK
4. The Haberdashery, Crouch End Playful tuckshop meets community coffee hub … The Haberdashery brews light-hearted nostalgia with dedicaon to faultless coffee. Soak into bowl-sized cappuccinos, succumb to sinfully good Italian hot chocolates or keep things punchy with fuss-free macchiatos. the-haberdashery.com 22 Middle Lane N8, London, UK
5. The Wet Fish Café, West Hampstead In an area spoilt for choice, the Wet Fish serves easily the best coffee. Americano just right: strong, rich but not bier. The food is out of this world for a small cafe. I remember when the cafe was a wet fish shop and it has retained some of the original les. theweishcafe.co.uk 242 West End Lane, London, UK.
6. Violet Cakes, Hackney The minute you walk through the door you're greeted with the most comforng smell of home-baking to accompany the delicious coffees. The cafe is cute and cosy with a open-plan kitchen where all of the baking takes place in full view. violetcakes.com 47 Wilton Way E8, London, UK JCMagz - MEI 2016 | 29
HIGHLIGHT
Dünyası will also be introducing Turkish culture and its tradion of hospitality to the world with its 2 story 560 square metre London store. Ka hve Dünyası will be offering store guests free Turkish c o ffe e i n celebraon of its first store abroad.
7. Kahve Dünyasi, Piccadilly Turkish Kahve Dünyası has opened its
first overseas store in London. The cost of bringing Turkish coffee and Turkish delight to London has been a 3 million pound investment. Kahve Dünyası will offer store guests a free Turkish coffee unl the end of this year. The world's second largest producer of industrial chocolate and the sixth largest producer of industrial cocoa, Alnmarka, has carried its Kahve Dünyası brand overseas with its own equity capital. With its first store abroad located in London’s busiest corner, Piccadilly Circus, Kahve Dünyası has become the Brish Royal Family’s tenant in its new complex. With a mission to carry the Turkish coffee culture to where it belongs, both domescally & internaonally, Kahve 30 | JCMagz - MEI 2016
Indicang that its London store is a starng point for its overseas investments, Kahve Dünyası General Manager and Vice Chairman, Alev Alnkılıç, says “In the next five years we aim to open stores in cies like New York, Moscow, Dubai and Vienna in addion to new opportunies in London, thereby carrying Turkish culture to different spots.”
Highlighng that being the tenant of the Royal Family is a difficult process, Alnkılıç states, “Up unl today we have made an investment of 3 million pounds in the London store. Our goal is to achieve the same success we have in Turkey, firstly in London, then in different cies of the world.” www.kahvedunyasi.co.uk Piccadilly Circus, London, UK
- RED
Sustainable Support for our Farmers. Costa is the only coffee chain in the UK that only uses sustainably grown beans sourced from Rainforest Alliance Certified farms. So whenever you drink Costa coffee, you're supporting farmers and farm workers worldwide who are working to improve their livelihoods and those of their families, while protecting the planet at the same time. The Rainforest Alliance encourages farmers to grow crops and manage ranchlands in a way that looks after the land for the long-term. It also offers social, economic and environmental benefit to farmers, such as access to schools and healthcare.
