Kumpulan Mukadimah Pidato Islam Kategori : Pendidikan
Jika Anda sering mengikuti ceramah keagamaan Islam, pasti Anda mengetahui bahwa penceramah biasanya memulai materinya dengan doa pembuka, salam pembuka dan sejenisnya. Hal ini dikenal juga dengan istilah Mukadimah Pidato. Sederet kalimat pembuka tersebut memiliki artian yang sangat penting sebab ia adalah doa dan puji-pujian. Orang Islam percaya bahwa dengan bermajelis atau berkumpul, akan mengundang malaikan untuk mendekat. Karena itu, mukadimah dalam pidato dianggap sebagai doa dalam bermajelis agar dan lebih diijabah oleh Allah sebab ada banyak malaikat yang sedang bersama orang-orang yang berkumpul dalam kebaikan. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui dengan baik cara menyusun mukadimah pidato. Berikut ini kami sajikan beberapa contok mukadimah ceramah keagamaan yang kami kutip dari berbagai sumber. Semoga bisa menambah referensi Anda dalammenyusun dalammenyusun ceramah agama yang Anda sedang susun. Contoh 1 :
. . Segala puji bagi Allah, al-Malik Al-Haqq, Al-Mubin, yang memberikan kita iman dan keyakinan. Ya Allah, limpahkan shalawat pada pemimpin kami Muhammad, penutup para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarganya yang baik, kepada para sahabat piluhan, dan yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari kiamat. Contoh 2 :
. . . Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat. Contoh 3 :
.
. . Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-hambanya, Maha suci Allah, Dia-lah yang menciptakan bintang-bintang di langit, dan dijadikan padanya penerang dan Bulan yang bercahaya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak pada kebenaran dengan izin-Nya, dan cahaya penerang bagi umatnya. Ya Allah, curahkan sholawat dan salam bagi nya dan keluarganya, yaitu doa dan keselamatan yang berlimpah.
Contoh Muqaddimah (Pembukaan) Pidato
Pengantar pembicaraan itulah yang pada umumnya disebut muqaddimah. Biasanya isi mukadimah ialah mengucapkan puji syukur kepada Allah karena kemurahanNya sehingga acara itu dapat dihadiri dan diselenggarakan dengan baik. Kemudian dirangkai dengan ucapan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad berikut para keluarga, sahabat dan para ulama. Kadang-kadang ditambahkan pula do'a untuk dirinya sendiri, misalnya do'a agar diperlancar lidahnya dalam menyampaikan pidato, sebagaimana do'a yang pernah dibaca oleh Nabi Musa as ketika menghadapi Firaun dalam berdebat. Bagi Khatib (ahli pidato) yang cerdik, maka ia akan membaca sepengga; ayat Al Qur'an atau hadis yang maknanya berhubungan dengan uraian yang hendak
disampaikan.
Atau
Contoh
Muqaddimah berikut
yang ini
berhubungan
dapat
anda
dengan
jadikan
acara
tersebut.
sebagai Muqaddimah
ceramahdalam berbagai kesempatan. Hendaknya dihafalkan agar suatu ketika jika diminta memberi sambutan telah mampu mengucapkan dengan tepat:
" BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM. ALHAMDULILLAAHILLADZII JA'ALNAA MINAN
NAASHIHIINA.
WA-AFHAMANAA
MIN'ULUUMIL'ULAMAA-IR
ROOSIKHIINA, WASH SHOLAATU WAS SALAAMU 'ALAA MAN NASAKHO DIINUHU ADYAANAL KAFAROTI WATH THOOLIHIINA, WA-'ALAA AALIHI WA ASH-HAABIHIL
LADZIINA
KAANUU
SHOOLIHIINA." AMMAA BA'DU. Artinya:
BI
TAMASSUKI
SYARII'ATIHI
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya milik Allah yang telah menjadikan kita termasuk para nasehat, dan yang telah memberi kefahaman kepada kita dari berbagai ilmu para ulama yang ahli. Semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang agamanya menghapuskan agama orang-orang kafir dan orang-orang yang jahat. Dan semoga pula keselamatan dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada keluarga dan para sahabat (nabi) yang baik yang selalu berpegang dengan nyari'atnya.." Adapun sesudah itu.
" BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIM. ALHAMDULILLAAHIL LADZII FADLDLOLA BANII AADAMA BIL 'ILMI WAL 'AMALI 'ALAA JAMII-'IL 'AALAMI. WASH SHOLAATU 'ALAA MUHAMMADIN SAYYIDIL 'AROBI WAL'AJAMI WA-'ALAA AALIHI WA-ASHHAABIHIYANAABIIO'IL 'ULUUMIWALHIKAMI." AMAA BA'DU Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya milik Allah yang telah melebihkan anak Adam (manusia) dengan ilmu dan amal atas semesta alam. Semoga sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, penghulu (tokoh) orang arab dan orang arab pegunungan ('Ajam). Begitu juga sholawat dan salam tetap terlimpahkan kepada sahabat-sahabat beliau yang merupakan sumber ilmu pengetahuan dan hikmah." Ammaa ba'du = Adapun sesudah itu
"
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIM.
