LAPORAN HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN PENYULUHAN NARKOBA DI SMK RK CINTA RAKYAT (YAYASAN ALBERTUS) PEMATANG SIANTAR
Oleh : TIM PELAKSANA Ketua
: Nasrawati Simanullang
Anggota
: 1. Peronika Sitohang 2. Evan Pintaulina Berutu
PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL
: PENYULUHAN BAHAYA DAN DAMPAK NARKOBA PADA SISWA/I DI SMK RK CINTA RAKYAT (YAYASAN ALBERTUS) PEMATANG SIANTAR 07 FEBRUARI 2017
PELAKSANA
NAMA LENGKAP : NASRAWATI SIMANULLANG SIMANULLANG NIM : 150206161 PROGRAM STUDI : NERS
ANGGOTA : PERONIKA SITOHANG NIM : 150206162 PROGRAM STUDI : NERS ANGGOTA : EVAN PINTAULINA BERUTU NIM : 150206158 PROGRAM STUDI : NERS TAHUN PELAKSANA BIAYA KESELURUHAN
: 2017 : Rp. 400.000,-
Mengetahui Ketua Program Studi Ners Fakulltas Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Medan, 07 Februari 2016
Ns. Rinco Siregar, S.Kep, MNS
Nasrawati Simanullang
Ketua Pelaksana
Menyetujui, Ketua LPPM USM-Indonesia
( Evarina Sembiring, SST, M.Kes )
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat dan kurnia nya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan pengabdian masyarakat dengan judul “ Penyuluhan Bahaya Dan Dampak Narkoba Pada Siswa/I Di SMK RK Cinta Rakyat (Yayasan Albertus) Pematang Siantar 07 Februari 2017”.
Dalam penyusunan laporan ini kami mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes selaku Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia.
2. Ns. Taruli Rohana Sinaga, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia. 3. Ns. Rinco Siregar S.Kep, MNS selaku Kepala Progran Studi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia. 4.
Marlin Sinaga, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK RK Cinta Rakyat Pematang Siantar
5.
Seluruh guru-guru di SMK RK Cinta Rakyat Pematang Siantar
6.
Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan laporan kegiatan penyuluhan Bahaya Dan Dampak Narkoba Pada Siswa/I Di SMK RK Cinta Rakyat (Yayasan Albertus) Pematang Siantar 07 Februari 2017”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa, dalam penyusunan laporan kegiatan pengabdian masyarakat ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifat nya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Siantar, 08 Februari 2017
Tim Pelaksana
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang paling mahal dan sangat penting didalam kehidupan. Hal ini akan baru disadari setelah seseorang dalam keadaan sakit. Karena sering kali keseatan itu sering diabaikan dan dikesampingkan demi rutinitas yang padat sehari-hari. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba semakin hari semakin meningkat dan dampak negatif yang ditimbulkan juga semakin meluas. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya terbatas pada individu pengguna saja melainkan juga kepada keluarga, masyarakat dan negara. Melihat demikian dahsyatnya perkembangan dan penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap yang telah masuk dan merusak generasi bangsa termasuk para pelajar yang merupakan cermin dari bangsa kita di masa mendatang. Hasil survey nasional tentang penyalahgunaan narkoba yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional terhadap 13.710 responden, diperoleh data bahwa penyalahgunaan narkoba pada kelompok usia 25 tahun merupakan presentasi yang paling besar dibandingkan kelompok lainnya. Melihat hasil survey di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa usia produktif segmen generasi muda, merupakan kelompok yang paling rentan terhadap ancaman bahaya narkoba. na rkoba. Kondisi tersebut betapa mengerikan, apabila tidak diimbangai dengan upaya penanganan secara seksama yang komperehensif baik melalui berbagai disiplin ilmu maupun komponen masyarakat. Terapi rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba
yang
telah
dilakukan
oleh
pemerintah
maupun
kelompok-kelompok
masyarakat, cukup membantu dalam mengatasi permasalahan tersebut. Namun perlu kita ketahui bahwa upaya tersebut memerlukan biaya yang cukup mahal yang tidak hanya menjadi beban bagi pengguna melainkan juga beban masyarakat dan Negara. Menyadari hal tersebut di atas, maka upaya pencegahan merupakan
kegiatan
yang
efisien
dan
penting
untuk
mengatasi
meluasnya
penyalahgunaan narkoba. Upaya pencegahan merupakan proses yang dirancang untuk membantu individu maupun kelompok dalam mengatasi krisis dan stress dalam menjalankan roda kehidupan.
