Pengertian Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam kegiatan pembelajaran Pengertian Pembelajaran, kita akan mengkaji tiga permasalahan pokok, yaitu pengertian pendidikan berdasarkan lingkupnya, pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah dan pendekatan sistem, serta pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan antropologis filosofis (implikasi dari pandangan tentang hakikat manusia terhadap pendidikan). Kajian dalam pokok permasalahan pertama meliputi definisi dan karakteristik pendidikan dalam arti luas dan sempit. Kajian dalam pokok permasalahan yang kedua meliputi berbagai definisi dan konsep dalam ilmu-ilmu tertentu yang memiliki makna pendidikan, dan pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan sistem. Adapun kajian dalam pokok permasalahan ketiga meliputi definisi serta karakteristik pendidikan sebagai humanisasi. Dengan demikian setelah mempelajari materi ini kita akan dapat menjelaskan berbagai pengertian pendidikan, baik pengertian pendidikan berdasarkan lingkupnya, yaitu pengertian luas dan sempit, berbagai pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah, dan pendekatan sistem, serta hakikat pendidikan.
1 Landasan Pendidikan
Pengertian Pendidikan
BAB II PENGERTIAN PENDIDIKAN
A. Pengertian Pendidikan berdasarkan Lingkupnya
a. Pendidikan dalam Arti Luas Dalam arti luas, pendidikan adalah hidup . Artinya, pendidikan adalah segala pengalaman (belajar) di berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu. Contoh: Seorang anak yang tertarik dengan nyala api yang membara, ia memegangnya, merasakan panas, dan berdasarkan pengalamanya itu akhirnya ia selalu hati-hati apabila menghadapai atau menggunakan api. Begitupun dengan mahasiswa yang menuntut ilmu di suatu perguruan tinggi. Ketika terjadi suatu bencana alam, seseorang menyadari dosa-dosa yang telah diperbuatnya, segera bertaubat kepada Tuhannya, dan berupaya untuk tidak berbuat dosa lagi. Dari contoh tersebut kita dapat memahami bahwa pendidikan berlangsung dalam konteks hubungan manusia yang bersifat multi dimensi, baik dalam hubungan manusia dengan sesama manusia dan budayanya, dengan alam, bahkan dengan Tuhannya. Dan disadari atau tidak pendidikan selalu diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti luas, tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar dan tidak ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan, jumlah tujuan pendidiikan tidak terbatas. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup (Redja Mudyaharjo,2001). b. Pendidikan dalam Arti Sempit Dalam arti sempit, pendidikan dalam prakteknya identik dengan penyekolahan (schooling), yaitu pengajaran formal di bawah kondisi-kondisi yang terkontrol. Dalam arti sempit, pendidikan hanya berlangsung bagi mereka yang menjadi siswa pada suatu sekolah atau mahasiswa pada suatu perguruan tinggi (lembaga pendidikan formal). Pendidikan dilakukan dalam bentuk pengajaran ( instruction) yang terprogram dan bersifat formal. Pendidikan berlangsung di sekolah atau di dalam lingkungan tertentu yang diciptakan secara sengaja dalam konteks kurikulum sekolah yang bersangkutan. Lamanya pendidikan untuk setiap induvidu bervariasi, mungkin enam tahun, sembilan tahun, dan bahkan mungkin kurang atau lebih dari itu sesuai dengan kesempatan dan kemampuan biaya yang dimilikinya. Pendidikan mempunyai titik
2 Landasan Pendidikan
Pengertian Pendidikan
terminal yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Dalam pengertian sempit, tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar, tujuan pendidikan terbatas pada pengembangan
kemampuan-kemampuan
tertentu.
Tujuan
pendidikan
adalah
mempersiapkan peserta didik untuk dapat hidup di masyarakat (Redja Mudyaharjo). HAL
PENGERTIAN LUAS
PENGERTIAN SEMPIT
Definisi
Pendidikan adalah hidup
Pendidikan adalah schooling, pengajaran formal
Tujuan
Melekat dalam tujuan hidup individu, tidak ditentukan dari luar individu
Terbatas pada pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu; mempersiapkan peserta didik untuk dapat hidup di masyarakat; ditentukan oleh pihak luar individu
Peserta didik
Siapapun
Siswa/mahasiswa
Waktu
Kapanpun; sepanjang hayat
Tempat
Dimanapun
Pendidik
Tidak terbatas pada pendidik
Waktu tertentu, terjadwal, memiliki batas akhir/terminal. Lembaga pendidikan formal dalam berbagai bentuknya Pendidik professional (guru, dosen,
profesional (guru/dosen)
dsb).