“attendant” coffee sandwiches salad breakfast lunch Albert Embankment, London, UK 06 AM - 3 PM www.aendant.london
#FOLLOWTHEFROG
HIGHLIGHT
P anas a s n a R om op i
ng k ir K Se ca di
SKEPTIS adalah kesan pertama yang
melintas di kepala saya keka mendengar nama ini. Revolver? Sejenis pistol? Atau lagu terbaru Madonna, the queen of pop? Ditambah lagi dengan ulasannya yang bertebaran di segala jenis plaorm media sosial, terutama selfie anak-anak hipster dengan segala pose di depan pintu kayu bertuliskan namanya dalam capital bold, membuat saya semakin nyinyir dengan kedai kopi di daerah Seminyak ini. Namun kesinisan itu bergeser menjadi rasa penasaran, keka salah seorang sahabat kerap kali menyempatkan diri datang ke tempat ini, di sela kunjungan kerjanya ke Bali. Sahabat saya itu terkenal dengan seleranya yang nggi, dan dak mudah untuknya mengeluarkan pujian. Jangankan pujian, dak menghina saja sudah suatu 32 | JCMagz - MEI 2016
bentuk apresiasi. Puncak rasa ingin tahu saya mbul keka, dalam ulasannya yang terbaru, ia memuji cappuccino Revolver sebagai yang terbaik, di antara cappuccino-cappuccino lain yang pernah ia nikma. Wow, this is goa be something, pikir saya. Teman saya ini sudah menjelajahi dunia dan menyambangi kedai kopi terbaik di seap penjurunya, dan dia bilang, Revolver yang terbaik? Sejak itu, Revolver menjadi urutan nomor satu, dalam list kedai kopi yang wajib saya kunjungi. Dan kesempatan itu datang di akhir Februari, dalam kunjungan saya ke Bali setelah ga tahun berlalu. Sampai di Denpasar, tujuan pertama saya tentu saja Petenget, kawasan yang cukup asing bagi saya, meskipun terletak di daerah paling hip di Seminyak. Berbekal info ala kadar, dan drama dalam perjalanan (naik ojek, mendadak hujan deras, dan alamat di Bali yang memang dak jelas penomorannya, sampai balada terkena paku), sampailah juga saya di sini. Tidak ada yang ismewa dengan tempatnya, selain pintu kayu yang sudah beredar fotonya di mana-mana. Interior bertema rusc vintage yang biasa saya temui, dan pilihan musiknya
HIGHLIGHT
yang biasa diputar di k e d a i k o p i kebanyakan, yang seringkali saya dengar di Jakarta. Namun j a n ga n ta nya , f u l l house! Butuh beberapa waktu sa mp ai s ay a mendapatkan kursi, dan setelah menu sampai di tangan, tanpa pikir panjang, s a y a p e s a n cappuccino dan sepiring salad. Begitu cappuccino pesanan saya sampai di meja, that is when an ot he r r ar e foodgasmic moment happened! Oh man, this is literally the best cappuccino I have ever tasted my whole life! Agai n, saya hanya
penikmat kopi, bukan ahli kopi, tetapi saya bisa bilang, ini luar biasa. Perpaduan pahit kopi (saya minta tanpa gula seper biasa), dan campuran bubuk coklat dengan racikan yang sangat pas. Not to menon panasnya yang tepat, dan porsinya yang pete (porsi kopi yang terlalu banyak, bisa merusak kenikmatan minum kopi dan seni kopi itu sendiri). Rasanya ingin menemui baristanya, dan memujinya bertubi-tubi. What a
genius! Sedangkan saladnya, sesuai namanya, The Business (it has cous cous and falafel salad, mixed with herbs dan Tahi dressing), adalah another good business you simply cannot miss. Needless to say, this has been a great start for my holiday here in Bali. Super recommended, and quong what my bese had to say, “Ini coffee shop
terbaik yang pernah ada!” - RED
JCMagz - MEI 2016 | 33
HIGHLIGHT
The best coffee shops in Istanbul
1. Eminönü Ferry Docks
Not the easiest word to master, Eminönü is a chaoc hub on the shores of the old peninsula with spectacular views in all direcons. The main draw here is the fried fish sandwiches, prepared on colourful illuminated boats that rock steadily on the water, and then eaten on ny plasc tables and chairs on the dock. Vendors selling pickles, corn on the cob, leather goods and electronic toy cars zigzag between the crowds as ferry horns and seagulls add to the cacophony.
