Pengertian Hakikat Pendidikan a. Pengertian Hakikat Pendidikan Hakikat pendidikan itu dapat dikategorisasikan dalam dua pendapat yaitu: pendekatan epistemologis dan pendekatan ontologi atau metafisik. Kedua pendekatan tersebut tentunya
dapat melahirkan jawaban yang berbeda-beda mengenai apakah hakikat pendidikan itu. Di dalam dalam pendidik pendidikan an epistemo yang menjad menjadii masalah masalah adalah adalah akar akar atau kerangka kerangka ilmu ilmu epistemologis logis yang pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan tersebut mencari makna pendidikan sebagai ilmu yaitu memp mempun unya yaii objek objek yang yang akan akan meru merupa paka kan n dasar dasar anal analisi isiss yang yang akan akan memb memban angu gun n ilmu ilmu pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan. Dari sudut pandang pendidikan dilihat sebagai sesu sesuat atu u pros proses es yang ang inte intere ren n dala dalam m kons konsep ep manus anusia ia.. Artinya manu manusia sia hany hanyaa dapa dapatt dimanusiakan melalui proses pendidikan Dengan demikian hakikat pendidikan adalah sangat ditentukan oleh nilai-nilai, motiasi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri.!aka hakikat pendidikan dapat dirumuskan sebagi berikut : ".
Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai keseimbangan antara
kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik. #. Pendidikan Pendidikan merupakan usaha penyiapan penyiapan subjek subjek didik menghadapi menghadapi lingkungan lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin pesat$ %. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat. &. Pendidikan Pendidikan berlangsung berlangsung seumur hidup, Pendidikan Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu. 'erbagai pendapat mengenai hakikat pendidikan dapat digolongkan atas dua kelompok besar yaitu : ( Pendekatan reduksionisme Pendekatan-pendekatan reduksionisme melihat proses pendidikan peserta didik dan keseluruhan termasuk lembaga-lembaga pendidikan, menampilkan pandangan ontologis maupun metafisis tertentu mengenai hakikat pendidikan. )eori-teori )eori-teori tersebut satu sa tu persatu sifatnya mungkin mendalam secara *ertikal namun tidak melebar secara hori+ontal. Peserta didik, anak manusia, tidak hidup secara terisolasi tetapi dia hidup dan berkembang di dalam suatu masyarakat tertentu, yang berbudaya, yang mempunyai isi terhadap kehidupan di masa depan, termasuk kehidupan pasca kehidupan. ( Pendekatan holistik integratie ( Pendekatan edaksional )eori-teori )eori-teori pendekatan redaksional sangat banyak dikemukakan di dalam kha+anah ilmu pendidikan. Dalam hal ini akan dibicarakan berbagai pendekatan reduksionaisme sebagai berikut:
". Pendekatan pedagogis / pedagogisme )itik tolak dari teori ini ialah anak yang akan di besarkan menjadi manusia dewasa. Pandangan ini apakah berupa pandangan natiisme schopenhouer serta menganut penganutnya yang beranggapan bahwa anak telah mempunyai kemampuan-kemampuan yang dilahirkan dan tinggal di kembangkan saja. 2. Pendekatan Filasofis / religionisme
nak manusia mempunyai hakikatnya sendiri dan berada dengan hakikat orang dewasa. /leh sebab itu, proses pendewasaan anak bertitik-tolak dari anak sebagai anak manusia yang mempunyai tingkat-tingkat perkembangan sendiri. 3. Pendekatan religius / religionisme
Pendekatan religius religionisme dianut oleh pemikir-pemikir yang melihat hakikat manusia sebagai makhluk yang religius. 0amun demikian kemajuan ilmu pengetahuan yang sekuler tidak menjawab terhadap kehidupan yang bermoral. 4. Pendekatan psikologis / psikologisme
Pandangan-pandangan pedagogisme seperti yang telah diuraikan telah lebih memacu masuknya psikologi ke dalam bidang ilmu pendidikan hal tersebut telah mempersempit pandangan para pendidik seakan-akan ilmu pendidikan terbatas kepada ilmu mengajar saja. 5. Pendekatan negativis / negativism Pendidikan ialah menjaga pertumbuhan anak. Dengan demikian pandangan negatiisme ini melihat bahwa segala sesuatu seakan-akan telah tersedia di dalam diri anak yang bertumbuh dengan baik apabila tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang merugikan pertumbuhan tersebut. 6. Pendekatan sosiologis / sosiologismu
Pandangan sosiologisme cenderung berlawanan arah dengan pedagogisme. )itik-tolak dari pandangan ini ialah prioritas kepada kebutuhan masyarakat dan bukan kepada kebutuhan indiidu Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan transfer of culture and transfer of religius yang semoga diarahkan pada upaya untuk memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk mengubah perilaku indiidu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. 1elain itu hakekat pendidikan juga mengarah pada asas-asas seperti : ". asaspendekatan manusiawihumanistik serta meliputi keseluruhan aspekpotensi anak didik serta utuh dan bulat 2aspek fisik3non fisik : emosi3intelektual $ kognitif3afektif psikomotor4, sedangkan pendekatan humanistik adalah pendekatan dimana anak didik dihargai sebagai insan manusia yang potensial, 2mempunyai kemampuan kelebihan 3 kekurangannya dll4,
diperlukan dengan penuh kasih sayang 3 hangat 3 kekeluargaan 3 terbuka 3 objektif dan penuh kejujuran serta dalam suasana kebebasan tanpa ada tekananpaksaan apapun juga. #.
sas kemerdekaan$ !emberikan kemerdekaan kepada anak didik, tetapi bukan kebebasan yang leluasa, terbuka 2semau gue4, melainkan kebebasan yang dituntun oleh kodrat alam, baik dalam kehidupan indiidu maupun sebagai anggota masyarakat.
%.
sas kodrat lam$ Pada dasarnya manusia itu sebagai makhluk yang menjadi satu dengan kodrat alam, tidak dapat lepas dari aturan main 21unatullah4, tiap orang diberi keleluasaan, dibiarkan, dibimbing untuk berkembang secara wajar menurut kodratnya.
&.
sas kebudayaan$ 'erakar dari kebudayaan bangsa, namun mengikuti kebudyaan luar yang telah maju sesuai dengan jaman. Kemajuan dunia terus diikuti, namun kebudayaan sendiri tetap menjadi acauan utama 2jati diri4.
5.
sas kebangsaan$ !embina kesatuan kebangsaan, perasaan satu dalam suka dan duka, perjuangan bangsa, dengan tetap menghargai bangsa lain, menciptakan keserasian dengan bangsa lain.
6.
sas kemanusiaan$ !endidik anak menjadi manusia yang manusiawi sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk )uhan. 7adi pada intinya, Hakikat Pendidikan:
mendidik manusia menjadi manusia
sehinggah hakekat atau inti dari pendidikan tidak akan terlepas dari hakekat manusia, sebab urusan utama pendidikan adalah manusia. 8awasan yang dianut oleh pendidik tentang manusia akan mempengaruhi strategi atau metode yang digunakan dalam melaksanakan tugasnya, disamping konsep pendidikan yang dianut.