Salah
satu
upaya
sejak
dini
yang
dapat
kita
lakuka
adalah
memberikan penyuluhan kepada para pelajar yang merupakan masa sensitif dalam penyalahgunaan narkoba. Dengan demikian, berdasarkan informasi tersebut, maka pelaksana tertarik lebih lanjut untuk memberikan penyuluhan bahaya dan dampak narkoba ke siswa/i SMA/SMK.
B.
Tujuan dan Manfaat Kegiatan
1.
Menambah pengetahuan siswa/i tentang dampak dan bahaya dari narkoba
2.
Mencegah terjadinya peningkatan angka pengguna narkoba bagi kalangan pelajar SMA/SMK
C.
Bentuk Kegiatan
Melakukan penyuluhan Bahaya dan Dampak Narkoba bagi siswa/i di SMK RK Cinta Rakyat (Yayasan Albertus) Pematang Siantar.
D.
Tempat Kegiatan
Dilaksanakan di SMK RK Cinta Rakyat (Yayasan Albertus) Pematang Siantar.
E.
Waktu Kegiatan
Penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 07 februari 2017
F.
Materi Pokok dalam Kegiatan
Untuk mencapai tujuan kegiatan diatas, materi untuk penyuluhan disusun dengan struktur program yang terdiri dari : Pengertian Narkoba, tujuan penyuluhan narkoba, dan langkah-langkah mencegah terjadinya penggunaan narkoba.
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
Langkah-langkah Langkah-langkah Kegiatan
Sebelum kegiatan penyuluhan narkoba disekolah diadakan perlu adanya persiapan sebagai berikut : 1. Mengadakan pertemuan dengan Kepala Sekolah SMK RK Cinta Rakyat dalam hal meminta izin pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Kegiatan ini dilaksanakan yakni : a. Meminta izin pelaksanaan kegiatan penyuluhan ke Kepala Sekolah SMK RK Cinta Rakyat penentuan peserta anak didik yang akan ikut penyuluhan. b. Penentuan guru yang berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan c. Penentuan
sarana/prasarana
yang
diperlukan
untuk
mendukung
terselenggaranya penyuluhan. d. Dan hal-hal yang dianggap penting dalam melaksanakan kegiatan. 2. Rapat koordinasi dengan tim pelaksanan dalam hal : a. Menetapkan hari, tanggal dan waktu kegiatan b. Tempat pelaksanaan kegiatan c. Peralatan yang perlu dipersiapkan d. Panitia yang turut membantu e. Besaran biaya yang diperlukan f. Fasilitator yang turut serta dalam pemberian materi g. Hal-hal lain yang dianggap perlu 3. Mempersiapkan
materi
kegiatan,
khususnya
materi
presentasi
yang
diperlukan agar pelaksanaan dapat mudah dipahami, menarik dan lancar. 4. Persiapan sarana dan prasarana pendukung untuk kegiatan program penyuluhan narkoba. narkoba. 5. Pelaksanaan program penyuluhan narkoba.
B.
Peserta
Diikuti oleh siswa/i kelas XII SMK RK Cinta Rakyat
C.
Proses Kegiatan
1.
Pada Februari 2017 dilaksanakan pendataan peserta yang akan mengikuti penyuluhan.
2.
Acara pembukaan
3.
Acara penyuluhan yaitu presentasi/penjelasan tentang materi-materi
4.