next door in the vibrant, smoky courtyard flipping through wrinkled newspapers as a sheesha haze envelops them. By night, the vine-covered, lantern-lit area is filled with ny wooden chairs scaered around knee-level tables, as a younger crowd chats, smokes and drinks. The madrasah itself has two entrances and numerous Oriental trinkets can be purchased therein. Yeniçeriler Caddesi 36/28, Beyazit, +90 212 519 2341. Open daily 7am-2am
3. Coffee and sheesha at Katmerler
2. Çorlulu Ali Paşa
An 18th-century madrasah tea garden, Çorlulu Ali Paşa is a few steps from the Beyazit tramway stop. During the day you'll find older men from the mosque 34 | JCMagz - MEI 2016
A small oasis of coffee and sheesha shops, whose trail of fruity tobacco scents and brightly coloured seang and lanterns will draw you in from the street. While every cafe in this sheesha republic boasts prey much the same offerings – a wide array of sheesha flavours, coffee, tea and jumbo television screens – Katmerler has a loyal customer base and boasts an exquisite melon flavour. As crowds huddle before the jumbo screens in clouds of sweet-scented smoke,
HIGHLIGHT
parcularly on football nights, vendors weave their way in and out of the open area, offering slices of fruit, nuts and appezers as the clicks of the sheesha tongs mix with the roars of joy (or rage). Neca Bey Caddesi 81, Beyoğlu
4. Galata Konak Cafe
With a view of the Bosphorus and Golden Horn on one side and the marvellous medieval Galata Tower on the other, Konak Cafe spoils you with more than a panoramic view of the old city. It's on the top floor of a three-storey historic building. A ny elevator will lead you to both the nostalgic indoor cafe with its velvet armchairs, chandeliers and gramophones, and to a simple terrace with wooden tables and wicker chairs that nabs the lion's share of locals and tourists alike, day through to night. This cafe, which boasts a wide selecon of freshly squeezed juices and cakes , is open for breakfast with a Sunday buffet opon. Haci Ali Sokak 2/2, Beyoğlu, +90 212 252 5346,
5. İsklal Street
The heartbeat of Istanbul, İsklal in Beyoğlu is the embodiment of the city's incomparable spirit. Once you jostle your way through the crowds past power suits, school uniforms, backpacks, cameras and guitars, take a breather by the Galatasaray High School's giganc gates and bask in the visual electricity and sounds that resonate from the throngs of pedestrians. Grab some roasted chestnuts in the fall or winter, or if it's hot some Kahramanmaras icecream from a cheeky vendor, who'll make you work for your cone. And be sure to roam into the sides streets – Küçük Parmakkapı Sokak is a haven where the sounds of live Turkish rock, dice hing backgammon boards and the haze of sheesha smoke weave together.
galatakonakcafe.com. Open daily 8am-midnight - RED
JCMagz - MEI 2016 | 35
HIGHLIGHT
Otten Coffee Founder Stories: Sepotong kisah dari secangkir kopi
Bila biasanya di Founder Stories menghadirkan cerita dari satu Founder, maka kali ini kami kembali mengangkat profil startup dengan dua Founder. Robin Boe dan Jhoni Kusno yang datang dari tanah Medan dan mendirikan Oen Coffee berbagi cerita sisi lain dari pengalaman kewirausahaannya kepada Tech in Asia. Penasaran? Siapkan secangkir kopi dan simak penuturan keduanya. Mengenal dunia kopi Seper kebanyakan anak muda, awalnya Robin dan Jhoni adalah mahasiswa biasa. Mereka sama-sama berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STMIK Mikroskil Medan. Namun ranah entrepreneur bukan hal baru bagi mereka. “Kebetulan orang tua kami 36 | JCMagz - MEI 2016
memiliki bisnis, selepas kuliah kami membantu sembari menimba ilmu bisnis,” jelas Jhoni.
Selain kuliah di kampus yang sama, Jhoni dan Robin adalah sesama penyuka kopi. Robin bahkan suka membeli mesin pembuat kopi dan peralatan barista sampai ke taraf kolektor. Selain itu ia juga sempat menjadi eksporr biji kopi mentah ke berbagai daerah di Indonesia. Keseriusan keduanya dalam berbisnis kopi dimulai keka mereka mendirikan kedai kopi Oen Coffee di Medan pada tahun 2012. Peralatan barista yang menjadi koleksi Robin jumlahnya kian banyak dan mulai memenuhi kedai kopinya. “Ranah online pada saat itu masih baru bagi kami, namun saya sendiri merasa perlu medium untuk menyalurkan hobi saya,” tambahnya.
Keseruan bertemu orang baru
Jhoni dan Robin juga mengaku sangat antusias saat bertemu dengan orang
HIGHLIGHT
baru. “Kalau ditanya yang paling berkesan saat memulai startup adalah keka bertemu dengan orang baru. Para Founder yang kami temui semuanya menjalankan bisnis berdasarkan passionmereka.”