ALHAMDULILLAAHIROBBIL
'AALAMIINA. WASHSHOLAATU WASSALAAMU' ALAA ASYROFIL ANBIYAA-I WAL MURSALINA, WA-'ALAA AALIHI WASHOHBIHI AJMA'IINA." AMMA BA'DU. Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji-pujian hanya milik Tuhan pemelihara alam semesta. Semoga rahmat dan
salam
tetap
terlimpahkan
kepada
Nabi
Muhammad,
dan
keluarganya dan para sahabatnya." Ammaa ba'du = Adapun sesudah itu.
kepada
Jazzakumullah Khoiran Katsiro maknanya adalah Semoga Allah memberikan balasan kepada
And a yan g leb ih bai k dan lebih ban yak. Ung kap an ini adala h bentu k doa dan sek ali gus rasa sykur kepada manusia yang telah berjasa kepada kita. Ungkapan ini lebih sempuirna dari sekedar mengucapkan kalimat terima kasih. Karena didalamnya selain ungkapan terima kasih juga ada doa untuk memberikan yang lebih baik dan lebih banyak lagi. " Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan."(QS. Al-Kahfi : 44)
Ada beberapa istilah yang umum digunakan: 1. R a d h i a l l ah u a n h u / a n h a / a n h u m
“Semoga Allah Ridha kepadanya (laki-laki / perempuan / mereka) “ Ini digunakan jika kita menyebut nama shahabat Nabi Shallallahu‟alaihi wasallam contoh : Abu Bakar Ash-Shiddiq, radhiallahu ‘anhu Aisyah, radhiallahu ‘anha Fathimah, radhiallahu ‘anha Abdullah bin Umar, radhiallahu ‘anhuma Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan,
radhiallahu ‘anhum
Sebagai penghormatan dan pujian kita kepada mereka karena Allah pun memuji mereka : [yang artinya] :
“Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah syurga „Adn yang mengalir di bawahnya sungai -sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. A l l a h r i d h a t e r h a d a p m e r e k a d a n m e r e k a p u n r i d h a k e p a d a - Ny a .
yang demikian itu adalah (balasan) bagi ora ng yang takut kepada Rabb – nya [Terjemahan Surah Al-Bayyinah : 8]
2. R a h i m a h u l l a h
“Semoga Allah Mengasihinya” Ini digunakan jika kita menyebut nama orang-orang yang dengan ilmunya menegakkan dan membela kalimatullah, membela Islam dan Sunnah.
Jika kita menyebut nama Tabi‟in, Tabiuttabi‟in, para ulama salafus shaleh dan seterusnya yang mengikuti jejak mereka, dan telah meninggal terlebih dahulu. contoh : Imam Malik, r a h i m a h u l l a h Imam Abu Hanifah, r a h i m a h u l l a h Imam Ahmad, r a h i m a h u l l a h Imam Asy- Syafi‟i, r a h i m a h u l l a h Ibnu Taimiyah, r a h i m a h u l l a h dst sampai generasi sekarang : Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baaz, r a h i m a h u l l a h Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, r a h i m a h u l l a h Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, r a h i m a h u l l a h Syaikh Muqbil bin Hadi Al- Wadi‟, r a h i m a h u l l a h dll, ana tidak bisa menyebutkannya semua
Sebagai do‟a dan penghormatan kita kepada mereka.
Kita tidak menggunakan istilah A l m a r h u m kepada mereka ataupun kepada orang-orang yang sudah meninggal, karena istilah A l m a r h u m bermakna suatu kepastian (Allah mengasihi mereka) padahal tidak ada yang bisa memastikan apakah orang yang meninggal ini pasti
mendapatkan “rahiim” Allah atau tidak.
3. Hafidzahullah
“Semoga Allah Menjaganya” Ini digunakan jika kita menyebut nama orang-orang yang dengan ilmunya menegakkan dan membela kalimatullah, membela Islam dan Sunnah, dan sampai sekarang mereka masih hidup contoh : Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, h a f i d z a h u l l a h Syaikh Musa Alu Nashr, hafidzahullah Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly, h a f i d z a h u l l a h Syaikh Masyhur Hasan Salman, h a f i d z a h u l l a h Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhaly, h a f i d z a h u l l a h Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhaly, h a f i d z a h u l l a h Syaikh Muhsin Al-Abbad, h a f i d z a h u l l a h
dll, ana tidak bisa menyebutkannya semua
Sebagai do‟a dan penghormatan kita kepada mereka. Mengenai istilah “Rahimullah”, afwan ana tidak tahu, dan afwan kalau penjelasan di atas tidak tepat, mungkin ada ikhwan yang lain yang bisa mejelaskan lebih rinci.
Wallahu‟alam Abu Fathimah Adnan Jusuf