Dalam pemberian materi inti ataupun penunjang, fasilitator menggunakan metode pembelajaran : a. Ceramah b. Pretest c. Tanya jawab d. Video
5.
Setelah selesai penyampaian seluruh materi baik inti maupun penunjang dengan berbagai metode pembelajaran maka pada Februari 2017 dilanjutkan dengan tanya jawab pada peserta, yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peserta dapat menguasai materi penyuluhan yang disampaikan oleh fasilitator.
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Kegiatan Penyuluhan No 1
Waktu 5 Menit
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan siswa/i Pembukaan : 1. Menjawab salam 1. Mengucapkan salam 2. Mendengar dan 2. Menjelaskan TIU dan TIK Memperhatikan 3. Menjelaskan materi yang akan diberikan
2
35 Menit
- Memberikan Penjelasan secara 1. Mendengarkan materi berurutan dan teratur tentang : yang disampaikan 1. Menjelaskan Pengertian Narkoba 2. Memperhatikan 2. Menjelaskan jenis-jenis penyampaian materi narkoba 3. Menjelaskan bahaya narkoba 4. Menjelaskan Pencegahan narkoba - Memberikan kesempatan 3. Bertanya untuk siswa/i bertanya - Memberikan pujian atas pertanyaan
3
5 Menit
Evaluasi : 1. Meminta siswa/i untuk 1. mengulang kembali penjelasan yang diberikan. 2. Memberikan pujian bagi siswa/i 3. Mengucapkan terimakasih 2. atas perhatian dan waktunya. 4. Mengucap salam
B.
Materi Terlampir
a.
Pengertian Narkoba
Menjelaskan kembali
Menjawab salam
Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya
lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari: Narkotika adalah “ zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”. ketergantungan ”.
Psikotropika adalah “ zat atau obat, baik alamiah maupun maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku ”.
Bahan adiktif lainnya adalah “ zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada pada kerja otak dan dapat dapat menimbulkan ketergantungan ”
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki memil iki manfaat besar di bidang kedokteran dan d an untuk kepentingan pengembangan pengetahuan. Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
b.
Macam-macam Narkoba
1. Morfin Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida utama dari opium (C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus
berwarna putih atau dalam bentuk cairan cai ran berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan. 2. Codeina Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pe makaiannya ditelan dan disuntikkan. 3. Heroin (putaw) Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan disalah gunakan orang di Indonesia pada akhir – akhir akhir ini. Heroin yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik. 4. Methadon Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon).
Saat
ini
Methadone
banyak
digunakan
orang
dalam
pengobatan
ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), ( Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa Bebera pa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT. 5. Demerol Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna. 6. Candu Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah Get ah yang keluar berwarna putih dan dinamai “Lates”. Getah ini
dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacammacam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak, burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.
c.
Faktor yang Mendorong
Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja antara lain: 1)
Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya
2)
Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.
3)
Perubahan teknologi yang cepat.
4)
Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti – Pekerti – Akhlaq) Akhlaq)
5)
Meningkatnya waktu menganggur.
6)
Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
7)
Menjadi manusia untuk orang lain.
d.
Bahaya Narkoba
a)
Menurut Efeknya Halusinogen, Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi
dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD . Stimulan, Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu Depresan, Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya Contohnya putaw Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw.
"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian".
b.