Di Medan sendiri ada beberapa startup teknologi seper layanan daily deal DealMedan dan startup kuliner KulinerMedan. Dari perkenalan dengan orang-orang baru seper inilah Jhoni dan Robin mendapatkan inspirasi untuk membuat versi online Oen Coffee. Inspirator, hobi, & cara mengawali hari
Bicara soal entrepreneur, nyaris dak terlepas dari sosok inspirator. Bagi Jhoni dan Robin, Steve Jobs adalah sosok tersebut. “Pola pikirnya yang out of the box dan berbeda membuat perannya besar di ranah teknologi,” jelas Robin.
Fakta unik lainnya adalah baik Robin dan Jhoni sama-sama menyukai film box office. Namun keduanya memiliki perbedaan untuk urusan musik favorit dan bacaan. Robin mengaku dirinya adalah penggemar Boyce Avenue sementara Robin gandrung dengan Maroon 5. Sementara untuk bacaan, Robin menyukai buku Blue Bole Cra of Coffee sementara Jhoni memilih mencari portal informasi yang menambah referensinya soal kopi. Tentu saja Robin dan Jhoni memiliki ritual sebelum berakvitas. Apakah itu? Keduanya dengan kompak menjawab “Minum kopi”.
Tidak migrasi ke ibukota
Oen Coffee belum lama ini mendapat pendanaan seri A dari East Ventures. Namun baik Jhoni dan Robin mengaku
bila mereka dak lantas memiliki rencana untuk pindah ke Jakarta “Base kami tetap akan di Medan, karena bagaimanapun rasanya lebih enak untuk berada di tanah sendiri,” jelas Robin.
Selain itu menurut mereka SDM yang sudah dimiliki di Medan juga merupakan sebuah aset yang sulit tergankan. Keputusan ini juga menyelipkan makna tersirat bila menggapai sukses dak bergantung pada daerah di mana kita berada. Ketakutan itu selalu ada
Tidak ada yang salah dengan ketakutan, karena sejanya hal ini akan membuat orang lebih berha-ha sebelum melangkah. Pun demikian dengan kedua startup kopi ini. Robin misalnya, ia selalu mengaku was-was saat ada pelanggan komplain. “Bagi saya kepuasan pelanggan adalah yang utama dalam menjalankan sebuah startup,” jelasnya.
Sementara Jhoni dak menampik bila dirinya takut bila terjadi kegagalan. Untuk menyiasa ketakutan ini Robin dan Jhoni terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas serta dak berhen berinovasi. Keduanya juga memegang prinsip, saat menjalankan sebuah bisnis atau startup, harus dilandasi dengan menikma bisnisnya sendiri. “Sejauh ini kami memang menikma apa yang kami lakukan, sehingga bisa dibilang dak ada hal yang dak mengenakkan,” papar
Jhoni. Sementara kepada pelaku startup baru, Robin menyampaikan satu pesan singkat: “Berani untuk bermimpi, namun jangan lupa bangun untuk mewujudkannya.”
- RED
JCMagz - MEI 2016 | 37
COFFEETAINMENT
Breakfast at Tiffany & budaya minum kopi di Amerika LIMA PULUH tahun lebih telah berlalu sejak
terutama penggemar Audrey Hepburn, pemutaran perdana film Breakfast at keka scene dibuka dengan adegan Holly Tiffany's pada 5 Oktober 1961, yang menjadi menikma kopi panas dan croissant -nya salah satu penanda budaya populer Amerika. sembari berdiri di depan etalase toko Diangkat dari novel karya penulis Truman perhiasan paling tersohor di dunia, Tiffany Capote dengan judul yang sama, film ini and Co. Pertama, the lile black dress, gaun dibintangi oleh aktris yang sedang naik daun dengan potongan sederhana, tetapi memiliki di masanya, Audrey Hepburn. Berkisah siluet sangat tegas, yang menggambarkan tentang kehidupan Holly