Berbagai kegiatan, peristiwa dan tindakan, baik yang pada awalnya dimaksudkan untuk pendidikan maupun tidak.
Pengajaran di bawah kondisi-kondisi yang terkontrol.
Bentuk Kegiatan Pendidikan
*Perbandingan Pengertian Pendidikan Berdasarkan Lingkupnya B. Pengertian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Ilmiah
Ada berbagai konsep hasil studi berbagai disiplin ilmu yang dipandang memiliki makna pendidikan, yaitu psikologi, sosiologi, antropologi, politik, dan ekonomi. 1. Pengetian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Psikologi
Psikologi adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu dalam keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam kandungan sampai balita, dari masa kanak-kanak sampai masa dewasa, serta masa tua. Pengertian pendidikan dari sudut pandang psikologi adalah individualitasi atau proses pengembangan individu.
3 Landasan Pendidikan
Pengertian Pendidikan
2. Pengertian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Sosiologi
Sosiologi adalah studi tentang interaksi antar individu dalam kehidupan kemasyarakatan. Pengertian pendidikan dari sudut pandang Sosiologi adalah proses sosialisasi individu ( socialization of personality ) atau dengan kata lain proses menjadikan anggota masyarakat yang diharapkan d iharapkan (sosialisasi).
3. Pengertian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Antropologi
Antropologi adalah pengetahuan tentang manusia atau studi tentang ras manusia. Pengertian pendidikan dari suudut pandang Antropologi adalah proses pemindahan budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya atau disebut enkulturasi.
4. Pengertian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Politik
Politik atau ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari tentang ketatanegaraan. Pengerian pendidikan menurut menurut sudut pandangg pandangg ilmu politik atau politika adalah civilisasi atau proses menjadi warga Negara yang diharapkan.
5. Pengertian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Ekonomi
Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang usaha-usaha manusia dalam mencapai kemakmuran. Pendidikan menurut ekonomi adalah human investment atau penanaman modal modal dalam sumber daya manusia
ditinjau dari ekonomi makro, artinya bagaimanakah modal yang telah dikeluarkan oleh manusia dalam pendidikan diharapkan dapat diperoleh kembali modalnya plus keuntungannya. Dalam pendekatan ilmiah ini ada beberapa konsep atau istilah penting yang muncul dari bebagai pendekatan ilmiah, yaitu: individualitas (psikologi), sosialisasi (sosiologi), enkulturasi (antropologi), civilisasi (politik), human investment (ekonomi).
4 Landasan Pendidikan
Pengertian Pendidikan
C. Pengertian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Sistem
Pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu kesuluruhan yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berhubungan secara fungsional dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Sistem pendidikan merupakan salah satu sistem darisejumlah sistem lainya (seperti sistem ekonomi, sistem politik, dsb.) yang berada di dalam suatu supra sistem (masyarakat). Sistem pendidikan juga merupakan sistem buatan manusia yang bersifat terbuka ,artinya sistem yang sengaja diciptakan manusia dengan mengambil input dari masyarakat dan memberikan output nya kepada masyarakat. Oleh karena itu, antara sistem pendidikan dengan sistem lainnya yang ada di dalam masyarakat akan saling mempengaruhi. Menurut P.H Coombs (Odang Muchtar 1976), ada tiga jenis input dari masyarakat bagi sistem pendidikan yaitu: 1. Ilmu penggetahuan, nilai-nilai dan tujuan-ujuan yang berlaku di dalam masyarakat 2. Penduduk serta tenaga kerja yang berkualitas; be rkualitas; 3. Ekonomi atau penghasilan masyarakat. Dari ketiga sumber input diatas itulah komponen-komponen sistem pendidikan dibangun, adapun komponen sistem pendidikan tersebut meliputi: 1. Tujuan dan prioritas, berfungsi untuk mengarahkan semua kegiatan sistem. 2. Siswa atau atau peserta didik, berfungsi untu belajar atau atau menjani
proses
pendidikan. 3. Pengelolaan atau management, berfungsi mengkoordinasi, mengarahkan dan menilai sistem pendidikan. 4. Struktur dan jadwal, berfungsi mengatur waktu dan pengelompokan siswa menurut tujuan-tujuan tertentu. 5.