Menurut Jenisnya 1. Opioid: depresi berat, apatis, rasa lelah berlebihan, malas bergerak, banyak tidur, gugup, gelisah, selalu merasa curiga, denyut jantung bertambah cepat, rasa gembira berlebihan, banyak bicara namun cadel, rasa harga diri meningkat, kejang-kejang , pupil mata mengecil, tekanan darah meningkat, berkeringat dingin, mual hingga muntah, luka pada sekat rongga hidung, kehilangan nafsu makan, turunnya berat badan 2. Kokain: denyut jantung bertambah cepat, gelisah, rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat, banyak bicara, kejang-kejang, pupil mata melebar, berkeringat dingin, mual hingga muntah ,mudah berkelahi, pendarahan pada otak, penyumbatan pembuluh darah, pergerakan mata tidak terkendali, kekakuan otot leher 3. Ganja: mata sembab, kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair, sering melamun, pendengaran terganggu, selalu sela lu tertawa , terkadang cepat marah,
tidak bergairah, gelisah, dehidrasi, tulang gigi keropos, liver, saraf otak dan saraf mata rusak, skizofrenia 4. Ectasy: enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, berkeringat, sulit tidur, kerusakan saraf otak, dehidrasi, gangguan liver, tulang dan gigi keropos, tidak nafsu makan, saraf mata rusak 5. Shabu-shabu: enerjik, paranoid, sulit tidur, sulit berfikir, kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas, banyak bicara, denyut jantung bertambah cepat, pendarahan otak, shock pada pembuluh darah jantung yang yang akan berujung pada kematian. 6. Benzodiazepin: berjalan sempoyongan, wajah kemerahan, banyak bicara tapi, cadel, mudah marah, konsentrasi terganggu, kerusakan organ-organ tubuh terutama otak Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh: a. Remaja Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau ata u bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajarwajar
saja,
tetapi
hal
itu
bisa
juga
memudahkan
remaja
untuk
terdorong
menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui melal ui jarum suntik secara bergantian. b ergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
b. Pelajar Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia b erusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan r okok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja adalah sebagai berikut: 1.
Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
2.
Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
3.
Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
4.
Sering menguap, mengantuk, dan malas,
5.
Tidak memedulikan kesehatan diri,
6.
Suka mencuri untuk membeli narkoba.
E. Penyelesaian atau Solusi Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu 1. Primer Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan kelua rga. 2. Sekunder Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi
medik, antara 1 – 1 – 3 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap. 3. Tersier yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, alt ernatif, dll.
BAB III HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
Khalayak Sasaran
Dalam kegiatan ini sasaran adalah siswa/i SMK RK Cinta Rakyat Pematang Siantar. Penyuluhan ini dilakukan sesuai dengan aplikasi bidang ilmu kesehatan masyarakat serta berdasarkan pertimbangan bahwa adanya dukugan dari pihak yang bersangkutan serta penerimaan yang baik dari pihak sekolah SMK RK Cinta Rakyat Pematang Siantar.
B.
Keterkaitan
Dalam melakukan kegiatan penyuluhan ini bidang ilmu yang dianggap berkaitan adalah meliputi Kesehatan Masyarakat, dan Ilmu Perila ku dan Promosi Kesehatan.
C.
Metode Kegiatan
Tujuan penyuluhan ini dapat terlaksana dengan melakukan ceramah mengenai dampak dan bahaya narkoba di SMK RK Cinta Rakyat Pematang Siantar.
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.
Kesimpulan
Laporan kegiatan pelaksanaan program pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan dampak dan bahaya narkoba yang dilaksanakan di SMK RK Cinta Rakyat Pematang Siantar yang dapat dikemukakan sebagai berikut : 1.
Kegiatan terlaksana sesuai dengan tujuan dan rencana
2.
Kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari sekolah SMK RK Cinta Rakyat Pematang Siantar
3.
Kegiatan ini memberikan wacana baru bagi siswa/i untuk dapat menyebar luaskan informasi kesehatan yang mereka dapatkan untuk diri mereka sendiri.
B.
Rekomendasi
1.
Perlunya kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan untuk siswa/i lainnya baik di sekolah lain.
2.
Hasil kegiatan masih perlu dikembangkan agar kerjasama dengan pihak sekolah dapat lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
artono, Kartini, 1992. Patologi 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Remaja. Jakarta: Rajawali. Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. Pencegahan 2007. Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Dini . Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. Nuradika Pradana Reeza, 2015. Bahaya 2015. Bahaya Narkoba Bagi Remaja dan Pelajar . http://jogoyitnan-free.blogspot.com/2015/01/makalah-bahaya-narkoba-bagiremaja-dan.html (Diakses 16 januari 2015) Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Indonesia . Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda