Laporan Arus Kas Konsolidasi – Metode Langsung LaporanaruskaskonsolidasiuntukPolski Corporation dan Perusahaan Anakmenurutmetodelangsungdisajikanpadaperaga 4-8.Laporaniniidentikdenganlaporan yang disajikanpadaperaga 4-6.Menurutmetodelangsung, padametodelangsunglaporanlabarugikonsolidasi yang melibatkanaruskasdiubahdaridasarakrualmenjadidasarkas, danpos-pos yang tidakmelibatkankasdijelaskandalamcatatanatauskedulpendukunglaporanaruskas. LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI POLSKI CORPORATION DAN PERUSAHAAN ANAK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 (DALAM RIBUAN)
ArusKasdariAktivitasOperasi Kas yang diterimadaripelanggan Dividen yang diterimadaripelanggan Dikurangi: kas yang dibayarkepadapemasok $ 365 Kas yang dibayarkepadapegawai 54 Pembayaranuntukposoperasilainnya 47 Kas yang dibayaruntukbebanbunga 24 Aruskasbersihdariaktivitasoperasi Aruskasdanaktivitasinvestasi Hasilpenjualantanah $ 10 Aruskasbersihdariaktivitasinvestasi ArusKasdariAktivitasPembiayaan Pembayarandividentunai-hakmayoritas ($ 80) Pembayarandividentunai-hakminoritas (20) Aruskasbersihdariaktivitaspembiayaan Kenaikankastahun 2007 Kaspadatanggal 1 jan 2007 Kaspadatanggal 31 des 2007 PencatatanAktivitasInvestasidanPembiayaanNonkas Peralatandibeliseharga $ 300.000 melaluipenerbitanweselbayar 2 tahun RekonsiliasiLabaBersihKonsolidasidenganArusKasOperasi Aruskasaktivitasoperasi Penyesuaianuntukmerekonsiliasilababersihdengankas yang diperolehdariaktivitasoperasi: Hakminoritas $ 50 Laba yang belumdidistribusikan-ekuitas investee (5) Kerugianpenjualantanah 10 Penyusutanperalatan 100 Penyusutanbangunan 20 Amortisasi paten 10 Kenaikanpiutangusaha (105) Kenaikanpersediaan (45) Penurunanutangusaha (20)
$ 645 10
(490) 165
10
(100) 75 180 $ 255
$ 150
15
$ 165 Aruskasbersihdariaktivitasoperasi
Peraga 4-9 menunjukkanneracalajur yang dibuatuntukmenyusunlaporanaruskaskonsolidasimenurutmetodelangsung.Laporanaruskasinidisu sundaritigakolomterakhirneracalajuritu. Jikaandamembandingkanlaporanaruskaspadaperaga 4-6 dan 4-8, andaharusmengamatibahwaaruskasdariaktivitasinvestasidanpembiayaanadalahidentik (sama). Perbedaan yang signifikanterletakpadacarapenyajianaruskasdariaktivitasoperasidanskedultambahanuntukmerekon siliasilababersihkonsolidasidenganaruskasoperasimenurutmetodelangsung. Meskipunpenyajianpadaperaga 4-8 menurutmetodelangsungmungkinkurangdikenal, penyajiansepertiinilebihmudahdiinterpretasikan. KERTAS KERJA UNTUK LAPORAN ARUS KAS (METODE TIDAK LANGSUNG) POLSKI CORPORATION DAN PERUSAHAAN ANAK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2007 (DALAM RIBUAN)
Perubahan Tahun
Rekonsiliasi debet
Perubahanaktiva Kas Piutangusaha-bersih Persediaan Investasiekuitas Tanah Bangunan-bersih Peralatan-bersih Paten Total perubahanaktiva
75 105 45 5 (20) (20) 200 (10) 380
kredit
Aruskas Aruskasa darioper ktivitasin asi vestasi
a)105 c) 45 b) 5 h) 20 f) 20 e)100 g) 10
d)300
Aruskasaktivi taspembiayaa n
Perubahanlabaditahan* Penjualan Pendapatan-ekuitas investee Hargapokokpenjualan Penyusutanperalatan Penyusutanbangunan Amortisasi paten Upahdangaji Bebanoperasilainnya Bebanbunga Kerugianpenjualantana h Bebanhakminoritas Dividen yang dibayarpolski Perubahanlabaditahan Pembayarandividenma yoritas Pembayarandividenmi noritas Hasilpenjualantanah
750
a)105
645
15
b) 5
10
(300) (100) (20) (10) (54) (47) (24)
c) 65
365 e)100 f) 20 g) 10 (54) (47) (24)
(10) (50)