Isi atau kurikulum, berfungsi sebagai bahan atau apa yang harus dipelajari siswa.
6. Guru atau pendidik, berfungsi membantu menyediakan bhan dan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk siswa. 7. Alat Bantu belajar, berfungsi agar KBM menjadi lebih menarik, bervariasi dan mudah.
5 Landasan Pendidikan
Pengertian Pendidikan
8. Fasilitas, berfungsi menyediakan tempat-tempat untuk KBM. 9. Teknologi, berfungsi memperlancar KMB. 10. Kontrol Kualitas, berfungsi membina sistem peraturan dan criteria pendidikan. 11. Penelitian, berfungsi untuk mengmbangkan pengetahuan, penampilan sistem, dan hasil kerja sistem. 12. Biaya, berfungsi petunjuk tingkat efisiensi sistem pendidikan.
Di dalam sistem pendidikan berlangsung suatu proses pendidikan. Proses ini merupkan interaksi fungsional antar berbagai komponen pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan atau mentransformasikan raw input (siswa) menjadi out put pendidikan, adapun out put pendidikan adalah manusia terdidik.
D. Hakikat Pendidikan
Manusia adalah makhluk yang perlu dididik dan sebagai mahluk yang bisa dididik. Eksistensi manusia adalah untuk menjadi manusia. Manusia akan dapat menjadi manusia hanya melalui pendidikan, maka pendidikan tiada lain adalah humanisasi (upaya memanusiakan manusia). Sebagai humanisasi seyogyanya berbagai bentuk kegiatan dalam upaya mengembangkan berbagai potensi manusia dalm konteks dimensi keberagaman, moralitas, individualitas, individualitas, sosialitas, sosialitas, dan keberbudayaan keberbudayaan secara menyeluruh dan terintegrasi. Sebab itu pula, pendidikan adalah bagi siapapun, berlangsung dimanapun, melalui berbagai bentuk kegiatan, kapanpun (sepanjang hayat). Dan tugas pendidik sebenarnya bukan membentuk peserta didik, melainkan membantu peserta didik mewujudkan dirinya
dengan menyacu kepada semboyan
ingarso sung tulodo(memberikan teladan), ingmadya mangun karso (membangkitkan semangat, kemauan), dan tut wuru handayani (membimbing/meminpin).
6 Landasan Pendidikan
Pengertian Pendidikan
BAB III KESIMPULAN Pendidikan mengandung pengertian yang sangat luas, oleh karena itu pendidikan hendaknya tidak dipahami secara parsial. Pendidikan hendaknya tidak direduksi menjadi sebatas pengajaran saja, karena pengajaran hanya dalam rangka untuk menguasai dan mengembangkan pengetahuan semata, pendidikan juga tidak direduksi sebatas latihan saja, karena latihan hanya diarahkan dalam rangka menguasai keterampilan saja, dan jangan pula diredusi menjadi hanya sebatas sosialisasi, enkulturasi, personalisasi, human investment atau untuk menghasilkan tenaga kerja saja. Sebagai humanisasi seyogyanya berbagai bentuk kegiatan dalam upaya mengembangkan berbagai potensi manusia dalm konteks dimensi keberagaman, moralitas, individualitas, individualitas, sosialitas, sosialitas, dan keberbudayaan keberbudayaan
secara menyeluruh dan
terintegrasi. Sebab itu pula, pendidikan adalah bagi siapapun, berlangsung dimanapun, melalui berbagai bentuk kegiatan, dan kapanpun (sepanjang hayat).
7 Landasan Pendidikan
Pengertian Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Syarifudin, Tatang. dan Nur’aini. , (2009), Landasan Pendidikan, Pendidikan, UPI PRESS, Bandung. Sub koordinator MKDP., (2010), Landasan Pendidikan, UPI, Bandung.
8 Landasan Pendidikan