BAB III PEMBAHASAN Landasan Ilmiah Penyelenggaraan Pendidikan. Landasan ilmiah pendidikan adalah asumsi asumsi yang bersumber dari disiplin ilmu tertentu yang dijadikan titik tolak pendidikan. Sebagaimana Anda ketahui terd terdap apat at berb berbag agai ai disi disipl plin in ilmu ilmu,,
sepe sepert rti: i: psik psikol ologi ogi,,
sosi sosiol olog ogi, i, ekon ekonom omi, i,
antr antrop opol olog ogi, i, seja sejara rah, h, dsb. dsb. Seba Sebab b itu, itu, ada ada berb berbag agai ai jeni jeniss land landas asan an ilmi ilmiah ah pendidikan, antara lain: landasan psikologi pendidikan, landasan sosiologi pendidikan, landasan landasan antropologi pendidikan, landasan landasan histori pendidikan, pendidikan, dsb. 1. Landasan psikologi pendidikan
adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari kaidah kaidah psikologi yang dijadi dijadikan kan titik titik tolak tolak pendi pendidik dikan. an. Conto Contoh: h: “Seti “Setiap ap indivi individu du menga mengalam lamii perkembangan secara bertahap, dan pada setiap tahap perkembangannya perkembangannya seti setiap ap
indi indivi vidu du
memil emilik ikii
tuga tugass-tu tuga gass
perk perkem emba bang ngan an
yang yang
haru haruss
disele diselesai saikan kannya nya. . !mpli !mplikas kasiny inya, a, pendid pendidika ikan n mesti mesti dilaks dilaksana anakan kan secara secara bertahap" tujuan dan isi pendidikan mesti disesuaikan dengan tahapan dan tuga tugass
perk perkem emba bang ngan an
pese pesert rtaa
didi didik. k.La Land ndas asan an
psik psikol olog ogii
pend pendid idik ikan an
merupakan salah satu landasan yang penting dalam pelaksanaan pendidikan kare karena na
kebe keberh rhas asil ilan an
pend pendid idik ik
dala dalam m
menj menjal alan anka kan n
tuga tugasn snya ya
sang sangat at
dipengaru dipengaruhi hi oleh pemahamanny pemahamannyaa tentang tentang peserta peserta didik. didik. #leh karena itu pendidik harus mengetahui apa yang harus dilakukan kepada peserta didik dalam setiap tahap perkembangan yang berbeda dari bayi hingga de$asa %eadaan anak yang tadinya belum de$asa hingga menjadi de$asa berarti meng mengal alam amii
peru peruba baha han, n,ka kare rena na
dibi dibimb mbin ing, g,
dan dan
kegi kegiat atan an
bimb bimbin inga gan n
merupakan usaha atau kegiatan berinteraksi antara pendidik,anak didik dan lingkungan. &erubahan tersebut adalah merupakan gejala yang timbul secara psikologis. 'i dalam hubungan inilah kiranya pendidik harus mampu
memahami perubahan yang terjadi pada diri individu, baik perkembangan maupun pertumbuhannya. Atas dasar itu pula pendidik perlu memahami landasan pendidikan dari sudut psikologis. 'engan demikian, psikologi adalah salah satu landasan pokok dari pendidikan. Antara psikologi dengan pendidikan merupakan satu kesatuan yang sangat sulit dipisahkan. Subyek dan obyek pendidikan adalah manusia, sedangkan psikologi menelaah gejala-gejala psikologis dari manusia. 'engan demikian keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. 'alam proses dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan peranan psikologi menjadi sangat mutlak. Analisis psikologi akan membantu para pendidik memahami struktur psikologis anak kegiatannya,
sehingga
kita
dapat
didik
melaksanakan
dan
kegiatan-
kegiatan-kegiatan
pendidikan secara e(ekti(. Lumsdaine )dalam *iarso, +: / berpendapat bah$a ilmu perilaku, khususnya teori belajar, merupakan ilmu yang utama untuk mengembangkan teknologi pembelajaran. 0ahkan 'eterline )dalam *iarso, +: / menyatakan bah$a teknologi pembelajaran merupakan aplikasi teknologi perilaku yaitu untuk menghasilkan perilaku tertentu secara sistematik guna keperluan pembelajaran. 1ujuan perilaku perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum mengembangkan pembelajaran agar dapat dijadikan bukti bah$a seseorang telah belajar. 1ujuan perilaku ini merupakan ciri yang harus ada dalam setiap model pengembangan pembelajaran yang merupakan salah satu bentuk konsepsi teknologi pendidikan. 2. Landasan sosiologi pendidikan
adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari kaidahkaidah sosiologi yang dijadikan titik tolak pendidikan. Contoh: “'i dalam masyarakat yang menganut strati(ikasi sosial terbuka, terdapat peluang besar untuk terjadinya mobilitas sosial. Adapun (aktor yang memungkinkan terjadinya mobilitas sosial itu antara lain bakat dan pendidikan. !mplikasinya, para orang tua
rela berkorban membiayai pendidikan anak-anaknya )dengan menyisihkan kebutuhan hidup sekunder lainnya/ agar kedudukan status sosial anak mereka dapat naik dalam tingkatan anak tangga sosialnya. Landasan sosiologis mengandung norma dasar pendidikan yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat yang dianut oleh suatu bangsa. 2ntuk memahami kehidupan bermasyarakat suatu bangsa, kita harus memusatkan perhatian pada pola hubungan antar pribadi dan antar kelompok dalam masyarakat tersebut. 2ntuk terciptanya kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai, terciptalah nilai-nilai sosial yang dalam perkembangannya menjadi normanorma sosial yang mengikat kehidupan bermasyarakat dan harus dipatuhi oleh masing-masing anggota masyarakat. Sosiologi pendidikan dituntut untuk melakukan tiga (ungsi, yaitu: )/ (ungsi eksplanasi, )+/ (ungsi prediksi, )3/ (ungsi utilisasi. Secara umum, sosiologi pendidikan bertujuan untuk mengembangkan (ungsi-(ungsinya tersebut melalui pengkajian (enomena-(enomena sosial dan pendidikan, dalam rangka mencari model-model pendidikan yang lebih (ungsional dalam kehidupan masyarakat. &erkembangan masyarakat !ndonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. 4al tersebut sangatlah $ajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan kompleks. 0erbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan
perkembangan
masyarakat
terutama
dalam
hal
menumbuhkembangkan ke-0hineka tunggal ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.
3. Landasan antropologi pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber
dari kaidah-kaidah antropologi yang dijadikan titik tolak pendidikan. Contoh: perbedaan kebudayaan masyarakat di berbagai daerah )misalnya: sistem mata pencaharian,
bahasa,
kesenian,
dsb/
mengimplikasikan
perlu
diberlakukannya kurikulum muatan lokal. Antropologi adalah studi tentang umat manusia, yang berusaha menyusun generalisasi yang berman(aat
tentang manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. #bjek kajian antropologi adalah budaya. %ebudayaan adalah totalitas kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh orang sebagai anggota masyarakat. &endidikan dan kebudayaan mempunyai pengaruh timbal balik. 0ila kebudayaan berubah maka pendidikan juga bisa ikut berubah dan bila pendidikan berubah akan akan dapat mengubah kebudayaan. 'isini tampak bah$a peranan pendidikan dalam mengembangkan kebudayaan adalah sangat besar. Semakin potensi seseorang dikembangkan semakin mampu ia menciptakan
atau
mengembangkan
kebudayaan.
Sebab
kebudayaan
dikembangkan oleh manusia. Antropologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis berdasarkan konsep-konsep dan pendekatan Antropologi. . Landasan ekonomi pendidikan
5konomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. %ata 6ekonomi6 sendiri berasal dari kata 7unani )oikos/ yang berarti 6keluarga, rumah tangga6 dan )nomos/, atau 6peraturan, aturan, hukum,6 dan secara garis besar diartikan sebagai 6aturan rumah tangga6 atau 6manajemen rumah tangga. !lmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. !nti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Landasan ekonomi adalah suatu hal yang membahas peran ekonomi, (ungsi adalah suatu hal yang membahas peran ekonomi, (ungsi produksi , e(isiensi,
dan e(ektivitas biaya dalam pendidikan. 5konomi merupkan salah satu (aktor yang cukup berpengaruh dalam mengembangkan pendidikan. atau landasan ekonomi adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari kaidahkaidah ekonomi yang dijadikan titik tolak pendidikan. Contoh: “%alkulasi ekonomi selalu berkenaan dengan modal, produksi, distribusi, persaingan, untung atau laba dan rugi. !mplikasinya, pendidikan dipandang sebagai penanaman modal pada diri manusia )human investment/ untuk mempertinggi mutu tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan produksi. Selain itu, pemilihan sekolah
atau
jurusan
oleh
seseorang
akan
ditentukan
dengan
mempertimbangkan kemampuan biaya8modal yang dimilikinya, prospek pekerjaan serta gaji yang mungkin diperolehnya setelah lulus dan bekerja. 9ika sekolah ingin laku )banyak memperoleh sis$a/, maka harus mempunyai daya saing tinggi dalam hal prestasi. . Landasan !iologi pendidikanadalah asumsi-asumsi yang bersumber dari kaidahkaidah biologi yang dijadikan titik tolak pendidikan. Contoh: “'ibanding dengan khe$an, manusia memiliki otak yang lebih besar sehingga ia mampu berpikir. !mplikasinya, manusia memungkinkan untuk dididik. ".