h) 10 i) 50 k) 80
(80) 70 k) 80
80
l) 20
20
775
h) 10 775
165
10 10
(100)
10
Perubahanlabaditahanmenggantikanakunlabauntuktujuanrekonsiliasi. Transaksiinvestasidanpembiayaannonkas: pembelianperalatandenganmenerbitkanweselbayar 2 tahunsebesar $300.000 Neraca saldo perusahaan yang terpisah untuk Perusahaan Induk dan perusahaan Anak per 31 Desember 2006 diikhtisarkan sebagai berikut (dalam ribuan): Perusahaan Induk Perusahaan Anak Penjualan $ 3.100 $ 1.000 Laba dari perusahaan anak 105 Utang usaha 300 180 Kewajiban lainnya 200 120
Modal saham, nominal $10 Modal disetor lainnya Laba ditahan-1jan
1.500 200 650 $6.055 $ 455 600 2.000 300 240 490 770 1.200 $6.055
Kas Piutang usaha-bersih Harga pokok penjualan Dividen Persediaan Investasi dalam perusahaan anak Beban operasi Pabrik dan peralatan-bersih Ayat jurnal kertas kerja pada peraga 4-12: a. Laba dari perusahaan anak (-R,-SE) Dividen (+E) Investasi dalam perusahaan anak b. Beban hak minoritas (E, -SE) Dividen-perusahaan anak Hak minoritas (+L) c. Laba ditahan-perusahaan anak (awal) (-SE) Modal saham lainnya-perusahaan anak (-SE) Modal disetor lainnya-perusahaan anak (-SE) Investasi dalam perusahaan anak (-A) Hak minoritas (+L)
500 40 110 $1.950 $ 150 300 650 100 200 200 350 $1.950
105.000 70.000 35.000 45.000 30.000 15.000 110.000 500.000 40.000 455.000 195.000
NERACA LAJUR KONSOLIDASI PERUSAHAAN INDUK DAN PERUSAHAAN ANAK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER (DALAM RIBUAN)
Perusahaan Induk Laporan laba rugi Penjualan Laba dari perusahaan anak Harga pokok penjualan Beban operasi Beban hak
$3.100
70% Perusahaan Anak
Penyesuaian dan Eliminasi debet kredit
$1000
105
a)105
(2000)
(650)
(770)
(200)
Laporan konsolidasi
minoritas Laba bersih
Laba ditahan Laba ditahanperusahaan induk Laba ditahanperusahaan anak Laba bersih
b)45 435
650
435 (300)
Dividen Laba ditahanakhir
Neraca Kas Piutangbersih Persediaan Pabrik dan peralatanbersih Investasi dalam perusahaan anak
150
110 150
C)110 a)70 b)30
(100)
785 160 445 150 600 240
300 200
1200 350
a)35 c)455
490 Total Aktiva
utang usaha kewajiban lainnya modal saham, NN $10 modal disetor lainnya laba ditahan total Ekuitas
hak
2985
1000
300
180
200
120
1500
500
c)500
200 785
40 160
c)40
2985
1000
minoritas 800
c)195 b)15 800
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (PSAK 4) PSAK 4 (Revisi 2009) menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasi yang dikeluarkan tahun 1994. PSAK 4 mengadopsi IAS 27 Consolidated Financial statement versi 1 Januari 2011. Salah satu perbedaan utama adalah tambahan pengaturan mengenai laporan keuangan tersendiri yang sebelumnya tidak diatur. Laporan keuangan tersendiri tidaklah sama dengan laporan keuangan individual perusahaan. PSAK 4 mengganti istilah hak minoritas menjadi kepentingan non-pengendali 9noncontrolling interest), namun untuk memudahkan penjelasan, di dalam bab ini istilah pemegang saham minoritas dan hak minoritas keduanya digunakan dan keduanya memiliki maksud yng sama. PSAK 4 juga mensyaratkan induk perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan konsolidasian untuk menggabungkan seluruh anak perusahaan. menurut PSAK 4, hubungan induk perusahaan dengan anak perusahaan dibangun melalui konsep “pengendalian”, yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengatur kebijakan financial dan operasional dari suatu perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari suatu perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut (paragraph 4). Pengendalian dianggap ada ada apabila induk perusahaan memiliki, baik secara langsung mauupun tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari 50% hak suara pada suatu perusahaan, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian (paragraph 10). Dalam proses konsolidasi, PSAK 4 menetapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Konsolidasian harus disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa p eristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. 2. Apabila laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda digunakan untuk tujuan konsolidasi, maka penyesuaian yang diperlukan harus dilakukan untuk pengaruh yang material dari transaksi yang terjadi antara tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dengan tanggal pelaporan Laporan Keuangan Konsolidasian, yang dalam banyak kasus tidak lebih dari tiga bulan (paragraph 20). 3. Saldo antarperusahaan harus dihapus seluruhnya (paragraph 17). Untuk menggambarkannya, anggaplah bahwa PT P memberikan pinjaman Rp1.000.000.000 kepada anak perusahaan tersebut, PT S. Dalam Dalam laporan laporan posisi keuangan kedua perusahaan tersebut, PT P benar memiliki akun piutang pinjaman, dan PT S benar memiliki akun utang pinjaman. Namun, dalam Laporan Keuangan Konsolidasian, di mana PT P dan PT S diperlakukan sebagai satu kesatuan ekonomi, tidak akan masuk akal untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menerima dan memberikan pinjaman dari dan kepada dirinya sendiri. Oleh karena itu, dalam proses konsolidasi, saldo antar perusahaan (yaitu, utang pinjaman dan piutang pinjaman antarperusahaan) harus dihapus seluruhnya. 4. Transaksi antarperusahaan dan keuntungan yang belum terealisasi dari transaksi antarperusahaan harus dieliminasi seluruhnya (paragraph 18). Untuk menggambarkannya, anggaplah bahwa PT P menjual persediaan yang dicatat dalam pembukuannya sebesar Rp 100.000, kepada anak perusahaan (PT S) yang dimilikinya sebanyak 80% dengan harga Rp 150.000. Jika persediaan itu masih memiliki dalam perusahaan tersebut, maka laba sebesar Rp 50.000 yang dilaporkan dalam pembukuan PT P dianggap „belum terealisasi‟ dan karenanya harus dihapus selama proses konsolidasi. PSAK 4 mensyaratkannya bahwa laba yang belum terealisasi dihapus seluruhnya, berapa pun persentase kepemilikan yang dimiliki PT P di PT S. Di samping itu, persediaan yang dicatat dalam pembukuan PT S sebesar Rp 150.000 harus dikembalikan pada harga awalnya yaitu Rp 100.000. 5. Kerugian yang belum terealisasi dari transaksi antarperusahaan juga harus dieliminasi kecuali jika biaya perolehan tidak dapat dipulihkan (paragraf 18). Untuk menggambarkannya, anggaplah bahwa induk perusahaan memiliki persediaan yang dibeli dengan biaya Rp 100.000 yang sudah rusak sebagian dan dianggap memiliki nilai realisasi sebesar Rp 80.000. jika induk perusahaan ini menjual persediaan ini kepada anak perusahaan sebesar Rp 80.000, kerugian sebesar Rp 20.000 dari transaksi antarperusahaan dalam contoh ini tidak boleh dihapus. Persediaan ini harus dicatat dalam Laporan Keuangan Konsolidasian sebesar Rp 80.000. namun, jika dalam contoh di atas, persediaan tersebut tidak rusak dan memilki nilai realisasi yang lebih besar dari biaya perolehannya maka kerugian yang belum terealisasi sebesar Rp 20.000 harus dihapus.