Golightly, wanita kebangkitan fashion di Amerika pasca era jetset dengan masa lalu yang kelam, film ini Great Depression di akhir tahun 1920an. membawa pesan sar tentang gaya hidup Digagas oleh Coco Chanel, perancang wanita sosialita di era 1960an, terutama kaum kelas ternama dari Perancis, the lile black dress atas Manhaan yang seakan dak tersentuh. yang dipopulerkan oleh Hepburn, menjadi satu-satunya rancangan yang dak lekang Ada banyak alasan mengapa film Breakfast at dimakan waktu, dalam segala tren musim Tiffany's akan menjadi salah satu film dan tahun. legendaris yang akan selalu dikenang sepanjang masa oleh para penontonnya, Kedua, adalah budaya Americano sebagai 38 | JCMagz - MEI 2016
COFFEETAINMENT
pembuka hari. Berasal dari bahasa Italia yang berar, kopi ala Amerika, minuman ini terdiri atas espresso single atau double yang diseduh dengan air. Sudah menjadi hal yang umum bahkan wajib bagi orang Amerika, untuk mengkonsumsi kopi hitam, bahkan hingga ga cangkir sehari. Tidak heran jika Amerika disebut sebagai salah satu negara dengan konsumsi kopi ternggi di dunia. Sejalan dengan makin berkembangnya bud aya minum kopi, dan coffeeshop sebagai tren rumah kedua, a home away from home, makin beragam pula varian minuman yang bisa dinikma di sana. Seper cappuccino, ristreo ataupun macchiato, untuk merujuk beberapa varian yang paling digemari. Namun, kopi hitam panas akan selalu menjadi pilihan utama. Tidak harus menjadi Holly Golightly yang extravagant untuk menjadi New Yorker seja, tetapi secangkir kopi panas ditemani sepotong ro hangat, sepernya sudah lebih dari cukup untuk memulai hari dengan penuh semangat. - RED
JCMagz - MEI 2016 | 39
TALKSHOW Entrepreneur Lifestyle Cafe Movie Trading Culture History 40 | JCMagz - MEI 2016
Hotel Baringin 25, Yogyakarta 25 Februari 2016, 10am - 2am
PASTRY & INSPIRATION
Coffee cake Coffee cake is a sponge cake flavoured with coffee. The term can also be applied to a cake that is intended to be eaten with coffee or tea (like tea cake), offered to guests as a gesture of hospitality, or served as a brunch food. It is leavened with either baking soda (or baking powder), which results in a more cake-like texture, or yeast, which results in a more bread-like texture. Coffee cakes are generally round and consist of two layers separated by coffee flavoured buer icing, which also covers the top of the cake. Walnuts are a common addion to coffee cakes.
recipe 120 gramtepung terigu (12 sdm) 2 sdmkopi hitam 1 sachetsusu kental manis 5 sdmgula pasir 1 sdtbaking soda 2 sdmminyak goreng 100 mlair panas Secukupnyamentega
JCMagz - MEI 2016 | 41
LIFESTYLE
fashion coffee corner
for Her Start your day with love, passionate & joyful Menikmati kesendirian ditemani secangkir coffee latte & iphone, novel, untuk relaxing dari penat seharian bekerja & meeting, paduan kontras berkesan hangat, warna coklat, creme & putih
Menunggu appointment di sela aktifitasmu dengan white simple mini dress,
kesan lembut namun tegas, paduan kontras yang chic.
It isn’t too much & smart to mixmatch between classic stiletto burgundy & watchearings. 42 | JCMagz - MEI 2016
LIFESTYLE
for Him Blazer dengan sentuhan denim yang comfort & casual but looks style berpadu dengan kemeja atau t-shirt & jeans atau chinos, sangat cocok untuk hangout bersama kolega selepas kerja.