Landasan politik pendidikanadalah asumsi-asumsi yang bersumber dari
kaidahkaidah politik yang dijadikan titik tolak pendidikan. Contoh: &emerintahan otokrasi mengimplikasikan manajemen pendidikan yang sentralistik. #.
Landasan histori pendidikan adalah asumsi-asumsi pendidikan yang
bersumber dari konsep dan praktek pendidikan masa lampau )sejarah/ yang menjadi titik tolak perkembangan pendidikan masa kini dan masa datang. Contoh: Semboyan “tut $uri handayani sebagai salah satu peranan yang harus dilaksanakan oleh para pendidik, dan dijadikan semboyan pada logo %ementerian &endidikan ;asional, adalah semboyan dari %i 4adjar 'e$antara )&endiri &erguruan ;asional 1aman Sis$a pada tgl 3 9uli ++ di
7ogyakarta/ yang disetujui hingga masa kini dan untuk masa datang karena dinilai berharga. $.
Landasan %isiologi pendidikanadalah asumsi-asumsi pendidikan yang
bersumber dari kaidah-kaidah (isiologi tentang manusia yang dijadikan titik tolak pendidikan. Contoh: “kematangan organ-organ tubuh seperti (ungsi otak, susunan syara(, alat dria, otot-otot, dsb. mendahului perkembangan kemampuan berpikir sebagai (ungsi ji$a. !mplikasinya, isi pendidikan harus disesuaikan dengan masa peka, yaitu masa kematangan organ-organ tubuh untuk dapat menerima pengaruh-pengaruh dari luar secara e(ekti( dalam meningkatkan kemampuan-kemampuan berpikir sebagai (ungsi keji$aan.
MA&ALAH LAN'ASAN ILMIAH PEN(ELEN))A*A PEN'I'I&AN
'isusun oleh
'osen &embimbing
: . Ayu Shelli *ardiana +.
. =uhairia : 'r. 5((endi ;a$a$i, *.Si
P*+)*AM S,-'I PEN'I'I&AN &IMIA A&-L,AS &E)-*-AN 'AN ILM- PEN'I'I&AN -NI/E*SI,AS S*I0IA(A 21214 ABS,*A&
1ulisan ini mengkaji tentang Landasan ilmiah penyelenggara pendidikan.
Landasan ilmiah pendidikan itu sendiri adalah asumsi asumsi yang bersumber dari disiplin ilmu tertentu yang dijadikan titik tolak pendidikan. Landasan ilmiah pendidikan antara lain : landasan psikologi pendidikan, landasan sosiologi pendidikan, landasan antropologi pendidikan, landasan ekonomi pendidikan, landasan biologi pendidikan, landasan politik pendidikan landasan histori pendidikan, landasan (isiologi pendidikan.
BAB I PEN'AH-L-AN
A.LA,A* BELA&AN)
&endidikan telah berlangsung sejak a$al peradaban dan budaya manusia. 0entuk dan cara pendidikan itupun telah mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan ?aman dan tututan kebutuhan. &endidikan sebagai usaha sadar yang sestematik-sistemik memiliki sejumlah landasan ilmiah. Landasan ilmiah pendidikan sangat penting karna, sebagai (ondasi suatu pendidikan terhadap pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu. 0eberapa diantaranya yaitu : landasan psikologi pendidikan, sosiologi, antropologi,ekonomi, dan
sebagainya. 'alam bab !!! akan dipusatkan pada pemaparan mengenai landasan ilmiah pendidikan dan pembagiannya serta contoh contohnya.
B.*-M-SAN MASALAH
'ari beberapa hal yang telah diungkapkan dalam latar belakang di atas didapatkan suatu rumusan masalah: . Apa yang dimaksud dengan landasan ilmiah penyelenggara pendidikan@ +. Apa sajakah yang menjadi bagian dari landasan ilmiah penyelenggara pendidikan@
5.,--AN
'alam pembahasan kali ini pemakalah mempunyai tujuan sebagai berikut: . 2ntuk mengetahui landasan ilmiah penyelenggara pendidikan. +. 2ntuk mengetahui pembagian landasan ilmiah pendidikan.
BAB PEN-,-P
A. SIMP-LAN
Landasan ilmiah pendidikan merupakan asumsi-asumsi yang bersumber dari berbagai cabang atau disiplin ilmu yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. 1ergolong ke dalam landasan ilmiah pendidikan antara lain: landasan psikologis pendidikan, landasan sosiologis pendidikan, landasan antropologis pendidikan, landasan historis pendidikan, dsb. Landasan ilmiah pendidikan dikenal pula sebagai landasan empiris pendidikan atau landasan (aktual pendidikan.