6. Kepemilikan (hak) minoritas (kepentingan non-pengendali) harus disajikan tersendiri di ekuitas (antara liabilitas dan modal) dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemegang saham induk perusahaan (paragraph 24). Kepemilikan minoritas (kepentingan non-pengendali) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi juga harus disajikan tersendiri (lihat PSAK 1 penyajian laporan keuangan). 7. Setiap laba/rugi dari laporan laba rugi komprehensif maka laba atau rugi tersebut dialokasikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan non-pengendali. Bila seandainya terdapat kerugian dan alokasi rugi terhadap kepentingan non pengendali sangat besar sampai menghapus investasi hak minoritas maka kepentingan nonpengendali disajikan negative dalam bagian ekuitas (paragraph 25). Hal ini merupakan peraturan baru yang berbeda dari PSAK 27 sebelumnya di mana hak minoritas tidak bisa disajikan negative. 8. Hasil usaha anak perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah hasil usaha yang terhitung sejak tanggal akuisisi. Dengan kata lain, hanya laba pasca akuisisi anak perusahaanlah yang disajikan dalam laporan keuangan grup perusahaan; laba pra-akuisisi anak perusahaan dihapus (paragraph 23) Untuk menggambarkannya, anggaplah bahwa PT P mengakuisisi 100% PT S pada april 20X8. Dalam contoh ini, laba PT S yang harus disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 20X1 adalah laba yang dihasilkan oleh PT S selama periode 1 Mei 20X8 hingga 31 desember 20X8. Anggaplah juga bahwa PT A mengakuisisi 100% PT B pada tahun 20X5 ketika saldo laba milik PT B adalah sebesar Rp 100.000.000. jika saldo laba PT B adalah Rp 300.000.000 pada 31 Desember 20X8, jumlah saldo laba PT B yang disajikan dalam saldo laba grup dalam laporan posisi keuangan konsolidasian per 31 Desember 20X8 adalah laba pasca-akuisisi sebesar Rp 200.000.000. Persoalan Mendasar dalam Konsolidasi Penggabungan Akun
Di bagian ini, anggaplah bahwa: (a) induk perusahaan mengakuisisi 100% modal saham yang diterbitkan anak perusahaan, (b) aset neto anak perusahaan disajikan pada nilai wajarnya masing-masing, dan (c) biaya investasi sama dengan nilai wajar aset yang dapat diidentifikasi neto anak perusahaan pe rusahaan yang diakuisisi. Ini adalah kasus paling sederhana dalam permasalahan konsolidasi. Beberapa hal yang dilakukan dalam proses konsolidasi adalah: Menghapus „biaya investasi‟ dengan „ekuitas pemegang saham anak perusahaan‟;dan
Menggabungkan, satu per satu dengan menjumlahkan unsur-unsur sejenis dari aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan induk perusahaan dan anak perusahaan.
Aset dan Liabilitas Anak Perusahaan yang Diakuisisi
PSAK 22 mensyaratkan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasian, aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi dari perusahaan yang diakuisisi harus disajikan kembali pada nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Jika anak perusahaan induk tidak membuat penyesuaian dalam pembukuannya, ayat jurnal konsolidasi harus h arus dibuat untuk menyesuaikan nilai buku dari aset dan liabilitas li abilitas yang dapat diidentifikasi dari anak perusahaan yang diakusisi pada nilai masingmasing,atau untuk mencatat aset dan liabilitas yang tidak dicatat. Jika anak perusahaan telah membuat penyesuaian dalam pembukuannya, permasalahan aset dan liabilitas yang dinilai terlalu rendah/lebih tinggi atau tidak dicatat ini tidak akan ada, kecuali bahwa anak perusahaan kemudian memiliki „cadangan revaluasi‟ yang akan diperlakukan sebagai bagian dari ekuitas anak pemegang saham pada tanggal akuisisi dan karenanya dihapuskan dengan biaya investasi. Goodwill pada Konsolidasi
Dalam mengakuisisi anak perusahaan, induk perusahaan mungkin bersedia membayar biaya untuk manfaat-manfaat yang muncul dari penggabungan usaha, atau untuk potensi pendapatan anak perusahaan. Kelebihan biaya investasi dari nilai wajar aset yang dapat diidentifikasi neto anak perusahaan yang diakuisisi ini harus harus dicatat dalam laporan konsolidasi sebagai „goodwill pada konsolidasi‟. Sebaliknya, induk perusahaan dapat mengakuisisi anak perusahaan pada diskonto, yang menghasilkan kelebihan nilai wajar aset yang dapat diidentifikasi neto anak perusahaan yang diakuisisi dari biaya investasi. Kelebihan ini disebut „goodwill negatif‟. Kelebihan (hak) minoritas (kepentingan non-pengendali)
Ketika induk perusahaan mengakuisisi, sebut saja, 80% modal saham yang diterbitkan anak perusahaan, induk perusahaan ini hanya memiliki 80% aset neto anak perusahaan. Secara teori, neraca konsolidasi mencakup 100% aset neto induk perusahaan ditambah 80% aset neto anak perusahaan. Namun, berdasarkan definisi‟aset‟ dalam PSAK /Kerangka dan konsep „konsolidasi penuh‟ dari PSAK 27, 100% aset/liabilitas anak perusahaan ditambahkan ke aset/liabilitas induk perusahaan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan 20% (dari aset neto anak perusahaan) yang dimiliki pemegang saham minoritas dijelaskan sebagai kepemilikan minoritas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Juan, Ng Eng, Ersa Tri Wahyuni, Panduan Praktis Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, 2012.