JCMagz - MEI 2016 | 43
DROPSPOT
Essential Places 1. Epic Cafe
24. Tomang Resto
Jl. Palagan 2. Sasanti
25. Typo Cafe Jl. Kaliurang 26. Blackbone Coffee
Jl. Pandega Marta 4. Hakone
Jl. Kaliurang 27. Mister Baqar
Kompleks Colombo
Jl. Seturan
5. Hayam Wuruk
28. Hororo Ramyun
Jl. Kaliurang
Jl. Babarsari
6. Parsley Resto & Bakery 29. Warkop Bardiman Jl. Kaliurang 7. Sky Wiz Dimsum
Jl. Seturan 30. Bale Bengong
Jl. Magelang
Jl. Jogja-Solo
8. Liquid Resto & Karaoke 31. Ayam Gantung Jl. Magelang 9. Ledre Cafe
Jl. Jogja-Solo 32. Steak Addict
Jl. Magelang 10. Rasane Seafood
Jl. Magelang 33. Artemy Italian Gelato
Jl. Palagan 11. LC Cake House
Jl. Kranggan 34. Takigawa
Jl. AM Sangaji
Jl. Wolter Mongosidi
12. Gadjah Brasserie
35. Blanco Cafe
Jl. Pandega Marta
Jl. Kranggan
13. Cute Bite
36. Barn Coffee Bar
Jl. Pandega Marta 14. Sandwich Company
Jl. Kranggan 37. Lecker Cafe
Jl. Selokan Mataram 15. Momo Dessert
Jl. HOSCokroaminoto 38. Madam Tan
Jl. Colombo 16. TIPSI
Jl. Sudirman 39. Oxen Free
Jl. Kenari Demangan Baru
Jl. Sosrowijayan 40. Roaster and Bear Jl. Mangkubumi
17. IL Mondo Pizza Demangan
41. Kedai IQ Jl. Urip Sumoharjo
18. Pasta Banget Signature
42. Holycow Jl. Urip Sumoharjo
Jl. Damai 19. The Captain
43. Babo Cafe Jl. Johar Nurhadi
Jl. Damai 20. Bakpia-pia Jl. Kaliurang 21. Mbah Cempluk
44. House Of Raminten
Kotabaru
45. Kecombrang Jl. Abu Bakar
Jl. Kaliurang 22. Red Jack
46. Legend Cafe
Jl. Damai
Jl. Abu Bakar
23. Nanamia Pizzeria
Jl. Cendrawasih
Jl. Kaliurang
Jl. Palagan 3. Martabak Pandega
48. OZ Resto
47. Marry Anne's
Jl. Moses Gatotkaca
44 | JCMagz - MEI 2016
Jl. Sudirman
c. Bale Raos Fusion d. Qua-li
49. Cubic Kitchen & Bar
e. Toko “OEN”
f. Bakso Lpgn. Tembak
Demangan
50. Sushi Tei
g. Food Garden
h. Capitea
Gejayan
51. Pam's Cafe Jl. Cik Ditiro 52. Gendhis Sagan Resto Jl. Sagan 53. Coklat Cafe Jl. Cik Ditiro 54. R&B Grill Jl. Wolter Mongosidi 55. Prado Cafe Jl. Beo 56. Piggylicious Jl. Ahmad Zakir 57. Calais Jl. Suroto 58. Warunge Juragan Jl. Kaliurang Km. 6,2 59. Raja Ayam Kane Jl. Anggajaya 60. Kepik Sawah Jl. Godean Km. 9 61. Paris Bakery Jl. Monjali 62. Saung Garlic
69. Bebek Plengkung Resto Jl. Parangtritis 70. Bebek Plurut Jl. Parangtritis 71. De-Omah Jl. Parangtritis 72. Rumah Paris Jl. Parangtritis 73. Oemah Dhuwur Kota Gede 74. AMBARRUKMO PLAZA (AMPLAZ)
Jl. Laksda Adisucipto a. House of Balcony b. Pepper Lunch c. Bakpia-pia d. X.O Suki e. Rice Bowl f. Solaria 75. Kangen Hotel Jl. Magelang 76. Bakpia 75
Jl. Magelang
Jl. Magelang
63. Kampung Arab
77. Indoluxe Hotel
Jl. Palagan
Jl. Palagan
64. Tropic Cafe Jl. Lempongsari 65. Goat Sego Goreng Kambing Jl. AM Sangaji 66. Gobu Gobu Resto Jl. Mulungan Resto 67. JOGJA PARADISE Jl. Magelang a. Sushi Story b. Mie Ayam Jakarta c. Bless Coffee & Kitchen 68. JOGJA CITY MALL Jl. Magelang a. Nanny's Pavilion b. Excelso
78. The Alana Hotel Jl. Palagan 79. Crystal Lotus Hotel Jl. Magelang 80. The Sahid Rich Hotel Jl. Magelang 81. Hotel Tentrem Jl. AM Sangaji 82. Crown Foto & Video Jl. Colombo 83. Grand Tjokro Hotel Jl. Gejayan 84. East Parc Hotel Jl. Kledokan 85. Brilliant Wedding Jl. Anggajaya
DROPSPOT
86. Zodiak Hotel Jl. HOS Cokroaminoto 87. Phoenix Hotel Jl. Sudirman 88. Novotel Jl. Sudirman
110. Ayam Bang Jo Jl. Selokan Mataram 111. Cracow Milk Jl. Veteran 112. Haniki Food Jl. Perumnas
89. H Boutique Hotel
113. Milk n Cheese
Jl. Prof Yohannes
Jl. Nusa Indah
90. Inna Garuda Hotel Jl. Malioboro 91. Ibis Hotel Jl. Malioboro 92. ION's Jl. Prof Yohannes 93. Grand Aston Hotel Jl. Urip Sumoharjo 94. Via-Via Jl. Prawirotaman 95. Aglioo Pizza & Pasta Jl. Prawirotaman 96. Kongkalikong Jl. Taman Siswa 97. Rendez Vous Jl. Taman Siswa
114. Meetball Express Jl. Prof Dr H Yohanes 115. Indochine Bistro
99. Indo Chicken Jl. Perintis Kemerdekaan 100. La Pergola Jl. Suryodiningratan 101. Lotus Mio Jl. Tirtodipuran 102. Mediterania Jl. Tirtodipuran 103. Bale Ayu Jl. Timoho 104. Kue Cubit Bittylus Jl. Kaliurang 105. Pancake's Company Jl. Demangan Baru 106. Bakso Iga Mas Ndut Jl. Klebengan 107. Makan Minum Jogja Jl. Taman Siswa 108. Volks Ice Cream Jl. Cendrawasih 109. Wok With Mie Jl. Raya Seturan
132. Yellow Star Hotel
Farming Cafe
Jl. Gejayan
Jl. Kaliurang
133. Raisin Resto &
152. Myoozik Cafe
Kitchen
Jl. Dewi Kartika,
Jl. Sagan
Sagan
134. Oishi-kun Ramen &
153. EfreeDay
Shake
Jl. Manggis 154. HARTONO MALL
Jl. Flamboyan 135. Kaften Street Cafe &
Jl. Ringroad Utara
Resto
Berliner Kitchen &
Jl. Seturan Raya
Jl. Kaliurang
Lounge
116. Yammie Pathuk
136. Kedai Juyo
Jl. Kemetiran Kidul 117. Minke Redbean Dessert Bar Jl. Sardjito 118. Plate-O Jl. Prof Yohannes 119. LUK Coffee and Book Jl. Cendrawasih, Pringwulung 120. Koki Joni Jl. C Simanjuntak
98. Ikan Bakar Gambiran 121. Hana Dul Set Jl. Perintis Jl. Perumnas Kemerdekaan
151. Lasem Urban
Kalasan
122. Warung Mbah Kakung Jl. Pandega Marta 123. Sate Klathak 'Pak Jede’ Jl. Nologaten 124. Sop Empal Yoeni Jl. Sardjito 125. Taj Indian Kitchen Jl. Urip Sumoharjo 126. Pota Pots Jl. Kaliurang 127. Denaro Pizza and Resto Jl. Seturan Raya 128. X Cafe Jl. Gejayan 129. Nagoya Fusion Jl. Sardjito 130. Blue Steps Resto Jl. Bangunjiwo, Kasihan
155. Merapi Merbabu
Jl. Perumnas Mundu
Hotel
Saren
Jl. Seturan
137. Olivine Cafe Jl. Perumnas 138. Cinnamon Bukan Bistro Jl. Cempaka, Deresan 139. Lumiere Bakery & Cafe Jl. Bharada 140. Grand Quality Hotel Jl. Laksda Adisucipto 141. Agenda Resto & Vibes Jl. Prawirotaman 142. Greenhost Hotel Jl. Prawirotaman 143. Treat Cafe & Resto Jl. Gajah Mada 144. Ketan Legenda 1967 Jl. Melon, Mundu Saren 145. Dae Jang Geum Jl. Palagan 146. Soto Kudus Gajah Mada Jl. Demangan 147. Bajak Laut Seafood Jl. Tunjung Baru 148. Pan! Resto Jogja Jl. Flamboyan 149. Opique Cafe Jl. Colombo 150. Dapoer Roti Bakar Jl. Pandega Marta
131. Joglo Pari Sewu Jl. Bromonilan,
JCMagz - MEI 2016 | 45
Make your day!!
IKLAN
morning perfection
IKLAN
IKLAN